SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  26
LAPORAN TUGAS KETIGA
TEKS ANEKDOT
Dosen Pengampu : Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom.
Oleh Kelompok 4:
Eka Salfitri Handayani
Julia Zahara
Mira Megawati
R.Rahati
Riri Dayati
Seltia Melani
Winny Monika
4D
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Riau
2015
A. MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat
merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong
terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Oleh karena proses pembelajaran
merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media
pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen
sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses
pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara
optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran.
Contoh media pembelajaran yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
1. Gambar
Gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk
dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran. Gambar juga dapat berupa tiruan
barang, binatang, tumbuhan dan sebagainya. Media gambar adalah suatu gambar
yang berkaitan dengan materi pelajaran yang berfungsi untuk menyampaikan pesan
dari guru kepada siswa. Media gambar ini dapat membantu siswa untuk
mengungkapkan informasi yang terkandung dalam masalah sehingga hubungan antar
komponen dalam masalah tersebut dapat terlihat dengan lebih jelas. Media gambar
memiliki beberapa kelebihan, yaitu :
a. Sifatnya konkrit, gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah
dibandingkan dengan media verbal semata.
b. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
c. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan,
d. Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja.
e. Murah harganya, mudah didapatkan dan digunakan.
2. Kartun
Kartun adalah suatu interprestatif yang menggunakan simbol-simbol untuk
menyampaikan suatu pesan secara cepat dan ringkas dan menarik. Kartun merupakan
penggambaran dalam bentuk lukisan dan karikatur tentang orang, gagasan atau situasi
yang didesain untuk mempengaruhi opini masyarakat. Kartun memeiliki peran
sebagai alat bantu yang mempunyai manfaat penting dalam pengajaran, terutama
dalam menjelaskan rangkaian isi bahan dalam suatu urutan logis atau mengandung
makna. Kartun yang baik hanya mengandung satu gagasan saja. Ciri khas kartun
memakai karikatur, sindiran yang dilebih-lebihkan perlambang dan humor pilihan.
Kekuatan kartun untuk mempengaruhi pendapat umum, terletak pada
kekompakannya.
Untuk tujuan pembelajaran seorang guru hendaknya mampu menilai dan
memilih kartun yang baik dan berkualitas sehingga akan membantu terlaksananya
proses belajar mengajar yang efektif dan efesien. Untuk tujuan ini, maka seorang
guru dalam memilih dan menilai kartun yang akan digunakan untuk media
pembelajaran hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Pemakaian sesuai dengan tingkat pengalaman.
Pertimbangan pertama adalah arti kartun hendaklah dimengerti oleh para siswa
pada saat kartun tersebut digunakan. Misalnya kartun mengenai bantuan luar
negeri atau perang dingin, akan kecil artinya bagi murid kelas enam yang belum
mempelajari judul- judul tersebut. Akan tetapi judul ini mungkin akan
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap siswa SMA.
b. Kesederhanaan
Memperkirakan arti kartun dapat dimengerti, berarti ada beberapa perwatakan
fisik yang diinginkan dari kartun- kartun yang baik. Satu diantaranya
adalah kesederhanaan. Secara umum dapat dikatakan bahwa kartun- kartun yang
baik hanya berisi hal yang penting- penting saja. Kemampuan imajinasi dan daya
cipta artistik pencipta kartun tampak dari keseluruhan pengaruh yang dapat
dicapai melalui unsur- unsur fisik dan gagasannya. Perwatakan fisik lainnya
adalah singkatnya keterangan. Beberapa kartun bahkan tidak memerlukan
keterangan sama sekali, karena lukisan itu sendiri telah menyampaikan gagasan
tanpa bantuan kata- kata. Walaupun kartun sosial politik biasanya memerlukan
keterangan namun harus jelas singkat langsung. Penjelasan yang panjang
lebar tidak perlu jika kartun dibentuk serta dibuat dengan baik.
c. Lambangnya yang jelas
Ciri ketiga dari kartun yang efektif adalah kejelasan dari pengertian- pengertian
simbolis. Lambang –lambang yang menggambarkan konsep- konsep yang lebih
abstrak seperti hak- hak negara, kemanusiaan, dan kemerdekaan sulit
disampaikan. Dalam al ini maka kemampuan si pencipta kartun diharapkan
kepada tantangan yang berat. Sehubungan dengan itu para guru haruslah berhati-
hati dalam memilih kartun- kartun dengan lambang- lambangnya dan tidak terlalu
sukar dipahami oleh siswa.
Media kartun dalam pembelajaran memiliki beberapa kelebihan sebagai
berikut :
a. Kemampuan media kartun yang besar sekali untuk menarik perhatian.
b. Pesan yang besar atau luas dapat disajikan secara ringkas.
c. Kesan yang disampaikan akan tahan lama untuk diingat.
3. Poster
Poster adalah media publikasi yang terdiri atas tulisan, gambar ataupun
kombinasi antar keduanya dengan tujuan memberikan informasi kepada khalayak
ramai. Poster merupakan kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna,
dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup
lama menanamkan gagasan yang berarti di dalam ingatannya. Poster sebagai media
visual akan dapat berfungsi secara optimal dalam menyampaikan pesan dan diingat
bila memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Poster harus dinamis dan menonjolkan kualitas.
Poster itu harus sederhana tidak memerlukan pemikiran bagi pengamat secara
terperinci, harus cukup kuat untuk menarik perhatian, bila tidak akan hilang
kegunaannya.
b. Desain yang digunakan hendaknya sederhana.
Desain sebuah poster hendaknya merupakan perpaduan antara kesederhanaan dan
dinamika serta menggunakan warna yang mencolok dan kontras.
c. Pesan yang akan disampaikan harus jelas.
Apabila hanya diliat dalam sekedipan mata, jadi poster sebaiknya menggunakan
sedikit kata-kata dan kata-kata kunci ditonjolkan dengan menempatkan ukuran
huruf yang besar.
d. Adanya keserasian antara gambar dan objek.
e. Ukuran poster harus dapat dilihat dengan jelas dari setiap sudut seisi ruang.
Jadi poster harus ditempatkan ditempat yang setrategis dan ukuran yang sesuai
sehingga semua orang dapat melihatnya dengan leluasa.
f. Poster hendaknya dibuat secara imajinatif dan kreatif serta ditambah dengan
pemusatan perhatian yang bagus.
Media poster dalam pembelajaran memiliki beberapa kelebihan sebagai
berikut :
a. Poster dapat dibuat di kertas, kain, kayu dan sebagainya.
b. Pemasangannya bisa di kelas, di luar kelas, di pohon, di tepi jalan dan sebagainya.
c. Ukurannya terserah pengguna sesuai dengan kebutuhan.
d. Penggunaan poster dalam pengajaran sebagai pendorong atau motivasi kegiatan
siswa.
e. Dipihak lain poster dapat merangsang anak untuk mempelajari lebih jauh dan
ingin lebih tahu hakikat dari pesan yang disampaikan melalui poster tersebut.
f. Poster dapat menyadarkan siswa dalam hal hidup yang sehat, seperti: menggosok
gigi itu penting, merokok dapat merusak paru-paru, memelihara lingkungan untuk
menciptakan hidup sehat (3 M).
g. Pesan melalui poster yang tepat, akan membantu menyadarkan siswa, sehingga
diharapkan akan dapat berubah perilakunya dalam praktek sehari-hari sehingga
menjadi kebiasaan.
4. Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan
bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Dalam aktivitas pembelajaran, pengajar dapat
menjelaskan sesuatu secara lisan atau verbal. Apabila pengajar ingin penjelasannya
lebih jelas dan dapat menraik perhatian pembelajar sebaiknya pengajar menunjukkan
benda-benda sebenarnya. Tetapi apabila pengajar tidak dapat menunjukkan benda-
benda sebenarnya, dapat menunjukkan gambar atau foto dari benda-benda
sebenarnya. Tetapi langkah ini memerlukan waktu dan biaya yang lebih banyak,
maka pilihan menggunakan sketsa adalah merupakan alternative yang
mneguntungkan dalam proses pembelajaran, sebab selain dapat dibuat pengajar
sendiri secara langsung dan cepat. Pengajar juga sambil membuat dan kemudian
menjelaskan pelajaran.
Kelebihan yang dimiliki mesia sketsa adalah sebagai berikut :
a. Jika gurunya kreatif maka dapat menuangkan ide-idenya ke dalam bentuk sketsa.
b. Dapat menarik perhatian murid.
c. Menghindari verbalitas.
d. Memperjelas penyampaian pesan.
e. Harganya cukup murah.
f. Media ini dapat dibuat langsung oleh pengajar pada saat menerangkan di depan
kelas.
5. Video
Perkembangan teknologi pada akhirnya juga merambah kepada dunia
pendidikan. Banyak sekolah yang sekarang memakai teknologi ini untuk
memperlancar pembelajaran di sekolah. Teknologi dalam pembelajaran bisa menjadi
sarana pembelajaran, metode/media dan sebagai sumber belajar bagi peserta didik.
Sebagai sarana teknologi merupakan alat untuk memperlancar pembelajaran. Sebagai
metode/media teknologi sebagai inovator agar pembelajaran menjadi lebih menarik.
Sedangkan sebagai sumber belajar tekonologi sebagai salah satu penyedia informasi
bagi peserta didik. Diantara banyaknya teknologi pembelajaran salah satunya adalah
video. Sebagai salah satu media, video merupakan salah satu tekonologi
pembelajaran yang memiliki kelebihan yang cukup baik untuk pelaksanaan
pembelajaran.
Video adalah teknologi pengiriman sinyal elektrronik dari suatu gambar
bergerak. Media video memiliki kelebihan sebagai berikut :
a. Dapat menarik perhatian dan rangsangan luar lainnya.
b. Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.
c. Ruangan tidak perlu digelapkan waktu penyajiannya.
d. Mampu memperlihatkan pictures secara dinamis.
e. Mampu memperlihatkan tempat yang sulit untuk dijangkau atau berbahaya
apabila dikunjungi
f. Dapat menayangkan objek dalam 3 dimensi.
g. Mampu mencapai aspek pembelajaran dalam ranah: (1) Kognitif : Video dapat
dimanfaatkan untuk membelajarkan hal-hal yang terkait dengan pengetahuan dan
intelektual siswa. (2) Afektif : Program video dapat dimanfaatkan untuk melatih
unsur emosi, empati dan apresiasi terhadap suatu aktifitas atau keadaan. (3)
Psikomotor : Program video sangat tepat untuk digunakan dalam memperlihatkan
gerakan, atau aktivitas.
B. Tujuan Pembelajaran
Teks anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan
mengesankan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Tujuan Anekdot yaitu sebagai
berikut :
1. Membuat dan membangkitkan tawa
2. Membuat pendengar atau pembacanya terhibur
3. Menggambarkan karakter-karekter dengan singkat.
4. Mengandung makna akan cerita singkat seputar kehidupan
Struktur anekdot yaitu :
1. Abstrak adalah bagian pertama dalam paragraf yang berperan dalam
menggambarkan isi teks.
2. Oritentasi adalah bagian awal yang menujukkan kejadian, permulaan, atau latar
belakang peristiwa tersebut terjadi.
3. Even adalah bagian jalannya cerita yang menjelaskan latar dan watak
4. Krisis adalah bagian yang terjadinya masalah atau kejadian-kejadian .
5. Reaksi adalah bagian cerita yang menjelaskan tentang penyelesaian sebuah
masalah.
6. Koda adalah bagian akhir yang memberikan sebuah kesimpulan.
Pembelajaran teks anekdot bertujuan sebagai berikut :
1. Peserta didik dapat mengenali teks anekdot.
2. Peserta didik mengerti pengertian, tujuan dan struktur anekdot.
3. Peserta didik dapat menganalisis isi teks anekdot dan menyunting isi teks
anekdot.
4. Peserta didik dapat membuat teks anekdot sesuai struktur dan kaidah teks
anekdot.
C. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : Gambar, kartun, poster, sketsa dan video.
2. Alat/Bahan : Mikrosoft Power Point, LCD Proyektor (in fokus) dan notebook
3. Sumber Belajar : Buku ajaran Bahasa Indonesia kelas X dan video rekaman.
D. Peserta Ajar
1. Intan Permata Sari
a. Foto
b. Nama Jelas : Intan Permata Sari
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Tempat, Tanggal Lahir : Pekanbaru, 3 Juli 1997
e. Jenjang Pendidikan : SMAN 12 Pekanbaru Kelas XI
IIS 3
2. Desra Puja Yana
a. Foto
b. Nama Jelas : Desra Puja Yana
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Tempat, Tanggal Lahir : Sumbar, 23 Desember 1997
e. Jenjang Pendidikan : SMAN 12 Pekanbaru Kelas XI
IIS 2
3. Fionola Anggrani
a. Foto
b. Nama Jelas : Fionola Anggrani
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Tempat, Tanggal Lahir : Pekanbaru, 2 September 1997
e. Jenjang Pendidikan : SMAN 12 Pekanbaru Kelas XI
IIS 2
4. Nabila Sukma Danti
a. Foto
b. Nama Jelas : Nabila Sukma Danti
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Tempat, Tanggal Lahir : Pekanbaru, 10 November 1998
e. Jenjang Pendidikan : SMAN 12 Pekanbaru Kelas XI
IIS 2
5. Sherly Marcellina
a. Foto
b. Nama Jelas : Sherly Marcellina
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Tempat, Tanggal Lahir : Pekanbaru, 13 Januari 1998
e. Jenjang Pendidikan : SMAN 12 Pekanbaru Kelas XI
IIS 2
E. Anggota Kelompok
1. Eka Salfitri Handayani
Bertugas sebagai : Pengajar 1
Foto ketika sedang bertugas :
2. Julia Zahara
Bertugas sebagai : Notulen
Foto ketika sedang bertugas :
3. Mira Megawati
Bertugas sebagai : Dokumentasi 1
Foto ketika sedang bertugas :
4. Raja Rahati
Bertugas sebagai : Pengajar 2
Foto ketika sedang bertugas :
5. Seltia Melani
Bertugas sebagai : Dokumentasi 2
Foto ketika sedang bertugas :
Anggota kelompok yang tidak hadir dalam kegiatan pengajaran :
1. Nama : Riri Dayati
Alasan : Acara Keluarga (Pernikahan kakak)
2. Nama : Winny Monika
Alasan : Orang tua Sakit
F. Strategi Penggunaan Media Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media pendidikan:
1. Relevansi : antara tujuan, ketepatgunaan, keadaan peserta didik, ketersediaan,
mutu teknis serta biaya.
2. Kelayakan yaitu biaya yang lebih murah, kesesuaian dengan metode
instruktusional, kesesuaian dengan peserta didik, pertimbangan teknis dan
ketersediaan suku cadangnya
3. Kemudahan.
Menurut Hartono Kasmadi:
1. Pertimbangan produksi yaitu ketersediaan bahan, kondisi fisik, harga, mudah
dicapai, dan estetika.
2. Pertimbangan peserta didik yaitu watak, kesesuaian dan keterlibatan.
3. Pertimbangan isi yaitu sesuai dengan kurikulum, perkembangan IPTEK sesuai
dengan kebutuhan.
4. Pertimbangan guru yaitu kemanfaatan dan kemampuan.
G. Strategi penggunaan
Strategi dalam penggunaan media pendidikan sebagai berikut :
1. Posisi media dan guru harus harmonis
2. Jangan membelakangi media
3. Selalu berinteraksi dengan media
4. Gunakan alat penunjuk yang mampu memfokuskan pesan.
H. Penggunaan Metode Assure pada Pembelajaran Teks Anekdot Terhadap
Siswa SMAN 12 Pekanbaru
1. Analysis Leaner Characteristics (Analisis karakter siswa)
Tahap pertama adalah melakukan analisis terhadapa karakteristik siswa, secara
garis besar kerakteristik siswa terbagi dua yaitu karakteristik umum dan
karakteristik khusus. Karakteristik umum berkaitan dengan usia, pengalaman
belajar sebelumnya, latar belakang keluarga, sosial, budaya dan ekonomi.
Karakteristik khusus berkenaan dengan pengetahuan, skill dan sikap tertentu
yang dimiliki siswa. Cara menganalisis karakteristik siswa yaitu menggunakan
pengalaman nyata tentang suatu konsep baru dan mengetes karakteristik siswa.
a. Karakteristik umum
Siswa Sekolah Menengah Atas merupakan masa peralihan antara masa
kehidupan anak-anak dan masa kehidupan orang dewasa. Masa remaja
merupakan masa siswa Sekolah Menengah Atas sering dikenal dengan masa
pencarian jati diri. Karakteristik umum siswa Sekolah Menengah Atas, yaitu :
1) Mencapai hubungan yang matang dengan teman sebaya.
2) Dapat menerima dan belajar peran sosial yang dijunjung tinggi oleh
masyarakat.
3) Menerima keadaan fisikdan mampu menggunakan secara efektif.
4) Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
5) Memilih dan mempersiapkan karier di masa depan sesuai dengan minat dan
kemampuan.
6) Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang
diperlukan sebagai warga negara.
7) Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial.
b. Karakteristik khusus
Usia siswa berkisar 17-18 tahun. Pengalaman belajar sebelumnya tidak
menggunakan media LCD Proyektor tetapi hanya menggunakan buku teks.
Penyampaian materi sebelumnya hanya secara verbal tanpa menampilkan slide.
Siswa berlatar belakang keluarga yang baik dan sederhana. Siswa juga berlatar
belakang ekonomi menengah ke atas. Siswa memiliki pengetahuan yang cukup
luas dan ingatan yang baik.. Sikap yang ditunjukkan saat proses pembelajaran
yaitu para siswa memerhatikan dengan baik dan memberikan respon atas materi
yang disampaikan
2. State Objective (Tujuan Pembelajaran)
Langkah selanjutnya menentukan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang
diharapkan tercapai. Tujuan pembelajaran tersebut dapat berupa:
a. Standar kompetensi yaitu ukuran kemampuan minimal yang mencakup
kemampuan pengetahuan, sikap, keterampilan yang harus dicapai, diketahui
dan mahir dilakukan oleh peserta didik pada setiap tingkatan dari suatu materi
yang diajarkan.
1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2) Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan
proaktif serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam juga dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3) Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4) Megolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
b. Kompetensi dasar yaitu penjabaran standar kompetensi peserta didik yang
cakupannya lebih sempit dari standar kompetensi.
1) Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan
menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami,
menerapkan dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui teks
anekdot.
2) Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan
menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam mengolah, menalar
dan menyajikan informasi lisan dan tulis melalui teks anekdot.
3) Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli, responsif dan santun dalam
menggunakan bahasa Indonesia untuk membuat anekdot mengenai
permasalahan sosial, lingkungan dan kebijakan publik.
4) Memahami struktur dan kaidah teks anekdot baik melalui lisan maupun
tulisan.
5) Membandingkan teks anekdot dengan teks lainnya.
6) Menganalisis teks anekdot melalui lisan maupun tulisan.
7) Mengevaluasi teks anekdot berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui
lisan maupun tulisan.
8) Menginterpretasi makna teks anekdot baik secara lisan maupun tulisan.
9) Memproduksi teks anekdot yang koheren sesuai dengan karakteristik teks
yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.
c. Indikator yaitu indikator pencapaian belajar berupa KD yang lebih spesifik
yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran.
1) Menjelaskan definisi, struktur, dan kaidah anekdot.
2) Membandingkan anekdot dengan jenis teks lain.
3) Menganalisis dan mengevaluasi anekdot, serta menemukan pembelajaran
kebajikan di dalamnya.
3. Select, Modify or Design Materials (Memilih, merancang atau memodifikasi
yang sudah ada)
Selanjutnya adalah kegiatan memilih media, memodifikasi media yang sudah
ada atau merancang sesuai kebutuhan. Dalam pembelajaran ini strategi yang
dipilih adalah strategi diskusi. Disini guru mengajukan pertanyaan kepada siswa,
dalam hal ini siswa tertantang untuk mengasah pengetahuan mereka. Setelah
melihat kondisi di lapangan serta kelebihan dan kekurangan dari media, maka
dipilih media pembelajaran berbasis komputer sebagai penyampai materi
pembelajaran dengan bantuan LCD Proyektor dengan menampilkan slide.
4. Utilize Materials (Uji coba media)
Langkah selanjutnya yaitu digunakan dalam pembelajaran. Menggunakan media
dalam pembelajaran perlu diperhatikan langkah-langkah menggunkaannya. Hal
ini akan berbeda pada setiap media yang kita pilih. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam penggunaan media yaitu siapkan waktu yang cukup untuk
persiapan dan pemasangan media, pastikan media tersebut dapat digunakan.
Media yang diterapkan dalam pembelajaran teks anekdot terhadap siswa SMAN
12 Pekanbaru dapat dikatakan berhasil karena siswa memahami materi karena
materi yang kami sampaikan menggunakan media power point yang tidak
digunakan dalam proses belajar mereka sebelumnya.
5. Require Learner Response (Respon siswa)
Selanjutnya perlu diamati bagaimana respon siswa terhadap penggunaan
media tersebut. Sasaran akhir dalam pembuatan media adalah harus dapaat
dipahami, dimengerti dan memudahkan siswa. Respon siswa dapat berupa
respon positif dan negatif. Respon tersebut dapat diketahui dari ekspresi,
pendapat langsung yaitu berupa persepsi dan tanggapan siswa.
Siswa SMAN 12 Pekanbaru yang menjadi sampel pembelajaran merespon
pembelajaran dengan baik dan menunjukkan sikap positif terhadap materi
yang disampaikan. Hal ini dibuktikan dengan antusias siswa memberikan
tanggapan dan pertanyaan saat proses pembelajaran berlangsung.
6. Evaluate (Evaluasi)
Merupakan tahap akhir dalam pemilihan media model ASSURE. Evaluasi
merupakan proses membuat keputusan tentang nilai suatu objek. Keputusan
evaluasi tidak hanya didasarkan atas hasil pengukuran tapi juga pengamatan
baik dilakukan dengan pengukuran meupaun non pengukuran yang akhirnya
menghasilkan suatu keputusan tentang nilai suatu objek yabg dinilai. Untuk
mengevaluasi keseluruhan dari pencapaian pembelajaran, strategi, teknologi
dan media dapat dilihat dengan membandingkan respon siswa. Setelah
dilaksanakan proses pembelajaran dapat disimpulkan bahwa media yang
digunakan telah berhasil. Siswa dapat memahami materi dengan baik dan
proses belajar lebih bermakna.

Contenu connexe

Tendances

Makalah Media Pembelajaran Matematika
Makalah Media Pembelajaran MatematikaMakalah Media Pembelajaran Matematika
Makalah Media Pembelajaran MatematikaGita Setiawan
 
Makalah media pembelajaran matematika
Makalah media pembelajaran matematikaMakalah media pembelajaran matematika
Makalah media pembelajaran matematikaLakidende University
 
Media pengajaran matematika
Media pengajaran matematikaMedia pengajaran matematika
Media pengajaran matematikaDini Isari
 
Mini skripsi ICT Matematika Universitas Sriwijaya
Mini skripsi ICT Matematika Universitas SriwijayaMini skripsi ICT Matematika Universitas Sriwijaya
Mini skripsi ICT Matematika Universitas SriwijayaNurwaningsih Nurwaningsih
 
Laporan Media Pembelajaran
Laporan Media PembelajaranLaporan Media Pembelajaran
Laporan Media Pembelajaranismawati01
 
Artikel media pembelajaran matematika
Artikel media pembelajaran matematikaArtikel media pembelajaran matematika
Artikel media pembelajaran matematikaRzky Mpit
 
Tugas artikel media pembelajaran matematika
Tugas artikel media pembelajaran matematikaTugas artikel media pembelajaran matematika
Tugas artikel media pembelajaran matematikaRzky Mpit
 
Kelompok 5 media pembelajaran
Kelompok 5 media pembelajaranKelompok 5 media pembelajaran
Kelompok 5 media pembelajaranNajmimunir
 
Laporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaranLaporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaransyamsiahsiah
 
Laporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaranLaporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaraninesnurjanah
 
Modul media pemeblajaran di sd novi 193020212062
Modul media pemeblajaran di sd novi 193020212062Modul media pemeblajaran di sd novi 193020212062
Modul media pemeblajaran di sd novi 193020212062NoviPky
 

Tendances (13)

Makalah Media Pembelajaran Matematika
Makalah Media Pembelajaran MatematikaMakalah Media Pembelajaran Matematika
Makalah Media Pembelajaran Matematika
 
Makalah media pembelajaran matematika
Makalah media pembelajaran matematikaMakalah media pembelajaran matematika
Makalah media pembelajaran matematika
 
Media pengajaran matematika
Media pengajaran matematikaMedia pengajaran matematika
Media pengajaran matematika
 
Mini skripsi ICT Matematika Universitas Sriwijaya
Mini skripsi ICT Matematika Universitas SriwijayaMini skripsi ICT Matematika Universitas Sriwijaya
Mini skripsi ICT Matematika Universitas Sriwijaya
 
Laporan Media Pembelajaran
Laporan Media PembelajaranLaporan Media Pembelajaran
Laporan Media Pembelajaran
 
Artikel media pembelajaran matematika
Artikel media pembelajaran matematikaArtikel media pembelajaran matematika
Artikel media pembelajaran matematika
 
Media Pembelajaran
Media PembelajaranMedia Pembelajaran
Media Pembelajaran
 
Tugas artikel media pembelajaran matematika
Tugas artikel media pembelajaran matematikaTugas artikel media pembelajaran matematika
Tugas artikel media pembelajaran matematika
 
Makalah media pembelajaran bahasa
Makalah media pembelajaran bahasaMakalah media pembelajaran bahasa
Makalah media pembelajaran bahasa
 
Kelompok 5 media pembelajaran
Kelompok 5 media pembelajaranKelompok 5 media pembelajaran
Kelompok 5 media pembelajaran
 
Laporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaranLaporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaran
 
Laporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaranLaporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaran
 
Modul media pemeblajaran di sd novi 193020212062
Modul media pemeblajaran di sd novi 193020212062Modul media pemeblajaran di sd novi 193020212062
Modul media pemeblajaran di sd novi 193020212062
 

Similaire à LAPORAN

Modul media pembelajaran anak di sd
Modul media pembelajaran anak di sdModul media pembelajaran anak di sd
Modul media pembelajaran anak di sdRynOkta
 
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUAL
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUALMODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUAL
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUALLUTPHIMEINALDI1
 
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafis
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafisModul media pembelajaran Kelompok 5 media grafis
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafisNurvinaIntan
 
makalah media pembelajaran
makalah media pembelajaranmakalah media pembelajaran
makalah media pembelajaranmusliadi10
 
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar MengajarPeran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajaryazidramdhani1
 
Modul media pembelajaran untuk anak sd
Modul media pembelajaran untuk anak sdModul media pembelajaran untuk anak sd
Modul media pembelajaran untuk anak sdRamina2
 
Makalah media pembelajaran
Makalah media pembelajaranMakalah media pembelajaran
Makalah media pembelajaraniskawia
 
Makalah karakteristik media_pembelajaran
Makalah karakteristik media_pembelajaranMakalah karakteristik media_pembelajaran
Makalah karakteristik media_pembelajaranbagibagiilmu
 
Laporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaranLaporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaranAfitri31
 
Laporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaranLaporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaranLogika Hizuka
 
Laporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaranLaporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaranAfitri31
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaranElinYunistira
 
Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02
Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02
Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02Mviw Novita
 
Modul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar
Modul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajarModul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar
Modul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajarNoviaNitaSriHambari
 
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...Tjoetnyak Izzatie
 

Similaire à LAPORAN (20)

komparasi media pembelajaran
komparasi media pembelajarankomparasi media pembelajaran
komparasi media pembelajaran
 
Modul media pembelajaran anak di sd
Modul media pembelajaran anak di sdModul media pembelajaran anak di sd
Modul media pembelajaran anak di sd
 
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUAL
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUALMODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUAL
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUAL
 
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafis
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafisModul media pembelajaran Kelompok 5 media grafis
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafis
 
makalah media pembelajaran
makalah media pembelajaranmakalah media pembelajaran
makalah media pembelajaran
 
A
AA
A
 
A
AA
A
 
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar MengajarPeran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar
 
Modul media pembelajaran untuk anak sd
Modul media pembelajaran untuk anak sdModul media pembelajaran untuk anak sd
Modul media pembelajaran untuk anak sd
 
Makalah media pembelajaran
Makalah media pembelajaranMakalah media pembelajaran
Makalah media pembelajaran
 
Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
 
Makalah karakteristik media_pembelajaran
Makalah karakteristik media_pembelajaranMakalah karakteristik media_pembelajaran
Makalah karakteristik media_pembelajaran
 
Makalah media pembelajaran bahasa
Makalah media pembelajaran bahasaMakalah media pembelajaran bahasa
Makalah media pembelajaran bahasa
 
Laporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaranLaporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaran
 
Laporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaranLaporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaran
 
Laporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaranLaporan media pembelajaran
Laporan media pembelajaran
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02
Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02
Mediapembelajaranlelilestari 111223211219-phpapp02
 
Modul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar
Modul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajarModul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar
Modul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar
 
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
 

LAPORAN

  • 1. LAPORAN TUGAS KETIGA TEKS ANEKDOT Dosen Pengampu : Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. Oleh Kelompok 4: Eka Salfitri Handayani Julia Zahara Mira Megawati R.Rahati Riri Dayati Seltia Melani Winny Monika 4D Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau 2015
  • 2. A. MEDIA PEMBELAJARAN Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran. Contoh media pembelajaran yang dapat digunakan adalah sebagai berikut : 1. Gambar Gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran. Gambar juga dapat berupa tiruan barang, binatang, tumbuhan dan sebagainya. Media gambar adalah suatu gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran yang berfungsi untuk menyampaikan pesan dari guru kepada siswa. Media gambar ini dapat membantu siswa untuk mengungkapkan informasi yang terkandung dalam masalah sehingga hubungan antar komponen dalam masalah tersebut dapat terlihat dengan lebih jelas. Media gambar memiliki beberapa kelebihan, yaitu : a. Sifatnya konkrit, gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata.
  • 3. b. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. c. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan, d. Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja. e. Murah harganya, mudah didapatkan dan digunakan. 2. Kartun Kartun adalah suatu interprestatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan ringkas dan menarik. Kartun merupakan penggambaran dalam bentuk lukisan dan karikatur tentang orang, gagasan atau situasi yang didesain untuk mempengaruhi opini masyarakat. Kartun memeiliki peran sebagai alat bantu yang mempunyai manfaat penting dalam pengajaran, terutama dalam menjelaskan rangkaian isi bahan dalam suatu urutan logis atau mengandung makna. Kartun yang baik hanya mengandung satu gagasan saja. Ciri khas kartun memakai karikatur, sindiran yang dilebih-lebihkan perlambang dan humor pilihan. Kekuatan kartun untuk mempengaruhi pendapat umum, terletak pada kekompakannya. Untuk tujuan pembelajaran seorang guru hendaknya mampu menilai dan memilih kartun yang baik dan berkualitas sehingga akan membantu terlaksananya proses belajar mengajar yang efektif dan efesien. Untuk tujuan ini, maka seorang guru dalam memilih dan menilai kartun yang akan digunakan untuk media pembelajaran hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Pemakaian sesuai dengan tingkat pengalaman.
  • 4. Pertimbangan pertama adalah arti kartun hendaklah dimengerti oleh para siswa pada saat kartun tersebut digunakan. Misalnya kartun mengenai bantuan luar negeri atau perang dingin, akan kecil artinya bagi murid kelas enam yang belum mempelajari judul- judul tersebut. Akan tetapi judul ini mungkin akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap siswa SMA. b. Kesederhanaan Memperkirakan arti kartun dapat dimengerti, berarti ada beberapa perwatakan fisik yang diinginkan dari kartun- kartun yang baik. Satu diantaranya adalah kesederhanaan. Secara umum dapat dikatakan bahwa kartun- kartun yang baik hanya berisi hal yang penting- penting saja. Kemampuan imajinasi dan daya cipta artistik pencipta kartun tampak dari keseluruhan pengaruh yang dapat dicapai melalui unsur- unsur fisik dan gagasannya. Perwatakan fisik lainnya adalah singkatnya keterangan. Beberapa kartun bahkan tidak memerlukan keterangan sama sekali, karena lukisan itu sendiri telah menyampaikan gagasan tanpa bantuan kata- kata. Walaupun kartun sosial politik biasanya memerlukan keterangan namun harus jelas singkat langsung. Penjelasan yang panjang lebar tidak perlu jika kartun dibentuk serta dibuat dengan baik. c. Lambangnya yang jelas Ciri ketiga dari kartun yang efektif adalah kejelasan dari pengertian- pengertian simbolis. Lambang –lambang yang menggambarkan konsep- konsep yang lebih abstrak seperti hak- hak negara, kemanusiaan, dan kemerdekaan sulit disampaikan. Dalam al ini maka kemampuan si pencipta kartun diharapkan
  • 5. kepada tantangan yang berat. Sehubungan dengan itu para guru haruslah berhati- hati dalam memilih kartun- kartun dengan lambang- lambangnya dan tidak terlalu sukar dipahami oleh siswa. Media kartun dalam pembelajaran memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut : a. Kemampuan media kartun yang besar sekali untuk menarik perhatian. b. Pesan yang besar atau luas dapat disajikan secara ringkas. c. Kesan yang disampaikan akan tahan lama untuk diingat. 3. Poster Poster adalah media publikasi yang terdiri atas tulisan, gambar ataupun kombinasi antar keduanya dengan tujuan memberikan informasi kepada khalayak ramai. Poster merupakan kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti di dalam ingatannya. Poster sebagai media visual akan dapat berfungsi secara optimal dalam menyampaikan pesan dan diingat bila memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Poster harus dinamis dan menonjolkan kualitas. Poster itu harus sederhana tidak memerlukan pemikiran bagi pengamat secara terperinci, harus cukup kuat untuk menarik perhatian, bila tidak akan hilang kegunaannya. b. Desain yang digunakan hendaknya sederhana.
  • 6. Desain sebuah poster hendaknya merupakan perpaduan antara kesederhanaan dan dinamika serta menggunakan warna yang mencolok dan kontras. c. Pesan yang akan disampaikan harus jelas. Apabila hanya diliat dalam sekedipan mata, jadi poster sebaiknya menggunakan sedikit kata-kata dan kata-kata kunci ditonjolkan dengan menempatkan ukuran huruf yang besar. d. Adanya keserasian antara gambar dan objek. e. Ukuran poster harus dapat dilihat dengan jelas dari setiap sudut seisi ruang. Jadi poster harus ditempatkan ditempat yang setrategis dan ukuran yang sesuai sehingga semua orang dapat melihatnya dengan leluasa. f. Poster hendaknya dibuat secara imajinatif dan kreatif serta ditambah dengan pemusatan perhatian yang bagus. Media poster dalam pembelajaran memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut : a. Poster dapat dibuat di kertas, kain, kayu dan sebagainya. b. Pemasangannya bisa di kelas, di luar kelas, di pohon, di tepi jalan dan sebagainya. c. Ukurannya terserah pengguna sesuai dengan kebutuhan. d. Penggunaan poster dalam pengajaran sebagai pendorong atau motivasi kegiatan siswa. e. Dipihak lain poster dapat merangsang anak untuk mempelajari lebih jauh dan ingin lebih tahu hakikat dari pesan yang disampaikan melalui poster tersebut.
  • 7. f. Poster dapat menyadarkan siswa dalam hal hidup yang sehat, seperti: menggosok gigi itu penting, merokok dapat merusak paru-paru, memelihara lingkungan untuk menciptakan hidup sehat (3 M). g. Pesan melalui poster yang tepat, akan membantu menyadarkan siswa, sehingga diharapkan akan dapat berubah perilakunya dalam praktek sehari-hari sehingga menjadi kebiasaan. 4. Sketsa Sketsa adalah gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Dalam aktivitas pembelajaran, pengajar dapat menjelaskan sesuatu secara lisan atau verbal. Apabila pengajar ingin penjelasannya lebih jelas dan dapat menraik perhatian pembelajar sebaiknya pengajar menunjukkan benda-benda sebenarnya. Tetapi apabila pengajar tidak dapat menunjukkan benda- benda sebenarnya, dapat menunjukkan gambar atau foto dari benda-benda sebenarnya. Tetapi langkah ini memerlukan waktu dan biaya yang lebih banyak, maka pilihan menggunakan sketsa adalah merupakan alternative yang mneguntungkan dalam proses pembelajaran, sebab selain dapat dibuat pengajar sendiri secara langsung dan cepat. Pengajar juga sambil membuat dan kemudian menjelaskan pelajaran. Kelebihan yang dimiliki mesia sketsa adalah sebagai berikut : a. Jika gurunya kreatif maka dapat menuangkan ide-idenya ke dalam bentuk sketsa. b. Dapat menarik perhatian murid. c. Menghindari verbalitas.
  • 8. d. Memperjelas penyampaian pesan. e. Harganya cukup murah. f. Media ini dapat dibuat langsung oleh pengajar pada saat menerangkan di depan kelas. 5. Video Perkembangan teknologi pada akhirnya juga merambah kepada dunia pendidikan. Banyak sekolah yang sekarang memakai teknologi ini untuk memperlancar pembelajaran di sekolah. Teknologi dalam pembelajaran bisa menjadi sarana pembelajaran, metode/media dan sebagai sumber belajar bagi peserta didik. Sebagai sarana teknologi merupakan alat untuk memperlancar pembelajaran. Sebagai metode/media teknologi sebagai inovator agar pembelajaran menjadi lebih menarik. Sedangkan sebagai sumber belajar tekonologi sebagai salah satu penyedia informasi bagi peserta didik. Diantara banyaknya teknologi pembelajaran salah satunya adalah video. Sebagai salah satu media, video merupakan salah satu tekonologi pembelajaran yang memiliki kelebihan yang cukup baik untuk pelaksanaan pembelajaran. Video adalah teknologi pengiriman sinyal elektrronik dari suatu gambar bergerak. Media video memiliki kelebihan sebagai berikut : a. Dapat menarik perhatian dan rangsangan luar lainnya. b. Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang. c. Ruangan tidak perlu digelapkan waktu penyajiannya. d. Mampu memperlihatkan pictures secara dinamis.
  • 9. e. Mampu memperlihatkan tempat yang sulit untuk dijangkau atau berbahaya apabila dikunjungi f. Dapat menayangkan objek dalam 3 dimensi. g. Mampu mencapai aspek pembelajaran dalam ranah: (1) Kognitif : Video dapat dimanfaatkan untuk membelajarkan hal-hal yang terkait dengan pengetahuan dan intelektual siswa. (2) Afektif : Program video dapat dimanfaatkan untuk melatih unsur emosi, empati dan apresiasi terhadap suatu aktifitas atau keadaan. (3) Psikomotor : Program video sangat tepat untuk digunakan dalam memperlihatkan gerakan, atau aktivitas. B. Tujuan Pembelajaran Teks anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Tujuan Anekdot yaitu sebagai berikut : 1. Membuat dan membangkitkan tawa 2. Membuat pendengar atau pembacanya terhibur 3. Menggambarkan karakter-karekter dengan singkat. 4. Mengandung makna akan cerita singkat seputar kehidupan Struktur anekdot yaitu : 1. Abstrak adalah bagian pertama dalam paragraf yang berperan dalam menggambarkan isi teks. 2. Oritentasi adalah bagian awal yang menujukkan kejadian, permulaan, atau latar belakang peristiwa tersebut terjadi.
  • 10. 3. Even adalah bagian jalannya cerita yang menjelaskan latar dan watak 4. Krisis adalah bagian yang terjadinya masalah atau kejadian-kejadian . 5. Reaksi adalah bagian cerita yang menjelaskan tentang penyelesaian sebuah masalah. 6. Koda adalah bagian akhir yang memberikan sebuah kesimpulan. Pembelajaran teks anekdot bertujuan sebagai berikut : 1. Peserta didik dapat mengenali teks anekdot. 2. Peserta didik mengerti pengertian, tujuan dan struktur anekdot. 3. Peserta didik dapat menganalisis isi teks anekdot dan menyunting isi teks anekdot. 4. Peserta didik dapat membuat teks anekdot sesuai struktur dan kaidah teks anekdot. C. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media : Gambar, kartun, poster, sketsa dan video. 2. Alat/Bahan : Mikrosoft Power Point, LCD Proyektor (in fokus) dan notebook 3. Sumber Belajar : Buku ajaran Bahasa Indonesia kelas X dan video rekaman.
  • 11. D. Peserta Ajar 1. Intan Permata Sari a. Foto b. Nama Jelas : Intan Permata Sari c. Jenis Kelamin : Perempuan d. Tempat, Tanggal Lahir : Pekanbaru, 3 Juli 1997 e. Jenjang Pendidikan : SMAN 12 Pekanbaru Kelas XI IIS 3
  • 12. 2. Desra Puja Yana a. Foto b. Nama Jelas : Desra Puja Yana c. Jenis Kelamin : Perempuan d. Tempat, Tanggal Lahir : Sumbar, 23 Desember 1997 e. Jenjang Pendidikan : SMAN 12 Pekanbaru Kelas XI IIS 2 3. Fionola Anggrani a. Foto
  • 13. b. Nama Jelas : Fionola Anggrani c. Jenis Kelamin : Perempuan d. Tempat, Tanggal Lahir : Pekanbaru, 2 September 1997 e. Jenjang Pendidikan : SMAN 12 Pekanbaru Kelas XI IIS 2 4. Nabila Sukma Danti a. Foto b. Nama Jelas : Nabila Sukma Danti c. Jenis Kelamin : Perempuan d. Tempat, Tanggal Lahir : Pekanbaru, 10 November 1998 e. Jenjang Pendidikan : SMAN 12 Pekanbaru Kelas XI IIS 2
  • 14. 5. Sherly Marcellina a. Foto b. Nama Jelas : Sherly Marcellina c. Jenis Kelamin : Perempuan d. Tempat, Tanggal Lahir : Pekanbaru, 13 Januari 1998 e. Jenjang Pendidikan : SMAN 12 Pekanbaru Kelas XI IIS 2 E. Anggota Kelompok 1. Eka Salfitri Handayani
  • 15. Bertugas sebagai : Pengajar 1 Foto ketika sedang bertugas : 2. Julia Zahara
  • 16. Bertugas sebagai : Notulen Foto ketika sedang bertugas : 3. Mira Megawati Bertugas sebagai : Dokumentasi 1 Foto ketika sedang bertugas :
  • 17. 4. Raja Rahati Bertugas sebagai : Pengajar 2
  • 18. Foto ketika sedang bertugas : 5. Seltia Melani Bertugas sebagai : Dokumentasi 2
  • 19. Foto ketika sedang bertugas : Anggota kelompok yang tidak hadir dalam kegiatan pengajaran : 1. Nama : Riri Dayati Alasan : Acara Keluarga (Pernikahan kakak) 2. Nama : Winny Monika Alasan : Orang tua Sakit F. Strategi Penggunaan Media Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media pendidikan: 1. Relevansi : antara tujuan, ketepatgunaan, keadaan peserta didik, ketersediaan, mutu teknis serta biaya. 2. Kelayakan yaitu biaya yang lebih murah, kesesuaian dengan metode instruktusional, kesesuaian dengan peserta didik, pertimbangan teknis dan ketersediaan suku cadangnya 3. Kemudahan.
  • 20. Menurut Hartono Kasmadi: 1. Pertimbangan produksi yaitu ketersediaan bahan, kondisi fisik, harga, mudah dicapai, dan estetika. 2. Pertimbangan peserta didik yaitu watak, kesesuaian dan keterlibatan. 3. Pertimbangan isi yaitu sesuai dengan kurikulum, perkembangan IPTEK sesuai dengan kebutuhan. 4. Pertimbangan guru yaitu kemanfaatan dan kemampuan. G. Strategi penggunaan Strategi dalam penggunaan media pendidikan sebagai berikut : 1. Posisi media dan guru harus harmonis 2. Jangan membelakangi media 3. Selalu berinteraksi dengan media 4. Gunakan alat penunjuk yang mampu memfokuskan pesan. H. Penggunaan Metode Assure pada Pembelajaran Teks Anekdot Terhadap Siswa SMAN 12 Pekanbaru 1. Analysis Leaner Characteristics (Analisis karakter siswa) Tahap pertama adalah melakukan analisis terhadapa karakteristik siswa, secara garis besar kerakteristik siswa terbagi dua yaitu karakteristik umum dan
  • 21. karakteristik khusus. Karakteristik umum berkaitan dengan usia, pengalaman belajar sebelumnya, latar belakang keluarga, sosial, budaya dan ekonomi. Karakteristik khusus berkenaan dengan pengetahuan, skill dan sikap tertentu yang dimiliki siswa. Cara menganalisis karakteristik siswa yaitu menggunakan pengalaman nyata tentang suatu konsep baru dan mengetes karakteristik siswa. a. Karakteristik umum Siswa Sekolah Menengah Atas merupakan masa peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan masa kehidupan orang dewasa. Masa remaja merupakan masa siswa Sekolah Menengah Atas sering dikenal dengan masa pencarian jati diri. Karakteristik umum siswa Sekolah Menengah Atas, yaitu : 1) Mencapai hubungan yang matang dengan teman sebaya. 2) Dapat menerima dan belajar peran sosial yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. 3) Menerima keadaan fisikdan mampu menggunakan secara efektif. 4) Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya. 5) Memilih dan mempersiapkan karier di masa depan sesuai dengan minat dan kemampuan. 6) Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan sebagai warga negara. 7) Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial. b. Karakteristik khusus
  • 22. Usia siswa berkisar 17-18 tahun. Pengalaman belajar sebelumnya tidak menggunakan media LCD Proyektor tetapi hanya menggunakan buku teks. Penyampaian materi sebelumnya hanya secara verbal tanpa menampilkan slide. Siswa berlatar belakang keluarga yang baik dan sederhana. Siswa juga berlatar belakang ekonomi menengah ke atas. Siswa memiliki pengetahuan yang cukup luas dan ingatan yang baik.. Sikap yang ditunjukkan saat proses pembelajaran yaitu para siswa memerhatikan dengan baik dan memberikan respon atas materi yang disampaikan 2. State Objective (Tujuan Pembelajaran) Langkah selanjutnya menentukan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan tercapai. Tujuan pembelajaran tersebut dapat berupa: a. Standar kompetensi yaitu ukuran kemampuan minimal yang mencakup kemampuan pengetahuan, sikap, keterampilan yang harus dicapai, diketahui dan mahir dilakukan oleh peserta didik pada setiap tingkatan dari suatu materi yang diajarkan. 1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2) Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam juga dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
  • 23. 3) Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4) Megolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. b. Kompetensi dasar yaitu penjabaran standar kompetensi peserta didik yang cakupannya lebih sempit dari standar kompetensi. 1) Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami, menerapkan dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui teks anekdot. 2) Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam mengolah, menalar dan menyajikan informasi lisan dan tulis melalui teks anekdot. 3) Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli, responsif dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk membuat anekdot mengenai permasalahan sosial, lingkungan dan kebijakan publik.
  • 24. 4) Memahami struktur dan kaidah teks anekdot baik melalui lisan maupun tulisan. 5) Membandingkan teks anekdot dengan teks lainnya. 6) Menganalisis teks anekdot melalui lisan maupun tulisan. 7) Mengevaluasi teks anekdot berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan maupun tulisan. 8) Menginterpretasi makna teks anekdot baik secara lisan maupun tulisan. 9) Memproduksi teks anekdot yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan. c. Indikator yaitu indikator pencapaian belajar berupa KD yang lebih spesifik yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran. 1) Menjelaskan definisi, struktur, dan kaidah anekdot. 2) Membandingkan anekdot dengan jenis teks lain. 3) Menganalisis dan mengevaluasi anekdot, serta menemukan pembelajaran kebajikan di dalamnya. 3. Select, Modify or Design Materials (Memilih, merancang atau memodifikasi yang sudah ada) Selanjutnya adalah kegiatan memilih media, memodifikasi media yang sudah ada atau merancang sesuai kebutuhan. Dalam pembelajaran ini strategi yang dipilih adalah strategi diskusi. Disini guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, dalam hal ini siswa tertantang untuk mengasah pengetahuan mereka. Setelah
  • 25. melihat kondisi di lapangan serta kelebihan dan kekurangan dari media, maka dipilih media pembelajaran berbasis komputer sebagai penyampai materi pembelajaran dengan bantuan LCD Proyektor dengan menampilkan slide. 4. Utilize Materials (Uji coba media) Langkah selanjutnya yaitu digunakan dalam pembelajaran. Menggunakan media dalam pembelajaran perlu diperhatikan langkah-langkah menggunkaannya. Hal ini akan berbeda pada setiap media yang kita pilih. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media yaitu siapkan waktu yang cukup untuk persiapan dan pemasangan media, pastikan media tersebut dapat digunakan. Media yang diterapkan dalam pembelajaran teks anekdot terhadap siswa SMAN 12 Pekanbaru dapat dikatakan berhasil karena siswa memahami materi karena materi yang kami sampaikan menggunakan media power point yang tidak digunakan dalam proses belajar mereka sebelumnya. 5. Require Learner Response (Respon siswa) Selanjutnya perlu diamati bagaimana respon siswa terhadap penggunaan media tersebut. Sasaran akhir dalam pembuatan media adalah harus dapaat dipahami, dimengerti dan memudahkan siswa. Respon siswa dapat berupa respon positif dan negatif. Respon tersebut dapat diketahui dari ekspresi, pendapat langsung yaitu berupa persepsi dan tanggapan siswa.
  • 26. Siswa SMAN 12 Pekanbaru yang menjadi sampel pembelajaran merespon pembelajaran dengan baik dan menunjukkan sikap positif terhadap materi yang disampaikan. Hal ini dibuktikan dengan antusias siswa memberikan tanggapan dan pertanyaan saat proses pembelajaran berlangsung. 6. Evaluate (Evaluasi) Merupakan tahap akhir dalam pemilihan media model ASSURE. Evaluasi merupakan proses membuat keputusan tentang nilai suatu objek. Keputusan evaluasi tidak hanya didasarkan atas hasil pengukuran tapi juga pengamatan baik dilakukan dengan pengukuran meupaun non pengukuran yang akhirnya menghasilkan suatu keputusan tentang nilai suatu objek yabg dinilai. Untuk mengevaluasi keseluruhan dari pencapaian pembelajaran, strategi, teknologi dan media dapat dilihat dengan membandingkan respon siswa. Setelah dilaksanakan proses pembelajaran dapat disimpulkan bahwa media yang digunakan telah berhasil. Siswa dapat memahami materi dengan baik dan proses belajar lebih bermakna.