Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan fisik ibu hamil, meliputi definisi pemeriksaan fisik, tujuan pemeriksaan, alat dan komponen pemeriksaan, serta tahapan pemeriksaan selama kehamilan. Pemeriksaan fisik ibu hamil bertujuan untuk mengetahui kesehatan ibu dan janin, serta perubahan yang terjadi, dan dilakukan secara sistematis menggunakan berbagai alat dan tekn
2. Pemeriksaan Ibu
Hamil
Apa Definisi dari Pemeriksaan
Fisik ( Vital Sign )???
Apa Tujuan dari Pemeriksaan
Fisik ?
Apa saja Alat dan Komponen
Pemeriksaan Kehamilan ?
4. Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan yang dilakukan pada bagian tubuh
dari kepala sampai kaki.
Kehamilan merupakan suatu proses pembuahan dalam rangka melanjutkan
keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh normal di
dalam rahim ibu.
Pemeriksaan fisik pada kehamilan dilakukan melalui pemeriksaan :
Pandang (inspeksi),
Pemeriksaan raba (palpasi),
Periksa dengar (auskultasi),
Periksa ketuk (perkusi).
Pemeriksaan dilakukan dari ujung rambut sampai ke ujung kaki, yang dalam
pelaksanaannya dilakukan secara sistematis atau berurutan.
5. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan
pengkajian fisik di antaranya :
• sikap petugas kesehatan saat melakukan pengkajian.
• Sebelum melakukan pemeriksaan, pastikan lingkungan tempat
pemeriksaan senyaman mungkin, termasuk mengatur pencahayaan.
• Asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan adanya pencatatan data
yang akurat diharapkan pengambilan tindakan yang dilakukan sesuai
dengan masalah atau kondisi pasien.
7. Tujuan dari Pemeriksaan Fisik :
Mengetahui kesehatan ibu dan janin
Setiap pemeriksaan kehamilan adalah dengan melihat dan meraba.
Petugas akan mengetahui apakah ibu sehat, janin tumbuh dengan baik,
tinggi fundus uteri sesuai dengan umur kahamilan atau tidak, serta di
mana letak janin.
Mengetahui perubahan yang terjadi pada pemeriksaan berikutnya
Penentuan apakah sang ibu sedang hamil atau tidak sangat diperlukan
saat ibu pertama kali berkunjung ke petugas kesehatan. Jika hasil
pemeriksaan pada kunjungan pertama sang ibu dinyatakan hamil, maka
langkah selanjutnya perlu ditentukan berapa usia kehamilannya.
9. Alat dan Komponen Pemeriksaan
Kehamilan
• Alat yang dipakai bervariasi namun yang terpenting adalah memanfaatkan
mata, telinga, hidung dan tangannya untuk mengetahui hampir semua hal
penting tentang ibu hamil yang diperiksanya.
• Adapun alat – alat yang dibutuhkan untuk pemeriksaan ibu hamil
diantaranya adalah: timbangan berat badan, pengukur tinggi badan, tensi
meter, stetoskop monokuler atau linec, meteran atau midlen, hamer reflek,
jangka panggul serta peralatan untuk pemeriksaan laboratorium
kehamilan yaitu pemeriksaan kadar hemoglobin, protein urin, urin reduksi
dll (bila diperlukan).
10. Komponen Pemeriksaan Fisik pada
Kunjungan Antenatal Pertama
1) Pemeriksaan fisik umum
a. Tinggi Badan
b. Berat badan
c. Tanda – tanda vital : tekanan darah, denyut nadi, suhu
2) Kepala dan leher
a. Edema diwajah
b. Ikterus pada mata
c. Mulut pucat
d. Leher meliputi pembengkakan saluran limfe atau pembengkakan
kelenjar thyroid
11. 3) Pemeriksaan ekstremitas atas untuk melihat adanya edema pada jari (perhatikan apakah
cincin menjadi terlalu sempit dan tanyakan apakah lebih sempit dari biasanya, tanyakan juga
apakah ia tidak mengenakan cincin yang biasa ia kenakan karena sudah terlalu sempit, atau
apakah ia memindahkan cinicin tersebut ke jari yang lain)
4) Pemeriksaan ekstremitas bawah untuk meilhat adanya :
1. Edema pada pergelangan kaki dan pretibia
2. Refleks tendon dalam pada kuadrisep (kedutan-lutut (knet-jerk)
3. Varises dan tanda humans, jika ada indikasi.
5) Payudara
a.Ukuran simetris
b.Putting menonjol / masuk
c.Keluarnya kolostrom atau cairan lain
d.Retraksi
e.Massa
f.Nodul axilla
12. 6) Abdomen
Pemeriksaan abdomen untuk mengetahui :
1. Letak, presentasi, posisi, dan jumlah(jika>36 minggu)
2. Observasi atau palpasi gerakan janin
3. Pengukuran tinggi fundus (jika>12 minggu)
4. Evaluasi kasar volume cairan amnion
7) Genetalia luar (external)
a. varises
b. perdarahan
c. luka
d. cairan yang keluar
e. pengeluaran dari uretra dan skene
f. kelenjar bartholini : bengkak (massa), ciaran yang keluar
13. 8) Genetalia dalam (interna)
a. servik meliputi cairan yang keluar, luka (lesi), kelunakan,
posisi, mobilitas, tertutup atau terbuka
b. vagina meliputi cairan yang keluar, luka, darah
c. ukuran adneksa, bentuk, posisi, nyeri, kelunakan, massa (pada
trimester pertama)
d. uterus meliputi : ukuran, bentuk, mobilitas, kelunakan, massa
pada trimester petama.
14. 9) Pemeriksaan Panggul
Setelah pemeriksaan awal, bidan harus melakukan beberapa atau semua komponen
pemeriksaan panggul berikut sesuai indikasi, yakni:
a. Pemeriksaan dengan speculum jika wanita tersebut mengeluh terdapat
rabas pervagina.
1. Perhatikan adanya tanda-tanda infeksi vagima yang muncul dan
ambil materi untuk pemeriksaan diagnostic dengan menggunakan
preparat apusan basah; ambil specimen gonokokus dan klamidia untuk
tes diagnostic.
2. Evaluasi terapi yang telah dilakukan untuk mengatasi infeksi vagina (tes
penyembuhan ) jika muncul gejala; evaluasi tidak perlu dilakukan bila
wanita tidak menunjukkan gejala
3. Ulangi pap smear, jika diperlukan
4. Ulangi tes diagnostic gonokokus dan klamidia pada trimester ke tiga.
5. Konfirmasi atau singkirkan kemungkinan pecah ketuban dini
15. b. Pelvimetri klinis pada akhir trimester ketiga jika panggul perlu dievaluasi
ulang atau jika tidak memungkinkan untuk memperoleh informasi ini pada
pemeriksaan awal karena wanita tersebut menolak diperiksa.
c. Pemeriksaan dalam jika wanita menunjukkan tanda/ gejala persalinan
premature untuk mengkaji:
1. Konsistensi serviks
2. Penipisan (effacement)
3. Pembukaan
4. Kondisi membrane
5. Penancapan / stasiun
6. Bagian presentasi
16. • Beberapa bidan juga melakukan pemeriksaan pervaginan secara rutin
pada kehamilan 40 minggu menurut penanggalan dan setelahnya guna
menentukan “kematangan” (kesiapan)seviks untuk menghadapi
persalinan.
• Banyak bidan, meski tidak semua, yakin bahwa mereka harus
melakukan pemeriksaan panggul pada kehamilan 36 minggu termasuk
mengulangi pelvimetri klinis, mengambil specimen untuk tes
diagnostic gonokokus, klamidia dan GBS dan mengevaluasi kondisi
serviks. Para bidan memandang hal ini sebagai bagian evaluasi ulang
total pada seorang wanita pada saat tersebut. Evaluasi ulang total ini
juga mencakup setiap tes laboratorium.
17. d. Tes Laboratorium dan tes penunjang
Spesimen urine diambil pada setiap kunjungan ulang untuk
digunakan pada tes dipstick guna mengetahui kandungan protein atau
glukosa didalamnya.
Beberapa kebijakan menetapkan tes diulang hanya jika ada indikasi
menurut riwayat, temuan pada pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
panggul.Temuan ini meliputi hemoglobin dan
hematokrit, VDRL, gonorea, klamidia dan titer antibody pada wanita
dengan Rh negative sebelum menerima RhoGAM profilaksis pada usia
kehamilan 28 minggu.
18. Teknik Pemeriksaan Fisik pada Ibu
Hamil
Inspeksi
Pemeriksaan dilakukan untuk menilai keadaan ada tidaknya cloasme gravidarum
pada muka atau wajah, pucat atau tidak pada selaput mata, ada tidaknya edema
Palpasi
Dilakukan untuk menentukan besarnya rahim dengan menentukan usia
kehamilan serta menentukan letak anak dalam rahim. Pemeriksaan secara palpasi
dilakukan dengan menggunakan metode Leopold.
Leopold I
Digunakan untuk menentukan usia kehamilan dan bagian apa yang
ada dalam fundus.
Leopold II
Digunakan untuk menentukan letak punggung anak dan letak bagian kecil
pada anak.
19. Leopold III
Digunakan untuk menentukan bagian apa yang terdapat dibagian
bawah dan apakah bagian bawah anak sudah apa belum terpegang
oleh pintu atas panggul.
Leopold IV
Digunakan untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah
dan seberapa masuknya bagian bawah tersebut ke dalam rongga
panggul.
Auskultasi
Dialkukan umumnya stetoskop monoaural untuk mendengar bunyi
jantung anak, bising tali pusat, gerakan anak, bising rahim,bunyi aorta
serta bising usus
20. Perkusi
Perkusi adalah pemeriksaan yang meliputi pengetukan permukaan tubuh unutk
menghasilkan bunyi yang akan membantu dalam membantu penentuan densitas,
lokasi, : paru, eksrusi diafragma (konsistensi dan bandingkan satu sisi dengan satu
sisi lain pada tinggi yang sama dengan pola berjenjang sisi ke sisi)
21. Tahap Pemeriksaan Selama Usia Kehamilan
Pemeriksaan kehamilan pertama
Pemeriksaan kehamilan saat usia kehamilan antara 0-3 bulan.
Pada pemeriksaan kehamilan trimester pertama kalinya akan diperiksa :
Riwayat kesehatan ibu hamil.
Penentuan usia kehamilan sebenarnya.
Pemeriksaan fisik secara umum.
Pemeriksaan dalam yaitu pemeriksaan vagina dan leher rahim.
Pemeriksaan laboratorium.
Bila terdapat kelainan atau komplikasi dalam pemeriksaan fisik dan
laborarium maka sebaiknya dirujuk ke dokter spesialis kandungan. Bila tidak
terdapat kelainan maka pemeriksaan kehamilan tetap dapat dilakukan di
bidan atau puskesmas.
22. Pemeriksaan kehamilan kedua
Pemeriksaan kehamilan saat usia kehamilan antara 4-6 bulan
Pemeriksaan yang akan dilakukan adalah :
Anamnesa. Ibu hamil akan ditanyakan mengenai kondisi selama kehamilan, keluhan-keluhan yang
muncul dan tanda-tanda pergerakan janin.
Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan tekanan darah, berat badan, tinggi fundus uteri (puncak
rahim), detak denyut janin dan pemeriksaan fisik menyeluruh serta pemeriksaan dalam bila pada
kunjungan pertama tidak dilakukan.
Pemeriksaan laboratorium. Urinalisis, cek protein dalam urin bila tekanan darah tinggi, gula darah
dan hemoglobin terutama bila kunjungan pertama dinyatakan anemia. Ibu juga bisa melakukan
serangkaian pemeriksaan lainnya yang berguna dalam mendeteksi dini kelainan dalam janin
misalnya alpha feto protein (AFP), Chorion Villius Sample (CVS), dan amniosintesis.
Pemeriksaan ultrasonografi. Pemeriksaan USG ini berguna untuk mendeteksi kelainan bawaan janin,
jumlah janin, pergerakan jantung janin, lokasi plasenta (ari-ari), dll.
23. Pemeriksaan kehamilan ketiga yang dilakukan saat usia kehamilan
mencapai 32 minggu.
Pemeriksaan ini mungkin memakan waktu 20 menit dengan komposisi
pemeriksaan hampir sama dengan pemeriksaan kedua yaitu :
Anamnesa. Anda akan ditanyakan mengenai kondisi selama kehamilan,
keluhan-keluhan yang muncul dan tanda-tanda pergerakan janin.
Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan tekanan darah, berat badan,
tinggi fundus uteri (puncak rahim), detak denyut janin, pemeriksaan
Leopold (pemeriksaan kandungan melalui perut) dan pemeriksaan fisik
menyeluruh.
Pemeriksaan laboratorium. Urinalisis, cek protein dalam urin bila tekanan
darah tinggi, gula darah dan hemoglobin.
24. Pemeriksaan kehamilan keempat.
Ini merupakan pemeriksaan kehamilan terakhir dan dilakukan pada usia kehamilan
antara 32-36 minggu. Pada pemeriksaan ini akan dilakukan pemeriksaan :
Anamnesa. Anda akan ditanyakan mengenai kondisi selama kehamilan, keluhan-
keluhan yang muncul, pergerakan janin, dan tanda kontraksi rahim.
Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan tekanan darah, berat badan, tinggi fundus
uteri (puncak rahim), detak denyut janin, pemeriksaan Leopold (menentukan letak
janin dalam kandungan), dan pemeriksaan fisik menyeluruh.
Pemeriksaan laboratorium. Urinalisis, cek protein dalam urin bila tekanan darah
tinggi, gula darah dan hemoglobin terutama bila kunjungan pertama anda
dinyatakan anemia.
Saat pemeriksaan kehamilan keempat inilah anda akan mulai mendiskusikan
pilihan persalinan yang aman sesuai dengan kondisi kehamilan.