SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Di susun oleh:
Yuyun Nurhidayati                  111   10   064
Linna Indrasari                    111   10   065
Ahmad Rijalul Umami                111   10   073
Khusnul. A.B                       111   10   088
Mendengar uraian dari Kholifah Umar ra.anak tersebut
menjawab,”Demi Allah,ayahku tidak memilihkan ibu yanh baik
bagiku,akupun di beri nama”kelelawar jantan”,sedang dia juga mengabaikan
pen didikan islam padaku. Bahkan walau satu ayatpun aku tidak pernah
diajari olehnya.lalu Umar menoleh kepada ayahnya seraya berkata,”Kau
telah berbuat durhaka kepada anakmu,sebelum ia berani kepadamu....”
     Dari riwayat di atas dapat disimpulkan bahwa mendidik anak dengan
baik merupakan salah satu sifat seorang ibu muslimah. Dia senantiasa
mendidik anak-anaknya dengan akhlak yang baik,yaitu akhlak Muhammad
dan para sahabatnya yang mulia.Mendidik anak bukanlah (sakedar)
kemurahan hati seorang ibu kepada anak-anaknya,akan tetapi merupakan
kewajiban dan fitrah yang diberikan Allah kepada seorang ibu.
     Mendidik anak tidak terbatas dalam satu perkara saja tanpa perkara
lainnya, seperti (misalnya) mencucikan pakaianya atau membersihkan
badannya saja. Bahkan mendidik anak itu mencakup perkara yang luas,
mengingat anak merupakan generasi tangguh yang akan menggantikan kita
yang diharapkan menjadi generasi tangguh yang akan memenuhi bumi ini
dengan kekuatan, hikmah, ilmu, kemuliaan dan kejayaaan
Rasulullah Saw. Bersabda:




“Suruhlah anak-anakmu shalat bila berumur tujuh tahun dan
gunakan pukulan jika mereka sudah berumur sepuluh tahun
dan pisahlah tempat tidur meereka (putra putri).”

        Maksudnya,kewajiban mendidik anak untuk mengerjakan
shalat di mulai setelah anak berumur tujuh tahun.Bila telah
berusia sepuluh tahun anak belum juga mau mengerjakan
shalat,boleh dipukul dengan pukulan ringan yang
mendidik,bukan pukulan yang membekas atau menyakitkan.
Artinya: “ Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah memberi nama yang baik,
memberi tempat tinggal yang baik, dan mengajari sopan santun.”

         ”Rasulullah Saw. Diketahui telah memberi perhatian yang sangat
besar terhadap masalah nama.kapan saja beliau menjumpai nama yang tidak
menarik (patut) dan tak berarti,beliau mengubahnya dan memilih beberapa
nama yang pantas.Beliau mengubah macam-macam nama laki-laki dan
perempuan.Seperti dalam hadis yang disampaikan oleh aisyah ra.bahwa
Rasulullah Saw. Biasa merubah nama-nama yang tidak baik. ( HR TIRMIDZI)
         Pemberian nama yang baik bagi anak adalah awal dari sebuah upaya
pendidikan terhadap anak. Ada yang mengatakan “Apa arti sebuah nama”.
Ungkapkan ini tidak selamanya benar Islam mengajarkan bahwa nama bagi
seorang anak adalah doa. Dengan pemberian nama yang baik, diharapkan
anak kita berperilaku baik sesuai dengan namanya. Adapun setelah kita
memberi nama yang baik, dan telah mendidiknya dengan baik pula,namun
anak kita tidak sesuai dengan yang kita inginkan,maka kita kembalikan
dengan Allah Swt. Nama yang baik dengan akhlak yang baik, itulah yang kita
harapkan.
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungjawaban, maka
seorang iman adalah pemimpin dan akan dimintai peryanggung-jawaban, dan dan seorang
suami adalah pemimpin keluargannya dan akan dimintai pertanggung-jawaban ,dan seorang
istri adalah pemimpin di rumah suaminya dan akan dimintai pertanggung-jawaban,dan
seorang budak adalah pemimpin pada harta majikannya dan akan dimintai pertanggung-
jawaban,maka ketahuilah bahwa setiap diri kalian adalah pemimpin dan akan dimintai
pertanggung-jawaban.”Allah telah mewasiatkan di dalam perkara anak-anak kalian”.
           Maka orang tua hendaknya bertanggung jawab terhadap keluarga dan
keturunanya,jangan sampai dia dan keturunannya mendapatkan kemurkaan dari Allah.Maka
hendaknya pemimpin keluarga memberikan pelajaran agama yang baik kepada anak
keturunannya agar mereka dapat menjadi anak yang shahih.
Anak adalah nikmat Allah Swt. yang tak ternilai dan
pemberian yang tak terhingga.Tidak ada yang lebih tau
besarnya karunia ini selain orang yang tidak atau belum
memiliki anak. Nikmat yang agung ini merupakan amanah
bagi kedua orang tuanya,yang kelak akan dimintai
pertangung jawabannya,apakah keduanya telah menjaganya
atau justru menyia-nyiakannya. Rosulullah SAW bersabda,”
Setiap kalian adalah pemimpin ,dan setiap kalian akan
ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang iman adalah
pemimpin dan dia akan ditanya tentang kepemimpinannya
,dan seorang laki-laki adalah pemimpin dalam keluarganya
dan dia akan ditanya akan kepemimpinannya. Inilah
sekelumit makalah yang kami sampaikan tentang kewajiban
orang tua terhadap anaknya.

More Related Content

Viewers also liked

Tanggungjawab anak terhadap orang tua
Tanggungjawab anak terhadap orang tuaTanggungjawab anak terhadap orang tua
Tanggungjawab anak terhadap orang tuapjj_kemenkes
 
Ayat-Ayat Al-Qur'an Tentang Larangan Khamr/Narkoba, Judi dan Zina.
Ayat-Ayat Al-Qur'an Tentang Larangan Khamr/Narkoba, Judi dan Zina.Ayat-Ayat Al-Qur'an Tentang Larangan Khamr/Narkoba, Judi dan Zina.
Ayat-Ayat Al-Qur'an Tentang Larangan Khamr/Narkoba, Judi dan Zina.Juaria Muin
 
Menyusun naskah materi bahan penyuluhan agama
Menyusun naskah materi bahan penyuluhan agamaMenyusun naskah materi bahan penyuluhan agama
Menyusun naskah materi bahan penyuluhan agamaFirman Nugraha
 
Teknik penyusunan laporan penyuluh agama
Teknik penyusunan laporan penyuluh agamaTeknik penyusunan laporan penyuluh agama
Teknik penyusunan laporan penyuluh agamaumar ali bethan
 
Emansipasi wanita dalam pandangan islam
Emansipasi wanita dalam pandangan islamEmansipasi wanita dalam pandangan islam
Emansipasi wanita dalam pandangan islamDwitantri Rezkiandini
 
Durhaka kepada orangtua
Durhaka kepada orangtuaDurhaka kepada orangtua
Durhaka kepada orangtua23398
 
Narkoba dlm pand. islam
Narkoba dlm pand. islamNarkoba dlm pand. islam
Narkoba dlm pand. islammiarno
 
Ppt agama kelompok 5
Ppt agama kelompok 5Ppt agama kelompok 5
Ppt agama kelompok 5wahkur
 

Viewers also liked (10)

Tanggungjawab anak terhadap orang tua
Tanggungjawab anak terhadap orang tuaTanggungjawab anak terhadap orang tua
Tanggungjawab anak terhadap orang tua
 
Ayat-Ayat Al-Qur'an Tentang Larangan Khamr/Narkoba, Judi dan Zina.
Ayat-Ayat Al-Qur'an Tentang Larangan Khamr/Narkoba, Judi dan Zina.Ayat-Ayat Al-Qur'an Tentang Larangan Khamr/Narkoba, Judi dan Zina.
Ayat-Ayat Al-Qur'an Tentang Larangan Khamr/Narkoba, Judi dan Zina.
 
Menyusun naskah materi bahan penyuluhan agama
Menyusun naskah materi bahan penyuluhan agamaMenyusun naskah materi bahan penyuluhan agama
Menyusun naskah materi bahan penyuluhan agama
 
Teknik penyusunan laporan penyuluh agama
Teknik penyusunan laporan penyuluh agamaTeknik penyusunan laporan penyuluh agama
Teknik penyusunan laporan penyuluh agama
 
Emansipasi wanita dalam pandangan islam
Emansipasi wanita dalam pandangan islamEmansipasi wanita dalam pandangan islam
Emansipasi wanita dalam pandangan islam
 
Durhaka kepada orangtua
Durhaka kepada orangtuaDurhaka kepada orangtua
Durhaka kepada orangtua
 
PAI ppt
PAI pptPAI ppt
PAI ppt
 
Ceramah narkoba 1
Ceramah narkoba 1Ceramah narkoba 1
Ceramah narkoba 1
 
Narkoba dlm pand. islam
Narkoba dlm pand. islamNarkoba dlm pand. islam
Narkoba dlm pand. islam
 
Ppt agama kelompok 5
Ppt agama kelompok 5Ppt agama kelompok 5
Ppt agama kelompok 5
 

KEWAJIBAN ORANG TUA TERHADAP ANAK :MATA KULIAH HADIS TARBAWI (BAHASA INDONESIA)

  • 1. Di susun oleh: Yuyun Nurhidayati 111 10 064 Linna Indrasari 111 10 065 Ahmad Rijalul Umami 111 10 073 Khusnul. A.B 111 10 088
  • 2. Mendengar uraian dari Kholifah Umar ra.anak tersebut menjawab,”Demi Allah,ayahku tidak memilihkan ibu yanh baik bagiku,akupun di beri nama”kelelawar jantan”,sedang dia juga mengabaikan pen didikan islam padaku. Bahkan walau satu ayatpun aku tidak pernah diajari olehnya.lalu Umar menoleh kepada ayahnya seraya berkata,”Kau telah berbuat durhaka kepada anakmu,sebelum ia berani kepadamu....” Dari riwayat di atas dapat disimpulkan bahwa mendidik anak dengan baik merupakan salah satu sifat seorang ibu muslimah. Dia senantiasa mendidik anak-anaknya dengan akhlak yang baik,yaitu akhlak Muhammad dan para sahabatnya yang mulia.Mendidik anak bukanlah (sakedar) kemurahan hati seorang ibu kepada anak-anaknya,akan tetapi merupakan kewajiban dan fitrah yang diberikan Allah kepada seorang ibu. Mendidik anak tidak terbatas dalam satu perkara saja tanpa perkara lainnya, seperti (misalnya) mencucikan pakaianya atau membersihkan badannya saja. Bahkan mendidik anak itu mencakup perkara yang luas, mengingat anak merupakan generasi tangguh yang akan menggantikan kita yang diharapkan menjadi generasi tangguh yang akan memenuhi bumi ini dengan kekuatan, hikmah, ilmu, kemuliaan dan kejayaaan
  • 3. Rasulullah Saw. Bersabda: “Suruhlah anak-anakmu shalat bila berumur tujuh tahun dan gunakan pukulan jika mereka sudah berumur sepuluh tahun dan pisahlah tempat tidur meereka (putra putri).” Maksudnya,kewajiban mendidik anak untuk mengerjakan shalat di mulai setelah anak berumur tujuh tahun.Bila telah berusia sepuluh tahun anak belum juga mau mengerjakan shalat,boleh dipukul dengan pukulan ringan yang mendidik,bukan pukulan yang membekas atau menyakitkan.
  • 4. Artinya: “ Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah memberi nama yang baik, memberi tempat tinggal yang baik, dan mengajari sopan santun.” ”Rasulullah Saw. Diketahui telah memberi perhatian yang sangat besar terhadap masalah nama.kapan saja beliau menjumpai nama yang tidak menarik (patut) dan tak berarti,beliau mengubahnya dan memilih beberapa nama yang pantas.Beliau mengubah macam-macam nama laki-laki dan perempuan.Seperti dalam hadis yang disampaikan oleh aisyah ra.bahwa Rasulullah Saw. Biasa merubah nama-nama yang tidak baik. ( HR TIRMIDZI) Pemberian nama yang baik bagi anak adalah awal dari sebuah upaya pendidikan terhadap anak. Ada yang mengatakan “Apa arti sebuah nama”. Ungkapkan ini tidak selamanya benar Islam mengajarkan bahwa nama bagi seorang anak adalah doa. Dengan pemberian nama yang baik, diharapkan anak kita berperilaku baik sesuai dengan namanya. Adapun setelah kita memberi nama yang baik, dan telah mendidiknya dengan baik pula,namun anak kita tidak sesuai dengan yang kita inginkan,maka kita kembalikan dengan Allah Swt. Nama yang baik dengan akhlak yang baik, itulah yang kita harapkan.
  • 5. “Setiap kalian adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungjawaban, maka seorang iman adalah pemimpin dan akan dimintai peryanggung-jawaban, dan dan seorang suami adalah pemimpin keluargannya dan akan dimintai pertanggung-jawaban ,dan seorang istri adalah pemimpin di rumah suaminya dan akan dimintai pertanggung-jawaban,dan seorang budak adalah pemimpin pada harta majikannya dan akan dimintai pertanggung- jawaban,maka ketahuilah bahwa setiap diri kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung-jawaban.”Allah telah mewasiatkan di dalam perkara anak-anak kalian”. Maka orang tua hendaknya bertanggung jawab terhadap keluarga dan keturunanya,jangan sampai dia dan keturunannya mendapatkan kemurkaan dari Allah.Maka hendaknya pemimpin keluarga memberikan pelajaran agama yang baik kepada anak keturunannya agar mereka dapat menjadi anak yang shahih.
  • 6. Anak adalah nikmat Allah Swt. yang tak ternilai dan pemberian yang tak terhingga.Tidak ada yang lebih tau besarnya karunia ini selain orang yang tidak atau belum memiliki anak. Nikmat yang agung ini merupakan amanah bagi kedua orang tuanya,yang kelak akan dimintai pertangung jawabannya,apakah keduanya telah menjaganya atau justru menyia-nyiakannya. Rosulullah SAW bersabda,” Setiap kalian adalah pemimpin ,dan setiap kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang iman adalah pemimpin dan dia akan ditanya tentang kepemimpinannya ,dan seorang laki-laki adalah pemimpin dalam keluarganya dan dia akan ditanya akan kepemimpinannya. Inilah sekelumit makalah yang kami sampaikan tentang kewajiban orang tua terhadap anaknya.