Dokumen ini memberikan nasihat-nasihat tentang pentingnya memanfaatkan bulan Ramadhan dengan baik. Ramadhan hadir sebagai tamu yang murah hati membawa banyak keberkahan, namun manusia harus memanfaatkannya dengan berpuasa dan mengerjakan ibadah agar mendapatkan manfaatnya. Nasihat-nasihat ini menekankan pentingnya mempersiapkan diri dengan baik untuk Ramadhan dan memanfaatkan kesempatan emas ini
2. Ketika para sahabat mendengarkan mau’izhah
(nasihat) dari Nabi, air mata mereka bercucuran, hati-
hati mereka menjadi takut dan muncul perasaan
betapa dalam dan menyeluruh mau’izhah
tersebut, mereka berkata:
(Ini seakan-akan peringatan dari orang yang
berpamitan. Maka berilah wasiat kepada kami)
(Hr. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, Ad Darimi, dan Abu
Daud)
3. Nabi memberi nasihat kepada seorang sahabat,
(Jika anda berdiri untuk shalat, maka shalatlah seperti
orang yang berpamitan (hendak meninggal dunia).
(H.r. Ahmad dan Ibnu Majah)
4. Ramadhan itu akan datang kepada kita sebagai tamu
yang sangat murah hati.
Ia memuliakan kita jika kita memuliakannya.
Ia datang membawa banyak bingkisan keberkahan
dan hidangan kebaikan.
Ia bertamu dan ia pula yang menjamu.
Akankah ia benar-benar sampai mengunjungimu?
Atau ia datang ke rumahmu, tapi engkau telah tiada?
5.
Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan. Bulan yang penuh
berkah. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa di bulan itu. Di
bulan tersebut pintu-pintu surga dibuka. Pintu-pintu neraka
ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat Lailatul
Qadr yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa diharamkan
kebaikannya maka ia benar-benar telah diharamkan. (H.r. Imam
Ahmad dan An Nasa-i)
6. Do’a Yahya bin Abi Katsir:
(Ya
Allah, selamatkanlah kami sampai Ramadhan. Selamatkanlah
bagi kami Ramadhan itu. Serta terimalah dari kami (amal-amal
kami di dalamnya)
Mu’alla bin Fadhl terus-menerus memohon kepada Allah selama
enam bulan agar disampaikan pada Ramadhan. Kemudian
memohon lagi kepadaNya selama enam bulan agar amalnya
diterima Allah.
Ibnu Rajab berkata, “Sampainya seseorang pada bulan
Ramadhan dan mampu berpuasa di dalamnya, adalah nikmat
sangat agung yang diberikan Allah atas orang yang mampu
menjalaninya.”
7. Diceritakan ada tiga orang yang dua orang dari mereka telah
mati syahid. Kemudian orang yang ketiga meninggal di atas
tempat tidurnya setelah mereka berdua. Maka terlihat dalam
mimpi bahwa orang yang meninggal terakhir di atas tempat
tidurnya berada di surga di depan keduanya. Nabi bersabda:
(Bukankah ia
mengerjakan shalat setelah keduanya (mati syahid) sebanyak ini
dan itu? Juga mendapati bulan Ramadhan kemudian ia berpuasa
di dalamnya? Sungguh, demi Rabb yang jiwaku berada di dalam
genggamanNya! Jarak antara keduanya lebih jauh dari jarak
langit dan bumi.”
(H.r. Ahmad dan Ibnu Majah)
8. Ramadhan didatangkan sebagai ladang bagi para hamba
Untuk menyucikan hati dari keburukan
Maka tunaikanlah hak-hak Ramadhan baik berupa perkataan maupun perbuatan
Karena itu adalah bekal anda dan jadikan ia sebagai tabungan Hari Kembali anda
Barangsiapa menanam bibit tetapi tidak disirami
9. Terimakasih ...
:)
Sumber: Ruh Puasa dan Maknanya (Dr. Ahmad bin
Abdul Aziz Al-Hushain, et.al., Pustaka Elba, 2008)