3. Dengan menyebut nama ALLAH yang maha
pemurah lagi maha penyayang, dan sholawat
berserta salam kami haturkan kepada nabi
Muhammad SAW. Tak lupa juga kepada Ibu guru
yang sudah memberikan tugas kepada kami.
Alhamdulillah, kami telah selesai menyelesaikan
tugas FIQIH dengan bahasan mengenai bab
khiyar , dengan harapan Ibu guru yang
terhormat semoga dapat menerima tugas yag
kami rangkai dengan sedemikaian rupa, mohon
maap apabila ada kesalahahan pengetikan
ataupun bahasan yang kami rangkai, kami mohon
bimbingannya.
penyusun
4. Kelompok IMAM MALIKI
Ketua : Saepul Huda Ash-shidiq
Anggota:
Ade Muhammad labib
Arifin
Aprilia johara
Muhammad Ridwan
Mayang Maharani
Novitasari
Siti Kholifah
5. Pengertian Khiyar
Menurut bahasa kata khiyar memiliki arti
memilih, menyisikan dan menyaring.
Sedangkan secara umum khiyar artinya
menentukan yang terbaik dari dua hal
(atau lebih) untuk dijadikan orientasi.
Sedangkan menurut istilah ulama ahli fiqih
khiyar adalah hak memilih antar dua hal
yang disukainya, menuruskan atau
membatalkan jual beli selama kedua
belah pihak masi ada ditempat akad dan
masih dalam masa pertimbangan.
6. Khiyar Majlis ( )
Khiyar majlis adalah sah menjadi milik si penjual
dan si pembeli semenjak dilangsungkannya
akad jual beli hingga mereka berpisah, selama
mereka berdua tidak mengadakan
kesepakatan untuk tidak ada khiyar.
Sabda Rasulullah SAW.
“dua orang yang berjual beli boleh memilih
selama keduanya belum berpisah dari tempat
akad ” (H.R Bukhari dan muslim)
7. Khiyar majlis akan selesai jika:
Keduanya memilih akan meneruskan akad,
habislah dari pihaknya, tetapi hak lain
masih tetap.
Keduanya berpisah dari tempat jual beli.
Arti berpisah ialah menurut kebiasaan
setempat.
8. Khiyar syarat ( )
Khiyar syarat atau pilihan bersyarat adalah
yaitu kedua orang yang sedang
melakukan jual beli dengan mengadakan
kesepakatan atau menentukan syarat.
Salah satu diantaranya keduanya
menetukan hak khiyar sampai batas waktu
tertentu.
Nabi SAW bersabda:
“engkau boleh khiyar pada segala barang
yang telah engkau beli selama tiga hari
tiga malam” (H.R Baihaqi dan ibnu majah)
9. Khiyar „Aib
khiyar „aib adalah jika seseorang membeli
barang yang „aib atau cacat, dan pembeli
tidak mengetahui hingga penjual dan
pembeli berpisah, maka barang tersebut
dapat dikembalikan kepada si penjual.
Beberapa ketentuan khiyar „aibi, yaitu:
Cacat yang terjadi sesuadah akad tetapi
barang diterima si pembeli. Maka
tanggungang mmasih ditangan penjual.
Barang yang dikembalikan karena cacat
apabila ada tambahan yang melekat
padanya sewaktu ditangan si pembeli .
10. Barang yang dikembalikan karena
cacat, ada tambahan dari harga barang.
maka keuntungan menjadi milik si pembeli.
Berarti hasil uang itu semasa ditangan si
penjual, kalau jual beli tidak
diteruskan, tetap menjadi hak si penjual
(tidak ikut bersamanya uang harga yang di
kembalikan ke si pembeli).
11. Khiyar diisyaratkan oelh isalm untuk memenuhi
kepentingan yang timbul dari transaksi bisnis
dalam kehidupan manusia.
Hikmah yang dapat diambil dari praktik khiyar
sebagai berikut:
Dengan adanya khiyar dapat menjadikan
akad jual beli sesuai dengan syarat-
syaratnya, yaitu atas dasar suka sama suka.
Mendidik agar selalu berhati-hati dalam jual
beli.
Terhindar dari unsur penipuan dalam jual beli.
Mendidik kepada para pedangang agar slalu
bersikap jujur