Dokumen tersebut membahas penelitian tentang penggunaan bakteri pelarut fosfat dan cendawan mikoriza arbuskular untuk meningkatkan serapan fosfat, populasi bakteri tanah, dan hasil tanaman ubi jalar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi dan pengaruh terbaik dari kedua mikroorganisme tersebut terhadap parameter yang diamati melalui rancangan acak kelompok.
3. Apakah terdapat interaksi penggunaan BPF dan cendawan mikoriza arbuskular terhadap serapan P, populasi bakteri dalam tanah, dan hasil ubi tanaman ubi jalar?
4. Apakah terdapat pengaruh terbaik pemberian BPF dan cendawan mikoriza arbuskular terhadap populasi bakteri dalam tanah pada hasil ubi tanaman ubi jalar?
6. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan Cendawan Mikoriza Arbuskurar dan Bakteri Pelarut Fosfat terhadap Serapan P, Populasi Bakteri Dalam Tanah, dan Hasil Ubi Tanaman Ubi Jalar (Ippomea batatas) Pada Tanah Inceptisols Jatinangor. Selain itu, mengetahui pengaruh terbaik penggunaan CMA dan BPF terhadap hasil ubi tanaman ubi jalar.
7.
8. Tanaman ubi jalar merupakan tanaman yang dimanfaatkan ubinya sebagai sumber bahan pangan. Tanaman ini dapat tumbuh di berbagai kondisi iklim. Penyerapan unsur hara oleh tanaman ubi jalar selama pertumbuhan berhubungan erat dengan produksi ubi jalar. Salah satu unsur yang berperan sangat besar bagi pertumbuhan ubi jalar adalah P. Pemanfaatan unsur P tanaman ubi jalar untuk perkembangan akar adalah sekitar 1,14 % dari jumlah pupuk NPK yang diaplikasikan sedangkan sisanya terbuang dalam tanah (Ramirez, 2009)
9. Unsur fosfat adalah unsur esensial kedua setelah N yang berperan penting dalam fotosintesis dan perkembangan akar. Ketersediaan fosfat dalam tanah jarang melebihi 0, 01% dari total P. sebagian besar bentuk fosfat terikat oleh koloid tanah sehingga tidak tersedia bagi tanaman. (Suriadikarta dan Simanungkalit, 2009). Adanya pengikatan fosfat tersebut menyebabkan puupuk fosfat yang diberikan tidak efisien sehingga perlu pengaplikasian pupuk dalam jumlah besar. Namun, pada kenyataannya unsur fosfat yang dapat diserap tanaman hanya 15-20% dan sisanya terjerap di antara koloid tanah dan tinggal sebagai residu dalam tanah (Buckman dan Brady, 1956; Jones, 1982). Hal ini menyebabkan tanaman nampak mengalami defisiensi unsur P.
10.
11. Cendawan mikoriza arbuskular memiliki fungsi penting berkaitan dengan efisiensi penyerapan unsur P. Cendawan ini mampu meningkatkan serapan P dalam tanah oleh tanaman. CMA memiliki struktur hifa yang menjalar keluar ke dalam tanah (Simanungkalit, 2009). Hifa meluas di dalam tanah, melebihi jangkauan rambut akar dan membantu rambut-rambut akar melakukan penyerapan fosfat pada tempat yang tidak terjangkau oleh rambut akar.
12. Rhodes dan Gerdemann (1980) membagi proses unsur hara dipasok ke tanaman oleh cendawan mikoriza arbuskular melalui tiga fase, yaitu :