SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  11
VHF - Dipole 2m




HargaRp 175.000,00




Lebih Lengkap Mengenai VHF - Dipole 2m

Barang Baru
Ready Stock

VHF AMATEUR Band Antenna 144 Mhz 100 Watt

SPECIFICATION

FREQ : 142 -148 Mhz Transmit Coverage
SWR : 1.5 or less
GAIN : 2dbi
Impedance : 50 Ohm
Power : 100 Watt FM,AM,SSB
Connector : AMPHENOL PL-259
SEALING : 100 % water proof
Wind Velocity : 150km/hrs




Home > Products > Electronics & Electricity > Telecommunication &
Broadcasting > Radio TV Equipment




TXVP-FM Vertical and horizontal polarization FM dipole
antenna
 Model: TXVP-FM

 Brand: yanda

 Origin: Made In China

Category: Electronics & Electricity / Telecommunication & Broadcasting / Radio TV Equipment

Keywords: FM transmitter , Car antenna , FM dipole antenna

           CNY ¥ 3000 / pc
  Price:
           (~ USD$ 470.7)

  Min.     1 pc
Order:

Post Time: 31 May, 2011

  Last
          31 May, 2011
Modified:




Dipole 50 Watt
       Harga:             1
  Cara Pembayaran:        Transfer Bank (T/T)
 Kemas & Pengiriman:      Almunium
    Negara Asal:          Indonesia
                          MARKAS ANTENA

                          Pusat segala perlengkapan Antena
                          TerLENGKAP dan TerPERCAYA.
                          Kami juga Menyediakan berbagai macam keperluan Antena

                          kunjungi website : http: / / indonetwork.co.id/ markasantena

                          CALL : 0819 3278 1494

                          CALL KANTOR : ( 021 ) 5694 0585
       Keterangan:
                          FM Broadcast Antenna

                          SPECIFICATION

                          FREQ : 88 - 108 Mhz Transmit Coverage
                          SWR : 1.1: 1 at 98 Mhz , 2Mhz Bandwitdh
                          GAIN : 2dbi
                          Impedance : 50 Ohm
                          Power : 50 Watt Continuous
                          Connector : AMPHENOL PL-259
                          SEALING : 100 % water proof
                          Wind Velocity : 150km/ hrs
Antena




Sekarang ini saya sedang mencoba belajar tentang jaringan nirkabel dan salah satu komponen
yang mesti kita pahami diantaranya adalah antena.
Apakah Antena itu? Secara sederhana, antena adalah alat untuk mengirim dan menerima
gelombang elektromagnetik, bergantung kepada pemakaian dan penggunaan frekuensinya,
antena bisa berwujud berbagai bentuk, mulai dari seutas kabel, dipole, ataupun yagi, dsb. Antena
adalah alat pasif tanpa catu daya(power), yang tidak bisa meningkatkan kekuatan sinyal radio,
dia seperti reflektor pada lampu senter, membantu mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal.
Kekuatan dalam mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal radio, satuan ukurnya adalah dB.
Jadi ketika dB bertambah, maka jangkauan jarak yang bisa ditempuhpun bertambah. Jenis antena
yang akan dipasang harus sesuai dengan sistem yang akan kita bangun, juga disesuaikan dengan
kebutuhan penyebaran sinyalnya. Secara umum ada dua jenis antena yaitu :
1. Directional
2. Omni Directional
Fungsi
Fungsi antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu
meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik ke udara / ruang bebas). Dan sebaliknya,
antena juga dapat berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energy
elektromagnetik dari ruang bebas ) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Pada radar atau
sistem komunikasi satelit, sering dijumpai sebuah antena yang melakukan kedua fungsi
(peradiasi dan penerima) sekaligus. Namun, pada sebuah teleskop radio, antena hanya
menjalankan fungsi penerima saja.
Karakter antena
Ada beberapa karakter penting antena yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis antena
untuk suatu aplikasi (termasuk untuk digunakan pada sebuah teleskop radio), yaitu pola radiasi,
directivity, gain, dan polarisasi. Karakter-karakter ini umumnya sama pada sebuah antena, baik
ketika antena tersebut menjadi peradiasi atau menjadi penerima, untuk suatu frekuensi,
polarisasi, dan bidang irisan tertentu. Misalnya, David Welkinson (0806322514) ingin membeli
antena maka untuk mendapatkan antena yang sesuai dengan fungsi yang dinginkan, ia harus
memimilih antena dengan karakter yang sesuai dengan fungsi yang dia inginkan.

· Pola radiasi
Pola radiasi antena adalah plot 3-dimensi distribusi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah antena,
atau plot 3-dimensi tingkat penerimaan sinyal yang diterima oleh sebuah antena. Pola
radiasiantena dibentuk oleh dua buah pola radiasi berdasar bidang irisan, yaitu pola radiasi pada
bidang irisan arah elevasi (pola elevasi) dan pola radiasi pada bidang irisan arah azimuth (pola
azimuth).
Kedua pola di atas akan membentuk pola 3-dimensi. Pola radiasi 3-dimensi inilah yang umum
disebut sebagai pola radiasi antena dipol. Sebuah antena yang meradiasikan sinyalnya sama
besar ke segala arah disebut sebagai antena isotropis. Antena seperti ini akan memiliki pola
radiasi berbentuk bola Namun, jika sebuah antena memiliki arah tertentu, di mana pada arah
tersebut distribusi sinyalnya lebih besar dibandingkan pada arah lain, maka antena ini akan
memiliki directivity Semakin spesifik arah distribusi sinyal oleh sebuah antena, maka directivity
antena tersebut.
Antena dipol termasuk non-directive antenna. Dengan karakter seperti ini, antena dipol banyak
dimanfaatkan untuk sistem komunikasi dengan wilayah cakupan yang luas. Pada astronomi
radio, antena dipol digunakan pada teleskop radio untuk melakukan pengamatan pada rentang
High Frekuensi (HF). Bentuk data yang dapat diperoleh adalah variabilitas intensitas sinyal yang
dipancarkan oleh sebuah objek astronomi. Namun, karena antena dipol tidak memiliki directivity
pada arah tertentu, teleskop radio elemen tunggal yang menggunakan antena jenis ini tidak dapat
digunakan untuk melakukan pencitraan.

· Gain
Gain (directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan kemampuan antena
mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain bukanlah
kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis pada umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya,
melainkan suatu bentuk perbandingan. Oleh karena itu, satuan yang digunakan untuk gain adalah
desibel.

· Polarisasi
Polarisasi didefinisikan sebagai arah rambat dari medan listrik. Antena dipol memiliki polarisasi
linear vertikal . Mengenali polarisasi antena amat berguna dalam sistem komunikasi, khususnya
untuk mendapatkan efisiensi maksimum pada transmisi sinyal. Pada astronomi radio, tujuan
mengenali polarisasi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi adalah untuk
mempelajari            medan            magnetik           dari          objek          tersebut.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pola radiasi, yang pertama adalah Half-power
Beamwidth (HPBW), atau yang biasa dikenal sebagai beanwidth suatu antena. Dalam astronomi
radio, beamwidth adalah resolusi spasial dari sebuah teleskop radio, yaitu diameter sudut
minimun dari dua buah titik yang mampu dipisahkan oleh teleskop radio tersebut. Secara teori,
beamwidth untuk antena yang berbentuk parabola dapat ditentukan.
Antena Directional
Antena jenis ini merupakan jenis antena dengan narrow beamwidth, yaitu punya sudut
pemancaran yang kecil dengan daya lebih terarah, jaraknya jauh dan tidak bisa menjangkau area
yang luas, antena directional mengirim dan menerima sinyal radio hanya pada satu arah,
umumnya pada fokus yang sangat sempit, dan biasanya digunakan untuk koneksi point to point,
atau multiple point, macam antena direktional seperti antena grid, dish “parabolic”, yagi, dan
antena sectoral.
Antena Omni-Directional
Antena ini mempunyai sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 3600; dengan daya
lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani area yang luas Omni antena tidak
dianjurkan pemakaian-nya, karena sifatnya yang terlalu luas se-hingga ada kemungkinan
mengumpulkan sinyal lain yang akan menyebabkan inter-ferensi. antena omnidirectional
mengirim atau menerima sinyal radio dari semua arah secara sama, biasanya digunakan untuk
koneksi multiple point atau hotspot.
Type Antena
1. Antena Omnidirectional




Sebuah antena Omnidirectional adalah antena daya sistem yang memancar secara seragam dalam
satu pesawat dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus. This pattern is often
described as “donut shaped”. Pola ini sering digambarkan sebagai “donat berbentuk”.
Omnidirectional antenna can be used to link multiple directional antenna in outdoor point-to-
multipoint communication systems including cellular phone connections and TV broadcasts.
Antena Omnidirectional dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa antena directional di
outdoor point-to-multipoint komunikasi systems termasuk sambungan telepon selular dan siaran
TV.
Antena omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360-derajat yang tegak lurus
ke atas. Omnidirectional antena secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi. Yang
digunakan untuk hubungan Point-To-Multi-Point ( P2Mp) atau stu titik ke banyak titik di sekitar
daerah pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika client atau
penerima menggunalan directional antenna atau antenna yang ter arah.Yang ditunjukkan di
bawah adalah pola pancaran khas RFDG 140 omnidirectional antena. Radiasi yang horisontal
dengan pancaran 360-derjat. Radiasi yang horisontal pada dasarnya E-Field.yang berbeda
dengan, polarisasi yang vertikal adalah sangat membatasi potongan sinyal yang di pancarkan.
Antena ini akan melayani atau hanya memberi pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360
derjat, sedamgkan pada bagian atas antena tidak memiliki sinyal radiasi.

Pola radiasi dari antenna Omni
2. Antena Grid




Contoh antena grid

Antena ini merupakan salah satu antena wifi yang populer. Sudut pola pancaran antena ini lebih
fokus pada titik tertentu sesuai pemasangannya.
3. Antena Parabolik
-       Dipakai           untuk       jarak     menengah         atau        jarak        jauh
- Gain-nya bisa antara 18 sampai 28 dBi




Contoh antena parabolic
Pola radiasi dari antena Parabolik




Kelebihan antenna parabola

       Dapat digunakan untuk menerima 3 satellite sekaligus tanpa harus menggerakkan
       antenna.
       Dapat menampilkan gambar dari semua TV dari satelit yang ditangkap dalam sekejap.
       Kondisi permanent sehingga tidak gampang goyah terhadap posisi.
       Signal quality dapat maksimum

Kekurangan antenna parabola

       Tidak dapat digunakan menangkap satelit lebih dari 5
       Membutuhkan lebih banyak LNBF
       Channel yang diterima lebih sedikit

4. Antena Sectoral
Antena Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional. Yang juga digunakan untuk
Access Point to serve a Point-to-Multi-Point (P2MP) links. Beberapa antenna sectoral dibuat
tegak lurus , dan ada juga yang horizontal.
Antena sectoral mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional antena di sekitar
10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area 6-8 km. Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180
derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian
dalam penangkapan sinyal.
Pola pancaran yang horisontal kebanyakan memancar ke arah mana antenna ini di arahkan sesuai
dengan jangkauan dari derajat pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antenna tidak
memiliki sinyal pancaran.
Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada
suatu sector atau wilayah pancaran yang telah di tentukan.
Pola radiasi dari antena Sektoral




dBd

FYI, antena isotropis tidak ada di alam, sehingga dalam pengukuran gain kita terkadang
menggunakan antena lain sebagai referensi, misalnya antena ini.




Kalo yang ini jelas ada di alam kita secara ada gambarnya gitu loh. Antena ini namanya dipol λ/2
karena memiliki panjang sebesar λ/2 atau setengah panjang gelombang. Kalo tadi referensinya
isotropis lalu satuannya jadi dBi, berarti satuan untuk referensi antena ini jadi dBd dong demam
berdasar dengue? Tadinya saya kira cuma bercandaan aja, tapi ternyata di wikipedia satuan ini
ada lho!



GAMMA MATCH UNTUK PEMANCAR FM
Dari berbagai macam antenna FM homebrew, salah satu yang banyak dipakai teman - teman
homebrewer adalah antena dipole 1/2 lamda. Namun sering kita lihat, dipole mereka langsung
di"feed" dengan kabel transmisi. secara teoritis dipole sederhana 1/2 lamda mempunyai
impedansi input sekitar 72 Ohm, cocok dengan kabel transmisi 75 Ohm.

Tapi perlu diingat bahwa dipole dasar, kalau dilihat konstruksinya bersifat balanced/seimbang,
sedangkan kabel kita ( coaxial ) adalah UNbalanced. idealnya perlu BALUN (dari balans ke
TAK balans). Dengan perbandingan 1 : 1.

Dengan tambahan Gamma Match pada dipole, kita bisa men"feed" antena kita dengan kabel 50
Ohm langsung, misalnya RG-08 . Dan bisa di"adjust" agar impedansi input mendekati 50 Ohm
UNbalanced.

Dengan cara menggeser-geser gamma rod ( shorter bar ) sehingga didapatkan SWR terendah.

Dari gambar teoritis terlihat Capasitor variabel yang diseri dengan Gamma rod, dalam praktek
untuk capasitor agar praktis, kuat dan tentu saja tahan air. digantikan dengan inner konduktor
kabel coax RG-8 + dielektikumnya yang dimasukkan ke dalanm pipa aluminium 3/8" sebagai
gamma rodnya.

Potong Kabel RG-8 sekitar 21 Cm, buang ground shield + jacketnya, tinggal inner konduktor +
dielektrikum.

Masukkan inner + dielektrikum tadi ke aluminium 3/8 ", kupas ujung konduktor sekitar 1 cm gar
bisa disolder.
Antena dipole

Contenu connexe

Tendances

Pengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FMPengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FMRizki Nugroho
 
Balun (Perekayasaan Instalasi Sistem Antena Penerima)
Balun (Perekayasaan Instalasi Sistem Antena Penerima)Balun (Perekayasaan Instalasi Sistem Antena Penerima)
Balun (Perekayasaan Instalasi Sistem Antena Penerima)Lazimatul A
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Beny Nugraha
 
Kuliah Komunikasi Data ke-12 Propagasi
Kuliah Komunikasi Data ke-12 PropagasiKuliah Komunikasi Data ke-12 Propagasi
Kuliah Komunikasi Data ke-12 PropagasiYeffry Handoko
 
Bab 6 antena telekomunikasi
Bab 6 antena telekomunikasiBab 6 antena telekomunikasi
Bab 6 antena telekomunikasiEKO SUPRIYADI
 
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, amModul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, amFurwadi Rider
 
Makalah phase shift keying
Makalah phase shift keyingMakalah phase shift keying
Makalah phase shift keyingampas03
 
Pengertian dan Cara Kerja Phase Modulasi (PM)
Pengertian dan Cara Kerja Phase Modulasi (PM)Pengertian dan Cara Kerja Phase Modulasi (PM)
Pengertian dan Cara Kerja Phase Modulasi (PM)Reinaldo Rahadian Putra
 
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)Ishardi Nassogi
 
Dasar Sistem Telekomunikasi
Dasar Sistem TelekomunikasiDasar Sistem Telekomunikasi
Dasar Sistem TelekomunikasiAfdan Rojabi
 

Tendances (20)

Pengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FMPengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FM
 
Teori Sampling and Hold
Teori Sampling and HoldTeori Sampling and Hold
Teori Sampling and Hold
 
Balun (Perekayasaan Instalasi Sistem Antena Penerima)
Balun (Perekayasaan Instalasi Sistem Antena Penerima)Balun (Perekayasaan Instalasi Sistem Antena Penerima)
Balun (Perekayasaan Instalasi Sistem Antena Penerima)
 
Qpsk
QpskQpsk
Qpsk
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
 
Slide minggu 6 jul
Slide minggu 6 julSlide minggu 6 jul
Slide minggu 6 jul
 
Kuliah Komunikasi Data ke-12 Propagasi
Kuliah Komunikasi Data ke-12 PropagasiKuliah Komunikasi Data ke-12 Propagasi
Kuliah Komunikasi Data ke-12 Propagasi
 
Bab 6 antena telekomunikasi
Bab 6 antena telekomunikasiBab 6 antena telekomunikasi
Bab 6 antena telekomunikasi
 
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, amModul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
Modul 02 konsep modulasi, modulasi analog, am
 
Makalah phase shift keying
Makalah phase shift keyingMakalah phase shift keying
Makalah phase shift keying
 
Pengertian dan Cara Kerja Phase Modulasi (PM)
Pengertian dan Cara Kerja Phase Modulasi (PM)Pengertian dan Cara Kerja Phase Modulasi (PM)
Pengertian dan Cara Kerja Phase Modulasi (PM)
 
Soal soal adc 2
Soal soal adc 2Soal soal adc 2
Soal soal adc 2
 
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (Fm dan Pm)
 
Multiplexing
MultiplexingMultiplexing
Multiplexing
 
Chapter7 Sistem Transmisi
Chapter7 Sistem TransmisiChapter7 Sistem Transmisi
Chapter7 Sistem Transmisi
 
Slide Chapter 6 Pengkodean
Slide Chapter 6 PengkodeanSlide Chapter 6 Pengkodean
Slide Chapter 6 Pengkodean
 
Siskom pcm
Siskom pcmSiskom pcm
Siskom pcm
 
Modulasi digital ASK kelompok 2
Modulasi digital ASK kelompok 2Modulasi digital ASK kelompok 2
Modulasi digital ASK kelompok 2
 
1 sinyal
1  sinyal1  sinyal
1 sinyal
 
Dasar Sistem Telekomunikasi
Dasar Sistem TelekomunikasiDasar Sistem Telekomunikasi
Dasar Sistem Telekomunikasi
 

En vedette

Pengertian, Fungsi dan macam macam antena
Pengertian, Fungsi dan macam macam antenaPengertian, Fungsi dan macam macam antena
Pengertian, Fungsi dan macam macam antenailman347
 
Macam dan Fungsi Antena - Kelpmpok 5
Macam dan Fungsi Antena - Kelpmpok 5Macam dan Fungsi Antena - Kelpmpok 5
Macam dan Fungsi Antena - Kelpmpok 5Hafidz Muhammad Irhas
 
Cara membuat antena omni sendiri
Cara membuat antena omni sendiriCara membuat antena omni sendiri
Cara membuat antena omni sendiriUmi Nur Azizah
 
Te 09-1313 #07 - sistem antena&proagasi (ver1)
Te 09-1313 #07 - sistem antena&proagasi (ver1)Te 09-1313 #07 - sistem antena&proagasi (ver1)
Te 09-1313 #07 - sistem antena&proagasi (ver1)Fathan Hakim
 
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHz
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHzPERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHz
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHzUofa_Unsada
 
Laporan praktikum Fislab pola radiasi antena
Laporan praktikum Fislab pola radiasi antenaLaporan praktikum Fislab pola radiasi antena
Laporan praktikum Fislab pola radiasi antenaBogiva Mirdyanto
 
12 pengukuran besaran antena
12 pengukuran besaran antena12 pengukuran besaran antena
12 pengukuran besaran antenaMaryah Al-atas
 
Makalah macam macam antena jarkom
Makalah macam macam antena jarkomMakalah macam macam antena jarkom
Makalah macam macam antena jarkomAli Must Can
 
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...Uofa_Unsada
 

En vedette (15)

Pengertian, Fungsi dan macam macam antena
Pengertian, Fungsi dan macam macam antenaPengertian, Fungsi dan macam macam antena
Pengertian, Fungsi dan macam macam antena
 
Macam dan Fungsi Antena - Kelpmpok 5
Macam dan Fungsi Antena - Kelpmpok 5Macam dan Fungsi Antena - Kelpmpok 5
Macam dan Fungsi Antena - Kelpmpok 5
 
Cara membuat antena omni sendiri
Cara membuat antena omni sendiriCara membuat antena omni sendiri
Cara membuat antena omni sendiri
 
Te 09-1313 #07 - sistem antena&proagasi (ver1)
Te 09-1313 #07 - sistem antena&proagasi (ver1)Te 09-1313 #07 - sistem antena&proagasi (ver1)
Te 09-1313 #07 - sistem antena&proagasi (ver1)
 
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHz
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHzPERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHz
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK SPEKTRUM ULTRA WIDEBAND PADA WLAN 5,2 GHz
 
Antena ring o
Antena ring oAntena ring o
Antena ring o
 
Laporan praktikum Fislab pola radiasi antena
Laporan praktikum Fislab pola radiasi antenaLaporan praktikum Fislab pola radiasi antena
Laporan praktikum Fislab pola radiasi antena
 
12 pengukuran besaran antena
12 pengukuran besaran antena12 pengukuran besaran antena
12 pengukuran besaran antena
 
Makalah macam macam antena jarkom
Makalah macam macam antena jarkomMakalah macam macam antena jarkom
Makalah macam macam antena jarkom
 
Antena
AntenaAntena
Antena
 
Alokasi frekuensi
Alokasi frekuensiAlokasi frekuensi
Alokasi frekuensi
 
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
Perancangan Antena Mikrostrip Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi LTE (Long...
 
Antenna types
Antenna typesAntenna types
Antenna types
 
Antena array
Antena arrayAntena array
Antena array
 
Antena
AntenaAntena
Antena
 

Similaire à Antena dipole

belajar tkj yuuuuuuk!!
belajar tkj yuuuuuuk!!belajar tkj yuuuuuuk!!
belajar tkj yuuuuuuk!!MFaqihArrijal
 
Ichbal septian antena parabola fokus utama
Ichbal septian   antena parabola fokus utamaIchbal septian   antena parabola fokus utama
Ichbal septian antena parabola fokus utamaIchbal Septian EB
 
Antena. kelas xii-a kelompok3)(
Antena.  kelas xii-a kelompok3)(Antena.  kelas xii-a kelompok3)(
Antena. kelas xii-a kelompok3)(millah18
 
Perbandingan - Hasil Percobaan Antena Pemancar dan Penerima dengan Jurnal yan...
Perbandingan - Hasil Percobaan Antena Pemancar dan Penerima dengan Jurnal yan...Perbandingan - Hasil Percobaan Antena Pemancar dan Penerima dengan Jurnal yan...
Perbandingan - Hasil Percobaan Antena Pemancar dan Penerima dengan Jurnal yan...dicky_eca
 
M.h.murdana dipole&reciprocal
M.h.murdana dipole&reciprocalM.h.murdana dipole&reciprocal
M.h.murdana dipole&reciprocalAdrian Hariz
 
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media TransmisiKomunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media TransmisiSigit Muhammad
 
Macam macam antena jaringan
Macam macam antena jaringanMacam macam antena jaringan
Macam macam antena jaringanAli Must Can
 
Tugas Jaringan Wireless Kelompok V
Tugas Jaringan Wireless Kelompok VTugas Jaringan Wireless Kelompok V
Tugas Jaringan Wireless Kelompok VCoepielz Koto
 
Tugas antna ade sana
Tugas antna ade sanaTugas antna ade sana
Tugas antna ade sanaMarina Natsir
 
Macam-macam Antena (Kelompok 3 XII - B SMK Daarut Tauhiid Bandung)
Macam-macam Antena (Kelompok 3 XII - B SMK Daarut Tauhiid Bandung)Macam-macam Antena (Kelompok 3 XII - B SMK Daarut Tauhiid Bandung)
Macam-macam Antena (Kelompok 3 XII - B SMK Daarut Tauhiid Bandung)arisaef
 
Media Transmisi Data Kabel Dan Nirkabel
Media Transmisi Data Kabel Dan NirkabelMedia Transmisi Data Kabel Dan Nirkabel
Media Transmisi Data Kabel Dan NirkabelAgus Setiawan
 
Pengertian dan Jenis-Jenis Antena | SMK Daarut Tauhiid Boarding School Bandung
Pengertian dan Jenis-Jenis Antena | SMK Daarut Tauhiid Boarding School BandungPengertian dan Jenis-Jenis Antena | SMK Daarut Tauhiid Boarding School Bandung
Pengertian dan Jenis-Jenis Antena | SMK Daarut Tauhiid Boarding School BandungFikri Arif Wicaksana
 
Media transmisi wireless
Media transmisi wirelessMedia transmisi wireless
Media transmisi wirelessAnshari Nasrun
 
30 suin xi tkja_antena (p.hisyam)
30 suin xi tkja_antena (p.hisyam)30 suin xi tkja_antena (p.hisyam)
30 suin xi tkja_antena (p.hisyam)Iin Suin
 

Similaire à Antena dipole (20)

Anten
AntenAnten
Anten
 
belajar tkj yuuuuuuk!!
belajar tkj yuuuuuuk!!belajar tkj yuuuuuuk!!
belajar tkj yuuuuuuk!!
 
Ichbal septian antena parabola fokus utama
Ichbal septian   antena parabola fokus utamaIchbal septian   antena parabola fokus utama
Ichbal septian antena parabola fokus utama
 
Antena. kelas xii-a kelompok3)(
Antena.  kelas xii-a kelompok3)(Antena.  kelas xii-a kelompok3)(
Antena. kelas xii-a kelompok3)(
 
File
FileFile
File
 
antena.pptx
antena.pptxantena.pptx
antena.pptx
 
Antena radio kel ii
Antena radio kel iiAntena radio kel ii
Antena radio kel ii
 
Perbandingan - Hasil Percobaan Antena Pemancar dan Penerima dengan Jurnal yan...
Perbandingan - Hasil Percobaan Antena Pemancar dan Penerima dengan Jurnal yan...Perbandingan - Hasil Percobaan Antena Pemancar dan Penerima dengan Jurnal yan...
Perbandingan - Hasil Percobaan Antena Pemancar dan Penerima dengan Jurnal yan...
 
M.h.murdana dipole&reciprocal
M.h.murdana dipole&reciprocalM.h.murdana dipole&reciprocal
M.h.murdana dipole&reciprocal
 
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media TransmisiKomunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
 
Media Transmisi Guided Dan Unguided
Media Transmisi Guided Dan UnguidedMedia Transmisi Guided Dan Unguided
Media Transmisi Guided Dan Unguided
 
Macam macam antena jaringan
Macam macam antena jaringanMacam macam antena jaringan
Macam macam antena jaringan
 
Antena
AntenaAntena
Antena
 
Tugas Jaringan Wireless Kelompok V
Tugas Jaringan Wireless Kelompok VTugas Jaringan Wireless Kelompok V
Tugas Jaringan Wireless Kelompok V
 
Tugas antna ade sana
Tugas antna ade sanaTugas antna ade sana
Tugas antna ade sana
 
Macam-macam Antena (Kelompok 3 XII - B SMK Daarut Tauhiid Bandung)
Macam-macam Antena (Kelompok 3 XII - B SMK Daarut Tauhiid Bandung)Macam-macam Antena (Kelompok 3 XII - B SMK Daarut Tauhiid Bandung)
Macam-macam Antena (Kelompok 3 XII - B SMK Daarut Tauhiid Bandung)
 
Media Transmisi Data Kabel Dan Nirkabel
Media Transmisi Data Kabel Dan NirkabelMedia Transmisi Data Kabel Dan Nirkabel
Media Transmisi Data Kabel Dan Nirkabel
 
Pengertian dan Jenis-Jenis Antena | SMK Daarut Tauhiid Boarding School Bandung
Pengertian dan Jenis-Jenis Antena | SMK Daarut Tauhiid Boarding School BandungPengertian dan Jenis-Jenis Antena | SMK Daarut Tauhiid Boarding School Bandung
Pengertian dan Jenis-Jenis Antena | SMK Daarut Tauhiid Boarding School Bandung
 
Media transmisi wireless
Media transmisi wirelessMedia transmisi wireless
Media transmisi wireless
 
30 suin xi tkja_antena (p.hisyam)
30 suin xi tkja_antena (p.hisyam)30 suin xi tkja_antena (p.hisyam)
30 suin xi tkja_antena (p.hisyam)
 

Dernier

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Dernier (20)

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

Antena dipole

  • 1. VHF - Dipole 2m HargaRp 175.000,00 Lebih Lengkap Mengenai VHF - Dipole 2m Barang Baru Ready Stock VHF AMATEUR Band Antenna 144 Mhz 100 Watt SPECIFICATION FREQ : 142 -148 Mhz Transmit Coverage
  • 2. SWR : 1.5 or less GAIN : 2dbi Impedance : 50 Ohm Power : 100 Watt FM,AM,SSB Connector : AMPHENOL PL-259 SEALING : 100 % water proof Wind Velocity : 150km/hrs Home > Products > Electronics & Electricity > Telecommunication & Broadcasting > Radio TV Equipment TXVP-FM Vertical and horizontal polarization FM dipole antenna Model: TXVP-FM Brand: yanda Origin: Made In China Category: Electronics & Electricity / Telecommunication & Broadcasting / Radio TV Equipment Keywords: FM transmitter , Car antenna , FM dipole antenna CNY ¥ 3000 / pc Price: (~ USD$ 470.7) Min. 1 pc
  • 3. Order: Post Time: 31 May, 2011 Last 31 May, 2011 Modified: Dipole 50 Watt Harga: 1 Cara Pembayaran: Transfer Bank (T/T) Kemas & Pengiriman: Almunium Negara Asal: Indonesia MARKAS ANTENA Pusat segala perlengkapan Antena TerLENGKAP dan TerPERCAYA. Kami juga Menyediakan berbagai macam keperluan Antena kunjungi website : http: / / indonetwork.co.id/ markasantena CALL : 0819 3278 1494 CALL KANTOR : ( 021 ) 5694 0585 Keterangan: FM Broadcast Antenna SPECIFICATION FREQ : 88 - 108 Mhz Transmit Coverage SWR : 1.1: 1 at 98 Mhz , 2Mhz Bandwitdh GAIN : 2dbi Impedance : 50 Ohm Power : 50 Watt Continuous Connector : AMPHENOL PL-259 SEALING : 100 % water proof Wind Velocity : 150km/ hrs
  • 4. Antena Sekarang ini saya sedang mencoba belajar tentang jaringan nirkabel dan salah satu komponen yang mesti kita pahami diantaranya adalah antena. Apakah Antena itu? Secara sederhana, antena adalah alat untuk mengirim dan menerima gelombang elektromagnetik, bergantung kepada pemakaian dan penggunaan frekuensinya, antena bisa berwujud berbagai bentuk, mulai dari seutas kabel, dipole, ataupun yagi, dsb. Antena adalah alat pasif tanpa catu daya(power), yang tidak bisa meningkatkan kekuatan sinyal radio, dia seperti reflektor pada lampu senter, membantu mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal. Kekuatan dalam mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal radio, satuan ukurnya adalah dB. Jadi ketika dB bertambah, maka jangkauan jarak yang bisa ditempuhpun bertambah. Jenis antena yang akan dipasang harus sesuai dengan sistem yang akan kita bangun, juga disesuaikan dengan kebutuhan penyebaran sinyalnya. Secara umum ada dua jenis antena yaitu : 1. Directional 2. Omni Directional Fungsi Fungsi antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik ke udara / ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energy elektromagnetik dari ruang bebas ) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Pada radar atau sistem komunikasi satelit, sering dijumpai sebuah antena yang melakukan kedua fungsi (peradiasi dan penerima) sekaligus. Namun, pada sebuah teleskop radio, antena hanya menjalankan fungsi penerima saja. Karakter antena Ada beberapa karakter penting antena yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis antena untuk suatu aplikasi (termasuk untuk digunakan pada sebuah teleskop radio), yaitu pola radiasi, directivity, gain, dan polarisasi. Karakter-karakter ini umumnya sama pada sebuah antena, baik ketika antena tersebut menjadi peradiasi atau menjadi penerima, untuk suatu frekuensi, polarisasi, dan bidang irisan tertentu. Misalnya, David Welkinson (0806322514) ingin membeli
  • 5. antena maka untuk mendapatkan antena yang sesuai dengan fungsi yang dinginkan, ia harus memimilih antena dengan karakter yang sesuai dengan fungsi yang dia inginkan. · Pola radiasi Pola radiasi antena adalah plot 3-dimensi distribusi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah antena, atau plot 3-dimensi tingkat penerimaan sinyal yang diterima oleh sebuah antena. Pola radiasiantena dibentuk oleh dua buah pola radiasi berdasar bidang irisan, yaitu pola radiasi pada bidang irisan arah elevasi (pola elevasi) dan pola radiasi pada bidang irisan arah azimuth (pola azimuth). Kedua pola di atas akan membentuk pola 3-dimensi. Pola radiasi 3-dimensi inilah yang umum disebut sebagai pola radiasi antena dipol. Sebuah antena yang meradiasikan sinyalnya sama besar ke segala arah disebut sebagai antena isotropis. Antena seperti ini akan memiliki pola radiasi berbentuk bola Namun, jika sebuah antena memiliki arah tertentu, di mana pada arah tersebut distribusi sinyalnya lebih besar dibandingkan pada arah lain, maka antena ini akan memiliki directivity Semakin spesifik arah distribusi sinyal oleh sebuah antena, maka directivity antena tersebut. Antena dipol termasuk non-directive antenna. Dengan karakter seperti ini, antena dipol banyak dimanfaatkan untuk sistem komunikasi dengan wilayah cakupan yang luas. Pada astronomi radio, antena dipol digunakan pada teleskop radio untuk melakukan pengamatan pada rentang High Frekuensi (HF). Bentuk data yang dapat diperoleh adalah variabilitas intensitas sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi. Namun, karena antena dipol tidak memiliki directivity pada arah tertentu, teleskop radio elemen tunggal yang menggunakan antena jenis ini tidak dapat digunakan untuk melakukan pencitraan. · Gain Gain (directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan kemampuan antena mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis pada umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya, melainkan suatu bentuk perbandingan. Oleh karena itu, satuan yang digunakan untuk gain adalah desibel. · Polarisasi Polarisasi didefinisikan sebagai arah rambat dari medan listrik. Antena dipol memiliki polarisasi linear vertikal . Mengenali polarisasi antena amat berguna dalam sistem komunikasi, khususnya untuk mendapatkan efisiensi maksimum pada transmisi sinyal. Pada astronomi radio, tujuan mengenali polarisasi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi adalah untuk mempelajari medan magnetik dari objek tersebut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pola radiasi, yang pertama adalah Half-power Beamwidth (HPBW), atau yang biasa dikenal sebagai beanwidth suatu antena. Dalam astronomi radio, beamwidth adalah resolusi spasial dari sebuah teleskop radio, yaitu diameter sudut minimun dari dua buah titik yang mampu dipisahkan oleh teleskop radio tersebut. Secara teori, beamwidth untuk antena yang berbentuk parabola dapat ditentukan. Antena Directional Antena jenis ini merupakan jenis antena dengan narrow beamwidth, yaitu punya sudut pemancaran yang kecil dengan daya lebih terarah, jaraknya jauh dan tidak bisa menjangkau area yang luas, antena directional mengirim dan menerima sinyal radio hanya pada satu arah, umumnya pada fokus yang sangat sempit, dan biasanya digunakan untuk koneksi point to point,
  • 6. atau multiple point, macam antena direktional seperti antena grid, dish “parabolic”, yagi, dan antena sectoral. Antena Omni-Directional Antena ini mempunyai sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 3600; dengan daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani area yang luas Omni antena tidak dianjurkan pemakaian-nya, karena sifatnya yang terlalu luas se-hingga ada kemungkinan mengumpulkan sinyal lain yang akan menyebabkan inter-ferensi. antena omnidirectional mengirim atau menerima sinyal radio dari semua arah secara sama, biasanya digunakan untuk koneksi multiple point atau hotspot. Type Antena 1. Antena Omnidirectional Sebuah antena Omnidirectional adalah antena daya sistem yang memancar secara seragam dalam satu pesawat dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus. This pattern is often described as “donut shaped”. Pola ini sering digambarkan sebagai “donat berbentuk”. Omnidirectional antenna can be used to link multiple directional antenna in outdoor point-to- multipoint communication systems including cellular phone connections and TV broadcasts. Antena Omnidirectional dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa antena directional di outdoor point-to-multipoint komunikasi systems termasuk sambungan telepon selular dan siaran TV. Antena omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360-derajat yang tegak lurus ke atas. Omnidirectional antena secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi. Yang digunakan untuk hubungan Point-To-Multi-Point ( P2Mp) atau stu titik ke banyak titik di sekitar daerah pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika client atau penerima menggunalan directional antenna atau antenna yang ter arah.Yang ditunjukkan di bawah adalah pola pancaran khas RFDG 140 omnidirectional antena. Radiasi yang horisontal dengan pancaran 360-derjat. Radiasi yang horisontal pada dasarnya E-Field.yang berbeda dengan, polarisasi yang vertikal adalah sangat membatasi potongan sinyal yang di pancarkan. Antena ini akan melayani atau hanya memberi pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360 derjat, sedamgkan pada bagian atas antena tidak memiliki sinyal radiasi. Pola radiasi dari antenna Omni
  • 7. 2. Antena Grid Contoh antena grid Antena ini merupakan salah satu antena wifi yang populer. Sudut pola pancaran antena ini lebih fokus pada titik tertentu sesuai pemasangannya. 3. Antena Parabolik - Dipakai untuk jarak menengah atau jarak jauh - Gain-nya bisa antara 18 sampai 28 dBi Contoh antena parabolic
  • 8. Pola radiasi dari antena Parabolik Kelebihan antenna parabola Dapat digunakan untuk menerima 3 satellite sekaligus tanpa harus menggerakkan antenna. Dapat menampilkan gambar dari semua TV dari satelit yang ditangkap dalam sekejap. Kondisi permanent sehingga tidak gampang goyah terhadap posisi. Signal quality dapat maksimum Kekurangan antenna parabola Tidak dapat digunakan menangkap satelit lebih dari 5 Membutuhkan lebih banyak LNBF Channel yang diterima lebih sedikit 4. Antena Sectoral Antena Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional. Yang juga digunakan untuk Access Point to serve a Point-to-Multi-Point (P2MP) links. Beberapa antenna sectoral dibuat tegak lurus , dan ada juga yang horizontal. Antena sectoral mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area 6-8 km. Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal. Pola pancaran yang horisontal kebanyakan memancar ke arah mana antenna ini di arahkan sesuai dengan jangkauan dari derajat pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antenna tidak memiliki sinyal pancaran. Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada suatu sector atau wilayah pancaran yang telah di tentukan.
  • 9. Pola radiasi dari antena Sektoral dBd FYI, antena isotropis tidak ada di alam, sehingga dalam pengukuran gain kita terkadang menggunakan antena lain sebagai referensi, misalnya antena ini. Kalo yang ini jelas ada di alam kita secara ada gambarnya gitu loh. Antena ini namanya dipol λ/2 karena memiliki panjang sebesar λ/2 atau setengah panjang gelombang. Kalo tadi referensinya isotropis lalu satuannya jadi dBi, berarti satuan untuk referensi antena ini jadi dBd dong demam berdasar dengue? Tadinya saya kira cuma bercandaan aja, tapi ternyata di wikipedia satuan ini ada lho! GAMMA MATCH UNTUK PEMANCAR FM
  • 10. Dari berbagai macam antenna FM homebrew, salah satu yang banyak dipakai teman - teman homebrewer adalah antena dipole 1/2 lamda. Namun sering kita lihat, dipole mereka langsung di"feed" dengan kabel transmisi. secara teoritis dipole sederhana 1/2 lamda mempunyai impedansi input sekitar 72 Ohm, cocok dengan kabel transmisi 75 Ohm. Tapi perlu diingat bahwa dipole dasar, kalau dilihat konstruksinya bersifat balanced/seimbang, sedangkan kabel kita ( coaxial ) adalah UNbalanced. idealnya perlu BALUN (dari balans ke TAK balans). Dengan perbandingan 1 : 1. Dengan tambahan Gamma Match pada dipole, kita bisa men"feed" antena kita dengan kabel 50 Ohm langsung, misalnya RG-08 . Dan bisa di"adjust" agar impedansi input mendekati 50 Ohm UNbalanced. Dengan cara menggeser-geser gamma rod ( shorter bar ) sehingga didapatkan SWR terendah. Dari gambar teoritis terlihat Capasitor variabel yang diseri dengan Gamma rod, dalam praktek untuk capasitor agar praktis, kuat dan tentu saja tahan air. digantikan dengan inner konduktor kabel coax RG-8 + dielektikumnya yang dimasukkan ke dalanm pipa aluminium 3/8" sebagai gamma rodnya. Potong Kabel RG-8 sekitar 21 Cm, buang ground shield + jacketnya, tinggal inner konduktor + dielektrikum. Masukkan inner + dielektrikum tadi ke aluminium 3/8 ", kupas ujung konduktor sekitar 1 cm gar bisa disolder.