1. BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
pendekatan Keterampilan Proses. Jenis penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK=classroom action resesch).
Penelitian Tindakan Kelas sebagai sistem systematic inquiry yang
dilakukan oleh guru, Kepala Sekolah, atau Konselor sekolah untuk
mengumpulkan informasi tentang berbagai praktik yang dilakukannya.
Informasi ini digunakan untuk meningkatkan persepsi serta mengembangkan
reflective practice yang berdampak positif dalam berbagai praktik
persekolahan, termasuk memperbaiki hasil belajar siswa.1
Berdasarkan pengertian tersebut, dapatlah disimpulkan bahwa PTK
adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui
refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru,
sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.
Kegunaan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai inovasi
pembelajaran dan untuk meningkatkan profesionalisme guru. Penelitian
Tindakan Kelas merupakan proses pengkajian melalui sistem berdaur dari
berbagai kegiatan pembelajaran. Tahapan pelaksanaan Penelitian Tindakan
Kelas ada empat, yaitu:
1
Igak Wardhani, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), h.
14.
30
2. 31
1. Perencanaan (planning)
2. Implementasi tindakan (action)
3. Monitoring / observasi
4. Refleksi hasil observasi
Model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai
berikut:
Perencanaan
Refleksi Siklus I Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleks Siklus II Pelaksanaan
Pengamatan
Hasil/kesimpulan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, terdiri dari
perancanaan, tindakan (2 kali tatap muka), observasi/pengamatan dan
evaluasi serta refleksi. Untuk dapat melihat kesalahan yang dibuat siswa
3. 32
dalam memahami materi pelajaran dalam mengerjakan soal maka diberikan
tes soal sebagai evaluasi awal. Evaluasi awal dilakukan untuk mengetahui
tindakan yang tepat yang diberikan dalam rangka meminimalkan kesalahan
tersebut. Dari evaluasi dan observasi awal, maka dalam refleksi ditetapkan
bahwa tindakan yang dpergunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa
pada materi shalat bagi orang yang sakit.
Dengan berpedoman pada refleksi awal, maka dilaksanakan
penelitian tindakan kelas dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap awal Penelitian
Tindakan Kelas dalam tahap perencanaan adalah:
a. Mengurus administrasi izin penelitian di lapangan.
b. Membuat silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan menggunakan model pembelajaran explicit instruction.
c Menyusun lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi proses
kegiatan pembelajaran menurut skenario pembelajaran yang
ditetapkan, baik lembar observasi untuk guru maupun lembar observasi
untuk siswa.
d. Mendesain instrumen-instrumen evaluasi untuk mengetahui
perkembangan keterampilan proses siswa dalam Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) dan untuk mengukur kemampuan siswa memahami
materi pelajaran.
4. 33
2. Implementasi Tindakan (Action)
Kegiatan yang dilakukan dakam tahap ini adalah melaksanakan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model
pembelajaran explicit instruction sesuai dengan perencanaan sebelumnya.
Pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan,
yaitu melakukan tindakan kelas.
3. Monitoring / Observasi
Tahap ketiga adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh
pengamat untuk memantau proses dan dampak perbaikan yang
direncanakan. Tahap ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada
guru pelaksana yang juga berfungsi sebagai pengamat. Idealnya
pengamatan dilakukan oleh guru sendiri. namun jika tidak memungkinkan
karena menyita waktu guru, dan mengakibatkan konsentrasi guru dalam
mengajar terganggu dapat digunakan bantuan alat perekam atau meminta
teman sejawat untuk membantu mengumpulkan data yang akurat untuk
perbaikan pada pertemuan berikutnya.
4. Refleksi Hasil Observasi
Tahap keempat merupakan langkah akhir dari Penelitian Tindakan
Kelas, yaitu melakukan refleksi. Refleksi merupakan kegiatan untuk
mengemukakan kembali yang sudah dilakukan pada waktu tindakan.
Setelah melakukan refleksi biasanya muncul permasalahan atau pemikiran
5. 34
baru, sehingga perlu perencanaan ulang. Demikian langkah-langkah yang
terus berulang, sehingga membentuk siklus kedua, ketiga, dan sebagainya.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Madrasah
Ibtidaiyah Hidayatullah Martapura pada mata pelajaran Fikih cara
shalat bagi orang yang sakit.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester pertama
tahun pelajaran 2011/2012 yaitu bulan juli sampai desember 2011.
Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik
sekolah, karena Penelitian Tindakan kelas ini memerlukan 2 siklus
(4 kali pertemuan) yang membutuhkan proses belajar mengajar
yang efektif.
3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindaka Kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus (4
kali pertemuan, 1 siklus 2 kali pertemuan) untuk melihat sejauh
mana peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran Fikih
melalui model pembelajaran explicit instruction.
4. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah peneliti yang bertindak
sebagai guru dan siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Hidayatullah
6. 35
Martapura, yang berjumlah 19 siswa yang terdiri dari 8 orang laki-
laki dan 11 orang perempuan.
5. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa
tentang pemahaman siswa pada materi shalat bagi orang yang
sakit dengan menggunakan model pembelajaran explicit instruction
pada mata pelajaran Fikih.
C. Data dan Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber,
yakni guru, siswa, dan teman sejawat serta kolaborator.
1. Faktor Guru, yaitu mengamati tahapan-tahapan pelaksanaan
kegiatan mengajar berdasarkan alokasi waktu 2 x 35 menit yang
sudah direncanakan.
2. Faktor siswa, yaitu keaktifan dan perhatian siswa kelas III
Madrasah Ibtidaiyah Hidayatullah Martapura dalam kegiatan
belajar mengajar terhadap materi pemahaman cara shalat bagi
orang yang sakit.
3. Faktor hasil belajar, yaitu mengetahui peningkatan hasil belajar
siswa setelah proses pembelajaran melalui tes lisan dan tertulis
7. 36
debgan indikator mampu memahami cara shalat bagi orang yang
sakit.
D. Skenario Tindakan
Skenario tindakan penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (classroom Actions Research). Tiap siklus terdiri dari
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan ini berupa:
a. Persiapan perangkat pembelajaran seperti pembuatan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran dan kelengkapan lainnya guna
melaksanakan pembelajaran.
b. Mendesain alat evaluasi untuk melihat hasil belajar berupa pre
test dan post test serta tes akhir siklus.
c. Melaksanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan menggunakan model pembelajaran explicit instruction.
Hal ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Tiap siklus dengan 2 kali
pertemuan. Satu kali pertemuan lamanya 2 jam pelajaran (2x35
menit).
8. 37
2. Implementasi Tindakan (Action)
Pelaksanaan Siklus I
Pertemuan I
a. Menyampaikan materi cara shalat bagi orang yang sakit tanpa
menggunakan model pembelajaran explicit instruction. Lalu
diadakan test akhir untuk dibandingkan hasilnya dengan
pembelajaran setelah menggunakan pembelajaran explicit
instruction pada pertemuan berikutnya.
b. Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang sudah
dipelajari.
Pertemuan II
a. Menyampaikan materi cara shalat bagi orang yang sakit dengan
menggunakan model pembelajaran explicit instruction. Lalu
diadakan test akhir untuk dibandingkan hasilnya dengan
pembelajaran tanpa menggunakan model pembelajaran explicit
instruction pada pertemuan sebelumnya.
b. Guru menyuruh masing-masing siswa mendemonstrasikan cara
shalat bagi orang yang sakit.
3. Observasi dan Evaluasi
Observasi dan evaluasi dilakukan selama pelaksanaan
pembelajaran dan instrumen evaluasi yang telah dipersiapkan.
Hasil yang didapat dari tahapan observasi ini dikumpulkan dan
akan direfleksikan pada tahap refleksi.
9. 38
4. Refleksi
Hasil yang diperoleh dari tahap observasi dikumpulkan serta
dianalisis dalam tahap ini. Dari hasil tersebut, guru akan merefleksi
diri dengan melihat data hasil observasi apakah kegiatan yang
telah dilakukan telah dapat meningkatkan kemampuan siswa
memahami dan menguasai materi pelajaran, serta bersemangat
dalam belajar.
Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan
dipergunakan sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan siklus
berikutnya.
Pelaksanaan Siklus II:
Pertemuan I
a. Melanjutkan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran explicit instruction seperti pada pertemuan
sebelumnya pada siklus I. Materinya adalah masih cara shalat
bagi orang yang sakit.
b. Guru menyuruh semua siswa untuk mendemonstrasikan yang
dilakukan guru hingga baik dan benar.
Pertemuan II
a. Melanjutkan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran explicit instruction seperti pada pertemuan I
sebelumnya pada siklus II. Materinya adalah cara shalat bagi
orang yang sakit.
10. 39
b. Guru menyuruh semua siswa untuk mendemonstrasikan yang
dilakukan guru hingga baik dan benar.
3. Observasi dan Evaluasi
Observasi dan evaluasi dilakukan selama pelaksanaan
pembelajaran dan instrumen evaluasi yang telah dipersiapkan.
Hasil yang didapat dari tahapan observasi ini dikumpulkan dan
akan direfleksikan pada tahap refleksi.
4. Refleksi
Hasil yang diperoleh dari tahap observasi dikumpulkan serta
dianalisis dalam tahap ini. Dari hasil tersebut, guru akan merefleksi
diri dengan melihat data hasil observasi apakah kegiatan yang
telah dilakukan telah dapat meningkatkan pemahaman siswa
terhadap cara shalat bagi orang yang sakit.
Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini
dibandingkan dengan hasil siklus I, sehingga dapat diketahui
peningkatan hasil belajar siswa setiap siklus. Dari hasil belajar ini
dapat disimpulkan berhasil tidaknya penggunaan pembelajaran
explicit instruction dalam meningkatkan pemahaman siswa kelas III
terhadap cara shalat bagi orang yang sakit di Madrasah Ibtidaiyah
Hidayatullah Martapura.
11. 40
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi, yaitu menggali data tentang aktifitas guru, dengan
menggunakan lembar pengamatan yang dilakukan oleh teman
sejawat.
2. Tes tertulis, yaitu untuk menggali data hasil belajar siswa sebelum
dan sesudah menggunakan pembelajaran explicit instruction.
3. Tes lisan, untuk mengukur pemahaman siswa terhadap cara shalat
bagi orang yang sakit.
F. Teknik Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis secara
deskriptif kualitatif, menggunakan teknik persentase untuk
mengetahui ketuntasan klasikal dan individual, dengan rumus:
NA = (f / N) x 100 %, di mana NA = Nilai Akhir, f = frekuensi siswa
yang tuntas, dan N = jumlah siswa.
G. Analisis Data
Analisis data merupakan cara untuk mengolah data yang
terkumpul, sehingga dapat membuat atau menarik kesimpulan yang
dapat dipertanggungjawabkan. Jenis data yang diperoleh dianalisis
menggunakan teknik rumus persentase sebagai berikut:
12. 41
f
P = ------ x 100
N
Keterangan:
P = angka persentase
f = frekuensi yang sedang dicari pasangannya
N = jumlah frekuensi/banyaknya individu
Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif
analisisnya dilakukan dengan cara menghitung ketuntasan individual
dan ketuntasan klasikal yang menggunakan rumus :
Ketuntasan individual :
Jumlah skor
Pesentasi = ----------------------------- x 100
Jumlah skor minimal
Ketuntasan Klasikal :
Jumlah siswa yang tuntas belajar
Persentasi = ------------------------------------------- x 100
Jumlah siswa keseluruhan
H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah apabila
hasil belajar siswa melalui penggunaan model pembelajaran explicit
instruction:
13. 42
1. Mencapai ketuntasan individual, yaitu mendapat nilai rata-rata 70
sebagaimana KKM mata pelajaran Fiqih kelas III Madrasah Ibtidaiyah
Hidayatullah Martapura.
2. Mencapai ketuntasan klasikal, yaitu apabila siswa yang tuntas mencapai
>70%
I. Prosedur Penelitian
Dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis
menempuh tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Tahap pendahuluan
a. Penjajakan ke lokasi penelitian.
b. Berkonsultasi dengan dosen penasehat.
c. Membuat desain proposal skripsi.
d. Mengajukan desain proposal skripsi dan memohon persetujuan judul.
2. Tahap persiapan
a. Mengadakan seminar proposal skripsi.
b. Memperbaiki proposal berdasarkan hasil seminar dan pengarahan dari
pembimbing dan asisten pembimbing.
c. Menyampaikan surat perintah riset ke lokasi penelitian.
d. Menyiapkan alat-alat/instrumen pengumpul data.
3. Tahap pelaksanaan
a. Menghubungi responden dan informan untuk menggali data.
b. Mengumpulkan data sesuai dengan teknik yang direncanakan.
14. 43
c. Mengolah/menyusun data serta menganalisis data dengan teknik yang
sudah direncanakan.
4. Tahap penyusunan laporan peneltian
a. Menyusun hasil penelitian menjadi laporan penelitian.
b. Berkonsultasi dengan dosen pembimbing untuk koreksi dan disetujui.
c. Hasil penelitian yang telah diperbaiki dan disetujui diperbanyak,
selanjutnya diajukan ke sidang munaqasah skripsi untuk diuji dan
dipertahankan di depan Tim Sidang Penguji Skripsi.