SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  26
Konsep dan Klasifikasi Kos 
1. Konsep Kos 
2. Klasifikasi Kos Berdasar Fungsi Perusahaan 
3. Klasifikasi Kos Berdasar Periode Penandingan 
4. Klasifikasi Kos Berdasar Dapat Ditelusurinya Ke 
Objek Kos 
5. Klasifikasi Kos Berdasar Perubahan Voluma Kegiatan 
6. Klasifikasi Kos Berdasar Kemampuan Manager untuk 
Mengendalikannya 
7. Klasifikasi Kos Berdasar Pengambilan Keputusan 
8. Klasifikasi Kos Berdasar Dampak Keputusan 
Terhadap Kas Keluar 
9. Klasifikasi Lain: Kos Kesempatan
Kos ≠ biaya (expense) ataupun aset (asset) 
Dalam Akuntansi Keuangan 
Kos sebagai padanan Cost 
1. merupakan pengukur semua elemen laporan 
keuangan yang berbasis kos historis 
2. harga yang disepakati oleh pihak-pihak yang 
bertransaksi ketika transaksi terjadi 
3. kas atau ekuivalen kas yang dikorbankan 
untuk membeli barang atau jasa yang 
diharapkan akan memberikan manfaat bagi 
perusahaan saat sekarang atau untuk 
periode mendatang. 
1. Konsep Kos
Kos ≠ biaya (expense) ataupun aset (asset) 
Dalam Akuntansi Manajemen 
1. cost digunakan untuk berbagai 
kepentingan, yang disebut differrent cost 
for differrent purposes 
2. Setiap penggunaan data cost yang 
berbeda membutuhkan klasifikasi dan 
definisi cost yang berbeda 
3. laporan kepada pihak ekstern 
memerlukan data kos masa lalu (kos 
historis), sedangkan pembuatan 
keputusan memerlukan data kos masa 
yang akan datang (future cost).
Persediaan {inventory) pada saat ini dibeli tunai dengan harga Rp100.000. 
Jumlah seratus ribu rupiah inilah yang menjadi kos pada transaksi pembelian dan 
menjadi kos historis setelah transaksi berlalu. 
Sepanjang sediaan belum terjual, maka sediaan adalah aset perusahaan. 
Menurut akuntansi berbasis kos historis, sediaan tersebut diukur sebesar kos 
historis, yakni Rp100.000. 
Jika sediaan tersebut telah terjual, maka akuntansi akan melaporkannya sebagai 
biaya di laporan laba-rugi. Biaya tersebut, menurut akuntansi berbasis kos historis, 
diukur sebesar kos historis, yakni Rp100.000. 
Perhatikanlah penjelasan tadi. Aset (berupa sediaan) di neraca dan biaya (berupa 
harga pokok penjuatan) di laporan laba-rugi diukur dengan kos historis. 
Jadi, kos adalah pengukur elemen laporan keuangan. la tidak sama dengan biaya 
ataupun aset
2. KLASIFIKASI KOS BERDASAR FUNGSi PERUSAHAAN 
Pada perusahaan pemanufakturan 
1. Fungsi produksi bertugas dan bertanggung jawab untuk memproduksi 
barang dengan kualitas tertentu 
2. Fungsi non produksi 1. Fungsi administrasi : melakukan kegiatan-kegiatan 
akuntansi, personalia, penggajian, 
dll 
2. Fungsi pemasaran : bertugas melakukan 
kegiatan dalam rangka memasarkan hasil 
produksi 
KKooss p prroodduukkssi i Kos pemasaran Kos administrasi
KKooss p prroodduukkssi i 
Bahan baku adalah bahan yang digunakan untuk membuat 
produk selesai. 
Tenaga kerja langsung adalah tenaga yang langsung menangani 
proses produksi. Pembuat daun pintu dan jendela, operator 
mesin fotokopi, penjahit dan tukang las, serta tukang batu 
adalah contoh tenaga kerja langsung 
Overhead pabrik Kos-kos selain bahan baku dan tenaga kerja 
langsung yang diperlukan untuk memproduksi barang disebut 
kos overhead pabrik (factory overhead atau factory burden)
Contoh insentif upah lembur adalah sebagai berikut. Seorang 
pekerja (tenaga kerja langsung) biasanya bekerja 7 jam dalam 
sehari dengan tarif upah Rp1.000 per jam. Pada suatu hari, atas 
perintah mandor, ia bekerja 9 jam dengan upah di luar jam kerja 
normal sebesar Rp1.300 per jam. Dengan kata lain, insentif 
lembur per jam adalah Rp300 rupiah per jam. Oleh karena kerja 
lemburnya adalah 2 jam, maka insentif adalah 600 rupiah. 
Jumlah Rp 600,- dimasukkan sebagai kos apa( bahan baku, 
tenaga kerja atau overhead).
Bahan baku tidak langsung adalah bahan baku yang tidak dapat ditelusur secara 
fisik keberadaannya pada produk jadi. Bahan baku jenis ini sering disebut dengan 
bahan penolong. Biaya bahan baku tidak langsung dimasukkan sebagai bagian 
dari biaya over­head 
pabrik 
Biaya tenaga kerja yang tidak dapat secara fisik ditelusur ke produk, disebut 
dengan biaya tenaga kerja tidak langsung dan diperlakukan sebagai bagian 
dari overhead manufaktur, bersama-sama dengan bahan baku tidak 
langsung. Tenaga kerja tidak langsung mencakup antara lain petugas 
kebersihan, pengawas, petugas penanganan bahan baku, dan petugas 
keamanan pabrik 
overhead
3. KLASIFIKASI KOS BERDASAR PERIODA PENANDINGAN ATAU WAKTU 
PEMBEBANANNYA 
Biaya Periodik (period cost). Biaya periodik adalah biaya yang ditandingkan 
dengan pendapatan berdasarkan periode waktu terjadinya. Biaya ini akan 
dilaporkan dalam laporan laba/rugi pada periode terjadinya biaya tersebut. 
Contoh biaya periodik ini adalah komisi penjualan, sewa kantor, dan seluruh 
biaya administrasi dan biaya penjualan. 
Biaya produk (product cost). Biaya produk adalah biaya yang 
melekat pada atau berhubungan dengan produk. Biaya ini 
mencakup seluruh biaya untuk memperoleh (membeli atau 
memproduksi) barang. Dalam perusahaan manufaktur, biaya ini 
terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya 
overhead pabrik 
Ditandingkan atau dipertemukan 
dengan pendapatan pada saat 
periode penjualan produk 
Ditandingkan atau dipertemukan 
dengan pendapatan pada saat 
periode terjadinya
4. KLASIFIKASI KOS BERDASAR DAPAT DITELUSURINYA KE OBJEK KOS 
Objek kos adalah objek 
yang menjadi sasaran kos 
Produk, Departemen, 
Kegiatan 
Produk, Departemen Kegiatan 
produk selesai Produk dlm 
proses 
Kegiatan A Kegiatan B 
Departemen A Departemen B 
Kos langsung dan kos tidak langsung
Kos langsung (direct cost) adalah kos yang 
dapat ditelusur atau diidentifikasi ke suatu 
objek kos tertentu karena hanya dikeluarkan 
untuk manfaat objek kos itu sendiri 
Adapun kos tak langsung (indirect cost) adalah 
kos yang dikeluarkan untuk lebih dari satu 
objek kos dan tidak dapat ditelusur secara 
langsung ke salah satu objek kos tertentu; oleh 
karena itu kos tersebut bersifat umum dan 
disebut common cost 
Kos langsung (direct cost) 
dibebankan langsung ke objek itu 
sendiri 
Oleh karena kos tak langsung tidak 
dapat ditelusur ke objek kos 
secara individual, maka 
pembebanan kosnya ke pelbagai 
objek kos tersebut menggunakan 
proses yang disebut 
pengalokasian 
Perlakuan Kos
5. KLASIFIKASI KOS BERDASAR PERUBAHAN VOLUMA KEGIATAN 
Kostetap (fixedcost) adalah kos yang jumlah totalnya tetap, tidak berubah untuk 
suatu perioda tertentu. Kos ini tidak akan naik atau turun meskipun voluma 
kegiatannya bervariasi. 
Kos variabel (variable cost) adalah kos yang jumlah totalnya 
bervariasi secara proporsional dengan variasi voluma kegiatan, tetapi 
jumlah per unitnya tetap 
upah tenaga kerja langsung sebesar Rp1.000 untuk setiap unit produk yang dihasilkan. 
Upah adalah Rp1.000 rupiah bila hanya satu unit yang dapat diproduksi; Rp5.000 bila 5 
unit yang diproduksi; dan Rp10.000 rupiah bila 10 unit yang diproduksi. Perhatikan 
bahwa upah total berubah-ubah sesuai dengan jumlah produk yang dihasilkan, akan 
tetapi upah per unitnya konstan. Kos bahan baku, komisi penjualan berdasarkan 
persentase penjualan, dan kos telepon berdasarkan lamanya penggunaan merupakan 
contoh kos variabel. 
Sewa kendaraan sebulan sebesar Rp 300.000 Kos tetap per unit berbanding terbalikdengan voluma 
kegiatan. Bila kendaraan menempuh jarak 300 kilometer dalam sebulan, maka kos per 
kilometernya adalah Rp1.000 (Rp300.000:300); bila 200 kilometer, maka Rp1.500; dan bila 100 
kilometer, maka Rp3.000. Semakin besar voluma kegiatan, semakin kecil kos tetap per unitnya. 
Sebaliknya, semakin kecil voluma kegiatan, semakin besar kos tetap per unitnya. Jadi, kos tetap 
adalah kos yang totalnya tetap untuk satu perioda tertentu dan per unitnya berubah-ubah 
berbanding terbalik dengan voluma kegiatan
6 . KLASIFIKASI KOS BERDASAR KEMAMPUAN MANAGER UNTUK 
MENGENDALIKANNYA 
1. Kos terkendali adalah kos 
yang secara signifikan dapat 
dipengaruhi dan 
dikendalikan oleh manager 
tertentu pada perioda 
tertentu 
2. Kos tak terkendali adalah kos 
yang secara signifikan tidak 
dapat dipengaruhi dan 
dikendalikan oleh manager 
tertentu pada perioda 
tertentu 
Contoh : kos yang timbul akibat keputusan ekspansi 
controllable bagi managemen 
teras 
uncontrollable bagi managemen 
menengah dan bawah
Setelah ekspansi ini berjalan, beberapa kos tambahan ini akan memberi 
manfaat kepada kegiatan bagian-bagian yang ada, yang mungkin dapat 
dikendalikan oleh kepala-kepala bagian. Dalam ha! ini, tambahan kos tenaga 
kerja, kos pemeliharaan dan bahan habis pakai yang pada perioda 
berikutnya dapat dikendaiikan adalah terkendali bagi kepala bagian. Akan 
tetapi harus dicatat bahwa kos depresiasi tambahan dan pajak bumi dan 
bangunan yang timbul dari keputusan ekspansi itu tetaplah merupakan 
tanggung jawab managemen teras. Oleh karena itu, depresiasi tambahan 
yang dibebankan kepada bagian-bagian melalui proses pengalokasian 
common cost bukan tanggung jawab kepala-kepala bagian tersebut
7. KLASIFIKASI KOS BERDASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN 
Klasifikasi lain yang penting adalah pembedaan ke dalam kos relevan (relevant cost) 
dan kos tak relevan (irrelevant cost); kos terhindarkan (avoidable cosf) dan kos tak 
terhindarkan (unavoidable cost) 
Kos relevan adalah kos yang akan terjadi di masa mendatang dan berbeda di 
antara pelbagai altematif keputusan. Dua kriteria "akan terjadi" dan "berbeda" 
harus dipenuhi agar suatu kos disebut kos relevan 
Sebagai contoh, managemen sedang dalam proses memilih altematif 
menggunakan mesin fotokopi merk X atau merk Y. Apakah upah 
operator mesin fotokopi yang akan terjadi adalah relevan dalam 
pengambilan keputusan ini? Jawabnya bergantung pada ada atau 
tidaknya perbedaan jumlah upah 
jika jumlah upah operator mesin X ≠ jumlah upah operator mesin Y == 
Relevan. Selisih upah dinamai differential cost
Kos tak relevan adalah kos yang tidak memenuhi salah satu atau kedua-duanya dari 
kriteria kos relevan. Oleh karena itu kos takrelevan tidak perlu dipertimbangkan di 
dalam pengambilan keputusan contoh : kos aset tetap yang belum didepresiasi 
Kos terhindarkan adalah kos yang dapat dihindarkan jika satu altematif 
keputusan diambil 
Kos terhindarkan adalah kos yang dapat dihindarkan jika satu 
altematif keputusan diambil. Misalnya, perusahaan mempunyai tiga 
bagian penjualan lini produk A, B, dan C. Jika bagian lini produk A 
akan ditutup maka gaji pegawai pada bagian itu dapat dihindarkan, 
dalam arti tidak akan dikeluarkan lagi gaji tersebut. Akan tetapi kos 
penyusutan ruangan yang ditempati bagian itu tidak akan dapat 
dihindarkan. Kos seperti ini disebut unavoidable cost atau kos tak 
terhindarkan. Jika dikaitkan dengan relevansi kos terhadap 
keputusan, maka kos terhindarkan adalah kos reievan dan kos tak 
terhindarkan adalah kos takrelevan.
8. KLASIFIKASI KOS BERDASAR DAMPAK KEPUTUSAN TERHADAP KAS 
KELUAR 
perusahaan baru saja mengeluarkan kas Rp5.000.000 untuk membeli 
mesin giling gabah. Pengeluaran untuk investasi ini telah dilakukan 
sebagai akibat keputusan masa lalu. Oleh karena itu, kos yang melekat 
pada mesin giling gabah tersebut adalah sunk cost. 
Kos tunai (out-of-pocket cost) adalah kos yang membutuhkan 
pengeluaran kas di masa mendatang akibat keputusan sekarang 
atau keputusan yang akan datang. Sebagai contoh, perusahaan 
sekarang mengambil keputusan untuk melakukan ekspansi usaha. 
Keputusan ini mengakibatkan munculnya kos tertentu seperti upah 
karyawan yang akan dipekerjakan dan bahan habis pakai yang 
akan digunakan. Kos ini sudah barang tentu memerlukan 
pengeluaran kas. Itulah kos tunai.
9. KLASIFIKASI LAIN: KOS KESEMPATAN 
Kos kesempatan (opportunity cost) adalah manfaat potensial yang hilang atau 
dikorbankan karena dipilihnya satu alternatif keputusan tertentu. Manfaat 
potensial ini dapat berupa pendapatan (revenue), laba bersih (net income), 
ataupun penghematan kos (costsaving) 
Sebagai contoh, sebuah perusahaan pengangkutan sedang menghadapi 
dua pilihan : 
1.Pilihan pertama adalah mengoperasikan bisnya untuk pengangkutan 
umum dengan laba bersih taksiran sebulan Rp 3.000.000. 
2.Pilihan kedua adalah menyewakan bisnya kepada perusahaan lain dengan 
pendapatan sewa taksiran sebulan Rp 3.500.000 tanpa harus mengeluarkan 
kos. 
3.Apabila perusahaan memutuskan untuk mengambil pilihan pertama, maka 
kos kesempatannya adalah Rp 3.500.000. 
4.Seandainya perusahaan memutuskan untuk mengambil pilihan kedua, 
maka kos kesempatannya adalah Rp 3.000.000. 
5.Manakah keputusan yang harus dipilih? Keputusan yang bijaksana adalah 
memilih alternatif yang kos kesempatannya paling rendah, yakni 
menyewakan bisnya kepada perusahaan lain.
Laba taksiran pengangkutan umum Rp 3.000.000 
(-) Kos kesempatan Rp.3.500.000 
Laba (rugi) taksiran alternatif 1 Rp (500.000) 
Laba taksiran penyewaan Rp 3.500.000 
(-) Kos kesempatan Rp 3.000.000 
Laba taksiran alternatif 2 Rp 500.000 
Keputusan yang bijaksana adalah memilih alternatif 
yang kos kesempatannya paling rendah, yakni 
menyewakan bisnya kepada perusahaan lain.
TUGAS MANDIRI 
Satu menit yang lalu Anda baru saja mendepositokan uang Anda 
Rp100 juta di sebuah bank dengan jangka waktu 1 tahun dengan 
tingkat bunga 12 persen. Andaikan Anda tidak mendepositokannya 
sebenarnya Anda dapat menggunakannya untuk berdagang barang 
kelontong dengan memperoleh laba bersih Rp 15 juta setahun. 
Berapakah kos kesempatan yang Anda tanggung karena Anda 
memilih deposito ? Secara ekonomik berapakah keuntungan Anda 
melakukan investasi di deposito setelah diperhitungkan kos 
kesempatan tersebut ?
Tugas Kelompok 
Anda adalah seorang general manager dari sebuah perusahaan yang 
memiliki tiga divisi: Divisi A, Divisi B, dan Divisi C. Semua divisi menempati 
satu gedung yang sama yang dibangun 10 tahun yang lalu. Divisi A adalah 
sebuah divisi yang bergerak di bidang perdagangan buku-buku dan majalah-majalah 
ilmiah. Sekarang Anda sedang mempertimbangkan untuk 
membubarkan Divisi A karena tiga tahun terakhir menunjukkan rugi terus-menerus. 
Jika divisi tersebut dibubarkan terdapat biaya-biaya semisal biaya 
depresiasi gedung yang masih tetap akan berlanjut. Menurut Anda termasuk 
biaya apakah biaya seperti itu? Apakah biaya seperti itu relevan dalam 
pengambilan keputusan pembubaran divisi? Biaya-biaya apa sajakah yang 
dapat dihindari dengan pembubaran divisi tersebut? Diskusikanlah secara 
tajam dengan menggunakan pelbagai konsep penting yang Anda pelajari di 
bab ini.
Klasifikasi Biaya dalam Laporan Keuangan 
Laporan keuangan, khususnya pada perusahaan manufaktur, lebih kompleks 
dibandingkan dengan laporan keuangan pada perusahaan dagang 
Aktivitas pembuatan produk menimbulkan biaya produksi, yang tidak 
terdapat pada perusahaan dagang, dan biaya-biaya semacam ini harus 
diperhitungkan dan dicantumkan dalam laporan keuangan perusahaan 
manufaktur. Berikut ini akan didiskusikan pelaporan biaya pada perusahaan 
manufaktur dalam laporan keuangan dengan fokus pada neraca dan laporan 
rugi/laba.
Neraca 
perusahaan dagang 
perusahaan manufaktur 
Pada dasarnya sama 
perbedaan terutama pada pos persediaan 
perusahaan dagang persediaan barang dagangan 
perusahaan manufaktur 
persediaan bahan baku, 
persediaan produk dalam proses, 
dan persediaan produk jadi
Pemecahan pos persediaan ke dalam tiga kelompok persediaan biasanya 
ditunjukkan dalam catatan atas laporan keuangan 
PERUSAHAAN MANUFAKTUR "HANDY MAULA“ 
Rekening Persediaan 
Saldo Awal Saldo Akhir 
Bahan Baku 
Produk Dalam Proses 
ProdukJadi 
Total rekening persediaan 
Rp 30.000.0Q0.00 
45.000.000,00 
60.000.000.00 
Rp 25.000.000,00 
30.000.000,00 
85.000.000.00 
Rp135.000.000.00 RD140.000.000.00
LAPORAN LABA / RUGI 
Penjualan 
Harga pokok penjualan: 
Persediaan barang awal periode ...... . 
Ditambah pembelian ....... 
Barang yang tersedia untuk dijual..... 
Persediaan barang akhir periode ...... 
Harga Pokok Penjualan 
Laba kotor 
Dikurang biaya-biaya operasi: 
Biaya penjualan 
Biaya administrasi 
Jumlah Biaya Operasi 
Lababersih 
Rp 50.000.000,00 
325.000.000.00 
375.000.000,00 
(75.000.000.00) 
Rp 50.000.000,00 
100.000.000.00 
Rp 500.000.000,00 
(300.000.000.00) 
Rp 200.000.000,00 
(150.000.000.00) 
RD 50.000.000.00 
PERUSAHAAN DAGANG "HARRIS" 
Laporan Laba/Rugi 
Untuk Periode yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010
LAPORAN LABA / RUGI 
PERUSAHAAN MANUFAKTUR "HANDY" 
Laporan Laba/Rugi 
Untuk Periode yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 
Penjualan Rp750.000.000,00 
Harga pokok penjualan: 
Persediaanprodukjadiawal periode Rp 62.500.000,00 
Harga pokok produksi 425.000.000.00 
Barang yang tersedia untuk dijual 487.500.000,00 
Persediaan produk jadi akhir periode. (87.500.000.00 
Harga Pokok Penjualan (400.000.000.00) 
Laba kotor Rp350.000.000,00 
Dikurang biaya-biaya operasi: 
Biaya penjualan Rp125.000.000,00 
Biaya administrasi 150.000.000.00 
Jumlah Biaya Operasi 275.000.000.00 
Lababersih Rp 75.000.000,00

Contenu connexe

Tendances

BAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITAS
BAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITASBAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITAS
BAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITASEmilia Wati
 
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan LabaHubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan Labanazilah_ laila
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Judianto Nugroho
 
Contoh soal analisis biaya (2)
Contoh soal analisis biaya (2)Contoh soal analisis biaya (2)
Contoh soal analisis biaya (2)Diana Marlyna
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Eka Wahyuliana
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAAry Efendi
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapAditya Panim
 
Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingAyi Suwandi
 
Analisis perilaku biaya
Analisis perilaku biayaAnalisis perilaku biaya
Analisis perilaku biayakangklinsman
 
Konsep Biaya dan perilaku Biaya
Konsep Biaya dan perilaku BiayaKonsep Biaya dan perilaku Biaya
Konsep Biaya dan perilaku BiayaFutmalia93
 
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Dayana Florencia
 
BMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi ManajerialBMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi ManajerialMang Engkus
 
BMP EKMA4473 Pengembangan Produk
BMP EKMA4473 Pengembangan ProdukBMP EKMA4473 Pengembangan Produk
BMP EKMA4473 Pengembangan ProdukMang Engkus
 
BMP EKMA4215 Manajemen Operasi
BMP EKMA4215 Manajemen OperasiBMP EKMA4215 Manajemen Operasi
BMP EKMA4215 Manajemen OperasiMang Engkus
 
Akuntansi biaya bab 10 . menghitung biaya tenaga kerja langsung
Akuntansi biaya bab 10 . menghitung biaya tenaga kerja langsungAkuntansi biaya bab 10 . menghitung biaya tenaga kerja langsung
Akuntansi biaya bab 10 . menghitung biaya tenaga kerja langsungSelfia Dewi
 
BMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi BiayaBMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi BiayaMang Engkus
 
Harga pokok standar
Harga pokok standarHarga pokok standar
Harga pokok standarEpry Shine
 

Tendances (20)

BAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITAS
BAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITASBAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITAS
BAB 3 PERILAKU BIAYA AKTIVITAS
 
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan LabaHubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 
Analisis break-even
Analisis break-evenAnalisis break-even
Analisis break-even
 
Contoh soal analisis biaya (2)
Contoh soal analisis biaya (2)Contoh soal analisis biaya (2)
Contoh soal analisis biaya (2)
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 
Metode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses CostingMetode Harga Pokok Proses Costing
Metode Harga Pokok Proses Costing
 
Analisis perilaku biaya
Analisis perilaku biayaAnalisis perilaku biaya
Analisis perilaku biaya
 
Konsep Biaya dan perilaku Biaya
Konsep Biaya dan perilaku BiayaKonsep Biaya dan perilaku Biaya
Konsep Biaya dan perilaku Biaya
 
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
 
BMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi ManajerialBMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
 
BMP EKMA4473 Pengembangan Produk
BMP EKMA4473 Pengembangan ProdukBMP EKMA4473 Pengembangan Produk
BMP EKMA4473 Pengembangan Produk
 
BMP EKMA4215 Manajemen Operasi
BMP EKMA4215 Manajemen OperasiBMP EKMA4215 Manajemen Operasi
BMP EKMA4215 Manajemen Operasi
 
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan KeuanganAnalisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
 
Akuntansi biaya bab 10 . menghitung biaya tenaga kerja langsung
Akuntansi biaya bab 10 . menghitung biaya tenaga kerja langsungAkuntansi biaya bab 10 . menghitung biaya tenaga kerja langsung
Akuntansi biaya bab 10 . menghitung biaya tenaga kerja langsung
 
BMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi BiayaBMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
 
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan BisnisAspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
 
Harga pokok standar
Harga pokok standarHarga pokok standar
Harga pokok standar
 

En vedette

Sistem pengendalian
Sistem pengendalianSistem pengendalian
Sistem pengendalianRose Meea
 
Ilustrasi istishna’
Ilustrasi istishna’Ilustrasi istishna’
Ilustrasi istishna’Rose Meea
 
B6 3b-presentasi-literasi informasi 2
B6 3b-presentasi-literasi informasi 2B6 3b-presentasi-literasi informasi 2
B6 3b-presentasi-literasi informasi 2Rose Meea
 
Materi spm 4
Materi spm 4Materi spm 4
Materi spm 4Rose Meea
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2Rose Meea
 
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemus
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemusB7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemus
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemusRose Meea
 
Resensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam Gelas
Resensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam GelasResensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam Gelas
Resensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam GelasRose Meea
 
Presentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen BiayaPresentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen BiayaRose Meea
 
Presentasi kka
Presentasi kkaPresentasi kka
Presentasi kkaRose Meea
 
Pengauditan Siklus Pengeluaran
Pengauditan Siklus PengeluaranPengauditan Siklus Pengeluaran
Pengauditan Siklus PengeluaranRose Meea
 
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif PengukuranPrsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif PengukuranRose Meea
 
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansiKuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansiRose Meea
 
Kuliah 1 akuntansi manajemen
Kuliah 1 akuntansi manajemenKuliah 1 akuntansi manajemen
Kuliah 1 akuntansi manajemenRose Meea
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Bedah kasus etika valdez
Bedah kasus etika valdezBedah kasus etika valdez
Bedah kasus etika valdezRose Meea
 
Kode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi AkuntanKode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi AkuntanRose Meea
 
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah Rose Meea
 

En vedette (20)

Manajemen biaya
Manajemen biayaManajemen biaya
Manajemen biaya
 
Sistem pengendalian
Sistem pengendalianSistem pengendalian
Sistem pengendalian
 
Ilustrasi istishna’
Ilustrasi istishna’Ilustrasi istishna’
Ilustrasi istishna’
 
Welcome
WelcomeWelcome
Welcome
 
B6 3b-presentasi-literasi informasi 2
B6 3b-presentasi-literasi informasi 2B6 3b-presentasi-literasi informasi 2
B6 3b-presentasi-literasi informasi 2
 
Materi spm 4
Materi spm 4Materi spm 4
Materi spm 4
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
 
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemus
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemusB7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemus
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemus
 
Kronologis kasus enron
Kronologis kasus enronKronologis kasus enron
Kronologis kasus enron
 
Resensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam Gelas
Resensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam GelasResensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam Gelas
Resensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam Gelas
 
Presentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen BiayaPresentasi Manajemen Biaya
Presentasi Manajemen Biaya
 
Presentasi kka
Presentasi kkaPresentasi kka
Presentasi kka
 
Pengauditan Siklus Pengeluaran
Pengauditan Siklus PengeluaranPengauditan Siklus Pengeluaran
Pengauditan Siklus Pengeluaran
 
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif PengukuranPrsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
 
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansiKuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
 
Kuliah 1 akuntansi manajemen
Kuliah 1 akuntansi manajemenKuliah 1 akuntansi manajemen
Kuliah 1 akuntansi manajemen
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
 
Bedah kasus etika valdez
Bedah kasus etika valdezBedah kasus etika valdez
Bedah kasus etika valdez
 
Kode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi AkuntanKode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi Akuntan
 
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah
 

Similaire à KONSEP KOS

Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptxPerilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptxMaharani236227
 
Konsep Perilaku Biaya Akuntansi Manajemen Pendidikan
Konsep Perilaku Biaya Akuntansi Manajemen PendidikanKonsep Perilaku Biaya Akuntansi Manajemen Pendidikan
Konsep Perilaku Biaya Akuntansi Manajemen Pendidikanbbankkaka
 
Norma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docxNorma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docxNormaSelestia
 
Mgt Biaya (2) Konsep Biaya
Mgt Biaya   (2) Konsep BiayaMgt Biaya   (2) Konsep Biaya
Mgt Biaya (2) Konsep Biayamondru mondru
 
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)Mada Imma
 
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baruPertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baruDarmansyahHS
 
Biaya dan Perilaku Biaya.pptx
Biaya dan Perilaku Biaya.pptxBiaya dan Perilaku Biaya.pptx
Biaya dan Perilaku Biaya.pptxRahmadKhadafi2
 
Akuntansi biaya bab 2.pptx
Akuntansi biaya bab 2.pptxAkuntansi biaya bab 2.pptx
Akuntansi biaya bab 2.pptxMiaAdinda3
 
BAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdf
BAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdfBAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdf
BAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdfDimasTubagusRI1
 
Hubungan luas produksi dengan biaya dan analisis pola produksi
Hubungan luas produksi dengan biaya dan analisis pola produksiHubungan luas produksi dengan biaya dan analisis pola produksi
Hubungan luas produksi dengan biaya dan analisis pola produksiWahyu Djojohadiwirjo
 

Similaire à KONSEP KOS (20)

Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptxPerilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
 
Produk kreatif dan kewirausahaan biaya produksi prototype produk barang jasa
Produk kreatif dan kewirausahaan biaya produksi prototype produk barang jasaProduk kreatif dan kewirausahaan biaya produksi prototype produk barang jasa
Produk kreatif dan kewirausahaan biaya produksi prototype produk barang jasa
 
Konsep Perilaku Biaya Akuntansi Manajemen Pendidikan
Konsep Perilaku Biaya Akuntansi Manajemen PendidikanKonsep Perilaku Biaya Akuntansi Manajemen Pendidikan
Konsep Perilaku Biaya Akuntansi Manajemen Pendidikan
 
Norma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docxNorma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docx
 
Mgt Biaya (2) Konsep Biaya
Mgt Biaya   (2) Konsep BiayaMgt Biaya   (2) Konsep Biaya
Mgt Biaya (2) Konsep Biaya
 
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
 
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baruPertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baru
 
PERILAKU BIAYA.pptx
PERILAKU BIAYA.pptxPERILAKU BIAYA.pptx
PERILAKU BIAYA.pptx
 
Biaya dan Perilaku Biaya.pptx
Biaya dan Perilaku Biaya.pptxBiaya dan Perilaku Biaya.pptx
Biaya dan Perilaku Biaya.pptx
 
Akmen rps 2
Akmen rps 2 Akmen rps 2
Akmen rps 2
 
Akuntansi biaya bab 2.pptx
Akuntansi biaya bab 2.pptxAkuntansi biaya bab 2.pptx
Akuntansi biaya bab 2.pptx
 
Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biaya
 
Konsep Biaya
Konsep Biaya Konsep Biaya
Konsep Biaya
 
Akuntansi
AkuntansiAkuntansi
Akuntansi
 
BAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdf
BAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdfBAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdf
BAB 7 ANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTIPE PRODUK BARANG DAN JASA.pdf
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Hubungan luas produksi dengan biaya dan analisis pola produksi
Hubungan luas produksi dengan biaya dan analisis pola produksiHubungan luas produksi dengan biaya dan analisis pola produksi
Hubungan luas produksi dengan biaya dan analisis pola produksi
 
Perbedaan biaya
Perbedaan biayaPerbedaan biaya
Perbedaan biaya
 
Perbedaan biaya
Perbedaan biayaPerbedaan biaya
Perbedaan biaya
 
Akuntansi Biaya 1#5
Akuntansi Biaya 1#5Akuntansi Biaya 1#5
Akuntansi Biaya 1#5
 

Plus de Rose Meea

FInancial accounting, theory and analysis
FInancial accounting, theory and analysisFInancial accounting, theory and analysis
FInancial accounting, theory and analysisRose Meea
 
Kasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan WorldcomKasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan WorldcomRose Meea
 
Excellence di kanada
Excellence di kanadaExcellence di kanada
Excellence di kanadaRose Meea
 
Selayang pandang SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah Sehat
Selayang pandang  SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah SehatSelayang pandang  SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah Sehat
Selayang pandang SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah SehatRose Meea
 
Kuliah 2 etika
Kuliah 2 etikaKuliah 2 etika
Kuliah 2 etikaRose Meea
 
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Rose Meea
 
Konsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasKonsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasRose Meea
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Rose Meea
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganRose Meea
 
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorRose Meea
 

Plus de Rose Meea (10)

FInancial accounting, theory and analysis
FInancial accounting, theory and analysisFInancial accounting, theory and analysis
FInancial accounting, theory and analysis
 
Kasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan WorldcomKasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan Worldcom
 
Excellence di kanada
Excellence di kanadaExcellence di kanada
Excellence di kanada
 
Selayang pandang SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah Sehat
Selayang pandang  SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah SehatSelayang pandang  SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah Sehat
Selayang pandang SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah Sehat
 
Kuliah 2 etika
Kuliah 2 etikaKuliah 2 etika
Kuliah 2 etika
 
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
 
Konsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasKonsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitas
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
 
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
 

Dernier

Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexPengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexquotex
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaTriskaDP
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptmengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptharis916240
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxmanajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxMyusuf852079
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 

Dernier (13)

Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexPengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptmengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxmanajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 

KONSEP KOS

  • 1. Konsep dan Klasifikasi Kos 1. Konsep Kos 2. Klasifikasi Kos Berdasar Fungsi Perusahaan 3. Klasifikasi Kos Berdasar Periode Penandingan 4. Klasifikasi Kos Berdasar Dapat Ditelusurinya Ke Objek Kos 5. Klasifikasi Kos Berdasar Perubahan Voluma Kegiatan 6. Klasifikasi Kos Berdasar Kemampuan Manager untuk Mengendalikannya 7. Klasifikasi Kos Berdasar Pengambilan Keputusan 8. Klasifikasi Kos Berdasar Dampak Keputusan Terhadap Kas Keluar 9. Klasifikasi Lain: Kos Kesempatan
  • 2. Kos ≠ biaya (expense) ataupun aset (asset) Dalam Akuntansi Keuangan Kos sebagai padanan Cost 1. merupakan pengukur semua elemen laporan keuangan yang berbasis kos historis 2. harga yang disepakati oleh pihak-pihak yang bertransaksi ketika transaksi terjadi 3. kas atau ekuivalen kas yang dikorbankan untuk membeli barang atau jasa yang diharapkan akan memberikan manfaat bagi perusahaan saat sekarang atau untuk periode mendatang. 1. Konsep Kos
  • 3. Kos ≠ biaya (expense) ataupun aset (asset) Dalam Akuntansi Manajemen 1. cost digunakan untuk berbagai kepentingan, yang disebut differrent cost for differrent purposes 2. Setiap penggunaan data cost yang berbeda membutuhkan klasifikasi dan definisi cost yang berbeda 3. laporan kepada pihak ekstern memerlukan data kos masa lalu (kos historis), sedangkan pembuatan keputusan memerlukan data kos masa yang akan datang (future cost).
  • 4. Persediaan {inventory) pada saat ini dibeli tunai dengan harga Rp100.000. Jumlah seratus ribu rupiah inilah yang menjadi kos pada transaksi pembelian dan menjadi kos historis setelah transaksi berlalu. Sepanjang sediaan belum terjual, maka sediaan adalah aset perusahaan. Menurut akuntansi berbasis kos historis, sediaan tersebut diukur sebesar kos historis, yakni Rp100.000. Jika sediaan tersebut telah terjual, maka akuntansi akan melaporkannya sebagai biaya di laporan laba-rugi. Biaya tersebut, menurut akuntansi berbasis kos historis, diukur sebesar kos historis, yakni Rp100.000. Perhatikanlah penjelasan tadi. Aset (berupa sediaan) di neraca dan biaya (berupa harga pokok penjuatan) di laporan laba-rugi diukur dengan kos historis. Jadi, kos adalah pengukur elemen laporan keuangan. la tidak sama dengan biaya ataupun aset
  • 5. 2. KLASIFIKASI KOS BERDASAR FUNGSi PERUSAHAAN Pada perusahaan pemanufakturan 1. Fungsi produksi bertugas dan bertanggung jawab untuk memproduksi barang dengan kualitas tertentu 2. Fungsi non produksi 1. Fungsi administrasi : melakukan kegiatan-kegiatan akuntansi, personalia, penggajian, dll 2. Fungsi pemasaran : bertugas melakukan kegiatan dalam rangka memasarkan hasil produksi KKooss p prroodduukkssi i Kos pemasaran Kos administrasi
  • 6. KKooss p prroodduukkssi i Bahan baku adalah bahan yang digunakan untuk membuat produk selesai. Tenaga kerja langsung adalah tenaga yang langsung menangani proses produksi. Pembuat daun pintu dan jendela, operator mesin fotokopi, penjahit dan tukang las, serta tukang batu adalah contoh tenaga kerja langsung Overhead pabrik Kos-kos selain bahan baku dan tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk memproduksi barang disebut kos overhead pabrik (factory overhead atau factory burden)
  • 7. Contoh insentif upah lembur adalah sebagai berikut. Seorang pekerja (tenaga kerja langsung) biasanya bekerja 7 jam dalam sehari dengan tarif upah Rp1.000 per jam. Pada suatu hari, atas perintah mandor, ia bekerja 9 jam dengan upah di luar jam kerja normal sebesar Rp1.300 per jam. Dengan kata lain, insentif lembur per jam adalah Rp300 rupiah per jam. Oleh karena kerja lemburnya adalah 2 jam, maka insentif adalah 600 rupiah. Jumlah Rp 600,- dimasukkan sebagai kos apa( bahan baku, tenaga kerja atau overhead).
  • 8. Bahan baku tidak langsung adalah bahan baku yang tidak dapat ditelusur secara fisik keberadaannya pada produk jadi. Bahan baku jenis ini sering disebut dengan bahan penolong. Biaya bahan baku tidak langsung dimasukkan sebagai bagian dari biaya over­head pabrik Biaya tenaga kerja yang tidak dapat secara fisik ditelusur ke produk, disebut dengan biaya tenaga kerja tidak langsung dan diperlakukan sebagai bagian dari overhead manufaktur, bersama-sama dengan bahan baku tidak langsung. Tenaga kerja tidak langsung mencakup antara lain petugas kebersihan, pengawas, petugas penanganan bahan baku, dan petugas keamanan pabrik overhead
  • 9. 3. KLASIFIKASI KOS BERDASAR PERIODA PENANDINGAN ATAU WAKTU PEMBEBANANNYA Biaya Periodik (period cost). Biaya periodik adalah biaya yang ditandingkan dengan pendapatan berdasarkan periode waktu terjadinya. Biaya ini akan dilaporkan dalam laporan laba/rugi pada periode terjadinya biaya tersebut. Contoh biaya periodik ini adalah komisi penjualan, sewa kantor, dan seluruh biaya administrasi dan biaya penjualan. Biaya produk (product cost). Biaya produk adalah biaya yang melekat pada atau berhubungan dengan produk. Biaya ini mencakup seluruh biaya untuk memperoleh (membeli atau memproduksi) barang. Dalam perusahaan manufaktur, biaya ini terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik Ditandingkan atau dipertemukan dengan pendapatan pada saat periode penjualan produk Ditandingkan atau dipertemukan dengan pendapatan pada saat periode terjadinya
  • 10. 4. KLASIFIKASI KOS BERDASAR DAPAT DITELUSURINYA KE OBJEK KOS Objek kos adalah objek yang menjadi sasaran kos Produk, Departemen, Kegiatan Produk, Departemen Kegiatan produk selesai Produk dlm proses Kegiatan A Kegiatan B Departemen A Departemen B Kos langsung dan kos tidak langsung
  • 11. Kos langsung (direct cost) adalah kos yang dapat ditelusur atau diidentifikasi ke suatu objek kos tertentu karena hanya dikeluarkan untuk manfaat objek kos itu sendiri Adapun kos tak langsung (indirect cost) adalah kos yang dikeluarkan untuk lebih dari satu objek kos dan tidak dapat ditelusur secara langsung ke salah satu objek kos tertentu; oleh karena itu kos tersebut bersifat umum dan disebut common cost Kos langsung (direct cost) dibebankan langsung ke objek itu sendiri Oleh karena kos tak langsung tidak dapat ditelusur ke objek kos secara individual, maka pembebanan kosnya ke pelbagai objek kos tersebut menggunakan proses yang disebut pengalokasian Perlakuan Kos
  • 12. 5. KLASIFIKASI KOS BERDASAR PERUBAHAN VOLUMA KEGIATAN Kostetap (fixedcost) adalah kos yang jumlah totalnya tetap, tidak berubah untuk suatu perioda tertentu. Kos ini tidak akan naik atau turun meskipun voluma kegiatannya bervariasi. Kos variabel (variable cost) adalah kos yang jumlah totalnya bervariasi secara proporsional dengan variasi voluma kegiatan, tetapi jumlah per unitnya tetap upah tenaga kerja langsung sebesar Rp1.000 untuk setiap unit produk yang dihasilkan. Upah adalah Rp1.000 rupiah bila hanya satu unit yang dapat diproduksi; Rp5.000 bila 5 unit yang diproduksi; dan Rp10.000 rupiah bila 10 unit yang diproduksi. Perhatikan bahwa upah total berubah-ubah sesuai dengan jumlah produk yang dihasilkan, akan tetapi upah per unitnya konstan. Kos bahan baku, komisi penjualan berdasarkan persentase penjualan, dan kos telepon berdasarkan lamanya penggunaan merupakan contoh kos variabel. Sewa kendaraan sebulan sebesar Rp 300.000 Kos tetap per unit berbanding terbalikdengan voluma kegiatan. Bila kendaraan menempuh jarak 300 kilometer dalam sebulan, maka kos per kilometernya adalah Rp1.000 (Rp300.000:300); bila 200 kilometer, maka Rp1.500; dan bila 100 kilometer, maka Rp3.000. Semakin besar voluma kegiatan, semakin kecil kos tetap per unitnya. Sebaliknya, semakin kecil voluma kegiatan, semakin besar kos tetap per unitnya. Jadi, kos tetap adalah kos yang totalnya tetap untuk satu perioda tertentu dan per unitnya berubah-ubah berbanding terbalik dengan voluma kegiatan
  • 13. 6 . KLASIFIKASI KOS BERDASAR KEMAMPUAN MANAGER UNTUK MENGENDALIKANNYA 1. Kos terkendali adalah kos yang secara signifikan dapat dipengaruhi dan dikendalikan oleh manager tertentu pada perioda tertentu 2. Kos tak terkendali adalah kos yang secara signifikan tidak dapat dipengaruhi dan dikendalikan oleh manager tertentu pada perioda tertentu Contoh : kos yang timbul akibat keputusan ekspansi controllable bagi managemen teras uncontrollable bagi managemen menengah dan bawah
  • 14. Setelah ekspansi ini berjalan, beberapa kos tambahan ini akan memberi manfaat kepada kegiatan bagian-bagian yang ada, yang mungkin dapat dikendalikan oleh kepala-kepala bagian. Dalam ha! ini, tambahan kos tenaga kerja, kos pemeliharaan dan bahan habis pakai yang pada perioda berikutnya dapat dikendaiikan adalah terkendali bagi kepala bagian. Akan tetapi harus dicatat bahwa kos depresiasi tambahan dan pajak bumi dan bangunan yang timbul dari keputusan ekspansi itu tetaplah merupakan tanggung jawab managemen teras. Oleh karena itu, depresiasi tambahan yang dibebankan kepada bagian-bagian melalui proses pengalokasian common cost bukan tanggung jawab kepala-kepala bagian tersebut
  • 15. 7. KLASIFIKASI KOS BERDASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN Klasifikasi lain yang penting adalah pembedaan ke dalam kos relevan (relevant cost) dan kos tak relevan (irrelevant cost); kos terhindarkan (avoidable cosf) dan kos tak terhindarkan (unavoidable cost) Kos relevan adalah kos yang akan terjadi di masa mendatang dan berbeda di antara pelbagai altematif keputusan. Dua kriteria "akan terjadi" dan "berbeda" harus dipenuhi agar suatu kos disebut kos relevan Sebagai contoh, managemen sedang dalam proses memilih altematif menggunakan mesin fotokopi merk X atau merk Y. Apakah upah operator mesin fotokopi yang akan terjadi adalah relevan dalam pengambilan keputusan ini? Jawabnya bergantung pada ada atau tidaknya perbedaan jumlah upah jika jumlah upah operator mesin X ≠ jumlah upah operator mesin Y == Relevan. Selisih upah dinamai differential cost
  • 16. Kos tak relevan adalah kos yang tidak memenuhi salah satu atau kedua-duanya dari kriteria kos relevan. Oleh karena itu kos takrelevan tidak perlu dipertimbangkan di dalam pengambilan keputusan contoh : kos aset tetap yang belum didepresiasi Kos terhindarkan adalah kos yang dapat dihindarkan jika satu altematif keputusan diambil Kos terhindarkan adalah kos yang dapat dihindarkan jika satu altematif keputusan diambil. Misalnya, perusahaan mempunyai tiga bagian penjualan lini produk A, B, dan C. Jika bagian lini produk A akan ditutup maka gaji pegawai pada bagian itu dapat dihindarkan, dalam arti tidak akan dikeluarkan lagi gaji tersebut. Akan tetapi kos penyusutan ruangan yang ditempati bagian itu tidak akan dapat dihindarkan. Kos seperti ini disebut unavoidable cost atau kos tak terhindarkan. Jika dikaitkan dengan relevansi kos terhadap keputusan, maka kos terhindarkan adalah kos reievan dan kos tak terhindarkan adalah kos takrelevan.
  • 17. 8. KLASIFIKASI KOS BERDASAR DAMPAK KEPUTUSAN TERHADAP KAS KELUAR perusahaan baru saja mengeluarkan kas Rp5.000.000 untuk membeli mesin giling gabah. Pengeluaran untuk investasi ini telah dilakukan sebagai akibat keputusan masa lalu. Oleh karena itu, kos yang melekat pada mesin giling gabah tersebut adalah sunk cost. Kos tunai (out-of-pocket cost) adalah kos yang membutuhkan pengeluaran kas di masa mendatang akibat keputusan sekarang atau keputusan yang akan datang. Sebagai contoh, perusahaan sekarang mengambil keputusan untuk melakukan ekspansi usaha. Keputusan ini mengakibatkan munculnya kos tertentu seperti upah karyawan yang akan dipekerjakan dan bahan habis pakai yang akan digunakan. Kos ini sudah barang tentu memerlukan pengeluaran kas. Itulah kos tunai.
  • 18. 9. KLASIFIKASI LAIN: KOS KESEMPATAN Kos kesempatan (opportunity cost) adalah manfaat potensial yang hilang atau dikorbankan karena dipilihnya satu alternatif keputusan tertentu. Manfaat potensial ini dapat berupa pendapatan (revenue), laba bersih (net income), ataupun penghematan kos (costsaving) Sebagai contoh, sebuah perusahaan pengangkutan sedang menghadapi dua pilihan : 1.Pilihan pertama adalah mengoperasikan bisnya untuk pengangkutan umum dengan laba bersih taksiran sebulan Rp 3.000.000. 2.Pilihan kedua adalah menyewakan bisnya kepada perusahaan lain dengan pendapatan sewa taksiran sebulan Rp 3.500.000 tanpa harus mengeluarkan kos. 3.Apabila perusahaan memutuskan untuk mengambil pilihan pertama, maka kos kesempatannya adalah Rp 3.500.000. 4.Seandainya perusahaan memutuskan untuk mengambil pilihan kedua, maka kos kesempatannya adalah Rp 3.000.000. 5.Manakah keputusan yang harus dipilih? Keputusan yang bijaksana adalah memilih alternatif yang kos kesempatannya paling rendah, yakni menyewakan bisnya kepada perusahaan lain.
  • 19. Laba taksiran pengangkutan umum Rp 3.000.000 (-) Kos kesempatan Rp.3.500.000 Laba (rugi) taksiran alternatif 1 Rp (500.000) Laba taksiran penyewaan Rp 3.500.000 (-) Kos kesempatan Rp 3.000.000 Laba taksiran alternatif 2 Rp 500.000 Keputusan yang bijaksana adalah memilih alternatif yang kos kesempatannya paling rendah, yakni menyewakan bisnya kepada perusahaan lain.
  • 20. TUGAS MANDIRI Satu menit yang lalu Anda baru saja mendepositokan uang Anda Rp100 juta di sebuah bank dengan jangka waktu 1 tahun dengan tingkat bunga 12 persen. Andaikan Anda tidak mendepositokannya sebenarnya Anda dapat menggunakannya untuk berdagang barang kelontong dengan memperoleh laba bersih Rp 15 juta setahun. Berapakah kos kesempatan yang Anda tanggung karena Anda memilih deposito ? Secara ekonomik berapakah keuntungan Anda melakukan investasi di deposito setelah diperhitungkan kos kesempatan tersebut ?
  • 21. Tugas Kelompok Anda adalah seorang general manager dari sebuah perusahaan yang memiliki tiga divisi: Divisi A, Divisi B, dan Divisi C. Semua divisi menempati satu gedung yang sama yang dibangun 10 tahun yang lalu. Divisi A adalah sebuah divisi yang bergerak di bidang perdagangan buku-buku dan majalah-majalah ilmiah. Sekarang Anda sedang mempertimbangkan untuk membubarkan Divisi A karena tiga tahun terakhir menunjukkan rugi terus-menerus. Jika divisi tersebut dibubarkan terdapat biaya-biaya semisal biaya depresiasi gedung yang masih tetap akan berlanjut. Menurut Anda termasuk biaya apakah biaya seperti itu? Apakah biaya seperti itu relevan dalam pengambilan keputusan pembubaran divisi? Biaya-biaya apa sajakah yang dapat dihindari dengan pembubaran divisi tersebut? Diskusikanlah secara tajam dengan menggunakan pelbagai konsep penting yang Anda pelajari di bab ini.
  • 22. Klasifikasi Biaya dalam Laporan Keuangan Laporan keuangan, khususnya pada perusahaan manufaktur, lebih kompleks dibandingkan dengan laporan keuangan pada perusahaan dagang Aktivitas pembuatan produk menimbulkan biaya produksi, yang tidak terdapat pada perusahaan dagang, dan biaya-biaya semacam ini harus diperhitungkan dan dicantumkan dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur. Berikut ini akan didiskusikan pelaporan biaya pada perusahaan manufaktur dalam laporan keuangan dengan fokus pada neraca dan laporan rugi/laba.
  • 23. Neraca perusahaan dagang perusahaan manufaktur Pada dasarnya sama perbedaan terutama pada pos persediaan perusahaan dagang persediaan barang dagangan perusahaan manufaktur persediaan bahan baku, persediaan produk dalam proses, dan persediaan produk jadi
  • 24. Pemecahan pos persediaan ke dalam tiga kelompok persediaan biasanya ditunjukkan dalam catatan atas laporan keuangan PERUSAHAAN MANUFAKTUR "HANDY MAULA“ Rekening Persediaan Saldo Awal Saldo Akhir Bahan Baku Produk Dalam Proses ProdukJadi Total rekening persediaan Rp 30.000.0Q0.00 45.000.000,00 60.000.000.00 Rp 25.000.000,00 30.000.000,00 85.000.000.00 Rp135.000.000.00 RD140.000.000.00
  • 25. LAPORAN LABA / RUGI Penjualan Harga pokok penjualan: Persediaan barang awal periode ...... . Ditambah pembelian ....... Barang yang tersedia untuk dijual..... Persediaan barang akhir periode ...... Harga Pokok Penjualan Laba kotor Dikurang biaya-biaya operasi: Biaya penjualan Biaya administrasi Jumlah Biaya Operasi Lababersih Rp 50.000.000,00 325.000.000.00 375.000.000,00 (75.000.000.00) Rp 50.000.000,00 100.000.000.00 Rp 500.000.000,00 (300.000.000.00) Rp 200.000.000,00 (150.000.000.00) RD 50.000.000.00 PERUSAHAAN DAGANG "HARRIS" Laporan Laba/Rugi Untuk Periode yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010
  • 26. LAPORAN LABA / RUGI PERUSAHAAN MANUFAKTUR "HANDY" Laporan Laba/Rugi Untuk Periode yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 Penjualan Rp750.000.000,00 Harga pokok penjualan: Persediaanprodukjadiawal periode Rp 62.500.000,00 Harga pokok produksi 425.000.000.00 Barang yang tersedia untuk dijual 487.500.000,00 Persediaan produk jadi akhir periode. (87.500.000.00 Harga Pokok Penjualan (400.000.000.00) Laba kotor Rp350.000.000,00 Dikurang biaya-biaya operasi: Biaya penjualan Rp125.000.000,00 Biaya administrasi 150.000.000.00 Jumlah Biaya Operasi 275.000.000.00 Lababersih Rp 75.000.000,00