SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  40
Télécharger pour lire hors ligne
OLEH : 
1. RUSMIYATUN 
2. SUTAMI 
3. ENNY SULISTYOWATI
KONSEP COST DRIVER 
• Cost Driver merupakan faktor yang 
memberi dampak pada perubahan 
tingkat biaya total. 
• Cost Pool merupakan pengumpulan 
biaya kedalam kelompok tertentu 
• Cost Objects adalah produk, jasa atau 
unit organisasi di mana biaya dibebankan 
utnuk beberapa tujuan manajemen
Pembebanan Biaya dan Alokasi Biaya: 
Biaya Langsung dan Biaya Tak Langsung 
• Pembebanan biaya merupakan proses 
pembebanan biaya ke dalam cost pool atau dari 
cost pool ke cost objects. Biaya langsung dapat 
ditelusuri secara langsung ke cost pool atau dari 
cost pool ke cost objects secara mudah dan dapat 
dihubungkan secara ekonomi. Biaya tak 
langsung, tidak dapat ditelusuri secara mudah, 
sulit dihubungkan secara ekonomi dari biaya atau 
cost pool ke cost pool atau cost objects. Alokasi 
biaya, bentuk pembebanan biaya dimana 
penelusuran biaya secara langsung tidak 
mungkin dilakukan, sehingga digunakan cost 
driver.Dasar alokasi, menggunakan cost driver 
untuk mengalokasikan biaya.
Hubungan antara Biaya, Cost Pool, Cost Object, 
dan Cost Driver dalam pemanufakturan 
Biaya Cost Pool Object biaya 
Motor listrik perakitan Mesin pencuci piring 
Penanganan Bahan pengepakan Mesin cuci 
Supervisi 
Pengepakan bahan 
Inspeksi akhir
Contoh Biaya, Cost Pool, Cost Objects dan Cost 
Driver dalam Industri Pemanufakturan 
Cost Cost Driver Cost Pool Cost Driver Cost Objects 
Biaya Langsung 
Motor elektrik mesin 
Penelusuran 
langsung 
Departemen 
Perakitan 
Penelusuran 
langsung 
Mesin Pencuci Piring 
dan cuci 
Pengepakan mesin 
bahan 
Penelusuran 
langsung 
Departemen 
Pengepakan 
Penelusuran 
langsung 
Mesin Pencuci Piring 
dan cuci 
Inspeksi akhir mesin 
Penelusuran 
langsung 
Tidak dapat 
diterapkan 
Tidak dapat 
diterapkan 
Mesin Pencuci Piring 
dan cuci 
Biaya Tidak Langsung 
Supervisi Dasar Alokasi: 
Jumlah karyawan 
dalam departemen 
Departemen 
Perakitan dan 
Pengepakan 
Dasar Alokasi: 
Jam kerja langsung 
untuk setiap produk 
Mesin Pencuci Piring 
dan mesin cuci 
Penanganan bahan Dasar Alokasi: 
Jumlah suku cadang 
dalam produk 
Departemen 
Perakitan dan 
Pengepakan 
Dasar Alokasi: 
Jumlah suku cadang 
dalam produk 
Mesin Pencuci Piring 
dan mesin cuci
Biaya Bahan Langsung dan Bahan Tak 
Langsung 
• Biaya bahan langsung meliputi biaya 
bahan dalam produk dan ditambah 
sejumlah tertentu yang ‘reasonable’ yang 
berkaitan dengan sisa produksi dan unit-unit 
yang cacat produksi. 
• Biaya bahan tak langsung merupakan 
biaya bahan yang digunakan dalam 
proses pemanufakturan yang bukan 
merupakan produk akhir.
Biaya Tenaga Langsung dan Tenaga Tak 
Langsung 
• Biaya tenaga langsung meliputi biaya tenaga langsung yang 
digunakan untuk membuat produk atatu untuk 
menyediakan jasa. 
• Biaya tenaga tak langsung meliputi biaya supervisi, 
pengendalian kualitas, inspeksi, pembelian dan penerimaan 
serta biaya-biaya pendukung produksi lainnya. 
• Biaya tak langsung lainnya meliputi biaya fasilitas, 
peralatan yang digunakan dalam memproduksi produk atau 
menyediakan jasa, dan peralatan-peralatan pendukung 
lainnya, seperti misalnya yang digunakan dalam penanganan 
bahan. 
• Semua biaya tak langsung terdiri atas biaya bahan tak 
langsung, biaya tenaga kerja tak langsung, dan biaya tak 
langsung lainnya, pada umumnya digabungkan dalam satu 
‘cost pool’ yang disebut overhead.
Jenis-jenis Cost Driver 
• Jenis cost driver yaitu, 
1. dasar aktivitas (activity-based) 
2. dasar volume (volume-based) 
3. cost driver yang bersifat struktural dan 
eksekusional.
Activity-Based Cost Driver 
• Cost driver berdasarkan aktivitas 
dikembangkan pada level yang rinci dari 
operasi dan dihubungkan dengan 
aktivitas pemanufakturan yang ada (atau 
aktivitas dalam penyediaan jasa), seperti 
set-up mesin, inspeksi produk, 
penanganan bahan atau pengepakan.
Berikut peraga activity driver dan cost driver 
di Rumah Sakit. 
AKTIVITAS COST DRIVER 
MENDAFTAR PASIEN 
PEMBUKTIAN ASURANSI 
MENERIMA PASIEN 
MENYIAPKAN KAMAR 
MEREVIEW LAPORAN DOKTER 
MEMBERI MAKANAN 
MEMESAN OBAT OBATAN 
MELAKSANAKAN OPERASI 
PENGELUARAN PASIEN 
JUMLAH PASIEN 
JUMLAH DOKUMEN 
JUMLAH PASIEN 
JUMLAH PERSIAPAN 
JUMLAH REVIEW 
JUMLAH MAKANAN 
JUMLAH PESANAN 
JUMLAH PROSEDUR 
JUMLAH PASIEN
Volume-Based Cost Driver 
• Cost driver berdasarkan volume 
dikembangkan pada level agregat, seperti 
level output-jumlah unit produk yang 
diproduksi atau jumlah jam tenaga kerja 
langsung yang digunakan dalam proses 
pemanufakturan.
Cost Driver Struktural dan Eksekusional 
• Cost driver struktural dan eksekusional 
digunakan untuk membantu 
pengambilan keputusan stratejik dan 
operasional. Cost driver struktural 
bersifat stratejik karena cost driver 
tersebut melibatkan perencanaan dan 
keputusan-keputusan yang berpengaruh 
dalam jangka panjang.
Hal-hal yang dapat dipertimbangkan antara 
lain: 
1. Skala 
Perusahaan yang lebih besar memiliki biaya yang secara 
keseluruhan lebih rendah karena mempunyai skala ekonomi 
yang lebih besar. Contoh: perusahaan retail seperti Walmart. 
2. Pengalaman 
Semakin banyak pengalaman, tampaknya akan semakin 
rendah biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan 
pemanufakturan dan biaya distribusi. Contonya, perusahaan 
Hewlett-Packard menggunakan sebanyak mungkin metode 
pemanufakturan yang dimiliki untuk produk baru dengan 
tujuan untuk mengurangi waktu dan biaya yang dibutuhkan 
tenaga kerja supaya cakap dalam pembuatan produk baru.
3. Teknologi 
Teknologi baru dapat menurunkan biaya-biaya pemanufakturan 
dan pendistribusian produk atau jasa. Contohnya, perusahaan 
manufaktur seperti Procter & Gamble menggunakan teknologi 
komputer untuk memonitor kuantitas produk yang ada pada 
pelanggan (khususnya pengecer besar) sehingga perusahaan 
tersebut dapat memasok produk yang dibutuhkan dalam waktu 
yang tepat. 
4. Kompleksitas 
Perusahaan yang mempunyai banyak produk mempunyai biaya 
penjadwalan dan proses produksi lebih banyak, sama banyaknya 
dengan biaya hulu yaitu biaya pengembangan dan biaya hilir yaitu 
biaya distribusi dan biaya pelayanan. Perusahaan-perusahaan ini 
sering menggunakan activity-based costing untuk mengidentifikasi 
biaya secara lebih baik dan lebih akurat sehingga dapat 
menghasilkan profitabilitas yang lebih baik.
Cost Driver Eksekusional merupakan faktor-faktor 
yang mempengaruhi kemampuan 
perusahaan untuk mengelola perusahaan dalam 
jangka pendek dan melakukan pengambilan 
keputusan untuk menurunkan biaya. Hal ini 
meliputi: 
– Keterlibatan semua tenaga kerja. 
– Desain proses produksi. 
– Hubungan dengan pemasok/supplier. 
Manajer pabrik melakukan studi tentang cost 
driver eksekusional untuk mendapatkan cara 
menurunkan biaya. Studi semacam ini dilakukan 
sebagai bagian dari pengendalian operasional.
Penentuan Harga Pokok 
dalam Perusahaan Manufaktur 
• Langkah pertama dari proses pemanufakturan / 
pengolahan adalah membeli bahan untuk 
digunakan dalam proses pengolahan. 
• Langkah kedua menambahkan tiga elemen biaya, 
yaitu :penggunaan bahan, tenaga kerja langsung 
dan overhead ke rekening barang dalam proses. 
• Dalam langkah ketiga, dengan diselesaikannya 
proses produksi, biaya produksi yang telah 
diakumulasikan dalam rekening 'barang dalam 
proses' ditransfer ke produk selesai, dan dari 
sana diteruskan ke harga pokok penjualan ketika 
produk sudah terjual.
Penentuan Harga Pokok 
Perusahaan Dagang 
• Pedagang membeli dan dimasukkan 
dalam rekening persediaan. Ketika 
produk terjual, maka biaya tersebut 
ditransfer dalam rekening harga pokok 
• Persediaan dibeli dalam perusahaan 
dagang, sementara dalam perusahaan 
manufaktur persediaan dibuat dengan 
menggunakan bahan, tenaga kerja 
langsung dan overhead pabrik.
CONTOH PERUSAHAAN MANUFAKTUR 
• Dalam sebuah perusahaan manufaktur diketahui : 
• Persediaan awal = $10 
• Produk dalam proses = $10 
• Produk selesai (awal periode) = $20 
• Pembelian Bahan = $70 
• bahan yang digunakan $75 
• biaya tenaga langsung = $80 
• biaya overhead = $100 
• produk yang selesai (selama periode) = $215 
• harga pokok penjualan = $210 
• persediaan akhir bahan = $5 
• produk dalam proses = $50 
• produk selesai = $25
MANUFACTURING INC 
Untuk Tahun yang berakhir pada 
Tanggal 31 desember 19X5 
Biaya Produksi Periode Berjalan 
Laporan Laba Rugi 
Bahan yang Digunakan 
Persediaan Awal $ 10 
Ditambah: Pembelian 70 
Dikurangi: Persediaan Akhir (5) 
Bahan yang Digunakan $ 75 
Tenaga Kerja Langsung 80 
Biaya Overhead Pabrik 100 
Total Biaya Produksi $ 255 
Produksi dalam Proses 
Ditambah: Produk dalam Proses Awal 10 
Dikurangi Proses dalam Produk Akhir (50) 
Harga Pokok Produksi $ 215 
MANUFACTURING INC 
Laporan Laba Rugi 
Untuk Tahun yang berakhir pada 
Tanggal 31 desember 19X5 
Penjualan $ 300 
Dikurangi: Harga Pokok Penjualan 
Persediaan Produk selesai Awal $ 20 
Ditambah Harga Pokok Produksi 215 
Dikurangi: Persediaan Produk selesai akhir (25) $ 210 
Laba Kotor $ 90 
Biaya administrasi Umum 30 
Laba Bersih $ 60
PERUSAHAAN DAGANG
Penentuan Harga Pokok Produksi 
Berdasarkan Metode Harga Pokok 
Proses Pada U.D.Kripik Balado 4 x 7 
Padang
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 
melihat, membandingkan dan menganalisa 
sejauh mana U.D.Kripik Balado 4 x 7 Padang 
dalam menentukan harga pokok 
produksinya berdasarkan metode harga 
pokok proses, dengan mengitung harga 
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan 
biaya overhead pabrik sesungguhnya. Alat 
analisis yang digunakan adalah kualitatif 
dan kuantitatif
• Rumusan Masalah 
Adapun masalah yang akan dibahas 
sehubungan dengan uraian diatas adalah 
: 
• Bagaimana perhitungan harga pokok 
produksi yang dilakukan berdasarkan 
metode harga pokok proses pada U.D. 
Kripik Balado 4 x 7 Padang?
• Bedasarkan hasil penelitian penulis, Industri 
Bintang 4 x 7 padang ini melakukan 
pencatatan sederhana terhadap transaksi – 
transaksi yang tejadi diperusahaan. Untuk 
menghitung harga pokok produksi itu 
sendri, perusahaan tidak menghitungnya 
secara detail melainkan hanya melakukan 
perhitungan secara sederhana terhadap 
harga pokok, kemudian bisa ditentukan 
harga pokoknya.
a. Elemen – elemen biaya produksi. 
1. Bahan baku
2. Biaya tenaga kerja 
• U.D.Kripik Balado 4 x 7 padang memiliki 
25 orang tenaga kerja namun hanya 10 
orang yang telibat langsung dalam proses 
produksi kripik balado. Biaya tenaga kerja 
langsung ini dihitung berdasarkan jumlah 
hari kerja. Dengan hari kerja selama 26 
hari dalam 1 bulan. Jam kerja efektif 
adalah 7 jam sehari. Tarif 1 hari kerja 
adalah Rp 30.000.
3. Biaya overhead pabrik 
• Biaya overhead pabrik yang dikeluarkan oleh U.D.Kripik Balado 4 x 7 padang untuk 
seluruh produksi selama bulan desember 2012 adalah : 
1. Biaya listrik RP 200.000 
2. Biaya telp Rp 100.000 
3. Biaya gas (kompor) RP 150.000 
4. Biaya penyusutan alat-alat 
Produksi Rp 250.000 
5. Biaya beli kayu api Rp 400.000 
6. Biaya minyak tanah Rp 250.000 
7. Biaya angkut penjualan Rp 450.000 
8. Ongkos angkut penjualan Rp 350.000 
9. Biaya konsumsi penjualan Rp 1.650.000 
10. Biaya kesejahteraan karyawan Rp 350.000 
11. Biaya penyusutan gedung Rp 250.000 
12. Biaya perizinan Rp 50.000 
13. Biaya beli perlengkapan untuk produksi Rp 300.000 
• Total Biaya Overhead Pabrik Rp 4.750.000
• U.D.Kripik Balado 4 x 7 padang tidak 
memiliki barang dalam awal dan barang 
dalam proses akhir. Karena dalam 
kegiatan produksi diselesaikan dalam 1 
kali proses sampai selesai. Dalam 1.5 ton 
singkong dapat menghasilkan 1200 kg.
Perhitungan harga pokok produksi 
• Harga pokok produksi kripik balado selama bulan 
desember dapat dihitung sebagai berikut : 
1. Biaya bahan baku Rp 10.450.000 
2. Biaya tenaga kerja langsung Rp 7.800.000 
3. Biaya overhead pabrik Rp 4.750.000 
• Total harga pokok produksi Rp 23.000.000
Perhitungan harga pokok produksi yang seharusnya 
Pemakaian bahan baku sesungguhnya 
Periode Desember 2012 
No Jenis bahan baku Kuantitas Harga/ unit Jumlah 
1 Singkong 1.5 Ton Rp 2000 Rp 3.000.000 
Total Biaya Rp 3.000.000
Biaya Tenaga Kerja 
• Jabatan Jumlah karyawan Total gaji Per bulan 
• Pimpinan 1 orang Rp 1.800.000 
• Bagian produksi 10 orang Rp 7.800.000 
• Tolal gaji Rp 9.600.000 
•
BOP 
• Keterangan Jumlah 
• Biaya Overhead Pabrik Tetap : 
• Biaya penyusutan gedung Rp 250.000 
• Biaya penyusutan alat-alat produksi Rp 250.000 
• Jumlah biaya overhead pabrik tetap Rp 500.000 
• Biaya Overhead Pabrik Variabel : 
• Biaya bahan penolong (selain bahan baku) Rp 7.450.000 
• Biaya listrik Rp 200.000 
• Biaya telp Rp 100.000 
• Biaya gas (kompor) RP 150.000 
• Biaya beli kayu api Rp 400.000 
• Biaya minyak tanah Rp 250.000 
• Ongkos angkut penjualan Rp 800.000 
• Biaya konsumsi karyawan Rp 1.650.000 
• Biaya kesejahteraan karyawan Rp 350.000 
• Biaya perizinan Rp 50.000 
• Biaya beli perlengkapan untuk produksi Rp 300.000 
• Jumlah biaya overhead pabrik variabel Rp 11.700.000
U.D.KRIPIK BALADO 4 X 7 PADANG 
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI 
UNTUK PERIODE DESEMBER 2012 
IV. Biaya bahan baku 
Pesediaan awal bahan baku Rp 0 
Pembelian bahan baku Rp 3.000.000 
Bahan baku tersedia diproses Rp 3.000.000 
Persediaan akhir bahan baku Rp 0 
Pemakaian bahan baku Rp 3.000.000 
V. Biaya bahan penolong Rp 7.450.000 
VI. Biaya tenaga kerja langsung Rp 9.600.000 
VII. Biaya overhead pabrik 
Bop Tetap : 
1. Biaya penyusutan gedung Rp 250.000 
2. Biaya penyusutan alat – alat produksi Rp 250.000 
Total Bop Tetap RP 500.000
Bop Variabel : 
1. Biaya listrik Rp 200.000 
2. Biaya tlp Rp 100.000 
3. Biaya Gas (kompor) Rp 150.000 
4. Biaya beli kayu api Rp 400.000 
5. Biaya minyak tanah Rp 250.000 
6. Ongkos angkut penjualan Rp 800.000 
7. Biaya kosumsi karyawan Rp 1.650.000 
8. Biaya kesejahteraan karyawan Rp 350.000 
9. Biaya perizinan Rp 50.000 
10. Biaya beli perlengkapan untuk produksi Rp 300.000 
Total Bop Variabel Rp 4.250.000 
Total Biaya produksi Rp 24.800.000 
푻풐풕풂풍 풃풊풂풚풂 풑풆풓 풖풏풊풕=퐑퐩 ퟐퟒ.ퟖퟎퟎ.ퟎퟎퟎ / ퟏퟐퟎퟎ풌품 = Rp 20.666 
Jadi total biaya produksi U.D.Kripik balado 4 x 7 padang untuk periode desember 
sebesar Rp 24.800.000 dengan biaya per unit Rp 20.666.
Hasil Penelitian 
• 1.Berdasarkan Perhitungan Harga Pokok Produksi 
Metode perhitungan harga pokok produksi yang 
digunakan oleh U.D.Kripik Balado 4 x 7 padang 
adalah metode harga pokok proses. Hal ini sesuai 
dengan karakteristik perusahaan sebagai berikut : 
a. Produksi dilakukan secara terus menerus atau 
periode 
b. Produk yang dihasilkan bersifat homogen 
c. Biaya produksi dikumpulkan untuk proses tertentu 
• Jumlah biaya produk maupun biaya satuannya 
dihitung setiap akhir
• 2.Berdasarkan elemen biaya produksi. 
a. Biaya bahan baku 
Dalam menghitung biaya bahan baku untuk 
kripik balado, usaha ini menggabungkan 
jumlah bahan baku sebenarnya dengan 
biaya bahan penolong. Hal ini tidak 
menggambarkan biaya bahan baku 
sebenarnya, untuk itu biaya bahan baku 
sebaiknya dipisahkan dengan biaya bahan 
penolong.
b. Berdasarkan biaya tenaga kerja 
Biaya tenaga kerja langsung adalah balas 
jasa yang diberikan kepada karyawan 
yang berhubungan lansung dengan 
pengolahan bahan baku sampai menjadi 
produk jadi yang siap untuk dipasarkan.
c. Berdasarkan Biaya overhead pabrik. 
Biaya overhead pabrik adalah biaya 
produksi selain biaya bahan baku dan biaya 
tenaga kerja lansung. Pada U.D.Kripik 
Balado 4 x 7 padang, terdapat biaya yang 
seharusnya tidak dimasukkan kedalam biaya 
overhead pabrik, tetapi digolongkan 
kedalam biaya usaha yang akan 
mempengaruhi harga jual produk dan laba 
atau rugi usaha.
KESIMPULAN & SARAN 
• Pada hasil analisa yang dilakukan menunjukan bahwa 
U.D.Kripik Balado 4 x 7 Padang belum melakukan 
perhitungan yang tepat terhadap harga pokok produksi 
berdasarkan metode harga pokok proses, adanya ketidak 
efektifan dalam penyusunan laporan harga pokok produksi 
serta menempatan biaya – biaya yang belum sesuai dengan 
golongannya. 
• Akhirnya penulis menyarankan kepada pemilik usaha untuk 
melakukan perhitungan harga pokok produksi sesuai dengan 
akuntansi yang berlaku umum, sehingga harga pokok 
produksi yang disajikan lebih tepat dan wajar.
Presentasi Manajemen Biaya

Contenu connexe

Tendances

Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Manik Ryad
 
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksiPSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksiFuturum2
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganOwnskin
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostPT Lion Air
 
Akuntansi Biaya : Metode Harga Pokok Proses
Akuntansi Biaya : Metode Harga Pokok ProsesAkuntansi Biaya : Metode Harga Pokok Proses
Akuntansi Biaya : Metode Harga Pokok ProsesHasan Romadon
 
Anggaran Penjualan
Anggaran PenjualanAnggaran Penjualan
Anggaran PenjualanMarieska L
 
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2DIANA LESTARI
 
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangkaIndra Tugus
 
aset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasiaset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasiTrisna Wahyuni
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikJunianto Junianto
 
Ch 10 aset tetap dan aset tidak berwujud, pengantar akuntansi, edisi ke21 w...
Ch 10   aset tetap dan aset tidak berwujud, pengantar akuntansi, edisi ke21 w...Ch 10   aset tetap dan aset tidak berwujud, pengantar akuntansi, edisi ke21 w...
Ch 10 aset tetap dan aset tidak berwujud, pengantar akuntansi, edisi ke21 w...Trisdarisa Soedarto, MPM, MQM
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullshandyaa
 

Tendances (20)

Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
 
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksiPSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
PSAK 22 (revisi 2010) - bab 2 biaya terkait akuisisi & biaya transaksi
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
 
Pengambilan Keputusan Taktis
Pengambilan Keputusan TaktisPengambilan Keputusan Taktis
Pengambilan Keputusan Taktis
 
Akuntansi Biaya : Metode Harga Pokok Proses
Akuntansi Biaya : Metode Harga Pokok ProsesAkuntansi Biaya : Metode Harga Pokok Proses
Akuntansi Biaya : Metode Harga Pokok Proses
 
Anggaran Penjualan
Anggaran PenjualanAnggaran Penjualan
Anggaran Penjualan
 
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan KeuanganAnalisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
 
Konsep Dasar Biaya
Konsep Dasar BiayaKonsep Dasar Biaya
Konsep Dasar Biaya
 
Liabilitas SR
Liabilitas  SRLiabilitas  SR
Liabilitas SR
 
Kertas kerja audit
Kertas kerja auditKertas kerja audit
Kertas kerja audit
 
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
 
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
 
aset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasiaset tetap & properti investasi
aset tetap & properti investasi
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
Sistem Akuntansi Biaya
Sistem Akuntansi BiayaSistem Akuntansi Biaya
Sistem Akuntansi Biaya
 
Akuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan pptAkuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan ppt
 
Ch 10 aset tetap dan aset tidak berwujud, pengantar akuntansi, edisi ke21 w...
Ch 10   aset tetap dan aset tidak berwujud, pengantar akuntansi, edisi ke21 w...Ch 10   aset tetap dan aset tidak berwujud, pengantar akuntansi, edisi ke21 w...
Ch 10 aset tetap dan aset tidak berwujud, pengantar akuntansi, edisi ke21 w...
 
Capital budgeting
Capital budgetingCapital budgeting
Capital budgeting
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 

En vedette

Wirausaha rainbow cake
Wirausaha rainbow cakeWirausaha rainbow cake
Wirausaha rainbow cakePeni Nuraeni
 
Makalah Plh membuat usaha kue
Makalah Plh membuat usaha kueMakalah Plh membuat usaha kue
Makalah Plh membuat usaha kuenoussevarenna
 
Sistem pengendalian
Sistem pengendalianSistem pengendalian
Sistem pengendalianRose Meea
 
Ilustrasi istishna’
Ilustrasi istishna’Ilustrasi istishna’
Ilustrasi istishna’Rose Meea
 
B6 3b-presentasi-literasi informasi 2
B6 3b-presentasi-literasi informasi 2B6 3b-presentasi-literasi informasi 2
B6 3b-presentasi-literasi informasi 2Rose Meea
 
Materi spm 4
Materi spm 4Materi spm 4
Materi spm 4Rose Meea
 
Kuliah 2 akuntansi manajemen
Kuliah 2 akuntansi manajemenKuliah 2 akuntansi manajemen
Kuliah 2 akuntansi manajemenRose Meea
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2Rose Meea
 
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemus
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemusB7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemus
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemusRose Meea
 
Resensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam Gelas
Resensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam GelasResensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam Gelas
Resensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam GelasRose Meea
 
Presentasi kka
Presentasi kkaPresentasi kka
Presentasi kkaRose Meea
 
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif PengukuranPrsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif PengukuranRose Meea
 
Pengauditan Siklus Pengeluaran
Pengauditan Siklus PengeluaranPengauditan Siklus Pengeluaran
Pengauditan Siklus PengeluaranRose Meea
 
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansiKuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansiRose Meea
 
Kuliah 1 akuntansi manajemen
Kuliah 1 akuntansi manajemenKuliah 1 akuntansi manajemen
Kuliah 1 akuntansi manajemenRose Meea
 
Bedah kasus etika valdez
Bedah kasus etika valdezBedah kasus etika valdez
Bedah kasus etika valdezRose Meea
 
Kode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi AkuntanKode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi AkuntanRose Meea
 

En vedette (20)

Wirausaha rainbow cake
Wirausaha rainbow cakeWirausaha rainbow cake
Wirausaha rainbow cake
 
Makalah Plh membuat usaha kue
Makalah Plh membuat usaha kueMakalah Plh membuat usaha kue
Makalah Plh membuat usaha kue
 
Sistem pengendalian
Sistem pengendalianSistem pengendalian
Sistem pengendalian
 
Ilustrasi istishna’
Ilustrasi istishna’Ilustrasi istishna’
Ilustrasi istishna’
 
Welcome
WelcomeWelcome
Welcome
 
B6 3b-presentasi-literasi informasi 2
B6 3b-presentasi-literasi informasi 2B6 3b-presentasi-literasi informasi 2
B6 3b-presentasi-literasi informasi 2
 
Materi spm 4
Materi spm 4Materi spm 4
Materi spm 4
 
Kuliah 2 akuntansi manajemen
Kuliah 2 akuntansi manajemenKuliah 2 akuntansi manajemen
Kuliah 2 akuntansi manajemen
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
 
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemus
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemusB7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemus
B7 3-presentasi-komunikasi interpersonal pengelola dan pemus
 
Kronologis kasus enron
Kronologis kasus enronKronologis kasus enron
Kronologis kasus enron
 
Resensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam Gelas
Resensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam GelasResensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam Gelas
Resensi Novel Dwilogi Padang Bulan & Cinta dalam Gelas
 
Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biaya
 
Presentasi kka
Presentasi kkaPresentasi kka
Presentasi kka
 
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif PengukuranPrsentasi bab 7  Buku Scott, Perspektif Pengukuran
Prsentasi bab 7 Buku Scott, Perspektif Pengukuran
 
Pengauditan Siklus Pengeluaran
Pengauditan Siklus PengeluaranPengauditan Siklus Pengeluaran
Pengauditan Siklus Pengeluaran
 
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansiKuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
 
Kuliah 1 akuntansi manajemen
Kuliah 1 akuntansi manajemenKuliah 1 akuntansi manajemen
Kuliah 1 akuntansi manajemen
 
Bedah kasus etika valdez
Bedah kasus etika valdezBedah kasus etika valdez
Bedah kasus etika valdez
 
Kode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi AkuntanKode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi Akuntan
 

Similaire à Presentasi Manajemen Biaya

studi kasus ABC dan JIT.pptx
studi kasus ABC dan JIT.pptxstudi kasus ABC dan JIT.pptx
studi kasus ABC dan JIT.pptxIwanIpwija
 
KELOMPOK 1 BAB PENCATATAN DAN SISTEM BIAYA PRODUKSI - 17 Mar 23.pptx
KELOMPOK 1 BAB PENCATATAN DAN SISTEM BIAYA PRODUKSI - 17 Mar 23.pptxKELOMPOK 1 BAB PENCATATAN DAN SISTEM BIAYA PRODUKSI - 17 Mar 23.pptx
KELOMPOK 1 BAB PENCATATAN DAN SISTEM BIAYA PRODUKSI - 17 Mar 23.pptxssuser28d19b
 
Mgt Biaya (2) Konsep Biaya
Mgt Biaya   (2) Konsep BiayaMgt Biaya   (2) Konsep Biaya
Mgt Biaya (2) Konsep Biayamondru mondru
 
ACTIVITY BASED COSTING – PCM.pptx
ACTIVITY BASED COSTING – PCM.pptxACTIVITY BASED COSTING – PCM.pptx
ACTIVITY BASED COSTING – PCM.pptxNyezNezaRayesa
 
Pertemuan 2 b_baru
Pertemuan 2 b_baruPertemuan 2 b_baru
Pertemuan 2 b_baruDarmansyahHS
 
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...Kanaidi ken
 
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Mandiri Sekuritas
 
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptx
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptxLofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptx
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptxChintyaYuna
 
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)Mada Imma
 
KONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptx
KONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptxKONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptx
KONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptxdesan45
 
Akuntansi Manajemen: Biaya standar dan varian
Akuntansi Manajemen: Biaya standar dan varian Akuntansi Manajemen: Biaya standar dan varian
Akuntansi Manajemen: Biaya standar dan varian Izatora Izanagi
 
Activity based costing
Activity based costingActivity based costing
Activity based costingbudieto
 
Akuntansi manajemen 1Akuntansi Manajemen 1 “KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIV...
Akuntansi manajemen 1Akuntansi Manajemen 1“KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIV...Akuntansi manajemen 1Akuntansi Manajemen 1“KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIV...
Akuntansi manajemen 1Akuntansi Manajemen 1 “KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIV...Indah Dwi Lestari
 
Pertemuan 2 konsep dasar manajemen biaya
Pertemuan 2 konsep dasar manajemen biayaPertemuan 2 konsep dasar manajemen biaya
Pertemuan 2 konsep dasar manajemen biayayasirafandy
 
POWER POINT ACTIVITY BASED COSTING (ABC SYSTEM)
POWER POINT ACTIVITY BASED COSTING (ABC SYSTEM)POWER POINT ACTIVITY BASED COSTING (ABC SYSTEM)
POWER POINT ACTIVITY BASED COSTING (ABC SYSTEM)agusarief5
 
Pert6 presentasi
Pert6 presentasiPert6 presentasi
Pert6 presentasiAstra Motor
 
PPT Kelompok 2.pptx
PPT Kelompok 2.pptxPPT Kelompok 2.pptx
PPT Kelompok 2.pptxtrysutriani1
 

Similaire à Presentasi Manajemen Biaya (20)

studi kasus ABC dan JIT.pptx
studi kasus ABC dan JIT.pptxstudi kasus ABC dan JIT.pptx
studi kasus ABC dan JIT.pptx
 
KELOMPOK 1 BAB PENCATATAN DAN SISTEM BIAYA PRODUKSI - 17 Mar 23.pptx
KELOMPOK 1 BAB PENCATATAN DAN SISTEM BIAYA PRODUKSI - 17 Mar 23.pptxKELOMPOK 1 BAB PENCATATAN DAN SISTEM BIAYA PRODUKSI - 17 Mar 23.pptx
KELOMPOK 1 BAB PENCATATAN DAN SISTEM BIAYA PRODUKSI - 17 Mar 23.pptx
 
Abc dan jit
Abc dan jitAbc dan jit
Abc dan jit
 
Mgt Biaya (2) Konsep Biaya
Mgt Biaya   (2) Konsep BiayaMgt Biaya   (2) Konsep Biaya
Mgt Biaya (2) Konsep Biaya
 
ACTIVITY BASED COSTING – PCM.pptx
ACTIVITY BASED COSTING – PCM.pptxACTIVITY BASED COSTING – PCM.pptx
ACTIVITY BASED COSTING – PCM.pptx
 
Pertemuan 2 b_baru
Pertemuan 2 b_baruPertemuan 2 b_baru
Pertemuan 2 b_baru
 
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...
 
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
 
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptx
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptxLofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptx
Lofi Music nmNewsletter by Slidesgo.pptx
 
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
 
KONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptx
KONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptxKONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptx
KONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptx
 
Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biaya
 
Akuntansi Manajemen: Biaya standar dan varian
Akuntansi Manajemen: Biaya standar dan varian Akuntansi Manajemen: Biaya standar dan varian
Akuntansi Manajemen: Biaya standar dan varian
 
Activity based costing
Activity based costingActivity based costing
Activity based costing
 
Biaya+produksi
Biaya+produksiBiaya+produksi
Biaya+produksi
 
Akuntansi manajemen 1Akuntansi Manajemen 1 “KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIV...
Akuntansi manajemen 1Akuntansi Manajemen 1“KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIV...Akuntansi manajemen 1Akuntansi Manajemen 1“KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIV...
Akuntansi manajemen 1Akuntansi Manajemen 1 “KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIV...
 
Pertemuan 2 konsep dasar manajemen biaya
Pertemuan 2 konsep dasar manajemen biayaPertemuan 2 konsep dasar manajemen biaya
Pertemuan 2 konsep dasar manajemen biaya
 
POWER POINT ACTIVITY BASED COSTING (ABC SYSTEM)
POWER POINT ACTIVITY BASED COSTING (ABC SYSTEM)POWER POINT ACTIVITY BASED COSTING (ABC SYSTEM)
POWER POINT ACTIVITY BASED COSTING (ABC SYSTEM)
 
Pert6 presentasi
Pert6 presentasiPert6 presentasi
Pert6 presentasi
 
PPT Kelompok 2.pptx
PPT Kelompok 2.pptxPPT Kelompok 2.pptx
PPT Kelompok 2.pptx
 

Plus de Rose Meea

FInancial accounting, theory and analysis
FInancial accounting, theory and analysisFInancial accounting, theory and analysis
FInancial accounting, theory and analysisRose Meea
 
Kasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan WorldcomKasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan WorldcomRose Meea
 
Excellence di kanada
Excellence di kanadaExcellence di kanada
Excellence di kanadaRose Meea
 
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah Rose Meea
 
Selayang pandang SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah Sehat
Selayang pandang  SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah SehatSelayang pandang  SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah Sehat
Selayang pandang SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah SehatRose Meea
 
Kuliah 2 etika
Kuliah 2 etikaKuliah 2 etika
Kuliah 2 etikaRose Meea
 
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Rose Meea
 
Konsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasKonsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasRose Meea
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Rose Meea
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganRose Meea
 
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorRose Meea
 

Plus de Rose Meea (11)

FInancial accounting, theory and analysis
FInancial accounting, theory and analysisFInancial accounting, theory and analysis
FInancial accounting, theory and analysis
 
Kasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan WorldcomKasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan Worldcom
 
Excellence di kanada
Excellence di kanadaExcellence di kanada
Excellence di kanada
 
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah
B4 3-presentasi-layanan perpustakaan sekolah
 
Selayang pandang SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah Sehat
Selayang pandang  SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah SehatSelayang pandang  SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah Sehat
Selayang pandang SDN Purworejo dalam Lomba Sekolah Sehat
 
Kuliah 2 etika
Kuliah 2 etikaKuliah 2 etika
Kuliah 2 etika
 
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
 
Konsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasKonsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitas
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
 
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
 

Presentasi Manajemen Biaya

  • 1. OLEH : 1. RUSMIYATUN 2. SUTAMI 3. ENNY SULISTYOWATI
  • 2. KONSEP COST DRIVER • Cost Driver merupakan faktor yang memberi dampak pada perubahan tingkat biaya total. • Cost Pool merupakan pengumpulan biaya kedalam kelompok tertentu • Cost Objects adalah produk, jasa atau unit organisasi di mana biaya dibebankan utnuk beberapa tujuan manajemen
  • 3. Pembebanan Biaya dan Alokasi Biaya: Biaya Langsung dan Biaya Tak Langsung • Pembebanan biaya merupakan proses pembebanan biaya ke dalam cost pool atau dari cost pool ke cost objects. Biaya langsung dapat ditelusuri secara langsung ke cost pool atau dari cost pool ke cost objects secara mudah dan dapat dihubungkan secara ekonomi. Biaya tak langsung, tidak dapat ditelusuri secara mudah, sulit dihubungkan secara ekonomi dari biaya atau cost pool ke cost pool atau cost objects. Alokasi biaya, bentuk pembebanan biaya dimana penelusuran biaya secara langsung tidak mungkin dilakukan, sehingga digunakan cost driver.Dasar alokasi, menggunakan cost driver untuk mengalokasikan biaya.
  • 4. Hubungan antara Biaya, Cost Pool, Cost Object, dan Cost Driver dalam pemanufakturan Biaya Cost Pool Object biaya Motor listrik perakitan Mesin pencuci piring Penanganan Bahan pengepakan Mesin cuci Supervisi Pengepakan bahan Inspeksi akhir
  • 5. Contoh Biaya, Cost Pool, Cost Objects dan Cost Driver dalam Industri Pemanufakturan Cost Cost Driver Cost Pool Cost Driver Cost Objects Biaya Langsung Motor elektrik mesin Penelusuran langsung Departemen Perakitan Penelusuran langsung Mesin Pencuci Piring dan cuci Pengepakan mesin bahan Penelusuran langsung Departemen Pengepakan Penelusuran langsung Mesin Pencuci Piring dan cuci Inspeksi akhir mesin Penelusuran langsung Tidak dapat diterapkan Tidak dapat diterapkan Mesin Pencuci Piring dan cuci Biaya Tidak Langsung Supervisi Dasar Alokasi: Jumlah karyawan dalam departemen Departemen Perakitan dan Pengepakan Dasar Alokasi: Jam kerja langsung untuk setiap produk Mesin Pencuci Piring dan mesin cuci Penanganan bahan Dasar Alokasi: Jumlah suku cadang dalam produk Departemen Perakitan dan Pengepakan Dasar Alokasi: Jumlah suku cadang dalam produk Mesin Pencuci Piring dan mesin cuci
  • 6. Biaya Bahan Langsung dan Bahan Tak Langsung • Biaya bahan langsung meliputi biaya bahan dalam produk dan ditambah sejumlah tertentu yang ‘reasonable’ yang berkaitan dengan sisa produksi dan unit-unit yang cacat produksi. • Biaya bahan tak langsung merupakan biaya bahan yang digunakan dalam proses pemanufakturan yang bukan merupakan produk akhir.
  • 7. Biaya Tenaga Langsung dan Tenaga Tak Langsung • Biaya tenaga langsung meliputi biaya tenaga langsung yang digunakan untuk membuat produk atatu untuk menyediakan jasa. • Biaya tenaga tak langsung meliputi biaya supervisi, pengendalian kualitas, inspeksi, pembelian dan penerimaan serta biaya-biaya pendukung produksi lainnya. • Biaya tak langsung lainnya meliputi biaya fasilitas, peralatan yang digunakan dalam memproduksi produk atau menyediakan jasa, dan peralatan-peralatan pendukung lainnya, seperti misalnya yang digunakan dalam penanganan bahan. • Semua biaya tak langsung terdiri atas biaya bahan tak langsung, biaya tenaga kerja tak langsung, dan biaya tak langsung lainnya, pada umumnya digabungkan dalam satu ‘cost pool’ yang disebut overhead.
  • 8. Jenis-jenis Cost Driver • Jenis cost driver yaitu, 1. dasar aktivitas (activity-based) 2. dasar volume (volume-based) 3. cost driver yang bersifat struktural dan eksekusional.
  • 9. Activity-Based Cost Driver • Cost driver berdasarkan aktivitas dikembangkan pada level yang rinci dari operasi dan dihubungkan dengan aktivitas pemanufakturan yang ada (atau aktivitas dalam penyediaan jasa), seperti set-up mesin, inspeksi produk, penanganan bahan atau pengepakan.
  • 10. Berikut peraga activity driver dan cost driver di Rumah Sakit. AKTIVITAS COST DRIVER MENDAFTAR PASIEN PEMBUKTIAN ASURANSI MENERIMA PASIEN MENYIAPKAN KAMAR MEREVIEW LAPORAN DOKTER MEMBERI MAKANAN MEMESAN OBAT OBATAN MELAKSANAKAN OPERASI PENGELUARAN PASIEN JUMLAH PASIEN JUMLAH DOKUMEN JUMLAH PASIEN JUMLAH PERSIAPAN JUMLAH REVIEW JUMLAH MAKANAN JUMLAH PESANAN JUMLAH PROSEDUR JUMLAH PASIEN
  • 11. Volume-Based Cost Driver • Cost driver berdasarkan volume dikembangkan pada level agregat, seperti level output-jumlah unit produk yang diproduksi atau jumlah jam tenaga kerja langsung yang digunakan dalam proses pemanufakturan.
  • 12. Cost Driver Struktural dan Eksekusional • Cost driver struktural dan eksekusional digunakan untuk membantu pengambilan keputusan stratejik dan operasional. Cost driver struktural bersifat stratejik karena cost driver tersebut melibatkan perencanaan dan keputusan-keputusan yang berpengaruh dalam jangka panjang.
  • 13. Hal-hal yang dapat dipertimbangkan antara lain: 1. Skala Perusahaan yang lebih besar memiliki biaya yang secara keseluruhan lebih rendah karena mempunyai skala ekonomi yang lebih besar. Contoh: perusahaan retail seperti Walmart. 2. Pengalaman Semakin banyak pengalaman, tampaknya akan semakin rendah biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan pemanufakturan dan biaya distribusi. Contonya, perusahaan Hewlett-Packard menggunakan sebanyak mungkin metode pemanufakturan yang dimiliki untuk produk baru dengan tujuan untuk mengurangi waktu dan biaya yang dibutuhkan tenaga kerja supaya cakap dalam pembuatan produk baru.
  • 14. 3. Teknologi Teknologi baru dapat menurunkan biaya-biaya pemanufakturan dan pendistribusian produk atau jasa. Contohnya, perusahaan manufaktur seperti Procter & Gamble menggunakan teknologi komputer untuk memonitor kuantitas produk yang ada pada pelanggan (khususnya pengecer besar) sehingga perusahaan tersebut dapat memasok produk yang dibutuhkan dalam waktu yang tepat. 4. Kompleksitas Perusahaan yang mempunyai banyak produk mempunyai biaya penjadwalan dan proses produksi lebih banyak, sama banyaknya dengan biaya hulu yaitu biaya pengembangan dan biaya hilir yaitu biaya distribusi dan biaya pelayanan. Perusahaan-perusahaan ini sering menggunakan activity-based costing untuk mengidentifikasi biaya secara lebih baik dan lebih akurat sehingga dapat menghasilkan profitabilitas yang lebih baik.
  • 15. Cost Driver Eksekusional merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mengelola perusahaan dalam jangka pendek dan melakukan pengambilan keputusan untuk menurunkan biaya. Hal ini meliputi: – Keterlibatan semua tenaga kerja. – Desain proses produksi. – Hubungan dengan pemasok/supplier. Manajer pabrik melakukan studi tentang cost driver eksekusional untuk mendapatkan cara menurunkan biaya. Studi semacam ini dilakukan sebagai bagian dari pengendalian operasional.
  • 16. Penentuan Harga Pokok dalam Perusahaan Manufaktur • Langkah pertama dari proses pemanufakturan / pengolahan adalah membeli bahan untuk digunakan dalam proses pengolahan. • Langkah kedua menambahkan tiga elemen biaya, yaitu :penggunaan bahan, tenaga kerja langsung dan overhead ke rekening barang dalam proses. • Dalam langkah ketiga, dengan diselesaikannya proses produksi, biaya produksi yang telah diakumulasikan dalam rekening 'barang dalam proses' ditransfer ke produk selesai, dan dari sana diteruskan ke harga pokok penjualan ketika produk sudah terjual.
  • 17. Penentuan Harga Pokok Perusahaan Dagang • Pedagang membeli dan dimasukkan dalam rekening persediaan. Ketika produk terjual, maka biaya tersebut ditransfer dalam rekening harga pokok • Persediaan dibeli dalam perusahaan dagang, sementara dalam perusahaan manufaktur persediaan dibuat dengan menggunakan bahan, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik.
  • 18. CONTOH PERUSAHAAN MANUFAKTUR • Dalam sebuah perusahaan manufaktur diketahui : • Persediaan awal = $10 • Produk dalam proses = $10 • Produk selesai (awal periode) = $20 • Pembelian Bahan = $70 • bahan yang digunakan $75 • biaya tenaga langsung = $80 • biaya overhead = $100 • produk yang selesai (selama periode) = $215 • harga pokok penjualan = $210 • persediaan akhir bahan = $5 • produk dalam proses = $50 • produk selesai = $25
  • 19. MANUFACTURING INC Untuk Tahun yang berakhir pada Tanggal 31 desember 19X5 Biaya Produksi Periode Berjalan Laporan Laba Rugi Bahan yang Digunakan Persediaan Awal $ 10 Ditambah: Pembelian 70 Dikurangi: Persediaan Akhir (5) Bahan yang Digunakan $ 75 Tenaga Kerja Langsung 80 Biaya Overhead Pabrik 100 Total Biaya Produksi $ 255 Produksi dalam Proses Ditambah: Produk dalam Proses Awal 10 Dikurangi Proses dalam Produk Akhir (50) Harga Pokok Produksi $ 215 MANUFACTURING INC Laporan Laba Rugi Untuk Tahun yang berakhir pada Tanggal 31 desember 19X5 Penjualan $ 300 Dikurangi: Harga Pokok Penjualan Persediaan Produk selesai Awal $ 20 Ditambah Harga Pokok Produksi 215 Dikurangi: Persediaan Produk selesai akhir (25) $ 210 Laba Kotor $ 90 Biaya administrasi Umum 30 Laba Bersih $ 60
  • 21. Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Harga Pokok Proses Pada U.D.Kripik Balado 4 x 7 Padang
  • 22. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat, membandingkan dan menganalisa sejauh mana U.D.Kripik Balado 4 x 7 Padang dalam menentukan harga pokok produksinya berdasarkan metode harga pokok proses, dengan mengitung harga biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik sesungguhnya. Alat analisis yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif
  • 23. • Rumusan Masalah Adapun masalah yang akan dibahas sehubungan dengan uraian diatas adalah : • Bagaimana perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan berdasarkan metode harga pokok proses pada U.D. Kripik Balado 4 x 7 Padang?
  • 24. • Bedasarkan hasil penelitian penulis, Industri Bintang 4 x 7 padang ini melakukan pencatatan sederhana terhadap transaksi – transaksi yang tejadi diperusahaan. Untuk menghitung harga pokok produksi itu sendri, perusahaan tidak menghitungnya secara detail melainkan hanya melakukan perhitungan secara sederhana terhadap harga pokok, kemudian bisa ditentukan harga pokoknya.
  • 25. a. Elemen – elemen biaya produksi. 1. Bahan baku
  • 26. 2. Biaya tenaga kerja • U.D.Kripik Balado 4 x 7 padang memiliki 25 orang tenaga kerja namun hanya 10 orang yang telibat langsung dalam proses produksi kripik balado. Biaya tenaga kerja langsung ini dihitung berdasarkan jumlah hari kerja. Dengan hari kerja selama 26 hari dalam 1 bulan. Jam kerja efektif adalah 7 jam sehari. Tarif 1 hari kerja adalah Rp 30.000.
  • 27. 3. Biaya overhead pabrik • Biaya overhead pabrik yang dikeluarkan oleh U.D.Kripik Balado 4 x 7 padang untuk seluruh produksi selama bulan desember 2012 adalah : 1. Biaya listrik RP 200.000 2. Biaya telp Rp 100.000 3. Biaya gas (kompor) RP 150.000 4. Biaya penyusutan alat-alat Produksi Rp 250.000 5. Biaya beli kayu api Rp 400.000 6. Biaya minyak tanah Rp 250.000 7. Biaya angkut penjualan Rp 450.000 8. Ongkos angkut penjualan Rp 350.000 9. Biaya konsumsi penjualan Rp 1.650.000 10. Biaya kesejahteraan karyawan Rp 350.000 11. Biaya penyusutan gedung Rp 250.000 12. Biaya perizinan Rp 50.000 13. Biaya beli perlengkapan untuk produksi Rp 300.000 • Total Biaya Overhead Pabrik Rp 4.750.000
  • 28. • U.D.Kripik Balado 4 x 7 padang tidak memiliki barang dalam awal dan barang dalam proses akhir. Karena dalam kegiatan produksi diselesaikan dalam 1 kali proses sampai selesai. Dalam 1.5 ton singkong dapat menghasilkan 1200 kg.
  • 29. Perhitungan harga pokok produksi • Harga pokok produksi kripik balado selama bulan desember dapat dihitung sebagai berikut : 1. Biaya bahan baku Rp 10.450.000 2. Biaya tenaga kerja langsung Rp 7.800.000 3. Biaya overhead pabrik Rp 4.750.000 • Total harga pokok produksi Rp 23.000.000
  • 30. Perhitungan harga pokok produksi yang seharusnya Pemakaian bahan baku sesungguhnya Periode Desember 2012 No Jenis bahan baku Kuantitas Harga/ unit Jumlah 1 Singkong 1.5 Ton Rp 2000 Rp 3.000.000 Total Biaya Rp 3.000.000
  • 31. Biaya Tenaga Kerja • Jabatan Jumlah karyawan Total gaji Per bulan • Pimpinan 1 orang Rp 1.800.000 • Bagian produksi 10 orang Rp 7.800.000 • Tolal gaji Rp 9.600.000 •
  • 32. BOP • Keterangan Jumlah • Biaya Overhead Pabrik Tetap : • Biaya penyusutan gedung Rp 250.000 • Biaya penyusutan alat-alat produksi Rp 250.000 • Jumlah biaya overhead pabrik tetap Rp 500.000 • Biaya Overhead Pabrik Variabel : • Biaya bahan penolong (selain bahan baku) Rp 7.450.000 • Biaya listrik Rp 200.000 • Biaya telp Rp 100.000 • Biaya gas (kompor) RP 150.000 • Biaya beli kayu api Rp 400.000 • Biaya minyak tanah Rp 250.000 • Ongkos angkut penjualan Rp 800.000 • Biaya konsumsi karyawan Rp 1.650.000 • Biaya kesejahteraan karyawan Rp 350.000 • Biaya perizinan Rp 50.000 • Biaya beli perlengkapan untuk produksi Rp 300.000 • Jumlah biaya overhead pabrik variabel Rp 11.700.000
  • 33. U.D.KRIPIK BALADO 4 X 7 PADANG LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK PERIODE DESEMBER 2012 IV. Biaya bahan baku Pesediaan awal bahan baku Rp 0 Pembelian bahan baku Rp 3.000.000 Bahan baku tersedia diproses Rp 3.000.000 Persediaan akhir bahan baku Rp 0 Pemakaian bahan baku Rp 3.000.000 V. Biaya bahan penolong Rp 7.450.000 VI. Biaya tenaga kerja langsung Rp 9.600.000 VII. Biaya overhead pabrik Bop Tetap : 1. Biaya penyusutan gedung Rp 250.000 2. Biaya penyusutan alat – alat produksi Rp 250.000 Total Bop Tetap RP 500.000
  • 34. Bop Variabel : 1. Biaya listrik Rp 200.000 2. Biaya tlp Rp 100.000 3. Biaya Gas (kompor) Rp 150.000 4. Biaya beli kayu api Rp 400.000 5. Biaya minyak tanah Rp 250.000 6. Ongkos angkut penjualan Rp 800.000 7. Biaya kosumsi karyawan Rp 1.650.000 8. Biaya kesejahteraan karyawan Rp 350.000 9. Biaya perizinan Rp 50.000 10. Biaya beli perlengkapan untuk produksi Rp 300.000 Total Bop Variabel Rp 4.250.000 Total Biaya produksi Rp 24.800.000 푻풐풕풂풍 풃풊풂풚풂 풑풆풓 풖풏풊풕=퐑퐩 ퟐퟒ.ퟖퟎퟎ.ퟎퟎퟎ / ퟏퟐퟎퟎ풌품 = Rp 20.666 Jadi total biaya produksi U.D.Kripik balado 4 x 7 padang untuk periode desember sebesar Rp 24.800.000 dengan biaya per unit Rp 20.666.
  • 35. Hasil Penelitian • 1.Berdasarkan Perhitungan Harga Pokok Produksi Metode perhitungan harga pokok produksi yang digunakan oleh U.D.Kripik Balado 4 x 7 padang adalah metode harga pokok proses. Hal ini sesuai dengan karakteristik perusahaan sebagai berikut : a. Produksi dilakukan secara terus menerus atau periode b. Produk yang dihasilkan bersifat homogen c. Biaya produksi dikumpulkan untuk proses tertentu • Jumlah biaya produk maupun biaya satuannya dihitung setiap akhir
  • 36. • 2.Berdasarkan elemen biaya produksi. a. Biaya bahan baku Dalam menghitung biaya bahan baku untuk kripik balado, usaha ini menggabungkan jumlah bahan baku sebenarnya dengan biaya bahan penolong. Hal ini tidak menggambarkan biaya bahan baku sebenarnya, untuk itu biaya bahan baku sebaiknya dipisahkan dengan biaya bahan penolong.
  • 37. b. Berdasarkan biaya tenaga kerja Biaya tenaga kerja langsung adalah balas jasa yang diberikan kepada karyawan yang berhubungan lansung dengan pengolahan bahan baku sampai menjadi produk jadi yang siap untuk dipasarkan.
  • 38. c. Berdasarkan Biaya overhead pabrik. Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja lansung. Pada U.D.Kripik Balado 4 x 7 padang, terdapat biaya yang seharusnya tidak dimasukkan kedalam biaya overhead pabrik, tetapi digolongkan kedalam biaya usaha yang akan mempengaruhi harga jual produk dan laba atau rugi usaha.
  • 39. KESIMPULAN & SARAN • Pada hasil analisa yang dilakukan menunjukan bahwa U.D.Kripik Balado 4 x 7 Padang belum melakukan perhitungan yang tepat terhadap harga pokok produksi berdasarkan metode harga pokok proses, adanya ketidak efektifan dalam penyusunan laporan harga pokok produksi serta menempatan biaya – biaya yang belum sesuai dengan golongannya. • Akhirnya penulis menyarankan kepada pemilik usaha untuk melakukan perhitungan harga pokok produksi sesuai dengan akuntansi yang berlaku umum, sehingga harga pokok produksi yang disajikan lebih tepat dan wajar.