SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
BATUK BERDARAH
1. Pengertian
Hemaptoe (batuk darah) adalah darah berdahak yang
dibatukkan yang berasal dari saluran pernafasan bagian bawah
(dari glotis dan ke distal).
Dikatakan batuk darah masif apabila jumlah darah yang keluar
600 ml dalam waktu 24 jam.
Untuk mengetahui jumlah darah yang keluar dengan tepat, maka
batasan yang lebih longgar adalah batuk yang mengancam jiwa
penderita.
Hemaptoe adalah ekspetorasi darah / mukus yang berdarah.
Batuk darah (hemoptisis)adalah darah atau dahak berdarah yang
dibatukkan berasal dari saluran pernafasan bagian bawah yaitu
mulai dari glottis kearah distal, batuk darah akan berhenti sendiri
jika asal robekan pembuluh darah tidak luas , sehingga penutupan
luka dengan cepat terjadi . (Hood Alsagaff, 1995, hal 301).
Batuk darah merupakan salah satu jenis batuk yang cukup
serius karena hal ini akan bisa mempengaruhi kinerja organ dalam
paru-paru bahkan juga sampai dengan organ jantung.
Etiologi
1.Keradangan
a. Tuberculosis d. Pneumonia
b. Bronklektasis e. Brokitis
c. Abses paru
2. Neoplasma
a. Karsinoma paru
b. Adenoma
3.Lain-lain
a. Trombo emboli paru
b. Trauma

Penyebab batuk darah ini adalah dari ekspektorasi darah akibat perdarahan
dari saluran nafas di bawah laring atau pun perdarahan yang keluar melalui
saluran nafas bawah laring. Batuk darah lebih sering merupakan tanda atau gejala
dari suatu penyakit dasar yang harus dicari lagi melalui beberapa macam jenis
pemeriksaan yang lebih mendetail untuk mengetahui penyebab utamanya pula.
Penyebab lainnya dari batuk darah atau hemoptisis bisa juga karena adanya
infeksi jamur atau pun virus. Bisa juga karena adanya kelainan
pada paru, bekas penyakit TBC yang kambuh, kanker paru, atau
juga karena rusaknya jalan nafas karena batuk yang telah
berlangsung lama sehingga pembuluh darah menjadi pembuluh
darah akan menjadi rapuh.
3.Gejala Klinis
Batuk darah, bahwa perdarahan berasal dari tractus respiratorius bukan dari
nasopharing / gastrointestinal.Adanya Sesak nafas, Hipertermi.
Kita harus memastikan bahwa perdarahan dari nasofaring ,dengan cara
membedakan ciri-ciri sebagai berikut:
Batuk darah
Darah dibatukkan dengan rasa panas di tenggorokan
Darah berbuih bercampur udara
Darah segar berwarna merah muda
Darah bersifat alkalis
Anemia kadang-kadang terjadi
Benzidin test negatif
Muntah darah
Darah dimuntahkan dengan rasa mual dan rasa panas di tenggorokan
Darah bercampur sisa makanan dan darah berbuih
Darah berwarna hitam karena bercampur asam lambung
Darah bersifat asam
Anemia seriang terjadi
Benzidin test (-)
Epistaksis
Darah menetes dari hidung
Batuk pelan kadang keluar
Darah berwarna merah segar
Darah bersifat alkalis
Anemia jarang terjadi
Tanda gejala batuk darah bisa kita mengenalinya dengan ciri-ciri
sebagai berikut :
Batuk yang disertai darah atau lendir.
Muka pucat.
Demam / suhu badan meningkat .
Sering berkeringat pada malam.
Berkurangnya nafsu makan.
Nafas terasa berat sampai dengan terasa nafas yang sesak.
4. Patofisiologi
5. Penatalaksanaan
Setiap pasien hemoptoe harus dirawat untuk observasi
dan evaluasi lebih lanjut. Hal-hal ini yang perlu
dievaluasi :
Banyaknya / jumlah perdarahan yang terjadi saat
terjadinya batuk dicatat dan setiap darah yang
dibatukkan harus dikumpulkan dalam pot pengukur
untuk mengetahui jumlah secara tepat dalam suatu
periode tertentu (biasanya 24 jam). Jumlah darah yang
dikeluarkan tidak selalu menggambarkan jumlah
perdarahan yang terjadi karena mungkin saja sebagian
darah tertinggal atau terjadi aspirasi dalam paru / saluran
napas
6.Pemeriksaan fisik :
Perhatikan adanya insufisiensi pernapasan atau sirkulasi,
berupa hipotensi sistemik / syok, penurunan kesadaran,
takikardi, takipnea / sesak napas, sianosis, dan lain-lain. Bila
ditemukan ronki basah difus di lapangan bawah paru perlu
dicurigai telah terjadi aspirasi yang akan mengganggu
pernapasanPenatalaksanaan pasien hemoptisis bergantung
dari beratnya perdarahan yang terjadi dan keadaan klinis
(kecenderungan perdarahan untuk berhenti / bertambah,
tanda-tanda asfiksia / gangguan fungsi paru). Bila tidak /
kurang masif dapat ditangani secara konservatif yang
bertujuan menghentikan perdarahan yang terjadi dan
mengganti darah yang hilang dengan tranfusi
atau pemberian cairan pengganti.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah :
a. Menenangkan pasien sehingga perdarahan lebih mudah
berhenti dan tidak takut membatukkan darah di saluran
nafas.
b. Pasien diminta berbaring pada posis bagian paru yang
sakit dan sedikit trendelenburg, terutama bila refleks
batuknya tidak adekuat.
c. Jalan napas dijaga agar tetap terbuka. Bila ada tanda
tanda sumbatan, lakukan penghisapan. Bila perlu
dipasang pipa endotrakeal. Pemberian oksigen hanya
berarti bila jalan napas telah bebas hambatan.
d. Pemasangan jalur intravena untuk penggantian cairan
atau pemberian obat intravena.
e. Transfusi darah dilakukan bila Ht turun di bawah
nilai 25-30% atau Hb di bawah 10% sedangkan
perdarahan masih berlangsung.
Perdarahan yang masif dan mengancam jiwa memerlukan
usaha agresif invasif, berupa bronkoskopi atau operasi
sito. Indikasi pembedahan segera untuk hemoptisi masif
adalah :
1. Bila batuk darah lebih dari 600 ml/24 jam dan dalam
pengamatan tidak berhenti.
2. Bila batuk darah kurang dari
600 ml/24 jam tetapi lebih dari 250 ml / jam,
kadar Hb kurang dari 10g% dan
berlangsung terus.
3. Bila batuk darah kurang dari
600 ml/24 jam tetapi lebih dari
250 ml/24 jam, Hb lebih dari 10g% tetapi dalam
observasi selama 48 jam perdarahan tidak berhenti.
Pemeriksaan untuk mengetahui
sumber atau penyebab batuk berdarah
ini diantaraanya yaitu dengan
pemeriksaan :
Foto Toraks.
CT Scan Toraks.
Angiografi.
Bronkoskopi
Batuk berdarah by tina n

Contenu connexe

Tendances (20)

Pengkajian anemia
Pengkajian anemiaPengkajian anemia
Pengkajian anemia
 
Penyakit pernafasan (Asma)
Penyakit pernafasan (Asma)Penyakit pernafasan (Asma)
Penyakit pernafasan (Asma)
 
Makalah gagal jantung kongestif (chf)
Makalah gagal jantung kongestif (chf)Makalah gagal jantung kongestif (chf)
Makalah gagal jantung kongestif (chf)
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
 
Pathway dm
Pathway dmPathway dm
Pathway dm
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidisme
 
Referat pneumothorax
Referat pneumothoraxReferat pneumothorax
Referat pneumothorax
 
Bronkiektasis
BronkiektasisBronkiektasis
Bronkiektasis
 
gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)
 
Keseimbangan Asam - Basa
Keseimbangan Asam - BasaKeseimbangan Asam - Basa
Keseimbangan Asam - Basa
 
0 modul sesak
0 modul sesak0 modul sesak
0 modul sesak
 
Gagal nafas
Gagal nafasGagal nafas
Gagal nafas
 
Laporan kasus ppok
Laporan kasus ppokLaporan kasus ppok
Laporan kasus ppok
 
Makalah stroke
Makalah strokeMakalah stroke
Makalah stroke
 
Definisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMA
Definisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMADefinisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMA
Definisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMA
 
Lapkas gastropati nsaid
Lapkas gastropati nsaidLapkas gastropati nsaid
Lapkas gastropati nsaid
 
PBL MODUL SESAK BLOK RESPIRASI
PBL MODUL SESAK BLOK RESPIRASIPBL MODUL SESAK BLOK RESPIRASI
PBL MODUL SESAK BLOK RESPIRASI
 
Ppt dm
Ppt dmPpt dm
Ppt dm
 
Ppt Penyakit Asma
Ppt Penyakit AsmaPpt Penyakit Asma
Ppt Penyakit Asma
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 

Similaire à Batuk berdarah by tina n

Similaire à Batuk berdarah by tina n (20)

Batuk darah-des
Batuk darah-desBatuk darah-des
Batuk darah-des
 
SLIDE lapkas Sindrom Down.ppt
SLIDE lapkas Sindrom Down.pptSLIDE lapkas Sindrom Down.ppt
SLIDE lapkas Sindrom Down.ppt
 
Embolisme paru
Embolisme paruEmbolisme paru
Embolisme paru
 
kegawatan paru.ppt
kegawatan paru.pptkegawatan paru.ppt
kegawatan paru.ppt
 
351383036-HEMATOTHORAX-ppt.pptx
351383036-HEMATOTHORAX-ppt.pptx351383036-HEMATOTHORAX-ppt.pptx
351383036-HEMATOTHORAX-ppt.pptx
 
Haemoptysis.pptx
Haemoptysis.pptxHaemoptysis.pptx
Haemoptysis.pptx
 
Lp efusi pleura
Lp efusi pleura Lp efusi pleura
Lp efusi pleura
 
Askep pneumotoraks AKPER PEMKAB MUNA
Askep pneumotoraks AKPER PEMKAB MUNA Askep pneumotoraks AKPER PEMKAB MUNA
Askep pneumotoraks AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep pneumotoraks
Askep pneumotoraksAskep pneumotoraks
Askep pneumotoraks
 
efusi pleura.pptx
efusi pleura.pptxefusi pleura.pptx
efusi pleura.pptx
 
Pneumotoraks AKPER PEMKAB MUNA
Pneumotoraks AKPER PEMKAB MUNA Pneumotoraks AKPER PEMKAB MUNA
Pneumotoraks AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep pneumotoraks
Askep pneumotoraksAskep pneumotoraks
Askep pneumotoraks
 
ASUHAN KEPERAWATAN EFUSI PLEURA.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN EFUSI PLEURA.pptxASUHAN KEPERAWATAN EFUSI PLEURA.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN EFUSI PLEURA.pptx
 
haemoptysis.pptx
haemoptysis.pptxhaemoptysis.pptx
haemoptysis.pptx
 
Askep e salio
Askep e salio Askep e salio
Askep e salio
 
Hemathoraks.pptx
Hemathoraks.pptxHemathoraks.pptx
Hemathoraks.pptx
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan efusi
Asuhan keperawatan pada klien dengan efusiAsuhan keperawatan pada klien dengan efusi
Asuhan keperawatan pada klien dengan efusi
 
Askep trauma thorax
Askep trauma thoraxAskep trauma thorax
Askep trauma thorax
 
Presentation1 DHF.pptx
Presentation1 DHF.pptxPresentation1 DHF.pptx
Presentation1 DHF.pptx
 
Asuhan keperawatan pada klien efusi plura
Asuhan keperawatan pada klien efusi pluraAsuhan keperawatan pada klien efusi plura
Asuhan keperawatan pada klien efusi plura
 

Plus de Tina Novianty S

Plus de Tina Novianty S (10)

Psikopat
PsikopatPsikopat
Psikopat
 
Dispepsia
DispepsiaDispepsia
Dispepsia
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
Diagnostik helminth
Diagnostik helminthDiagnostik helminth
Diagnostik helminth
 
pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung
pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsungpemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung
pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung
 
Kimia koloid
Kimia koloidKimia koloid
Kimia koloid
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
Ulkus peptik
Ulkus peptikUlkus peptik
Ulkus peptik
 
gelombang bunyi
gelombang bunyigelombang bunyi
gelombang bunyi
 
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dadaOksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dada
 

Batuk berdarah by tina n

  • 2. 1. Pengertian Hemaptoe (batuk darah) adalah darah berdahak yang dibatukkan yang berasal dari saluran pernafasan bagian bawah (dari glotis dan ke distal). Dikatakan batuk darah masif apabila jumlah darah yang keluar 600 ml dalam waktu 24 jam. Untuk mengetahui jumlah darah yang keluar dengan tepat, maka batasan yang lebih longgar adalah batuk yang mengancam jiwa penderita. Hemaptoe adalah ekspetorasi darah / mukus yang berdarah. Batuk darah (hemoptisis)adalah darah atau dahak berdarah yang dibatukkan berasal dari saluran pernafasan bagian bawah yaitu mulai dari glottis kearah distal, batuk darah akan berhenti sendiri jika asal robekan pembuluh darah tidak luas , sehingga penutupan luka dengan cepat terjadi . (Hood Alsagaff, 1995, hal 301). Batuk darah merupakan salah satu jenis batuk yang cukup serius karena hal ini akan bisa mempengaruhi kinerja organ dalam paru-paru bahkan juga sampai dengan organ jantung.
  • 3. Etiologi 1.Keradangan a. Tuberculosis d. Pneumonia b. Bronklektasis e. Brokitis c. Abses paru 2. Neoplasma a. Karsinoma paru b. Adenoma 3.Lain-lain a. Trombo emboli paru b. Trauma Penyebab batuk darah ini adalah dari ekspektorasi darah akibat perdarahan dari saluran nafas di bawah laring atau pun perdarahan yang keluar melalui saluran nafas bawah laring. Batuk darah lebih sering merupakan tanda atau gejala dari suatu penyakit dasar yang harus dicari lagi melalui beberapa macam jenis pemeriksaan yang lebih mendetail untuk mengetahui penyebab utamanya pula. Penyebab lainnya dari batuk darah atau hemoptisis bisa juga karena adanya infeksi jamur atau pun virus. Bisa juga karena adanya kelainan pada paru, bekas penyakit TBC yang kambuh, kanker paru, atau juga karena rusaknya jalan nafas karena batuk yang telah berlangsung lama sehingga pembuluh darah menjadi pembuluh darah akan menjadi rapuh.
  • 4. 3.Gejala Klinis Batuk darah, bahwa perdarahan berasal dari tractus respiratorius bukan dari nasopharing / gastrointestinal.Adanya Sesak nafas, Hipertermi. Kita harus memastikan bahwa perdarahan dari nasofaring ,dengan cara membedakan ciri-ciri sebagai berikut: Batuk darah Darah dibatukkan dengan rasa panas di tenggorokan Darah berbuih bercampur udara Darah segar berwarna merah muda Darah bersifat alkalis Anemia kadang-kadang terjadi Benzidin test negatif Muntah darah Darah dimuntahkan dengan rasa mual dan rasa panas di tenggorokan Darah bercampur sisa makanan dan darah berbuih Darah berwarna hitam karena bercampur asam lambung Darah bersifat asam Anemia seriang terjadi Benzidin test (-)
  • 5. Epistaksis Darah menetes dari hidung Batuk pelan kadang keluar Darah berwarna merah segar Darah bersifat alkalis Anemia jarang terjadi Tanda gejala batuk darah bisa kita mengenalinya dengan ciri-ciri sebagai berikut : Batuk yang disertai darah atau lendir. Muka pucat. Demam / suhu badan meningkat . Sering berkeringat pada malam. Berkurangnya nafsu makan. Nafas terasa berat sampai dengan terasa nafas yang sesak.
  • 7. 5. Penatalaksanaan Setiap pasien hemoptoe harus dirawat untuk observasi dan evaluasi lebih lanjut. Hal-hal ini yang perlu dievaluasi : Banyaknya / jumlah perdarahan yang terjadi saat terjadinya batuk dicatat dan setiap darah yang dibatukkan harus dikumpulkan dalam pot pengukur untuk mengetahui jumlah secara tepat dalam suatu periode tertentu (biasanya 24 jam). Jumlah darah yang dikeluarkan tidak selalu menggambarkan jumlah perdarahan yang terjadi karena mungkin saja sebagian darah tertinggal atau terjadi aspirasi dalam paru / saluran napas
  • 8. 6.Pemeriksaan fisik : Perhatikan adanya insufisiensi pernapasan atau sirkulasi, berupa hipotensi sistemik / syok, penurunan kesadaran, takikardi, takipnea / sesak napas, sianosis, dan lain-lain. Bila ditemukan ronki basah difus di lapangan bawah paru perlu dicurigai telah terjadi aspirasi yang akan mengganggu pernapasanPenatalaksanaan pasien hemoptisis bergantung dari beratnya perdarahan yang terjadi dan keadaan klinis (kecenderungan perdarahan untuk berhenti / bertambah, tanda-tanda asfiksia / gangguan fungsi paru). Bila tidak / kurang masif dapat ditangani secara konservatif yang bertujuan menghentikan perdarahan yang terjadi dan mengganti darah yang hilang dengan tranfusi atau pemberian cairan pengganti.
  • 9. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : a. Menenangkan pasien sehingga perdarahan lebih mudah berhenti dan tidak takut membatukkan darah di saluran nafas. b. Pasien diminta berbaring pada posis bagian paru yang sakit dan sedikit trendelenburg, terutama bila refleks batuknya tidak adekuat. c. Jalan napas dijaga agar tetap terbuka. Bila ada tanda tanda sumbatan, lakukan penghisapan. Bila perlu dipasang pipa endotrakeal. Pemberian oksigen hanya berarti bila jalan napas telah bebas hambatan. d. Pemasangan jalur intravena untuk penggantian cairan atau pemberian obat intravena. e. Transfusi darah dilakukan bila Ht turun di bawah nilai 25-30% atau Hb di bawah 10% sedangkan perdarahan masih berlangsung.
  • 10. Perdarahan yang masif dan mengancam jiwa memerlukan usaha agresif invasif, berupa bronkoskopi atau operasi sito. Indikasi pembedahan segera untuk hemoptisi masif adalah : 1. Bila batuk darah lebih dari 600 ml/24 jam dan dalam pengamatan tidak berhenti. 2. Bila batuk darah kurang dari 600 ml/24 jam tetapi lebih dari 250 ml / jam, kadar Hb kurang dari 10g% dan berlangsung terus. 3. Bila batuk darah kurang dari 600 ml/24 jam tetapi lebih dari 250 ml/24 jam, Hb lebih dari 10g% tetapi dalam observasi selama 48 jam perdarahan tidak berhenti.
  • 11. Pemeriksaan untuk mengetahui sumber atau penyebab batuk berdarah ini diantaraanya yaitu dengan pemeriksaan : Foto Toraks. CT Scan Toraks. Angiografi. Bronkoskopi