SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  38
Pengertian
Suatu tindakan keperawatan yang dilakukan pada
pasien yang tidak mampu mandi secara sendiri
dengan cara memandikannya di tempat tidur
menggunakan air bersih dan sabun.
Tujuan
1.Membersihkan kulit dan menghilangkan bau
badan
2.Memberikan rasa nyaman
3.Memperlancar sistem peredaran darah, syaraf
dan merelaksasikan otot.
4.Mencegah infeksi kulit.
5.Mendidik personal hygiene.
6.Sebagai pengobatan.
Dilakukan :
1. Pada pasien baru, terutama bila kotor sekali

dan
keadaan umumnya memungkinkan.
2. Pada
pasien yang dirawat, sekurangkurangnya dua kali sehari dengan kondisinya.
Persiapan Alat :
1. 1 stel Pakaian pengganti (bersih).
2. Baskom mandi dua buah, masing-masing berisi
air dingin dan air hangat.
3. 1 atau 2 handuk bersih
4. Kain penutup
5. Tempat bertutup untuk pakaian kotor
6.  Sarung tangan pengusap/waslap
tangan
7. Sampiran
8. Sabun mandi
Persiapan pasien :

1. Pasien diberi penjelasan dan dianjurkan
untuk BAK atau BAB dulu  (bila pasien sadar).
2. Jika kondisi memungkinkan, libatkan pasien untuk
melakukan tindakan.
3. Dalam melakukan tindakan perawat harus
memperhatikan keamanan dirinya sendiri dengan
memakai schort, handschoen ataupun masker.
Pelaksanaan :
1. Pintu, jendela atau gorden ditutup, gunakan sampiran
2.
3.
4.
5.

6.

bila perlu.
Cuci tangan, gunakan schort, handschoen ataupun
masker.
Selimut dan bantal dipindahkan dari tempat tidur. Bila
masih dibutuhkan, bantal digunakan seperlunya.
Perawat berdiri disisi kiri atau kanan pasien.
Beritahu pasien bahwa pakaian bagian atas harus dibuka
lalu ditutup dengan selimut mandi/kain penutup. Atur
posisi pasien.
Pasien siap dimandikan dengan urutan sebagai berikut :
a. mencuci muka
d. Mencuci Punggung
b. mencuci lengan
e. Mencuci kaki
c. mencuci dada dan perut
f. mencuci daerah lipat
paha&genetalia
Perhatian..
1. Hindari tindakan yang menimbulkan rasa malu pada
2.
3.
4.
5.
6.

7.

pasien dan tetap jaga kesopanan.
Perhatikan keadaan umum pasien dan kelainan pada
pasien misalnya luka dsb.
Menanggalkan pakaian disesuaikan dengan urutan
tindakan.
Waslap dibasahi secukupnya, tidak terlalu basah
ataupun kering.
Bila air sudah kotor, segera diganti.
Membersihkan daerah genetalia sebaiknya dilakukan
oleh pasien sendiri. Tapi bila pasien tidak sadar/tidak
dapat melakukannya sendiri maka pembersihan
dilakukan oleh perawat.
Untuk pasien yang dapat mandi sendiri, perawat hanya
menyiapkan peralatan dan membantu seperlunya.
a. Menyisir rambut
Pengertian
Mengatur rambut agar rapi dengan menggunakan
sisir dilakukan pada pasien yang tidak dapat
menyisir sendiri.
Tujuan
1.Memberikan rasa nyaman dan meningkatkan
kepercayaan diri dalam diri pasien.
2.Memelihara rambut agar tetap rapi
3.Merangsang kulit kepala
4.Mencegah adanya kutu kepala dan kotoran lain.
5.Mengetahui apakah ada kelainan pada kulit
kepala.
Persiapan Alat
1.
2.
3.
4.
5.

Sisir
Kain Penandah/handuk
Karet gelang u/ pasien yang berambut panjang
Air / minyak bila perlu
Kertas untuk membungkus kotoran atau rambut yang
rontok
6. Bengkok/ Nierbekken berisi larutan desinfektan khusus
untuk pasien yang berkutu.
Persiapan Pasien
Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan
dilakukan.
Pelaksanaan
1. Menyisir rambut dapat dilakukan pada pasien dalam
posisi duduk atau berbaring.
2. Kain penandah/handuk diletakkan pada bahu/dibawah
belikat.
3. Rambut panjang dan kusut dibelah dua, kemudian disisir
secara bertahap dimulai dari bagian bawah atau ujung
rambut setelah rapi rambut diikat / dijalin.
4. Rambut yang pendek disisir dari pangkal ke ujung.
5. Rambut yang rontok dikumpulkan dan dibungkus dengan
kertas, kemudian dibuang ke tempat yang tersedia.
6. Peralatan dibersihkan dibereskan dan dikembalikan
ketempat semula.
Perhatian..
1. Rambut yang kusut diberi air/minyak dahulu
dan diuraikan dengan tangan bila tidak bisa
disisir sama sekali dengan persetujuan pasien/
keluarganya rambut dipotong.
2. Bila ada kutu /ketombe dan rambut yang selalu
rontok harus segera dilaporkan kepada
penanggung
jawab
ruangan
atau
yang
bersangkutan.
3. Untuki menghindarkan rasa sakit atau lelah
sambil menyisir peganglah pangkal rambut.
4. Sebaiknya setiap pasien menggunakan sisir
sendiri
b. Mencuci
Rambut
Pengertian
Mencuci rambut dan kulit kepala dengan menggunakan
sabun atau shampo.
Tujuan
1.Membersihkan kulit kepala dan rambut.
2.Menghilangkan bau dan memberikan rasa nyaman
3.Merangsang peredaran darah dibawah kulit kepala.
4.Membasmi kutu atau ketombe.
Dilakukan pada :
1.Pasien yang rambutnya kotor dan keadaan umumnya
mengizinkan.
2.Bagi pasien yang berkutu, sebelum dicuci harus diobati
dan dipasangkan kap kutu lebih dulu.
3.Pasien yang akan menjalani operasi besar (bila keadaan
umumnya memungkinkan).
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Handuk 2 helai
Perlak panjang sebagai alas
Baskom berisi air panas
Gayung
Shampo dan sabun dalam tempatnya
Sisir
Kain kassa dan kapas
Ember kosong
Bengkok/Nierbekken
Celemek untuk petugas
Sampiran atau scherm
Alat pengering rambut bila mungkin disediakan
Sarung tangan
Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan.
Pelaksanaan :
1.Bila pasien tidak dapat duduk, posisi tidurnya diatur
dengan kepala dipinggir tempat tidur.
2.Ember diletakkan dibawah tempat tidur bagian kepala.
3.Perlak pengalas dipasang dibawah kepala, dengan
sisiskanan dan kirinya digulung sedikit kedalam dan ujungnya
berada dalam ember.
4.Lubang telinga ditutup dengan kapas, dan mata ditutup
dengan kain kassa atau sapu tangan pasien.
5.Dada ditutup dengan handuk sampai ke leher.
6. Rambut disisir, kemudian disiram dengan air hangat.
Selanjutnya rambut dicuci dengan shampo atau
sabun.rambut dibilas beberapa kali dengan air hangat,
dan bersamaan dengan itu kepala dipijit-pijit.
7. Kepala diangkat dan diberi alas handuk, selanjutnya
rambut dikeringkan.
8. Kapas penutup lubang telinga dan kain kassa penutup
mata diangkat dan diletakkan dalam bengkok
(nierbekken).
9. Rambut dikeringkan dengan handuk.
10. Rambut disisir rapi, kepala pasien diletakkan pada bantal
yang telah dialasi handuk kering.
11. Posisi pasien diatur kembali.
12. Peralatan dibersihkan dibereskan dan dikembalikan
ketempat semula.
Membungkus rambut yang sudah diberi obat pembasmi kutu.

Tujuan :
Membasmi kutu dan telurnya.

Dilakukan Pada :
Pasien yang berkutu dan jika keadaan umumnya
mengizinkan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Obat kutu, misalnya campuran minyak tanah dan minyak
kelapa dengan perbandingan 1:1 dicampur kapur barus yang
sudah dihaluskan.
Kap kutu khusus atau kain segitiga (mitella)
Pengalas dari karet atau kain
Peniti
Kain kassa
Vaselin
Sisir kutu dan sisir biasa
Kertas pembungkus kotoran
Ember
Bengkok(nierbekken) berisi larutan desinfektan
Celemek untuk petugas
Tutup untuk kepala
Sarung tangan untuk petugas
Pelaksanaan :
1.Sebelum memasangkan kap kutu pada pasien, petugas

memakai.Tutup kepala dan sarung tangan dahulu.
2.Pengalas dipasang pada bahu dan diberi peniti agar tidak
lepas.
3.Kertas dilebarkan sampai diember yang diletakkan
didekat punggung pasien. Selanjutnya rambut disisir dengan
sisir biasa, kemudian dengan sisir kutu. Kotoran dibuang
kedalam bengkok yang berisi larutan desinfektan.
4.Kulit kepala pada batas tumbuhnya rambut diberi vaselin.
5.Kulit kepala digosok dengan kain kassa yang telah dilumuri
obat kutu. Ini dilakukan sedikit demi sedikit dari kulit
kepala sampai ujung rambut secara merata.
6.Khusus rambut panjang harus dijalin secara longgar dan

digulung.
7.Kepala dibungkus dengan kap kutu atau kain segitiga
(mitella) yang ujungnya disimpulkan diatas dahi dan diberi
peniti dengan telinga tidak sampai tertutup.
8.Posisi pasien diatur kembali. Kap kutu dibiarkan selama 12
sampai 18 jam. Setelah itu rambut dicuci sesuai prosedur
mencuci rambut.
9.Peralatan desinfektan dibereskan dan dikembalikan ke
tempat semula.

Perhatian !!!
1.Perhatikan keadaan umum dan reaksi pasien terhadap obat yang

digunakan.
2.Hindarkan berpindahnya kutu kepada petugas maupun pasien lain.
3.Cegah obat agar tidak mengenai mata.
4.Setelah digunakan alat tenun direndam dalam larutan desinfektan.
a. Menyikat Gigi
Pengertian
Membersihkan gigi dari kotoran atau sisa makanan dengan
menggunakan sikat gigi dan dilakukan pada pasien yang tidak
dapat melaksanakannya sendiri.

Tujuan :
1.Mempertahankan kebersihan gigi dan mulut agar tetap sehat

dan tidak berbau.
2.Mencegah terjadinya infeksi seperti stomatitis, kerusakan gigi
dll.
3.Memberi perasaan nyaman pada pasien dan meningkatkan
kepercayaan diri dalam diri pasien.

Dilakukan Pada :
Pasien yang tidak dapat menyikat giginya misalnya karena
tidak sadar, patah lengan, anak-anak atau pasca bedah yang
masih puasa.
Persiapan Alat :
1.Handuk atau kain pengalas
2.Sikat gigi dan pasta gigi
3.Gelas kumur berisi air bersih
4.Bengkok(nierbekken) untuk tempat membuang bekas air

kumur.
5.Tissue
6.Sedotan
7.Obat kumur

Persiapan Pasien :
1.Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan.
2.Pasien disiapkan dalam posisi tidur dengan kepala dimiringkan.
Pelaksanaan
1.Handuk diletakkan dibawah dagu dan pipi.
2.Kain pengalas diletakkan diatas handuk dibawah dagu.
3.Siapkan sikat gigi basah dan diberi pasta.
4.Sikatlah gigi pasien dengan gerakan naik turun.
5.Ambil gelas berisi air bersih dan sedotan, kemudian sarankan

pasien berkumur dan buang ke nierbekken.Selanjutnya bibir
disekitarnya dikeringkan.
6.Handuk dan pengalas diangkat.
7.Posisi pasien diatur kembali.
8.Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dirapihkan kembali
ketempat semula.
Perhatian !!!

1.Perhatikan apakah ada pendarahan digusi atau ada gigi yang rusak atau ada

luka-luka pada bibir dan lidah.

2.Menyikat gigi sebaiknya dilakukan setiap habis makan .
b. Membersihkan Mulut
Pengertian
Membersihkan rongga mulut, lidah dan gigi dari semua
kotoran atau sisa makanan dengan mempergunakan kain kassa
atau kapas yang dibasahi air bersih.

Tujuan :
1.Mempertahankan kebersihan rongga mulut, lidah dan gigi

dari semua kotoran dan sisa makanan agar tetap sehat dan
tidak berbau.
2.Mencegah terjadinya infeksi seperti stomatitis dan lainlain.
3.Memberi perasaan nyaman pada pasien dan meningkatkan
kepercayaan diri pasien.
Dilakukan pada :
1.Pasien yang giginya tidak boleh digosok dengan sikat gigi,

misalnya karena stomatitis yang hebat atau menderita
penyakit darah tertentu.
2.Pasien yang sakit parah atau tidak sadar.
3.Pasien sesudah operasi mulut atau yang menderita patah
tulang rahang.
Persiapan Alat :
Baki yang telah diberi alas dan berisi :
1.Handuk atau kain pengalas
2.Gelas kumur berisi air masak/NaCL/H2O2, 1%obat kumur,
borax glycerin 10%
3.Sudip lidah yang telah dibungkus kassa
4.Kapas lidi dan kain kassa
5.Bengkok (nierbekken)
6.Pinset atau arterie klem
Pelaksanaan :
1.Handuk atau kain pengalas diletakkan dibawah dagu dan pipi

pasien.
2.Ujung pinset dibungkus dengan kain kassa dan dibasahi air
masak/NaCL/H2O2 atau air garam.
3.Mulut pasien dibuka dengan sudip lidah.
4.Rongga mulut dibersihkan mulai dari dinding rongga mulut,
gusi, gigi, lidah dan terakhir bibir.
5.Kain kassa yang kotor dibuang pada bengkok.
6.Tindakan pembersihan tersebut diulang sampai bersih.
7.Selanjutnya oleskan cairan borax glycerin.
8.Bila ada stomatitis oleskan larutan gentian violet/obat lain.
9.Pasien dibaringkan dengan seksama.
10.Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke
tempatnya semula.
c. Memelihara gigi palsu
Pengertian

Membersihkan dan merawat gigi palsu yang dapat
ditanggalkan/dilepas.

Tujuan :

Mempertahankan kebersihan gigi palsu.

Persiapan alat ;

1.Mangkok/gelas berisi air bersih.
2.Sikat gigi dan tapal gigi.
3.Bengkok/nierbekken untuk air bekas kumur.

Persiapan Pasien :

Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan.
Pelaksanaan :

1.Pasien diminta melepaskan giginya, kemudian dimasukkan ke

dalam mangkok atau gelas berisi air . Berikan air bersih untuk
kumur.
2.Gigi palsu dibilas dibawah air mengalir, disikat dengan tapal
gigi, dibilas sampai bersih. Kemudian dimasukkan ke dalam
mangkok /gelas yang berisi air bersih. Setelah itu berikan
pada pasien untuk dipasang kembali.
3.Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke
tempat semula.

Perhatian !!

1.Menyikat gigi palsu harus hati-hati supaya tidak jatuh atau rusak.
2.Pada malam hari gigi talsu setelah dibersihkan lalu disimpan dalam

kom/gelas berisi air serta diletakkan ditempat yang aman.
3.Bila perlu perawat membantu pasien memasang gigi palsu denagn memakai
kain kassa.
4.Gigi palsu harus dibuka bila pasien akan dioperasi.
Pengertian
Mempertahankan kebersihan rongga mulut, gigi dan lidah.

Tujuan :
1.Mempertahankan mulutdan gigi tetap bersih dan tidak

berbau.
2.Mencegah terjadinya infeksi pada mulut.
3.Memberi perasaan nyaman serta meningkatkan
kepercayaan diri dalam diri pasien.
4.Membantu membangkitkan nafsu makan.
Persiapan Alat :
1.Handuk atau kain pengalas
2.Gelas atau mangkok berisi larutan garam atau NaCL atau

H2O2 atau Bethadi Cargel
3.Spuit 10 ml
4.Bengkok (nierbekken) besar
5.Kapas
6.Lidi atau kain kassa

Persiapan Pasien
Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan
dilakukan. Kemudian disiapkan dengan posisi tidur miring
atau duduk.
Pelaksanaan :
1.Handuk atau kain pengalas dipasang dibawah dagu sampai

ke atas dada.
2.Bengkok (nierbekken) diletakkan dibawah dagu
3.Gigi dibersihkan dengan menyemprotkan NaCL atau H2O2
berulang kali sampai bersih.
4.Gigi atau kawat pengikat dibersihkan dengan kapas lidi atau
kain kassa yang dibasahi NaCl atau H2O2 , diulang sampai
bersih.
5.Mulut dan sekitarnya dikeringkan dengan handuk.
6.Posisi pasien diatur kembali.
7.Peralatan fdibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke
tempat semula.
Perhatian!!!
1.Hindari tindakan yang dapat menimbulkan terjadinya infeksi
2.Kawat pengikat gigi jangan sampai terlepas atau berubah posisinya.
3.Hindari tindakan yang ,menimbulkan rasa sakit pada pasien.
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIAN DAN
KEBERSAMAAN ANDA.

Contenu connexe

Tendances

Pra analitik laboratorium
Pra analitik laboratoriumPra analitik laboratorium
Pra analitik laboratoriumIceteacassie
 
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi SpesimenPengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimenpjj_kemenkes
 
Pedoman Pengelolaan Spesimen Untuk Laboratorium Mikrobiologi Klinik
Pedoman Pengelolaan Spesimen Untuk Laboratorium Mikrobiologi KlinikPedoman Pengelolaan Spesimen Untuk Laboratorium Mikrobiologi Klinik
Pedoman Pengelolaan Spesimen Untuk Laboratorium Mikrobiologi KlinikAlat Alat Laboratorium [dot] com
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelAhmadPurnawarmanFais
 
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)LizaHardila
 
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologi
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologiPemeriksaan laboratorium mikrobiologi
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologiFina Fe
 
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Fekal
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Fekal Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Fekal
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Fekal pjj_kemenkes
 
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan PriaPemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Priananda yudip
 
Pemasangan kateter
Pemasangan kateterPemasangan kateter
Pemasangan kateterrisdiana21
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing pjj_kemenkes
 

Tendances (20)

Diagnostik mikrobiologi klinik
Diagnostik mikrobiologi klinikDiagnostik mikrobiologi klinik
Diagnostik mikrobiologi klinik
 
Pra analitik laboratorium
Pra analitik laboratoriumPra analitik laboratorium
Pra analitik laboratorium
 
Presentasi bakte
Presentasi baktePresentasi bakte
Presentasi bakte
 
Sistem eliminasi kdm pp akbid paramata muna
Sistem eliminasi kdm pp akbid paramata muna Sistem eliminasi kdm pp akbid paramata muna
Sistem eliminasi kdm pp akbid paramata muna
 
Urinalisis
UrinalisisUrinalisis
Urinalisis
 
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi SpesimenPengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
 
Pedoman Pengelolaan Spesimen Untuk Laboratorium Mikrobiologi Klinik
Pedoman Pengelolaan Spesimen Untuk Laboratorium Mikrobiologi KlinikPedoman Pengelolaan Spesimen Untuk Laboratorium Mikrobiologi Klinik
Pedoman Pengelolaan Spesimen Untuk Laboratorium Mikrobiologi Klinik
 
Penatalaksanaan spesimen
Penatalaksanaan spesimenPenatalaksanaan spesimen
Penatalaksanaan spesimen
 
Feses
FesesFeses
Feses
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
 
Pemusnahan sampel
Pemusnahan sampelPemusnahan sampel
Pemusnahan sampel
 
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
 
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologi
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologiPemeriksaan laboratorium mikrobiologi
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologi
 
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Fekal
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Fekal Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Fekal
Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Fekal
 
Penanganan sputum
Penanganan sputumPenanganan sputum
Penanganan sputum
 
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan PriaPemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
 
Pemasangan kateter
Pemasangan kateterPemasangan kateter
Pemasangan kateter
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 
Huknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendahHuknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendah
 
SPUTUM
SPUTUMSPUTUM
SPUTUM
 

En vedette

Presentasi pemeriksaan penunjang
Presentasi pemeriksaan penunjangPresentasi pemeriksaan penunjang
Presentasi pemeriksaan penunjangeliza kristina
 
Materi kuliah pemeriksaan diagnostik
Materi kuliah  pemeriksaan diagnostikMateri kuliah  pemeriksaan diagnostik
Materi kuliah pemeriksaan diagnostikAmat Rajasa
 
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.BMakalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.Bkoerniaso
 
Kisi kisi dan materi uji olimpiade [toki]
Kisi kisi dan materi uji olimpiade [toki]Kisi kisi dan materi uji olimpiade [toki]
Kisi kisi dan materi uji olimpiade [toki]Belajar Smala
 
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)Rolly Scavengers
 
Pemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darah
Pemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darahPemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darah
Pemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darahZakiah dr
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. pjj_kemenkes
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Rahayu Pratiwi
 
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikPemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikSulistia Rini
 

En vedette (12)

Presentasi pemeriksaan penunjang
Presentasi pemeriksaan penunjangPresentasi pemeriksaan penunjang
Presentasi pemeriksaan penunjang
 
Materi kuliah pemeriksaan diagnostik
Materi kuliah  pemeriksaan diagnostikMateri kuliah  pemeriksaan diagnostik
Materi kuliah pemeriksaan diagnostik
 
Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan DarahPemeriksaan Darah
Pemeriksaan Darah
 
Makalah transfusi darah
Makalah  transfusi darah Makalah  transfusi darah
Makalah transfusi darah
 
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.BMakalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
 
Kisi kisi dan materi uji olimpiade [toki]
Kisi kisi dan materi uji olimpiade [toki]Kisi kisi dan materi uji olimpiade [toki]
Kisi kisi dan materi uji olimpiade [toki]
 
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
 
Pemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darah
Pemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darahPemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darah
Pemeriksaan Asam urat kolesterol dan gula darah
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
 
PPT KARDIOVASKULER
PPT KARDIOVASKULERPPT KARDIOVASKULER
PPT KARDIOVASKULER
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik
 
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikPemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
 

Similaire à pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

Pedoman praktikum 2 kdk 1
Pedoman praktikum 2 kdk 1Pedoman praktikum 2 kdk 1
Pedoman praktikum 2 kdk 1pjj_kemenkes
 
Memandikan pasien diatas tempat tidur.ppt
Memandikan pasien diatas tempat tidur.pptMemandikan pasien diatas tempat tidur.ppt
Memandikan pasien diatas tempat tidur.ppticha582186
 
_Perawatan Khusus Lansia_.pptx
_Perawatan Khusus Lansia_.pptx_Perawatan Khusus Lansia_.pptx
_Perawatan Khusus Lansia_.pptxdila953599
 
1. FINAL_kegawatdaruratant_Perawatan_Umum_Lansia_- bu ely.pptx
1. FINAL_kegawatdaruratant_Perawatan_Umum_Lansia_- bu ely.pptx1. FINAL_kegawatdaruratant_Perawatan_Umum_Lansia_- bu ely.pptx
1. FINAL_kegawatdaruratant_Perawatan_Umum_Lansia_- bu ely.pptxAstriRoositaWulanPur
 
Perawatan keluarga
Perawatan keluargaPerawatan keluarga
Perawatan keluargaayuliaamanda
 
P.a memandikan, p.a oral higiene, pa. vulva, pa. memotong kuku
P.a memandikan, p.a oral higiene, pa. vulva, pa. memotong kukuP.a memandikan, p.a oral higiene, pa. vulva, pa. memotong kuku
P.a memandikan, p.a oral higiene, pa. vulva, pa. memotong kukuagusarifin11
 
Paparan Informal Caregiver Lansia.pptx
Paparan Informal Caregiver Lansia.pptxPaparan Informal Caregiver Lansia.pptx
Paparan Informal Caregiver Lansia.pptxnoviaestuparindra
 
2014 09-09 memandikan, perawatan rambut & bercukur
2014 09-09 memandikan, perawatan rambut & bercukur2014 09-09 memandikan, perawatan rambut & bercukur
2014 09-09 memandikan, perawatan rambut & bercukurDinauli Sinaga
 
431957356-3-Orientasi-teknis-kesga-Caregiver-gel-2-ed-wh-pptx.pptx
431957356-3-Orientasi-teknis-kesga-Caregiver-gel-2-ed-wh-pptx.pptx431957356-3-Orientasi-teknis-kesga-Caregiver-gel-2-ed-wh-pptx.pptx
431957356-3-Orientasi-teknis-kesga-Caregiver-gel-2-ed-wh-pptx.pptxardianavita
 
Pencegahan Infeksi
Pencegahan InfeksiPencegahan Infeksi
Pencegahan Infeksipjj_kemenkes
 
PPT CAREGIVER LANSIA.pptx
PPT CAREGIVER LANSIA.pptxPPT CAREGIVER LANSIA.pptx
PPT CAREGIVER LANSIA.pptxAyu Rahayu
 
Sap personal hygiene
Sap personal hygieneSap personal hygiene
Sap personal hygieneWarnet Raha
 
Examination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedureExamination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedureyetiindrawati3
 
Askep klien dengan gangguan kebersihan diri dan lingkungan r rambu AKPER PEMK...
Askep klien dengan gangguan kebersihan diri dan lingkungan r rambu AKPER PEMK...Askep klien dengan gangguan kebersihan diri dan lingkungan r rambu AKPER PEMK...
Askep klien dengan gangguan kebersihan diri dan lingkungan r rambu AKPER PEMK...Operator Warnet Vast Raha
 
Perawatan Masalah Khusus 2.pptx
Perawatan Masalah Khusus 2.pptxPerawatan Masalah Khusus 2.pptx
Perawatan Masalah Khusus 2.pptxDamayanti Machmud
 
8.modul 9 asas kejururawatan
8.modul 9   asas kejururawatan8.modul 9   asas kejururawatan
8.modul 9 asas kejururawatanpenawar
 

Similaire à pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung (20)

Leaflet memandikan pasien
Leaflet memandikan pasienLeaflet memandikan pasien
Leaflet memandikan pasien
 
Pedoman praktikum 2 kdk 1
Pedoman praktikum 2 kdk 1Pedoman praktikum 2 kdk 1
Pedoman praktikum 2 kdk 1
 
Memandikan pasien diatas tempat tidur.ppt
Memandikan pasien diatas tempat tidur.pptMemandikan pasien diatas tempat tidur.ppt
Memandikan pasien diatas tempat tidur.ppt
 
_Perawatan Khusus Lansia_.pptx
_Perawatan Khusus Lansia_.pptx_Perawatan Khusus Lansia_.pptx
_Perawatan Khusus Lansia_.pptx
 
1. FINAL_kegawatdaruratant_Perawatan_Umum_Lansia_- bu ely.pptx
1. FINAL_kegawatdaruratant_Perawatan_Umum_Lansia_- bu ely.pptx1. FINAL_kegawatdaruratant_Perawatan_Umum_Lansia_- bu ely.pptx
1. FINAL_kegawatdaruratant_Perawatan_Umum_Lansia_- bu ely.pptx
 
SOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mataSOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mata
 
Perawatan keluarga
Perawatan keluargaPerawatan keluarga
Perawatan keluarga
 
P.a memandikan, p.a oral higiene, pa. vulva, pa. memotong kuku
P.a memandikan, p.a oral higiene, pa. vulva, pa. memotong kukuP.a memandikan, p.a oral higiene, pa. vulva, pa. memotong kuku
P.a memandikan, p.a oral higiene, pa. vulva, pa. memotong kuku
 
Paparan Informal Caregiver Lansia.pptx
Paparan Informal Caregiver Lansia.pptxPaparan Informal Caregiver Lansia.pptx
Paparan Informal Caregiver Lansia.pptx
 
2014 09-09 memandikan, perawatan rambut & bercukur
2014 09-09 memandikan, perawatan rambut & bercukur2014 09-09 memandikan, perawatan rambut & bercukur
2014 09-09 memandikan, perawatan rambut & bercukur
 
431957356-3-Orientasi-teknis-kesga-Caregiver-gel-2-ed-wh-pptx.pptx
431957356-3-Orientasi-teknis-kesga-Caregiver-gel-2-ed-wh-pptx.pptx431957356-3-Orientasi-teknis-kesga-Caregiver-gel-2-ed-wh-pptx.pptx
431957356-3-Orientasi-teknis-kesga-Caregiver-gel-2-ed-wh-pptx.pptx
 
Pencegahan Infeksi
Pencegahan InfeksiPencegahan Infeksi
Pencegahan Infeksi
 
PPT CAREGIVER LANSIA.pptx
PPT CAREGIVER LANSIA.pptxPPT CAREGIVER LANSIA.pptx
PPT CAREGIVER LANSIA.pptx
 
Sap personal hygiene
Sap personal hygieneSap personal hygiene
Sap personal hygiene
 
Examination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedureExamination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedure
 
Askep klien dengan gangguan kebersihan diri dan lingkungan r rambu AKPER PEMK...
Askep klien dengan gangguan kebersihan diri dan lingkungan r rambu AKPER PEMK...Askep klien dengan gangguan kebersihan diri dan lingkungan r rambu AKPER PEMK...
Askep klien dengan gangguan kebersihan diri dan lingkungan r rambu AKPER PEMK...
 
Sop
SopSop
Sop
 
Perawatan Masalah Khusus 2.pptx
Perawatan Masalah Khusus 2.pptxPerawatan Masalah Khusus 2.pptx
Perawatan Masalah Khusus 2.pptx
 
Sap materi makro kdpk
Sap materi makro kdpkSap materi makro kdpk
Sap materi makro kdpk
 
8.modul 9 asas kejururawatan
8.modul 9   asas kejururawatan8.modul 9   asas kejururawatan
8.modul 9 asas kejururawatan
 

Plus de Tina Novianty S (10)

Psikopat
PsikopatPsikopat
Psikopat
 
Dispepsia
DispepsiaDispepsia
Dispepsia
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
Diagnostik helminth
Diagnostik helminthDiagnostik helminth
Diagnostik helminth
 
Kimia koloid
Kimia koloidKimia koloid
Kimia koloid
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
Ulkus peptik
Ulkus peptikUlkus peptik
Ulkus peptik
 
Batuk berdarah by tina n
Batuk berdarah by tina nBatuk berdarah by tina n
Batuk berdarah by tina n
 
gelombang bunyi
gelombang bunyigelombang bunyi
gelombang bunyi
 
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dadaOksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dada
 

pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung

  • 1.
  • 2.
  • 3. Pengertian Suatu tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu mandi secara sendiri dengan cara memandikannya di tempat tidur menggunakan air bersih dan sabun. Tujuan 1.Membersihkan kulit dan menghilangkan bau badan 2.Memberikan rasa nyaman 3.Memperlancar sistem peredaran darah, syaraf dan merelaksasikan otot. 4.Mencegah infeksi kulit. 5.Mendidik personal hygiene. 6.Sebagai pengobatan.
  • 4. Dilakukan : 1. Pada pasien baru, terutama bila kotor sekali dan keadaan umumnya memungkinkan. 2. Pada pasien yang dirawat, sekurangkurangnya dua kali sehari dengan kondisinya. Persiapan Alat : 1. 1 stel Pakaian pengganti (bersih). 2. Baskom mandi dua buah, masing-masing berisi air dingin dan air hangat. 3. 1 atau 2 handuk bersih 4. Kain penutup 5. Tempat bertutup untuk pakaian kotor 6.  Sarung tangan pengusap/waslap tangan 7. Sampiran 8. Sabun mandi
  • 5. Persiapan pasien : 1. Pasien diberi penjelasan dan dianjurkan untuk BAK atau BAB dulu  (bila pasien sadar). 2. Jika kondisi memungkinkan, libatkan pasien untuk melakukan tindakan. 3. Dalam melakukan tindakan perawat harus memperhatikan keamanan dirinya sendiri dengan memakai schort, handschoen ataupun masker.
  • 6. Pelaksanaan : 1. Pintu, jendela atau gorden ditutup, gunakan sampiran 2. 3. 4. 5. 6. bila perlu. Cuci tangan, gunakan schort, handschoen ataupun masker. Selimut dan bantal dipindahkan dari tempat tidur. Bila masih dibutuhkan, bantal digunakan seperlunya. Perawat berdiri disisi kiri atau kanan pasien. Beritahu pasien bahwa pakaian bagian atas harus dibuka lalu ditutup dengan selimut mandi/kain penutup. Atur posisi pasien. Pasien siap dimandikan dengan urutan sebagai berikut : a. mencuci muka d. Mencuci Punggung b. mencuci lengan e. Mencuci kaki c. mencuci dada dan perut f. mencuci daerah lipat paha&genetalia
  • 7. Perhatian.. 1. Hindari tindakan yang menimbulkan rasa malu pada 2. 3. 4. 5. 6. 7. pasien dan tetap jaga kesopanan. Perhatikan keadaan umum pasien dan kelainan pada pasien misalnya luka dsb. Menanggalkan pakaian disesuaikan dengan urutan tindakan. Waslap dibasahi secukupnya, tidak terlalu basah ataupun kering. Bila air sudah kotor, segera diganti. Membersihkan daerah genetalia sebaiknya dilakukan oleh pasien sendiri. Tapi bila pasien tidak sadar/tidak dapat melakukannya sendiri maka pembersihan dilakukan oleh perawat. Untuk pasien yang dapat mandi sendiri, perawat hanya menyiapkan peralatan dan membantu seperlunya.
  • 9. Pengertian Mengatur rambut agar rapi dengan menggunakan sisir dilakukan pada pasien yang tidak dapat menyisir sendiri. Tujuan 1.Memberikan rasa nyaman dan meningkatkan kepercayaan diri dalam diri pasien. 2.Memelihara rambut agar tetap rapi 3.Merangsang kulit kepala 4.Mencegah adanya kutu kepala dan kotoran lain. 5.Mengetahui apakah ada kelainan pada kulit kepala.
  • 10. Persiapan Alat 1. 2. 3. 4. 5. Sisir Kain Penandah/handuk Karet gelang u/ pasien yang berambut panjang Air / minyak bila perlu Kertas untuk membungkus kotoran atau rambut yang rontok 6. Bengkok/ Nierbekken berisi larutan desinfektan khusus untuk pasien yang berkutu. Persiapan Pasien Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan.
  • 11. Pelaksanaan 1. Menyisir rambut dapat dilakukan pada pasien dalam posisi duduk atau berbaring. 2. Kain penandah/handuk diletakkan pada bahu/dibawah belikat. 3. Rambut panjang dan kusut dibelah dua, kemudian disisir secara bertahap dimulai dari bagian bawah atau ujung rambut setelah rapi rambut diikat / dijalin. 4. Rambut yang pendek disisir dari pangkal ke ujung. 5. Rambut yang rontok dikumpulkan dan dibungkus dengan kertas, kemudian dibuang ke tempat yang tersedia. 6. Peralatan dibersihkan dibereskan dan dikembalikan ketempat semula.
  • 12. Perhatian.. 1. Rambut yang kusut diberi air/minyak dahulu dan diuraikan dengan tangan bila tidak bisa disisir sama sekali dengan persetujuan pasien/ keluarganya rambut dipotong. 2. Bila ada kutu /ketombe dan rambut yang selalu rontok harus segera dilaporkan kepada penanggung jawab ruangan atau yang bersangkutan. 3. Untuki menghindarkan rasa sakit atau lelah sambil menyisir peganglah pangkal rambut. 4. Sebaiknya setiap pasien menggunakan sisir sendiri
  • 14. Pengertian Mencuci rambut dan kulit kepala dengan menggunakan sabun atau shampo. Tujuan 1.Membersihkan kulit kepala dan rambut. 2.Menghilangkan bau dan memberikan rasa nyaman 3.Merangsang peredaran darah dibawah kulit kepala. 4.Membasmi kutu atau ketombe. Dilakukan pada : 1.Pasien yang rambutnya kotor dan keadaan umumnya mengizinkan. 2.Bagi pasien yang berkutu, sebelum dicuci harus diobati dan dipasangkan kap kutu lebih dulu. 3.Pasien yang akan menjalani operasi besar (bila keadaan umumnya memungkinkan).
  • 15. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Handuk 2 helai Perlak panjang sebagai alas Baskom berisi air panas Gayung Shampo dan sabun dalam tempatnya Sisir Kain kassa dan kapas Ember kosong Bengkok/Nierbekken Celemek untuk petugas Sampiran atau scherm Alat pengering rambut bila mungkin disediakan Sarung tangan
  • 16. Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan. Pelaksanaan : 1.Bila pasien tidak dapat duduk, posisi tidurnya diatur dengan kepala dipinggir tempat tidur. 2.Ember diletakkan dibawah tempat tidur bagian kepala. 3.Perlak pengalas dipasang dibawah kepala, dengan sisiskanan dan kirinya digulung sedikit kedalam dan ujungnya berada dalam ember. 4.Lubang telinga ditutup dengan kapas, dan mata ditutup dengan kain kassa atau sapu tangan pasien. 5.Dada ditutup dengan handuk sampai ke leher.
  • 17. 6. Rambut disisir, kemudian disiram dengan air hangat. Selanjutnya rambut dicuci dengan shampo atau sabun.rambut dibilas beberapa kali dengan air hangat, dan bersamaan dengan itu kepala dipijit-pijit. 7. Kepala diangkat dan diberi alas handuk, selanjutnya rambut dikeringkan. 8. Kapas penutup lubang telinga dan kain kassa penutup mata diangkat dan diletakkan dalam bengkok (nierbekken). 9. Rambut dikeringkan dengan handuk. 10. Rambut disisir rapi, kepala pasien diletakkan pada bantal yang telah dialasi handuk kering. 11. Posisi pasien diatur kembali. 12. Peralatan dibersihkan dibereskan dan dikembalikan ketempat semula.
  • 18. Membungkus rambut yang sudah diberi obat pembasmi kutu. Tujuan : Membasmi kutu dan telurnya. Dilakukan Pada : Pasien yang berkutu dan jika keadaan umumnya mengizinkan
  • 19. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Obat kutu, misalnya campuran minyak tanah dan minyak kelapa dengan perbandingan 1:1 dicampur kapur barus yang sudah dihaluskan. Kap kutu khusus atau kain segitiga (mitella) Pengalas dari karet atau kain Peniti Kain kassa Vaselin Sisir kutu dan sisir biasa Kertas pembungkus kotoran Ember Bengkok(nierbekken) berisi larutan desinfektan Celemek untuk petugas Tutup untuk kepala Sarung tangan untuk petugas
  • 20. Pelaksanaan : 1.Sebelum memasangkan kap kutu pada pasien, petugas memakai.Tutup kepala dan sarung tangan dahulu. 2.Pengalas dipasang pada bahu dan diberi peniti agar tidak lepas. 3.Kertas dilebarkan sampai diember yang diletakkan didekat punggung pasien. Selanjutnya rambut disisir dengan sisir biasa, kemudian dengan sisir kutu. Kotoran dibuang kedalam bengkok yang berisi larutan desinfektan. 4.Kulit kepala pada batas tumbuhnya rambut diberi vaselin. 5.Kulit kepala digosok dengan kain kassa yang telah dilumuri obat kutu. Ini dilakukan sedikit demi sedikit dari kulit kepala sampai ujung rambut secara merata.
  • 21. 6.Khusus rambut panjang harus dijalin secara longgar dan digulung. 7.Kepala dibungkus dengan kap kutu atau kain segitiga (mitella) yang ujungnya disimpulkan diatas dahi dan diberi peniti dengan telinga tidak sampai tertutup. 8.Posisi pasien diatur kembali. Kap kutu dibiarkan selama 12 sampai 18 jam. Setelah itu rambut dicuci sesuai prosedur mencuci rambut. 9.Peralatan desinfektan dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula. Perhatian !!! 1.Perhatikan keadaan umum dan reaksi pasien terhadap obat yang digunakan. 2.Hindarkan berpindahnya kutu kepada petugas maupun pasien lain. 3.Cegah obat agar tidak mengenai mata. 4.Setelah digunakan alat tenun direndam dalam larutan desinfektan.
  • 22.
  • 24. Pengertian Membersihkan gigi dari kotoran atau sisa makanan dengan menggunakan sikat gigi dan dilakukan pada pasien yang tidak dapat melaksanakannya sendiri. Tujuan : 1.Mempertahankan kebersihan gigi dan mulut agar tetap sehat dan tidak berbau. 2.Mencegah terjadinya infeksi seperti stomatitis, kerusakan gigi dll. 3.Memberi perasaan nyaman pada pasien dan meningkatkan kepercayaan diri dalam diri pasien. Dilakukan Pada : Pasien yang tidak dapat menyikat giginya misalnya karena tidak sadar, patah lengan, anak-anak atau pasca bedah yang masih puasa.
  • 25. Persiapan Alat : 1.Handuk atau kain pengalas 2.Sikat gigi dan pasta gigi 3.Gelas kumur berisi air bersih 4.Bengkok(nierbekken) untuk tempat membuang bekas air kumur. 5.Tissue 6.Sedotan 7.Obat kumur Persiapan Pasien : 1.Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan. 2.Pasien disiapkan dalam posisi tidur dengan kepala dimiringkan.
  • 26. Pelaksanaan 1.Handuk diletakkan dibawah dagu dan pipi. 2.Kain pengalas diletakkan diatas handuk dibawah dagu. 3.Siapkan sikat gigi basah dan diberi pasta. 4.Sikatlah gigi pasien dengan gerakan naik turun. 5.Ambil gelas berisi air bersih dan sedotan, kemudian sarankan pasien berkumur dan buang ke nierbekken.Selanjutnya bibir disekitarnya dikeringkan. 6.Handuk dan pengalas diangkat. 7.Posisi pasien diatur kembali. 8.Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dirapihkan kembali ketempat semula. Perhatian !!! 1.Perhatikan apakah ada pendarahan digusi atau ada gigi yang rusak atau ada luka-luka pada bibir dan lidah. 2.Menyikat gigi sebaiknya dilakukan setiap habis makan .
  • 28. Pengertian Membersihkan rongga mulut, lidah dan gigi dari semua kotoran atau sisa makanan dengan mempergunakan kain kassa atau kapas yang dibasahi air bersih. Tujuan : 1.Mempertahankan kebersihan rongga mulut, lidah dan gigi dari semua kotoran dan sisa makanan agar tetap sehat dan tidak berbau. 2.Mencegah terjadinya infeksi seperti stomatitis dan lainlain. 3.Memberi perasaan nyaman pada pasien dan meningkatkan kepercayaan diri pasien.
  • 29. Dilakukan pada : 1.Pasien yang giginya tidak boleh digosok dengan sikat gigi, misalnya karena stomatitis yang hebat atau menderita penyakit darah tertentu. 2.Pasien yang sakit parah atau tidak sadar. 3.Pasien sesudah operasi mulut atau yang menderita patah tulang rahang. Persiapan Alat : Baki yang telah diberi alas dan berisi : 1.Handuk atau kain pengalas 2.Gelas kumur berisi air masak/NaCL/H2O2, 1%obat kumur, borax glycerin 10% 3.Sudip lidah yang telah dibungkus kassa 4.Kapas lidi dan kain kassa 5.Bengkok (nierbekken) 6.Pinset atau arterie klem
  • 30. Pelaksanaan : 1.Handuk atau kain pengalas diletakkan dibawah dagu dan pipi pasien. 2.Ujung pinset dibungkus dengan kain kassa dan dibasahi air masak/NaCL/H2O2 atau air garam. 3.Mulut pasien dibuka dengan sudip lidah. 4.Rongga mulut dibersihkan mulai dari dinding rongga mulut, gusi, gigi, lidah dan terakhir bibir. 5.Kain kassa yang kotor dibuang pada bengkok. 6.Tindakan pembersihan tersebut diulang sampai bersih. 7.Selanjutnya oleskan cairan borax glycerin. 8.Bila ada stomatitis oleskan larutan gentian violet/obat lain. 9.Pasien dibaringkan dengan seksama. 10.Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempatnya semula.
  • 32. Pengertian Membersihkan dan merawat gigi palsu yang dapat ditanggalkan/dilepas. Tujuan : Mempertahankan kebersihan gigi palsu. Persiapan alat ; 1.Mangkok/gelas berisi air bersih. 2.Sikat gigi dan tapal gigi. 3.Bengkok/nierbekken untuk air bekas kumur. Persiapan Pasien : Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan.
  • 33. Pelaksanaan : 1.Pasien diminta melepaskan giginya, kemudian dimasukkan ke dalam mangkok atau gelas berisi air . Berikan air bersih untuk kumur. 2.Gigi palsu dibilas dibawah air mengalir, disikat dengan tapal gigi, dibilas sampai bersih. Kemudian dimasukkan ke dalam mangkok /gelas yang berisi air bersih. Setelah itu berikan pada pasien untuk dipasang kembali. 3.Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula. Perhatian !! 1.Menyikat gigi palsu harus hati-hati supaya tidak jatuh atau rusak. 2.Pada malam hari gigi talsu setelah dibersihkan lalu disimpan dalam kom/gelas berisi air serta diletakkan ditempat yang aman. 3.Bila perlu perawat membantu pasien memasang gigi palsu denagn memakai kain kassa. 4.Gigi palsu harus dibuka bila pasien akan dioperasi.
  • 34.
  • 35. Pengertian Mempertahankan kebersihan rongga mulut, gigi dan lidah. Tujuan : 1.Mempertahankan mulutdan gigi tetap bersih dan tidak berbau. 2.Mencegah terjadinya infeksi pada mulut. 3.Memberi perasaan nyaman serta meningkatkan kepercayaan diri dalam diri pasien. 4.Membantu membangkitkan nafsu makan.
  • 36. Persiapan Alat : 1.Handuk atau kain pengalas 2.Gelas atau mangkok berisi larutan garam atau NaCL atau H2O2 atau Bethadi Cargel 3.Spuit 10 ml 4.Bengkok (nierbekken) besar 5.Kapas 6.Lidi atau kain kassa Persiapan Pasien Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan. Kemudian disiapkan dengan posisi tidur miring atau duduk.
  • 37. Pelaksanaan : 1.Handuk atau kain pengalas dipasang dibawah dagu sampai ke atas dada. 2.Bengkok (nierbekken) diletakkan dibawah dagu 3.Gigi dibersihkan dengan menyemprotkan NaCL atau H2O2 berulang kali sampai bersih. 4.Gigi atau kawat pengikat dibersihkan dengan kapas lidi atau kain kassa yang dibasahi NaCl atau H2O2 , diulang sampai bersih. 5.Mulut dan sekitarnya dikeringkan dengan handuk. 6.Posisi pasien diatur kembali. 7.Peralatan fdibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula. Perhatian!!! 1.Hindari tindakan yang dapat menimbulkan terjadinya infeksi 2.Kawat pengikat gigi jangan sampai terlepas atau berubah posisinya. 3.Hindari tindakan yang ,menimbulkan rasa sakit pada pasien.
  • 38. TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN DAN KEBERSAMAAN ANDA.