Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai konsep koloid dan proses pengolahan air bersih menggunakan sistem koloid. Koloid adalah campuran heterogen antara dua zat atau lebih dimana partikel zat terdispersi tersebar merata di dalam medium pendispersi. Pengolahan air bersih didasarkan pada sifat-sifat koloid seperti koagulasi dan adsorpsi, dengan menggunakan bahan seperti tawas, pasir, klorin, dan kapur tohor
2. Koloid
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua
zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid
(fase terdispersi/yang dipecah) tersebarsecara merata di dalam
zat lain (medium pendispersi/ pemecah)
by toni
3. Proses Pengelolaan Air Bersih
dengan Sistem Koloid
Pengolahan air bersih didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan
adsorpsi.
Air sungai atau air sumur yang keruh mengandung lumpur koloidal dan barangkali
juga zat-zat warna, zat pencemar seperti limbah detergen dan pestisida.
by toni
4. Bahan-bahan yang diperlukan untuk pengolahan air:
• tawas (alumunium sulfat) = menggumpalkan lumpur koloidal
sehingga mudah disaring. membentuk koloidal AL(OH)3 yang
dapat mengadsorpsi zat-zat warna atau zat-zat pencemar
seperti detergen dan pestisida. Apabila tingkat kekeruhan air
yang diolah terlalu tinggi maka digunakan karbon aktif di
samping tawas.
• Pasir= penyaring
• Klorin/ kaporit = pembasmi hama (desinfektan)
• kapur tohor= menaikkan pH, yaitu untuk menetralkan keasaman
yang terjadi karena penggunaan trawas.
• karbon aktif
by toni
5. Pengertian koloid pelindung dan penerapan
dalam kehidupan
Koloid pelindung
Penerapan koloid dalam
kehidupan sehari-hari
koloid yang dapat melindung
koloid lain agar tidak
terkoagulasikan.
Dalam kehidupan sehari-hari,kita dapat menemukan
campuran yang tergolong larutan,koloid, atau
suspensi
Contoh :
menarik adalah penambahan
koloid liofil ke dalam liofob,
dimana koloid liofob terbungkus
tidak mengumpul, seperti
pembuatan es krim agar tidak
menggumpat ditambahkan
gelatin.
Contoh larutan : larutan gula,larutan
garam,spiritus,alkohol 70%,larutan cuka,air
laut,udara yang bersih, dan bensin
Contoh koloid :
sabun,susu,santan,jelly,mentega,selai dan mayonaise
Contoh suspensi : air sungai yang keruh,campuran
air dengan pasir,campuran air dengan kopi
hitam,campuran air dengan minyak.
by toni
6. Berdasar kan afinitas partikel-partikel fase
dispersi terhadap medium dispersi
Koloid Liofil (suka cairan)
Koloid Liofob (takut cairan)
adalah koloid yang memiliki gaya tarik
menarik antara partikel-partikel
terdispersi dengan medium
pendispersi.
adalah koloid yang memiliki gaya tarik
menarik yang lemah antarapartikelpartikel terdispersi dengan medium
pendispersi.
Medium pendispersi dalam liofil sering
disebutjuga dengan hidrofil. Partikel
koloid juga dapat mengadsorbsi
molekul cairan sehingga terbentuk
selubung disekeliling partikel koloid.
Keberaadan selubung inilah yang
menyebabkan koloid liofillebih stabil.
Medium pendispersinya sering
disebutdengan hidrofob. Pertikelpartikel koloid tidak dapat
mengadsorbsi pelarutnya sehingga
koloidini kurang stabil dan dapat dengan
mudah terkoagulasikan dengan
penambahan elektrolit.
by toni
7. Pengertian koloid hidrofil dan koloid
hidrofob
Koloid hidrofil :
Contoh:
protein, sabun, detergen, agaragar, kanji, dan gelatin.
Koloid hidrofob :
Contoh:
susu, mayonnaise, sol belerang,
sol Fe(OH)3, sol-sol sulfide,
dan sol-sol logam.
by toni
8. Macam-macam cara pembuatan
sistem koloid
Cara yang pertama disebut cara kondensasi, sedangkan yang kedua
disebut cara dispersi.
by toni
9. Cara Kondensasi
Kondensasi adalah cara pembuatan koloid dari partikel kecil (larutan)menjadi partikel koloid.proses ini didasarkan atas
reaksi kimia yaitu reaksi redoks,reaksi hidrolisis,dekomposisi rangkap dan pergantian pelarut.
Reaksi redoks
Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi.
Contoh :
Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H2S) dengan belerang dioksida (SO2), yaitu dengan
mengalirkan gas H2S ke dalam SO2.
2H2S(g) + SO2(aq) --> 2H2O(l) + 3 S(koloidal)
Hidrolisis
Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air.
Contoh: Pembuatan sol Fe(OH)3 dari hidrolisis FeCl3. Apabila ke dalam air mendidih ditambahkan larutan FeCl3 akan
terbentuk sol Fe(OH)3.
FeCl3(aq) + 3H2O(l) ---> Fe(OH)3(koloid) + 3 HCl(aq)
Dekomposisi Rangkap
Contoh 1: Sol As2S3 dapat dibuat dari reaksi antara larutan H3AsO3 dengan larutan H2S. 2H3AsO3(aq) + 3H2S(aq)
--> As2S3(koloid) + 6 H2O(l) Contoh 2: Sol AgCl dapat dibuat dengan mencampurkan larutan perak nitrat encer
dengan larutan HCl encer.
AgNO3(aq) + HCl(aq) AgCl(koloid) + HNO3(aq)
Penggantian Pelarut
Contoh:
pembuatan sol belerang dari larutan belerang dalam alkohol ditambah dengan air by toni
S(aq) + alkohol + air S(s)larutan s sol belerang
10. Cara Dispersi
Cara Mekanik
Menurut cara ini butir-butir kasar
digerus dengan lumpang atau penggiling
koloid sampai diperoleh tingkat
kehalusan tertentu, kemudian diaduk
dengan medium dispersi.
Contoh:
Sol belerang dapat dibuat dengan
menggerus serbuk belerang bersamasama dengan suatu zat inert (seperti
gula pasir), kemudian mencampur
serbuk halus itu dengan air.
Cara Peptisasi
Cara peptisasi adalah pembuatan koloid
dari butir-butir kasar atau dari suatu
endapan dengan bantuan suatu zat
pemeptisasi (pemecah). Zat pemeptisasi
memecahkan butir-butir kasar menjadi
butir-butir koloid. Istilah peptisasi
dikaitkan dengan peptonisasi, yaitu
proses pemecahan protein (polipeptida)
yang dikatalisis oleh enzim pepsin.
Contoh:
Agar-agar dipeptisasi oleh air,
nitroselulosa oleh aseton, karet oleh
bensin, dan lain-lain. Endapan NiS
dipeptisasi oleh H2S dan endapan
Al(OH)3 oleh AlCl3.
by toni
11. Cara Dispersi
Cara Busur Bredig
Cara busur Bredig digunakan untuk
membuat sol-sol logam. Logam yang akan
dijadikan koloid digunakan sebagai
elektrode yang dicelupkan dalam medium
dispersi, kemudian diberi loncatan listrik
di antara kedua ujungnya. Mula-mula
atom-atom logam akan terlempar ke dalam
air, lalu atom-atom tersebut mengalami
kondensasi sehingga membentuk partikel
koloid. Jadi, cara busur ini merupakan
gabungan cara dispersi dan cara
kondensasi
by toni
12. JENIS-JENIS KOLOID
Sol (fase terdispersi padat)
Emulsi (fase terdispersi
cair)
a. Sol padat adalah sol dalam
medium pendispersi padat
Contoh: paduan logam, gelas
warna, intan hitam
a. Emulsi padat adalah emulsi dalam
medium pendispersi padat
Contoh: Jelly, keju, mentega,
nasi
b. Sol cair adalah sol dalam medium
pendispersi cair
Contoh: cat, tinta, tepung dalam
air, tanah liat
b. Emulsi cair adalah emulsi dalam
medium pendispersi cair
Contoh: susu, mayones, krim
tangan
c. Sol gas adalah sol dalam medium
pendispersi gas
Contoh: debu di udara, asap
pembakaran
c. Emulsi gas adalah emulsi dalam
medium pendispersi gas
Contoh: hairspray dan obat
nyamuk
by toni
13. JENIS-JENIS KOLOID
BUIH (fase terdispersi gas)
a. Buih padat adalah buih dalam
medium pendispersi padat
Contoh: Batu apung,
marshmallow, karet busa,
Styrofoam
b. Buih cair adalah buih dalam
medium pendispersi cair
Contoh: putih telur yang
dikocok, busa sabun
- Untuk pengelompokan buih,
jika fase terdispersi dan medium
pendispersi
- sama- sama berupa gas,
campurannya tergolong larutan
by toni
14. SIFAT-SIFAT KOLOID
Efek Tyndal
Gerak Brown
Efek Tyndall ialah gejala
penghamburan berkas sinar
(cahaya) oleh partikel-partikel
koloid. Hal ini disebabkan karena
ukuran molekul koloid yang cukup
besar. Efek tyndall ini ditemukan
oleh John Tyndall (1820-1893),
seorang ahli fisika Inggris. Oleh
karena itu sifat itu disebut efek
tyndall.
Gerak Brown ialah gerakan partikelpartikel koloid yang senantiasa
bergerak lurus tapi tidak menentu
(gerak acak/tidak beraturan). Jika
kita amati koloid dibawah mikroskop
ultra, maka kita akan melihat bahwa
partikel-partikel tersebut akan
bergerak membentuk zigzag.
Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak
Brown. Partikel-partikel suatu zat
senantiasa bergerak.
by toni
15. SIFAT-SIFAT KOLOID
Absorpsi
Absorpsi ialah peristiwa penyerapan
partikel atau ion atau senyawa lain
pada permukaan partikel koloid yang
disebabkan oleh luasnya permukaan
partikel. (Catatan : Absorpsi harus
dibedakan dengan absorpsi yang
artinya penyerapan yang terjadi di
dalam suatu partikel). Contoh : (i)
Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif
karena permukaannya menyerap ion
H+. (ii) Koloid As2S3 bermuatan
negatif karena permukaannya
Muatan koloid
Dikenal dua macam koloid, yaitu
koloid bermuatan positif dan koloid
bermuatan negatif.
menyerap ion S2.
by toni
16. SIFAT-SIFAT KOLOID
Koagulasi koloid
Koagulasi adalah penggumpalan
partikel koloid dan membentuk
endapan. Dengan terjadinya
koagulasi, berarti zat terdispersi
tidak lagi membentuk koloid.
Koagulasi dapat terjadi secara fisik
seperti pemanasan, pendinginan dan
pengadukan atau secara kimia
seperti penambahan elektrolit,
pencampuran koloid yang berbeda
muatan
Koloid pelindung
Koloid pelindung ialah koloid yang
mempunyai sifat dapat melindungi
koloid lain dari proses koagulasi.
by toni
17. SIFAT-SIFAT KOLOID
Dialisis
Dialisis ialah pemisahan koloid dari
ion-ion pengganggu dengan cara ini
disebut proses dialisis
Elektroforesis
Elektroferesis ialah peristiwa
pemisahan partikel koloid yang
bermuatan dengan menggunakan
arus listrik.
by toni