SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  50
TEKNOLOGI ORGANISASI

ORGANISASI dan MANAJEMEN PERUSAHAAN INDUSTRI
Download slide di http://rumah-belajar.org
TEKNOLOGI (MATERI)


   Definisi Teknologi

   Teknologi Organisasi: Perusahaan Manufaktur & Perusahaan
    Non-Manufaktur

   Model Kontingensi dari ketergantungan teknologi

   Implikasi teknologi pada struktur organisasi
TEKNOLOGI (DEFINISI) (1)


   Ilmu pengetahuan, alat, teknik & kegiatan yang digunakan untuk
    melakukan transformasi input menjadi output (Perrow)

   Teknologi mencakup mesin-mesin, pendidikan, prosedur kerja,
    skill karyawan, dll.

   Contoh kegiatan teknologi:
        Industri Mesin: pengerjaan logam
        Stasiun Radio/TV: penulisan cerita
        Biro Arsitek: disain
TEKNOLOGI (DEFINISI) (2)

   Teknologi mencakup aspek yang luas  definisi bermacam-macam:

   Sebagai aliran bahan mentah hingga berubah menjadi produk jadi
    (Perrow)


   Sebagai tingkat variabilitas kegiatan kerja (Mohr)

   Sebagai derajat mekanisasi dalam proses produksi (Woodward)
TEKNOLOGI (DEFINISI) (3)
   Sebagai tingkat penggunaan alat mekanis (Khandwalla)

   Sebagai derajat ketergantungan antar tugas dalam
    aliran kerja (Hickson, Pugh et al)

   Sebagai banyaknya produk baru yang dihasilkan (Harvey)
TEKNOLOGI ORGANISASI (1)



   Dibedakan antara Teknologi Perusahaan Manufaktur &
    Perusahaan Non-Manufaktur

   Teknologi Perusahaan Manufaktur (Penelitian South Essex-
    Inggris)
       Woodward (1950-an): studi paling berpengaruh tentang teknologi
       Mempelajari corak penggunaan prinsip manajemen klasik pada 100
        perusahaan manufaktur
TEKNOLOGI ORGANISASI (2)



   Variabel: karakteristik struktural, gaya manajemen, tipe/jenis
    proses manufaktur, tingkat keberhasilan komersial

   Analisis: ciri perusahaan sukses

   Hasil:
       Tidak terlihat ciri perusahaan sukses
       Prinsip manajemen klasik (one best way) tidak terlihat
TEKNOLOGI ORGANISASI (3)

   Analisis ulang:

       Menggunakan skala ukur kompleksitas teknologi
       Dua dimensi skala Teknologi: Tingkat Mekanistis &
        Predictability proses manufaktur
       Mengelompokkan perusahaan menurut jenis teknologi
       Melihat karakteristik perusahaan sukses pada setiap kelompok
        teknologi  seragam
KLASIFIKASI TEKNOLOGI PRODUKSI (1) (WOODWARD)
KLASIFIKASI TEKNOLOGI PRODUKSI (2) (WOODWARD)

   Jenis 1

        Proses pada workshop, membuat (assembling) pesanan berjumlah
         kecil, berbentuk pesanan khusus (custom work)
        Titik berat teknologi pada operator
        Tingkat makenisasi: rendah
        Predictability proses: rendah
        Contoh: tukang Las
KLASIFIKASI TEKNOLOGI PRODUKSI (3) (WOODWARD)

   Jenis 2

        Proses produksi panjang, digunakan untuk membuat komponen
         standar
        Output sering harus masuk inventory karena belum dibutuhkan
         oleh konsumen
        Tingkat mekanisasi: sedang
        Predictability proses: sedang
        Contoh: pembuatan (massal) baut
KLASIFIKASI TEKNOLOGI PRODUKSI (4) (WOODWARD)

   Jenis 3

        Keseluruhan proses bersifat mekanis/otomatis, tanpa ada start
         atau stop
        Proses sangat terkontrol, hasil sangat predictable
        Tingkat mekanisasi: tinggi
        Predictability proses: tinggi
        Contoh: penyulingan minyak
MEDIAN KARAKTERISTIK STRUKTUR (7)
  MENURUT JENIS TEKNOLOGI (WOODWARD)
HASIL PENELITIAN (8)
                    MENURUT JENIS TEKNOLOGI (WOODWARD)




   Perusahaan sukses:
       Teknologi sesuai struktur

       Struktur dekat dengan ciri Median  berarti, ada hubungan antara:
        TEKNOLOGI  STRUKTUR  PERFORMANSI

       Penelitian berikutnya menemukan hubungan: LINGKUNGAN 
        STRUKTUR  PERFORMANSI
HASIL PENELITIAN (9)
                      MENURUT JENIS TEKNOLOGI (WOODWARD)




   Penelitian (Amerika):Melakukan konfirmasi kesimpulan
    Woodward:

       55 perusahaan (St. Paul-Minneapolis): meniru Woodward (ZWERMAN)


       43 perusahaan: fokus perhatian pada perubahan produk, analog
        kompleksitas teknologi (studi Woodward)
       Kesimpulan: Makin tinggi frekuensi perubahan produk  Formalisasi &
        Birokrasi makin rendah (HARVEY)
KESIMPULAN PENELITIAN (10)
                   MENURUT JENIS TEKNOLOGI (WOODWARD)




   Teori Kontingensi:

   Struktur Gaya Manajemen, Performansi komersial tergantung
    (kontingen) pada faktor lain (teknologi & kondisi lingkungan)

   Prinsip manajemen universal tidak lagi berlaku, semua tergantung
    kondisi

   Penelitian Woodward merupakan penemuan penting dalam teori
    organisasi
TEKNOLOGI ORGANISASI (1)
                               (JAMES THOMPSON)




   Teknologi Perusahaan Non-Manufaktur

       Mempelajari hubungan Teknologi & Lingkungan, teoritis tidak
        empirik
       Organisasi = Sistem terbuka
       Teknologi = gambaran Lingkungan dan Kegiatan Kerja Internal
       3 kategori Teknologi (Nilai Integrasi Aliran Kegiatan Jenis
        teknologi): Teknologi Perantara, Teknologi Rangkaian Panjang &
        Teknologi Intensif
TEKNOLOGI ORGANISASI (2)
      (JAMES THOMPSON)
TEKNOLOGI ORGANISASI (3)
                                      (JAMES THOMPSON)




   Teknologi Perantara (Mediating Technology):
        Menghubungkan organisasi (mediator) dengan klien dari lingkungan
        Klien tidak saling berhubungan secara langsung karena mahal akibat sulit atau
         rumit
        Contoh: Bursa saham


   Teknologi Rangkaian Panjang (Long-Unked Technology):
        Ada tahapan proses produksi yang berurutan dalam organisasi, output suatu
         tahap jadi input buat tahap berikutnya, berturut-turut hingga keluar kepada
         kilen
        contoh: Pabrik Mobil
TEKNOLOGI ORGANISASI (4)
                             (JAMES THOMPSON)


   Teknologi Intensif (Intensif Technology):

        Beberapa jenis service khusus digabungkan untuk klien
        Contoh: Rumah Sakit
TEKNOLOGI ORGANISASI (5)
                               (HICKSON & PUGH)

   Studi terhadap 52 organisasi (Peneliti Universitas Aston):
    mengetahui teknologi Manufaktur & Non-Manufaktur

   Menggunakan 3 variabel Teknologi:
   Otomatisasi Peralatan: Persentase kegiatan yang menggunakan
    mesin/peralatan otomatis

   Fleksibilitas Operasi (Workflow Rigidity):
       Kekakuan aliran proses
       Menunjukkan fleksibilitas pengetahuan, keterampilan menggunakan
        peralatan, dan saling ketergantungan antara langkah-langkah kegiatan
TEKNOLOGI ORGANISASI (6)
                                     (HICKSON & PUGH)




        Contoh: mesin single-purpose, satu jenis kegatan  kekuatan tinggi

   Ketelitian Evaluasi (Specifity of Evaluation):

        Tingkat ketelitian evaluasi kegiatan dari evaluasi spesifik (teliti,
         kuantitatif) sampai evaluasi tidak spesifik (opini pribadi)
        Digabung jadi skala tunggal Workflow Integration (Integrasi Aliran
         Kegiatan), bisa digunakan untuk mengukur organisasi manufaktur
TEKNOLOGI ORGANISASI (7)
       (HICKSON & PUGH)
TEKNOLOGI ORGANISASI (8)
                                   (HICKSON & PUGH)




   Organisasi Manufaktur: mempunyai tingkat otomatisasi
    peralatan, rigiditas kegiatan & ketelitian evaluasi yang tinggi


   Jika nilai workflow integration tinggi, maka karakteristik
    organisasi sebagai berikut:
        birokrasi tinggi
        spesialisasi, standarisasi desentralisasi yang tinggi
        rasio supervisor bawahan turun
KESIMPULAN PENELITIAN (9)
                    (STUDI ASTON: HICKSON & PUGH)




   Teknologi hanyalah salah satu faktor yang berpengaruh
    terhadap struktur

   Teknologi terasa pengaruhnya pada faktor-faktor
    struktural yang berkaitan dengan proses produksi
DEPARTMENTAL TECHNOLOGY                  (1)
                                     (PERROW)




   Kerangka Teknologi Departemen (Teknologi pada Bagian-Bagian
    Organisasi)  Perusahaan Manufaktur & Non-Manufaktur:
    Menggunakan 2 dimensi kegiatan kerja yang relevan terhadap struktur &
    proses organisasi:


   Variasi Tugas (Task Variety):

   Banyaknya exceptions dalam tugas: frekuensi kejadian tak
    terduga dalam suatu proses
   Contoh: lini assembling  variasi tugas rendah
DEPARTMENTAL TECHNOLOGY                  (2)
                                   (PERROW)


   Kemudahan Analisis (Analyzabillty):

   Kemudahan menganalisis kegiatan
   Menguraikan kegiatan menjadi langkah-langkah yang jelas,
    terukur & mekanistik  penyimpangan mudah dideteksi

   Kerangka Teknologi
        Teknologi Rutin, Teknologi Non-Rutin, Teknologi Craft & Teknologi
         Engineering
DEPARTMENTAL TECHNOLOGY            (3)
                              (PERROW)



   Menggabungkan pengukuran teknologi dengan menggunakan
    gabungan variasi antara tugas - analyzablility (Diagonal):
    Teknologi Rutin & Teknologi Non-Rutin
DEPARTMENTAL TECHNOLOGY                    (4)
                                                (PERROW)


Low      Mostly Organic Structure                       Organic Structure
       1. Moderate formalization                 1.   Low formalization
                       CRAFT                                   NONROUTINE
       2. Moderate centralization                2.   Low centralization
                  Performing Arts                            Strategic planning
       3. Work experience                        3.   Training plus experience
                     Designers                                Top management
       4. Moderate to wide span                  4.   Moderate to narrow span
                     Advertising                          Social science research
       5. Horizontal, verbal COMU                5.   Horizontal COMU meetings
                CRAFT                                   NONROUTINE
            Mechanistic Structure                Mostly Mechanistic Structure
       1.   High formalization                   1. Moderate formalization
                          ROUTINE                           ENGINEERING
       2.   High centralization                  2. Moderate centralization
                           Clerical                       General Accounting
       3.   Little training or experience        3. Formal training
                        Maintenance                           Engineering
       4.   Wide span                            4. Moderate span
                           Auditing                          Legal research
       5.   Vertical, written COMU               5. Written and verbal COMU
High              ROUTINE                            ENGINEERING

       Low                                  VARIETY                             High
DEPARTMENTAL TECHNOLOGY               (5)
                                (PERROW)


   Teknologi Rutin
   Variasi tugas rendah, tugas formal, analyzable dengan ukuran
    angka yang jelas
   Contoh: Pembuatan komponen logam (massal)

   Teknologi Non-Rutin
   Variasi tugas tinggi, pencapaian obyektif tidak analyzable,
    analisis masalah memerlukan usaha yang besar
   Contoh: Penelitian (terutama sosial)
DEPARTMENTAL TECHNOLOGY                (6)
                                (PERROW)


   Teknologl Craft
   Aliran kegiatan stabil, tidak analyzable, sehingga perlu latihan,
    pengalaman, intuisi, kebijaksanaan
   Contoh: Pengrajin

   Teknologi Engineering
   Variasi tugas tinggi, kompleks, tetapi ada formula/
    teknik/prosedur yang baku  analyzable
   Contoh: Akuntan
TEKNOLOGI & DESAIN ORGANISASI (6)
                                            (PERROW)

  KARAKTERISTIK                  JENIS TEKNOLOGI PADA BAGIAN ORGANISASI
  STRUK-TUR DAN            Craft         Non-Rutin     Engineering      Rutin
   MANAJEMEN


1. Formalisasi       Sedang              Rendah             Sedang           Tinggi
2. Sentralisasi      Sedang              Rendah             Sedang           Tinggi
3. Kewenangan dan    Pada Pengrajin /    Pada Karyawan      Pada Tenaga Ahli Pada Pimpinan
  Peng ambilan       Tukang
  Keputusan

4. Kualifikasi       Pengalaman          Latihan dan        Latihan Formal      Rendah
  Karyawan           Kerja               Pengalaman
5. Rentang Kendali   Sedang sampai       Sedang sampai      Sedang              Lebar
                     lebar               Sempit

6. Komunikasi        Horisontal, Lisan   Horisontal, Rapat Lisan dan Tertulis Vertikal, Tertulis
                                         / Pertemuan

7. Koordinasi dan    Latihan,            Pertemuan       Laporan,               Pengaturan,
  Kontrol            Pertemuan /         Kelompok, Norma Pertemuan /            Anggaran,
                     Rapat                               Rapat                  Laporan
8. Fokus Kegiatan    Kualitas            Kualitas           Reliabilitas        Kuantitas,
                                                                                Efisiensi
PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP
                       STRUKTUR ORGANISASI (1)

   Konsekuensi penelitian Woodward  Teknologi merupakan
    faktor paling berpengaruh terhadap organisasi (imperatif
    teknologi)


   Penelitian lain (berlawanan):
   Kelompok ASTON:
        Tidak mendukung imperatif teknologi
        Ukuran & kondisi lingkungan lebih berpengaruh
PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP
                       STRUKTUR ORGANISASI (2)

   CHILD: Meneliti 82 perusahaan & menemukan:
        Pengaruh ukuran terhadap struktur lebih besar dari pengaruh teknologi
        Pengaruh teknologi lebih terasa pada organisasi kecil
        Teknologi berhubungan dengan standarisasi, formalisasi dan sentralisasi


   BLAU:
        Membandingkan hubungan teknologi & ukuran terhadap struktur pada
         110 perusahaan New Jersey
        Teknologi diukur dengah skala Woodward
PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP
                         STRUKTUR ORGANISASI (3)




   BLAU:
        Kesimpulan:
        Pengaruh teknologi selektif, tergantung variabel struktur yang
         dipelajari
        Contoh: Teknologi berpengaruh terhadap desentralisasi dalam
         keputusan operasional

   KHANDWALLA:
      Meneliti 79 perusahaan manufaktur (Amerika)  kesimpulan sama
       seperti BLAU
PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP
                          STRUKTUR ORGANISASI (4)



   Kesimpulan

   Teknologi berpengaruh terhadap struktur, tetapi bukan satu-satunya faktor
    yang berpengaruh

   Pengaruh teknologi terhadap struktur lebih terasa pada organisasi kecil atau
    bagian organisasi

   Pada organisasi besar, struktur dipengaruhi teknologi, ukuran & kondisi
    lingkungan

   Teknologi sangat berpengaruh pada karakteristik struktural yang
    berhubungan dengan aliran kerja
TASK INTERDEPENDENCE (1)
                        KEGIATAN YANG SALING BERGANTUNGAN




   Salah satu dimensi teknologi: Saling ketergantungan antara kegiatan-
    kegiatan


   THOMPSON: Struktur & aliran kerja dalam organisasi dipengaruhi,
    adanya saling ketergantungan kegiatan


   Saling ketergantungan berarti:
        Saling ketergantungan karyawan atau bagian dalam pelaksanaan kegiatan
        Saling ketergantungan rendah  karyawan/bagian mampu mengerjakan
         tugas sendiri tanpa memerlukan interaksi, konsultasi, pertukaran bahan
         dengan pihak lain
TASK INTERDEPENDENCE (2)
KEGIATAN YANG SALING BERGANTUNGAN
TASK INTERDEPENDENCE (3)
KEGIATAN YANG SALING BERGANTUNGAN




    Saling ketergantungan Mengumpul (Pooled
     Interdependence)


        Tingkat ketergantungan terendah yang dapat
         dimiliki suatu bagian & masih tetap merupakan
         bagian organisasi
        Pekerjaan tidak mengalir antar bagian & tiap
         bagian bekerja independen walaupun tetap
         merupakan baglan organlsasi & menyumbang
         pada tugas bersama
        Antar bagian perlu standardisasi, agar hasil bisa
         disatukan & produktivitas antar bagian bisa
         dibandingkan
TASK INTERDEPENDENCE (4)
KEGIATAN YANG SALING BERGANTUNGAN




    Saling ketergantungan Berurutan (Sequential
     Interdependence)


            Ketergantungan dalam bentuk seri, output
             suatu bagian jadi input untuk bagian
             berikutnya
            Bagian yang lebih awal harus memproses
             dengan benar agar yang berikut dapat
             memproses dengan baik
            Tingkat ketergantungan lebih tinggi dari
             Pooled Interdependence
TASK INTERDEPENDENCE (5)
                        KEGIATAN YANG SALING BERGANTUNGAN




   Saling ketergantungan Berurutan (Sequential Interdependence)

   Aliran material satu arah  manajemen harus lebih baik,
    diperlukan:

        Koordinasi antar bagian
        Perencanaan ekstensif & mencakup seluruh bagian yang terlibat
        Komunikasi harian antar bagian, terutama jika ada penyimpangan dari
         rencana
TASK INTERDEPENDENCE (6)
KEGIATAN YANG SALING BERGANTUNGAN




      Saling ketergantungan Bolak-balik
       (Reciprocal Interdependence):


          Tingkat ketergantungan tertinggi
          Output suatu kegiatan jadi input bagi kegiatan
           lain & dikembalikan jadi input bagi kegiatan
           pertama

          Contoh: Perusahaan Penerbangan, input untuk
           Bagian Maintenance adalah pesawat yang
           telah dioperasikan & input untuk Bagian
           Operasl adalah pesawat yang telah mengalami
           maintenance
TASK INTERDEPENDENCE (7)
                    KEGIATAN YANG SALING BERGANTUNGAN


   Saling ketergantungan Bolak-balik (Reciprocal Interdependence):

   Manajemen harus sangat baik:

        Struktur harus memungkinkan komunikasi yang sering serta interaksi
         kontinyu & mutual ajustment (penyesuaian bersama)
        Perlu perencanaan ekstensif, walaupun rencana bukan satu-satunya
         kunci keberhasilan
        Perlu koordinasi ketat
PENGARUH TASK INTERDEPENDENCE (1)
                        PADA STRUKTUR ORGANISASI


     Jenis Saling Ketergantungan dan dampak terhadap Koordinasi /
      Struktur:



                      TUNTUTAN
  JENIS SALING     KOORDINASI DAN      JENIS         PRIORITAS DALAM
KETERGANTUNGAN      PENGAMBILAN      KOORDINASI      PENGELOMPOKAN
                     KEPUTUSAN

  MENGUMPUL             Rendah       Standardisasi       Rendah

  BERURUTAN             Sedang         Rencana           Sedang
                                     Penyesuaian
                                      Bersama
  BOLAK-BALIK           Tinggi                            Tinggi
                                        (antar
                                      Bagian/Unit)
PENGARUH TASK INTERDEPENDENCE (2)
                          PADA STRUKTUR ORGANISASI


   Jenis Saling Ketergantungan dan dampak terhadap Struktur
       Recriprocal Interdependence: prioritas tinggi dalam pengempokkan 
        perlu disatukan dalam satu bagian agar koordinasi lancar dan satu
        pimpinan


   Jenis Saling Ketergantungan & dampak terhadap Koordinasi
       Diteliti oleh VAN DE VEN pada 197 bagian dari Sekuriti Sosial di
        Amerika
PENGARUH TASK INTERDEPENDENCE (3)
                   PADA STRUKTUR ORGANISASI


   Kesimpulan

     Saling ketergantungan rendah: koordinasi melalui
      peraturan (standardisasi) & rencana
     Saling ketergantungan tinggi: koordinasi melalui
      pertemuan (tatap muka) & mutual adjustment
HUBUNGAN JENIS   SALING KETERGANTUNGAN        DENGAN   TEKNIK
                     KOORDINASI (VAN DE VEN)

  JENIS SALING-
                       TEKNIK KOORDINASI YANG DIGUNAKAN
KETERGANTUNGAN

                       Pertemuan yang tidak
                       dijadwalkan sebelumnya    Penyesuaian
  BOLAK-BALIK
                                                  Bersama
                       Komunikasi Horisontal



                       Pertemuan yang telah
                       dijadwalkan sebelumnya
  BERURUTAN                                      Perencanaan
                       Komunikasi Vertikal



                       Rencana
  MENGUMPUL                                      Perencanaan
                       Peraturan
CIRI-CIRI ORGANISASI TIDAK SESUAI

   Pengambilan keputusan seringkali terlambat atau pun
    kurang baik

   Organisasi tidak mampu bereaksi dengan baik
    terhadap perubahan kondisi lingkungan

   Dalam organisasi seringkali terjadi pertentangan
Download slide di http://rumah-belajar.org

Contenu connexe

Plus de Rumah Belajar

Image segmentation 2
Image segmentation 2 Image segmentation 2
Image segmentation 2 Rumah Belajar
 
Image segmentation 3 morphology
Image segmentation 3 morphologyImage segmentation 3 morphology
Image segmentation 3 morphologyRumah Belajar
 
02 2d systems matrix
02 2d systems matrix02 2d systems matrix
02 2d systems matrixRumah Belajar
 
01 introduction image processing analysis
01 introduction image processing analysis01 introduction image processing analysis
01 introduction image processing analysisRumah Belajar
 
04 image enhancement edge detection
04 image enhancement edge detection04 image enhancement edge detection
04 image enhancement edge detectionRumah Belajar
 
06 object measurement
06 object measurement06 object measurement
06 object measurementRumah Belajar
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanRumah Belajar
 
Bab 10 spring arif hary
Bab 10 spring  arif hary Bab 10 spring  arif hary
Bab 10 spring arif hary Rumah Belajar
 
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelahBab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelahRumah Belajar
 
Bab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasBab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasRumah Belajar
 
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif Rumah Belajar
 
Bab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesorinyBab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesorinyRumah Belajar
 
Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1Rumah Belajar
 
Bab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksiBab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksiRumah Belajar
 
Bab 03 load analysis
Bab 03 load analysisBab 03 load analysis
Bab 03 load analysisRumah Belajar
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesRumah Belajar
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanRumah Belajar
 
Mikrokontroler pertemuan 8
Mikrokontroler pertemuan 8Mikrokontroler pertemuan 8
Mikrokontroler pertemuan 8Rumah Belajar
 

Plus de Rumah Belajar (20)

Image segmentation 2
Image segmentation 2 Image segmentation 2
Image segmentation 2
 
Image segmentation 3 morphology
Image segmentation 3 morphologyImage segmentation 3 morphology
Image segmentation 3 morphology
 
point processing
point processingpoint processing
point processing
 
03 image transform
03 image transform03 image transform
03 image transform
 
02 2d systems matrix
02 2d systems matrix02 2d systems matrix
02 2d systems matrix
 
01 introduction image processing analysis
01 introduction image processing analysis01 introduction image processing analysis
01 introduction image processing analysis
 
04 image enhancement edge detection
04 image enhancement edge detection04 image enhancement edge detection
04 image enhancement edge detection
 
06 object measurement
06 object measurement06 object measurement
06 object measurement
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
 
Bab 10 spring arif hary
Bab 10 spring  arif hary Bab 10 spring  arif hary
Bab 10 spring arif hary
 
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelahBab 06 kriteria kegagalan lelah
Bab 06 kriteria kegagalan lelah
 
Bab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan lasBab 09 kekuatan sambungan las
Bab 09 kekuatan sambungan las
 
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif
 
Bab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesorinyBab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesoriny
 
Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1Bab 05 kriteria kegagalan 1
Bab 05 kriteria kegagalan 1
 
Bab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksiBab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksi
 
Bab 03 load analysis
Bab 03 load analysisBab 03 load analysis
Bab 03 load analysis
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
 
Mikrokontroler pertemuan 8
Mikrokontroler pertemuan 8Mikrokontroler pertemuan 8
Mikrokontroler pertemuan 8
 

Dernier

modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaSoal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaMonaAmelia
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfVenyHandayani2
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 

Dernier (20)

modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaSoal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 

Teknologi organisasi

  • 1. TEKNOLOGI ORGANISASI ORGANISASI dan MANAJEMEN PERUSAHAAN INDUSTRI
  • 2. Download slide di http://rumah-belajar.org
  • 3. TEKNOLOGI (MATERI)  Definisi Teknologi  Teknologi Organisasi: Perusahaan Manufaktur & Perusahaan Non-Manufaktur  Model Kontingensi dari ketergantungan teknologi  Implikasi teknologi pada struktur organisasi
  • 4. TEKNOLOGI (DEFINISI) (1)  Ilmu pengetahuan, alat, teknik & kegiatan yang digunakan untuk melakukan transformasi input menjadi output (Perrow)  Teknologi mencakup mesin-mesin, pendidikan, prosedur kerja, skill karyawan, dll.  Contoh kegiatan teknologi:  Industri Mesin: pengerjaan logam  Stasiun Radio/TV: penulisan cerita  Biro Arsitek: disain
  • 5. TEKNOLOGI (DEFINISI) (2)  Teknologi mencakup aspek yang luas  definisi bermacam-macam:  Sebagai aliran bahan mentah hingga berubah menjadi produk jadi (Perrow)  Sebagai tingkat variabilitas kegiatan kerja (Mohr)  Sebagai derajat mekanisasi dalam proses produksi (Woodward)
  • 6. TEKNOLOGI (DEFINISI) (3)  Sebagai tingkat penggunaan alat mekanis (Khandwalla)  Sebagai derajat ketergantungan antar tugas dalam aliran kerja (Hickson, Pugh et al)  Sebagai banyaknya produk baru yang dihasilkan (Harvey)
  • 7. TEKNOLOGI ORGANISASI (1)  Dibedakan antara Teknologi Perusahaan Manufaktur & Perusahaan Non-Manufaktur  Teknologi Perusahaan Manufaktur (Penelitian South Essex- Inggris)  Woodward (1950-an): studi paling berpengaruh tentang teknologi  Mempelajari corak penggunaan prinsip manajemen klasik pada 100 perusahaan manufaktur
  • 8. TEKNOLOGI ORGANISASI (2)  Variabel: karakteristik struktural, gaya manajemen, tipe/jenis proses manufaktur, tingkat keberhasilan komersial  Analisis: ciri perusahaan sukses  Hasil:  Tidak terlihat ciri perusahaan sukses  Prinsip manajemen klasik (one best way) tidak terlihat
  • 9. TEKNOLOGI ORGANISASI (3)  Analisis ulang:  Menggunakan skala ukur kompleksitas teknologi  Dua dimensi skala Teknologi: Tingkat Mekanistis & Predictability proses manufaktur  Mengelompokkan perusahaan menurut jenis teknologi  Melihat karakteristik perusahaan sukses pada setiap kelompok teknologi  seragam
  • 11. KLASIFIKASI TEKNOLOGI PRODUKSI (2) (WOODWARD)  Jenis 1  Proses pada workshop, membuat (assembling) pesanan berjumlah kecil, berbentuk pesanan khusus (custom work)  Titik berat teknologi pada operator  Tingkat makenisasi: rendah  Predictability proses: rendah  Contoh: tukang Las
  • 12. KLASIFIKASI TEKNOLOGI PRODUKSI (3) (WOODWARD)  Jenis 2  Proses produksi panjang, digunakan untuk membuat komponen standar  Output sering harus masuk inventory karena belum dibutuhkan oleh konsumen  Tingkat mekanisasi: sedang  Predictability proses: sedang  Contoh: pembuatan (massal) baut
  • 13. KLASIFIKASI TEKNOLOGI PRODUKSI (4) (WOODWARD)  Jenis 3  Keseluruhan proses bersifat mekanis/otomatis, tanpa ada start atau stop  Proses sangat terkontrol, hasil sangat predictable  Tingkat mekanisasi: tinggi  Predictability proses: tinggi  Contoh: penyulingan minyak
  • 14. MEDIAN KARAKTERISTIK STRUKTUR (7) MENURUT JENIS TEKNOLOGI (WOODWARD)
  • 15. HASIL PENELITIAN (8) MENURUT JENIS TEKNOLOGI (WOODWARD)  Perusahaan sukses:  Teknologi sesuai struktur  Struktur dekat dengan ciri Median  berarti, ada hubungan antara: TEKNOLOGI  STRUKTUR  PERFORMANSI  Penelitian berikutnya menemukan hubungan: LINGKUNGAN  STRUKTUR  PERFORMANSI
  • 16. HASIL PENELITIAN (9) MENURUT JENIS TEKNOLOGI (WOODWARD)  Penelitian (Amerika):Melakukan konfirmasi kesimpulan Woodward:  55 perusahaan (St. Paul-Minneapolis): meniru Woodward (ZWERMAN)  43 perusahaan: fokus perhatian pada perubahan produk, analog kompleksitas teknologi (studi Woodward)  Kesimpulan: Makin tinggi frekuensi perubahan produk  Formalisasi & Birokrasi makin rendah (HARVEY)
  • 17. KESIMPULAN PENELITIAN (10) MENURUT JENIS TEKNOLOGI (WOODWARD)  Teori Kontingensi:  Struktur Gaya Manajemen, Performansi komersial tergantung (kontingen) pada faktor lain (teknologi & kondisi lingkungan)  Prinsip manajemen universal tidak lagi berlaku, semua tergantung kondisi  Penelitian Woodward merupakan penemuan penting dalam teori organisasi
  • 18. TEKNOLOGI ORGANISASI (1) (JAMES THOMPSON)  Teknologi Perusahaan Non-Manufaktur  Mempelajari hubungan Teknologi & Lingkungan, teoritis tidak empirik  Organisasi = Sistem terbuka  Teknologi = gambaran Lingkungan dan Kegiatan Kerja Internal  3 kategori Teknologi (Nilai Integrasi Aliran Kegiatan Jenis teknologi): Teknologi Perantara, Teknologi Rangkaian Panjang & Teknologi Intensif
  • 19. TEKNOLOGI ORGANISASI (2) (JAMES THOMPSON)
  • 20. TEKNOLOGI ORGANISASI (3) (JAMES THOMPSON)  Teknologi Perantara (Mediating Technology):  Menghubungkan organisasi (mediator) dengan klien dari lingkungan  Klien tidak saling berhubungan secara langsung karena mahal akibat sulit atau rumit  Contoh: Bursa saham  Teknologi Rangkaian Panjang (Long-Unked Technology):  Ada tahapan proses produksi yang berurutan dalam organisasi, output suatu tahap jadi input buat tahap berikutnya, berturut-turut hingga keluar kepada kilen  contoh: Pabrik Mobil
  • 21. TEKNOLOGI ORGANISASI (4) (JAMES THOMPSON)  Teknologi Intensif (Intensif Technology):  Beberapa jenis service khusus digabungkan untuk klien  Contoh: Rumah Sakit
  • 22. TEKNOLOGI ORGANISASI (5) (HICKSON & PUGH)  Studi terhadap 52 organisasi (Peneliti Universitas Aston): mengetahui teknologi Manufaktur & Non-Manufaktur  Menggunakan 3 variabel Teknologi:  Otomatisasi Peralatan: Persentase kegiatan yang menggunakan mesin/peralatan otomatis  Fleksibilitas Operasi (Workflow Rigidity):  Kekakuan aliran proses  Menunjukkan fleksibilitas pengetahuan, keterampilan menggunakan peralatan, dan saling ketergantungan antara langkah-langkah kegiatan
  • 23. TEKNOLOGI ORGANISASI (6) (HICKSON & PUGH)  Contoh: mesin single-purpose, satu jenis kegatan  kekuatan tinggi  Ketelitian Evaluasi (Specifity of Evaluation):  Tingkat ketelitian evaluasi kegiatan dari evaluasi spesifik (teliti, kuantitatif) sampai evaluasi tidak spesifik (opini pribadi)  Digabung jadi skala tunggal Workflow Integration (Integrasi Aliran Kegiatan), bisa digunakan untuk mengukur organisasi manufaktur
  • 24. TEKNOLOGI ORGANISASI (7) (HICKSON & PUGH)
  • 25. TEKNOLOGI ORGANISASI (8) (HICKSON & PUGH)  Organisasi Manufaktur: mempunyai tingkat otomatisasi peralatan, rigiditas kegiatan & ketelitian evaluasi yang tinggi  Jika nilai workflow integration tinggi, maka karakteristik organisasi sebagai berikut:  birokrasi tinggi  spesialisasi, standarisasi desentralisasi yang tinggi  rasio supervisor bawahan turun
  • 26. KESIMPULAN PENELITIAN (9) (STUDI ASTON: HICKSON & PUGH)  Teknologi hanyalah salah satu faktor yang berpengaruh terhadap struktur  Teknologi terasa pengaruhnya pada faktor-faktor struktural yang berkaitan dengan proses produksi
  • 27. DEPARTMENTAL TECHNOLOGY (1) (PERROW)  Kerangka Teknologi Departemen (Teknologi pada Bagian-Bagian Organisasi)  Perusahaan Manufaktur & Non-Manufaktur: Menggunakan 2 dimensi kegiatan kerja yang relevan terhadap struktur & proses organisasi:  Variasi Tugas (Task Variety):  Banyaknya exceptions dalam tugas: frekuensi kejadian tak terduga dalam suatu proses  Contoh: lini assembling  variasi tugas rendah
  • 28. DEPARTMENTAL TECHNOLOGY (2) (PERROW)  Kemudahan Analisis (Analyzabillty):  Kemudahan menganalisis kegiatan  Menguraikan kegiatan menjadi langkah-langkah yang jelas, terukur & mekanistik  penyimpangan mudah dideteksi  Kerangka Teknologi  Teknologi Rutin, Teknologi Non-Rutin, Teknologi Craft & Teknologi Engineering
  • 29. DEPARTMENTAL TECHNOLOGY (3) (PERROW)  Menggabungkan pengukuran teknologi dengan menggunakan gabungan variasi antara tugas - analyzablility (Diagonal): Teknologi Rutin & Teknologi Non-Rutin
  • 30. DEPARTMENTAL TECHNOLOGY (4) (PERROW) Low Mostly Organic Structure Organic Structure 1. Moderate formalization 1. Low formalization CRAFT NONROUTINE 2. Moderate centralization 2. Low centralization Performing Arts Strategic planning 3. Work experience 3. Training plus experience Designers Top management 4. Moderate to wide span 4. Moderate to narrow span Advertising Social science research 5. Horizontal, verbal COMU 5. Horizontal COMU meetings CRAFT NONROUTINE Mechanistic Structure Mostly Mechanistic Structure 1. High formalization 1. Moderate formalization ROUTINE ENGINEERING 2. High centralization 2. Moderate centralization Clerical General Accounting 3. Little training or experience 3. Formal training Maintenance Engineering 4. Wide span 4. Moderate span Auditing Legal research 5. Vertical, written COMU 5. Written and verbal COMU High ROUTINE ENGINEERING Low VARIETY High
  • 31. DEPARTMENTAL TECHNOLOGY (5) (PERROW)  Teknologi Rutin  Variasi tugas rendah, tugas formal, analyzable dengan ukuran angka yang jelas  Contoh: Pembuatan komponen logam (massal)  Teknologi Non-Rutin  Variasi tugas tinggi, pencapaian obyektif tidak analyzable, analisis masalah memerlukan usaha yang besar  Contoh: Penelitian (terutama sosial)
  • 32. DEPARTMENTAL TECHNOLOGY (6) (PERROW)  Teknologl Craft  Aliran kegiatan stabil, tidak analyzable, sehingga perlu latihan, pengalaman, intuisi, kebijaksanaan  Contoh: Pengrajin  Teknologi Engineering  Variasi tugas tinggi, kompleks, tetapi ada formula/ teknik/prosedur yang baku  analyzable  Contoh: Akuntan
  • 33. TEKNOLOGI & DESAIN ORGANISASI (6) (PERROW) KARAKTERISTIK JENIS TEKNOLOGI PADA BAGIAN ORGANISASI STRUK-TUR DAN Craft Non-Rutin Engineering Rutin MANAJEMEN 1. Formalisasi Sedang Rendah Sedang Tinggi 2. Sentralisasi Sedang Rendah Sedang Tinggi 3. Kewenangan dan Pada Pengrajin / Pada Karyawan Pada Tenaga Ahli Pada Pimpinan Peng ambilan Tukang Keputusan 4. Kualifikasi Pengalaman Latihan dan Latihan Formal Rendah Karyawan Kerja Pengalaman 5. Rentang Kendali Sedang sampai Sedang sampai Sedang Lebar lebar Sempit 6. Komunikasi Horisontal, Lisan Horisontal, Rapat Lisan dan Tertulis Vertikal, Tertulis / Pertemuan 7. Koordinasi dan Latihan, Pertemuan Laporan, Pengaturan, Kontrol Pertemuan / Kelompok, Norma Pertemuan / Anggaran, Rapat Rapat Laporan 8. Fokus Kegiatan Kualitas Kualitas Reliabilitas Kuantitas, Efisiensi
  • 34. PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP STRUKTUR ORGANISASI (1)  Konsekuensi penelitian Woodward  Teknologi merupakan faktor paling berpengaruh terhadap organisasi (imperatif teknologi)  Penelitian lain (berlawanan):  Kelompok ASTON:  Tidak mendukung imperatif teknologi  Ukuran & kondisi lingkungan lebih berpengaruh
  • 35. PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP STRUKTUR ORGANISASI (2)  CHILD: Meneliti 82 perusahaan & menemukan:  Pengaruh ukuran terhadap struktur lebih besar dari pengaruh teknologi  Pengaruh teknologi lebih terasa pada organisasi kecil  Teknologi berhubungan dengan standarisasi, formalisasi dan sentralisasi  BLAU:  Membandingkan hubungan teknologi & ukuran terhadap struktur pada 110 perusahaan New Jersey  Teknologi diukur dengah skala Woodward
  • 36. PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP STRUKTUR ORGANISASI (3)  BLAU:  Kesimpulan:  Pengaruh teknologi selektif, tergantung variabel struktur yang dipelajari  Contoh: Teknologi berpengaruh terhadap desentralisasi dalam keputusan operasional  KHANDWALLA:  Meneliti 79 perusahaan manufaktur (Amerika)  kesimpulan sama seperti BLAU
  • 37. PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP STRUKTUR ORGANISASI (4)  Kesimpulan  Teknologi berpengaruh terhadap struktur, tetapi bukan satu-satunya faktor yang berpengaruh  Pengaruh teknologi terhadap struktur lebih terasa pada organisasi kecil atau bagian organisasi  Pada organisasi besar, struktur dipengaruhi teknologi, ukuran & kondisi lingkungan  Teknologi sangat berpengaruh pada karakteristik struktural yang berhubungan dengan aliran kerja
  • 38. TASK INTERDEPENDENCE (1) KEGIATAN YANG SALING BERGANTUNGAN  Salah satu dimensi teknologi: Saling ketergantungan antara kegiatan- kegiatan  THOMPSON: Struktur & aliran kerja dalam organisasi dipengaruhi, adanya saling ketergantungan kegiatan  Saling ketergantungan berarti:  Saling ketergantungan karyawan atau bagian dalam pelaksanaan kegiatan  Saling ketergantungan rendah  karyawan/bagian mampu mengerjakan tugas sendiri tanpa memerlukan interaksi, konsultasi, pertukaran bahan dengan pihak lain
  • 39. TASK INTERDEPENDENCE (2) KEGIATAN YANG SALING BERGANTUNGAN
  • 40. TASK INTERDEPENDENCE (3) KEGIATAN YANG SALING BERGANTUNGAN  Saling ketergantungan Mengumpul (Pooled Interdependence)  Tingkat ketergantungan terendah yang dapat dimiliki suatu bagian & masih tetap merupakan bagian organisasi  Pekerjaan tidak mengalir antar bagian & tiap bagian bekerja independen walaupun tetap merupakan baglan organlsasi & menyumbang pada tugas bersama  Antar bagian perlu standardisasi, agar hasil bisa disatukan & produktivitas antar bagian bisa dibandingkan
  • 41. TASK INTERDEPENDENCE (4) KEGIATAN YANG SALING BERGANTUNGAN  Saling ketergantungan Berurutan (Sequential Interdependence)  Ketergantungan dalam bentuk seri, output suatu bagian jadi input untuk bagian berikutnya  Bagian yang lebih awal harus memproses dengan benar agar yang berikut dapat memproses dengan baik  Tingkat ketergantungan lebih tinggi dari Pooled Interdependence
  • 42. TASK INTERDEPENDENCE (5) KEGIATAN YANG SALING BERGANTUNGAN  Saling ketergantungan Berurutan (Sequential Interdependence)  Aliran material satu arah  manajemen harus lebih baik, diperlukan:  Koordinasi antar bagian  Perencanaan ekstensif & mencakup seluruh bagian yang terlibat  Komunikasi harian antar bagian, terutama jika ada penyimpangan dari rencana
  • 43. TASK INTERDEPENDENCE (6) KEGIATAN YANG SALING BERGANTUNGAN  Saling ketergantungan Bolak-balik (Reciprocal Interdependence):  Tingkat ketergantungan tertinggi  Output suatu kegiatan jadi input bagi kegiatan lain & dikembalikan jadi input bagi kegiatan pertama  Contoh: Perusahaan Penerbangan, input untuk Bagian Maintenance adalah pesawat yang telah dioperasikan & input untuk Bagian Operasl adalah pesawat yang telah mengalami maintenance
  • 44. TASK INTERDEPENDENCE (7) KEGIATAN YANG SALING BERGANTUNGAN  Saling ketergantungan Bolak-balik (Reciprocal Interdependence):  Manajemen harus sangat baik:  Struktur harus memungkinkan komunikasi yang sering serta interaksi kontinyu & mutual ajustment (penyesuaian bersama)  Perlu perencanaan ekstensif, walaupun rencana bukan satu-satunya kunci keberhasilan  Perlu koordinasi ketat
  • 45. PENGARUH TASK INTERDEPENDENCE (1) PADA STRUKTUR ORGANISASI  Jenis Saling Ketergantungan dan dampak terhadap Koordinasi / Struktur: TUNTUTAN JENIS SALING KOORDINASI DAN JENIS PRIORITAS DALAM KETERGANTUNGAN PENGAMBILAN KOORDINASI PENGELOMPOKAN KEPUTUSAN MENGUMPUL Rendah Standardisasi Rendah BERURUTAN Sedang Rencana Sedang Penyesuaian Bersama BOLAK-BALIK Tinggi Tinggi (antar Bagian/Unit)
  • 46. PENGARUH TASK INTERDEPENDENCE (2) PADA STRUKTUR ORGANISASI  Jenis Saling Ketergantungan dan dampak terhadap Struktur  Recriprocal Interdependence: prioritas tinggi dalam pengempokkan  perlu disatukan dalam satu bagian agar koordinasi lancar dan satu pimpinan  Jenis Saling Ketergantungan & dampak terhadap Koordinasi  Diteliti oleh VAN DE VEN pada 197 bagian dari Sekuriti Sosial di Amerika
  • 47. PENGARUH TASK INTERDEPENDENCE (3) PADA STRUKTUR ORGANISASI  Kesimpulan  Saling ketergantungan rendah: koordinasi melalui peraturan (standardisasi) & rencana  Saling ketergantungan tinggi: koordinasi melalui pertemuan (tatap muka) & mutual adjustment
  • 48. HUBUNGAN JENIS SALING KETERGANTUNGAN DENGAN TEKNIK KOORDINASI (VAN DE VEN) JENIS SALING- TEKNIK KOORDINASI YANG DIGUNAKAN KETERGANTUNGAN Pertemuan yang tidak dijadwalkan sebelumnya Penyesuaian BOLAK-BALIK Bersama Komunikasi Horisontal Pertemuan yang telah dijadwalkan sebelumnya BERURUTAN Perencanaan Komunikasi Vertikal Rencana MENGUMPUL Perencanaan Peraturan
  • 49. CIRI-CIRI ORGANISASI TIDAK SESUAI  Pengambilan keputusan seringkali terlambat atau pun kurang baik  Organisasi tidak mampu bereaksi dengan baik terhadap perubahan kondisi lingkungan  Dalam organisasi seringkali terjadi pertentangan
  • 50. Download slide di http://rumah-belajar.org