SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  22
MANAJEMEN INFORMASI DATA 
AGREGAT SISTEM PELAPORAN 
PELAYANAN KESEHATAN 
Kelompok 3 
NIA LESTARI (713701S 013018) 
NOVA JULYA (713701S 013019) 
MURNI FARIZA (713701S 013015) 
JIHAN AMALIA (713701S 013009)
PENGERTIAN 
• Manajemen adalah suatu proses yang 
dilakukan oleh satu orang /lebih untuk 
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang 
lain guna mencapai hasil (tujuan) yang tidak 
dapat dicapai oleh hanya satu orang saja. 
(Evancevich). 
• Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan 
atau suatu seni untuk mengatur para petugas 
kesehatan dan nonpetugas kesehatan guna 
meningkatkan kesehatan masyarakat melalui 
program kesehatan.”
•Agregat adalah fakta atau data 
sebagai sumber data kesehatan di 
dalam pelayanan kesehatan, 
contohnya data indikator rumah 
sakit. 
•Manajemen informasi data agregat 
pelayanan kesehatan adalah 
manajemen informasi data sebagai 
sumber penelitian dari sebuah 
pelayanan kesehatan.
Sumber Data Pelaporan Di Pelayanan 
Kesehatan 
1. Data Primer (Primary Data) : ialah data 
yang dikumpulkan dari sumber-sumber 
asli untuk tujuan tertentu melalui survei 
lapangan dengan menggunakan semua 
metode pengumpulan data original. 
2. Data Sekunder (Secondary Data) : ialah 
data yang telah dikumpulkan oleh lembaga 
pengumpul data dan dipublikasikan kepada 
masyarakat pengguna data.
INDIKATOR PELAPORAN RUMAH SAKIT 
Statistik rumah sakit adalah gambaran 
tentang kedaan pelayanan dirumah sakit. Biasanya 
bisa dilihat dari berbagi segi: 
• a. Tingkat pemanfaat sarana pelayanan 
• b. Mutu pelayanan 
• c. Tingkat efisiesi pelayanan. 
Untuk mengetahui tingkat tingkat 
pemanfaatan, mutu dan efisiensi pelayaanan dirumah 
sakit diperlukan berbagai indikator. Indikator 
adalah nilai parameter yang akan dipakai sennagai 
nilai banding antara fakta dengan standard yang 
diinginkan. Indikator untuk menilai rumah sakit yang 
sering digunakan adalah:
1. BOR (Bed Occupancy Ratio) 
•BOR = (Angka penggunaan tempat tidur) 
BOR menurut Huffman (1994) adalah “the 
ratio of patient service days to inpatient bed 
count days in a period under consideration”. 
• Sedangkan menurut Depkes RI (2005), BOR 
adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada 
satuan waktu tertentu.
1. BOR (Bed Occupancy Ratio 
• Indikator ini memberikan gambaran tinggi 
rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur 
rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal 
adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005). 
Rumus : 
Jumlah hari perawatan rumah sakit 
• BOR = X 100% 
Jmlh t4 tidur X Jmlh hari dlm satu periode
Contoh : Pasien yang dirawat tgl 1 sep = 97 pasien; 2 sep 
= 98 pasien; 3 sep = 100 pasien; tgl 4 sep = 89 pasien. 
Maka Jumlah Hari Perawatan dari tgl 1 – 4 Sep adalah 
384. Selama 4 hari (periode) 
Jumlah Tempat Tidur = Banyaknya tempat tidur yang 
ada/yang beroperasional di RS 
Misalnya jumlah TT kita ada 200 TT. 
Maka BORnya adalah : 
Jumlah HP = 384 
BOR = ————————————————– X 100 % 
(Jumlah TT = 200) X (Periode = 4 hr) 
384 
BOR = ——— X 100 % 
200 X 4 
384 
BOR = ——— X 100 % 
800 
BOR = 48 %
2. AVLOS (Average Length of Stay) 
•AVLOS = Rata-rata lamanya pasien dirawat). 
AVLOS menurut Huffman (1994) adalah “The 
average hospitalization stay of inpatient 
discharged during the period under 
consideration”. 
•AVLOS menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata 
lama rawat seorang pasien.
2. AVLOS (Average Length of Stay) 
• Indikator ini disamping memberikan gambaran 
tingkat efisiensi, juga dapat memberikan 
gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan 
pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang 
perlu pengamatan yang lebih lanjut. 
• Secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 
hari (Depkes, 2005). 
Rumus : 
Jumlah lama dirawat 
AVLOS = 
Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
Contoh : Pada tanggal 4 Sep ini ada 5 orang pasien pulang. 
Pasien A pulang dengan lama dirawat 4 hari 
Pasien B pulang paksa dengan lama dirawat 2 hari 
Pasien C meninggal dengan lama dirawat 10 hari 
Pasien D pulang dengan lama dirawat 3 hari 
Pasien E pulang dengan lama dirawat 6 hari 
Jadi Jumlah Lama Dirawat pada tanggal 4 sep tersebut adalah 25 
hari dan pasien yang pulang (baik hidup ataupun meninggal) ada 5 
orang. Maka pada tanggal 4 Sep tersebut ALOSnya adalah : 
Jumlah Lama Dirawat = 25 hari 
ALOS = ————————–------------------------------------------- 
Jumlah Pasien Keluar hidup & meninggal = 5 orang 
25 
ALOS = —— 
5 
ALOS = 5 hari 
Untuk mendapatkan lama dirawat pada setiap pasien dihitung dari 
kapan pasien pulang dan pasien tersebut masuk. Misalnya. Pasien 
A masuk tanggal 31 Agustus dan pulang tanggal 4 Sep, maka lama 
dirawat Pasien A adalah 4 hari.
3. TOI (Turn Over Interval 
•TOI (Turn Over Interval = Tenggang 
perputaran). 
•TOI menurut Depkes RI (2005) adalah 
rata-rata hari dimana tempat tidur tidak 
ditempati dari telah diisi ke saat terisi 
berikutnya.
3. TOI (Turn Over Interval) 
• Indikator ini memberikan gambaran tingkat 
efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya 
tempat tidur kosong tidak terisi pada 
kisaran 1-3 hari. 
Rumus : 
(Jmlh t4 tidur x Periode) – Hari perawatan) 
TOI = 
Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
Contoh : Jumlah TT = 200 TT 
Jumlah periode = 1 hari 
Jumlah hari Perawatan = 90 
Jumlah pasien keluar hidup & meninggal = 5 orang 
Maka TOInya adalah : 
(jmlh TT = 200 X jmlh periode =1) – Hari perawatan = 90 
TOI = —————————————————————————- 
Jumlah pasien keluar hidup & meninggal = 5 
(200 X 1) – 90 
TOI = —————– 
5 
110 
TOI = ——— 
5 
TOI = 22 hari 
Jumlah pasien meninggal > 48 jam dirawat
4. BTO (Bed Turn Over) 
•BTO (Bed Turn Over = Angka perputaran 
tempat tidur). BTO menurut Huffman (1994) 
adalah “...the net effect of changed in 
occupancy rate and length of stay”. 
•BTO menurut Depkes RI (2005) adalah 
frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu 
periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam 
satu satuan waktu tertentu.
4. BTO (Bed Turn Over) 
•Idealnya dalam satu tahun, satu 
tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 
kali. 
Rumus : 
Jmlh pasien keluar (hidup + mati) 
BTO = 
Jumlah tempat tidur
Contoh : Pasien keluar hidup & meninggal ada 5 
orang pada tanggal 4 Sep 
Jumlah Tempat tidur ada 200 TT 
Maka BTOnya adalah : 
Jmlh Pasien Keluar Hidup & Meninggal = 5 
BTO = —————————————————— 
Jumlah Tempat Tidur = 200 TT 
5 
BTO = —— 
200 
BTO = 0.025 kali
5. NDR (Net Death Rate) 
• NDR (Net Death Rate) 
NDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka 
kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 
penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran 
mutu pelayanan di rumah sakit. 
Rumus : 
Jumlah pasien mati > 48 jam 
NDR = X 1000 ‰ 
Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
6. GDR (Gross Death Rate) 
• GDR (Gross Death Rate) 
GDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka 
kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar. 
Rumus : 
Jmlh pasien mati slruhnya 
GDR = x1000 ‰ 
Jmlh pasien keluar (hidup + mati)
Penyajian Indikator Pelayanan Kesehatan 
Dengan Menggunakan Grafik Barber 
Johnson 
•Grafik Barber Johnson merupakan 
salah satu alat untuk mengukur 
tingkat efisiensi pengelolaan rumah 
sakit. Grafik barber Johnson sendiri 
diperoleh dari hasil perhitungan 
beberapa data statistic rumah sakit. 
Dan dalam hal ini, tentu saja medical 
recorder memegang peran penting.
MANAJEMEN DATA KESEHATAN
MANAJEMEN DATA KESEHATAN

Contenu connexe

Similaire à MANAJEMEN DATA KESEHATAN

efisiensi ok.ppt
efisiensi ok.pptefisiensi ok.ppt
efisiensi ok.pptprazcan
 
Tabel-Kematian (1).ppt
Tabel-Kematian (1).pptTabel-Kematian (1).ppt
Tabel-Kematian (1).pptMiranaLuna
 
Indikator Mutu RS.pptx
Indikator Mutu RS.pptxIndikator Mutu RS.pptx
Indikator Mutu RS.pptxjangmedrsgh
 
DEFINISI-OPERASIONAL-PROFIL-KESEHATAN-2019-tabel-76.pdf
DEFINISI-OPERASIONAL-PROFIL-KESEHATAN-2019-tabel-76.pdfDEFINISI-OPERASIONAL-PROFIL-KESEHATAN-2019-tabel-76.pdf
DEFINISI-OPERASIONAL-PROFIL-KESEHATAN-2019-tabel-76.pdfHenipuspitasari17
 
1-DEFINISI-OPERASIONAL-JUKNIS-PROFIL-KES-2019.pdf
1-DEFINISI-OPERASIONAL-JUKNIS-PROFIL-KES-2019.pdf1-DEFINISI-OPERASIONAL-JUKNIS-PROFIL-KES-2019.pdf
1-DEFINISI-OPERASIONAL-JUKNIS-PROFIL-KES-2019.pdfMUHAMMADIKHWAN529055
 
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdffachrulshidiq3
 
pedoman cara penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan
pedoman cara penghitungan kebutuhan tenaga keperawatanpedoman cara penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan
pedoman cara penghitungan kebutuhan tenaga keperawatandenialstroke
 
Kuliah_1_Cara_penentuan_kebutuhan_obat.pdf
Kuliah_1_Cara_penentuan_kebutuhan_obat.pdfKuliah_1_Cara_penentuan_kebutuhan_obat.pdf
Kuliah_1_Cara_penentuan_kebutuhan_obat.pdfLakilakiSetia
 
INDIKATOR MATNEO RPJMN 2020-2024 DAN RENSTRA 2022-2024.pptx
INDIKATOR MATNEO RPJMN 2020-2024 DAN RENSTRA 2022-2024.pptxINDIKATOR MATNEO RPJMN 2020-2024 DAN RENSTRA 2022-2024.pptx
INDIKATOR MATNEO RPJMN 2020-2024 DAN RENSTRA 2022-2024.pptxdinkesbutur
 

Similaire à MANAJEMEN DATA KESEHATAN (12)

Ranap
RanapRanap
Ranap
 
Standar pelayanan minimal_rumah_sakit
Standar pelayanan minimal_rumah_sakitStandar pelayanan minimal_rumah_sakit
Standar pelayanan minimal_rumah_sakit
 
efisiensi ok.ppt
efisiensi ok.pptefisiensi ok.ppt
efisiensi ok.ppt
 
Tabel-Kematian (1).ppt
Tabel-Kematian (1).pptTabel-Kematian (1).ppt
Tabel-Kematian (1).ppt
 
Indikator Mutu RS.pptx
Indikator Mutu RS.pptxIndikator Mutu RS.pptx
Indikator Mutu RS.pptx
 
DEFINISI-OPERASIONAL-PROFIL-KESEHATAN-2019-tabel-76.pdf
DEFINISI-OPERASIONAL-PROFIL-KESEHATAN-2019-tabel-76.pdfDEFINISI-OPERASIONAL-PROFIL-KESEHATAN-2019-tabel-76.pdf
DEFINISI-OPERASIONAL-PROFIL-KESEHATAN-2019-tabel-76.pdf
 
1-DEFINISI-OPERASIONAL-JUKNIS-PROFIL-KES-2019.pdf
1-DEFINISI-OPERASIONAL-JUKNIS-PROFIL-KES-2019.pdf1-DEFINISI-OPERASIONAL-JUKNIS-PROFIL-KES-2019.pdf
1-DEFINISI-OPERASIONAL-JUKNIS-PROFIL-KES-2019.pdf
 
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
 
pedoman cara penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan
pedoman cara penghitungan kebutuhan tenaga keperawatanpedoman cara penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan
pedoman cara penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan
 
Length Of Stay IGD RSMH
Length Of Stay IGD RSMHLength Of Stay IGD RSMH
Length Of Stay IGD RSMH
 
Kuliah_1_Cara_penentuan_kebutuhan_obat.pdf
Kuliah_1_Cara_penentuan_kebutuhan_obat.pdfKuliah_1_Cara_penentuan_kebutuhan_obat.pdf
Kuliah_1_Cara_penentuan_kebutuhan_obat.pdf
 
INDIKATOR MATNEO RPJMN 2020-2024 DAN RENSTRA 2022-2024.pptx
INDIKATOR MATNEO RPJMN 2020-2024 DAN RENSTRA 2022-2024.pptxINDIKATOR MATNEO RPJMN 2020-2024 DAN RENSTRA 2022-2024.pptx
INDIKATOR MATNEO RPJMN 2020-2024 DAN RENSTRA 2022-2024.pptx
 

Dernier

Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 

Dernier (20)

Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 

MANAJEMEN DATA KESEHATAN

  • 1. MANAJEMEN INFORMASI DATA AGREGAT SISTEM PELAPORAN PELAYANAN KESEHATAN Kelompok 3 NIA LESTARI (713701S 013018) NOVA JULYA (713701S 013019) MURNI FARIZA (713701S 013015) JIHAN AMALIA (713701S 013009)
  • 2. PENGERTIAN • Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu orang /lebih untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain guna mencapai hasil (tujuan) yang tidak dapat dicapai oleh hanya satu orang saja. (Evancevich). • Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur para petugas kesehatan dan nonpetugas kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program kesehatan.”
  • 3. •Agregat adalah fakta atau data sebagai sumber data kesehatan di dalam pelayanan kesehatan, contohnya data indikator rumah sakit. •Manajemen informasi data agregat pelayanan kesehatan adalah manajemen informasi data sebagai sumber penelitian dari sebuah pelayanan kesehatan.
  • 4. Sumber Data Pelaporan Di Pelayanan Kesehatan 1. Data Primer (Primary Data) : ialah data yang dikumpulkan dari sumber-sumber asli untuk tujuan tertentu melalui survei lapangan dengan menggunakan semua metode pengumpulan data original. 2. Data Sekunder (Secondary Data) : ialah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.
  • 5. INDIKATOR PELAPORAN RUMAH SAKIT Statistik rumah sakit adalah gambaran tentang kedaan pelayanan dirumah sakit. Biasanya bisa dilihat dari berbagi segi: • a. Tingkat pemanfaat sarana pelayanan • b. Mutu pelayanan • c. Tingkat efisiesi pelayanan. Untuk mengetahui tingkat tingkat pemanfaatan, mutu dan efisiensi pelayaanan dirumah sakit diperlukan berbagai indikator. Indikator adalah nilai parameter yang akan dipakai sennagai nilai banding antara fakta dengan standard yang diinginkan. Indikator untuk menilai rumah sakit yang sering digunakan adalah:
  • 6. 1. BOR (Bed Occupancy Ratio) •BOR = (Angka penggunaan tempat tidur) BOR menurut Huffman (1994) adalah “the ratio of patient service days to inpatient bed count days in a period under consideration”. • Sedangkan menurut Depkes RI (2005), BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu.
  • 7. 1. BOR (Bed Occupancy Ratio • Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005). Rumus : Jumlah hari perawatan rumah sakit • BOR = X 100% Jmlh t4 tidur X Jmlh hari dlm satu periode
  • 8. Contoh : Pasien yang dirawat tgl 1 sep = 97 pasien; 2 sep = 98 pasien; 3 sep = 100 pasien; tgl 4 sep = 89 pasien. Maka Jumlah Hari Perawatan dari tgl 1 – 4 Sep adalah 384. Selama 4 hari (periode) Jumlah Tempat Tidur = Banyaknya tempat tidur yang ada/yang beroperasional di RS Misalnya jumlah TT kita ada 200 TT. Maka BORnya adalah : Jumlah HP = 384 BOR = ————————————————– X 100 % (Jumlah TT = 200) X (Periode = 4 hr) 384 BOR = ——— X 100 % 200 X 4 384 BOR = ——— X 100 % 800 BOR = 48 %
  • 9. 2. AVLOS (Average Length of Stay) •AVLOS = Rata-rata lamanya pasien dirawat). AVLOS menurut Huffman (1994) adalah “The average hospitalization stay of inpatient discharged during the period under consideration”. •AVLOS menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien.
  • 10. 2. AVLOS (Average Length of Stay) • Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut. • Secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005). Rumus : Jumlah lama dirawat AVLOS = Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
  • 11. Contoh : Pada tanggal 4 Sep ini ada 5 orang pasien pulang. Pasien A pulang dengan lama dirawat 4 hari Pasien B pulang paksa dengan lama dirawat 2 hari Pasien C meninggal dengan lama dirawat 10 hari Pasien D pulang dengan lama dirawat 3 hari Pasien E pulang dengan lama dirawat 6 hari Jadi Jumlah Lama Dirawat pada tanggal 4 sep tersebut adalah 25 hari dan pasien yang pulang (baik hidup ataupun meninggal) ada 5 orang. Maka pada tanggal 4 Sep tersebut ALOSnya adalah : Jumlah Lama Dirawat = 25 hari ALOS = ————————–------------------------------------------- Jumlah Pasien Keluar hidup & meninggal = 5 orang 25 ALOS = —— 5 ALOS = 5 hari Untuk mendapatkan lama dirawat pada setiap pasien dihitung dari kapan pasien pulang dan pasien tersebut masuk. Misalnya. Pasien A masuk tanggal 31 Agustus dan pulang tanggal 4 Sep, maka lama dirawat Pasien A adalah 4 hari.
  • 12. 3. TOI (Turn Over Interval •TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran). •TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya.
  • 13. 3. TOI (Turn Over Interval) • Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Rumus : (Jmlh t4 tidur x Periode) – Hari perawatan) TOI = Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
  • 14. Contoh : Jumlah TT = 200 TT Jumlah periode = 1 hari Jumlah hari Perawatan = 90 Jumlah pasien keluar hidup & meninggal = 5 orang Maka TOInya adalah : (jmlh TT = 200 X jmlh periode =1) – Hari perawatan = 90 TOI = —————————————————————————- Jumlah pasien keluar hidup & meninggal = 5 (200 X 1) – 90 TOI = —————– 5 110 TOI = ——— 5 TOI = 22 hari Jumlah pasien meninggal > 48 jam dirawat
  • 15. 4. BTO (Bed Turn Over) •BTO (Bed Turn Over = Angka perputaran tempat tidur). BTO menurut Huffman (1994) adalah “...the net effect of changed in occupancy rate and length of stay”. •BTO menurut Depkes RI (2005) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu.
  • 16. 4. BTO (Bed Turn Over) •Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali. Rumus : Jmlh pasien keluar (hidup + mati) BTO = Jumlah tempat tidur
  • 17. Contoh : Pasien keluar hidup & meninggal ada 5 orang pada tanggal 4 Sep Jumlah Tempat tidur ada 200 TT Maka BTOnya adalah : Jmlh Pasien Keluar Hidup & Meninggal = 5 BTO = —————————————————— Jumlah Tempat Tidur = 200 TT 5 BTO = —— 200 BTO = 0.025 kali
  • 18. 5. NDR (Net Death Rate) • NDR (Net Death Rate) NDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Rumus : Jumlah pasien mati > 48 jam NDR = X 1000 ‰ Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
  • 19. 6. GDR (Gross Death Rate) • GDR (Gross Death Rate) GDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar. Rumus : Jmlh pasien mati slruhnya GDR = x1000 ‰ Jmlh pasien keluar (hidup + mati)
  • 20. Penyajian Indikator Pelayanan Kesehatan Dengan Menggunakan Grafik Barber Johnson •Grafik Barber Johnson merupakan salah satu alat untuk mengukur tingkat efisiensi pengelolaan rumah sakit. Grafik barber Johnson sendiri diperoleh dari hasil perhitungan beberapa data statistic rumah sakit. Dan dalam hal ini, tentu saja medical recorder memegang peran penting.