3. SISTEM? TARGET? MOTIVASI ≠ SANKSI PERFORMA TEAM?? KEMANDIRIAN TEAM?? TURN OVER TINGGI PIC≠ PEMIMPIN PIC= SUPER SALESMAN PIC FOKUS ON SALES PENDAHULUAN
4.
5.
6.
7. Fakta …..... Seorang SPV, tidak begitu saja bisa berubah menjadi seorang pelatih untuk marketing tanpa memiliki kemampuan pelatihan yang baik. Seringkali seorang SPV tidak mengerti perbedaan ketika menjadi seorang “Pimpinan” dan menjadi seorang Pelatih Marketing Seorang SPV selalu menghabiskan sebagian besar waktu mereka dalam hal proses penjualan, buka PO, data, problem, sales report dll Proses yang seharusnya tidak dilupakan seorang SPV adalah membuat team Marketing nya maju, sehingga mereka bisa mencapai hasil yang lebih baik melalui pelatihan Marketing. Sekarang saatnya berubah !!!
8. Tujuan Pelatihan Marketing: Memberikan arahan, mendorong tercapainya kinerja yang “excellent”, memberikan “empowerment (kekuatan dari dalam)” dan kemampuan kepada SO untuk berkembang TUJUAN DAN MANFAAT PELATIHAN MARKETING Manfaat Pelatihan : Pelatihan yang efektif akan menghasilkan pencapaian target yang lebih baik, pembelajaran, pengembangan diri marketing dan kepuasan bagi marketing maupun perusahaan.
15. 4. PELAKSANAAN PELATIHAN MARKETING. Dalam pelatihan ini kita menggunakan METODE G-R-O-W Metode G-R-O-W adalah teknik untuk penyelesaian masalah atau untuk menentukan tujuan penjualan. Metode ini dikembangkan di Ingris dan telah digunakan secaara intensive sejak 1980an. Metode G-R-O-W di ciptakan oleh Graham Alexander, Alan Fine dan Sir John Whitmore.
16. • Goal : Tetapkan apa yang hendak didiskusikan, tujuan apa yang hendak di capai • Reality : Bandingkan dengan kenyataan yang ada/ terjadi, atau sebab utama yang ada • Options : Ajak Marketing untuk mencari solusi yang bisa dilakukan. • Wrap up : Susun rencana yang akan dijalankan, berikan contoh dan petunjuk terhadap hal – hal yang bisa membantu Marketing mencapai tujuan tersebut LANGKAH-LANGKAH METODE GROW METHOD
17. Contoh sesi Pelatihan Wisnu : Hi Ben. Gimana kabarnya? Bagaimana kabar keluarga, yang waktu itu kita bicarakan? Beny : Siang mas. Saya sehat-sehat saja. Keluarga juga sehat semua. Terima kasih atas perhatiannya Wisnu : Bagus,bagus. Senang saya mendengarkannya. Pekerjaan bagaimana? Hasil sales meningkat? Beny : Belum meningkat seperti yang saya harapkan mas. Bulan ini saya masih ketinggalan Wisnu : Iya saya lihat di hasil kamu juga memang begitu. Coba kira – kira bisa kamu ceritakan kesulitan atau kendala kamu. Kita akan diskusikan bagaimana supaya kamu bisa belajar dan maju dari pengalaman kamu Beny : Saya sering melayani customer, sudah saya lakukan yang terbaik, saya jelaskan produknya, tapi mereka tetap tidak tertarik dan tidak jadi beli. Wisnu : Oh gitu. Gini Ben, Tadi sih saya sempet perhatikan kamu ketika kamu melayani customer tersebut. Ada beberapa hal yang saya liat dan kamu bisa perbaiki yah..... Beny : Perbaiki yang bagaimana mas ? Wisnu : Waktu kamu menawarkan produk. Kamu menjelaskan secara detail tentang produknya ....sangat detail sekali. Kira – kira kamu tahu apa konsumenmu itu tipenya seperti apa.. Marketing: Beny, Age 23, Sales, Under Achiever, kemauan tinggi – ketrampilan masih rendah Pelatih : Wisnu, Age 27, SPV Tipe pelatihan: Advise
18. Beny : seperti apa ya mas…saya kira semua konsument itu sama aja deh..pengen yang terbaik... Wisnu : ingat mas Beny…setiap konsumen itu berbeda-beda lho…ada yang suka didengarkan..ada yang suka mendengarkan…macam-macam deh.. Dan setiap konsument harus diperlakukan berbeda-beda mas. Beny : Hmmmmmm....gimana cara tahu taunya mas. Wisnu : coba kita ambil contoh konsumenmu yang tadi. Kira – kira apa yang kamu lihat dari konsument tadi. Beny : aduh apa ya….dia tadi orangnya cukup rapi dan sepertinya tepelajar juga. Wisnu : nah…dari situ aja kita bisa tahu karakter dia…klo dia termasuk tipe yang terpelajar otomatis dia sudah mempelajari tentang produk kita? Jadi kamu tidak perlu menjelaskan secara detail tentang produknya. Cukup point – pointnya saja. Karena dia sudah mempelajari produknya, kamu coba mengkondisikan pembicaraan sesantai mungkin…cobalah untuk banyak mendengar dari pada berbicara..inget..konsument itu pengen keluhannya didengarkan..lha..kita yang mencarikan solusinya. Beny : apa lagi kalo kita bisa mengali info tentang kebutuhan konsumen ya…jadi kita ndak perlu buang energi terlalu banyak…semakin kita tahu kebutuhan konsument semakin kita bisa mencarikan solusinya. Contoh sesi Pelatihan
19. Wisnu : Nah tuh, kamu bisa lebih jago dari saya. Coba kamu latih terus cara berkomunikasi dengan customer, semakin kamu berlatih semakin kamu tahu tipe-tipe konsument dan pasti kamu bisa jago jualan seperti teman – teman lain Beny : Iya mas, baru sekarang saya kepikiran untuk lakukan itu. Ternyata tidak susah yah. Wisnu : Betul. Yang penting, kamu mau kreatif, cari cara untuk mengenal konsumen lebih baik lagi. Gini aja, saya akan bimbing kamu agar lebih lancar atau terbiasa mengenal karakter konsumen dengan cepat sehingga kamu bisa mengerti kebutuhan konsumen dan segera mencarikan solusinya. Beny : Saya akan terus mencoba mas Wisnu : Nanti kalo saya kunjungan lagi, kita bisa diskusi lagi yah, apa yang telah kamu lakukan, apa yang masih sulit dan gimana hasilnya. Jangan ragu hubungi saya kalo misalnya ada yang kamu rasa kurang atau tidak mengerti Beny : Baik mas, saya akan menjalankan hal – hal tadi untuk kemajuan diri saya sendiri. Mohon di dukung terus yah mas Wisnu : Pasti. Sukses terus yah Beny : Terima kasih mas Contoh sesi Pelatihan
20. ANALISA PELATIHAN Contoh G-R-O-W untuk contoh diatas : Goal Karena si Benny (MKT) memiliki masalah dalam hal berjualan walau dia kerja keras, maka si Wisnu (Spv, Pelatih) mau menggali kemampuan berpikir si Benny, dengan memberikan petunjuk agar si MKT bisa memikirkan langkah-langkah yang bisa digunakan untuk berjualan lebih baik lagi. Reality Ternyata ketika menawarkan, cara berkomunikasi atau menawarkan produk atau promo masih sangat basic,standar, sehingga customer kurang tertarik. Options Spv dan MKT setuju untuk mencoba beberapa opsi dalam berkomunikasi yang bisa digunakan untuk berjualan lebih baik lagi. Wrap Up Setelah si MKT bisa untuk melakukan komunikasi lebih baik lagi dengan mencoba, di buat kesepakatan agar MKT terus melatih dirinya, dan SPV akan terus membimbing sehingga si MKT akan terbiasa dan bisa