Dokumen tersebut membahas tentang sistem pengendalian manajemen yang mencakup pengertian, perancangan menggunakan balanced scorecard, informasi yang digunakan, sistem formal dan informal, pengendalian manajemen yang efektif, desentralisasi, pilihan pusat pertanggungjawaban, dan transfer pricing.
1. T
E N
M M G
E E N
G T I
A YS IC )
A N S R 5
L
M O R – P 80
– R E 7
2 2 T SF 7 9
H ON N E
C C A G
R A
T (P
& 1. Corry Melinda (1106135514)
2. Ira Kartika Rangkuti (1106136391
3. Fajar Indrawan (1106135962)
4. Rahmadani Putra (1106137601)
1.
2.
3.
4.
5.
5. Sagita Fajarahayu (1106138075)
6.
7.
6. Sammuel Des Andre (1106138081
7. Tiksa Grahita (1106138402)
2. MANAGEMENT CONTROL SYSTEM /
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
1. Pengertian
Suatu cara untuk mengumpulkan dan menggunakan informasi
untuk membantu dan mengkoordinasikan perencanaan dan
pengendalian keputusan di seluruh organisasi dan
mengarahkan perilaku manajer dan karyawan lainnya.
2. Perancangan Management Control System menggunakan
beberapa atau seluruh konsep balanced scorecard, yaitu:
Keuangan / Financial
Pelanggan / Customer
Proses bisnis internal / Internal business process
Pembelajaran dan Pertumbuhan / Learning and growth
3. Informasi yang digunakan:
Internal perusahaan (laba bersih, kepuasan pekerja)
Eksternal perusahaan (harga saham, kepuasan pelanggan)
3. FORMAL AND INFORMAL SYSTEMS
1. Formal sistem, terdiri dari:
Peraturan eksplisit
Prosedur
Pengukuran kinerja
Rencana insentif
2. Informal sistem, terdiri dari:
Nilai bersama
Loyalitas
Saling berkomitmen antar karyawan
Budaya perusahaan
Norma-norma tidak tertulis ,mengenai perilaku
manajer dan karyawan lainnya yang diterima manajer
yang diterima umum.
4. PENGENDALIAN MANAJEMEN YANG
EFEKTIF
1. Sejalan dengan strategi dan tujuan perusahaan.
Contoh :
Menyediakan produk dan jasa yang inovatif.
Mengurangi biaya dan target harga bagi konsumen
yang sensitif.
2. Dirancang untuk mendukung tanggung jawab masing-
masing manajer dalam suatu perusahaan
Tiap manajer memiliki kebutuhan informasi yang
berbeda-beda.
5. PENGENDALIAN MANAJEMEN YANG
EFEKTIF
3. Dapat memotivasi manajer dan karyawan.
Motivasi adalah keinginan untuk mencapai tujuan yang
telah dipilih (aspek tujuan kongruensi / harmonisasi
tujuan) yang dikombinasikan dengan usaha untuk
mencapai tujuan tersebut (aspek usaha).
Dua aspek motivasi:
Harmonisasi tujuan (goal-congruence)
Usaha (effort)
6. DESENTRALISASI
1. Pengertian:
Desentralisasi adalah kebebasan bagi manajer tingkat
bawah dari sebuah perusahaan untuk membuat
keputusan berdasarkan otonomi, yaitu tingkat kebebasan
untuk membuat keputusan.
Semakin besar kebebasan, semakin besar otonomi
2. Desentralisasi vs Sentralisasi:
Desentralisasi : Kendala minimum, kebebasan
maksimum bagi manajer tingkatan paling bawah untuk
membuat keputusan
Sentralisasi : Kendala maksimum, kebebasan
minimum bagi manajer tingkatan paling bawah untuk
membuat keputusan
7. DESENTRALISASI
3. Keuntungan Desentralisasi:
Membuat respon yang lebih besar kepada pelanggan
subunit, pemasok, dan karyawan
Mengarah ke keuntungan dari pengambilan keputusan
yang lebih cepat yang dibuat oleh manajer subunit.
Meningkatkan motivasi manajer subunit
Membantu pengembangan dan pembelajaran manajemen
Mempertajam fokus dari manajer subunit dan memperluas
pencapaian top manajemen
4. Biaya Desentralisasi:
Menghasilkan pengambilan keputusan optimal
Berfokus kepada perhatian manajer dalam subunit
dibandingkan perusahaan secara keseluruhan
Menghasilkan duplikasi output
Menghasilkan duplikasi aktivitas.
8. DESENTRALISASI
5. Perbandingan antara Keuntungan dan Biaya
Desentralisasi:
Survey dari perusahaan di US dan Eropa melaporkan
bahwa keputusan yang dibuat berdasarkan desentralisasi
berhubungan dengan product mix dan iklan produk.
Dalam area ini, subunit manajer membangun rencana
operasi, melakukan pelaporan, dan membuat keputusan
lebih cepat berdasarkan informasi lokal. Keputusan
berhubungan dengan tipe dan sumber dari pendanaan
jangka panjang dan pajak penghasilan yang dibuat.
9. DESENTRALISASI
Manajer perusahaan memiliki informasi lebih baik dari
pendanaan di berbagai pasar dan dapat memperoleh hal
yang terbaik.
Sentralisasi strategi pajak penghasilan mengijinkan
perusahaan untuk melakukan trade off dan mengatur
pendapatan dalam sebuah subunit dan kerugian di
subunit yang lain.
Keuntungan dari desentralisasi menjadi lebih besar
ketika perusahaan menghadapi ketidakpastian dalam
lingkungannya, membutuhkan pengetahuan lokal yang
lebih detail untuk melakukan berbagai macam pekerjaan,
dan memiliki sedikit interdependensi diantara divisi.
10. DESENTRALISASI DI PERUSAHAAN
MULTINASIONAL
Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang
beroperasi di beberapa negara, sering didesentralisasikan
karena sentralisasi pengendalian perusahaan dengan subunit
di seluruh dunia secara fisik dan praktek menjadi tidak
mungkin.
Desentralisasi memungkinkan manajer di berbagai negara
untuk membuat keputusan yang mengeksploitasi
pengetahuan mereka tentang bisnis lokal dan kondisi politik
dan membuat mereka harus bisa menghadapi ketidakpastian
dalam lingkungan masing-masing.
Namun terdapat kelemahan terbesar untuk desentralisasi
multinasional, yaitu kehilangan atau kurangnya kontrol.
11. PILIHAN MENGENAI PUSAT
PERTANGGUNGJAWABAN
4 tipe pusat pertanggungjawaban:
Cost Center
Revenue Center
Profit Center
Investment Center
Terkadang terdapat kesalahan konsep, bahwa profit
center dan investment center sinonim untuk subunit
desentralisasi sedangkan cost center sinonim untuk
subunit sentralisasi.
12. TRANSFER PRICING
Transfer Price adalah biaya harga sub-unit (departement atau
divisi) untuk satu produk atau jasa yang dipasok ke sub-unit lain
dari organisasi yang sama.
Sistem pengendalian manajemen menggunakan transfer prices
untuk mengkoordinasikan tindakan dari sub–unit dan untuk
mengevaluasi kinerja mereka.
Transfer Price menghasilkan pendapatan atas penjualan sub-
unit dan biaya pembelian untuk pembelian sub-unit yang
mempengaruhi laba usaha masing-masing sub-unit tersebut.
Intermediate Product adalah produk atau jasa yang ditransfer
diantara sub-unit organisasi.
13. CARA MENGHITUNG
TRANSFER PRICING
1. Transfer harga berbasis pasar (Market-based transfer
prices)
3. Transfer harga berbasis biaya (Cost-based transfer prices)
5. Hybrid transfer prices
14. Transportation Division
Variable cost per barrel of crude oil $1
contract price per barrel of crude oil
$72 Fixed cost per barrel of crude oil $3
suppled in matamoros =
Full cost per barrel of crude oil $4
Barrells of rude oil transferred
Refining Divisions
Variable cost per barrel of gasoline $8
Market price per barrel of crude oil Market price per barrel of gasoline
$85 Fixed cost per barrel of gasoline $6 $190
supplied to houston refinery = sold to external parties =
Full cost per barrel of gasoline $14
15. Production and Sales Data
barrels of crude oil transferred = 100
Barrels of Gasoline sold = 50
Internal transfers at Internal transfers at
Market Price = 105% of Full Cost = Hybrid Price =
$85 per barrel $79,80 per barrel $82 per barrel
Transportation Division
Revenues, $85, $79,80, $82 x 100 barrels of crude oil $8.500 $7.980 $8.200
Costs
Crude oil purchase costs, $72 x 100 barrels of crude oil $7.200 $7.200 $7.200
Division Variable costs, $1 x 100 barrels of crude oil $100 $100 $100
Division Fixed costs, $3 x 100 barrels of crude oil $300 $300 $300
Total division costs $7.600 $7.600 $7.600
Division operating income $900 $380 $600
Refining Divisions
Revenues, $190 x 50 barrels of gasoline $9.500 $9.500 $9.500
Costs
Transferred-in costs, $85, $79,80, $82
x 100 barrels of crude oil $8.500 $7.980 $8.200
Division Variable costs, $8 x 50 barrels of gasoline $400 $400 $400
Division Fixed costs, $6 x 50 barrels of gasoline $300 $300 $300
Total divison costs $9.200 $8.680 $8.900
Division operating income $300 $820 $600
Operating Income of both divisions together $1.200 $1.200 $1.200