SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  22
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGENAL KOMPONEN

ELEKTRONIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM

 TEACHING PADA SISWA KELAS X SMKN 4 INFORMATIKA TANJUNG BALAI




                        DISUSUN OLEH :


                    SATRIO IMAN PRATOMO


                          5215 08 3424




        PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA


           FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


                 UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


                             2011
KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-

Nya, sehingga proposal penelitian dapat diselesaikan. Penyusun berharap proposal penelitian ini,

dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pihak, khususnya dalam bidang pendidikan.


Proposal penelitian ini disusun untuk menjelaskan tentang UPAYA MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR MENGENAL KOMPONEN ELEKTRONIKA DENGAN MENGGUNAKAN

MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS X SMKN 4

INFORMATIKA TANJUNG BALAI karena dengan penelitian ini sangat berguna untuk

mengetahui sejauh mana hasil belajar yang dicapai dalam pemberian tugas pekerjaan rumah.


Proposal penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kelengkapan proposal penelitian ini. Akhir kata

semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca

umumnya.


                                                            Jakarta, Desember 2011




                                                                  Penyusun
BAB I


                                       PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang Masalah

       Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan formal tingkat

menengah yang bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berakhlak

mulia, terampil dan terlatih untuk memasuki lapangan pekerjaan. Departemen Pendidikan

menjadikan SMK sebagai salah satu lembaga pendidikan kejuruan untuk menyediakan tenaga

kerja nasional yang terampil dan terdidik serta berahklak mulia.


       Rupert Evan merumuskan tujuan Pendidikan Kejuruan (SMK) : 1) memenuhi kebutuhan

masyarakat akan tenaga kerja, 2) Meningkatkan pilihan pendidikan bagi setiap individu, dan 3)

Mendorong motivasi untuk terus belajar (dalam Muslim: 2007). Dalam peraturan pemerintah

No. 29 Tahun 1990 juga merumuskan bahwa Pendidikan Menengah Kejuruan (SMK)

mengutamakan kesiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap

professional. Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan Pendidikan Kejuruan

adalah mempersiapkan peserta didik sebagai calon tenaga kerja dan mengembangkan eksistensi

peserta didik, untuk kepentingan peserta didik, bangsa dan Negara. Apabila ditinjau dari tujuan

dan konsep dasar pelaksanaannya maka Pendidikan Kejuruan Tingkat Menengah (SMK) sangat

berbeda dengan Pendidikan Umum (SMA).


       Ada tujuh kriteria Pendidikan Kejuruan yaitu : 1) Orientasi pada kinerja Individu dalam

dunia kerja, 2) justifikasi khusus pada kebutuhan nyata di lapangan, 3) fokus kurikulum pada

aspek-aspek psikomotorik, afektif dan kognitif, 4) tolok ukur keberhasilan tidak hanya di

sekolah, 5) kepekaan terhadap pekembangan dunia kerja, 6) memerlukan sarana dan prasarana
khusus yang memadai, dan 7) adanya dukungan masyarakat. (Finch dan Crunkilton :1999;14-

16)


       Selanjutnya dalam peraturan pemerintah No. 22 Tahun 2006 tentang pengelompokan

mata pelajaran untuk SMK terdiri atas: 1) normatif : kelompok mata pelajaran yang dialokasikan

secara tetap yang meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan

Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya, 2) adaptif : terdiri atas mata pelajaran

Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, KKPI dan Kewirausahaan, dan 3) produktif : terdiri atas

sejumlah mata pelajaran yang dikelompokkan dalan Dasar Kompetensi Kejuruan dan

Kompetensi Kejuruan. Implementasi ketiga kelompok materi ini dalam bentuk aktivitas

pembelajaran mencakup kegiatan tatap muka, praktik sekolah dan praktik industri. Keseluruhan

aktivitas pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam wilayah

kognitif, afektif, dan psikomotorik.


       Berdasarkan pada pengorganisasian materi pelajaran dan implementasinya maka kriteria

minimal lulusan SMK adalah kompeten dalam pengetahuan dan keterampilan, standar

kompetensi ini akan menjadi modal dasar siswa ketika lepas dari SMK, artinya mereka sudah

memiliki keterampilan dan keahlian sesuai dengan bidangnya dan siap untuk memasuki dunia

usaha dan dunia industri.
1.2 Identifikasi Masalah


       Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, terdapat banyak masalah

yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini dapat ditinjau dari berbagai

komponen pembelajar seperti siswa, guru, sarana prasarana, media dan masih banyak komponen

yang lainnya. Dari banyaknya permasalahan yang dihadapi maka diperkirakan faktor-faktor yang

menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa diidentifikasi beberapa masalah antara lain :

kemampuan guru dalam mengajar masih minim, alokasi waktu dalam pembelajaran masih

kurang, model pembelajaran yang digunakan belum sesuai dengan karakteristik siswa, guru

kurang mengembangkan teknik penyajian materi dalam pembelajaran elektronika analog dan

digital dasar, pemberian materi oleh guru kurang memperhatikan kemampuan siswa, uji

kemampuan siswa belum memberikan umpan balik, baik kepada siswa maupun guru.




1.3 Pembatasan Masalah


       Berdasarkan beberapa masalah yang teridentifikasi di atas, maka oleh karena

keterbatasan peneliti dalam hal waktu, tenaga maupun dana maka permasalahan dalam penelitian

ini di batasi pada penerapan model pembelajraan. Model pembelajaran yang digunakan dalam

penelitian ini adalah model pembelajaran Quantum Teaching untuk meningkatkan hasil belajar

Mengenal Komponen Elektronika Kelas X SMK TIK N 4 Tanjungbalai.
1.4 Perumusan Masalah


Berdasarkan batasan masalah di atas maka dapat diajukan rumusan masalah sebagai berikut :

“Apakah model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan hasil belajar Mengenal

Komponen Elektronika pada siswa kelas X SMKN TIK 4 Tanjungbalai?”


1.5 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut : Untuk mengetahui hasil belajar Mengenal Komponen Elektronika dengan

menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching pada siswa kelas X SMKN TIK 4

Tanjungbalai Tahun ajaran 2011-2012.


1.6 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :


   1. Manfaat bagi peneliti, yaitu sebagai kekayaan wawasan dan pengalaman dalam

       menentukan dan menerapkan model pembelajaran yang dapat menunjang hasil belajar

       siswa yang maksimal.

   2. Manfaat bagi sekolah, yaitu dapat menjadi gambaran bagi tenaga pendidik untuk

       menentukan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.

   3. Manfaat bagi siswa, yaitu sebagai pengalaman belajar dengan menggunakan model

       Quantum Teaching.

   4. Manfaat bagi mahasiswa, yaitu sebagai gambaran awal dalam penelitian untuk dapat

       ditindak lanjuti ke permasalahan yang lebih kompleks.
BAB II


 KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PERUMUSAN HIPOTESIS


2.1 Kerangka Teoritis


A. Pembelajaran berbasis kompetensi


       Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dikelola oleh pendidik untuk

membelajarkan siswa sesuai dengan tujuan dan desain pembelajaran yang telah dirancang. Hal

ini juga mengacu pada teori belajar - mengajar yang menjadi landasannya, belajar tuntas berbasis

kompetensi, penguasaan materi, transformasi budaya, dan lain-lain. Walaupun secara umum

setiap teori pembelajaran ini mempunyai komponen dasar yang harus diperhatikan guru yaitu

karakteristik siswa, sarana dan prasarana, tujuan pembelajaran, bahan ajar, lingkungan sekolah,

kesiapan pendidik dan alokasi waktu.


       Dalam teori belajar tuntas siswa sebagai subjek pembelajaran memiliki perbedaan

karakteristik. Konsep utama dalam teori belajar tuntas adalah “semua siswa dapat menuntaskan

materi belajarnya asal diberi waktu yang cukup kepadanya‖ (Hernawan, 2008). Artinya setiap

siswa memerlukan waktu yang berbeda untuk menguasai materi pembelajaran. Hal ini juga

ditopang oleh konsep psikologi tentang perbedaan individual (individual diffrencies) khususnya

tentang kecerdasan intelektual.
Brown dan Saks (1980) mengatakan bahwa usaha belajar siswa memiliki dua dimensi,

yakni (1) jumlah waktu yang dihabiskan siswa dalam suatu kegiatan belajar, dan (2) intensitas

keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar (dalam Hernawan, 2008). Bloom (1998) juga

mengemukakan bahwa kualitas pembelajaran yang optimal dan waktu belajar yang cukup

diharapkan dapat mencapai ketuntasan belajar (dalam Hernawan, 2008).


       Berdasarkan teori belajar tuntas yang telah diuraikan di atas maka dapat disimpulkan

bahwa kunci keberhasilan siswa dalam menguasai materi pembelajaran adalah adanya kerja

keras pendidik untuk memperhatikan karakteristik setiap siswa, seperti tingkat kecerdasan

intelektual, gaya belajar, dan alokasi yang dibutuhkan untuk menguasai materi belajar. Oleh

karena itu perlu adanya program pendidikan yang sistematis, terarah, dan program pembelajaran

yang dirancang, diawasi dan disesuaikan dengan tujuan dan hasil.


       Competency base adalah pendekatan pendidikan yang sangat sistematis, dimana setiap

komponen dalam program pembelajaran dirancang dan disesuaikan dengan satu hal dalam tujuan

dan hasil‖ (John Wiley & Sons, 2001). Karakteristik dasar dari program pendidikan berbasis

kompetensi (competency based) ada empat
Pertama yaitu pembelajaran didasarkan hanya pada satu hasil pendidikan dan pelatihan

yang spesifik, diungkapkan dengan jelas dalam bentuk kompetensi yang telah dimodifikasi dari

pekerjaan tertentu dan dilatihkan kepada siswa. Kedua, Program Pendidikan Berbasis

Kompetensi menyediakan kegiatan belajar, materi dan pendidikan yang berkualitas tinggi,

dirancang dengan cermat, pengajaran berpusat pada siswa yang dirancang untuk membantu para

siswa untuk menguasai setiap unit pengajaran.


       Ketiga adalah menyediakan waktu yang cukup bagi siswa untuk sepenuhnya menguasai suatu

unit pelajaran, sebelum diizinkan untuk melanjutkan ke unit pelajaran berikutnya. Keempat, adalah

menuntut siswa untuk mempraktikkan penguasaan materi atau kemampuannya untuk setiap unit

pelajaran di dalam situasi lingkungan kerja, sebelum mendapatkan nilai atas pencapaian itu dan

unjuk kerjanya dibandingkan dengan standar tertentu yang telah ditetapkan (U.S Departement of

Education, 2001).
Selain berdasarkan peraturan perundang-undangan, kompetensi lulusan SMK juga dapat

dirumuskan berdasarkan persyaratan yang ditentukan oleh pengguna lulusan atau dunia kerja

(workplace/stakeholder). Usaha dimaksud dengan melalui pengintegrasian SK yang ditentukan

oleh industri ke dalam kurikulum sekolah. "Dunia industri menentukan standar kompetensi

lulusan berupa pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai seseorang agar memiliki

kompetensi untuk memasuki dunia kerja" (Adams, 1995; Widiarni: 2008).


       Kecakapan hidup (life skill) merupakan kecakapan untuk menciptakan atau menemukan

pemecahan masalah-masalah baru (inovasi) dengan menggunakan fakta, konsep, prinsip, atau

prosedur yang telah dipelajari. Penemuan pemecahan masalah baru itu dapat berupa proses

maupun produk yang bermanfaat untuk mempertahankan, meningkatkan, atau memperbarui

hidup dan kehidupan peserta didik.


       Selain kecakapan yang bersifat teknis (vokasional), kecakapan hidup mencakup juga

kecakapan sosial (social skills), misalnya kecakapan mengadakan negosiasi, kecakapan memilih

dan mengambil posisi diri, kecakapan mengelola konflik, kecakapan mengadakan hubungan

antar pribadi, kecakapan memecahkan masalah, kecakapan mengambil keputusan secara

sistematis, kecakapan bekerja dalam sebuah tim, kecakapan berorganisasi, dan lain sebagainya.


B. Model Pembelajaran


       Joyce & Weil (1980) mendefinisikan model pembelajaran sebagai kerangka konseptual

yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran. Dengan demikian, model

pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Jadi model pembelajaran

cenderung preskriptif, yang relatif sulit dibedakan dengan strategi pembelajaran.
Selain memperhatikan rasional teoretik, tujuan, dan hasil yang ingin dicapai, model

pembelajaran memiliki lima unsur dasar (Joyce & Weil (1980)), yaitu :


   1. Syntax, yaitu langkah-langkah operasional pembelajaran.
   2. Social system, adalah suasana dan norma yang berlaku dalam pembelajaran.

   3. Principles of reaction, menggambarkan bagaimana seharusnya guru memandang,
       memperlakukan, dan merespon siswa,

   4. Support system, segala sarana, bahan, alat, atau lingkungan belajar yang mendukung

       pembelajaran, dan;

   5. Instructional dan nurturant effects—hasil belajar yang diperoleh langsung berdasarkan
       tujuan yang disasar (instructional effects) dan hasil belajar di luar yang disasar (nurturant

       effects).



   a. Pengertian model Quantum teaching

       Quantum teaching adalah badan ilmu pengetahuan dan metodologi yang digunakan

dalam perancangan, dan penyajian dan fasilitas dalam pembelajaran. Diciptakan berdasarkan

teori-teori pendidikan seperti Acselerated Learining (Lozanov), Multiple Intelligence (Gardner),

Neuro-Linguistiq Programming (Grinder dan Bandler), Experiential Learning (Hahn), Socratic

Inquiry, Cooperatif Learning (Johnson dan Johnson),dan Element of Effective Instruction

(Hunter). Quantum Teaching adalah sebuah pendekatan yang segar, mengalir, praktis, dan

mudah diterapkan. Quantum Teaching mencakup spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar

yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi, dan memudahkan proses belajar. Apa

pun mata pelajaran, tingkat kelas, atau pendengar, Quantum Teaching menjamin siswa tertarik

dan berminat pada setiap pelajaran. (DePorter Dkk:2010).
b. Asas Utama Quantum Teaching

       Quantum Teaching bersandar pada konsep ―Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita dan

Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka ‖ . inilah Asas Utama di balik segala strategi, dan

keyakinan Quantum Teaching. Segala hal yang dilakukan dalam kerangka Quantum Teaching,

setiap interaksi dengan siswa, setiap rancangan kurikulum, dan setiap metode instruksional

dibangun di atas prinsip ―Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita dan Antarkan Dunia Kita ke

Dunia Mereka.

C. Belajar Mengenal Komponen Elektronika

       Mengenal Komponen Elektronika adalah salah satu Kompetensi Dasar (KD) produktif di

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada Bidang Studi Keahlian Teknik Komputer dan

Informatika. Dalam penelitian ini materi yang akan di bahas adalah Jenis, Fungsi dan cara

mengidentifikasi, dan menentukan nilai komponen elektronika. Komponen yang akan dibahas

dalam penelitian ini adalah Resistor dan Kapasitor. Karena materi ini masing-masing

membutuhkan dua kali pertemuan dimana pertemuan ketiga adalah pemberian tes hasil belajar.

Adapun cakupan materi yang akan disampaikan adalah Pengertian, Fungsi, Jenis dan cara

membaca nilai resistor dan kapasitor.



D. Kerangka Berpikir

       Belajar Mengenal Komponen Elektronika merupakan pemahaman dasar siswa untuk

mengetahui konsep prinsip kerja komputer. Karena seluruh kompenen yang terdapat pada

komputer adalah komponen elektronika dimana komponen tersebut dapat bekerja dengan adanya

energy listrik. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran tersebut

adalah melakukan penelitian yang sifatnya lebih inovatif, inspiratif, menantang dan sesuai

dengan kebutuhan siswa agar pembelajaran Elektronika dinikmati siswa dengan penuh semangat
dan gairah, agar siswa lebih memeiliki motivasi untuk giat belajar. Model pembelajaran yang

sesuai dengan tuntutan lingkungan dan kondisi siswa adalah model pembelajaran Quantum

Teaching.

       Sebelum memulai pembelajaran terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh

peneliti untuk membantu untuk membantu pelaksanaan pembelajaran Beberapa hal yang harus

dipersiapkan yaitu :

       1) Lingkungan Sekeliling : yaitu lingkungan belajar yang penuh dengan keindahan

seperti adanya poster tentang pembelajaran, poster afirmasi dengan menggunakan warna yang

bervariasi,

       2) Alat Bantu : Guru harus mempersiapkan alat bantu dalam pembelajaran seperti benda

yang digunakan untuk demontrasi dan media pembelajaran lainnya,

       3) Pengaturan bangku : posisi duduk merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

suasana pembelajaran,

       4 ) tumbuhkan, aroma, hewan dan unsur organic lainnya,

       5) musik: musik sangat membantu suasana hati dalam belajar. Quantum Teaching dapat

mencakup seluruh kecerdasan jamak (multiple intelligences) siswa yang berbeda-beda, selain itu

modalitas siswa juga dapat menjangkau secara keseluruhan yaitu modalitas belajar Visual, Auditorial

dan Kinestetik.



E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis tindakan penelitian yang akan diajukan adalah

“Model Pembelajaran Quantum Teaching Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Mengenal

Komponen Elektronika Siswa Kelas X SMKN TIK 4 Tanjungbalai Tahun Ajaran 2011-2012.”
BAB III

                                 METODOLOGI PENELITIAN


   1. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian


       Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMKN 4 TIK Tanjungbalai semester I Tahun

ajaran 2011/2012 yang beralamatkan di JL. M.T Haryono Ujung, Kelurahan Selat Tanjung

Medan, Kec. Datuk Bandar Timur Kota Tanjungbalai. Untuk kelas X SMK N 4 TIK

Tanjungbalai terdiri dari tiga kelas yaitu X1, X2 dan X3. Kelas yang digunakan dalam penelitian

ini adalah kelas X1 dengan jumlah siswa 38 orang. Kelas ini digunakan sebagai subjek penelitian

setelah dipilih secara acak.

   2. Populasi dan sampel penelitian.

   a. Populasi penelitian

Silitonga (2011) mengemukakan bahwa populasi adalah sekumpulan objek yang akan dijadikan

sebagai bahan penelitian dengan ciri mempunyai karakteristik tertentu dalam penelitian. Adapun

populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMK Negeri 4 Tanjungbalai Tahun

Ajaran 2011/2012 yang terdiri dari 3 kelas yaitu :



                                Kelas X SMK Negeri 4 Tanjungbalai

                                 Kelas    Jumlah Siswa

                                   X-1        38 siswa

                                   X-2        38 siswa

                                   X-3        38 siswa
b. Sampel penelitian

       Sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk mewakili seluruh objek

penelitian yang diteliti. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Random Sampling.

Silitonga (2011) menyatakan bahwa pengambilan unit sampel dapat menggunakan pertolongan

undian atau angka random. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah 1 kelas dari 3

kelas dengan jumlah 38 orang.



   3. Jenis Penelitian


       Jenis Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian tindakan kelas yaitu suatu bentuk

kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, untuk meningkatkan kemantapan rasional dari

tindakan-tindakan dalam melaksanakan pembelajaran, memperdalam pemahaman terhadap

tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki praktik-praktik pembelajaran yang

dilaksanakan. Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilakukan dalam penelitian ini direncanakan

dalam dua siklus.


Dari kedua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yaitu sebagai berikut:


   a. Tahap perencanaan

   b. Tahap implementasi tindakan

   c. Tahap pengamatan / observasi

   d. Tahap refleksi
4. Rancangan penelitian

a. Perencanaan


1. Guru menyusun dan menyiapkan rencana pembelajaran tentang Teori Dasar Kelistrikan
   dan Perbedaan Tegangan, Hambatan dan Arus Listrik.

2. Menentukan alat peraga sebagai media dalam melaksanakan pembelajaran Quantum

   Teaching.

3. Mempersiapkan alat peraga dan bahan serta perlengkapan pembelajaran seperti music,

   dan slide show.

4. Melakukan kolaborasi dengan guru kelas.

5. Merancang tes siklus I dan kunci jawabannya.

6. Merancang lembar pengamatan :

          a) Lembar pengamatan aktvitas siswa

          b) Lembar pengamatan aktivitas guru

          c) Angket

b. Pelaksanaan


1. Guru mengadakan presensi terhadap siswa
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

3. Guru mengadakan Tanya jawab yang mengarah pada materi pembelajaran

4. Guru menyampaikan garis besar materi pokok teori dasar kelistrikan yang akan dibahas
   dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching. Dengan langkah-langkah

   sebagai berikut :
a. Tumbuhkan, Menumbuhkan minat siswa terhadap materi pelajaran dengan

   menjelaskan apa manfaat materi pelajaran tersebut bagi mereka dan mengapa

   materi tersebut harus dipelajari serta seperti apa materi tersebut dalam kehidupan

   sehari-hari.


b. Alami, dengan kerja kelompok atau individual siswa dimbimbing untuk mengalami

   sendiri bagaimana terjadinya energi lsitrik serta bagaimana membedakan tegangan,

   hambatan dan arus listrik dengan menganalogikan air mengalir pada sebuah pipa

   dimana kran adalah hambatan dan jumlah air mengalir adalah besarnya arus listrik.


c. Namai, pada tahap ini siswa merangkum pemahamannya tentang analogi yang
   diberikan oleh guru tentang air dalam pipa. Sehingga siswa memperoleh konsep

   dan prinsip terjadinya energi listrik serta dapat membedakan tegangan, hambatan

   dan arus listrik.


d. Demontrasikan, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan

   pemahaman yang telah ia rangkum kepada siswa lainnya di depan kelas.


e. Ulangi, pada tahap ini guru mengulangi penjelasan siswa untuk menguatkan

   pemahaman siswa dan mengarahkan konsep atau penjelasan yang masih perlu

   perbaikan.


f. Rayakan, setalah siswa berhasil dalam menyimpulkan serta menjawab berbagai
   pernyataan yang diberikan oleh guru maupun siswa, maka sebelum menutup

   pemblajaran perlu dirayakan dengan memberikan pujian dan penghargaan baik

   berupa verbal maupun non verbal.
5. Guru memberikan angket kepada siswa untuk di isi sebagai bahan refleksi.

    6. Secara individu siswa diberi tugas rumah.

    7. Guru memberikan tes siklus I pada pertemuan berikutnya.


    c. Pengamatan

Dalam penelitian tindakan kelas, pengamatan dilaksanakan dengan beberapa aspek yang diamati

sebagai berikut :

    1. Pengamatan terhadap siswa

    a. Kehadiran siswa

    b. Perhatian terhadap cara guru menjelaskan pelajaran serta kektifan dalam pembelajaran.

    c. Banyaknya siswa yang bertanya dan menanggapi

    d. Kerja sama siswa dalam kelompok

    2. Pengamatan terhadap guru

    a. Penampilan guru di depan kelas

    b. Gaya dalam menyampaikan materi pelajaran

    c. Cara pengelolaan kelas

    d. Cara menggunakan media pembelajaran

    e. Suara guru dalam berbicara di depan kelas/ kepada siswa selama proses pembelajaran.

    f. Cara guru membimbing kelompok belajar siswa

    g. Pemanfaatan waktu yang efektif.
3. Sarana dan prasarana

   a. Situasi kelas yang menyenangkan

   b. Penataan tempat duduk siswa

   c. Buku pelajaran yang menunjang

   d. Alat peraga yang diperlukan.



   e. Refleksi

Refleksi adalah menganalisis hasil kerja siswa dan aktifitas guru. Analisis dilakukan untuk

mengukur baik kelebihan maupun kekurangan yang terdapat pada siklus I, kemudian

mendiskusikan hasil analisis secara kolaborasi untuk perbaikan pada pelaksanaan siklus II.



   5. Instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitan ini adalah Angket, observasi, dan tes.

       Angket

Angket atau kuesioner adalah ―sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui‖

(Arikunto, 2008).

       Observasi

       Arikunto (2008) menyatakan ―…observasi atau yang disebut pengamatan, meliputi kegiatan

pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera‖ . Observasi

dimaksudkan untuk mengetahui adanya kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan tindakan

yang dilakukan peneliti. Observasi dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung.
Lembar observasi yang akan diisi oleh observer adalah lembar observasi aktivitas guru,

lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi sarana dan prasarana. Lembar observasi guru

diisi ketika melaksakan pembelajaran menggunakan model Quantum Teaching. Lembar observasi

yang kedua adalah lembar observasi aktivitas siswa bertujuan untuk mengamati keaktifan siswa

dalam mengikuti pembelajaran menggunakan model Quantum Teaching.



       Tes

Arikunto (2002:127) menyatakan tes merupakan ―serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain

yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat

yang dimiliki individu atau kelompok‖ . Tes yang akan dilakukan dalam penelitian ini berupa pre test

(tes awal) dan post test (tes akhir). Pre test dilakukan untuk mengetahui pengetahuan awal mengenai

bahasan yang akan diajarkan, sedangkan post test dilakukan dengan tujuan untuk melihat hasil

belajar siswa setelah pemberian tindakan pembelajaran, setelah soal selesai dikerjakan, semua lembar

jawaban dikumpulkan dan dikoreksi, dan selanjutnya dianalisis oleh peneliti.



   6. Teknik analisis data

Data yang diperoleh dari hasil angket, observasi dan tes yang diberikan dianalisis dengan

melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

   1. Menganalisis Lembar observasi

   a. Lembar observasi aktivitas guru

Data aktivitas guru dianalisis secara deskriptif ditunjang dengan data respon siswa yang

diberikan pada setiap akhir siklus.
b. Lembar Observasi aktivitas siswa

Dari hasil observasi aktivitas siswa yang diperoleh, dilakukan penganalisasian untuk menghitung

persentase tingkat keaktifan siswa dengan menggunakan rumus :

                                                      B
                                          %TA           x100%
                                                      N

Dimana :

%TA            = presentase tingkat keaktifan siswa

B              = skor lembar observasi keaktifan siswa

N              = skor total


Dengan criteria tingkat keaktifan sebagai berikut :

90% ≤ TA ≤ 100% = Sangat Tinggi (ST)

80% ≤ TA ≤ 89% = Tinggi (T)

65% ≤ TA ≤ 79% = Cukup (C)

55% ≤ TA ≤ 64 = Rendah (R)

0 % ≤ TA ≤ 54 = Sangat Rendah (SR)
DAFTAR PUSTAKA



Arikunto. S. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Deporter, Bobbi dkk. 2010. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa

Eka. 2010. Definis Model Pembelajaran. http://ekagurunesama.blogspot.com. Diakses tanggal 5

oktober 2011.

Finch, Crunkilton. 1999. Curriculum Development in Vocational and Technichal Education.

London: Virginia Fulytechnic Institute and State University.

Fitri.2010. Laporan Program Pendampingan SMK N 4 Tanjungbalai. UPPL Universitas Negeri

Medan.

Contenu connexe

Tendances

Jurnal metlit satrio iman p ( 5215083424)
Jurnal metlit satrio iman p ( 5215083424)Jurnal metlit satrio iman p ( 5215083424)
Jurnal metlit satrio iman p ( 5215083424)Str Balondero
 
Presentation Sidang Skripsi Teknik Informatika "Aplikasi Pembelajaran Bahasa ...
Presentation Sidang Skripsi Teknik Informatika "Aplikasi Pembelajaran Bahasa ...Presentation Sidang Skripsi Teknik Informatika "Aplikasi Pembelajaran Bahasa ...
Presentation Sidang Skripsi Teknik Informatika "Aplikasi Pembelajaran Bahasa ...Sarminto S.Kom
 
Jurnal yanuar irwansyah(5115070242)
Jurnal yanuar irwansyah(5115070242)Jurnal yanuar irwansyah(5115070242)
Jurnal yanuar irwansyah(5115070242)anwaruhuy
 
Proposal skripsi metlit tugas iii
Proposal skripsi metlit tugas iiiProposal skripsi metlit tugas iii
Proposal skripsi metlit tugas iiiStr Balondero
 
Silabus teknologi pendidikan
Silabus teknologi pendidikanSilabus teknologi pendidikan
Silabus teknologi pendidikanNuzli Muhammad
 
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)Muhamad_Marzuki
 
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)Muhamad_Marzuki
 
599 teknik transmisi telekomunikasi smk
599 teknik transmisi telekomunikasi smk599 teknik transmisi telekomunikasi smk
599 teknik transmisi telekomunikasi smkWinarto Winartoap
 
534 teknik elektronika industri smk
534 teknik elektronika industri smk534 teknik elektronika industri smk
534 teknik elektronika industri smkWinarto Winartoap
 
11198 20368-1-sm
11198 20368-1-sm11198 20368-1-sm
11198 20368-1-smTerdy Kaka
 
Jurnal arief afrizal (5215070252)
Jurnal arief afrizal (5215070252)Jurnal arief afrizal (5215070252)
Jurnal arief afrizal (5215070252)Ahmad SoLeh
 
533 teknik elektronika audio video smk
533 teknik elektronika audio video smk533 teknik elektronika audio video smk
533 teknik elektronika audio video smkWinarto Winartoap
 

Tendances (17)

Jurnal metlit satrio iman p ( 5215083424)
Jurnal metlit satrio iman p ( 5215083424)Jurnal metlit satrio iman p ( 5215083424)
Jurnal metlit satrio iman p ( 5215083424)
 
Presentation Sidang Skripsi Teknik Informatika "Aplikasi Pembelajaran Bahasa ...
Presentation Sidang Skripsi Teknik Informatika "Aplikasi Pembelajaran Bahasa ...Presentation Sidang Skripsi Teknik Informatika "Aplikasi Pembelajaran Bahasa ...
Presentation Sidang Skripsi Teknik Informatika "Aplikasi Pembelajaran Bahasa ...
 
Jurnal danial
Jurnal danialJurnal danial
Jurnal danial
 
Jurnal yanuar irwansyah(5115070242)
Jurnal yanuar irwansyah(5115070242)Jurnal yanuar irwansyah(5115070242)
Jurnal yanuar irwansyah(5115070242)
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Proposal Tugas Metlit ( Tugas 3)
Proposal Tugas Metlit ( Tugas 3)Proposal Tugas Metlit ( Tugas 3)
Proposal Tugas Metlit ( Tugas 3)
 
Proposal skripsi metlit tugas iii
Proposal skripsi metlit tugas iiiProposal skripsi metlit tugas iii
Proposal skripsi metlit tugas iii
 
Copy
CopyCopy
Copy
 
Silabus teknologi pendidikan
Silabus teknologi pendidikanSilabus teknologi pendidikan
Silabus teknologi pendidikan
 
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
 
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
 
1019 3159-1-pb
1019 3159-1-pb1019 3159-1-pb
1019 3159-1-pb
 
599 teknik transmisi telekomunikasi smk
599 teknik transmisi telekomunikasi smk599 teknik transmisi telekomunikasi smk
599 teknik transmisi telekomunikasi smk
 
534 teknik elektronika industri smk
534 teknik elektronika industri smk534 teknik elektronika industri smk
534 teknik elektronika industri smk
 
11198 20368-1-sm
11198 20368-1-sm11198 20368-1-sm
11198 20368-1-sm
 
Jurnal arief afrizal (5215070252)
Jurnal arief afrizal (5215070252)Jurnal arief afrizal (5215070252)
Jurnal arief afrizal (5215070252)
 
533 teknik elektronika audio video smk
533 teknik elektronika audio video smk533 teknik elektronika audio video smk
533 teknik elektronika audio video smk
 

En vedette

Rpp aplikasi perangkat lunak 2013
Rpp aplikasi perangkat lunak 2013Rpp aplikasi perangkat lunak 2013
Rpp aplikasi perangkat lunak 2013Anik Andiyani
 
Skripsi ria ramadhinny rahesa
Skripsi ria ramadhinny rahesaSkripsi ria ramadhinny rahesa
Skripsi ria ramadhinny rahesaria ramadhinny
 
Makalah Kesehatan Lingkungan - Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa...
Makalah Kesehatan Lingkungan - Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa...Makalah Kesehatan Lingkungan - Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa...
Makalah Kesehatan Lingkungan - Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa...Shafa Nabilah Eka Puteri
 
Rpp pkn kelas 4 semester 2 pemerintahan pusat berbasis pendekatan scientific
Rpp pkn kelas 4 semester 2 pemerintahan pusat berbasis pendekatan scientificRpp pkn kelas 4 semester 2 pemerintahan pusat berbasis pendekatan scientific
Rpp pkn kelas 4 semester 2 pemerintahan pusat berbasis pendekatan scientificRachmah Safitri
 
RPP kelas 4 semester 1 tema 3 Kurikulum 2013 revisi 2016 by : www.wallpes.com
RPP kelas 4 semester 1 tema 3 Kurikulum 2013 revisi 2016 by : www.wallpes.comRPP kelas 4 semester 1 tema 3 Kurikulum 2013 revisi 2016 by : www.wallpes.com
RPP kelas 4 semester 1 tema 3 Kurikulum 2013 revisi 2016 by : www.wallpes.comSlamet Dien'z
 

En vedette (6)

Rpp fatma
Rpp fatmaRpp fatma
Rpp fatma
 
Rpp aplikasi perangkat lunak 2013
Rpp aplikasi perangkat lunak 2013Rpp aplikasi perangkat lunak 2013
Rpp aplikasi perangkat lunak 2013
 
Skripsi ria ramadhinny rahesa
Skripsi ria ramadhinny rahesaSkripsi ria ramadhinny rahesa
Skripsi ria ramadhinny rahesa
 
Makalah Kesehatan Lingkungan - Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa...
Makalah Kesehatan Lingkungan - Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa...Makalah Kesehatan Lingkungan - Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa...
Makalah Kesehatan Lingkungan - Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa...
 
Rpp pkn kelas 4 semester 2 pemerintahan pusat berbasis pendekatan scientific
Rpp pkn kelas 4 semester 2 pemerintahan pusat berbasis pendekatan scientificRpp pkn kelas 4 semester 2 pemerintahan pusat berbasis pendekatan scientific
Rpp pkn kelas 4 semester 2 pemerintahan pusat berbasis pendekatan scientific
 
RPP kelas 4 semester 1 tema 3 Kurikulum 2013 revisi 2016 by : www.wallpes.com
RPP kelas 4 semester 1 tema 3 Kurikulum 2013 revisi 2016 by : www.wallpes.comRPP kelas 4 semester 1 tema 3 Kurikulum 2013 revisi 2016 by : www.wallpes.com
RPP kelas 4 semester 1 tema 3 Kurikulum 2013 revisi 2016 by : www.wallpes.com
 

Similaire à MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptkQbarrizky
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptkQbarrizky
 
Makalah seminar
Makalah seminarMakalah seminar
Makalah seminarFKIP UHO
 
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)Muhamad_Marzuki
 
Tugas proposal ptk metode penelitian
Tugas proposal ptk metode penelitianTugas proposal ptk metode penelitian
Tugas proposal ptk metode penelitianHaryadi Vj
 
wokshop IKM THN 2022-Drs.Muslich, SH.,M.Hum (1).pptx
wokshop IKM THN 2022-Drs.Muslich, SH.,M.Hum (1).pptxwokshop IKM THN 2022-Drs.Muslich, SH.,M.Hum (1).pptx
wokshop IKM THN 2022-Drs.Muslich, SH.,M.Hum (1).pptxlutfi584351
 
1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptx
1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptx1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptx
1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptxAhmadMisbah10
 
Metodologi penelitian
Metodologi penelitianMetodologi penelitian
Metodologi penelitianfabaeza
 
Lesson study artikel
Lesson study artikelLesson study artikel
Lesson study artikelike ikram
 
128-Article Text-317-1-10-20221230 (1).pdf
128-Article Text-317-1-10-20221230 (1).pdf128-Article Text-317-1-10-20221230 (1).pdf
128-Article Text-317-1-10-20221230 (1).pdfaapdoank
 
Ptk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xi
Ptk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xiPtk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xi
Ptk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xiEko Supriyadi
 
powerpointimplementasikurikulummerdeka-220923193831-75d92130.pdf
powerpointimplementasikurikulummerdeka-220923193831-75d92130.pdfpowerpointimplementasikurikulummerdeka-220923193831-75d92130.pdf
powerpointimplementasikurikulummerdeka-220923193831-75d92130.pdfssuser4f7460
 
18. yunia mondrow (06111404018)
18. yunia mondrow (06111404018)18. yunia mondrow (06111404018)
18. yunia mondrow (06111404018)Dewi_Sejarah
 
Jurnal HAELKA 096
Jurnal HAELKA 096Jurnal HAELKA 096
Jurnal HAELKA 096Adhem Smith
 

Similaire à MENINGKATKAN HASIL BELAJAR (20)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Proposal PTK
Proposal PTKProposal PTK
Proposal PTK
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Makalah seminar
Makalah seminarMakalah seminar
Makalah seminar
 
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Tugas proposal ptk metode penelitian
Tugas proposal ptk metode penelitianTugas proposal ptk metode penelitian
Tugas proposal ptk metode penelitian
 
PARADIGMA BARU KURIKULUM
PARADIGMA BARU KURIKULUMPARADIGMA BARU KURIKULUM
PARADIGMA BARU KURIKULUM
 
wokshop IKM THN 2022-Drs.Muslich, SH.,M.Hum (1).pptx
wokshop IKM THN 2022-Drs.Muslich, SH.,M.Hum (1).pptxwokshop IKM THN 2022-Drs.Muslich, SH.,M.Hum (1).pptx
wokshop IKM THN 2022-Drs.Muslich, SH.,M.Hum (1).pptx
 
Paradigma Baru Alur Pengembangan Kurikulum Merdeka.pptx
Paradigma Baru Alur Pengembangan Kurikulum Merdeka.pptxParadigma Baru Alur Pengembangan Kurikulum Merdeka.pptx
Paradigma Baru Alur Pengembangan Kurikulum Merdeka.pptx
 
BAB I ok
BAB I okBAB I ok
BAB I ok
 
1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptx
1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptx1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptx
1. 1 Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru SMKN Jepara.pptx
 
Metodologi penelitian
Metodologi penelitianMetodologi penelitian
Metodologi penelitian
 
Lesson study artikel
Lesson study artikelLesson study artikel
Lesson study artikel
 
128-Article Text-317-1-10-20221230 (1).pdf
128-Article Text-317-1-10-20221230 (1).pdf128-Article Text-317-1-10-20221230 (1).pdf
128-Article Text-317-1-10-20221230 (1).pdf
 
Ptk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xi
Ptk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xiPtk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xi
Ptk hasil belajar fisika materi momentum dan impuls pada siswa kelas xi
 
powerpointimplementasikurikulummerdeka-220923193831-75d92130.pdf
powerpointimplementasikurikulummerdeka-220923193831-75d92130.pdfpowerpointimplementasikurikulummerdeka-220923193831-75d92130.pdf
powerpointimplementasikurikulummerdeka-220923193831-75d92130.pdf
 
18. yunia mondrow (06111404018)
18. yunia mondrow (06111404018)18. yunia mondrow (06111404018)
18. yunia mondrow (06111404018)
 
Jurnal HAELKA 096
Jurnal HAELKA 096Jurnal HAELKA 096
Jurnal HAELKA 096
 

Plus de Str Balondero

Tugas 1, 2 dan 3 Ahmad Hakim (5215 08 3416))
Tugas 1, 2 dan 3 Ahmad Hakim (5215 08 3416))Tugas 1, 2 dan 3 Ahmad Hakim (5215 08 3416))
Tugas 1, 2 dan 3 Ahmad Hakim (5215 08 3416))Str Balondero
 
Tugas ke ii (metode penelitian) hilman arafah 5215083430
Tugas ke ii (metode penelitian) hilman arafah 5215083430Tugas ke ii (metode penelitian) hilman arafah 5215083430
Tugas ke ii (metode penelitian) hilman arafah 5215083430Str Balondero
 
Proposal skripsi metlit nihhhhhhhh
Proposal skripsi metlit nihhhhhhhhProposal skripsi metlit nihhhhhhhh
Proposal skripsi metlit nihhhhhhhhStr Balondero
 
Jurnal hilman arafah
Jurnal hilman arafahJurnal hilman arafah
Jurnal hilman arafahStr Balondero
 
Tugas metodologi penelitian 1
Tugas metodologi penelitian 1Tugas metodologi penelitian 1
Tugas metodologi penelitian 1Str Balondero
 

Plus de Str Balondero (6)

Tugas 1, 2 dan 3 Ahmad Hakim (5215 08 3416))
Tugas 1, 2 dan 3 Ahmad Hakim (5215 08 3416))Tugas 1, 2 dan 3 Ahmad Hakim (5215 08 3416))
Tugas 1, 2 dan 3 Ahmad Hakim (5215 08 3416))
 
Tugas ke ii (metode penelitian) hilman arafah 5215083430
Tugas ke ii (metode penelitian) hilman arafah 5215083430Tugas ke ii (metode penelitian) hilman arafah 5215083430
Tugas ke ii (metode penelitian) hilman arafah 5215083430
 
Proposal skripsi metlit nihhhhhhhh
Proposal skripsi metlit nihhhhhhhhProposal skripsi metlit nihhhhhhhh
Proposal skripsi metlit nihhhhhhhh
 
Jurnal hilman arafah
Jurnal hilman arafahJurnal hilman arafah
Jurnal hilman arafah
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Tugas metodologi penelitian 1
Tugas metodologi penelitian 1Tugas metodologi penelitian 1
Tugas metodologi penelitian 1
 

Dernier

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 

Dernier (20)

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

  • 1. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGENAL KOMPONEN ELEKTRONIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS X SMKN 4 INFORMATIKA TANJUNG BALAI DISUSUN OLEH : SATRIO IMAN PRATOMO 5215 08 3424 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2011
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah- Nya, sehingga proposal penelitian dapat diselesaikan. Penyusun berharap proposal penelitian ini, dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pihak, khususnya dalam bidang pendidikan. Proposal penelitian ini disusun untuk menjelaskan tentang UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGENAL KOMPONEN ELEKTRONIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS X SMKN 4 INFORMATIKA TANJUNG BALAI karena dengan penelitian ini sangat berguna untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar yang dicapai dalam pemberian tugas pekerjaan rumah. Proposal penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kelengkapan proposal penelitian ini. Akhir kata semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca umumnya. Jakarta, Desember 2011 Penyusun
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan formal tingkat menengah yang bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berakhlak mulia, terampil dan terlatih untuk memasuki lapangan pekerjaan. Departemen Pendidikan menjadikan SMK sebagai salah satu lembaga pendidikan kejuruan untuk menyediakan tenaga kerja nasional yang terampil dan terdidik serta berahklak mulia. Rupert Evan merumuskan tujuan Pendidikan Kejuruan (SMK) : 1) memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga kerja, 2) Meningkatkan pilihan pendidikan bagi setiap individu, dan 3) Mendorong motivasi untuk terus belajar (dalam Muslim: 2007). Dalam peraturan pemerintah No. 29 Tahun 1990 juga merumuskan bahwa Pendidikan Menengah Kejuruan (SMK) mengutamakan kesiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap professional. Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan Pendidikan Kejuruan adalah mempersiapkan peserta didik sebagai calon tenaga kerja dan mengembangkan eksistensi peserta didik, untuk kepentingan peserta didik, bangsa dan Negara. Apabila ditinjau dari tujuan dan konsep dasar pelaksanaannya maka Pendidikan Kejuruan Tingkat Menengah (SMK) sangat berbeda dengan Pendidikan Umum (SMA). Ada tujuh kriteria Pendidikan Kejuruan yaitu : 1) Orientasi pada kinerja Individu dalam dunia kerja, 2) justifikasi khusus pada kebutuhan nyata di lapangan, 3) fokus kurikulum pada aspek-aspek psikomotorik, afektif dan kognitif, 4) tolok ukur keberhasilan tidak hanya di sekolah, 5) kepekaan terhadap pekembangan dunia kerja, 6) memerlukan sarana dan prasarana
  • 4. khusus yang memadai, dan 7) adanya dukungan masyarakat. (Finch dan Crunkilton :1999;14- 16) Selanjutnya dalam peraturan pemerintah No. 22 Tahun 2006 tentang pengelompokan mata pelajaran untuk SMK terdiri atas: 1) normatif : kelompok mata pelajaran yang dialokasikan secara tetap yang meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya, 2) adaptif : terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, KKPI dan Kewirausahaan, dan 3) produktif : terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang dikelompokkan dalan Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan. Implementasi ketiga kelompok materi ini dalam bentuk aktivitas pembelajaran mencakup kegiatan tatap muka, praktik sekolah dan praktik industri. Keseluruhan aktivitas pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam wilayah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Berdasarkan pada pengorganisasian materi pelajaran dan implementasinya maka kriteria minimal lulusan SMK adalah kompeten dalam pengetahuan dan keterampilan, standar kompetensi ini akan menjadi modal dasar siswa ketika lepas dari SMK, artinya mereka sudah memiliki keterampilan dan keahlian sesuai dengan bidangnya dan siap untuk memasuki dunia usaha dan dunia industri.
  • 5. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, terdapat banyak masalah yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini dapat ditinjau dari berbagai komponen pembelajar seperti siswa, guru, sarana prasarana, media dan masih banyak komponen yang lainnya. Dari banyaknya permasalahan yang dihadapi maka diperkirakan faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa diidentifikasi beberapa masalah antara lain : kemampuan guru dalam mengajar masih minim, alokasi waktu dalam pembelajaran masih kurang, model pembelajaran yang digunakan belum sesuai dengan karakteristik siswa, guru kurang mengembangkan teknik penyajian materi dalam pembelajaran elektronika analog dan digital dasar, pemberian materi oleh guru kurang memperhatikan kemampuan siswa, uji kemampuan siswa belum memberikan umpan balik, baik kepada siswa maupun guru. 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan beberapa masalah yang teridentifikasi di atas, maka oleh karena keterbatasan peneliti dalam hal waktu, tenaga maupun dana maka permasalahan dalam penelitian ini di batasi pada penerapan model pembelajraan. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Quantum Teaching untuk meningkatkan hasil belajar Mengenal Komponen Elektronika Kelas X SMK TIK N 4 Tanjungbalai.
  • 6. 1.4 Perumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas maka dapat diajukan rumusan masalah sebagai berikut : “Apakah model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan hasil belajar Mengenal Komponen Elektronika pada siswa kelas X SMKN TIK 4 Tanjungbalai?” 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui hasil belajar Mengenal Komponen Elektronika dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching pada siswa kelas X SMKN TIK 4 Tanjungbalai Tahun ajaran 2011-2012. 1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat bagi peneliti, yaitu sebagai kekayaan wawasan dan pengalaman dalam menentukan dan menerapkan model pembelajaran yang dapat menunjang hasil belajar siswa yang maksimal. 2. Manfaat bagi sekolah, yaitu dapat menjadi gambaran bagi tenaga pendidik untuk menentukan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa. 3. Manfaat bagi siswa, yaitu sebagai pengalaman belajar dengan menggunakan model Quantum Teaching. 4. Manfaat bagi mahasiswa, yaitu sebagai gambaran awal dalam penelitian untuk dapat ditindak lanjuti ke permasalahan yang lebih kompleks.
  • 7. BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Kerangka Teoritis A. Pembelajaran berbasis kompetensi Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dikelola oleh pendidik untuk membelajarkan siswa sesuai dengan tujuan dan desain pembelajaran yang telah dirancang. Hal ini juga mengacu pada teori belajar - mengajar yang menjadi landasannya, belajar tuntas berbasis kompetensi, penguasaan materi, transformasi budaya, dan lain-lain. Walaupun secara umum setiap teori pembelajaran ini mempunyai komponen dasar yang harus diperhatikan guru yaitu karakteristik siswa, sarana dan prasarana, tujuan pembelajaran, bahan ajar, lingkungan sekolah, kesiapan pendidik dan alokasi waktu. Dalam teori belajar tuntas siswa sebagai subjek pembelajaran memiliki perbedaan karakteristik. Konsep utama dalam teori belajar tuntas adalah “semua siswa dapat menuntaskan materi belajarnya asal diberi waktu yang cukup kepadanya‖ (Hernawan, 2008). Artinya setiap siswa memerlukan waktu yang berbeda untuk menguasai materi pembelajaran. Hal ini juga ditopang oleh konsep psikologi tentang perbedaan individual (individual diffrencies) khususnya tentang kecerdasan intelektual.
  • 8. Brown dan Saks (1980) mengatakan bahwa usaha belajar siswa memiliki dua dimensi, yakni (1) jumlah waktu yang dihabiskan siswa dalam suatu kegiatan belajar, dan (2) intensitas keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar (dalam Hernawan, 2008). Bloom (1998) juga mengemukakan bahwa kualitas pembelajaran yang optimal dan waktu belajar yang cukup diharapkan dapat mencapai ketuntasan belajar (dalam Hernawan, 2008). Berdasarkan teori belajar tuntas yang telah diuraikan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kunci keberhasilan siswa dalam menguasai materi pembelajaran adalah adanya kerja keras pendidik untuk memperhatikan karakteristik setiap siswa, seperti tingkat kecerdasan intelektual, gaya belajar, dan alokasi yang dibutuhkan untuk menguasai materi belajar. Oleh karena itu perlu adanya program pendidikan yang sistematis, terarah, dan program pembelajaran yang dirancang, diawasi dan disesuaikan dengan tujuan dan hasil. Competency base adalah pendekatan pendidikan yang sangat sistematis, dimana setiap komponen dalam program pembelajaran dirancang dan disesuaikan dengan satu hal dalam tujuan dan hasil‖ (John Wiley & Sons, 2001). Karakteristik dasar dari program pendidikan berbasis kompetensi (competency based) ada empat
  • 9. Pertama yaitu pembelajaran didasarkan hanya pada satu hasil pendidikan dan pelatihan yang spesifik, diungkapkan dengan jelas dalam bentuk kompetensi yang telah dimodifikasi dari pekerjaan tertentu dan dilatihkan kepada siswa. Kedua, Program Pendidikan Berbasis Kompetensi menyediakan kegiatan belajar, materi dan pendidikan yang berkualitas tinggi, dirancang dengan cermat, pengajaran berpusat pada siswa yang dirancang untuk membantu para siswa untuk menguasai setiap unit pengajaran. Ketiga adalah menyediakan waktu yang cukup bagi siswa untuk sepenuhnya menguasai suatu unit pelajaran, sebelum diizinkan untuk melanjutkan ke unit pelajaran berikutnya. Keempat, adalah menuntut siswa untuk mempraktikkan penguasaan materi atau kemampuannya untuk setiap unit pelajaran di dalam situasi lingkungan kerja, sebelum mendapatkan nilai atas pencapaian itu dan unjuk kerjanya dibandingkan dengan standar tertentu yang telah ditetapkan (U.S Departement of Education, 2001).
  • 10. Selain berdasarkan peraturan perundang-undangan, kompetensi lulusan SMK juga dapat dirumuskan berdasarkan persyaratan yang ditentukan oleh pengguna lulusan atau dunia kerja (workplace/stakeholder). Usaha dimaksud dengan melalui pengintegrasian SK yang ditentukan oleh industri ke dalam kurikulum sekolah. "Dunia industri menentukan standar kompetensi lulusan berupa pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai seseorang agar memiliki kompetensi untuk memasuki dunia kerja" (Adams, 1995; Widiarni: 2008). Kecakapan hidup (life skill) merupakan kecakapan untuk menciptakan atau menemukan pemecahan masalah-masalah baru (inovasi) dengan menggunakan fakta, konsep, prinsip, atau prosedur yang telah dipelajari. Penemuan pemecahan masalah baru itu dapat berupa proses maupun produk yang bermanfaat untuk mempertahankan, meningkatkan, atau memperbarui hidup dan kehidupan peserta didik. Selain kecakapan yang bersifat teknis (vokasional), kecakapan hidup mencakup juga kecakapan sosial (social skills), misalnya kecakapan mengadakan negosiasi, kecakapan memilih dan mengambil posisi diri, kecakapan mengelola konflik, kecakapan mengadakan hubungan antar pribadi, kecakapan memecahkan masalah, kecakapan mengambil keputusan secara sistematis, kecakapan bekerja dalam sebuah tim, kecakapan berorganisasi, dan lain sebagainya. B. Model Pembelajaran Joyce & Weil (1980) mendefinisikan model pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran. Dengan demikian, model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Jadi model pembelajaran cenderung preskriptif, yang relatif sulit dibedakan dengan strategi pembelajaran.
  • 11. Selain memperhatikan rasional teoretik, tujuan, dan hasil yang ingin dicapai, model pembelajaran memiliki lima unsur dasar (Joyce & Weil (1980)), yaitu : 1. Syntax, yaitu langkah-langkah operasional pembelajaran. 2. Social system, adalah suasana dan norma yang berlaku dalam pembelajaran. 3. Principles of reaction, menggambarkan bagaimana seharusnya guru memandang, memperlakukan, dan merespon siswa, 4. Support system, segala sarana, bahan, alat, atau lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran, dan; 5. Instructional dan nurturant effects—hasil belajar yang diperoleh langsung berdasarkan tujuan yang disasar (instructional effects) dan hasil belajar di luar yang disasar (nurturant effects). a. Pengertian model Quantum teaching Quantum teaching adalah badan ilmu pengetahuan dan metodologi yang digunakan dalam perancangan, dan penyajian dan fasilitas dalam pembelajaran. Diciptakan berdasarkan teori-teori pendidikan seperti Acselerated Learining (Lozanov), Multiple Intelligence (Gardner), Neuro-Linguistiq Programming (Grinder dan Bandler), Experiential Learning (Hahn), Socratic Inquiry, Cooperatif Learning (Johnson dan Johnson),dan Element of Effective Instruction (Hunter). Quantum Teaching adalah sebuah pendekatan yang segar, mengalir, praktis, dan mudah diterapkan. Quantum Teaching mencakup spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi, dan memudahkan proses belajar. Apa pun mata pelajaran, tingkat kelas, atau pendengar, Quantum Teaching menjamin siswa tertarik dan berminat pada setiap pelajaran. (DePorter Dkk:2010).
  • 12. b. Asas Utama Quantum Teaching Quantum Teaching bersandar pada konsep ―Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka ‖ . inilah Asas Utama di balik segala strategi, dan keyakinan Quantum Teaching. Segala hal yang dilakukan dalam kerangka Quantum Teaching, setiap interaksi dengan siswa, setiap rancangan kurikulum, dan setiap metode instruksional dibangun di atas prinsip ―Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka. C. Belajar Mengenal Komponen Elektronika Mengenal Komponen Elektronika adalah salah satu Kompetensi Dasar (KD) produktif di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada Bidang Studi Keahlian Teknik Komputer dan Informatika. Dalam penelitian ini materi yang akan di bahas adalah Jenis, Fungsi dan cara mengidentifikasi, dan menentukan nilai komponen elektronika. Komponen yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah Resistor dan Kapasitor. Karena materi ini masing-masing membutuhkan dua kali pertemuan dimana pertemuan ketiga adalah pemberian tes hasil belajar. Adapun cakupan materi yang akan disampaikan adalah Pengertian, Fungsi, Jenis dan cara membaca nilai resistor dan kapasitor. D. Kerangka Berpikir Belajar Mengenal Komponen Elektronika merupakan pemahaman dasar siswa untuk mengetahui konsep prinsip kerja komputer. Karena seluruh kompenen yang terdapat pada komputer adalah komponen elektronika dimana komponen tersebut dapat bekerja dengan adanya energy listrik. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran tersebut adalah melakukan penelitian yang sifatnya lebih inovatif, inspiratif, menantang dan sesuai dengan kebutuhan siswa agar pembelajaran Elektronika dinikmati siswa dengan penuh semangat
  • 13. dan gairah, agar siswa lebih memeiliki motivasi untuk giat belajar. Model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan lingkungan dan kondisi siswa adalah model pembelajaran Quantum Teaching. Sebelum memulai pembelajaran terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh peneliti untuk membantu untuk membantu pelaksanaan pembelajaran Beberapa hal yang harus dipersiapkan yaitu : 1) Lingkungan Sekeliling : yaitu lingkungan belajar yang penuh dengan keindahan seperti adanya poster tentang pembelajaran, poster afirmasi dengan menggunakan warna yang bervariasi, 2) Alat Bantu : Guru harus mempersiapkan alat bantu dalam pembelajaran seperti benda yang digunakan untuk demontrasi dan media pembelajaran lainnya, 3) Pengaturan bangku : posisi duduk merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi suasana pembelajaran, 4 ) tumbuhkan, aroma, hewan dan unsur organic lainnya, 5) musik: musik sangat membantu suasana hati dalam belajar. Quantum Teaching dapat mencakup seluruh kecerdasan jamak (multiple intelligences) siswa yang berbeda-beda, selain itu modalitas siswa juga dapat menjangkau secara keseluruhan yaitu modalitas belajar Visual, Auditorial dan Kinestetik. E. Hipotesis Tindakan Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis tindakan penelitian yang akan diajukan adalah “Model Pembelajaran Quantum Teaching Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Mengenal Komponen Elektronika Siswa Kelas X SMKN TIK 4 Tanjungbalai Tahun Ajaran 2011-2012.”
  • 14. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMKN 4 TIK Tanjungbalai semester I Tahun ajaran 2011/2012 yang beralamatkan di JL. M.T Haryono Ujung, Kelurahan Selat Tanjung Medan, Kec. Datuk Bandar Timur Kota Tanjungbalai. Untuk kelas X SMK N 4 TIK Tanjungbalai terdiri dari tiga kelas yaitu X1, X2 dan X3. Kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas X1 dengan jumlah siswa 38 orang. Kelas ini digunakan sebagai subjek penelitian setelah dipilih secara acak. 2. Populasi dan sampel penelitian. a. Populasi penelitian Silitonga (2011) mengemukakan bahwa populasi adalah sekumpulan objek yang akan dijadikan sebagai bahan penelitian dengan ciri mempunyai karakteristik tertentu dalam penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMK Negeri 4 Tanjungbalai Tahun Ajaran 2011/2012 yang terdiri dari 3 kelas yaitu : Kelas X SMK Negeri 4 Tanjungbalai Kelas Jumlah Siswa X-1 38 siswa X-2 38 siswa X-3 38 siswa
  • 15. b. Sampel penelitian Sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk mewakili seluruh objek penelitian yang diteliti. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Random Sampling. Silitonga (2011) menyatakan bahwa pengambilan unit sampel dapat menggunakan pertolongan undian atau angka random. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah 1 kelas dari 3 kelas dengan jumlah 38 orang. 3. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian tindakan kelas yaitu suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan dalam melaksanakan pembelajaran, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki praktik-praktik pembelajaran yang dilaksanakan. Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilakukan dalam penelitian ini direncanakan dalam dua siklus. Dari kedua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yaitu sebagai berikut: a. Tahap perencanaan b. Tahap implementasi tindakan c. Tahap pengamatan / observasi d. Tahap refleksi
  • 16. 4. Rancangan penelitian a. Perencanaan 1. Guru menyusun dan menyiapkan rencana pembelajaran tentang Teori Dasar Kelistrikan dan Perbedaan Tegangan, Hambatan dan Arus Listrik. 2. Menentukan alat peraga sebagai media dalam melaksanakan pembelajaran Quantum Teaching. 3. Mempersiapkan alat peraga dan bahan serta perlengkapan pembelajaran seperti music, dan slide show. 4. Melakukan kolaborasi dengan guru kelas. 5. Merancang tes siklus I dan kunci jawabannya. 6. Merancang lembar pengamatan : a) Lembar pengamatan aktvitas siswa b) Lembar pengamatan aktivitas guru c) Angket b. Pelaksanaan 1. Guru mengadakan presensi terhadap siswa 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3. Guru mengadakan Tanya jawab yang mengarah pada materi pembelajaran 4. Guru menyampaikan garis besar materi pokok teori dasar kelistrikan yang akan dibahas dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching. Dengan langkah-langkah sebagai berikut :
  • 17. a. Tumbuhkan, Menumbuhkan minat siswa terhadap materi pelajaran dengan menjelaskan apa manfaat materi pelajaran tersebut bagi mereka dan mengapa materi tersebut harus dipelajari serta seperti apa materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. b. Alami, dengan kerja kelompok atau individual siswa dimbimbing untuk mengalami sendiri bagaimana terjadinya energi lsitrik serta bagaimana membedakan tegangan, hambatan dan arus listrik dengan menganalogikan air mengalir pada sebuah pipa dimana kran adalah hambatan dan jumlah air mengalir adalah besarnya arus listrik. c. Namai, pada tahap ini siswa merangkum pemahamannya tentang analogi yang diberikan oleh guru tentang air dalam pipa. Sehingga siswa memperoleh konsep dan prinsip terjadinya energi listrik serta dapat membedakan tegangan, hambatan dan arus listrik. d. Demontrasikan, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan pemahaman yang telah ia rangkum kepada siswa lainnya di depan kelas. e. Ulangi, pada tahap ini guru mengulangi penjelasan siswa untuk menguatkan pemahaman siswa dan mengarahkan konsep atau penjelasan yang masih perlu perbaikan. f. Rayakan, setalah siswa berhasil dalam menyimpulkan serta menjawab berbagai pernyataan yang diberikan oleh guru maupun siswa, maka sebelum menutup pemblajaran perlu dirayakan dengan memberikan pujian dan penghargaan baik berupa verbal maupun non verbal.
  • 18. 5. Guru memberikan angket kepada siswa untuk di isi sebagai bahan refleksi. 6. Secara individu siswa diberi tugas rumah. 7. Guru memberikan tes siklus I pada pertemuan berikutnya. c. Pengamatan Dalam penelitian tindakan kelas, pengamatan dilaksanakan dengan beberapa aspek yang diamati sebagai berikut : 1. Pengamatan terhadap siswa a. Kehadiran siswa b. Perhatian terhadap cara guru menjelaskan pelajaran serta kektifan dalam pembelajaran. c. Banyaknya siswa yang bertanya dan menanggapi d. Kerja sama siswa dalam kelompok 2. Pengamatan terhadap guru a. Penampilan guru di depan kelas b. Gaya dalam menyampaikan materi pelajaran c. Cara pengelolaan kelas d. Cara menggunakan media pembelajaran e. Suara guru dalam berbicara di depan kelas/ kepada siswa selama proses pembelajaran. f. Cara guru membimbing kelompok belajar siswa g. Pemanfaatan waktu yang efektif.
  • 19. 3. Sarana dan prasarana a. Situasi kelas yang menyenangkan b. Penataan tempat duduk siswa c. Buku pelajaran yang menunjang d. Alat peraga yang diperlukan. e. Refleksi Refleksi adalah menganalisis hasil kerja siswa dan aktifitas guru. Analisis dilakukan untuk mengukur baik kelebihan maupun kekurangan yang terdapat pada siklus I, kemudian mendiskusikan hasil analisis secara kolaborasi untuk perbaikan pada pelaksanaan siklus II. 5. Instrumen penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitan ini adalah Angket, observasi, dan tes. Angket Angket atau kuesioner adalah ―sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui‖ (Arikunto, 2008). Observasi Arikunto (2008) menyatakan ―…observasi atau yang disebut pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera‖ . Observasi dimaksudkan untuk mengetahui adanya kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan tindakan yang dilakukan peneliti. Observasi dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung.
  • 20. Lembar observasi yang akan diisi oleh observer adalah lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi sarana dan prasarana. Lembar observasi guru diisi ketika melaksakan pembelajaran menggunakan model Quantum Teaching. Lembar observasi yang kedua adalah lembar observasi aktivitas siswa bertujuan untuk mengamati keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan model Quantum Teaching. Tes Arikunto (2002:127) menyatakan tes merupakan ―serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok‖ . Tes yang akan dilakukan dalam penelitian ini berupa pre test (tes awal) dan post test (tes akhir). Pre test dilakukan untuk mengetahui pengetahuan awal mengenai bahasan yang akan diajarkan, sedangkan post test dilakukan dengan tujuan untuk melihat hasil belajar siswa setelah pemberian tindakan pembelajaran, setelah soal selesai dikerjakan, semua lembar jawaban dikumpulkan dan dikoreksi, dan selanjutnya dianalisis oleh peneliti. 6. Teknik analisis data Data yang diperoleh dari hasil angket, observasi dan tes yang diberikan dianalisis dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menganalisis Lembar observasi a. Lembar observasi aktivitas guru Data aktivitas guru dianalisis secara deskriptif ditunjang dengan data respon siswa yang diberikan pada setiap akhir siklus.
  • 21. b. Lembar Observasi aktivitas siswa Dari hasil observasi aktivitas siswa yang diperoleh, dilakukan penganalisasian untuk menghitung persentase tingkat keaktifan siswa dengan menggunakan rumus : B %TA x100% N Dimana : %TA = presentase tingkat keaktifan siswa B = skor lembar observasi keaktifan siswa N = skor total Dengan criteria tingkat keaktifan sebagai berikut : 90% ≤ TA ≤ 100% = Sangat Tinggi (ST) 80% ≤ TA ≤ 89% = Tinggi (T) 65% ≤ TA ≤ 79% = Cukup (C) 55% ≤ TA ≤ 64 = Rendah (R) 0 % ≤ TA ≤ 54 = Sangat Rendah (SR)
  • 22. DAFTAR PUSTAKA Arikunto. S. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Deporter, Bobbi dkk. 2010. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa Eka. 2010. Definis Model Pembelajaran. http://ekagurunesama.blogspot.com. Diakses tanggal 5 oktober 2011. Finch, Crunkilton. 1999. Curriculum Development in Vocational and Technichal Education. London: Virginia Fulytechnic Institute and State University. Fitri.2010. Laporan Program Pendampingan SMK N 4 Tanjungbalai. UPPL Universitas Negeri Medan.