SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  15
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK KONVERSI ENERGI SURYA
“Pengukuran Efisiensi Pemanas Air Tenaga Surya Tipe Plat dengan Variasi
Sudut Datang Sinar Matahari”
Dosen Pembimbing :
Dr. Bayu Rudiyanto, ST, M.Si
Disusun Oleh :
Kelompok 1/ Gol. A
1. Ilham Nugroho Tri Laksono
2. Cholis Indra Masruri
3. Ma;rifah
4. Silfia Juliana Ingi Kollyn
5. M. Syafiudin
6. Yoecca Nasocha Ditya Rasha
PROGRAM STUDI TEKNIK ENERGI TERBARUKAN
JURUSAN TEKNIK
POLITEKNIK ENEGRI JEMBER
2015
A. Dasar Teori
Seperti diketahui sebelumnya bahwa performa kolektor surya plat datar
amat dipengaruhi oleh intensitas radiasi matahari. Intensitas radiasi matahari pada
suatu lokasi juga dipengaruhi beberapa hal, yaitu cuaca serta sudut datang sinar
matahari di lokasi tersebut. Sudut datang matahari disebuah lokasi berbeda-beda
tergantung dari garis lintangnya.
Hubungan antara energi yang diterima oleh suatu permukaan dengan sudut
datang sinar matahari ditunjukkan oleh persamaan berikut:
Energi efektif = cos (sudut datang) x energi datang yang tegak lurus
permukaan untuk kolektor surya plat datar yang posisinya tetap, maka efisiensi
kolektor surya akan berubah tiap waktu, dimana pada daerah khatulistiwa
intensitas radiasi mencapai maksimum pada tengah hari.
Efek dari perubahan sudut datang sinar matahari dapat diukur dengan cara
mengubah sudut dari permukaan kolektor surya pada sudut optimum. Untuk
mengetahui pengaruh sudut datang sinar matahari ini, maka variabel-variabel
pengukuran yang lain haruslah sama.
B. Tujuan
a. Memahami faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efisiensi pemanas
air tenaga surya tipe plat dasar.
b. Memahami pengaruh sudut datang sinar matahari terhadap efisiensi
pemanas air tenaga surya
C. Alat dan Bahan
a. Alat
Peralatan yang dipakai pada praktikum ini adalah:
• Flate Plate Solar Enrgy Collector RE550 merk Hilton
• Selang
• Pomp
b. Bahan
Bahan yang digunakan adalah:
• Air
D. Prosedur Kerja
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum
b. Dengarkan dan tulis langkah-langkah kerjayang disampaikan oleh
pembimbing praktikum baik dosen maupun teknisi
c. Ukurlah variable-variabel yang didapat drai proses pengukuran dengan
alat ukur yang disediakan
d. Ulangi percobaan sampai beberapa kali sesuai dengan intruksi dari dosen
atau teknisi
E. Data Hasil Praktikum
a. Panel Angel : 300
( Kelompok 3 – 4 )
Sample No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
q solar Solar Flux W/m2
872 870 883 866 862 855 848 839 826 820
T1 Water In 0
C 31,9 31,8 32,1 32,1 32,3 32,4 32,5 32,6 32,6 32,8
T2 Water to Panel 0
C 42,0 42,6 41,7 43,5 41,5 41,7 41,1 41,8 41,6 42,8
T3 Water to Drain 0
C 42,9 42,1 42,7 43,0 43,3 43,5 42,9 43 42,8 43,1
T4 Water Ambient Air 0
C 36,9 37,2 37,2 38,2 38,0 37,9 38,0 38,1 37,7 38,1
V Bleed Volume ml 310 260 300 322 309 302 31,9 300 301 290
t Time For Volume ml 6,12 5 5,75 6,3 6,03 5,97 6,34 6,16 5,78 6,19
mpanel Panel flow rate g/s 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Q SOLAR 1395,2 1392 1412,8 1385,6 1379,2 1368 1356,8 1342,4 1321,6 1312
T rata-rata 42,45 42,35 42,2 43,25 42,4 42,6 42 42,4 42,2 42,95
m Bleed 0,05 0,052 0,052 0,051 0,051 0,050 0,050 0,048 0,052 0,046
Q air 2299 2238,8 2304 2323,6 2344,9 2319,9 2173,6 2086,6 2217,0 1980,4
H1 164% 160% 163% 167% 170% 169% 160% 155% 167% 150%
H2 32,9% 30,9% 31,3% 32,8% 33,3% 33,9% 32% 32,3% 32,2% 32,8%
b. Panel Angel : 200
( Kelompok 1 – 2 )
Sample No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
q solar Solar Flux W/m2
867 943 950 956 951 951 950 939 938 924
T1 Water In 0
C 31.1 31.4 31.6 31.6 31.6 31.7 31.9 31.9 32.0 32.1
T2 Water to Panel 0
C 42.5 41.9 43.3 41 41.3 42,5 42 42.4 42.5 41.8
T3 Water to Drain 0
C 42.3 44 43.9 44.1 44.2 44.3 44.5 44.5 44.8 44.5
T4 Water Ambient Air 0
C 37.2 37.9 37.7 36.7 73.3 37.3 37.6 37.6 38.2 37.7
V Bleed Volume ml 260 260 270 260 260 428 321 371 372 390
t Time For Volume ml 5 5 5 5 5 7.89 5.8 7.36 7.32 7.27
mpanel Panel flow rate g/s 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Q SOLAR 1387.2 1508.8 1520 1529.6 1523.2 1521.6 1520 1502.4 1500.8 1478.4
T rata-rata 42.4 42.95 43.6 42.55 42.75 43.4 43.25 43.45 43.65 43.15
m Bleed kg/s 0.052 0.052 0.054 0.052 0.052 0.054 0.055 0.050 0.050 0.053
Q air 2434 2738.7 2776.3 2717 2738.7 2844.0 2896 2633 2675 2747
H1 175% 181% 182% 177% 179% 186% 190% 172% 178% 185%
H2 67,5% 69,8% 67,6% 68,3% 69,1% 69,2% 69,3% 70,1% 71,3% 70,1%
c. Tabel Hasil Praktikum Sebelumnya
Sample No. 1 2 3 4 5 6
qSolar Solar Flux W/m2
995 925 943 927 930 980
T1 Water In o
C 14,6 31,9 31,5 31,7 31,9 32,2
T2 Water to Panel o
C 34,0 33,0 32,9 33,0 33,4 33,3
T3 Water to Drain o
C 42,6 47,5 57,5 54,4 53,7 54,1
T4 Ambient Air o
C 25,0 38,0 37,8 39,1 38,9 40,3
V Bleed Volume ml 500 350 330 330 300 310
T Time for Volume s 5 5 5 5 5 5
panel Panel Flow Rate g/sṁ 10 10 10 10 10 10
Q solar 1592 1480 1508,8 1483,2 1488 1568
m bleed kg/s 0,0102 0,07 0,066 0,066 0,06 0,062
Q air 1193 4564,56 7172,88 6262,476 5467,44 5571,94
H1 75% 308,41% 475,40% 422,22% 367,43% 355,35%
H2 73,5% 44% 72% 63,9% 61,2% 53,3%
F. Grafik Hasil Praktikum antara Efisiensi dan m bleed perhitungan
G. Grafik Hasil Praktikum antara Efisiensi dengan m bleed ketetapan.
H. Contoh Perhitungan
a. m bleed menggunakan perhitungan
Solar Fluks, q solar =872 W/m2
Luas permukaan panel, Ap = 1,6 m2
Panas yang dihasilkan oleh kolektor sebesar :
Qsolar = qsolar x Ap
= 872 x 1,6
= 1395.2 W
Suhu air dingin masuk, T1 = 31.9o
C
Suhu air keluar kolektor ke saluran buang, T3 = 42,9o
C
Laju aliran massa dari air yang dipanaskan ke saluran buang dihitung dengan :
ṁbleed =
Panas yang digunakan untuk memanaskan air di dalam kolektor adalah :
Qair = ṁbleed x Cp x (T3 – T1)
=
=
Efisiensi sesaat dari kolektor :
b. m bleed sesuai ketetapan
Solar Fluks, q solar =872 W/m2
Luas permukaan panel, Ap = 1,6 m2
Panas yang dihasilkan oleh kolektor sebesar :
Qsolar = qsolar x Ap
= 872 x 1,6
= 1395.2 W
Suhu air dingin masuk, T1 = 31.9o
C
Suhu air keluar kolektor ke saluran buang, T3 = 42,9o
C
Laju aliran massa dari air yang dipanaskan ke saluran buang dihitung dengan :
ṁbleed =
Panas yang digunakan untuk memanaskan air di dalam kolektor adalah :
Qair = ṁbleed x Cp x (T3 – T1)
=
=
Efisiensi sesaat dari kolektor :
I. Pembahasan
Dari hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel hasil data diatas bahwa
jumlah efisiensi yang dihasilkan oleh kolektor plat surya ketika besar sudut
kolektor diubah berpengaruh terhadap nilai efisiensi yang didapatkan. Pada tabel
diatas dituliskan ada dua efisiensi yaitu H1 dan H2, untuk nilai H1 diperoleh
dengan menggunakan nilai hasil perhitungan secara keseluruhan dari pointnya
akan tetapi pada H2 untuk niali dari m bleed kami menggunakan nilai yang sesuai
dengan ketetapan atau nilai yang telah di setting pada alat sebelum dimulai
pengambilan data. Hasil yang diperoleh dari kedua perhitungan itu juga sangat
berbeda jauh apabila m bleed dihitung menggunakan rumus seperti perhitungan
yaitu ṁbleed = maka nilai efisiensi yang diperoleh lebih dari 100% yang
sangat tidak mungkin terjadi pada suatu alat akan tetapi apabila nilai m bleed yang
digunakan yaitu nlai dari m panel flow rate dengan satuan yang sama yaitu gr/s
maka nilai efisiensi yang diperoleh dibawah 100%.
Nilai efisiesni yang dihasilkan oleh kolektor surya dengan pengaruh sudut
dari kolektor diubah seperti pada sudut 15o
, 20o
dan 30o
juga menhasilkan nilai
yang berbeda. Pada saat kolektor diletakkan pada sudut 30o
nilai efisiensi yang
paling tinggi dihasilkan yaitu 33%, efisiensi tertinggi pada sudut 20o
yaitu 71%
sedangkan pada sudut 15o
sesuai dengan hasil praktikum sebelumnya nilai
efisiensi tertinggi yang dihasilkan yaitu 72o
. Hal tersebut menunjukkan jika
besarnya sudut dari permukaan kolektor yang menangkap sinar matahari untuk
masuk ke kolektor sangat berpengaruh terhadap tingkat efisiensi dari kerja alat
tersebut.
Pada praktikum sebelumnya variabel yang dicari sama seperti praktikum
yang ini akan tetapi sudut dari kolektor tidak diubah-ubah sehingga kami melihat
pengaruh dari nilai efisiensi hanya berdasarkan intensitas dari cahaya matahari
dan juga m bleed dan nilai efisiensi yang dihasilkan lebih dari 100%. Selain
pengaruh intensitas cahaya dan besarnya sudut nilai dari m bleed juga sangat
berpengaruh terhadap nilai efisiensi. Nilai volume dan waktu yang dihasilkan
berdasarkan contoh yang ada di BKPM yaitu 500 ml air selama 49 detik
sedangkan pada saat pengukuran data yang didapat setiap kelompok rata-rata
sama sekitar 300 ml setiap 5 detik.Nilai tersebut yang menyebabkan faktor
pembilang untuk mencari nilai efisiensi lebih besar dari faktor penyebutnya dan
menyebabkan nilai efisiensi yang dihasilkan lebih dari 100%.
J. Kesimpulan.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa nilai efisiensi dari
kolektor surya plat datar dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari, besar sudut
datang sinar matahari serta nilai laju aliran massa dari air. Semakin besar nilai
sudut datang sinar matahari maka semakin kecil efisiensi yang dihasilkan dari
kolektor surya tersebut dan semakin kecil nilai sudut datang sinar matahari maka
nilai efisiensi dari kolektor tersebut semakin besar, jadi besar sudut datang sinar
matahari berbanding terbalik dengan nilai efisiensi dari pemanas air menggunakan
kolektor surya plat datar.

Contenu connexe

Tendances

Analisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipse
Analisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipseAnalisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipse
Analisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipseAli Hasimi Pane
 
DASAR PEMPROSESAN UDARA
DASAR PEMPROSESAN UDARADASAR PEMPROSESAN UDARA
DASAR PEMPROSESAN UDARAKiki Amelia
 
3 kuliah pa bab iii. kebutuhan air tanaman
3 kuliah pa bab iii. kebutuhan air tanaman3 kuliah pa bab iii. kebutuhan air tanaman
3 kuliah pa bab iii. kebutuhan air tanamanAndrew Hutabarat
 
Temperatur Bola Basah(Humidifikasi)
Temperatur Bola Basah(Humidifikasi)Temperatur Bola Basah(Humidifikasi)
Temperatur Bola Basah(Humidifikasi)galih
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiAli Hasimi Pane
 
Kajian Refrigerant dan Kinerja Air Conditioning
Kajian Refrigerant dan Kinerja Air ConditioningKajian Refrigerant dan Kinerja Air Conditioning
Kajian Refrigerant dan Kinerja Air ConditioningPutri Hidayati
 

Tendances (11)

Analisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipse
Analisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipseAnalisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipse
Analisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipse
 
DASAR PEMPROSESAN UDARA
DASAR PEMPROSESAN UDARADASAR PEMPROSESAN UDARA
DASAR PEMPROSESAN UDARA
 
3 kuliah pa bab iii. kebutuhan air tanaman
3 kuliah pa bab iii. kebutuhan air tanaman3 kuliah pa bab iii. kebutuhan air tanaman
3 kuliah pa bab iii. kebutuhan air tanaman
 
Temperatur Bola Basah(Humidifikasi)
Temperatur Bola Basah(Humidifikasi)Temperatur Bola Basah(Humidifikasi)
Temperatur Bola Basah(Humidifikasi)
 
Pertemuan 3 boiler.ok
Pertemuan 3 boiler.okPertemuan 3 boiler.ok
Pertemuan 3 boiler.ok
 
2284419
22844192284419
2284419
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
 
Kajian Refrigerant dan Kinerja Air Conditioning
Kajian Refrigerant dan Kinerja Air ConditioningKajian Refrigerant dan Kinerja Air Conditioning
Kajian Refrigerant dan Kinerja Air Conditioning
 
Jurnal 2
Jurnal 2Jurnal 2
Jurnal 2
 
Pertemuan 7 boiler
Pertemuan 7  boiler Pertemuan 7  boiler
Pertemuan 7 boiler
 
Revisi alsin
Revisi alsinRevisi alsin
Revisi alsin
 

Similaire à Pengaruh sudut datang sinar matahari

Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)
Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)
Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)nanda_auliana
 
Laporan praktikum fisika dasar kalorimeter joule ani
Laporan praktikum fisika dasar kalorimeter joule aniLaporan praktikum fisika dasar kalorimeter joule ani
Laporan praktikum fisika dasar kalorimeter joule aniNurul Hanifah
 
ppt kolo zahra.pptx
ppt kolo zahra.pptxppt kolo zahra.pptx
ppt kolo zahra.pptxzahrafarras
 
Rancang bangun kolektor surya
 Rancang bangun kolektor surya Rancang bangun kolektor surya
Rancang bangun kolektor suryaHelmas Tanjung
 
1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...
1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...
1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...Mirmanto
 
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanik
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanikITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanik
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanikFransiska Puteri
 
Program kreativitas mahasiswa_ai_(komang_deliana_putra)_itn_malang
Program kreativitas mahasiswa_ai_(komang_deliana_putra)_itn_malangProgram kreativitas mahasiswa_ai_(komang_deliana_putra)_itn_malang
Program kreativitas mahasiswa_ai_(komang_deliana_putra)_itn_malangkomang deliana putra
 
ANALISIS DlSTRlBUSl SUHU DAN KECEPATAN ALIRAN UDARA DALAM RUANG PENGERING BER...
ANALISIS DlSTRlBUSl SUHU DAN KECEPATAN ALIRAN UDARA DALAM RUANG PENGERING BER...ANALISIS DlSTRlBUSl SUHU DAN KECEPATAN ALIRAN UDARA DALAM RUANG PENGERING BER...
ANALISIS DlSTRlBUSl SUHU DAN KECEPATAN ALIRAN UDARA DALAM RUANG PENGERING BER...Repository Ipb
 
Perencanaan Unit Mesin Pendingin Untuk Kebutuhan Pengkondisian Udara Pada Ged...
Perencanaan Unit Mesin Pendingin Untuk Kebutuhan Pengkondisian Udara Pada Ged...Perencanaan Unit Mesin Pendingin Untuk Kebutuhan Pengkondisian Udara Pada Ged...
Perencanaan Unit Mesin Pendingin Untuk Kebutuhan Pengkondisian Udara Pada Ged...Hendra Dinata
 
Modul praktikum pltmh
Modul praktikum pltmhModul praktikum pltmh
Modul praktikum pltmhAchmad Bahri
 
Edward Edberg Halim_1400510026_Evaporative Cooling
Edward Edberg Halim_1400510026_Evaporative CoolingEdward Edberg Halim_1400510026_Evaporative Cooling
Edward Edberg Halim_1400510026_Evaporative Coolingedodngedod
 
Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Gayuh Permadi
 
MATEMATIKA – TEKNIK ENERGI TERBARUKAN.pdf
MATEMATIKA – TEKNIK ENERGI TERBARUKAN.pdfMATEMATIKA – TEKNIK ENERGI TERBARUKAN.pdf
MATEMATIKA – TEKNIK ENERGI TERBARUKAN.pdfyusufrmath
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbHealth Polytechnic of Bandung
 

Similaire à Pengaruh sudut datang sinar matahari (20)

Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)
Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)
Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)
 
Presentasi PKL
Presentasi PKLPresentasi PKL
Presentasi PKL
 
EFEK PANAS DARI ARUS LISTRIK
EFEK PANAS DARI ARUS LISTRIKEFEK PANAS DARI ARUS LISTRIK
EFEK PANAS DARI ARUS LISTRIK
 
Laporan praktikum fisika dasar kalorimeter joule ani
Laporan praktikum fisika dasar kalorimeter joule aniLaporan praktikum fisika dasar kalorimeter joule ani
Laporan praktikum fisika dasar kalorimeter joule ani
 
ppt kolo zahra.pptx
ppt kolo zahra.pptxppt kolo zahra.pptx
ppt kolo zahra.pptx
 
Laporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itb
Laporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itbLaporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itb
Laporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itb
 
Rancang bangun kolektor surya
 Rancang bangun kolektor surya Rancang bangun kolektor surya
Rancang bangun kolektor surya
 
1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...
1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...
1 pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan penurunan suhu r...
 
laporan enfia
laporan enfialaporan enfia
laporan enfia
 
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanik
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanikITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanik
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanik
 
Program kreativitas mahasiswa_ai_(komang_deliana_putra)_itn_malang
Program kreativitas mahasiswa_ai_(komang_deliana_putra)_itn_malangProgram kreativitas mahasiswa_ai_(komang_deliana_putra)_itn_malang
Program kreativitas mahasiswa_ai_(komang_deliana_putra)_itn_malang
 
ANALISIS DlSTRlBUSl SUHU DAN KECEPATAN ALIRAN UDARA DALAM RUANG PENGERING BER...
ANALISIS DlSTRlBUSl SUHU DAN KECEPATAN ALIRAN UDARA DALAM RUANG PENGERING BER...ANALISIS DlSTRlBUSl SUHU DAN KECEPATAN ALIRAN UDARA DALAM RUANG PENGERING BER...
ANALISIS DlSTRlBUSl SUHU DAN KECEPATAN ALIRAN UDARA DALAM RUANG PENGERING BER...
 
Perencanaan Unit Mesin Pendingin Untuk Kebutuhan Pengkondisian Udara Pada Ged...
Perencanaan Unit Mesin Pendingin Untuk Kebutuhan Pengkondisian Udara Pada Ged...Perencanaan Unit Mesin Pendingin Untuk Kebutuhan Pengkondisian Udara Pada Ged...
Perencanaan Unit Mesin Pendingin Untuk Kebutuhan Pengkondisian Udara Pada Ged...
 
Modul praktikum pltmh
Modul praktikum pltmhModul praktikum pltmh
Modul praktikum pltmh
 
Edward Edberg Halim_1400510026_Evaporative Cooling
Edward Edberg Halim_1400510026_Evaporative CoolingEdward Edberg Halim_1400510026_Evaporative Cooling
Edward Edberg Halim_1400510026_Evaporative Cooling
 
Bab 2 ucs
Bab 2 ucsBab 2 ucs
Bab 2 ucs
 
Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2
 
MATEMATIKA – TEKNIK ENERGI TERBARUKAN.pdf
MATEMATIKA – TEKNIK ENERGI TERBARUKAN.pdfMATEMATIKA – TEKNIK ENERGI TERBARUKAN.pdf
MATEMATIKA – TEKNIK ENERGI TERBARUKAN.pdf
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
 
jetfan.pptx
jetfan.pptxjetfan.pptx
jetfan.pptx
 

Dernier

PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksiPPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksimanotartamba555
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranSintaMarlina3
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxdpcaskonasoki
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 

Dernier (10)

PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksiPPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 

Pengaruh sudut datang sinar matahari

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KONVERSI ENERGI SURYA “Pengukuran Efisiensi Pemanas Air Tenaga Surya Tipe Plat dengan Variasi Sudut Datang Sinar Matahari” Dosen Pembimbing : Dr. Bayu Rudiyanto, ST, M.Si Disusun Oleh : Kelompok 1/ Gol. A 1. Ilham Nugroho Tri Laksono 2. Cholis Indra Masruri 3. Ma;rifah 4. Silfia Juliana Ingi Kollyn 5. M. Syafiudin 6. Yoecca Nasocha Ditya Rasha PROGRAM STUDI TEKNIK ENERGI TERBARUKAN JURUSAN TEKNIK POLITEKNIK ENEGRI JEMBER 2015
  • 2. A. Dasar Teori Seperti diketahui sebelumnya bahwa performa kolektor surya plat datar amat dipengaruhi oleh intensitas radiasi matahari. Intensitas radiasi matahari pada suatu lokasi juga dipengaruhi beberapa hal, yaitu cuaca serta sudut datang sinar matahari di lokasi tersebut. Sudut datang matahari disebuah lokasi berbeda-beda tergantung dari garis lintangnya. Hubungan antara energi yang diterima oleh suatu permukaan dengan sudut datang sinar matahari ditunjukkan oleh persamaan berikut: Energi efektif = cos (sudut datang) x energi datang yang tegak lurus permukaan untuk kolektor surya plat datar yang posisinya tetap, maka efisiensi kolektor surya akan berubah tiap waktu, dimana pada daerah khatulistiwa intensitas radiasi mencapai maksimum pada tengah hari. Efek dari perubahan sudut datang sinar matahari dapat diukur dengan cara mengubah sudut dari permukaan kolektor surya pada sudut optimum. Untuk mengetahui pengaruh sudut datang sinar matahari ini, maka variabel-variabel pengukuran yang lain haruslah sama. B. Tujuan a. Memahami faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efisiensi pemanas air tenaga surya tipe plat dasar. b. Memahami pengaruh sudut datang sinar matahari terhadap efisiensi pemanas air tenaga surya C. Alat dan Bahan a. Alat Peralatan yang dipakai pada praktikum ini adalah: • Flate Plate Solar Enrgy Collector RE550 merk Hilton • Selang
  • 3. • Pomp b. Bahan Bahan yang digunakan adalah: • Air D. Prosedur Kerja a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum b. Dengarkan dan tulis langkah-langkah kerjayang disampaikan oleh pembimbing praktikum baik dosen maupun teknisi c. Ukurlah variable-variabel yang didapat drai proses pengukuran dengan alat ukur yang disediakan d. Ulangi percobaan sampai beberapa kali sesuai dengan intruksi dari dosen atau teknisi
  • 4.
  • 5. E. Data Hasil Praktikum a. Panel Angel : 300 ( Kelompok 3 – 4 ) Sample No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 q solar Solar Flux W/m2 872 870 883 866 862 855 848 839 826 820 T1 Water In 0 C 31,9 31,8 32,1 32,1 32,3 32,4 32,5 32,6 32,6 32,8 T2 Water to Panel 0 C 42,0 42,6 41,7 43,5 41,5 41,7 41,1 41,8 41,6 42,8 T3 Water to Drain 0 C 42,9 42,1 42,7 43,0 43,3 43,5 42,9 43 42,8 43,1 T4 Water Ambient Air 0 C 36,9 37,2 37,2 38,2 38,0 37,9 38,0 38,1 37,7 38,1 V Bleed Volume ml 310 260 300 322 309 302 31,9 300 301 290 t Time For Volume ml 6,12 5 5,75 6,3 6,03 5,97 6,34 6,16 5,78 6,19
  • 6. mpanel Panel flow rate g/s 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 Q SOLAR 1395,2 1392 1412,8 1385,6 1379,2 1368 1356,8 1342,4 1321,6 1312 T rata-rata 42,45 42,35 42,2 43,25 42,4 42,6 42 42,4 42,2 42,95 m Bleed 0,05 0,052 0,052 0,051 0,051 0,050 0,050 0,048 0,052 0,046 Q air 2299 2238,8 2304 2323,6 2344,9 2319,9 2173,6 2086,6 2217,0 1980,4 H1 164% 160% 163% 167% 170% 169% 160% 155% 167% 150% H2 32,9% 30,9% 31,3% 32,8% 33,3% 33,9% 32% 32,3% 32,2% 32,8%
  • 7. b. Panel Angel : 200 ( Kelompok 1 – 2 ) Sample No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 q solar Solar Flux W/m2 867 943 950 956 951 951 950 939 938 924 T1 Water In 0 C 31.1 31.4 31.6 31.6 31.6 31.7 31.9 31.9 32.0 32.1 T2 Water to Panel 0 C 42.5 41.9 43.3 41 41.3 42,5 42 42.4 42.5 41.8 T3 Water to Drain 0 C 42.3 44 43.9 44.1 44.2 44.3 44.5 44.5 44.8 44.5 T4 Water Ambient Air 0 C 37.2 37.9 37.7 36.7 73.3 37.3 37.6 37.6 38.2 37.7 V Bleed Volume ml 260 260 270 260 260 428 321 371 372 390 t Time For Volume ml 5 5 5 5 5 7.89 5.8 7.36 7.32 7.27
  • 8. mpanel Panel flow rate g/s 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Q SOLAR 1387.2 1508.8 1520 1529.6 1523.2 1521.6 1520 1502.4 1500.8 1478.4 T rata-rata 42.4 42.95 43.6 42.55 42.75 43.4 43.25 43.45 43.65 43.15 m Bleed kg/s 0.052 0.052 0.054 0.052 0.052 0.054 0.055 0.050 0.050 0.053 Q air 2434 2738.7 2776.3 2717 2738.7 2844.0 2896 2633 2675 2747 H1 175% 181% 182% 177% 179% 186% 190% 172% 178% 185% H2 67,5% 69,8% 67,6% 68,3% 69,1% 69,2% 69,3% 70,1% 71,3% 70,1% c. Tabel Hasil Praktikum Sebelumnya Sample No. 1 2 3 4 5 6 qSolar Solar Flux W/m2 995 925 943 927 930 980 T1 Water In o C 14,6 31,9 31,5 31,7 31,9 32,2 T2 Water to Panel o C 34,0 33,0 32,9 33,0 33,4 33,3 T3 Water to Drain o C 42,6 47,5 57,5 54,4 53,7 54,1 T4 Ambient Air o C 25,0 38,0 37,8 39,1 38,9 40,3 V Bleed Volume ml 500 350 330 330 300 310
  • 9. T Time for Volume s 5 5 5 5 5 5 panel Panel Flow Rate g/sṁ 10 10 10 10 10 10 Q solar 1592 1480 1508,8 1483,2 1488 1568 m bleed kg/s 0,0102 0,07 0,066 0,066 0,06 0,062 Q air 1193 4564,56 7172,88 6262,476 5467,44 5571,94 H1 75% 308,41% 475,40% 422,22% 367,43% 355,35% H2 73,5% 44% 72% 63,9% 61,2% 53,3%
  • 10. F. Grafik Hasil Praktikum antara Efisiensi dan m bleed perhitungan
  • 11. G. Grafik Hasil Praktikum antara Efisiensi dengan m bleed ketetapan.
  • 12. H. Contoh Perhitungan a. m bleed menggunakan perhitungan Solar Fluks, q solar =872 W/m2 Luas permukaan panel, Ap = 1,6 m2 Panas yang dihasilkan oleh kolektor sebesar : Qsolar = qsolar x Ap = 872 x 1,6 = 1395.2 W Suhu air dingin masuk, T1 = 31.9o C Suhu air keluar kolektor ke saluran buang, T3 = 42,9o C Laju aliran massa dari air yang dipanaskan ke saluran buang dihitung dengan : ṁbleed = Panas yang digunakan untuk memanaskan air di dalam kolektor adalah : Qair = ṁbleed x Cp x (T3 – T1) = = Efisiensi sesaat dari kolektor :
  • 13. b. m bleed sesuai ketetapan Solar Fluks, q solar =872 W/m2 Luas permukaan panel, Ap = 1,6 m2 Panas yang dihasilkan oleh kolektor sebesar : Qsolar = qsolar x Ap = 872 x 1,6 = 1395.2 W Suhu air dingin masuk, T1 = 31.9o C Suhu air keluar kolektor ke saluran buang, T3 = 42,9o C Laju aliran massa dari air yang dipanaskan ke saluran buang dihitung dengan : ṁbleed = Panas yang digunakan untuk memanaskan air di dalam kolektor adalah : Qair = ṁbleed x Cp x (T3 – T1) = = Efisiensi sesaat dari kolektor :
  • 14. I. Pembahasan Dari hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel hasil data diatas bahwa jumlah efisiensi yang dihasilkan oleh kolektor plat surya ketika besar sudut kolektor diubah berpengaruh terhadap nilai efisiensi yang didapatkan. Pada tabel diatas dituliskan ada dua efisiensi yaitu H1 dan H2, untuk nilai H1 diperoleh dengan menggunakan nilai hasil perhitungan secara keseluruhan dari pointnya akan tetapi pada H2 untuk niali dari m bleed kami menggunakan nilai yang sesuai dengan ketetapan atau nilai yang telah di setting pada alat sebelum dimulai pengambilan data. Hasil yang diperoleh dari kedua perhitungan itu juga sangat berbeda jauh apabila m bleed dihitung menggunakan rumus seperti perhitungan yaitu ṁbleed = maka nilai efisiensi yang diperoleh lebih dari 100% yang sangat tidak mungkin terjadi pada suatu alat akan tetapi apabila nilai m bleed yang digunakan yaitu nlai dari m panel flow rate dengan satuan yang sama yaitu gr/s maka nilai efisiensi yang diperoleh dibawah 100%. Nilai efisiesni yang dihasilkan oleh kolektor surya dengan pengaruh sudut dari kolektor diubah seperti pada sudut 15o , 20o dan 30o juga menhasilkan nilai yang berbeda. Pada saat kolektor diletakkan pada sudut 30o nilai efisiensi yang paling tinggi dihasilkan yaitu 33%, efisiensi tertinggi pada sudut 20o yaitu 71% sedangkan pada sudut 15o sesuai dengan hasil praktikum sebelumnya nilai efisiensi tertinggi yang dihasilkan yaitu 72o . Hal tersebut menunjukkan jika besarnya sudut dari permukaan kolektor yang menangkap sinar matahari untuk masuk ke kolektor sangat berpengaruh terhadap tingkat efisiensi dari kerja alat tersebut. Pada praktikum sebelumnya variabel yang dicari sama seperti praktikum yang ini akan tetapi sudut dari kolektor tidak diubah-ubah sehingga kami melihat
  • 15. pengaruh dari nilai efisiensi hanya berdasarkan intensitas dari cahaya matahari dan juga m bleed dan nilai efisiensi yang dihasilkan lebih dari 100%. Selain pengaruh intensitas cahaya dan besarnya sudut nilai dari m bleed juga sangat berpengaruh terhadap nilai efisiensi. Nilai volume dan waktu yang dihasilkan berdasarkan contoh yang ada di BKPM yaitu 500 ml air selama 49 detik sedangkan pada saat pengukuran data yang didapat setiap kelompok rata-rata sama sekitar 300 ml setiap 5 detik.Nilai tersebut yang menyebabkan faktor pembilang untuk mencari nilai efisiensi lebih besar dari faktor penyebutnya dan menyebabkan nilai efisiensi yang dihasilkan lebih dari 100%. J. Kesimpulan. Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa nilai efisiensi dari kolektor surya plat datar dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari, besar sudut datang sinar matahari serta nilai laju aliran massa dari air. Semakin besar nilai sudut datang sinar matahari maka semakin kecil efisiensi yang dihasilkan dari kolektor surya tersebut dan semakin kecil nilai sudut datang sinar matahari maka nilai efisiensi dari kolektor tersebut semakin besar, jadi besar sudut datang sinar matahari berbanding terbalik dengan nilai efisiensi dari pemanas air menggunakan kolektor surya plat datar.