SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  24
PERTEMUAN BLOGGER
dr. Lily S. Sulistyowati, MM
DIREKTUR
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
Jumat, 23 Desember 2016
Hotel Mercure, Pontianak
SISTEMATIKA
EPIDEMIOLOGI ROKOK
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN (RPJMN)
KEBIJAKAN PENGENDALIAN TEMBAKAU
PENUTUP
TANTANGAN SAAT INI1
TRANSISI EPIDEMIOLOGI
• Angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat,
di sisi lain penyakit menular masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia
• Tren ini kemungkinan akan berlanjut seiring dengan perubahan perilaku hidup
(merokok, diet yang tidak sehat, kurang aktifitas fisik, stres, dll)
Penyakit menular masih tetap
tinggi terutama disebabkan
adanya beberapa penyakit
emerging dan re-emerging yang
timbul tanpa dapat diduga
5
PENYAKIT UTAMA PENYEBAB KEMATIAN
PENYAKIT UTAMA PENYEBAB
KEMATIAN PADA SEMUA UMUR
PENYAKIT UTAMA PENYEBAB
KEMATIAN USIA 30 - 70 TAHUN
PREVALENSI FAKTOR RISIKO DAN
PENYAKIT TIDAK MENULAR
FAKTOR RISIKO
PENYAKIT TIDAK MENULAR
6
Kurang aktivitas fisik
Konsumsi tinggi natrium/garam
Obesitas
Obesitas sentral
Prevalensi merokok
usia>15 Tahun
Konsumsi alkohol dalam 12 bulan terakhir
26,1%
Kurang konsumsi sayur dan buah 93,6%
Konsumsi tinggi gula 53,1%
26,2%
28,9%
26,6%
36,3%
4,6%
FAKTOR
RISIKO
PTM
0
20
40
60
80
5 - 9 th 10 - 14 th 15 - 19 th 20 - 24 th 25 - 29 th > 30 th
0.6
9
54.6
25.8
6.3
3.8
0.4
9.5
58.9
23.9
4.8 2.61.7
12.6
63.7
17.2
3.1 1.821.9
16
50.7
19
5.5 6.91.7
17.5
43.3
14.6
4.3
18.6
1.5
17.3
56.9
16.3
4.4 3.6%UmurMulaiMerokok
1995 2001 2004 2007 2010 2013
Pertumbuhan Perokok Baru di Indonesia 1995-2013
Sumber: Susenas 1995,2004, SKRT 2001, Riskesdas 2007, 2010, 2013
BPS Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035
Prevalensi Perokok Baru Menurut Kelompok Umur, Indonesia 1995-2013
Perokok baru Remaja < 19 th 2013 = 16,4 juta
Klp Umur
(tahun)
Prev (%)*
Jumah
Penduduk**
#Perokok
pemula/tahun
#Perokok
pemula/hari
10-14 17,3 22 309.8 3,9 juta 10.869
15-19 56,9 21 931.2 12,5 juta 34.188
Perokok REMAJA adalah satu2nya
SUMBER PEROKOK PENGGANTI. Jika
para remaja tidak merokok maka industri
akan bangkrut sebagaimana sebuah
masyarakat yang tidak melahirkan
generasi penerus akan punah
(“Perokok Remaja: Strategi dan Peluang”, R.J
Reynolds Tobacco Company Internal Memo,
29 Februari 1984
Sumber: SKRT (1995), SURKESNAS (2001, 2004), RISKESDAS(2007, 2010, 2013)- Balitbangkes
Persentase Perokok Remaja Indonesia
Usia 15-19 tahun, Tahun 1995 - 2013
PREVALENSI PEROKOK
Peningkatan jumlah
perokok anak akan
menjadikan bencana
demografi
Persentase Perokok Laki-laki
Usia > 15 Tahun di 9 Negara
BEBAN EKONOMI NEGARA AKIBAT PENYAKIT KATASTROPIK
JANTUNG GAGAL GINJAL KANKER STROKE THALASSEMIA
SIROSIS
HEPATIS
LEUKEMIA HEMOFILIA
KASUS 2014 3,418 1,152 702 436 61 76 32 15
KASUS 2015 6,342 2,218 1,394 861 119 129 66 28
BIAYA 2014 (Rp) 4,409 1,626 1,538 742 215 180 126 48
BIAYA 2015 (Rp) 6,938 2,784 2,470 1,155 448 255 189 101
-
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
7,000
8,000
-
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
7,000
Kasus(dalamribuan)
Biaya(dalamMilyarRupiah)
Beban penyakit katastropik termasuk
Penyakit Tidak Menular yang ditanggung
oleh JKN tahun 2014-2015.
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN (RPJMN)
Goals Pemerintah (Nawa Cita)
1.Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa &
memberikan rasa aman pada seluruh warga negara
2.Membuat pemerintah tidak absen/hadir dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya
3.Membangun Indonesia dari pinggiran, memperkuat daerah dan desa
dalam kerangka Negara Kesatuan
4.Menolak negara lemah, melakukan reformasi sistem, penegakan hukum
bebas korupsi, bermartabat terpercaya
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi menggerakkan sektor–sektor strategis ekonomi
domestik
8. Melakukan revolusi karakter bangsa
9. Memperteguh Ke-Bhineka-an memperkuat restorasi sosial Indonesia
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
RPJMN I
2005 -2009
Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah promotif, preventif
sesuai kondisi dan kebutuhan
Bangkes diarahkan
untuk
meningkatkan
akses dan mutu
yankes
Akses masyarakat
thp yankes yang
berkualitas telah
lebih berkembang
dan meningkat
Akses masyarakat
terhadap yankes
yang berkualitas
telah mulai mantap
Kes masyarakat thp
yankes yang berkualitas
telah menjangkau dan
merata di seluruh
wilayah Indonesia
VISI:
MASYARAKAT
SEHAT
YANG MANDIRI
DAN
BERKEADILAN
RPJMN II
2010-2014
RPJMN III
2015 -2019
RPJMN IV
2020 -2025
KURATIF-
REHABILITATIF
PROMOTIF - PREVENTIF
12
PROGRAM INDONESIA SEHAT
Penerapan
pendekatan
continuum of care
Intervensi berbasis resiko
kesehatan (health risk)
RENSTRA
2015-2019
Pilar 1. Paradigma Sehat
Program
• Promotif – preventif
sebagai landasan
pembangunan
kesehatan
• Pemberdayaan
masyarakat
• Keterlibatan lintas
sektor
Pilar 2. Penguatan Yankes
Program
• Peningkatan Akses
terutama pd FKTP
• Optimalisasi Sistem
Rujukan
• Peningkatan Mutu
Pilar 3. JKN
Program
• Benefit
• Sistem pembiayaan:
asuransi – azas gotong
royong
• Kendali Mutu & Kendali
Biaya
• Sasaran: PBI & Non PBI
Tanda kepesertaan KIS
D
T
P
K
KELUARGA SEHAT
Penerapan pendekatan
continuum of care
Intervensi berbasis resiko
kesehatan (health risk)
• ASI eksklusif
• Imunisasi dasar
lengkap
• Pemberian makan
• Penimbangan
• Vit A
• MTBS
• P4K
• Buku KIA
• ANC terpadu
• Kelas Ibu Hamil
• APN
• RTK
• Kemitraan Bidan
Dukun
• KB PP
• PONED/ PONEK
• SDIDTK
• Imunisasi
• Gizi
• Kolaborasi PAUD,
BKB, dan
Posyandu
• Deteksi dan
Simulasi kognitif
• UKS
• Imunisasi anak
sekolah
• Penjaringan anak
usia sekolah
• PMT
• Kesehatan
reproduksi
• Konsuling gizi
HIV/AIDS dan
NAPZA
• Tablet Fe
• Konseling Kespro
• PKRT
• KB bagi PUS
• PKRT
• Deteksi PM dan
PTM
• Kesehatan OR
dan kerja
• Brain Healty Life
Style
• Posyandu Lansia
• Peningkatan kualitas
Hidup Mandiri
• Perlambatan proses
Degeneratif
IBU HAMIL,
BERSALIN, DAN
NIFAS
CONTINUUM OF CARE
KEBIJAKAN PENGENDALIAN
TEMBAKAU
3
1. onitoring konsumsi produk tembakau
2. erlindungan Terhadap Paparan Asap Rokok
3. ver pelayanan Upaya Berhenti Merokok
4. aspadakan masyarakat akan bahaya produk tembakau
5. liminasi iklan, promosi dan sponsor produk tembakau
6. aih kenaikan cukai dan pajak untuk menurunkan akses
terhadap konsumsi hasil tembakau
100% bebas asap rokok:
1. Tdk ditemukan orang merokok di
dlm gedung;
2. Tdk ditemukan ruang merokok di
dlm gedung;
3. Tdk tercium bau rokok;
4. Tdk ditemukan puntung rokok;
5. Tdk ditemukan penjualan rokok;
6. Tdk ditemukan asbak atau korek
api;
7. Tdk ditemukan iklan atau
promosi rokok;
8. Ada tanda dilarang merokok;
PERLINDUNGAN TERHADAP ASAP ROKOK MELALUI PENERAPAN
KAWASAN TANPA ROKOK
Peraturan tentang
Kawasan Tanpa Rokok di Indonesia
• Saat ini sudah terdapat 229
peraturan tentang Kawasan Tanpa
Rokok (KTR)
Instruksi Bupati/Walikota 6
Instruksi Gubernur 1
Perbupati/Perwalikota 96
Perda Kab/Kota 93
Perda Provinsi 9
Peraturan Gubernur 6
SE Bupati/Walikota 11
SK Bupati/Walikota 7
Over Layanan Upaya Berhenti Merokok
• Posbindu/Sekolah:
• Mendeteksi faktor risiko merokok
• Mengajak untuk berhenti merokok
• Merujuk ke FKTP untuk layanan UBM
• Fokus pada Fasyankes Tingkat Pertama:
• Konseling membantu perokok untuk berhenti merokok
• Membangun motivasi
• Menciptakan lingkungan yang mendukung
• Fokus pada Fasyankes Rawat Tingkat Lanjut:
• Konseling lanjutan
• Pengobatan spesialistik
LAYANAN QUITLINE /HOTLINE:
0-800-17-76565 QUITLINE UBM FGD UBM DI SEKOLAH
LAYANAN UBM
DI FASYANKES
KONSELING UBM DI SEKOLAH
20
TUJUAN:
 Memberikan hak
masyarakat akan
informasi yg jelas, benar
dan jujur
 Masyarakat memilih
berdasarkan informasi
yg lbh jelas (visual) yang
dipahaminya (informed
decision)
 Mencegah perokok
pemula untuk mulai
merokok.
PENCANTUMAN PERINGATAN KESEHATAN
DAN INFORMASI KESEHATAN PADA
KEMASAN PRODUK TEMBAKAU
Waspadakan mayarakat
akan bahaya merokok
Iklan
Layanan
Masyarakat
ELIMINASI IKLAN, MARKETING DAN
SPONSORSHIP PRODUK HASIL TEMBAKAU
TUJUAN:
 Melindungi anak-anak
 Mencegah perokok pemula untuk
mulai merokok.
 Mendenormalisasi kebiasaan
merokok
Bentuk keperdulian pemerintah daerah
atas kondisi darurat rokok terutama
pada anak
PENUTUP5
PERAN BLOGGER
1. Sesuai dengan amanat UUD’45, Setiap orang berhak hidup
sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan medapatkan
lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan
2. Negara wajib melindungi kesehatan masyarakatnya termasuk
mengendalikan konsumsi rokok yang menyebabkan kesakitan dan
kematian.
3. Kesadaran masyarakat harus dibangun secara komprehensif
melalui berbagai cara termasuk media sosial yang dilakukan oleh
para BLOGGER
4. Media sosial merupakan salah satu sarana yang efektif untuk
menyebarluaskan kebiasaan baik kepada masyarakat.
Indonesia Darurat Rokok

Contenu connexe

Tendances

PIS - PK untuk kadinkes
PIS - PK untuk kadinkesPIS - PK untuk kadinkes
PIS - PK untuk kadinkesErwinsyah Blue
 
Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17
Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17
Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17BidangTFBBPKCiloto
 
Materi manajeman data pispk litbang pusat 3 300421
Materi manajeman data pispk litbang pusat 3 300421Materi manajeman data pispk litbang pusat 3 300421
Materi manajeman data pispk litbang pusat 3 300421BidangTFBBPKCiloto
 
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKStrategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKDokter Tekno
 
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan KeluargaPedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan KeluargaMuh Saleh
 
Deteksi dini fr ns 2020 ok
Deteksi dini fr ns 2020 okDeteksi dini fr ns 2020 ok
Deteksi dini fr ns 2020 okLilyBanonah
 
Sosialisasi germas bppsdmk 2018 remaja
Sosialisasi germas bppsdmk 2018 remajaSosialisasi germas bppsdmk 2018 remaja
Sosialisasi germas bppsdmk 2018 remajaHendro Saputro
 
WARTA DITJEN P2P EDISI VIII TAHUN 2017
WARTA DITJEN P2P EDISI VIII TAHUN 2017WARTA DITJEN P2P EDISI VIII TAHUN 2017
WARTA DITJEN P2P EDISI VIII TAHUN 2017Ditjen P2P Kemenkes
 
Phbs di tempat tempat umum
Phbs di tempat tempat umumPhbs di tempat tempat umum
Phbs di tempat tempat umumRatna Arditya
 
WARTA DITJEN P2P EDISI XII TAHUN 2019
WARTA DITJEN P2P EDISI XII TAHUN 2019WARTA DITJEN P2P EDISI XII TAHUN 2019
WARTA DITJEN P2P EDISI XII TAHUN 2019Ditjen P2P Kemenkes
 
Kak posyandu lansia 2019
Kak posyandu lansia 2019Kak posyandu lansia 2019
Kak posyandu lansia 2019ainunchairat
 
Visi indonesia sehat 2015
Visi indonesia sehat 2015Visi indonesia sehat 2015
Visi indonesia sehat 2015defiahs
 
Satuan acara penyuluhan_cerdik
Satuan acara penyuluhan_cerdikSatuan acara penyuluhan_cerdik
Satuan acara penyuluhan_cerdikLelenFitri
 
Selasa 27 april am2 pengelolaan promkes pusk ns batch 17
Selasa 27 april am2 pengelolaan promkes pusk ns batch 17Selasa 27 april am2 pengelolaan promkes pusk ns batch 17
Selasa 27 april am2 pengelolaan promkes pusk ns batch 17BidangTFBBPKCiloto
 
Mi 9 perumusan kebijakan program kesehatan dengan pendekatan keluarga
Mi 9 perumusan kebijakan program kesehatan dengan pendekatan keluargaMi 9 perumusan kebijakan program kesehatan dengan pendekatan keluarga
Mi 9 perumusan kebijakan program kesehatan dengan pendekatan keluargaagus laogi
 
Renstra Kemenkes 2015-2019
Renstra Kemenkes 2015-2019Renstra Kemenkes 2015-2019
Renstra Kemenkes 2015-2019Fakhriyah Elita
 

Tendances (20)

PIS - PK untuk kadinkes
PIS - PK untuk kadinkesPIS - PK untuk kadinkes
PIS - PK untuk kadinkes
 
Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17
Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17
Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17
 
Materi manajeman data pispk litbang pusat 3 300421
Materi manajeman data pispk litbang pusat 3 300421Materi manajeman data pispk litbang pusat 3 300421
Materi manajeman data pispk litbang pusat 3 300421
 
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKStrategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
 
Kebijakan pis pk
Kebijakan pis pkKebijakan pis pk
Kebijakan pis pk
 
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan KeluargaPedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
 
Deteksi dini fr ns 2020 ok
Deteksi dini fr ns 2020 okDeteksi dini fr ns 2020 ok
Deteksi dini fr ns 2020 ok
 
Sap phbs
Sap phbsSap phbs
Sap phbs
 
Sosialisasi germas bppsdmk 2018 remaja
Sosialisasi germas bppsdmk 2018 remajaSosialisasi germas bppsdmk 2018 remaja
Sosialisasi germas bppsdmk 2018 remaja
 
WARTA DITJEN P2P EDISI VIII TAHUN 2017
WARTA DITJEN P2P EDISI VIII TAHUN 2017WARTA DITJEN P2P EDISI VIII TAHUN 2017
WARTA DITJEN P2P EDISI VIII TAHUN 2017
 
Phbs di tempat tempat umum
Phbs di tempat tempat umumPhbs di tempat tempat umum
Phbs di tempat tempat umum
 
WARTA DITJEN P2P EDISI XII TAHUN 2019
WARTA DITJEN P2P EDISI XII TAHUN 2019WARTA DITJEN P2P EDISI XII TAHUN 2019
WARTA DITJEN P2P EDISI XII TAHUN 2019
 
Kak posyandu lansia 2019
Kak posyandu lansia 2019Kak posyandu lansia 2019
Kak posyandu lansia 2019
 
Visi indonesia sehat 2015
Visi indonesia sehat 2015Visi indonesia sehat 2015
Visi indonesia sehat 2015
 
Satuan acara penyuluhan_cerdik
Satuan acara penyuluhan_cerdikSatuan acara penyuluhan_cerdik
Satuan acara penyuluhan_cerdik
 
Taklimat kospen kejora
Taklimat kospen kejoraTaklimat kospen kejora
Taklimat kospen kejora
 
Selasa 27 april am2 pengelolaan promkes pusk ns batch 17
Selasa 27 april am2 pengelolaan promkes pusk ns batch 17Selasa 27 april am2 pengelolaan promkes pusk ns batch 17
Selasa 27 april am2 pengelolaan promkes pusk ns batch 17
 
Ar ornamen (1)
Ar ornamen (1)Ar ornamen (1)
Ar ornamen (1)
 
Mi 9 perumusan kebijakan program kesehatan dengan pendekatan keluarga
Mi 9 perumusan kebijakan program kesehatan dengan pendekatan keluargaMi 9 perumusan kebijakan program kesehatan dengan pendekatan keluarga
Mi 9 perumusan kebijakan program kesehatan dengan pendekatan keluarga
 
Renstra Kemenkes 2015-2019
Renstra Kemenkes 2015-2019Renstra Kemenkes 2015-2019
Renstra Kemenkes 2015-2019
 

Similaire à Indonesia Darurat Rokok

PHBS RUMAH TANGGA.pptx
PHBS RUMAH TANGGA.pptxPHBS RUMAH TANGGA.pptx
PHBS RUMAH TANGGA.pptxFfiqieza
 
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptx
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptxKebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptx
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptxDian Kurnia Rabbani
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Md 2. kebijakan puskesmas
Md 2. kebijakan  puskesmasMd 2. kebijakan  puskesmas
Md 2. kebijakan puskesmasJoni Susanto
 
2. kebijakan pelayanan cv dan ptm
2. kebijakan pelayanan cv dan ptm2. kebijakan pelayanan cv dan ptm
2. kebijakan pelayanan cv dan ptmSegarnisDhiasy2
 
Dra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdf
Dra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdfDra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdf
Dra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdfHadiAbdillah5
 
fc3587f6-a98e-4efc-97b7-1cf20415f2e5_PKP 2023 PTM DAN KESWA.pptx
fc3587f6-a98e-4efc-97b7-1cf20415f2e5_PKP 2023 PTM DAN KESWA.pptxfc3587f6-a98e-4efc-97b7-1cf20415f2e5_PKP 2023 PTM DAN KESWA.pptx
fc3587f6-a98e-4efc-97b7-1cf20415f2e5_PKP 2023 PTM DAN KESWA.pptxAchmadMubaroq1
 
LAPORAN TUNGGUL P2PTM-1.pptx
LAPORAN TUNGGUL P2PTM-1.pptxLAPORAN TUNGGUL P2PTM-1.pptx
LAPORAN TUNGGUL P2PTM-1.pptxUripKuduSabar
 
Ceramah gaya hidup SIHAT kospen
Ceramah gaya hidup SIHAT kospenCeramah gaya hidup SIHAT kospen
Ceramah gaya hidup SIHAT kospenDaniel Ds Farhan
 
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptxP - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptxVeniceaprilia
 
PEREMUAN KOORD PTM KERINCI.pptx
PEREMUAN KOORD PTM KERINCI.pptxPEREMUAN KOORD PTM KERINCI.pptx
PEREMUAN KOORD PTM KERINCI.pptxYeniOktavia11
 
TRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptx
TRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptxTRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptx
TRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptxZigBgmiress
 
Teknokratik rpjmn-bappenas
Teknokratik rpjmn-bappenasTeknokratik rpjmn-bappenas
Teknokratik rpjmn-bappenasBambang Narmada
 
Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2
Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2
Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2Agung Munandar
 
Materi Promosi Kesehatan
Materi Promosi KesehatanMateri Promosi Kesehatan
Materi Promosi KesehatanKarinaSyafarini
 

Similaire à Indonesia Darurat Rokok (20)

PHBS RUMAH TANGGA.pptx
PHBS RUMAH TANGGA.pptxPHBS RUMAH TANGGA.pptx
PHBS RUMAH TANGGA.pptx
 
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptx
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptxKebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptx
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptx
 
PIS-PK
PIS-PKPIS-PK
PIS-PK
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Md 2. kebijakan puskesmas
Md 2. kebijakan  puskesmasMd 2. kebijakan  puskesmas
Md 2. kebijakan puskesmas
 
2. kebijakan pelayanan cv dan ptm
2. kebijakan pelayanan cv dan ptm2. kebijakan pelayanan cv dan ptm
2. kebijakan pelayanan cv dan ptm
 
Dra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdf
Dra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdfDra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdf
Dra.-Ermalena-INDIKATOR-KESEHATAN-SDGs-DI-INDONESIA.pdf
 
fc3587f6-a98e-4efc-97b7-1cf20415f2e5_PKP 2023 PTM DAN KESWA.pptx
fc3587f6-a98e-4efc-97b7-1cf20415f2e5_PKP 2023 PTM DAN KESWA.pptxfc3587f6-a98e-4efc-97b7-1cf20415f2e5_PKP 2023 PTM DAN KESWA.pptx
fc3587f6-a98e-4efc-97b7-1cf20415f2e5_PKP 2023 PTM DAN KESWA.pptx
 
LAPORAN TUNGGUL P2PTM-1.pptx
LAPORAN TUNGGUL P2PTM-1.pptxLAPORAN TUNGGUL P2PTM-1.pptx
LAPORAN TUNGGUL P2PTM-1.pptx
 
Materi pkpr
Materi pkprMateri pkpr
Materi pkpr
 
Ceramah gaya hidup SIHAT kospen
Ceramah gaya hidup SIHAT kospenCeramah gaya hidup SIHAT kospen
Ceramah gaya hidup SIHAT kospen
 
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptxP - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
P - 14 (SITUASI DAN TANTANGAN ADMINISTRATOR KESEHATAN) (1).pptx
 
PEREMUAN KOORD PTM KERINCI.pptx
PEREMUAN KOORD PTM KERINCI.pptxPEREMUAN KOORD PTM KERINCI.pptx
PEREMUAN KOORD PTM KERINCI.pptx
 
kebijakan Lansia.pptx
kebijakan Lansia.pptxkebijakan Lansia.pptx
kebijakan Lansia.pptx
 
TRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptx
TRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptxTRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptx
TRANSFORMASI KESEHATAN_Bid Kesmas edit.pptx
 
Teknokratik rpjmn-bappenas
Teknokratik rpjmn-bappenasTeknokratik rpjmn-bappenas
Teknokratik rpjmn-bappenas
 
Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2
Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2
Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2
 
Materi Promosi Kesehatan
Materi Promosi KesehatanMateri Promosi Kesehatan
Materi Promosi Kesehatan
 
Promkes
PromkesPromkes
Promkes
 
PEMBUDAYAAN GERMAS
PEMBUDAYAAN GERMAS PEMBUDAYAAN GERMAS
PEMBUDAYAAN GERMAS
 

Plus de sehatnegeriku

Buku Informasi Dukungan Sektor Kesehatan pada Mudik Lebaran 2017
Buku Informasi Dukungan Sektor Kesehatan pada Mudik Lebaran 2017Buku Informasi Dukungan Sektor Kesehatan pada Mudik Lebaran 2017
Buku Informasi Dukungan Sektor Kesehatan pada Mudik Lebaran 2017sehatnegeriku
 
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)sehatnegeriku
 
Perpres Nomor 28 Tahun 2016
Perpres Nomor 28 Tahun 2016 Perpres Nomor 28 Tahun 2016
Perpres Nomor 28 Tahun 2016 sehatnegeriku
 
Perpres Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Perpres 12 tahun 2013 Jam...
Perpres Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Perpres 12 tahun 2013 Jam...Perpres Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Perpres 12 tahun 2013 Jam...
Perpres Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Perpres 12 tahun 2013 Jam...sehatnegeriku
 
Buku panduan pekan imunisasi 2015
Buku panduan pekan imunisasi 2015Buku panduan pekan imunisasi 2015
Buku panduan pekan imunisasi 2015sehatnegeriku
 
Sambutan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 50
Sambutan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 50Sambutan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 50
Sambutan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 50sehatnegeriku
 
BNPB - Poster Lomba Kreatifitas Kebencanaan 2014
BNPB - Poster Lomba Kreatifitas Kebencanaan 2014BNPB - Poster Lomba Kreatifitas Kebencanaan 2014
BNPB - Poster Lomba Kreatifitas Kebencanaan 2014sehatnegeriku
 
Lomba Foto HKN 2013 (leaflet)
Lomba Foto HKN 2013 (leaflet)Lomba Foto HKN 2013 (leaflet)
Lomba Foto HKN 2013 (leaflet)sehatnegeriku
 
Leaflet Lomba Foto Hari Kesehatan Nasional 2013
Leaflet Lomba Foto Hari Kesehatan Nasional 2013Leaflet Lomba Foto Hari Kesehatan Nasional 2013
Leaflet Lomba Foto Hari Kesehatan Nasional 2013sehatnegeriku
 
Buku Pegangan Sosialisasi Implementasi Program Kompensasi Kebijakan Penyesuai...
Buku Pegangan Sosialisasi Implementasi Program Kompensasi Kebijakan Penyesuai...Buku Pegangan Sosialisasi Implementasi Program Kompensasi Kebijakan Penyesuai...
Buku Pegangan Sosialisasi Implementasi Program Kompensasi Kebijakan Penyesuai...sehatnegeriku
 

Plus de sehatnegeriku (10)

Buku Informasi Dukungan Sektor Kesehatan pada Mudik Lebaran 2017
Buku Informasi Dukungan Sektor Kesehatan pada Mudik Lebaran 2017Buku Informasi Dukungan Sektor Kesehatan pada Mudik Lebaran 2017
Buku Informasi Dukungan Sektor Kesehatan pada Mudik Lebaran 2017
 
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
 
Perpres Nomor 28 Tahun 2016
Perpres Nomor 28 Tahun 2016 Perpres Nomor 28 Tahun 2016
Perpres Nomor 28 Tahun 2016
 
Perpres Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Perpres 12 tahun 2013 Jam...
Perpres Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Perpres 12 tahun 2013 Jam...Perpres Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Perpres 12 tahun 2013 Jam...
Perpres Nomor 19 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Perpres 12 tahun 2013 Jam...
 
Buku panduan pekan imunisasi 2015
Buku panduan pekan imunisasi 2015Buku panduan pekan imunisasi 2015
Buku panduan pekan imunisasi 2015
 
Sambutan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 50
Sambutan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 50Sambutan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 50
Sambutan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 50
 
BNPB - Poster Lomba Kreatifitas Kebencanaan 2014
BNPB - Poster Lomba Kreatifitas Kebencanaan 2014BNPB - Poster Lomba Kreatifitas Kebencanaan 2014
BNPB - Poster Lomba Kreatifitas Kebencanaan 2014
 
Lomba Foto HKN 2013 (leaflet)
Lomba Foto HKN 2013 (leaflet)Lomba Foto HKN 2013 (leaflet)
Lomba Foto HKN 2013 (leaflet)
 
Leaflet Lomba Foto Hari Kesehatan Nasional 2013
Leaflet Lomba Foto Hari Kesehatan Nasional 2013Leaflet Lomba Foto Hari Kesehatan Nasional 2013
Leaflet Lomba Foto Hari Kesehatan Nasional 2013
 
Buku Pegangan Sosialisasi Implementasi Program Kompensasi Kebijakan Penyesuai...
Buku Pegangan Sosialisasi Implementasi Program Kompensasi Kebijakan Penyesuai...Buku Pegangan Sosialisasi Implementasi Program Kompensasi Kebijakan Penyesuai...
Buku Pegangan Sosialisasi Implementasi Program Kompensasi Kebijakan Penyesuai...
 

Dernier

SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatZuheri
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaYosuaNatanael1
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptssuserbb0b09
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxKEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxFATMAWATIMADYA
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...nadyahermawan
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxssuser981dcb
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxcheatingw995
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 

Dernier (20)

SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxKEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 

Indonesia Darurat Rokok

  • 1. PERTEMUAN BLOGGER dr. Lily S. Sulistyowati, MM DIREKTUR PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR Jumat, 23 Desember 2016 Hotel Mercure, Pontianak
  • 2. SISTEMATIKA EPIDEMIOLOGI ROKOK ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN (RPJMN) KEBIJAKAN PENGENDALIAN TEMBAKAU PENUTUP
  • 4. TRANSISI EPIDEMIOLOGI • Angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat, di sisi lain penyakit menular masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia • Tren ini kemungkinan akan berlanjut seiring dengan perubahan perilaku hidup (merokok, diet yang tidak sehat, kurang aktifitas fisik, stres, dll) Penyakit menular masih tetap tinggi terutama disebabkan adanya beberapa penyakit emerging dan re-emerging yang timbul tanpa dapat diduga
  • 5. 5 PENYAKIT UTAMA PENYEBAB KEMATIAN PENYAKIT UTAMA PENYEBAB KEMATIAN PADA SEMUA UMUR PENYAKIT UTAMA PENYEBAB KEMATIAN USIA 30 - 70 TAHUN PREVALENSI FAKTOR RISIKO DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
  • 6. FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR 6 Kurang aktivitas fisik Konsumsi tinggi natrium/garam Obesitas Obesitas sentral Prevalensi merokok usia>15 Tahun Konsumsi alkohol dalam 12 bulan terakhir 26,1% Kurang konsumsi sayur dan buah 93,6% Konsumsi tinggi gula 53,1% 26,2% 28,9% 26,6% 36,3% 4,6% FAKTOR RISIKO PTM
  • 7. 0 20 40 60 80 5 - 9 th 10 - 14 th 15 - 19 th 20 - 24 th 25 - 29 th > 30 th 0.6 9 54.6 25.8 6.3 3.8 0.4 9.5 58.9 23.9 4.8 2.61.7 12.6 63.7 17.2 3.1 1.821.9 16 50.7 19 5.5 6.91.7 17.5 43.3 14.6 4.3 18.6 1.5 17.3 56.9 16.3 4.4 3.6%UmurMulaiMerokok 1995 2001 2004 2007 2010 2013 Pertumbuhan Perokok Baru di Indonesia 1995-2013 Sumber: Susenas 1995,2004, SKRT 2001, Riskesdas 2007, 2010, 2013 BPS Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 Prevalensi Perokok Baru Menurut Kelompok Umur, Indonesia 1995-2013 Perokok baru Remaja < 19 th 2013 = 16,4 juta Klp Umur (tahun) Prev (%)* Jumah Penduduk** #Perokok pemula/tahun #Perokok pemula/hari 10-14 17,3 22 309.8 3,9 juta 10.869 15-19 56,9 21 931.2 12,5 juta 34.188 Perokok REMAJA adalah satu2nya SUMBER PEROKOK PENGGANTI. Jika para remaja tidak merokok maka industri akan bangkrut sebagaimana sebuah masyarakat yang tidak melahirkan generasi penerus akan punah (“Perokok Remaja: Strategi dan Peluang”, R.J Reynolds Tobacco Company Internal Memo, 29 Februari 1984
  • 8. Sumber: SKRT (1995), SURKESNAS (2001, 2004), RISKESDAS(2007, 2010, 2013)- Balitbangkes Persentase Perokok Remaja Indonesia Usia 15-19 tahun, Tahun 1995 - 2013 PREVALENSI PEROKOK Peningkatan jumlah perokok anak akan menjadikan bencana demografi Persentase Perokok Laki-laki Usia > 15 Tahun di 9 Negara
  • 9. BEBAN EKONOMI NEGARA AKIBAT PENYAKIT KATASTROPIK JANTUNG GAGAL GINJAL KANKER STROKE THALASSEMIA SIROSIS HEPATIS LEUKEMIA HEMOFILIA KASUS 2014 3,418 1,152 702 436 61 76 32 15 KASUS 2015 6,342 2,218 1,394 861 119 129 66 28 BIAYA 2014 (Rp) 4,409 1,626 1,538 742 215 180 126 48 BIAYA 2015 (Rp) 6,938 2,784 2,470 1,155 448 255 189 101 - 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000 - 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 Kasus(dalamribuan) Biaya(dalamMilyarRupiah) Beban penyakit katastropik termasuk Penyakit Tidak Menular yang ditanggung oleh JKN tahun 2014-2015.
  • 11. Goals Pemerintah (Nawa Cita) 1.Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa & memberikan rasa aman pada seluruh warga negara 2.Membuat pemerintah tidak absen/hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya 3.Membangun Indonesia dari pinggiran, memperkuat daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan 4.Menolak negara lemah, melakukan reformasi sistem, penegakan hukum bebas korupsi, bermartabat terpercaya 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia 6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi menggerakkan sektor–sektor strategis ekonomi domestik 8. Melakukan revolusi karakter bangsa 9. Memperteguh Ke-Bhineka-an memperkuat restorasi sosial Indonesia
  • 12. ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN RPJMN I 2005 -2009 Arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah promotif, preventif sesuai kondisi dan kebutuhan Bangkes diarahkan untuk meningkatkan akses dan mutu yankes Akses masyarakat thp yankes yang berkualitas telah lebih berkembang dan meningkat Akses masyarakat terhadap yankes yang berkualitas telah mulai mantap Kes masyarakat thp yankes yang berkualitas telah menjangkau dan merata di seluruh wilayah Indonesia VISI: MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN RPJMN II 2010-2014 RPJMN III 2015 -2019 RPJMN IV 2020 -2025 KURATIF- REHABILITATIF PROMOTIF - PREVENTIF 12
  • 13. PROGRAM INDONESIA SEHAT Penerapan pendekatan continuum of care Intervensi berbasis resiko kesehatan (health risk) RENSTRA 2015-2019 Pilar 1. Paradigma Sehat Program • Promotif – preventif sebagai landasan pembangunan kesehatan • Pemberdayaan masyarakat • Keterlibatan lintas sektor Pilar 2. Penguatan Yankes Program • Peningkatan Akses terutama pd FKTP • Optimalisasi Sistem Rujukan • Peningkatan Mutu Pilar 3. JKN Program • Benefit • Sistem pembiayaan: asuransi – azas gotong royong • Kendali Mutu & Kendali Biaya • Sasaran: PBI & Non PBI Tanda kepesertaan KIS D T P K KELUARGA SEHAT Penerapan pendekatan continuum of care Intervensi berbasis resiko kesehatan (health risk)
  • 14. • ASI eksklusif • Imunisasi dasar lengkap • Pemberian makan • Penimbangan • Vit A • MTBS • P4K • Buku KIA • ANC terpadu • Kelas Ibu Hamil • APN • RTK • Kemitraan Bidan Dukun • KB PP • PONED/ PONEK • SDIDTK • Imunisasi • Gizi • Kolaborasi PAUD, BKB, dan Posyandu • Deteksi dan Simulasi kognitif • UKS • Imunisasi anak sekolah • Penjaringan anak usia sekolah • PMT • Kesehatan reproduksi • Konsuling gizi HIV/AIDS dan NAPZA • Tablet Fe • Konseling Kespro • PKRT • KB bagi PUS • PKRT • Deteksi PM dan PTM • Kesehatan OR dan kerja • Brain Healty Life Style • Posyandu Lansia • Peningkatan kualitas Hidup Mandiri • Perlambatan proses Degeneratif IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS CONTINUUM OF CARE
  • 16. 1. onitoring konsumsi produk tembakau 2. erlindungan Terhadap Paparan Asap Rokok 3. ver pelayanan Upaya Berhenti Merokok 4. aspadakan masyarakat akan bahaya produk tembakau 5. liminasi iklan, promosi dan sponsor produk tembakau 6. aih kenaikan cukai dan pajak untuk menurunkan akses terhadap konsumsi hasil tembakau
  • 17. 100% bebas asap rokok: 1. Tdk ditemukan orang merokok di dlm gedung; 2. Tdk ditemukan ruang merokok di dlm gedung; 3. Tdk tercium bau rokok; 4. Tdk ditemukan puntung rokok; 5. Tdk ditemukan penjualan rokok; 6. Tdk ditemukan asbak atau korek api; 7. Tdk ditemukan iklan atau promosi rokok; 8. Ada tanda dilarang merokok; PERLINDUNGAN TERHADAP ASAP ROKOK MELALUI PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK
  • 18. Peraturan tentang Kawasan Tanpa Rokok di Indonesia • Saat ini sudah terdapat 229 peraturan tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Instruksi Bupati/Walikota 6 Instruksi Gubernur 1 Perbupati/Perwalikota 96 Perda Kab/Kota 93 Perda Provinsi 9 Peraturan Gubernur 6 SE Bupati/Walikota 11 SK Bupati/Walikota 7
  • 19. Over Layanan Upaya Berhenti Merokok • Posbindu/Sekolah: • Mendeteksi faktor risiko merokok • Mengajak untuk berhenti merokok • Merujuk ke FKTP untuk layanan UBM • Fokus pada Fasyankes Tingkat Pertama: • Konseling membantu perokok untuk berhenti merokok • Membangun motivasi • Menciptakan lingkungan yang mendukung • Fokus pada Fasyankes Rawat Tingkat Lanjut: • Konseling lanjutan • Pengobatan spesialistik LAYANAN QUITLINE /HOTLINE: 0-800-17-76565 QUITLINE UBM FGD UBM DI SEKOLAH LAYANAN UBM DI FASYANKES KONSELING UBM DI SEKOLAH
  • 20. 20 TUJUAN:  Memberikan hak masyarakat akan informasi yg jelas, benar dan jujur  Masyarakat memilih berdasarkan informasi yg lbh jelas (visual) yang dipahaminya (informed decision)  Mencegah perokok pemula untuk mulai merokok. PENCANTUMAN PERINGATAN KESEHATAN DAN INFORMASI KESEHATAN PADA KEMASAN PRODUK TEMBAKAU Waspadakan mayarakat akan bahaya merokok Iklan Layanan Masyarakat
  • 21. ELIMINASI IKLAN, MARKETING DAN SPONSORSHIP PRODUK HASIL TEMBAKAU TUJUAN:  Melindungi anak-anak  Mencegah perokok pemula untuk mulai merokok.  Mendenormalisasi kebiasaan merokok Bentuk keperdulian pemerintah daerah atas kondisi darurat rokok terutama pada anak
  • 23. PERAN BLOGGER 1. Sesuai dengan amanat UUD’45, Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan medapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan 2. Negara wajib melindungi kesehatan masyarakatnya termasuk mengendalikan konsumsi rokok yang menyebabkan kesakitan dan kematian. 3. Kesadaran masyarakat harus dibangun secara komprehensif melalui berbagai cara termasuk media sosial yang dilakukan oleh para BLOGGER 4. Media sosial merupakan salah satu sarana yang efektif untuk menyebarluaskan kebiasaan baik kepada masyarakat.

Notes de l'éditeur

  1. Bila melihat kondisi trend penyebab utama kematian akibat penyakit terlihat adanya transisi epidemiologi dari penyakit menular di tahun-tahun sebelum 1990 menjadi penyakit tdk menular sejak tahun 2010. Dan saat ini kita mendapatkan beban ganda … di satu sisi kita masih belum dapat menyelesaikan penyakit menular terutama dengan adanya beberapa penyakit emerging dan re-emerging yang tibul tanpa kita duga … dan meningkatnya beban penyakit tidak menular yang terutama karena adanya perubahan perilaku yang tidak sehat.
  2. Bila
  3. Dengan prevalensi 66% perokok laki-laki usia > 15 tahun, Indonesia merupakan “NEGARA PEROKOK LAKI-LAKI TERBESAR DI DUNIA”. Dengan kata lain, 2 dari 3 laki-laki termasuk remaja dan dewasa muda usia produktif merokok. Dapat kita bayangkan, bagaimana kondisi Indonesia pada saat puncak bonus demografi, yang seharusnya Indonesia dapat melaju kencang menuju kemakmuran bangsa menjadi negara yang tingkat dependensi tinggi karena penyakit kronis yang menimpa sebagian besar penduduk yang seharusnya produktif. Sehingga menurunkan daya saing kita di MEA dan global
  4. Penurunan produktivitas kerja dan dampak ekonomi: Kematian : hilangnya potensi/modal sumber daya Kecacatan: menurunkan produktivitas Biaya pelayanan PTM lebih mahal, menjadi beban bagi pembiayaan kesehatan bagi pemerintah dan keluarga Biaya untuk berobat bisa menyebabkan kemiskinan (katastropik) Situasi sekarang (data Kemenkes), beban biaya pengobatan penyakit khususnya penyakit tidak menular yang disebabkan oleh paparan asap rokok, sangat besar terutama penyakit Jantung, Gagal Ginjal, Stroke, Kanker, dan leukemia. Semua ini menyedot lebih dari 70% dana yang dikelola oleh BPJS. Dampak dari peningkatan penyakit ini, yang semakin lama semakin meningkat, akan membebani negara terutama karena sebagian besar penderita penyakit tersebut merupakan masyarakat miskin yang ditanggung negara (Penerima Bantuan Iuran/PBI).
  5. Para hadirin sekalian, Seperti kita ketahui, Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla telah menetapkan sembilan Cita-cita Strategis yang disebut NAWA CITA, yakni: Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara Membuat pemerintah tidak absen (hadir) dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional Mewujudkan kemandirian eknomi dengan menggerakkan sektor–sektor strategis ekonomi domestik Melakukan revolusi karakter bangsa Memperteguh Ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia Pembangunan kesehatan ke depan memprioritaskan mendukung pencapaian cita-cita ke tiga dan ke lima
  6. Saudara – saudara sekalian, Apabila kita cermati Rencana Pembangunan Jangka Panjang (2005-2024), maka pembangunan kesehatan menuju ke arah pengembangan upaya kesehatan, dari upaya kesehatan yang berisifat kuratif bergerak ke arah upaya kesehatan yang bersifat preventif dan promotif sesuai kebutuhan dan tantangan kesehatan.
  7. Kita telah memiliki Renstra 2015-2019 Pilar pertama, Paradigma Sehat, telah selaras dengan Gerakan Hidup Sehat yang dikordinasikan oleh Bappenas
  8. Dalam upaya meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak, dilakukan dengan pendekatan Continuum of Care yang dimulai sejak masa pra hamil, hamil, bersalin dan nifas, bayi, balita, hingga remaja (pria dan wanita usia subur). Pada masa pra hamil, program ditujukan bagi pasangan usia subur (PUS) melalui program keluarga berencana, yang diarahkan menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Dengan demikian, diharapkan setiap PUS dapat merencanakan kehamilannya dengan baik dan terhindar dari kehamilan yang tidak diinginkan (KTD). Untuk PUS juga dikembangkan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Terpadu (PKRT) di Puskesmas. Pada masa kehamilan, program ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya, dan apabila terdapat komplikasi atau faktor risiko diupayakan dapat dideteksi secara dini dan dilakukan intervensi. Kegiatan yang dilakukan meliputi Program Perencaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), pelayanan antenatal terpadu (HIV, malaria, gizi, dll), dan pelaksanaan kelas ibu hamil. Pada tahap persalinan dan nifas, diupayakan agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Upaya tersebut antara lain dilakukan melalui pengembangan rumah tunggu kelahiran di daerah dengan akses sulit dan kemitraan bidan dan dukun untuk daerah dengan proporsi persalinan oleh dukun masih tinggi. Setelah melahirkan, diupayakan agar setiap ibu mendapat pelayanan nifas, termasuk KB pasca persalinan. Apabila terjadi komplikasi pada masa kehamilan, persalinan, dan nifas, maka perlu dirujuk dan mendapatkan penanganan tepat waktu di fasyankes dasar (Puskesmas PONED) maupun fasyankes lanjutan (RS PONEK).
  9. 16
  10. Selain itu, juga diharapkan agar Bapak dan ibu sekalian dapat melaksanakan Pelayanan Berhenti Merokok. Layanan Berhenti merokok merupakan upaya prevebtif untuk mencegah penyakit PTM terutama yang disebabkan oleh rokok. Fokus pelaksanaan dilakukan pada Fasyankes Tingkat Pertama: membantu perokok untuk berhenti merokok (konseling) membangun motivasi Menciptakan lingkungan yang mendukung Kegiatan layanan berhenti merokok pada tingkat pertama diharapkan dilaksanakan secara terintegrasi dengan layanan penyakit tidak menular lainnya. Bila pada fasyankes tingkat pertama tidak berhasil atau menemukan penyulit, maka dapat dilakukan rujukan ke Fasyankes tingkat lanjut Fasyankes Rawat Tingkat Lanjut: Konseling lanjutan Pengobatan spesialistik