2. A. BIOGRAFI
Sakichi Toyoda adalah bapak revolusi
industri Jepang yang merupakan anak dari
seorang tukang kayu miskin dan ibu seorang
penenun. Ia dilahirkan di Kosai, Shizuoka
pada tanggal 14 Februari 1867.
Toyoda juga disebut sebagai "Raja Penemu
Jepang". Ia juga merupakan pendiri Toyota
Industries Co, Ltd. Toyoda meninggal pada
tanggal 30 Oktober 1930 di Jepang
3. B. IDE MUTU
Toyoda menciptakan
berbagai jenis mesin
tenun.
Penemuannya yang
paling terkenal adalah
mesin tenun sistem
otomatis (Jidoka) yang
dapat berhenti sendiri
bila terjadi gangguan
teknis.
Sistem Jidoka nantinya
dijadikan bagian dari
sistem produksi yang
disebut Sistem Produksi
Toyota.
Ia juga mengembangkan
konsep 5 Mengapa :
ketika terjadi masalah,
bertanyalah "mengapa"
sebanyak lima kali untuk
menemukan sumber
permasalahan, lalu
lakukan sesuatu untuk
mencegah masalah
terulang lagi.
Konsep ini masih
digunakan sekarang
sebagai bagian dari
penerapan metodologi
sederhana untuk
memecahkan masalah,
meningkatkan kualitas,
dan mengurangi biaya.
4. Siang hari ia bekerja sebagai
tukang kayu. Malam hari, ia
melakukan penelitian soal
mesin-mesin. Setelah Jepang
menetapkan Undang-Undang
Monopoli Paten pada tahun
1886, Toyoda makin berminat
menciptakan sesuatu yang
menurutnya dapat
mempercepat pembangunan
ekonomi Jepang. Toyoda
berkeinginan membuat mesin
tenun yang lebih baik. Toyoda
semakin menguat setelah
kembali dari perjalanan ke
Tokyo untuk melihat Pameran
Industri Nasional ke-3 pada
tahun 1890.
Penemuan pertamanya
berupa alat tenun dari
kayu yang disebut
“Toyoda Wooden
Handloom” yang
diciptakannya pada tahun
1890, dan berhasil
mendapat hak paten pada
tahun 1891. Mesin tenun
tersebut masih digerakkan
secara manual, namun
dapat meningkatkan
produktivitas sebesar 40%
hingga 50%.
5. Toyoda mengabdikan hidupnya
mempelajari dan mengembangkan
perakitan tekstil. Dalam usia 30 tahun
Toyoda menyelesaikan mesin tenun. Ini
kemudian mengantarnya mendirikan
cikal bakal perakitan Toyota, yakni
Toyoda Automatic Loom Works, Ltd.
pada November 1926.
Atas jasanya, Toyoda diberi
penghargaan Blue Ribbon Award dan
Order of Merit Third Class dari
pemerintah Jepang.