SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  17
Télécharger pour lire hors ligne
ANATOMI DAN FISIOLOGI ALAT PENGLIHATAN
EMBRIOLOGI MATA
Mata berkembang dari 3 lapis embrional primitif :
1. Ectoderm permukaan, membentuk : lensa mata, glandula lacrimalis, epitel kornea,
konjungtiva, adneksa dan epidermis palpebra.
Krista Neuralis : keratosit kornea, endotel kornea, jalinan trabekulum, stroma iris dan koroid,
otot siliaris, fibroblas dari sklera, vitreus dan selaput meningen dari n. optikus.
2. Ectoderm neural, menghasilkan vesikel optik dan mangkok optik Mangkok optik : retina,
epitel pigmen retina, muskulus dilatator pupil, spingter pupil pada iris dan serat n. optikus.
3. Mesoderm, membentuk otot extraokuler, endotel pembuluh darah orbita dan bola mata.
TAHAPAN PERKEMBANGAN EMBRIOLOGIS BOLA MATA
1. Tahap Vesikel Optik.
Pada janin 2,5 mm (2 minggu) terbentuk plika neuralis, kemudian menyatu membentuk tuba
neuralis pada minggu ke–3.
Pada janin 9 mm (4 minggu), tuba neuralis membentuk vesikel Optik berhubungan dengan
otak depan melalui tangkai optik dan penebalan ektoderm permukaan (lempeng lensa) yang
berhadapan dengan ujung vesikel optik.
2. Tahap Mangkok Optik.
Pada janin 5 mm, vesikel optik berinvaginasi membentuk mangkok optik. Tepi mangkok
optik mengitari fisura optik dan bersamaan dengan itu lempeng lensa invaginasi membentuk
mangkok, kemudian menjadi bola berongga yang dikenal dengan vesikel lensa.
Pada janin 9 mm (4 minggu) : vesikel lensa melepaskan diri dari ektoderm permukaan dan
terletak bebas dekat tepian mangkok optik.
PERKEMBANGAN EMBRIOLOGIS STRUKTUR SPESIFIK
1. Palpebra & Apparatus Lacrimalis.
Kuncup palpebra mulai terbentuk pada janin 16 mm (6 minggu), menyatu pada janin 37 mm
(8 minggu), kemudian memisah pada bulan ke–5.
Saluran lakrimalis : dari korda epitel membentuk saluran sesaat sebelum lahir.
2. Sclera & Otot Extraoculer.
Terbentuk pada janin 20 mm (7 minggu) dan selesai pada saat janin 5 bulan.
3. Lensa Mata.
Janin 13 mm (6 minggu) : sel-sel dinding posterior vesikel lensa memanjang dan mengisi
vesikel lensa, akhirnya penuh pada janin 26 mm (7 minggu), Pembentukan lensa ini selesai
pada bulan ke–7.
4. Retina.
Lapisan luar mangkok optik menjadi lapisan pigmen epitelium retina pada janin 10 mm (5
minggu)
Lapisan dalam mangkok optik membentuk 9 lapisan retina yang lainnya.
Pada bulan ke–8, makula lebih tebal dari bagian lain retina dan terjadi pencekungan makula
lutea. Makula berkembang secara anatomis sampai bayi berumur 6 bulan sesudah lahir.
B. ANATOMI MATA
I. Rongga Orbita
II. Kelopak Mata.
III. Sistem Lakrimal
IV. Bola Mata
I. RONGGA ORBITA
Volume rongga orbita orang dewasa 30 mL, bola mata hanya mengisi 1/5 rongga orbita,
sisanya lemak dan otot ekstraokuler, pembuluh darah, saraf, kelenjar getah bening dan
jaringan ikat. Rongga orbita berbentuk limas segi 4 dengan puncaknya arah ke dalam.
Dinding orbita terdiri atas :
1. Atap Orbita
Yaitu tulang frontal, dimana terdapat sinus frontalis.
2. Dinding Lateral
Yaitu tulang Sphenoidale dan tulang Zygomaticus.
3. Dinding Medial
Yaitu tulang Ethmoidale yang tipis, disini terdapat Sinus Ethmoidale dan Sinus sphenoidale.
4. Dasar Orbita
Yaitu tulang Maxillaris dan tulang Zygomatikus. Pada tulang Maxillaris terdapat Sinus
Maxillaris.
Kelenjar Lacrimalis terletak dalam fossa lacrimallis di bagian anterior lateral atap orbita.
APEKS atau puncak rongga orbita adalah :
1. Tempat masuk saraf dan pembuluh darah ke mata.
2. Origo semua otot ekstra okuler, kecuali otot obliqus inferior
II. KELOPAK MATA
Kelopak Mata dari luar ada 5 lapisan :
1. Lapisan Kulit.
Kulit kelopak mata merupakan kulit yang paling tipis dari bagian tubuh manusia, dan tanpa
adanya lemak subcutan.
2. Lapisan Otot Orbicularis Oculi.
Menutup mata, disarafi oleh n. VII. Otot ini ada 2 bagian yaitu Pratarsal yaitu otot yang
terdapat dalam kelopak mata dan bagian Preseptal yaitu terdapat diatas septum orbitale.
3. Jaringan Areolar.
Yaitu rongga di bawah otot orbicularis oculi, yang berhubungan antara mata kanan dan kiri
dan juga berhubungan dengan lapisan sub apponeurotik dari kulit kepala.
4. Tarsus.
Merupakan jaringan fibrous padat dengan sedikit jaringan elastis. Dibagi menjadi tarsus
superior dan inferior. Tarsus superior lebih lebar dari yang inferior.
5. Konjungtiva Palpebra atau Konjungtiva Tarsalis.
Bagian dalam kelopak mata yang berhubungan langsung dengan bola mata, melekat erat
dengan tarsus.
Tepian Palpebra (Margo Palpebra).
Pinggir bebas palpebra panjangnya 25–30 mm dan lebarnya 2 mm. Pinggir anterior (luar)
dipisahkan dari pinggir posterior (dalam) oleh garis kelabu (Schwabel Line).
A. Tepi Anterior.
Disini terdapat :
1. Bulu Mata.
2. Kelenjar Zeiss dan Moll
B. Tepi Posterior.
Yang langsung kontak dengan bola mata, disini terdapat kelenjar Meibom.
C. Punctum Lacrimalis.
Terdapat pada ujung medial dari tepi posterior palpebra. Punctum ini berfungsi sebagai
ekskresi air mata melalui kanalis lakrimalis terus menuju ke sakkus lakrimalis.
Retraktor Palpebra (Membuka Palpebra).
Pada palpebra superior (atas) terdapat Musculus Levator Palpebra dan Musculus Muller yang
berfungsi untuk membuka mata yang dipersarafi oleh N. III. Pada palpebra inferior yang ada
hanya Musculus Muller sehingga Palpebra inferior tidak bisa membuka dengan lebar.
III. SISTIM LAKRIMAL
Sistim lakrimal terdiri dari :
I. Sekresi yaitu Kelenjar Lakrimalis.
II.Excresi terdiri dari :
1. Pungtum Lakrimalis.
2. Kanalis Lakrimalis.
3. Sakkus Lakrimalis.
4. Duktus Nasolakrimalis.
Kelenjar Lakrimalis terdiri atas 2 bagian :
1. Bagian Orbita.
Dalam fossa lakrimalis di bagian temporal anterior rongga orbita. Dari luar dicapai dengan
irisan kulit menembus muskulus orbikularis okuli dan septum orbitale.
2. Bagian Palpebra.
Terletak di segmen temporal dari fornik konjungtiva superior.
IV. BOLA MATA
I. Dinding Bola Mata
1. Konjungtiva terdiri dari :
a. Konjungtiva palpebra.
Permukaan dalam palpebra dan melekat erat pada tarsus.
b. Konjungtiva fornik.
Peralihan konjungtiva palpebra ke konjungtiva bulbi.
c. Konjungtiva bulbi.
Yaitu lanjutan konjungtiva fornik yang melekat longgar ke septum orbitale di fornik
melanjutkan melekat longgar ke kapsul tenon dan sklera di bawahnya
2. Sklera dan Episklera
Sklera adalah jaringan fibrous pelindung mata di bagian luar. Permukaan luar anterior
dibungkus oleh jaringan elastis halus yang disebut episklera.
3. Kornea
Kornea adalah jaringan transparan dengan ketebalan : di tengah 0,54 mm, di tepi 0,65 mm,
dan diameternya sekitar 11,50 mm. kekuatan refraksi kornea 40 Dioptri.
Dari luar ke dalam kornea terdiri atas 5 lapisan sbb :
1. Lapisan Epitel : 5-6 lapis sel.
2. Lapisan Bowman : satu lapis sel.
3. Stroma : 90% ketebalan kornea.
4. Membran Desement : lapisan membran elastis jernih.
5. Lapisan Endotel : berhubungan langsung dengan cairan aquos humor.
II. Isi bola mata
A. Segmen anterior terdiri dari :
1. Uvea Anterior (iris dan badan siliaris).
2. Lensa mata.
B. Segmen posterior terdiri dari :
1. Badan Kaca (Korpus Vitreus).
2. Choroid.
3. Retina.
4. Papil Saraf Optik.
II. A. 1. UVEA.
Uvea terdiri atas 3 bagian :
1. Iris
2. Badan Sililer
3. Choroid : lapisan vaskuler tengah mata, memberi perdarahan retina.
1. Iris
Perpanjangan korpus siliaris ke anterior, merupakan permukaan pipih dengan lubang di
tengah yang disebut pupil. Pupil mengendalikan cahaya yang masuk dengan mengecil
(miosis) akibat aktivitas parasimpatis melalui N. III dan juga pupil bisa melebar (midriasis)
oleh aktivitas saraf simpatis.
2. Badan siliaris
Badan siliaris mempunyai processus ciliaris berfungsi membentuk aquous humor.
3. Choroid
Choroid segmen posterior uvea, di antara lapisan retina dan sklera. Choroid di sebelah dalam
dibatasi oleh membran Brunch dan sebelah luar di batasi oleh sklera.
II. A. 2. LENSA MATA
Lensa bentuk bikonvek, avaskuler, tidak berwarna, hampir transparan sempurna. Tebal 4 mm
dan diameternya 9 mm. kekuatan refraksi lensa 20 Dioptri. Digantung Zonulla Zinii yang
menghubungkannya dengan corpus siliare. Lensa terdiri dari 65 % air dan 35 % protein.
II. B. 1. BADAN KACA (CORPUS VITREUS)
Vitreus adalah suatu bahan Gellatin yang jernih dan avasculer yang membentuk 2/3 dari
volume dan berat bola mata. Vitreus terdiri dari air 99 %, dan sisanya 1 % meliputi kolagen
dan asam hialuronat. Yang memberi bentuk dan konsistensi mirip gel karena kemampuannya
mengikat air.
II. B. 2. RETINA
Selembar tipis jaringan saraf, semitransparan multilapis, melapisi bagian dalam 2/3 posterior
dinding bola mata. Retina terdiri dari 10 lapisan pigmen epitelium. Berhubungan langsung
dengan membran Brunch dari Choroid, permukaan dalam yaitu membrane limitan interna
berhubungan langsung dengan badan kaca.
Di tengah retina bagian posterior terdapat makula lutea yang di tengahnya ada cekungan yang
disebut fovea. Pada fovea ini, fotoreseptornya hanya terdiri dari selkerucut saja.
Fovea sepenuhnya diperdarahi oleh khoriokapiler khoroid yang berada di luar membran
Brunch. 1/3 retina diperdarahi oleh khoriokapiler khoroid, sedangkan 2/3 bagian dalam retina
diperdarahi oleh cabang-cabang arteri sentralis retina, kecuali daerah macula lutea hanya
diperdarahi oleh khoriokapiler khoroid secara difusi. Lapisan retina mulai dari bagian dalam
adalah sebagai berikut
1. Membran limitan interna.
2. Lapisan serat saraf.
3. Lapisan sel ganglion.
4. Lapisan sel flexiform dalam.
5. Lapisan nucleus dalam sel bipolar.
6. Lapisan sel flexiform luar.
7. Lapisan nucleus luar sel fotoreceptor.
8. Membran limitan externa.
9. Lapisan sel batang dan kerucut.
10. Lapisan pigmen epithelium retina.
B. 2. PAPIL SARAF OPTIK
Papil saraf optik merupakan cekungan dipermukaan retina. Dengan diameter 1,5 mm.
pencekungan mempunyai arti klinis penting pada glaucoma kronik simple.
Labels: Ilmu Penyakit Mata
Anatomi Fisiologi
Postedby hmkuliah ⋅Mei 9, 2010 ⋅ 1 Komentar
FiledUnder anatomi,fisiologi,posisi anatomi
Pengantar Anatomi Fisiologi
ANATOMI : ana = memisah-misah, tomos = memotong-motong. Ilmu urai mempelajari
susunan tubuh dan hubungan bagian-bagiannya satu dengan yang lain.
Anatomi Sistemik : pembagian tubuh berdasar fungsi.
Sistem Lokomotorik, Sistem pembuluh darah ( Sirkulasi & Limfe ), Sistem Pencernaan ,
Sistem Pernafasan, Sistem Endokrin ( kelenjar buntu ), Sistem Urogenital ( Urinari &
reproduksi ), Sistem Syaraf ( SS Pusat, SS Perifer, SS Otonom ), Sistem Panca Indera
FAAL / FISIOLOGI (Physiology)
Ilmu pengetahuan yang mempelajari fungsi dan kerja alat-alat tubuh manusia dalam keadaan
normal. Kareana berkaitan erat dengan Anatomi maka untuk mempelajari fisiologi perlu
mengenal anatominya.
POSISI ANATOMI : berdiri tegak, kedua lengan di sisi terbuka, dan telapak tangan
menghadap ke depan, kepala tegak dan mata tertuju lurus ke depan.
BIDANG ANATOMI
- Bidang median: bidang yang membagi tepat tubuh menjadi bagian kanan dan kiri.
- Bidang sagital: bidang yang membagi tubuh menjadi dua bagian dari titik tertentu (tidak
membagi tepat dua bagian). Bidang ini sejajar dengan bidang median.
- Bidang horizontal: bidang yang terletak melintang melalui tubuh (bidang X-Y). Bidang ini
membagi tubuh menjadi bagian atas (superior) dan bawah (inferior).
- Bidang koronal: bidang vertikal yang melalui tubuh, letaknya tegak lurus terhadap bidang
median atau sagital. membagi tubuh menjadi bagian depan (frontal) dan belakang (dorsal).
KEDUDUKAN :
Superior (=atas) atau kranial: lebih dekat pada kepala. Contoh: Mulut terletak superior
terhadap dagu. Inferior (=bawah) atau kaudal: lebih dekat pada kaki. Contoh: Pusar terletak
inferior terhadap payudara. Anterior (=depan): lebih dekat ke depan. Contoh: Lambung
terletak anterior terhadap limpa. Posterior (=belakang): lebih dekat ke belakang. Contoh:
Jatung terletak posterior terhadap tulang rusuk. Superfisial: lebih dekat ke / di permukaan.
Contoh: Otot kaki terletak superfisial dari tulangnya. Profunda: lebih jauh dari
permukaan.Contoh: Tulang hasta dan pengumpil terletak lebih profunda dari otot lengan
bawah. Medial (=dalam): lebih dekat ke bidang median. Contoh: Jari manis terletak medial
terhadap jari jempol. Lateral (=luar): menjauhi bidang median. Contoh: Telinga terletak
lateral terhadap mata. Proksimal (=atas): lebih dekat dengan batang tubuh / pangkal.
Contoh: Siku terletak proksimal terhadap telapak tangan.
Distal (=bawah): lebih jauh dari batang tubuh atau pangkal. Contoh: Pergelangan tangan
terletak distal terhadap siku.
GERAKAN ANATOMI
Adanya persendian memungkinkan gerakan yang bermacam-macam. Berbagai gerak dengan
persendian dikontrol oleh kontraksi otot.
Fleksi dan ekstensi. Fleksi adalah gerak menekuk atau membengkokkan. Ekstensi adalah
gerakan untuk meluruskan. Contoh: gerakan ayunan lutut pada kegiatan gerak jalan. Gerakan
ayunan ke depan merupakan (ante) fleksi dan ayunan ke belakang disebut (retro) fleksi /
ekstensi. Ayunan ke belakang lebih lanjut disebut hiperekstensi.
Adduksi dan abduksi. Adduksi adalah gerakan mendekati tubuh. Abduksi adalah gerakan
menjauhi tubuh. Contoh: gerakan membuka tungkai kaki pada posisi istirahat di tempat
merupakan gerakan abduksi (menjauhi tubuh). Bila kaki digerakkan kembali ke posisi siap
merupakan gerakan adduksi (mendekati tubuh).
Elevasi dan depresi. Elevasi merupakan gerakan mengangkat,Depresi adalah gerakan
menurunkan. Contohnya: Gerakan membuka mulut (elevasi) dan menutupnya (depresi)juga
gerakan pundak ke atas (elevasi) dan ke bawah (depresi)
Inversi dan eversi. Inversi adalah gerak memiringkan telapak kaki ke dalam tubuh. Eversi
adalah gerakan memiringkan telapak kaki ke luar. Istilah inversi dan eversi hanya untuk
wilayah di pergelangan kaki.
Supinasi dan pronasi. Supinasi adalah gerakan menengadahkan tangan. Pronasi adalah
gerakan menelungkupkan. Juga perlu diketahui istilah supinasi dan pronasi hanya digunakan
untuk wilayah pergelangan tangan saja
Endorotasi dan eksorotasi. Endorotasi adalah gerakan ke dalam pada sekililing sumbu
panjang tulang yang bersendi (rotasi). Sedangkan Eksorotasi adalah gerakan rotasi ke luar.
Anatomi dan Fisiologi Sistem penglihatan
Postedon17:59 No Comments
Label:Keperawatan/NursingTutorial
a. Anatomi Mata
• Strukturmata tambahan
Mata dilindungi dari kotorandanbenda asingolehalis,bulumatadankelopakmata.Konjungtiva
adalahsuatu membrantipisyangmelapisi kelopakmata( konjungtivapalpebra),kecualidarahpupil.
Konjungtivapalpebramelipatkedalamdanmenyatudengankonjungtivabulbarmembentuk
kantungyang disebutsakuskonjungtiva.Walaupunkonjungtivatransparan,bagianpalpebratampak
merahmuda karenapantulandari pembuluh –pembuluhdarahyangada didalamnya,pembuluh –
pembuluhdarahkecil dapatdari konjungtivabulbardiatasskleramata.Konjungtivamelindungi
mata dan mencegahmatadari kekeringan.
Kelenjarlakrimalisteletakpadasebelahatasdanlateral dari bolamata. Kelenjarlakrimalis
mengsekresicairanlakrimalis.Airmatabergunauntukmembasahi danmelembabkankornea,
kelebihansekresi akan dialirkanke kantunglakrimalisyangterletakpadasisi hidungdekatmatadan
melalui duktusnasolakrimalisuntukkehidung.
• BolaMata
Bolamata disusunolehtigalapisan,yaitu:sklera,koroid,danretina.Lapisanterluaryangkencang
atau skleratampakputihgelapdanada yang beningyaitupadabagianirisdanpupil yang
membantukkornea.Lapisantenganyaitukoroidmengandungpembuluh –pembuluhdarahyang
arteriolnyamasukedalambadansiliaryangmenempel padaligamensuspensori daniris.Lapisan
terdalamadalahretinayangtidakmempunyai bagiananteriormengandungreseptorcahaya(
fotoreseptor) yangterdiri dari sel batangdansel kerucut.Reseptorcahayamelakukansynapdengan
saraf - saraf bipolardiretinadankemudiandengansaraf – saraf ganglionditeruskankeserabutsaraf
optikus.Sel kerucutlebihsedikitdibandingsel batang.Sel kerucutdapatditemukandi dekatpusat
retinadan diperkirakanmenjadireseptorterhadapcahayaterangdanpenglihatanwarna.Sel –sel
batang ditemukanbanyakpadadaerahperiferretinayangmerupakanreseptorterhadapgelapatau
penglihatanmalam.Sel –sel batangmengandungrhodopsinyaitusuatuproteinfotosintetif yang
cepatberkurangdalamcahaya terang.Regenerasi rhodopsinbersifatlambattergantungpada
tersedianyavitaminA,matamemerlukanwaktuuntukberadaptasi dari terangke gelap.Defisiensi
vitaminA mempengaruhikemampuanmelihatdimalamhari.
• Ruanganpada mata
Bagiandalam bolamata terdiri dari 2 rongga ; anteriordan posterior.Ronggaanterior teletak
didepanlensa,selanjutnyadibagilagi kedalamduaruang; ruang anterior( antara korneadaniris)
dan ruang posterior( antara irisdanlensa).Rongga anteriorberisi cairanbeningyangdinamakan
humoraqueousyangdiproduksi dalambadanciliary,mengalirkedalamruangposteriormelewati
pupil masukkeruanganteriordandikeluarkanmelalui saluranschelmmyangmenghubungkaniris
dan kornea( sudut ruanganterior).
• Irisdan lensa
Irisadalahberwarna,membranmembentukcairan( bundar) mengandungdilatorinvolunterdan
otot – otot spingteryangmengaturukuranpupil.Pupiladalahruanganditengah –tengahiris,
ukuranpupil bervariasi dalammeresponintensitascahayadanmemfokuskanobjek( akomodasi )
untukmemperjelaspenglihatan,pupil mengeciljikacahayaterangatauuntukpenglihatandekat.
Lensamata merupakansuatukristal,berbentukbikonfek( cembung) bening,terletakdibelakang
iris,terbagi kedalamruanganteriordanposterior.Lensatersusundari sel –sel epitel yangdibungkus
olehmembrabelastis,ketebalannyadapatberubah –ubah menjadi lensacembungbilarefraksilebih
besar.
• Otot– ototmata
Otot – otot mata terdiri dari duatipe;ekstrinsikdanintrinsik.Otot –ototintrinsi bersifatvolunter(
dibawahsadar), diluarbola mata yangmengontrol pergerakandiluarmata.Otot – otot intrinsik
bersifatinvolunter( tidakdisadari ) beradadalambadan ciliaryyangmengontrol ketebalandan
ketipisanlensa,irisdanukuranpupil.
• Sudutfiltrasi
Sudutfiltrasi ini terdapatdidalam limbuskornea.Limbusadalahbagianyangdibatasi olehgarisyang
menghubungkanakhirdari membrandescemetdanmembranbowmanlaluke posterior0,75mm,
kemudiankedalammengelilingikanal schelmmdantrabekulasampai ke COA.Akhirdari membran
descemetdisebutgarisschwalbe.Limbusterdiri dari 2 lapisanepitel danstroma.Epitelnyaduakali
setebal epitel kornea.Didalamstromanyaterdapatserat –serat saraf dan cabang akhirdari A.siliaris
anterior.Bagianterpentingdari sudutfoltrasi adalahtrabekula,yangterdiridari :
1. Trabekulakorneoskeral,serabutnyaberasal dari lapisandalamstromakorneadanmenuju
kebelakang,mengelilingikanal schelmmuntukberinsersipadasklera.
2. Trabekulauveal,serabutberasal dari lapisandalamstromakornea,menujuke skleralspur( insersi
dari m.siliarir) dan sebagianke m.siliarismeridional.
3. serabutberasal dari akhir membrandescemet( garisschwalbe ),menujukejaringanpengikatm.
siliarisradialisdansirkularis.
4. Ligamentumpektinatumrudimenter,berasaaldari datarandepanirismenujuke depantrabekula.
Trabekulaterdiri dari jaringankolagen,jaringanhomogen,elastis,danseluruhnyadiliputiendotel.
Keseluruhannyamerupakansponsyangtembuspandang,sehinggabilaadadarahdalamcanal
schelmm, dapatterlihatdari luar.
b. FisiologiPenglihatan
• Cahayamasukke mata dandi belokkan(refraksi)ketikamelalui korneadanstruktur-strukturlain
dari mata (kornea,humoraqueous,lensa,humorvitreous)yangmempunyaikepadatanberbeda-
bedauntuk difokuskandi retina,hal ini disebutkesalahanrefraksi.
• Mata mengatur(akomodasi) sedemikianrupaketikamelihatobjekyangjaraknyabervariasi
denganmenipiskandanmenebalkanlensa.Pemglihatandekatmemerlukankontraksidari badan
ciliary,yangbisamemendekkanjarakantarakeduasisi badanciliaryyangdiikuti denganrelaksasi
ligamenpadalensa.Lensamenjadi lebihcembungagarcahayadapat terfokuskanpadaretina.
Penglihatanyangterusmenerusdapatmenimbulkanketeganganmatakarenakontraksi yang
menetap(konstan) dari otot-ototciliary.Hal ini dapatdikurangi denganseringnyamenggantijarak
antara objekdenganmata.Akomodasi jugadinbantudenganperubahanukuranpupil.Penglihatan
dekat,irisakanmengecilkanpupil agarcahayalebihkuatmeleluilensayangtebal.
• Cahayaditerimaolehfotoreseptorpadaretinadandirubahmenjadi aktivitaslistrikditeruskanke
kortek.Serabut-serabutsaraf optikusterbagi di optikchiasma(persilangansaraf matakanandan
kiri),bagianmedial dari masing-masingsaraf bersilanganpadasisi yangberlawanandanimpuls
diteruskanke korteksvisual.
• Tekanandalambolamata (intraoccularpressure/IOP)
Tekanandalambolamata dipertahankanolehkeseimbanganantaraproduksi danpengalirandari
humoraqueous.Pengalirandapatdihambatolehbendunganpadajaringantrabekula(yang
menyaringhumoraquoeusketikamasukkesaluranschellem)ataudfenganmeningkatnyatekanan
pada vena-venasekitarsclerayangbermuarakesaluranschellem.Sedikithumoraqueousdapat
maengalirkeruangotot-ototciliarykemudianke ruangsuprakoroid.Pemasukankesaluranschellem
dapat dihambatolehiris.Sistempertahanankatup(Valsavamanuefer) dapatmeningkatkantekanan
vena.Meningkatkantekananvenasekitarskleramemungkinkanberkurangnyahumoraquoeusyang
mengalirsehinggadapatmeningkatkanIOP.Kadang-kadangmeningkatnyaIOPdapatterjadi karena
stressemosional.
Anatomi mata itu dibagi menjadi 6 bagian anatomis: (1) adnexa, yang meliputi kelopak mata
dan lacrimal apparatus; (2)segmen anterior, terdiri dari konjungtiva, kornea, dan ruang
anterior; (3) iris dan lensa; (4) segmen posterior yang terdiri dari humor vitreous, retina,
choroid, dan sklera; (5) otot extraocular; (6) Orbit.
Mata adalahsuatustruktur sferisberisi cairanyangdibungkus oleh tiga lapisan. Dari luar ke
dalam, lapisan–lapisan tersebut adalah : (1) sklera/kornea, (2) koroid/badan siliaris/iris, dan (3)
retina.Sebagianbesarmatadilapisi olehjaringanikatyangprotektifdankuatdi sebelah luar, sklera,
yang membentuk bagian putih mata. Di anterior (ke arah depan), lapisan luar terdiri atas kornea
transparantempatlewatnyaberkas–berkascahayake interior mata. Lapisan tengah dibawah sklera
adalahkoroidyangsangat berpigmendanmengandungpembuluh-pembuluh darah untuk memberi
makan retina. Lapisan paling dalam dibawah koroid adalah retina, yang terdiri atas lapisan yang
sangat berpigmendi sebelahluardansebuahlapisansyaraf di dalam.Retinamengandungsel batang
dan sel kerucut, fotoreseptor yang mengubah energi cahaya menjadi impuls syaraf.
Struktur mata manusia berfungsi utama untuk memfokuskan cahaya ke retina. Semua
komponen–komponen yang dilewati cahaya sebelum sampai ke retina mayoritas berwarna gelap
untuk meminimalisir pembentukan bayangan gelap dari cahaya. Kornea dan lensa berguna untuk
mengumpulkan cahaya yang akan difokuskan ke retina, cahaya ini akan menyebabkan perubahan
kimiawi pada sel fotosensitif di retina. Hal ini akan merangsang impuls–impuls syaraf ini dan
menjalarkannya ke otak.
Cahaya masukke mata dari mediaekstenal seperti, udara, air, melewati kornea dan masuk
ke dalam aqueous humor. Refraksi cahaya kebanyakan terjadi di kornea dimana terdapat
pembentukan bayangan yang tepat. Aqueous humor tersebut merupakan massa yang jernih yang
menghubungkan kornea dengan lensa mata, membantu untuk mempertahankan bentuk konveks
dari kornea(pentinguntukkonvergensicahayadi lensa) danmenyediakannutrisi untukendothelium
kornea.Irisyangberada antara lensadan aqueous humor, merupakan cincin berwarna dari serabut
otot. Cahaya pertama kali harus melewati pusat dari iris yaitu pupil. Ukuran pupil itu secara aktif
dikendalikanolehototradial dansirkularuntukmempertahankanlevelyangtetap secara relatif dari
cahaya yang masuk ke mata. Terlalu banyaknya cahaya yang masuk dapat merusak retina. Namun
bilaterlalusedikitdapatmenyebabkankesulitan dalam melihat. Lensa yang berada di belakang iris
berbentuklempengkonveksyangmemfokuskan cahaya melewati humour kedua untuk menuju ke
retina.
Untuk dapatmelihat dengan jelas objek yang jauh, susunan otot siliare yang teratur secara
sirkularakan akan mendorong lensa dan membuatnya lebih pipih. Tanpa otot tersebut, lensa akan
tetapmenjadi lebihtebal, dan berbentuk lebih konveks. Manusia secara perlahan akan kehilangan
fleksibilitaskarenausia,yangdapatmengakibatkankesulitanuntukmemfokuskan objek yang dekat
yang disebut juga presbiopi. Ada beberapa gangguan refraksi lainnya yang mempengaruhi bantuk
kornea dan lensa atau bola mata, yaitu miopi, hipermetropi dan astigmatisma.
Selainlensa,terdapathumorkedua yaitu vitreous humor yang semua bagiannya dikelilingi
olehlensa,badansiliar,ligamentumsuspensorium dan retina. Dia membiarkan cahaya lewat tanpa
refraksi dan membantu mempertahankan bentuk mata.
Bolamata terbenamdalamcorpusadiposumorbitae,namunterpisahdarinyaolehselubung
fascia bola mata. Bola mata terdiri atas tiga lapisan dari luar ke dalam, yaitu :
1. Tunica Fibrosa
Tunicafibrosaterdiri atasbagianposterior yang opaque atau sklera dan bagian anterior yang
transparanatau kornea.Sklera merupakan jaringan ikat padat fibrosa dan tampak putih. Daerah ini
relatif lemahdandapatmenonjol ke dalambolamata oleh perbesaran cavum subarachnoidea yang
mengelilingi nervus opticus. Jika tekanan intraokular meningkat, lamina fibrosa akan menonjol ke
luar yang menyebabkan discus menjadi cekung bila dilihat melalui oftalmoskop.
Sklera juga ditembus oleh n. ciliaris dan pembuluh balik yang terkait yaitu vv.vorticosae.
Skleralangsungtersambungdengankorneadi depannyapadabataslimbus.Korneayangtransparan,
mempunyai fungsiutamamerefraksikancahaya yang masuk ke mata. Tersusun atas lapisan-lapisan
berikutini dari luarke dalamsama dengan:(1) epitel kornea(epitheliumanterius) yangbersambung
dengan epitel konjungtiva. (2) substansia propria, terdiri atas jaringan ikat transparan. (3) lamina
limitans posterior dan (4) endothel (epithelium posterius) yang berhubungan dengan aqueous
humour.
2. Lamina vasculosa
Dari belakang ke depan disusun oleh sama dengan : (1) choroidea (terdiri atas lapis luar
berpigmendanlapisdalamyangsangatvaskular) (2) corpusciliare (ke belakangbersambungdengan
choroideadanke anteriorterletak di belakang tepi perifer iris) terdiri atas corona ciliaris, procesus
ciliaris dan musculus ciliaris (3) iris (adalah diafragma berpigmen yang tipis dan kontraktil dengan
lubang di pusatnya yaitu pupil) iris membagi ruang diantara lensa dan kornea menjadi camera
anterior dan posterior, serat-serat otot iris bersifat involunter dan terdiri atas serat-serat sirkuler
dan radier.
3. Tunica sensoria (retina)
Retina terdiri atas pars pigmentosa luar dan pars nervosa di dalamnya. Permukaan luarnya
melekat pada choroidea dan permukaan dalamnya berkontak dengan corpus vitreum. Tiga
perempat posterior retina merupakan organ reseptornya. Ujung anterior membentuk cincin
berombak,yaituoraserrata,di tempatinilahjaringansyaraf berakhir.Bagiananteriorretinabersifat
non-reseptif danhanyaterdiri atassel-sel pigmendenganlapisanepitelsilindrisdi bawahnya.Bagian
anterior retina ini menutupi procesus ciliaris dan bagian belakang iris.
Di pusat bagian posterior retina terdapat daerah lonjong kekuningan, macula lutea,
merupakandaerahretinauntukpenglihatan paling jelas. Bagian tengahnya berlekuk disebut fovea
sentralis.
Nervus opticus meninggalkan retina lebih kurang 3 mm medial dari macula lutea melalui
discusnervusoptici.Discusnervus optici agak berlekuk di pusatnya yaitu tempat dimana ditembus
oleha.centralisretinae.Padadiscusini samasekali tidakditemui coni danbacili,sehinggatidakpeka
terhadapcahaya dan disebutsebagai bintikbuta.Padapengamatandenganoftalmoskop,bintikbuta
ini tampak berwarna merah muda pucat, jauh lebih pucat dari retina di sekitarnya.
Anatomi dan Fisiologi Pada Mata
Secara garis besar anatomi mata dapat dikelompokkan menjadi empat bagian, dan untuk
ringkasnya fisiologi mata akan diuraikan secara terpadu. Keempat kelompok ini terdiri dari :
1) Palpebra
Dari luar ke dalam terdiri dari : kulit, jaringan ikat lunak, jaringan otot, tarsus, vasia dan
konjungtiva.
Fungsi dari palpebra adalah untuk melindungi bola mata, bekerja sebagai jendela memberi
jalan masuknya sinar kedalam bola mata, juga membasahi dan melicinkan
permukaan bola mata.
2) Rongga mata
Merupakan suatu rongga yang dibatasi oleh dinding dan berbentuk sebagai piramida
kwadrilateral dengan puncaknya kearah foramen optikum. Sebagian besar dari rongga ini
diisi oleh lemak, yang merupakan bantalan dari bola mata dan alat tubuh yang berada di
dalamnya seperti: urat saraf, otot-otot penggerak bola mata, kelenjar air mata,
pembuluh darah
3) Bola mata
Menurut fungsinya maka bagian-bagiannya dapat dikelompokkan menjadi:
o Otot-otot penggerak bola mata
o Dinding bola mata yang teriri dari : sklera dan kornea. Kornea kecuali sebagai dinding juga
berfungsi sebagai jendela untuk jalannya sinar.
o Isi bola mata, yang terdiri atas macam-macam bagian dengan fungsinya masing-masing
4) Sistem kelenjar bola mata
Terbagi menjadi dua bagian:
o Kelenjar air mata yang fungsinya sebagai penghasil air mata
o Saluran air mata yang menyalurkan air mata dari fornik konjungtiva ke dalam
rongga hidung
KEBUTAAN
Cedera dan penyakit pada mata bisa mempengaruhi penglihatan.
Kejernihan penglihatan disebut ketajaman visuil, yang berkisar dari penglihatan penuh
sampai ke tanpa penglihatan.
Jika ketajaman menurun, maka penglihatan menjadi kabur.
Ketajaman penglihatan biasanya diukur dengan skala yang membandingkan penglihatan
seseorang pada jarak 20 kaki dengan seseorang yang memiliki ketajaman penuh.
Visuil 20/20 artinya seseorang melihat benda pada jarak 20 kaki dengan ketajaman penuh;
sedangkan visuil 20/200 artinya seseorang melihat benda pada jarak 20 kaki, yang oleh orang
dengan ketajaman penuh benda tersebut terlihat pada jarak 200 kaki.
Secara teoritis, kebutaan terjadi jika ketajaman penglihatan lebih buruk dari 20/200 meskipun
telah dibantu dengan kaca mata maupun lensa kontak.
Penyebab kebutaan
Kebutaan bisa terjadi karena berbagai alasan:
- cahaya tidak dapat mencapai retina
- cahaya tidak terfokus sebagaimana mestinya pada retina
- retina tidak dapat merasakan cahaya secara normal
- kelainan penghantaran gelombang saraf dari retina ke otak
- otak tidak dapat menterjemahkan informasi yang dikirim oleh mata.
Beberapa penyakit yang bisa menyebabkan kebutaan:
# Katarak
# Kelainan refraksi
# Ablasio retina
# Retinitis pigmentosa
# Diabetes
# Degenerasi makuler
# Sklerosis multipel
# Tumor kelenjar hipofisa
# Glaukoma
# Kelainan pada daerah otak yang mengolah gelombang visuil akibat stroke, tumor atau
penyakit lainnya.
B. Mekanisme, patofisiologi, dan patogenesis infeksi mata
Allergic conjunctivitis dikarenakan oleh respon immune tipe I kepada allergen. allergen
berikatan dengan cell mast dan terjadi cross-linking dengan IgE, membuat degranulasi cell
mast dan inisiasi cascade inflamasi. Ini membuat pelepasan histamine oleh cell mast, begitu
juga mediator lain seperti tryptase, chymase, heparin, chondroitin sulphate, prostaglandins,
thromboxane, and leukotrienes. Histamine dan bradykinin menstimulate nociceptors,
membuat gatal, menaikan permiabilitas vascular, vasodilatasi, kemerahan, dan injeksi
conjuctiva.
Infective conjunctivitis terjadi sebagai hasil dari berkrangnya pertahanan dan kontaminasi
dari luar. Infectious pathogen bisa menyerang dari darah atau kelenjar dan berkembang di
conjunctival mucosal cells. Semua infeksi bacterial dan viral membuat leukocyte atau
cascade inflamasi lymphe menarik sel darah putih dan merah ke daerah infeksi. Sel darah
putih ini mencapai permukaan conjuctiva dan berakumulasi disana bergerak melalui
permiabilitas yang rendah dan dilatasi capiler.
C. Faktor resiko penyakit mata merah
biasanya pada anak anak, dan bisa sampe usia 25. sering terjadi pada orang orang yang
berhubungan langsung dengan penderita atau orang orang yang bekerja pada lingkungan
kering.
D.
Membedakan penyebab konjungtivitis karena virus, bakteri, jamur, dll
1. Bacterial Conjunctivitis
Riwayat:
Konjungtivitis karena bakteri mempunyai beberapa varian berdasarkan dengan durasi nya.
Ada yang hiperakut (12-24 jam), akut (kurang dari 4 minggu), kronis (lebih dari 4 minggu).
Akut dan kronis biasanya terjadi unilateral atau hanya pada salah satu mata. Discharge yang
keluar biasanya mulai dari bentuk mucoid yang ringan sampai moderat, atau mucopurulen.
Gatal yang ringan biasa ditemui, jika gatal lebih dominan maka diduga alergi. Photophobia
ringan. Pada sexual history pernah mengalami vaginitis, vicitis, atau urethritis yang mungkin
ditemui pada kasus yang kronis.
Temuan Pemeriksaan:
- Red injected eye
- Purulen atau mucopurulen discharge
- Pembengkakan kelopak mata
- Chemosis: edema konjungtiva
- Preaulicular lymphadenophaty: lebih biasa pada infeksi virus.
Treatment:
Hyperacute Conjunctivitis dan Gonococal Conjunctivitis
Jika ditemukan gram negatif diplococus pada pengecatan gram, dapat dirawat dengan
ceftriaxone 1 g intra muscular
Acute Conjunctivitis
Jika tidak ada kontraindikasi bisa diberikan obat antibiotik spektrum luas.
Contoh:Trimethoprim-polymixin QID, Ofloxacin QID, Ciprofloxacin QID, Bacitracin-
erythromicin ointment QID
Chronic Conjunctivitis
Inklusi chlamidia konjungtivitis dirawat dengan
- Oral antibiotik: doxycicline 100mg po BID; tetracicline 250-500 mg po QID; erythromicin
250-500 po BID atau clarythomicin 250-500 po BID
- Salep topical: erythromicin, tetracicline, sulfacetamide 2-3 kali sehari selama 2-3 minggu.
2. Viral Conjunctivitis
Riwayat:
Biasanya akut (kurangdari 4 minggu). Terjadi secara bilateral, tetapi diawali dengan
infeksiunilateral dan setelah beberapa hari kemudian menjadi bilateral. Discharge biasanya
berair dengan scant withish mucus. Gejala biasanya ada riwayat infeksi saluran pernafasan
atas ataukontak dengan orang yang menderita mata merah. Gatal dan rasa panas serta
photophobia ringan dapat dijumpai. Bisa ditemukan juga demam, biasanya dihubungkan
dengan pharyngoconjunctival fever.
Temuan Pemeriksaan:
- Kelopak yang merah dan membengkak
- Preauricular limfonodi yang palpable
- Folikel palpebra konjungtiva inferior
- Discharge berair
DD: Corneal Ulcer, Anterior Chamber Cells, Hypopyon(pelapisan oleh sel darah putih pada
ruang anterior)
Treatment:
- Biasanyatreatmentsuportive karena self-limited
- Air mata buatan tanpa pengawet 4-6 kali sehari
- Jika gatal bisa diberikan naphazoline/pheniramine drop QID
- Kompres dingin
- Menasihati pasien bahwa penyakitnya sangat menular sehingga hindari menyentuh mata dan
kurangi kontak dengan orang lain.
3. Allergic Conjunctivitis
Riwayat:
Biasanya singkat dan pasien mempunyai riwayat alergi seperti alergi debu, serbuk sari,
kotoran binatang, atau UV.
Gejala:
- Gatal
- Discharge berair
- Mata merah
Temuan Pemeriksaan:
- Mata merah
- Stringy, discharge putih
- Pembengkakan kelopak mata
- Chemosis
- Konjungtiva papilae
Treatment:
- Hindari alergen
- Kompres dingin
- Air mata buatan tanpa pengawet 4-6 kali sehari dipadu dengan vasoconstrictor/antihistamine
- Pertimbangkan antihistaminoral atau topical untuk kasus yang berat
4. Subconjunctival Hemorrhage
Riwayat:
Trauma pada saat menggaruk mata, hipertensi, mempunyai riwayat kelainan pembekuan
darah, pengobatan dengan aspirin, atau idiopatik.
Temuan Pemeriksaan:
- Biasanya asimtomatik
- Mata merah
- Warna merah menyala dan gelap darah di bawah konjungtiva, biasanya sectoral
- Jika ada perdarahan 3600 Subconjunctival hemorrhage maka harus mengeliminasi ruptur
globe dulu.
Treatment:
- Tidak ada treatmentyang dibutuhkan
- Tetes mata buata
- Obat antikoagulan dihentikan
E. Diagnosis klinis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan tamban
hd bacterial
-historinya hyperacute (12-14jam), acute kurang dari 4 minggu, dan chronic lebih dari 4
minggu
-akut dan kronik biasanya unilateral
-biasanya ada discharge sebagai tanda mild sampai sedang
-ada rasa gatal
-chemosis
-merah
viral
-inferior palpebral conjuctival follicles
-biasanya acute
-whitish mucose
-preauiclar lymph node teraba
-merah
allergic
-gatal
-kelopak mata bengkaj
-merah
-preauriculer lymph tdk teraba
F. Penatalaksanaan konjungtivitis (drug of choice, rasionalisasi terapi)
Untuk viral: tetes mata acyclovoir atau trifluridine.
Untuk allergic: tetes mata antihistamin seperti vasocon-A ata resep olopatadine ophthalmic
dan anti hstamin oral bisa mengurangi gatalnya.
Untuk bacterial: tetes mata sodium sulfacetamide atau azytromisin atau norfloxasin.
G.
Epidemiologi dan pencegahan konjungtivitis
Pencegahanya sebenarnya cukup simple, yaitu sering mencuci tanan dan jangan menggosok
mata karena bisajadi tangan sedang kotor. Biasanya adenovirus yg juga bisa menyebabkan
conjunctivitis kejadiianya tinggi pada musim panas, nah kebetulan kita sering bgt tuh musim
panas, jadi hati” dengan debu kering yang berterbangan juga.
Penyebaran juga bisa melalui benda benda yang sering bersentuhan dengan mata kita, seperti
bantal, tissue dan sapu tangan, jadi sebisa mungkin tidak saling meminjam dan menjaga
kebersihanya.
Kalo memed mau lihat gambar-gambar mata sakit bisa dibuka di
http://www.klinikmatanusantara.com/index.php?option=com_content&task=view&id=152&I
temid=9
Sementara itu dulu ya....masih ada field yang masih kosong kandi learning objective, tapi
insyaallah mimin Nata mau nambahin kok ntar. Indahny dunia jika kita berbagi..regards,
Anti-Remed..
Kontributor:
GalihArya
JrNata
Referensi:
1. Emergency Ophthalmology a Rapid Treatment Guide Kenneth C. Chern, MD
2. http://blog.ilmukeperawatan.com/anatomi-mata-dan-fisiologi-mata.html
3. http://doctorology.net/?p=105
4. http://i-comers.com/showthread.php?t=6926
http://bestpractice.bmj.com/
http://www.umm.edu/altmed/articles/conjunctivitis-000040.htm
Gimana sih proses terjadinyaair mata?
 3 tahunlalu
 Lapor Penyalahgunaan
dr. Andre Zaini
Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Suara Terbanyak
Terdapat3 macam tipe dasar airmata :
1. Air mata basal : pada mata yang sehat, korneaselaludipertahankantetapbasahdanmenghambat
masuknyadebu.Beberapakandungandidalamnyajugamelawaninfeksi bakterisebagai bagiandari
sistemkekebalantubuh.
2. Air mata refleks:yangdisebabkankarenaadanyairitasi olehbendaasing,atau karenaadanya
suatubahan iritasi seperti uapbawangputih.Airmataini berusahamengeluarkaniritanyangtelah
kontakdenganmata.
3. Air mata tangisan(airmata psikis) :yangdisebabkankarenastresemosional yangkuat,depresi
atau nyeri fisik.
Bukanhanya emosi yangbersifatnegatif,seseorangjugamenangissaatdalamkeadaansangat
bahagia.
Cara timbulnyaairmata psikisberbedadenganairmatajenislain.Terdapatsistemyangdisebut
sistemlimbikyangterlibatdalamproduksinya.Khususnyaorgan yangdisebuthipotalamus.Cabang
parasimpatisdari sistemotonommengaturkelenjarlakrimasi (airmata) melalui neurotransmiter
asetilkolinmelalui reseptornikotinikdanmuskarinik.Ketikakeduareseptorini teraktivasimaka
kelenjarairmataakan menghasilkanairmata.
Dipilih oleh Penanya
Airmata adalahkelenjaryangdiproduksi olehproseslakrimasiuntukmembersikanmata.Kata
lakrimasi jugadapatdigunakanmerujukpadamenangis.Emosi yangkuatjugadapat menyebabkan
menangis,walaupunkembanyakanmamaliadaratmemiliki sistemlakrimasi untukmembiarkan
mata merekabasah,manusiaadalahmamaliasatu-satunyayangmemiliki emosi airmata.
Secara normal air mata membasuhkorneadalamhitungandetiktanpakitasadari.Walaupunterlihat
sepele,tetapimatakitabisarusakbilatidakterlindungi airmata.
Airmata juga bisaterpicuolehsuasanahati.Saatsedih,airmata akan keluarlebihbanyakdari
biasanya.Keluarnyaairmatabukanhanya membersihkanmatakita,tetapi jugabisamelegakanhati.
Saat kitamenangis,makaseluruhbebandalamdiri puntergelontorkeluar.

Contenu connexe

Tendances

Fisiologi batuk
Fisiologi batukFisiologi batuk
Fisiologi batukbaroezd
 
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)Sulistia Rini
 
Anatomi dan fisiologi tht kl
Anatomi dan fisiologi tht klAnatomi dan fisiologi tht kl
Anatomi dan fisiologi tht klSry Surniaty
 
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisMengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisSeascape Surveys
 
mekanisme pembentukan bilirubin
mekanisme pembentukan bilirubinmekanisme pembentukan bilirubin
mekanisme pembentukan bilirubinhanarisha
 
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Viliansyah Viliansyah
 
Power point asma bronkial
Power point asma  bronkialPower point asma  bronkial
Power point asma bronkialyeliani
 
2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasi2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasitarmizitaher
 
Idk 2 tm2 adaptasi jejas & penuaan sel
Idk 2 tm2 adaptasi jejas & penuaan selIdk 2 tm2 adaptasi jejas & penuaan sel
Idk 2 tm2 adaptasi jejas & penuaan selDenisFarida
 
Assesment, interpretation n management of cranial nerve dysfunction
Assesment, interpretation n management of cranial nerve dysfunction Assesment, interpretation n management of cranial nerve dysfunction
Assesment, interpretation n management of cranial nerve dysfunction DwiKartikaRukmi
 
Pengkajian pada sistem kardiovaskuler
Pengkajian pada sistem kardiovaskulerPengkajian pada sistem kardiovaskuler
Pengkajian pada sistem kardiovaskulerRumandani Choirunisa
 

Tendances (20)

Fisiologi batuk
Fisiologi batukFisiologi batuk
Fisiologi batuk
 
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
 
Anatomi dan fisiologi tht kl
Anatomi dan fisiologi tht klAnatomi dan fisiologi tht kl
Anatomi dan fisiologi tht kl
 
Herniasi Otak
Herniasi OtakHerniasi Otak
Herniasi Otak
 
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisMengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
 
3. laring
3. laring3. laring
3. laring
 
mekanisme pembentukan bilirubin
mekanisme pembentukan bilirubinmekanisme pembentukan bilirubin
mekanisme pembentukan bilirubin
 
Fisiologi jantung
Fisiologi jantungFisiologi jantung
Fisiologi jantung
 
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
 
Power point asma bronkial
Power point asma  bronkialPower point asma  bronkial
Power point asma bronkial
 
Gagal jantung
Gagal jantungGagal jantung
Gagal jantung
 
2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasi2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasi
 
Idk 2 tm2 adaptasi jejas & penuaan sel
Idk 2 tm2 adaptasi jejas & penuaan selIdk 2 tm2 adaptasi jejas & penuaan sel
Idk 2 tm2 adaptasi jejas & penuaan sel
 
Anatomi hidung
Anatomi hidungAnatomi hidung
Anatomi hidung
 
Fisiologi Hidung
Fisiologi HidungFisiologi Hidung
Fisiologi Hidung
 
Assesment, interpretation n management of cranial nerve dysfunction
Assesment, interpretation n management of cranial nerve dysfunction Assesment, interpretation n management of cranial nerve dysfunction
Assesment, interpretation n management of cranial nerve dysfunction
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
1. faring
1. faring1. faring
1. faring
 
Pengkajian pada sistem kardiovaskuler
Pengkajian pada sistem kardiovaskulerPengkajian pada sistem kardiovaskuler
Pengkajian pada sistem kardiovaskuler
 

Similaire à Anatomi dan fisiologi alat penglihatan

Similaire à Anatomi dan fisiologi alat penglihatan (20)

Makalah mata
Makalah mataMakalah mata
Makalah mata
 
HISTOLOGI INDERA PENGLIHATAN Blok 2.2.pdf
HISTOLOGI INDERA PENGLIHATAN Blok 2.2.pdfHISTOLOGI INDERA PENGLIHATAN Blok 2.2.pdf
HISTOLOGI INDERA PENGLIHATAN Blok 2.2.pdf
 
Makalah mata
Makalah mataMakalah mata
Makalah mata
 
5 indera
5 indera5 indera
5 indera
 
Hipertensi okuli
Hipertensi okuliHipertensi okuli
Hipertensi okuli
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
 
ppt. Sistem penginderaan
ppt. Sistem penginderaanppt. Sistem penginderaan
ppt. Sistem penginderaan
 
Anatomi Fisiologi Sistem penginderaan
Anatomi Fisiologi Sistem penginderaanAnatomi Fisiologi Sistem penginderaan
Anatomi Fisiologi Sistem penginderaan
 
Opthalmologi
OpthalmologiOpthalmologi
Opthalmologi
 
Opthalmologi
OpthalmologiOpthalmologi
Opthalmologi
 
Tugas Divisi IIM_AAO 8 chapter 1_Ardelia.pptx
Tugas Divisi IIM_AAO 8 chapter 1_Ardelia.pptxTugas Divisi IIM_AAO 8 chapter 1_Ardelia.pptx
Tugas Divisi IIM_AAO 8 chapter 1_Ardelia.pptx
 
Makalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mataMakalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mata
 
Makalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mataMakalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mata
 
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
409524135-PPT-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Penginderaan.pptx
 
histologi mata (modul organ sensoris)
histologi mata (modul organ sensoris)histologi mata (modul organ sensoris)
histologi mata (modul organ sensoris)
 
Orbita
OrbitaOrbita
Orbita
 
Orbita
OrbitaOrbita
Orbita
 
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
 
Makalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mataMakalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mata
 
Mata & telinga (matrikulasi)
Mata & telinga (matrikulasi)Mata & telinga (matrikulasi)
Mata & telinga (matrikulasi)
 

Plus de Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Anatomi dan fisiologi alat penglihatan

  • 1. ANATOMI DAN FISIOLOGI ALAT PENGLIHATAN EMBRIOLOGI MATA Mata berkembang dari 3 lapis embrional primitif : 1. Ectoderm permukaan, membentuk : lensa mata, glandula lacrimalis, epitel kornea, konjungtiva, adneksa dan epidermis palpebra. Krista Neuralis : keratosit kornea, endotel kornea, jalinan trabekulum, stroma iris dan koroid, otot siliaris, fibroblas dari sklera, vitreus dan selaput meningen dari n. optikus. 2. Ectoderm neural, menghasilkan vesikel optik dan mangkok optik Mangkok optik : retina, epitel pigmen retina, muskulus dilatator pupil, spingter pupil pada iris dan serat n. optikus. 3. Mesoderm, membentuk otot extraokuler, endotel pembuluh darah orbita dan bola mata. TAHAPAN PERKEMBANGAN EMBRIOLOGIS BOLA MATA 1. Tahap Vesikel Optik. Pada janin 2,5 mm (2 minggu) terbentuk plika neuralis, kemudian menyatu membentuk tuba neuralis pada minggu ke–3.
  • 2. Pada janin 9 mm (4 minggu), tuba neuralis membentuk vesikel Optik berhubungan dengan otak depan melalui tangkai optik dan penebalan ektoderm permukaan (lempeng lensa) yang berhadapan dengan ujung vesikel optik. 2. Tahap Mangkok Optik. Pada janin 5 mm, vesikel optik berinvaginasi membentuk mangkok optik. Tepi mangkok optik mengitari fisura optik dan bersamaan dengan itu lempeng lensa invaginasi membentuk mangkok, kemudian menjadi bola berongga yang dikenal dengan vesikel lensa. Pada janin 9 mm (4 minggu) : vesikel lensa melepaskan diri dari ektoderm permukaan dan terletak bebas dekat tepian mangkok optik. PERKEMBANGAN EMBRIOLOGIS STRUKTUR SPESIFIK 1. Palpebra & Apparatus Lacrimalis. Kuncup palpebra mulai terbentuk pada janin 16 mm (6 minggu), menyatu pada janin 37 mm (8 minggu), kemudian memisah pada bulan ke–5. Saluran lakrimalis : dari korda epitel membentuk saluran sesaat sebelum lahir. 2. Sclera & Otot Extraoculer. Terbentuk pada janin 20 mm (7 minggu) dan selesai pada saat janin 5 bulan. 3. Lensa Mata. Janin 13 mm (6 minggu) : sel-sel dinding posterior vesikel lensa memanjang dan mengisi vesikel lensa, akhirnya penuh pada janin 26 mm (7 minggu), Pembentukan lensa ini selesai pada bulan ke–7. 4. Retina. Lapisan luar mangkok optik menjadi lapisan pigmen epitelium retina pada janin 10 mm (5 minggu) Lapisan dalam mangkok optik membentuk 9 lapisan retina yang lainnya. Pada bulan ke–8, makula lebih tebal dari bagian lain retina dan terjadi pencekungan makula lutea. Makula berkembang secara anatomis sampai bayi berumur 6 bulan sesudah lahir. B. ANATOMI MATA I. Rongga Orbita II. Kelopak Mata. III. Sistem Lakrimal IV. Bola Mata I. RONGGA ORBITA Volume rongga orbita orang dewasa 30 mL, bola mata hanya mengisi 1/5 rongga orbita, sisanya lemak dan otot ekstraokuler, pembuluh darah, saraf, kelenjar getah bening dan jaringan ikat. Rongga orbita berbentuk limas segi 4 dengan puncaknya arah ke dalam. Dinding orbita terdiri atas : 1. Atap Orbita Yaitu tulang frontal, dimana terdapat sinus frontalis. 2. Dinding Lateral Yaitu tulang Sphenoidale dan tulang Zygomaticus. 3. Dinding Medial Yaitu tulang Ethmoidale yang tipis, disini terdapat Sinus Ethmoidale dan Sinus sphenoidale. 4. Dasar Orbita Yaitu tulang Maxillaris dan tulang Zygomatikus. Pada tulang Maxillaris terdapat Sinus Maxillaris. Kelenjar Lacrimalis terletak dalam fossa lacrimallis di bagian anterior lateral atap orbita. APEKS atau puncak rongga orbita adalah : 1. Tempat masuk saraf dan pembuluh darah ke mata. 2. Origo semua otot ekstra okuler, kecuali otot obliqus inferior
  • 3. II. KELOPAK MATA Kelopak Mata dari luar ada 5 lapisan : 1. Lapisan Kulit. Kulit kelopak mata merupakan kulit yang paling tipis dari bagian tubuh manusia, dan tanpa adanya lemak subcutan. 2. Lapisan Otot Orbicularis Oculi. Menutup mata, disarafi oleh n. VII. Otot ini ada 2 bagian yaitu Pratarsal yaitu otot yang terdapat dalam kelopak mata dan bagian Preseptal yaitu terdapat diatas septum orbitale. 3. Jaringan Areolar. Yaitu rongga di bawah otot orbicularis oculi, yang berhubungan antara mata kanan dan kiri dan juga berhubungan dengan lapisan sub apponeurotik dari kulit kepala. 4. Tarsus. Merupakan jaringan fibrous padat dengan sedikit jaringan elastis. Dibagi menjadi tarsus superior dan inferior. Tarsus superior lebih lebar dari yang inferior. 5. Konjungtiva Palpebra atau Konjungtiva Tarsalis. Bagian dalam kelopak mata yang berhubungan langsung dengan bola mata, melekat erat dengan tarsus. Tepian Palpebra (Margo Palpebra). Pinggir bebas palpebra panjangnya 25–30 mm dan lebarnya 2 mm. Pinggir anterior (luar) dipisahkan dari pinggir posterior (dalam) oleh garis kelabu (Schwabel Line). A. Tepi Anterior. Disini terdapat : 1. Bulu Mata. 2. Kelenjar Zeiss dan Moll B. Tepi Posterior. Yang langsung kontak dengan bola mata, disini terdapat kelenjar Meibom. C. Punctum Lacrimalis. Terdapat pada ujung medial dari tepi posterior palpebra. Punctum ini berfungsi sebagai ekskresi air mata melalui kanalis lakrimalis terus menuju ke sakkus lakrimalis. Retraktor Palpebra (Membuka Palpebra). Pada palpebra superior (atas) terdapat Musculus Levator Palpebra dan Musculus Muller yang berfungsi untuk membuka mata yang dipersarafi oleh N. III. Pada palpebra inferior yang ada hanya Musculus Muller sehingga Palpebra inferior tidak bisa membuka dengan lebar. III. SISTIM LAKRIMAL Sistim lakrimal terdiri dari : I. Sekresi yaitu Kelenjar Lakrimalis. II.Excresi terdiri dari : 1. Pungtum Lakrimalis. 2. Kanalis Lakrimalis. 3. Sakkus Lakrimalis. 4. Duktus Nasolakrimalis. Kelenjar Lakrimalis terdiri atas 2 bagian : 1. Bagian Orbita. Dalam fossa lakrimalis di bagian temporal anterior rongga orbita. Dari luar dicapai dengan irisan kulit menembus muskulus orbikularis okuli dan septum orbitale. 2. Bagian Palpebra. Terletak di segmen temporal dari fornik konjungtiva superior.
  • 4. IV. BOLA MATA I. Dinding Bola Mata 1. Konjungtiva terdiri dari : a. Konjungtiva palpebra. Permukaan dalam palpebra dan melekat erat pada tarsus. b. Konjungtiva fornik. Peralihan konjungtiva palpebra ke konjungtiva bulbi. c. Konjungtiva bulbi. Yaitu lanjutan konjungtiva fornik yang melekat longgar ke septum orbitale di fornik melanjutkan melekat longgar ke kapsul tenon dan sklera di bawahnya 2. Sklera dan Episklera Sklera adalah jaringan fibrous pelindung mata di bagian luar. Permukaan luar anterior dibungkus oleh jaringan elastis halus yang disebut episklera. 3. Kornea Kornea adalah jaringan transparan dengan ketebalan : di tengah 0,54 mm, di tepi 0,65 mm, dan diameternya sekitar 11,50 mm. kekuatan refraksi kornea 40 Dioptri. Dari luar ke dalam kornea terdiri atas 5 lapisan sbb : 1. Lapisan Epitel : 5-6 lapis sel. 2. Lapisan Bowman : satu lapis sel. 3. Stroma : 90% ketebalan kornea. 4. Membran Desement : lapisan membran elastis jernih. 5. Lapisan Endotel : berhubungan langsung dengan cairan aquos humor. II. Isi bola mata A. Segmen anterior terdiri dari : 1. Uvea Anterior (iris dan badan siliaris). 2. Lensa mata. B. Segmen posterior terdiri dari : 1. Badan Kaca (Korpus Vitreus). 2. Choroid. 3. Retina. 4. Papil Saraf Optik. II. A. 1. UVEA. Uvea terdiri atas 3 bagian : 1. Iris 2. Badan Sililer 3. Choroid : lapisan vaskuler tengah mata, memberi perdarahan retina. 1. Iris Perpanjangan korpus siliaris ke anterior, merupakan permukaan pipih dengan lubang di tengah yang disebut pupil. Pupil mengendalikan cahaya yang masuk dengan mengecil (miosis) akibat aktivitas parasimpatis melalui N. III dan juga pupil bisa melebar (midriasis) oleh aktivitas saraf simpatis. 2. Badan siliaris Badan siliaris mempunyai processus ciliaris berfungsi membentuk aquous humor. 3. Choroid Choroid segmen posterior uvea, di antara lapisan retina dan sklera. Choroid di sebelah dalam dibatasi oleh membran Brunch dan sebelah luar di batasi oleh sklera. II. A. 2. LENSA MATA Lensa bentuk bikonvek, avaskuler, tidak berwarna, hampir transparan sempurna. Tebal 4 mm dan diameternya 9 mm. kekuatan refraksi lensa 20 Dioptri. Digantung Zonulla Zinii yang menghubungkannya dengan corpus siliare. Lensa terdiri dari 65 % air dan 35 % protein.
  • 5. II. B. 1. BADAN KACA (CORPUS VITREUS) Vitreus adalah suatu bahan Gellatin yang jernih dan avasculer yang membentuk 2/3 dari volume dan berat bola mata. Vitreus terdiri dari air 99 %, dan sisanya 1 % meliputi kolagen dan asam hialuronat. Yang memberi bentuk dan konsistensi mirip gel karena kemampuannya mengikat air. II. B. 2. RETINA Selembar tipis jaringan saraf, semitransparan multilapis, melapisi bagian dalam 2/3 posterior dinding bola mata. Retina terdiri dari 10 lapisan pigmen epitelium. Berhubungan langsung dengan membran Brunch dari Choroid, permukaan dalam yaitu membrane limitan interna berhubungan langsung dengan badan kaca. Di tengah retina bagian posterior terdapat makula lutea yang di tengahnya ada cekungan yang disebut fovea. Pada fovea ini, fotoreseptornya hanya terdiri dari selkerucut saja. Fovea sepenuhnya diperdarahi oleh khoriokapiler khoroid yang berada di luar membran Brunch. 1/3 retina diperdarahi oleh khoriokapiler khoroid, sedangkan 2/3 bagian dalam retina diperdarahi oleh cabang-cabang arteri sentralis retina, kecuali daerah macula lutea hanya diperdarahi oleh khoriokapiler khoroid secara difusi. Lapisan retina mulai dari bagian dalam adalah sebagai berikut 1. Membran limitan interna. 2. Lapisan serat saraf. 3. Lapisan sel ganglion. 4. Lapisan sel flexiform dalam. 5. Lapisan nucleus dalam sel bipolar. 6. Lapisan sel flexiform luar. 7. Lapisan nucleus luar sel fotoreceptor. 8. Membran limitan externa. 9. Lapisan sel batang dan kerucut. 10. Lapisan pigmen epithelium retina. B. 2. PAPIL SARAF OPTIK Papil saraf optik merupakan cekungan dipermukaan retina. Dengan diameter 1,5 mm. pencekungan mempunyai arti klinis penting pada glaucoma kronik simple. Labels: Ilmu Penyakit Mata Anatomi Fisiologi Postedby hmkuliah ⋅Mei 9, 2010 ⋅ 1 Komentar FiledUnder anatomi,fisiologi,posisi anatomi Pengantar Anatomi Fisiologi ANATOMI : ana = memisah-misah, tomos = memotong-motong. Ilmu urai mempelajari susunan tubuh dan hubungan bagian-bagiannya satu dengan yang lain. Anatomi Sistemik : pembagian tubuh berdasar fungsi.
  • 6. Sistem Lokomotorik, Sistem pembuluh darah ( Sirkulasi & Limfe ), Sistem Pencernaan , Sistem Pernafasan, Sistem Endokrin ( kelenjar buntu ), Sistem Urogenital ( Urinari & reproduksi ), Sistem Syaraf ( SS Pusat, SS Perifer, SS Otonom ), Sistem Panca Indera FAAL / FISIOLOGI (Physiology) Ilmu pengetahuan yang mempelajari fungsi dan kerja alat-alat tubuh manusia dalam keadaan normal. Kareana berkaitan erat dengan Anatomi maka untuk mempelajari fisiologi perlu mengenal anatominya. POSISI ANATOMI : berdiri tegak, kedua lengan di sisi terbuka, dan telapak tangan menghadap ke depan, kepala tegak dan mata tertuju lurus ke depan. BIDANG ANATOMI - Bidang median: bidang yang membagi tepat tubuh menjadi bagian kanan dan kiri. - Bidang sagital: bidang yang membagi tubuh menjadi dua bagian dari titik tertentu (tidak membagi tepat dua bagian). Bidang ini sejajar dengan bidang median. - Bidang horizontal: bidang yang terletak melintang melalui tubuh (bidang X-Y). Bidang ini membagi tubuh menjadi bagian atas (superior) dan bawah (inferior). - Bidang koronal: bidang vertikal yang melalui tubuh, letaknya tegak lurus terhadap bidang median atau sagital. membagi tubuh menjadi bagian depan (frontal) dan belakang (dorsal). KEDUDUKAN :
  • 7. Superior (=atas) atau kranial: lebih dekat pada kepala. Contoh: Mulut terletak superior terhadap dagu. Inferior (=bawah) atau kaudal: lebih dekat pada kaki. Contoh: Pusar terletak inferior terhadap payudara. Anterior (=depan): lebih dekat ke depan. Contoh: Lambung terletak anterior terhadap limpa. Posterior (=belakang): lebih dekat ke belakang. Contoh: Jatung terletak posterior terhadap tulang rusuk. Superfisial: lebih dekat ke / di permukaan. Contoh: Otot kaki terletak superfisial dari tulangnya. Profunda: lebih jauh dari permukaan.Contoh: Tulang hasta dan pengumpil terletak lebih profunda dari otot lengan bawah. Medial (=dalam): lebih dekat ke bidang median. Contoh: Jari manis terletak medial terhadap jari jempol. Lateral (=luar): menjauhi bidang median. Contoh: Telinga terletak lateral terhadap mata. Proksimal (=atas): lebih dekat dengan batang tubuh / pangkal. Contoh: Siku terletak proksimal terhadap telapak tangan. Distal (=bawah): lebih jauh dari batang tubuh atau pangkal. Contoh: Pergelangan tangan terletak distal terhadap siku. GERAKAN ANATOMI Adanya persendian memungkinkan gerakan yang bermacam-macam. Berbagai gerak dengan persendian dikontrol oleh kontraksi otot. Fleksi dan ekstensi. Fleksi adalah gerak menekuk atau membengkokkan. Ekstensi adalah gerakan untuk meluruskan. Contoh: gerakan ayunan lutut pada kegiatan gerak jalan. Gerakan ayunan ke depan merupakan (ante) fleksi dan ayunan ke belakang disebut (retro) fleksi / ekstensi. Ayunan ke belakang lebih lanjut disebut hiperekstensi. Adduksi dan abduksi. Adduksi adalah gerakan mendekati tubuh. Abduksi adalah gerakan menjauhi tubuh. Contoh: gerakan membuka tungkai kaki pada posisi istirahat di tempat merupakan gerakan abduksi (menjauhi tubuh). Bila kaki digerakkan kembali ke posisi siap merupakan gerakan adduksi (mendekati tubuh). Elevasi dan depresi. Elevasi merupakan gerakan mengangkat,Depresi adalah gerakan menurunkan. Contohnya: Gerakan membuka mulut (elevasi) dan menutupnya (depresi)juga gerakan pundak ke atas (elevasi) dan ke bawah (depresi) Inversi dan eversi. Inversi adalah gerak memiringkan telapak kaki ke dalam tubuh. Eversi adalah gerakan memiringkan telapak kaki ke luar. Istilah inversi dan eversi hanya untuk wilayah di pergelangan kaki. Supinasi dan pronasi. Supinasi adalah gerakan menengadahkan tangan. Pronasi adalah gerakan menelungkupkan. Juga perlu diketahui istilah supinasi dan pronasi hanya digunakan untuk wilayah pergelangan tangan saja Endorotasi dan eksorotasi. Endorotasi adalah gerakan ke dalam pada sekililing sumbu panjang tulang yang bersendi (rotasi). Sedangkan Eksorotasi adalah gerakan rotasi ke luar. Anatomi dan Fisiologi Sistem penglihatan Postedon17:59 No Comments Label:Keperawatan/NursingTutorial a. Anatomi Mata
  • 8. • Strukturmata tambahan Mata dilindungi dari kotorandanbenda asingolehalis,bulumatadankelopakmata.Konjungtiva adalahsuatu membrantipisyangmelapisi kelopakmata( konjungtivapalpebra),kecualidarahpupil. Konjungtivapalpebramelipatkedalamdanmenyatudengankonjungtivabulbarmembentuk kantungyang disebutsakuskonjungtiva.Walaupunkonjungtivatransparan,bagianpalpebratampak merahmuda karenapantulandari pembuluh –pembuluhdarahyangada didalamnya,pembuluh – pembuluhdarahkecil dapatdari konjungtivabulbardiatasskleramata.Konjungtivamelindungi mata dan mencegahmatadari kekeringan. Kelenjarlakrimalisteletakpadasebelahatasdanlateral dari bolamata. Kelenjarlakrimalis mengsekresicairanlakrimalis.Airmatabergunauntukmembasahi danmelembabkankornea, kelebihansekresi akan dialirkanke kantunglakrimalisyangterletakpadasisi hidungdekatmatadan melalui duktusnasolakrimalisuntukkehidung. • BolaMata Bolamata disusunolehtigalapisan,yaitu:sklera,koroid,danretina.Lapisanterluaryangkencang atau skleratampakputihgelapdanada yang beningyaitupadabagianirisdanpupil yang membantukkornea.Lapisantenganyaitukoroidmengandungpembuluh –pembuluhdarahyang arteriolnyamasukedalambadansiliaryangmenempel padaligamensuspensori daniris.Lapisan terdalamadalahretinayangtidakmempunyai bagiananteriormengandungreseptorcahaya( fotoreseptor) yangterdiri dari sel batangdansel kerucut.Reseptorcahayamelakukansynapdengan saraf - saraf bipolardiretinadankemudiandengansaraf – saraf ganglionditeruskankeserabutsaraf optikus.Sel kerucutlebihsedikitdibandingsel batang.Sel kerucutdapatditemukandi dekatpusat retinadan diperkirakanmenjadireseptorterhadapcahayaterangdanpenglihatanwarna.Sel –sel batang ditemukanbanyakpadadaerahperiferretinayangmerupakanreseptorterhadapgelapatau penglihatanmalam.Sel –sel batangmengandungrhodopsinyaitusuatuproteinfotosintetif yang cepatberkurangdalamcahaya terang.Regenerasi rhodopsinbersifatlambattergantungpada tersedianyavitaminA,matamemerlukanwaktuuntukberadaptasi dari terangke gelap.Defisiensi vitaminA mempengaruhikemampuanmelihatdimalamhari. • Ruanganpada mata Bagiandalam bolamata terdiri dari 2 rongga ; anteriordan posterior.Ronggaanterior teletak didepanlensa,selanjutnyadibagilagi kedalamduaruang; ruang anterior( antara korneadaniris) dan ruang posterior( antara irisdanlensa).Rongga anteriorberisi cairanbeningyangdinamakan humoraqueousyangdiproduksi dalambadanciliary,mengalirkedalamruangposteriormelewati pupil masukkeruanganteriordandikeluarkanmelalui saluranschelmmyangmenghubungkaniris dan kornea( sudut ruanganterior). • Irisdan lensa Irisadalahberwarna,membranmembentukcairan( bundar) mengandungdilatorinvolunterdan otot – otot spingteryangmengaturukuranpupil.Pupiladalahruanganditengah –tengahiris, ukuranpupil bervariasi dalammeresponintensitascahayadanmemfokuskanobjek( akomodasi ) untukmemperjelaspenglihatan,pupil mengeciljikacahayaterangatauuntukpenglihatandekat.
  • 9. Lensamata merupakansuatukristal,berbentukbikonfek( cembung) bening,terletakdibelakang iris,terbagi kedalamruanganteriordanposterior.Lensatersusundari sel –sel epitel yangdibungkus olehmembrabelastis,ketebalannyadapatberubah –ubah menjadi lensacembungbilarefraksilebih besar. • Otot– ototmata Otot – otot mata terdiri dari duatipe;ekstrinsikdanintrinsik.Otot –ototintrinsi bersifatvolunter( dibawahsadar), diluarbola mata yangmengontrol pergerakandiluarmata.Otot – otot intrinsik bersifatinvolunter( tidakdisadari ) beradadalambadan ciliaryyangmengontrol ketebalandan ketipisanlensa,irisdanukuranpupil. • Sudutfiltrasi Sudutfiltrasi ini terdapatdidalam limbuskornea.Limbusadalahbagianyangdibatasi olehgarisyang menghubungkanakhirdari membrandescemetdanmembranbowmanlaluke posterior0,75mm, kemudiankedalammengelilingikanal schelmmdantrabekulasampai ke COA.Akhirdari membran descemetdisebutgarisschwalbe.Limbusterdiri dari 2 lapisanepitel danstroma.Epitelnyaduakali setebal epitel kornea.Didalamstromanyaterdapatserat –serat saraf dan cabang akhirdari A.siliaris anterior.Bagianterpentingdari sudutfoltrasi adalahtrabekula,yangterdiridari : 1. Trabekulakorneoskeral,serabutnyaberasal dari lapisandalamstromakorneadanmenuju kebelakang,mengelilingikanal schelmmuntukberinsersipadasklera. 2. Trabekulauveal,serabutberasal dari lapisandalamstromakornea,menujuke skleralspur( insersi dari m.siliarir) dan sebagianke m.siliarismeridional. 3. serabutberasal dari akhir membrandescemet( garisschwalbe ),menujukejaringanpengikatm. siliarisradialisdansirkularis. 4. Ligamentumpektinatumrudimenter,berasaaldari datarandepanirismenujuke depantrabekula. Trabekulaterdiri dari jaringankolagen,jaringanhomogen,elastis,danseluruhnyadiliputiendotel. Keseluruhannyamerupakansponsyangtembuspandang,sehinggabilaadadarahdalamcanal schelmm, dapatterlihatdari luar. b. FisiologiPenglihatan • Cahayamasukke mata dandi belokkan(refraksi)ketikamelalui korneadanstruktur-strukturlain dari mata (kornea,humoraqueous,lensa,humorvitreous)yangmempunyaikepadatanberbeda- bedauntuk difokuskandi retina,hal ini disebutkesalahanrefraksi. • Mata mengatur(akomodasi) sedemikianrupaketikamelihatobjekyangjaraknyabervariasi denganmenipiskandanmenebalkanlensa.Pemglihatandekatmemerlukankontraksidari badan ciliary,yangbisamemendekkanjarakantarakeduasisi badanciliaryyangdiikuti denganrelaksasi ligamenpadalensa.Lensamenjadi lebihcembungagarcahayadapat terfokuskanpadaretina. Penglihatanyangterusmenerusdapatmenimbulkanketeganganmatakarenakontraksi yang menetap(konstan) dari otot-ototciliary.Hal ini dapatdikurangi denganseringnyamenggantijarak antara objekdenganmata.Akomodasi jugadinbantudenganperubahanukuranpupil.Penglihatan dekat,irisakanmengecilkanpupil agarcahayalebihkuatmeleluilensayangtebal. • Cahayaditerimaolehfotoreseptorpadaretinadandirubahmenjadi aktivitaslistrikditeruskanke kortek.Serabut-serabutsaraf optikusterbagi di optikchiasma(persilangansaraf matakanandan kiri),bagianmedial dari masing-masingsaraf bersilanganpadasisi yangberlawanandanimpuls diteruskanke korteksvisual. • Tekanandalambolamata (intraoccularpressure/IOP)
  • 10. Tekanandalambolamata dipertahankanolehkeseimbanganantaraproduksi danpengalirandari humoraqueous.Pengalirandapatdihambatolehbendunganpadajaringantrabekula(yang menyaringhumoraquoeusketikamasukkesaluranschellem)ataudfenganmeningkatnyatekanan pada vena-venasekitarsclerayangbermuarakesaluranschellem.Sedikithumoraqueousdapat maengalirkeruangotot-ototciliarykemudianke ruangsuprakoroid.Pemasukankesaluranschellem dapat dihambatolehiris.Sistempertahanankatup(Valsavamanuefer) dapatmeningkatkantekanan vena.Meningkatkantekananvenasekitarskleramemungkinkanberkurangnyahumoraquoeusyang mengalirsehinggadapatmeningkatkanIOP.Kadang-kadangmeningkatnyaIOPdapatterjadi karena stressemosional. Anatomi mata itu dibagi menjadi 6 bagian anatomis: (1) adnexa, yang meliputi kelopak mata dan lacrimal apparatus; (2)segmen anterior, terdiri dari konjungtiva, kornea, dan ruang anterior; (3) iris dan lensa; (4) segmen posterior yang terdiri dari humor vitreous, retina, choroid, dan sklera; (5) otot extraocular; (6) Orbit. Mata adalahsuatustruktur sferisberisi cairanyangdibungkus oleh tiga lapisan. Dari luar ke dalam, lapisan–lapisan tersebut adalah : (1) sklera/kornea, (2) koroid/badan siliaris/iris, dan (3) retina.Sebagianbesarmatadilapisi olehjaringanikatyangprotektifdankuatdi sebelah luar, sklera, yang membentuk bagian putih mata. Di anterior (ke arah depan), lapisan luar terdiri atas kornea transparantempatlewatnyaberkas–berkascahayake interior mata. Lapisan tengah dibawah sklera adalahkoroidyangsangat berpigmendanmengandungpembuluh-pembuluh darah untuk memberi makan retina. Lapisan paling dalam dibawah koroid adalah retina, yang terdiri atas lapisan yang sangat berpigmendi sebelahluardansebuahlapisansyaraf di dalam.Retinamengandungsel batang dan sel kerucut, fotoreseptor yang mengubah energi cahaya menjadi impuls syaraf. Struktur mata manusia berfungsi utama untuk memfokuskan cahaya ke retina. Semua komponen–komponen yang dilewati cahaya sebelum sampai ke retina mayoritas berwarna gelap untuk meminimalisir pembentukan bayangan gelap dari cahaya. Kornea dan lensa berguna untuk mengumpulkan cahaya yang akan difokuskan ke retina, cahaya ini akan menyebabkan perubahan kimiawi pada sel fotosensitif di retina. Hal ini akan merangsang impuls–impuls syaraf ini dan menjalarkannya ke otak. Cahaya masukke mata dari mediaekstenal seperti, udara, air, melewati kornea dan masuk ke dalam aqueous humor. Refraksi cahaya kebanyakan terjadi di kornea dimana terdapat pembentukan bayangan yang tepat. Aqueous humor tersebut merupakan massa yang jernih yang menghubungkan kornea dengan lensa mata, membantu untuk mempertahankan bentuk konveks dari kornea(pentinguntukkonvergensicahayadi lensa) danmenyediakannutrisi untukendothelium kornea.Irisyangberada antara lensadan aqueous humor, merupakan cincin berwarna dari serabut otot. Cahaya pertama kali harus melewati pusat dari iris yaitu pupil. Ukuran pupil itu secara aktif
  • 11. dikendalikanolehototradial dansirkularuntukmempertahankanlevelyangtetap secara relatif dari cahaya yang masuk ke mata. Terlalu banyaknya cahaya yang masuk dapat merusak retina. Namun bilaterlalusedikitdapatmenyebabkankesulitan dalam melihat. Lensa yang berada di belakang iris berbentuklempengkonveksyangmemfokuskan cahaya melewati humour kedua untuk menuju ke retina. Untuk dapatmelihat dengan jelas objek yang jauh, susunan otot siliare yang teratur secara sirkularakan akan mendorong lensa dan membuatnya lebih pipih. Tanpa otot tersebut, lensa akan tetapmenjadi lebihtebal, dan berbentuk lebih konveks. Manusia secara perlahan akan kehilangan fleksibilitaskarenausia,yangdapatmengakibatkankesulitanuntukmemfokuskan objek yang dekat yang disebut juga presbiopi. Ada beberapa gangguan refraksi lainnya yang mempengaruhi bantuk kornea dan lensa atau bola mata, yaitu miopi, hipermetropi dan astigmatisma. Selainlensa,terdapathumorkedua yaitu vitreous humor yang semua bagiannya dikelilingi olehlensa,badansiliar,ligamentumsuspensorium dan retina. Dia membiarkan cahaya lewat tanpa refraksi dan membantu mempertahankan bentuk mata. Bolamata terbenamdalamcorpusadiposumorbitae,namunterpisahdarinyaolehselubung fascia bola mata. Bola mata terdiri atas tiga lapisan dari luar ke dalam, yaitu : 1. Tunica Fibrosa Tunicafibrosaterdiri atasbagianposterior yang opaque atau sklera dan bagian anterior yang transparanatau kornea.Sklera merupakan jaringan ikat padat fibrosa dan tampak putih. Daerah ini relatif lemahdandapatmenonjol ke dalambolamata oleh perbesaran cavum subarachnoidea yang mengelilingi nervus opticus. Jika tekanan intraokular meningkat, lamina fibrosa akan menonjol ke luar yang menyebabkan discus menjadi cekung bila dilihat melalui oftalmoskop. Sklera juga ditembus oleh n. ciliaris dan pembuluh balik yang terkait yaitu vv.vorticosae. Skleralangsungtersambungdengankorneadi depannyapadabataslimbus.Korneayangtransparan, mempunyai fungsiutamamerefraksikancahaya yang masuk ke mata. Tersusun atas lapisan-lapisan berikutini dari luarke dalamsama dengan:(1) epitel kornea(epitheliumanterius) yangbersambung dengan epitel konjungtiva. (2) substansia propria, terdiri atas jaringan ikat transparan. (3) lamina limitans posterior dan (4) endothel (epithelium posterius) yang berhubungan dengan aqueous humour. 2. Lamina vasculosa Dari belakang ke depan disusun oleh sama dengan : (1) choroidea (terdiri atas lapis luar berpigmendanlapisdalamyangsangatvaskular) (2) corpusciliare (ke belakangbersambungdengan choroideadanke anteriorterletak di belakang tepi perifer iris) terdiri atas corona ciliaris, procesus ciliaris dan musculus ciliaris (3) iris (adalah diafragma berpigmen yang tipis dan kontraktil dengan lubang di pusatnya yaitu pupil) iris membagi ruang diantara lensa dan kornea menjadi camera anterior dan posterior, serat-serat otot iris bersifat involunter dan terdiri atas serat-serat sirkuler dan radier. 3. Tunica sensoria (retina) Retina terdiri atas pars pigmentosa luar dan pars nervosa di dalamnya. Permukaan luarnya melekat pada choroidea dan permukaan dalamnya berkontak dengan corpus vitreum. Tiga perempat posterior retina merupakan organ reseptornya. Ujung anterior membentuk cincin berombak,yaituoraserrata,di tempatinilahjaringansyaraf berakhir.Bagiananteriorretinabersifat non-reseptif danhanyaterdiri atassel-sel pigmendenganlapisanepitelsilindrisdi bawahnya.Bagian anterior retina ini menutupi procesus ciliaris dan bagian belakang iris. Di pusat bagian posterior retina terdapat daerah lonjong kekuningan, macula lutea, merupakandaerahretinauntukpenglihatan paling jelas. Bagian tengahnya berlekuk disebut fovea sentralis. Nervus opticus meninggalkan retina lebih kurang 3 mm medial dari macula lutea melalui discusnervusoptici.Discusnervus optici agak berlekuk di pusatnya yaitu tempat dimana ditembus oleha.centralisretinae.Padadiscusini samasekali tidakditemui coni danbacili,sehinggatidakpeka
  • 12. terhadapcahaya dan disebutsebagai bintikbuta.Padapengamatandenganoftalmoskop,bintikbuta ini tampak berwarna merah muda pucat, jauh lebih pucat dari retina di sekitarnya. Anatomi dan Fisiologi Pada Mata Secara garis besar anatomi mata dapat dikelompokkan menjadi empat bagian, dan untuk ringkasnya fisiologi mata akan diuraikan secara terpadu. Keempat kelompok ini terdiri dari : 1) Palpebra Dari luar ke dalam terdiri dari : kulit, jaringan ikat lunak, jaringan otot, tarsus, vasia dan konjungtiva. Fungsi dari palpebra adalah untuk melindungi bola mata, bekerja sebagai jendela memberi jalan masuknya sinar kedalam bola mata, juga membasahi dan melicinkan permukaan bola mata. 2) Rongga mata Merupakan suatu rongga yang dibatasi oleh dinding dan berbentuk sebagai piramida kwadrilateral dengan puncaknya kearah foramen optikum. Sebagian besar dari rongga ini diisi oleh lemak, yang merupakan bantalan dari bola mata dan alat tubuh yang berada di dalamnya seperti: urat saraf, otot-otot penggerak bola mata, kelenjar air mata, pembuluh darah 3) Bola mata Menurut fungsinya maka bagian-bagiannya dapat dikelompokkan menjadi: o Otot-otot penggerak bola mata o Dinding bola mata yang teriri dari : sklera dan kornea. Kornea kecuali sebagai dinding juga berfungsi sebagai jendela untuk jalannya sinar. o Isi bola mata, yang terdiri atas macam-macam bagian dengan fungsinya masing-masing 4) Sistem kelenjar bola mata Terbagi menjadi dua bagian: o Kelenjar air mata yang fungsinya sebagai penghasil air mata o Saluran air mata yang menyalurkan air mata dari fornik konjungtiva ke dalam rongga hidung KEBUTAAN Cedera dan penyakit pada mata bisa mempengaruhi penglihatan. Kejernihan penglihatan disebut ketajaman visuil, yang berkisar dari penglihatan penuh sampai ke tanpa penglihatan. Jika ketajaman menurun, maka penglihatan menjadi kabur. Ketajaman penglihatan biasanya diukur dengan skala yang membandingkan penglihatan seseorang pada jarak 20 kaki dengan seseorang yang memiliki ketajaman penuh. Visuil 20/20 artinya seseorang melihat benda pada jarak 20 kaki dengan ketajaman penuh; sedangkan visuil 20/200 artinya seseorang melihat benda pada jarak 20 kaki, yang oleh orang dengan ketajaman penuh benda tersebut terlihat pada jarak 200 kaki. Secara teoritis, kebutaan terjadi jika ketajaman penglihatan lebih buruk dari 20/200 meskipun telah dibantu dengan kaca mata maupun lensa kontak. Penyebab kebutaan Kebutaan bisa terjadi karena berbagai alasan: - cahaya tidak dapat mencapai retina - cahaya tidak terfokus sebagaimana mestinya pada retina
  • 13. - retina tidak dapat merasakan cahaya secara normal - kelainan penghantaran gelombang saraf dari retina ke otak - otak tidak dapat menterjemahkan informasi yang dikirim oleh mata. Beberapa penyakit yang bisa menyebabkan kebutaan: # Katarak # Kelainan refraksi # Ablasio retina # Retinitis pigmentosa # Diabetes # Degenerasi makuler # Sklerosis multipel # Tumor kelenjar hipofisa # Glaukoma # Kelainan pada daerah otak yang mengolah gelombang visuil akibat stroke, tumor atau penyakit lainnya. B. Mekanisme, patofisiologi, dan patogenesis infeksi mata Allergic conjunctivitis dikarenakan oleh respon immune tipe I kepada allergen. allergen berikatan dengan cell mast dan terjadi cross-linking dengan IgE, membuat degranulasi cell mast dan inisiasi cascade inflamasi. Ini membuat pelepasan histamine oleh cell mast, begitu juga mediator lain seperti tryptase, chymase, heparin, chondroitin sulphate, prostaglandins, thromboxane, and leukotrienes. Histamine dan bradykinin menstimulate nociceptors, membuat gatal, menaikan permiabilitas vascular, vasodilatasi, kemerahan, dan injeksi conjuctiva. Infective conjunctivitis terjadi sebagai hasil dari berkrangnya pertahanan dan kontaminasi dari luar. Infectious pathogen bisa menyerang dari darah atau kelenjar dan berkembang di conjunctival mucosal cells. Semua infeksi bacterial dan viral membuat leukocyte atau cascade inflamasi lymphe menarik sel darah putih dan merah ke daerah infeksi. Sel darah putih ini mencapai permukaan conjuctiva dan berakumulasi disana bergerak melalui permiabilitas yang rendah dan dilatasi capiler. C. Faktor resiko penyakit mata merah biasanya pada anak anak, dan bisa sampe usia 25. sering terjadi pada orang orang yang berhubungan langsung dengan penderita atau orang orang yang bekerja pada lingkungan kering. D. Membedakan penyebab konjungtivitis karena virus, bakteri, jamur, dll 1. Bacterial Conjunctivitis Riwayat:
  • 14. Konjungtivitis karena bakteri mempunyai beberapa varian berdasarkan dengan durasi nya. Ada yang hiperakut (12-24 jam), akut (kurang dari 4 minggu), kronis (lebih dari 4 minggu). Akut dan kronis biasanya terjadi unilateral atau hanya pada salah satu mata. Discharge yang keluar biasanya mulai dari bentuk mucoid yang ringan sampai moderat, atau mucopurulen. Gatal yang ringan biasa ditemui, jika gatal lebih dominan maka diduga alergi. Photophobia ringan. Pada sexual history pernah mengalami vaginitis, vicitis, atau urethritis yang mungkin ditemui pada kasus yang kronis. Temuan Pemeriksaan: - Red injected eye - Purulen atau mucopurulen discharge - Pembengkakan kelopak mata - Chemosis: edema konjungtiva - Preaulicular lymphadenophaty: lebih biasa pada infeksi virus. Treatment: Hyperacute Conjunctivitis dan Gonococal Conjunctivitis Jika ditemukan gram negatif diplococus pada pengecatan gram, dapat dirawat dengan ceftriaxone 1 g intra muscular Acute Conjunctivitis Jika tidak ada kontraindikasi bisa diberikan obat antibiotik spektrum luas. Contoh:Trimethoprim-polymixin QID, Ofloxacin QID, Ciprofloxacin QID, Bacitracin- erythromicin ointment QID Chronic Conjunctivitis Inklusi chlamidia konjungtivitis dirawat dengan - Oral antibiotik: doxycicline 100mg po BID; tetracicline 250-500 mg po QID; erythromicin 250-500 po BID atau clarythomicin 250-500 po BID - Salep topical: erythromicin, tetracicline, sulfacetamide 2-3 kali sehari selama 2-3 minggu. 2. Viral Conjunctivitis Riwayat: Biasanya akut (kurangdari 4 minggu). Terjadi secara bilateral, tetapi diawali dengan infeksiunilateral dan setelah beberapa hari kemudian menjadi bilateral. Discharge biasanya berair dengan scant withish mucus. Gejala biasanya ada riwayat infeksi saluran pernafasan atas ataukontak dengan orang yang menderita mata merah. Gatal dan rasa panas serta photophobia ringan dapat dijumpai. Bisa ditemukan juga demam, biasanya dihubungkan dengan pharyngoconjunctival fever. Temuan Pemeriksaan: - Kelopak yang merah dan membengkak - Preauricular limfonodi yang palpable - Folikel palpebra konjungtiva inferior - Discharge berair DD: Corneal Ulcer, Anterior Chamber Cells, Hypopyon(pelapisan oleh sel darah putih pada ruang anterior) Treatment: - Biasanyatreatmentsuportive karena self-limited - Air mata buatan tanpa pengawet 4-6 kali sehari - Jika gatal bisa diberikan naphazoline/pheniramine drop QID - Kompres dingin - Menasihati pasien bahwa penyakitnya sangat menular sehingga hindari menyentuh mata dan kurangi kontak dengan orang lain.
  • 15. 3. Allergic Conjunctivitis Riwayat: Biasanya singkat dan pasien mempunyai riwayat alergi seperti alergi debu, serbuk sari, kotoran binatang, atau UV. Gejala: - Gatal - Discharge berair - Mata merah Temuan Pemeriksaan: - Mata merah - Stringy, discharge putih - Pembengkakan kelopak mata - Chemosis - Konjungtiva papilae Treatment: - Hindari alergen - Kompres dingin - Air mata buatan tanpa pengawet 4-6 kali sehari dipadu dengan vasoconstrictor/antihistamine - Pertimbangkan antihistaminoral atau topical untuk kasus yang berat 4. Subconjunctival Hemorrhage Riwayat: Trauma pada saat menggaruk mata, hipertensi, mempunyai riwayat kelainan pembekuan darah, pengobatan dengan aspirin, atau idiopatik. Temuan Pemeriksaan: - Biasanya asimtomatik - Mata merah - Warna merah menyala dan gelap darah di bawah konjungtiva, biasanya sectoral - Jika ada perdarahan 3600 Subconjunctival hemorrhage maka harus mengeliminasi ruptur globe dulu. Treatment: - Tidak ada treatmentyang dibutuhkan - Tetes mata buata - Obat antikoagulan dihentikan E. Diagnosis klinis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan tamban hd bacterial -historinya hyperacute (12-14jam), acute kurang dari 4 minggu, dan chronic lebih dari 4 minggu -akut dan kronik biasanya unilateral -biasanya ada discharge sebagai tanda mild sampai sedang -ada rasa gatal -chemosis -merah viral -inferior palpebral conjuctival follicles -biasanya acute -whitish mucose -preauiclar lymph node teraba -merah
  • 16. allergic -gatal -kelopak mata bengkaj -merah -preauriculer lymph tdk teraba F. Penatalaksanaan konjungtivitis (drug of choice, rasionalisasi terapi) Untuk viral: tetes mata acyclovoir atau trifluridine. Untuk allergic: tetes mata antihistamin seperti vasocon-A ata resep olopatadine ophthalmic dan anti hstamin oral bisa mengurangi gatalnya. Untuk bacterial: tetes mata sodium sulfacetamide atau azytromisin atau norfloxasin. G. Epidemiologi dan pencegahan konjungtivitis Pencegahanya sebenarnya cukup simple, yaitu sering mencuci tanan dan jangan menggosok mata karena bisajadi tangan sedang kotor. Biasanya adenovirus yg juga bisa menyebabkan conjunctivitis kejadiianya tinggi pada musim panas, nah kebetulan kita sering bgt tuh musim panas, jadi hati” dengan debu kering yang berterbangan juga. Penyebaran juga bisa melalui benda benda yang sering bersentuhan dengan mata kita, seperti bantal, tissue dan sapu tangan, jadi sebisa mungkin tidak saling meminjam dan menjaga kebersihanya. Kalo memed mau lihat gambar-gambar mata sakit bisa dibuka di http://www.klinikmatanusantara.com/index.php?option=com_content&task=view&id=152&I temid=9 Sementara itu dulu ya....masih ada field yang masih kosong kandi learning objective, tapi insyaallah mimin Nata mau nambahin kok ntar. Indahny dunia jika kita berbagi..regards, Anti-Remed.. Kontributor: GalihArya JrNata Referensi: 1. Emergency Ophthalmology a Rapid Treatment Guide Kenneth C. Chern, MD 2. http://blog.ilmukeperawatan.com/anatomi-mata-dan-fisiologi-mata.html 3. http://doctorology.net/?p=105 4. http://i-comers.com/showthread.php?t=6926 http://bestpractice.bmj.com/ http://www.umm.edu/altmed/articles/conjunctivitis-000040.htm Gimana sih proses terjadinyaair mata?  3 tahunlalu  Lapor Penyalahgunaan
  • 17. dr. Andre Zaini Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Suara Terbanyak Terdapat3 macam tipe dasar airmata : 1. Air mata basal : pada mata yang sehat, korneaselaludipertahankantetapbasahdanmenghambat masuknyadebu.Beberapakandungandidalamnyajugamelawaninfeksi bakterisebagai bagiandari sistemkekebalantubuh. 2. Air mata refleks:yangdisebabkankarenaadanyairitasi olehbendaasing,atau karenaadanya suatubahan iritasi seperti uapbawangputih.Airmataini berusahamengeluarkaniritanyangtelah kontakdenganmata. 3. Air mata tangisan(airmata psikis) :yangdisebabkankarenastresemosional yangkuat,depresi atau nyeri fisik. Bukanhanya emosi yangbersifatnegatif,seseorangjugamenangissaatdalamkeadaansangat bahagia. Cara timbulnyaairmata psikisberbedadenganairmatajenislain.Terdapatsistemyangdisebut sistemlimbikyangterlibatdalamproduksinya.Khususnyaorgan yangdisebuthipotalamus.Cabang parasimpatisdari sistemotonommengaturkelenjarlakrimasi (airmata) melalui neurotransmiter asetilkolinmelalui reseptornikotinikdanmuskarinik.Ketikakeduareseptorini teraktivasimaka kelenjarairmataakan menghasilkanairmata. Dipilih oleh Penanya Airmata adalahkelenjaryangdiproduksi olehproseslakrimasiuntukmembersikanmata.Kata lakrimasi jugadapatdigunakanmerujukpadamenangis.Emosi yangkuatjugadapat menyebabkan menangis,walaupunkembanyakanmamaliadaratmemiliki sistemlakrimasi untukmembiarkan mata merekabasah,manusiaadalahmamaliasatu-satunyayangmemiliki emosi airmata. Secara normal air mata membasuhkorneadalamhitungandetiktanpakitasadari.Walaupunterlihat sepele,tetapimatakitabisarusakbilatidakterlindungi airmata. Airmata juga bisaterpicuolehsuasanahati.Saatsedih,airmata akan keluarlebihbanyakdari biasanya.Keluarnyaairmatabukanhanya membersihkanmatakita,tetapi jugabisamelegakanhati. Saat kitamenangis,makaseluruhbebandalamdiri puntergelontorkeluar.