1. KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Ida Sang Hyang Widi Wasa, karena berkat rahmatnya,
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Bahaya HIV/AIDS” ini.
Kita semua mengetahui bahwa penyakit HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit yang
sangat berbahaya. Jadi, kami mencoba untuk membahasnya dalam makalah ini. Kami
mengangkat masalah tentang AIDS karena ingin mengulas hal-hal yang berkaitan dengan
masalah HIV/AIDS yang kita semua ketahui merupakan bukan masalah yang sepele.
Kami berharap dengan adanya makalah ini, para pembaca menjadi semakin tahu apakah
HIV/AIDS itu. Dan tahu apa saja gejala-gejala, cara-cara penularan sampai pencegahan-
pencegahan penyakit HIV/AIDS. Selain itu, dalam makalah ini juga termuat kondisi
HIV/AIDS di Indonesia dan usaha-usaha yang dapat dilakukan apabila terinfeksi virus HIV.
Pokoknya semua hal yang berkaitan tentang AIDS akan kami bahas dalam makalah kami.
Jadi, para pembaca akan menjadi lebih mudah dalam mengenali maupun menghindari hal-hal
yang dapat menyebabkan terinfeksi virus HIV.
Dalam membahas masalah tentang AIDS ini, kami mendapatkan informasi dari media
elektronik khususnya media internet. Untuk itu, semua hal mengenai HIV/AIDS kami muat
dalam makalah ini. Mudah – mudahan dengan hadirnya makalah ini dapat memberikan
manfaat dan berkontribusi positif bagi kepentingan pembaca.
Tiada gading yang tak retak. Atas segala kekurangan makalah ini, saya mohon koreksi, kritik,
dan saran dari pembaca ataupun dari guru pembimbing. Akhir kata, saya ucapkan terima
kasih.
Banjar, 14 Mei 2012
Penulis
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
AIDS merupakan sindroma menurunkan kekebalan tubuh yang disebabkan virus HIV.
Seperti yang kita ketahui bersama, AIDS adalah suatu penyakit yang belum ada obatnya dan
belum ada vaksin yang bisa mencegah serangan virus HIV, sehingga penyakit ini merupakan
salah satu penyakit yang sangat berbahaya. Penyakit AIDS memang sampai sekarang belum
ada obatnya, namun walaupun tidak ada obatnya bukan berarti para penderita ataupun kita
sebagai manusia tidak dapat melakukan usaha apapun.
Tidak hanya itu saja, sejauh ini penyakit AIDS terus berkembang, masyarakat belum
juga mengetahui apa itu sebenarnya AIDS, gejala-gejala AIDS, cara penularannya, dan cara
mencegahnya. Sehingga sampai sekarang, penderita penyakit AIDS semakin meningkat
setiap tahunnya. Sesungguhnya, banyak yang harus diketahui tentang AIDS, bukan hanya
pengertian atau gejalanya saja, tetapi masyarakat luas juga perlu mengetahui siapa saja yang
kemungkinan besar tertular AIDS, dan bagaimana keadaan AIDS sejauh ini di Indonesia.
Dengan alasan-alasan itulah, kami sebagai generasi muda akan membahasnya dan menyusun
makalah ini dengan judul “Bahaya HIV/AIDS”.
1.2 RUMUSAN MASALAH.
1. Apakah HIV/AIDS itu?
2. Apa sajakah gejala-gejala penyakit AIDS?
3. Bagaimana cara penularan penyakit AIDS?
4. Bagaimanakah cara mencegah penyakit AIDS?
5. Siapa saja yang kemungkinan besar tertular AIDS?
6. Apa sajakah usaha-usaha yang dilakukan apabila terinfeksi virus HIV?
7. Bagaimana perkembangan penyakit HIV/AIDS di Indonesia?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan kami mengangkat masalah AIDS dalam Makalah ini adalah untuk mengkaji
dan mengetahui apa sebenarnya AIDS itu, mengapa AIDS perlu mendapat perhatian khusus,
serta bagaimana gejala-gejalanya. Selain itu kami Juga ingin mengetahui bagaimana
penularan AIDS, siapa saja yang kemungkinan besar bisa tertular AIDS, bagaimana keadaan
AIDS di Indonesia, serta segala sesuatu yang berhubungan dengan AIDS.
3. BAB II
BAHAYA HIV/AIDS
2.1 HIV DAN AIDS
HIV adalah singkatan dari Human Immunodficiency Virus yang dapat menyebabkan
AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4, sehingga dapat
merusak system kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari
gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.
Sedangkan AIDS merupakan singkatan dari Acquired Imunne Deficiency Syndrome
yang merupakan dampak atau efek dari perkembangbiakan virus HIV dalam tubuh makhluk
hidup. Penyebab dari penyakit AIDS adalah adanya infeksi virus HIV.
Oarang yang telah mengidap virus AIDS akan menjadi pembawa dan penular AIDS selama
hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat. AIDS juga dikatakan penyakit yang
berbahaya karena sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang bisa mencegah virus
AIDS. Selain itu orang terinfeksi virus AIDS akan merasakan tekanan mental dan
penderitaan batin karena sebagian besar orang di sekitarnya akan mengucilkan atau
menjauhinya. Dan penderitaan itu akan bertambah lagi akibat tingginya biaya pengobatan.
Bahaya AIDS yang lain adalah menurunnya sistim kekebalan tubuh. Sehingga serangan
penyakit yang biasanya tidak berbahaya pun akan menyebabkan sakit atau bahkan meninggal.
2.2 GEJALA-GEJALA AIDS
Sejak pertama seseorang terinfeksi virus HIV, maka virus tersebut akan hidup dalam
tubuhnya, tetapi orang tersebut tidak menunjukkan gejala penyakit namun terlihat betapa
sehat, aktif, produktif seperti biasa. Karena gejala-gejala AIDS tampak setelah + 3 bulan.
Adapun gejala-gejala AIDS itu sendiri adalah :
Berat badan turun dengan drastis.
Demam yang berkepanjangan(lebih dari 38 0C)
Pembesaran kelenjar (dileher), diketiak, dan lipatan paha)yang timbul tanpa sebab.
Mencret atau diare yang berkepanjangan.
Timbulnya bercak-bercak merah kebiruan pada kulit (Kanker kulit atau KAPOSI
SARKOM).
Sesak nafas dan batuk yang berkepanjangan.
Sariawan yang tidak sembuh-sembuh.
Pembesaran kelenjar secara menyeluruh di leher dan lipatan paha.
Nyeri di perut bagian bawah (wanita), buah pelir (laki-laki), serta pantat dan kaki.
Namun pada wanita seringkali gejala ini tidak dirasakan, walaupun sebenarnya sudah terkena
virus HIV
Semua itu adalah gejala-gejala yang dapat kita lihat pada penderita AIDS, yang lama-
kelamaan akan berakhir dengan kematian.
4. 2.3 PENULARAN AIDS
AIDS dapat ditularkan melalui cara-cara berikut :
Melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap HIV.
Transfusi darah yang mengandung virus HIV.
Melalui alat suntik, akupuntur, tato, dan alat tindik yang sudah di pakai orang yang
mengidap virus AIDS.
Hubungan pranatal, yaitu pemindahan virus dari ibu hamil yang mengidap virus AIDS
kepada janin yang dikandungnya.
Melalui air susu ibu/ ASI yang diminum.
Melalui darah yang terinfeksi virus HIV dan mengenai kulit yang terluka.
Melalui sperma pada pria dan cairan vagina pada wanita.
Kita tidak usah terlalu mengucilkan atau menjauhi penderita AIDS, kita harus selalu
mendukung para penderita AIDS bukan menjauhinya, karena AIDS tidak akan menular
dengan cara – cara seperti di bawah ini :
Hidup serumah dengan penderita AIDS ( asal tidak mengadakan hubungan seksual ).
Bersenggolan atau berjabat tangan dengan penderita.
Bersentuhan dengan pakaian dan lain-lain barang bekas penderita AIDS.
Makan dan minum.
Gigitan nyamuk dan serangga lain.
Sama-sama berenang di kolam renang.
2.4 CARA PENCEGAHAN AIDS
Hindarkan hubungan seksual diluar nikah. Usahakan hanya berhubungan dengan satu
orang pasangan seksual, tidak berhubungan dengan orang lain.
Pergunakan kondom bagi resiko tinggi apabila melakukan hubungan seksual.
Ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung virus, hendaknya jangan
hamil. Karena akan memindahkan virus AIDS pada janinnya.
Kelompok resiko tinggi di anjurkan untuk menjadi donor darah.
Penggunaan jarum suntik dan alat lainnya ( akupuntur, tato, tindik ) harus dijamin
sterilisasinya.
Jangan melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang anda tidak ketahui
kondisi kesehatannya.
Hindari mabuk-mabukan dan narkotika yang membuat anda lupa diri.
Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah dalam usaha untuk mencegah
penularan AIDS yaitu, misalnya : memberikan penyuluhan-penyuluhan atau informasi
kepada seluruh masyarakat tentang segala sesuatau yang berkaitan dengan AIDS, yaitu
melalui seminar-seminar terbuka, melalui penyebaran brosur atau poster-poster yang
5. berhubungan dengan AIDS, ataupun melalui iklan diberbagai media massa baik media cetak
maupun media elektronik.penyuluhan atau informasi tersebut dilakukan secara terus menerus
dan berkesinambungan, kepada semua lapisan masyarakat, agar seluarh masyarakat dapat
mengetahui bahaya AIDS, sehingga berusaha menghindarkan diri dari segala sesuatu yang
bisa menimbulkan virus AIDS.
2.5 KELOMPOK YANG MEMPUNYAI RESIKO TINGGI TERTULAR AIDS
Penyakit AIDS dapat diderita oleh siapa saja, dan dari kalangan umur berapapun.
Namun, kelompok yang paling beresiko tinggi tertular AIDS, yaitu:
Mereka yang sering melakukanhubungan seksual diluar nikah, seperti wanita dan pria
tuna susila dan pelanggannya.
Mereka yang mempunyai bayak pasangan seksual misalnya : Homo seks ( melakukan
hubungan dengan sesama laki-laki ), Biseks ( melakukan hubungan seksual dengan sesama
wanita ), Waria dan mucikari.
Penerima transfusi darah
Bayi yang dilahirkan dari Ibu yang mengidap virus AIDS.
Pecandu narkotika suntikan.
Pasangan dari pengidap AIDS
2.6 USAHA-USAHA YANG DILAKUKAN APABILA TERINFEKSI VIRUS AIDS
Usaha-usaha yang dilakukan terinfeksi virus AIDS disebut juga penerapan strategi
pengobatan baru. Dalam pengobatan HIV / AIDS sangat penting mengetahui dinamika HIV,
serta perjalanan penyakit ( patogenesis ) sehingga dapat melakukan tindakan dan pengobatan
tepat waktu.
Beberapa harapan dan kabar baik dapat dicatat dari pertemuan-pertemuan “Van Couver” di
Kanada saat ini cukup banyak obat anti HIV yang efektif untuk pengobatan kombinasi.
Beberapa obat penghambat protease dan obat anti HIV sedang dalam tahap akhir untuk
mendapat izin. Selain itu muncul pula pemeriksaan “Viral loard” yang prosesnya lebih
mudah dalam mendeteksi RNA dari HIV dalam darah. Dan semua usaha diatas seharusnya di
tunjang oleh motivasi dari penderita AIDS itu sendiri. Misalnya bagi mereka yang termasuk
kelompok resiko tinggi terkena AIDS selalu memeriksakan darahnya secara teratur, paling
sedikit 3-6 bulan sekali, demi keselamatan pasangan seksualnya. Dan yang tidak kalah
penting adalah mendekatkan diri kepada Tuhan YME. Yaitu dengan melaksanakan ibadah-
ibadah yang diperintahkan dan berusaha untuk menjauhi segala yang dilarangNya, agar
penderitaan yang dirasakan tidak terlalu berat. Dan bagi masyarakat hendaknya jangan
menjauhi mengucilkan mereka yang terinfeksi AIDS, tetapi seharusnya memberi dorongan
atau semangat hidup, misalnya melalui nasehat-nasehat yang bisa menumbuhkan rasa
6. percaya diri, sehingga mereka yang telah mengidap virus AIDS tidak putus asa dalam
menjalani hidupnya.
Dengan adanya usaha-usaha diatas, niscaya masalah AIDS dapat diatasi, paling tidak dapat
dicegah sedini mungkin, apalagi jika ada partisipasi dari semua pihak.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Penyakit AIDS merupakan penyakit yang sangat berbahaya yang diakibatkan karena
infeksi virus HIV. Penyakit HIV/AIDS dikatakan sangat berbahaya dikarenakan penyakit ini
dapat diderita oleh siapapun dan dapat ditularkan dengan mudah melalui kebiasaan buruk dari
manusia. Selain itu, sampai saat ini obatnya pun belum ada. Bahkan penyakit yang sangat
mematikan ini berkembang sangat cepat di dalam kehidupan manusia. Berdasarkan data yang
dimiliki oleh Departemen Kesehatan, di negara kita terjadi peningkatan kasus penderita
HIV/AIDS setiap tahun secara signifikan.
Sesungguhnya penyakit ini timbul dari manusia sendiri. Sudah menjadi sifat manusia yang
selalu ingin merasakan kenikmanatan tanpa mempedulikan akibatnya, misalnya : melakukan
perzinahan, penggunaan narkotika suntikan, dan sebagainya. Kita umat manusia sudah
mengetahui bahwa perbuatan-perbuatan tersebut sangat dilarang,baik menurut ajaran agama
masing-masing maupun aturan hukum yang berlaku. Tetapi dari sebagian kita tetap saja
melakukan hal-hal tersebut, misalnya : WTS, Homoseks,Biseks, Mucikari, dan orang-orang
yang sering berganti-ganti pasangan dan melakukan hubungan seksual diluar nikah.
Oleh karena itu, kita harus menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat menyebabkan AIDS,
yaitu melalui pencegahan misalnya :tidak melakukan hubungan seksual secara bebas,
menghidarkan penggunaan narkotika suntikan, dan sebagainya. Hanya pencegahan agar tidak
terinfeksi penyakit HIV/AIDS lah jalan terbaik yang dapat kita lakukan saat ini. Masalah
AIDS ini tidak tentu akan menyebar luas, apabila dilakukan pencegahan secara dini, apalagi
jika ada partisipasi dari semua pihak.