SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  11
MAKALAH
IKATAN KIMIA
“Ikatan Ion dan
Ikatan Hidrogen”

Disusun Guna
Memenuhi Tugas Mata
Kuliah Ikatan Kimia Semester Ganjil
Dosen Pengampu: Bu Latifah
Kelompok 12:
Dwi Norma Gupitasari

4301411042

Shobirotu Salamah

4301411050

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2013

ISI
Ikatan Ion
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron dari satu atom ke
atom lain (James E. Brady, 1990). Ikatan ion terbentuk antara atom yang melepaskan elektron
(logam) dengan atom yang menangkap elektron (bukan logam). Atom logam, setelah
melepaskan elektron berubah menjadi ion positif. Sedangkan atom bukan logam, setelah
menerima elektron berubah menjadi ion negatif. Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini
terjadi tarik-menarik (gaya elektrostastis) yang disebut ikatan ion (ikatan elektrovalen).
Dalam pelaksanaannya, ikatan ionik akan terbentuk apabila suatu atom memiliki
kemampuan yang tinggi untuk melepaskan elektron dan atom yang lain mempunyai
kemampuan yang cukup tinggi untuk menangkap elektron yang dilepaskan oleh atom yang
pertama itu. Hal ini hanya akan terjadi bila atom yang pertama mempunyai potensial ionisasi
rendah, sehingga mudah melepaskan elektron. Dan atom yang kedua harus memiliki afinitas
elektron yang cukup besar, sehingga mempunyai kemampuan yang cukup besar pula untuk
menangkap elektron tersebut. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa ikatan ionik akan
terbentuk antara dua atom yang berikatan memiliki selisih elektronegativitas cukup besar.
Senyawa yang memiliki derajat paling tinggi dalam ikatan ionik adalah yang
terbentuk oleh reaksi antara unsur yang memiliki orbital terluar s1 dengan unsur yang
memiliki orbital terluar p5. Kedua unsur tersebut memiliki perbedaan elektronegativitas yang
besar. Dalam tabel periodik, unsur-unsur yang umumnya membentuk ikatan ionik adalah
unsur alkali dan alkali tanah (memiliki elektron valensi s1 dan s2) dengan unsur halogen
(memiliki elektron valensi p4 dan p5). Beberapa pengecualian terjadi untuk Flor yang
memiliki elektronegativitas tertinggi, dan atom Cesium (Cs) yang memiliki elektronegativitas
terendah mengakibatkan ikatan yang terbentuk dari kedua atom ini tidak sepenuhnya ionik.
Sebagai contoh, akan ditinjau ikatan kimia yang terjadi antara atom Na dan atom Cl
dalam garam dapur, NaCl. Atom natrium memiliki potensial ionisasi yang rendah sehingga
akan bersifat mudah melepaskan elektron terluarnya, sedangkan atom Cl memiliki
elektronegativitas yang tinggi, sehingga akan bersifat mudah menangkap elektron terluar
dalam atom Na akan ditarik oleh atom Cl. Akibatnya atom Na akan berubah menjadi ion Na+
dan atom Cl akan berubah menjadi ion Cl-, akan terjadi tarik menarik elektrostatik satu sama
lain sesuai dengan hukum coulomb. Berikut penggambaran ikatan ion dengan struktur lewis :
Ikatan ion merupakan ikatan yang relatif kuat. Pada suhu kamar, semua senyawa ion
berupa zat padat kristal dengan struktur tertentu. Senyawa yang terbentuk dari ikatan ionik
umumnya berupa kristal padat seperti; Natrium Klorida (NaCl), Cesium Klorida (CsCl),
Kalium Bromida (KBr), Natrium Yodida (NaI) dan lainnya.
Penamaan untuk senyawa yang dibangun melalui ikatan ion diberikan dengan
“menyebutkan nama atom logam (kation) dan menyebutkan nama anion ditambahkan dengan
akhiran ida”. Pada Tabel 1. di bawah ini diberikan lambang dan nama atom logam yang
memiliki elektron valensi s1 dan s2 dan p4 dan p5.
Tabel 1. Ikatan ion dan tatanamanya

Sifat-sifat ikatan
ion, antara lain:
1. Merupakan zat padat
dengan titik leleh dan titik didih yang relatif tinggi. Sebagai contoh, NaCl meleleh pada 801
°C.
2. Bersifat polar sehingga larut dalam pelarut polar.
3. Rapuh, sehingga hancur jika dipukul.
4. Lelehannya menghantarkan listrik.
5. Larutannya dalam air dapat menghantarkan listrik.

Ikatan Hidrogen
A.

Definisi Ikatan Hidrogen
Ikatan Hidrogen merupakan ikatan antar molekul yang memiliki atom H yang
terikat pada atom yang memiliki keelektronegatifitas yang tinggi. Ikatan Hidrogen juga
dapat didefenisikan sebagai sejenis gaya tarik antarmolekul yang terjadi antara dua
muatan listrik parsial dengan polaritas yang berlawanan. Walaupun lebih kuat dari
kebanyakan gaya antarmolekul, ikatan hidrogen jauh lebih lemah dari ikatan kovalen
dan ikatan ion. Ikatan hidrogen seperti interaksi dipol-dipol dari Van der Waals.
Perbedaannya adalah muatan parsial positifnya berasal dari sebuah atom hidrogen dalam
sebuah molekul. Sedangkan muatan parsial negatifnya berasal dari sebuah molekul yang
dibangun oleh atom yang memiliki elektronegatifitas yang besar, seperti atom Flor (F),
Oksigen (O), Nitrogen (N). Muatan parsial negatif tersebut berasal dari pasangan elektron
bebas yang dimilikinya. Perhatikan gambar

Gambar.

Muatan

parsial yang berasal
dari

atom

memiliki

yang

pasangan

elektron bebas.
2.2.

Asal

Mula

Ikatan Hidrogen
Molekul-molekul yang memiliki kelebihan ikatan adalah:

Catatan:
Garis

yang

tebal
menunjukkan

ikatan

berada pada bidang

atau

pada kertas. Ikatan

putus- putus mengarah ke belakang bidang atau kertas berarti menjauh
dari kamu, dan bentuk baji (wedge-shaped) mengarah ke arah kamu.

Harus diperhatikan bahwa tiap molekul tersebut:
Hidrogen tertarik secara langsung pada salah satu yang unsur yang paling
elektronegatif, menyababkan hidrogen memperoleh jumlah muatan positif yang
signifikan
Tiap-tiap unsur yang mana hidrogen tertarik padanya tidak hanya negatif secara
signifikan, tetapi juga memiliki satu-satunya pasangan elektron bebas yang aktif.
Pasangan elektron bebas pada tingkat-2 memiliki elektron yang dikandungnya
pada volume ruang yang relatif kecil yang mana memiliki densitas yang tinggi muatan
negatif. Pasangan elektron bebas pada tingkat yang lebih tinggi lebih tersebar dan tidak
terlalu atraktif pada sesuatu yang positif.
2.3.

Klasifikasi Ikatan Hidrogen
Berdasarkan adanya ikatan hidrogen pada senyawa, terdapat 2 jenis:
ϖ

Ikatan Hidrogen Intermolekular, yaitu ikatan hidrogen yang terjadi pada

molekul yang berbada (antar molekul). Contohnya reaksi antara H2O dengan Cl-(aq)
terdapat beberapa ikatan hidrogen yang
terjadi antar molekul, yaitu Hδ+ dan Clδsebanyak

pasangan

elektron

bebas

disekitar ion Cl. (4 pasang elektron
bebas)
ϖ
Gambar.

Ikatan hidrogen yang terbentuk melalui ikatan intermolekular

(antarmolekul).

ϖ

Ikatan Hidrogen Intramolekular, yaitu ikatan hidrogen yang terjadi pada
satu molekul (dalam satu senyawa).
Contohnya molekul air (H2O), dalam
air terdapat ikatan hidrogen sejumlah
pasangan elektron bebas pada pusat
senyawa.
Gambar. Ikatan hidrogen yang terbentuk dalam senyawa air (H2O).

Ikatan hidrogen intramolekular banyak ditemukan dalam makromolekul
seperti protein dan asam nukleat dimana ikatan hidrogen terjadi antara dua bagian dari
molekul yang sama yang berperan sebagai penentu bentuk molekul keseluruhan yang
penting.
2.4.

Contoh Ikatan Hidrogen

ϖ Air, sebagai dasar kehidupan, disatukan dengan ikatan hidrogen. Gaya tarik antara
molekul polar yang mengandung hidrogen dengan pasangan elektron bebas dari
molekul oksigen. Pada ikatan polar setiap
atom

hidrogen

bermuatan

agak

positif

sehingga dapat menarik elektron. Ikatan
hidrogen menyebabkan titik didih dan titik
leleh air tinggi bila dibandingkan molekul lain
yang kecil tapi molekulnya nonpolar.

ϖ Banyak organik (karboksilat) asam
membentuk

ikatan

hidrogen

dimer

dalam keadaan padat.

ϖ Beberapa

gugus

hidroksil
memberikan
banyak
kesempatan
untuk ikatan hidrogen dan mengarah pada viskositas tinggi zat-zat seperti gliserin dan
sirup gula.

2.5.

Fakta Eksperimen
Senyawa-senyawa organik yang mengandung gugus hidroksi –OH atau gugus amino
–NH2 relatif lebih larut dalam air disebabkan karena pembentukan ikatan hidrogen
dengan molekul air.
Dimerisasi asam karboksilat seperti asam asetat CH3COOH juga merupakan contoh
yang sangat baik adanya ikatan hidrogen.
Secara fisika titik didih suatu molekul seharusnya bergantung pada berat molekulnya,
yakni semakin berat molekul suatu senyawa maka makin sulit menguap maka
semakin tinggi titik didihnya. Namun fakta eksperimen titik didih senyawa hidrida
unsur-unsur golongan VA, VIA, VIIA menunjukkan adanya penyimpangan
sebagaimana ditunjukkan Gambar 5.1 dibawah ini:

Berdasarkan grafik plot titik pada Gambar tampak:
Titik didih senyawa hidrida golongan IVA semakin tinggi dengan urutan: CH4 < SiH4
< GeH4 < SnH4. Urutan kenaikan titik ini sesuai dengan konsep bahwa semakin besar
berat molekul semakin tinggi titik didihnya.
Pada senyawa hidrida golongan VA tampak titik didih semakin tinggi dengan
uurutan: PH3 < AsH3 < SbH3 < NH3 seharusnya titik didih molekul NH3 paling
rendah karena berat molekulnya paling ringan. Titikdidih NH3 dibandingkan dengan
molekul lainnya yang berat molekulnya lebih besar merupakan fakta:
Diantara molekul NH3 terjadi ikatan hidrogen sehingga untuk bisa menguap
diperlukan energi tambahan untuk memutuskan ikatan hidrogen yang terbentuk
antara molekul NH3.
Kasus serupa terjadi pada titik didih senyawa hidrida golongan VIA dan VIIA.
Berdasarkan urutan bertambahnya berat molekul,seharusnya titik didih semakin tinggi
dengan urutan: H2O < H2S < H2Se < H2Te, tetapi fakta eksperimen menunjukkan:
Titik didih H2O paling tinggi.
HF < HCL < HBr < HI, fakta eksperimen menunjukkan:
Titik didih HF paling tinggi.

Tingginya titik didih H2O dibandingkan dengan senyawa hidrida lainnya dalam satu
golongan dan tingginya titik didih HF dibandingkan senyawa hidrida lainnya dalam
satu golongan merupakan fakta terjadinya ikatan hidrogen antara molekul H2O dan
antara molekul HF.
Kekuatan ikatan hidrogen sangat dipengaruhi oleh perbedaan elektonegativitas antara
atom-atom dalam molekul.
Semakin besar perbedaan elektronegativitasnya, semakin besar kekuatan ikatan
hidrogen yang terbentuk.
Oleh karena itu berdasarkan perbedaan elektronegatifannya maka ikatan hidrogen
antar molekul HF > H2O > NH3, seharusnya titik didih HF lebih tinggi dari H2O dan
NH3.

Namun fakta eksperimmen menunjukkan:
Ternyata titik didih H2O lebih tinggi dari pada titik didih HF.
Hal itu disebabkan karena tiap molekul air berpotensi membentuk empat ikatan
hidrogen dengan molekul air sekelilingnya, maka titik didih H 2O lebih tinggi dari titik
didih senyawa HF meskipun ikatan hidrogen pada HF lebih kuat dari ikatan hidrogen
pada H2O.

Pada hidrogen fluorida yang muncul adaleh kekurangan hidrogen sehingga tiap
molekul HF hanya bisa membentuk satu ikatan hidrogen dangen molekul HF yang
lainnya. Pada kasus

amonia, jumlah ikatan hidrogen dibatasi oleh fakta bahwa tiap

atom nitrogen hanya mempunyai satu pasang elektron.

Air dapat digambarkan sempurna sebagai sistem ikatan yang “sempurna” karena
pada tiap molekul air terdapat 2 pasang elektron bebas dan 2 atom hidrogen. Oleh
karena itu tiap molekul air dapat membentuk empat ikatan hidrogen dengan
molekul air disekelilingnya.

2.6.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya tarikan antara molekul (atom H dan
atom lain):
Elektronegativitas, adalah suatu ukuran kecenderungan atom untuk menarik pasangan
elektron ikatan. Jika atom-atom memiliki elektronegatifitas yang setara, keduanya
memiliki kecenderungan yang sama untuk menarik pasangan elektron ikatan, dan
karena itu akan ditemukan setengah rata-rata antara kedua atom, sebagai contoh, pada
molekul H2 atau Cl2.
“semakin besar perbedaan keelektronegatifan atom dalam suatu molekul atau
antarmolekul, maka semakin kuat ikatan hidrogen”
Polaritas, adalah kepolaran suatu unsur yang berikatan dengan unsur lain dan masih
terdapat pasangan elektron bebas pada pusat molekulnya..
“Semakin banyak pasangan elektron bebas (pasangan elektron tak berikatan),
maka semakin mudah membentuk ikatan hidrogen”

2.7.

Pengaruh Dari Ikatan Hidrogen Pada Senyawa
ϖ Titik didih Hidrida (◦C)

Jumlah

Hidrida

Titik

Hidrida

Titik

Hidrida

Titik

Hidrida

Titik

Elektron
10
18
36
54

Gol. 14
CH4
Si H4
Ge H4
Sn H4

didih
-164
-112
-90
-52

Gol. 15
NH3
PH3
AsH3
SbH3

didih
-75
-87
-55
-18

Gol. 16
H2O
H2S
H2Se
H2Te

didih
100
-61
-41
-2

Gol. 17
HF
HCl
HBr
HI

didih
20
-85
-67
-35
PENUTUP

A.

Kesimpulan
Ikatan ion terjadi antara atom logam (melepas elektron) dan nonlogam (menerima
elektron).
Dalam ikatan ion, terjadi serah terima elektron antara ion positif (kation) dengan ion
negatif (anion).
Ikatan Hidrogen terjadi antara atom hidrogen dengan atom lain yang memiliki
keelektronegatifan cukup besar.
Semakin besar perbedaan keelektronegatifan pada suatu molekul, maka semakin kuat
gaya tarikan hidrogen (ikatan hidrogen).
Semakin banyak pasangan elektron bebas (pasangan elektron tak berikatan), maka
semakin mudah senyawa tersebut membentuk ikatan hidrogen.
Besarnya gaya dalam ikatan hidrogen dapat mempengaruhi titik didih senyawa yang
berikatan.

B.

Saran
Agar dalam penyusunan makalah ini bisa memberikan manfaat yang besar maka
penulis menyarankan:
Agar setelah membaca makalah ini para pembaca dapat memahami dan mengerti
defenisi, klasifisaksi dan contoh-contoh ikatan hidrogen.
agar para pembaca

dapat memberikan

perbaikan penyusunan makalah berikutnya.

saran yang sifatnya membangun demi

Contenu connexe

Tendances

2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
umammuhammad27
 
Sifat koligatif larutan (media).pptx [autosaved]
Sifat koligatif larutan (media).pptx [autosaved]Sifat koligatif larutan (media).pptx [autosaved]
Sifat koligatif larutan (media).pptx [autosaved]
ryryn
 
B. Indonesia - Makalah Tentang Narkoba
B. Indonesia - Makalah Tentang NarkobaB. Indonesia - Makalah Tentang Narkoba
B. Indonesia - Makalah Tentang Narkoba
Ramadhani Sardiman
 
Jurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegasJurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegas
Dedew Wijayanti
 
Rumus besaran dan satuan
Rumus besaran dan satuanRumus besaran dan satuan
Rumus besaran dan satuan
Fitri Immawati
 
Viskositas
ViskositasViskositas
Viskositas
Iin Suin
 
Bab1 konsep kimia modern
Bab1 konsep kimia modernBab1 konsep kimia modern
Bab1 konsep kimia modern
Imo Priyanto
 

Tendances (20)

2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
 
Sifat koligatif larutan (media).pptx [autosaved]
Sifat koligatif larutan (media).pptx [autosaved]Sifat koligatif larutan (media).pptx [autosaved]
Sifat koligatif larutan (media).pptx [autosaved]
 
Pendulum sederhana
Pendulum sederhanaPendulum sederhana
Pendulum sederhana
 
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
 
Kimia titik-didih
Kimia titik-didihKimia titik-didih
Kimia titik-didih
 
B. Indonesia - Makalah Tentang Narkoba
B. Indonesia - Makalah Tentang NarkobaB. Indonesia - Makalah Tentang Narkoba
B. Indonesia - Makalah Tentang Narkoba
 
Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.
Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.
Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.
 
Materi kuliah fisika teknik I : besaran satuan
Materi kuliah fisika teknik I : besaran satuanMateri kuliah fisika teknik I : besaran satuan
Materi kuliah fisika teknik I : besaran satuan
 
Jurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegasJurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegas
 
ADAPTIF.docx
ADAPTIF.docxADAPTIF.docx
ADAPTIF.docx
 
Jennifer wijaya kel2 komponen dan prinsip kerja spektroskopi ir
Jennifer wijaya kel2 komponen dan prinsip kerja spektroskopi irJennifer wijaya kel2 komponen dan prinsip kerja spektroskopi ir
Jennifer wijaya kel2 komponen dan prinsip kerja spektroskopi ir
 
Rumus besaran dan satuan
Rumus besaran dan satuanRumus besaran dan satuan
Rumus besaran dan satuan
 
Viskositas
ViskositasViskositas
Viskositas
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
Laporan Kimia Dasar
Laporan Kimia DasarLaporan Kimia Dasar
Laporan Kimia Dasar
 
Bab1 konsep kimia modern
Bab1 konsep kimia modernBab1 konsep kimia modern
Bab1 konsep kimia modern
 
Mikroscop screening
Mikroscop screeningMikroscop screening
Mikroscop screening
 
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
Eksperimen Fisika "Polarisasi Cahaya"
 
Potensiometri by lidya novita
Potensiometri by lidya novitaPotensiometri by lidya novita
Potensiometri by lidya novita
 
STOIKIOMETRI
STOIKIOMETRISTOIKIOMETRI
STOIKIOMETRI
 

Similaire à 188228845 makalah-ikatan-ion-dan-hidrogen

Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...
yustinatyas
 
Ikatan Ion, Ikatan Kovalen, Senyawa Polar Non Polar, Gaya antar molekul
Ikatan Ion, Ikatan Kovalen, Senyawa Polar Non Polar, Gaya antar molekulIkatan Ion, Ikatan Kovalen, Senyawa Polar Non Polar, Gaya antar molekul
Ikatan Ion, Ikatan Kovalen, Senyawa Polar Non Polar, Gaya antar molekul
Niel Victory
 
Rangkuman kimia terapan david
Rangkuman kimia terapan davidRangkuman kimia terapan david
Rangkuman kimia terapan david
PTPN VI
 
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptIKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
Diyas16
 

Similaire à 188228845 makalah-ikatan-ion-dan-hidrogen (20)

Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
ikatan kimia
 ikatan kimia ikatan kimia
ikatan kimia
 
IKATAN KIMIA.pptx
IKATAN KIMIA.pptxIKATAN KIMIA.pptx
IKATAN KIMIA.pptx
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...
 
2 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia12 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia1
 
Ikatan Ion, Ikatan Kovalen, Senyawa Polar Non Polar, Gaya antar molekul
Ikatan Ion, Ikatan Kovalen, Senyawa Polar Non Polar, Gaya antar molekulIkatan Ion, Ikatan Kovalen, Senyawa Polar Non Polar, Gaya antar molekul
Ikatan Ion, Ikatan Kovalen, Senyawa Polar Non Polar, Gaya antar molekul
 
Ikaan kimia
Ikaan kimiaIkaan kimia
Ikaan kimia
 
3x ikatan kimia
3x ikatan kimia3x ikatan kimia
3x ikatan kimia
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Rangkuman kimia terapan david
Rangkuman kimia terapan davidRangkuman kimia terapan david
Rangkuman kimia terapan david
 
21368197155778128-Gaya-Antar-molekul.docx
21368197155778128-Gaya-Antar-molekul.docx21368197155778128-Gaya-Antar-molekul.docx
21368197155778128-Gaya-Antar-molekul.docx
 
Ppt ikatan kimia gabungan
Ppt ikatan kimia gabunganPpt ikatan kimia gabungan
Ppt ikatan kimia gabungan
 
Ikatan Ion dan Ikatan Kovalen
Ikatan Ion dan Ikatan KovalenIkatan Ion dan Ikatan Kovalen
Ikatan Ion dan Ikatan Kovalen
 
Ikatan Polar dan Non Polar
Ikatan Polar dan Non PolarIkatan Polar dan Non Polar
Ikatan Polar dan Non Polar
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptIKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha

Plus de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

188228845 makalah-ikatan-ion-dan-hidrogen

  • 1. MAKALAH IKATAN KIMIA “Ikatan Ion dan Ikatan Hidrogen” Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ikatan Kimia Semester Ganjil Dosen Pengampu: Bu Latifah Kelompok 12: Dwi Norma Gupitasari 4301411042 Shobirotu Salamah 4301411050 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG 2013 ISI Ikatan Ion
  • 2. Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain (James E. Brady, 1990). Ikatan ion terbentuk antara atom yang melepaskan elektron (logam) dengan atom yang menangkap elektron (bukan logam). Atom logam, setelah melepaskan elektron berubah menjadi ion positif. Sedangkan atom bukan logam, setelah menerima elektron berubah menjadi ion negatif. Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini terjadi tarik-menarik (gaya elektrostastis) yang disebut ikatan ion (ikatan elektrovalen). Dalam pelaksanaannya, ikatan ionik akan terbentuk apabila suatu atom memiliki kemampuan yang tinggi untuk melepaskan elektron dan atom yang lain mempunyai kemampuan yang cukup tinggi untuk menangkap elektron yang dilepaskan oleh atom yang pertama itu. Hal ini hanya akan terjadi bila atom yang pertama mempunyai potensial ionisasi rendah, sehingga mudah melepaskan elektron. Dan atom yang kedua harus memiliki afinitas elektron yang cukup besar, sehingga mempunyai kemampuan yang cukup besar pula untuk menangkap elektron tersebut. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa ikatan ionik akan terbentuk antara dua atom yang berikatan memiliki selisih elektronegativitas cukup besar. Senyawa yang memiliki derajat paling tinggi dalam ikatan ionik adalah yang terbentuk oleh reaksi antara unsur yang memiliki orbital terluar s1 dengan unsur yang memiliki orbital terluar p5. Kedua unsur tersebut memiliki perbedaan elektronegativitas yang besar. Dalam tabel periodik, unsur-unsur yang umumnya membentuk ikatan ionik adalah unsur alkali dan alkali tanah (memiliki elektron valensi s1 dan s2) dengan unsur halogen (memiliki elektron valensi p4 dan p5). Beberapa pengecualian terjadi untuk Flor yang memiliki elektronegativitas tertinggi, dan atom Cesium (Cs) yang memiliki elektronegativitas terendah mengakibatkan ikatan yang terbentuk dari kedua atom ini tidak sepenuhnya ionik. Sebagai contoh, akan ditinjau ikatan kimia yang terjadi antara atom Na dan atom Cl dalam garam dapur, NaCl. Atom natrium memiliki potensial ionisasi yang rendah sehingga akan bersifat mudah melepaskan elektron terluarnya, sedangkan atom Cl memiliki elektronegativitas yang tinggi, sehingga akan bersifat mudah menangkap elektron terluar dalam atom Na akan ditarik oleh atom Cl. Akibatnya atom Na akan berubah menjadi ion Na+ dan atom Cl akan berubah menjadi ion Cl-, akan terjadi tarik menarik elektrostatik satu sama lain sesuai dengan hukum coulomb. Berikut penggambaran ikatan ion dengan struktur lewis :
  • 3. Ikatan ion merupakan ikatan yang relatif kuat. Pada suhu kamar, semua senyawa ion berupa zat padat kristal dengan struktur tertentu. Senyawa yang terbentuk dari ikatan ionik umumnya berupa kristal padat seperti; Natrium Klorida (NaCl), Cesium Klorida (CsCl), Kalium Bromida (KBr), Natrium Yodida (NaI) dan lainnya. Penamaan untuk senyawa yang dibangun melalui ikatan ion diberikan dengan “menyebutkan nama atom logam (kation) dan menyebutkan nama anion ditambahkan dengan akhiran ida”. Pada Tabel 1. di bawah ini diberikan lambang dan nama atom logam yang memiliki elektron valensi s1 dan s2 dan p4 dan p5. Tabel 1. Ikatan ion dan tatanamanya Sifat-sifat ikatan ion, antara lain: 1. Merupakan zat padat dengan titik leleh dan titik didih yang relatif tinggi. Sebagai contoh, NaCl meleleh pada 801 °C. 2. Bersifat polar sehingga larut dalam pelarut polar. 3. Rapuh, sehingga hancur jika dipukul. 4. Lelehannya menghantarkan listrik. 5. Larutannya dalam air dapat menghantarkan listrik. Ikatan Hidrogen A. Definisi Ikatan Hidrogen Ikatan Hidrogen merupakan ikatan antar molekul yang memiliki atom H yang terikat pada atom yang memiliki keelektronegatifitas yang tinggi. Ikatan Hidrogen juga dapat didefenisikan sebagai sejenis gaya tarik antarmolekul yang terjadi antara dua muatan listrik parsial dengan polaritas yang berlawanan. Walaupun lebih kuat dari
  • 4. kebanyakan gaya antarmolekul, ikatan hidrogen jauh lebih lemah dari ikatan kovalen dan ikatan ion. Ikatan hidrogen seperti interaksi dipol-dipol dari Van der Waals. Perbedaannya adalah muatan parsial positifnya berasal dari sebuah atom hidrogen dalam sebuah molekul. Sedangkan muatan parsial negatifnya berasal dari sebuah molekul yang dibangun oleh atom yang memiliki elektronegatifitas yang besar, seperti atom Flor (F), Oksigen (O), Nitrogen (N). Muatan parsial negatif tersebut berasal dari pasangan elektron bebas yang dimilikinya. Perhatikan gambar Gambar. Muatan parsial yang berasal dari atom memiliki yang pasangan elektron bebas. 2.2. Asal Mula Ikatan Hidrogen Molekul-molekul yang memiliki kelebihan ikatan adalah: Catatan: Garis yang tebal menunjukkan ikatan berada pada bidang atau pada kertas. Ikatan putus- putus mengarah ke belakang bidang atau kertas berarti menjauh dari kamu, dan bentuk baji (wedge-shaped) mengarah ke arah kamu. Harus diperhatikan bahwa tiap molekul tersebut: Hidrogen tertarik secara langsung pada salah satu yang unsur yang paling elektronegatif, menyababkan hidrogen memperoleh jumlah muatan positif yang signifikan
  • 5. Tiap-tiap unsur yang mana hidrogen tertarik padanya tidak hanya negatif secara signifikan, tetapi juga memiliki satu-satunya pasangan elektron bebas yang aktif. Pasangan elektron bebas pada tingkat-2 memiliki elektron yang dikandungnya pada volume ruang yang relatif kecil yang mana memiliki densitas yang tinggi muatan negatif. Pasangan elektron bebas pada tingkat yang lebih tinggi lebih tersebar dan tidak terlalu atraktif pada sesuatu yang positif. 2.3. Klasifikasi Ikatan Hidrogen Berdasarkan adanya ikatan hidrogen pada senyawa, terdapat 2 jenis: ϖ Ikatan Hidrogen Intermolekular, yaitu ikatan hidrogen yang terjadi pada molekul yang berbada (antar molekul). Contohnya reaksi antara H2O dengan Cl-(aq) terdapat beberapa ikatan hidrogen yang terjadi antar molekul, yaitu Hδ+ dan Clδsebanyak pasangan elektron bebas disekitar ion Cl. (4 pasang elektron bebas) ϖ Gambar. Ikatan hidrogen yang terbentuk melalui ikatan intermolekular (antarmolekul). ϖ Ikatan Hidrogen Intramolekular, yaitu ikatan hidrogen yang terjadi pada satu molekul (dalam satu senyawa). Contohnya molekul air (H2O), dalam air terdapat ikatan hidrogen sejumlah pasangan elektron bebas pada pusat senyawa.
  • 6. Gambar. Ikatan hidrogen yang terbentuk dalam senyawa air (H2O). Ikatan hidrogen intramolekular banyak ditemukan dalam makromolekul seperti protein dan asam nukleat dimana ikatan hidrogen terjadi antara dua bagian dari molekul yang sama yang berperan sebagai penentu bentuk molekul keseluruhan yang penting. 2.4. Contoh Ikatan Hidrogen ϖ Air, sebagai dasar kehidupan, disatukan dengan ikatan hidrogen. Gaya tarik antara molekul polar yang mengandung hidrogen dengan pasangan elektron bebas dari molekul oksigen. Pada ikatan polar setiap atom hidrogen bermuatan agak positif sehingga dapat menarik elektron. Ikatan hidrogen menyebabkan titik didih dan titik leleh air tinggi bila dibandingkan molekul lain yang kecil tapi molekulnya nonpolar. ϖ Banyak organik (karboksilat) asam membentuk ikatan hidrogen dimer dalam keadaan padat. ϖ Beberapa gugus hidroksil memberikan banyak kesempatan untuk ikatan hidrogen dan mengarah pada viskositas tinggi zat-zat seperti gliserin dan
  • 7. sirup gula. 2.5. Fakta Eksperimen Senyawa-senyawa organik yang mengandung gugus hidroksi –OH atau gugus amino –NH2 relatif lebih larut dalam air disebabkan karena pembentukan ikatan hidrogen dengan molekul air. Dimerisasi asam karboksilat seperti asam asetat CH3COOH juga merupakan contoh yang sangat baik adanya ikatan hidrogen. Secara fisika titik didih suatu molekul seharusnya bergantung pada berat molekulnya, yakni semakin berat molekul suatu senyawa maka makin sulit menguap maka semakin tinggi titik didihnya. Namun fakta eksperimen titik didih senyawa hidrida unsur-unsur golongan VA, VIA, VIIA menunjukkan adanya penyimpangan sebagaimana ditunjukkan Gambar 5.1 dibawah ini: Berdasarkan grafik plot titik pada Gambar tampak:
  • 8. Titik didih senyawa hidrida golongan IVA semakin tinggi dengan urutan: CH4 < SiH4 < GeH4 < SnH4. Urutan kenaikan titik ini sesuai dengan konsep bahwa semakin besar berat molekul semakin tinggi titik didihnya. Pada senyawa hidrida golongan VA tampak titik didih semakin tinggi dengan uurutan: PH3 < AsH3 < SbH3 < NH3 seharusnya titik didih molekul NH3 paling rendah karena berat molekulnya paling ringan. Titikdidih NH3 dibandingkan dengan molekul lainnya yang berat molekulnya lebih besar merupakan fakta: Diantara molekul NH3 terjadi ikatan hidrogen sehingga untuk bisa menguap diperlukan energi tambahan untuk memutuskan ikatan hidrogen yang terbentuk antara molekul NH3. Kasus serupa terjadi pada titik didih senyawa hidrida golongan VIA dan VIIA. Berdasarkan urutan bertambahnya berat molekul,seharusnya titik didih semakin tinggi dengan urutan: H2O < H2S < H2Se < H2Te, tetapi fakta eksperimen menunjukkan: Titik didih H2O paling tinggi. HF < HCL < HBr < HI, fakta eksperimen menunjukkan: Titik didih HF paling tinggi. Tingginya titik didih H2O dibandingkan dengan senyawa hidrida lainnya dalam satu golongan dan tingginya titik didih HF dibandingkan senyawa hidrida lainnya dalam satu golongan merupakan fakta terjadinya ikatan hidrogen antara molekul H2O dan antara molekul HF. Kekuatan ikatan hidrogen sangat dipengaruhi oleh perbedaan elektonegativitas antara atom-atom dalam molekul. Semakin besar perbedaan elektronegativitasnya, semakin besar kekuatan ikatan hidrogen yang terbentuk. Oleh karena itu berdasarkan perbedaan elektronegatifannya maka ikatan hidrogen
  • 9. antar molekul HF > H2O > NH3, seharusnya titik didih HF lebih tinggi dari H2O dan NH3. Namun fakta eksperimmen menunjukkan: Ternyata titik didih H2O lebih tinggi dari pada titik didih HF. Hal itu disebabkan karena tiap molekul air berpotensi membentuk empat ikatan hidrogen dengan molekul air sekelilingnya, maka titik didih H 2O lebih tinggi dari titik didih senyawa HF meskipun ikatan hidrogen pada HF lebih kuat dari ikatan hidrogen pada H2O. Pada hidrogen fluorida yang muncul adaleh kekurangan hidrogen sehingga tiap molekul HF hanya bisa membentuk satu ikatan hidrogen dangen molekul HF yang lainnya. Pada kasus amonia, jumlah ikatan hidrogen dibatasi oleh fakta bahwa tiap atom nitrogen hanya mempunyai satu pasang elektron. Air dapat digambarkan sempurna sebagai sistem ikatan yang “sempurna” karena pada tiap molekul air terdapat 2 pasang elektron bebas dan 2 atom hidrogen. Oleh karena itu tiap molekul air dapat membentuk empat ikatan hidrogen dengan molekul air disekelilingnya. 2.6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya tarikan antara molekul (atom H dan atom lain): Elektronegativitas, adalah suatu ukuran kecenderungan atom untuk menarik pasangan
  • 10. elektron ikatan. Jika atom-atom memiliki elektronegatifitas yang setara, keduanya memiliki kecenderungan yang sama untuk menarik pasangan elektron ikatan, dan karena itu akan ditemukan setengah rata-rata antara kedua atom, sebagai contoh, pada molekul H2 atau Cl2. “semakin besar perbedaan keelektronegatifan atom dalam suatu molekul atau antarmolekul, maka semakin kuat ikatan hidrogen” Polaritas, adalah kepolaran suatu unsur yang berikatan dengan unsur lain dan masih terdapat pasangan elektron bebas pada pusat molekulnya.. “Semakin banyak pasangan elektron bebas (pasangan elektron tak berikatan), maka semakin mudah membentuk ikatan hidrogen” 2.7. Pengaruh Dari Ikatan Hidrogen Pada Senyawa ϖ Titik didih Hidrida (◦C) Jumlah Hidrida Titik Hidrida Titik Hidrida Titik Hidrida Titik Elektron 10 18 36 54 Gol. 14 CH4 Si H4 Ge H4 Sn H4 didih -164 -112 -90 -52 Gol. 15 NH3 PH3 AsH3 SbH3 didih -75 -87 -55 -18 Gol. 16 H2O H2S H2Se H2Te didih 100 -61 -41 -2 Gol. 17 HF HCl HBr HI didih 20 -85 -67 -35
  • 11. PENUTUP A. Kesimpulan Ikatan ion terjadi antara atom logam (melepas elektron) dan nonlogam (menerima elektron). Dalam ikatan ion, terjadi serah terima elektron antara ion positif (kation) dengan ion negatif (anion). Ikatan Hidrogen terjadi antara atom hidrogen dengan atom lain yang memiliki keelektronegatifan cukup besar. Semakin besar perbedaan keelektronegatifan pada suatu molekul, maka semakin kuat gaya tarikan hidrogen (ikatan hidrogen). Semakin banyak pasangan elektron bebas (pasangan elektron tak berikatan), maka semakin mudah senyawa tersebut membentuk ikatan hidrogen. Besarnya gaya dalam ikatan hidrogen dapat mempengaruhi titik didih senyawa yang berikatan. B. Saran Agar dalam penyusunan makalah ini bisa memberikan manfaat yang besar maka penulis menyarankan: Agar setelah membaca makalah ini para pembaca dapat memahami dan mengerti defenisi, klasifisaksi dan contoh-contoh ikatan hidrogen. agar para pembaca dapat memberikan perbaikan penyusunan makalah berikutnya. saran yang sifatnya membangun demi