12. menyimpan sperma (Sherwood, 2001).Pada kontrasepsi mantap pria dilakukan dengan
memotong dan menutup saluran ini, sehingga tidak mungkin memberikan kehamilan
(Manuaba, 1999).Vesika seminalisSekret vesika seminalis adalah komponen pokok
dari air mani, fungsinya menghasilkan cairan yang disebut semen untuk cairan
pelindung spermatozoa (Pearce, 1979). Vesika seminalis juga menghasilkan
fruktosa untuk memberi makan sperma yang dikeluarkan (Sherwood, 2001).Sekretnya
yang alkalis bersama dengan cairan prostat merupakan bagian terbesar semen yang
mengandung fruktosa yang merupakan sumber energi untuk spermatozoa. Vesika
seminalis bermuara pada duktus deferens pada bagian yang hampir masuk prostat,
dindingnya tipis, mengandung serabut otot dan mukosa. Vesika seminalis mempunyai
saluran yang dinamai duktus vesikula seminalis. Duktus vesikula seminalis ini
akan bergabung dengan duktus deferens. Penggabungan dari kedua duktus ini
membentuk duktus baru yang bernama duktus ejakulatorius (Saifudin,2001). Prostat
Prostat menghasilkan sekret cairan yang bercampur sekret dari testis, perbesaran
prostat akan membendung uretra dan menyebabkan retensi urin. Kelenjar prostat
merupakan kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi atas 4 lobus
yaitu: lobus posterior, lobus lateral, lobus anterior, dan lobus medial. Fungsi
kelenjar prostat adalah mengeluarkan cairan basa yang menetralkan sekresi
vagina yang asam serta memicu pembekuan semen untuk menjaga sperma tetap berada
di dalam vagina pada saat penis dikeluarkan (Sherwood, 2001).BulbouretralisTepat
dibawah kelenjar prostat terdapat 2 buah kelenjar kecil yang memiliki panjang 2-
5 cm yang disebut Cowper‹s atau kelenjar bulbouretralis (Hamilton, 1995).
Kelenjar ini berfungsi mengeluarkan mukus untuk pelumasan (Sherwood, 2001).
UretraUretra merupakan saluran kemih pada pria yang sekaligus merupakan saluran
ejakulasi (mani). Pengeluaran urin tidak bersamaan dengan ejakulasi karena
diatur oleh kegiatan kontraksi prostat. SkrotumSkrotum terbagi menjadi 2 kantung
oleh suatu septum (Saifuddin,2001). Setiap testis berada dalam pembungkus yang
disebut tunika vaginalis, yang dibentuk dari peritonium (Pearce, 1979).Masing-
masing mengandung testis, epididimis, dan bagian bawah medula spermatik. Sekitar
bulan ketujuh masa gestasi, testis turun ke dalam skrotum dimana keduanya
tinggal pada suhu yang lebih rendah dari suhu tubuh sepanjang kehidupan. Bila
kedua testis tidak turun secara spontan, tindakan pembedahan mungkin penting
dilakukan untuk mencegah infertilitas, karena sperma tidak dapat berkembang pada
suhu tubuh (Manuaba,1999).PenisPenis tempat muara uretra dari gland penis
adalah prenulum atau kulup (Saifudin, 2001).Penis merupakan alat yang mempunyai
jaringan erektil yang satu sama lainnya dilapisi jaringan fibrosa ringan.
Jaringan fibrosa ringan erektil ini terdiri dari rongga-rongga seperti karet
busa. Dengan adanya rangsangan seksual, karet busa ini akan dipenuhi darah
sebagai vasopresi. Berdasarkan ini terjadilah ereksi penis. Ereksi penis
dipengaruhi oleh otot:Muskulus iskia karvenosus, muskulus erektor penis, otot-
otot ini menyebabkan erektil (ketegangan) pada waktu koitus (persetubuhan).
Muskulus bulbo kavernosus, untuk mengeluarkan urin. Penis mempunyai 3 buah
korpus kavernosa (alat pengeras zakar) yaitu: 2 buah korpus kavernosus uretra,
terletak disebelah punggung atas dari penis dan 1 korpus kavernosus uretra,
terletak di sebelah bawah penis yang merupakan saluran kemih.Pengertian
SpermatogenesisSpermatogenesis adalah proses pembentukan sperma. Sekitar umur
13-14 tahun, terdapat perubahan suara sebagai tanda akil-balik dan mengeluarkan
sperma saat tidur (nochtural orgasm) (Manuaba, 1999).Proses SpermatogenesisDi
dalam testis terkemas tubulus seminiferosa penghasil sperma. Di dalam tubulus
ini terdapat 2 jenis sel penting yaitu sel germinativum (benih), yang sebagian
besar berada dalam berbagai tahap perkembangan sperma dan sel sertoli yang
sangat penting dalam menunjang spermatogenesis. Spermatogenesis adalah suatu
proses kompleks, dimana spermatogonia (yang masing-masing mengandung komponen
diploid 46 kromosom) berploriferasi dan diubah menjadi spermatozoa (sperma) yang
sangat khusus dan dapat bergerak dan masing-masing membawa set haploid 23
kromosom yang terdistribusi secara acak (Syaifuddin, 1997).Spermatogenesis
memerlukan waktu 64 hari, dari spermatogonia menjadi sperma matang. Setiap hari
beberapa ratus juta sperma mencapai kematangan. Spermatogenesis mencakup 3
tahapan utama yaitu:Proliferasi Mitosis.Spermatogonia yang terletak di lapisan
paling luar tubulus secara terus menerus membelah secara mitosis, dengan semua
sel baru membawa 46 kromosom yang identik dengan sel induk. Proses ini
menghasilkan pasokan kontinu sel-sel germinativum baru. Setelah pembelahan
mitosis spermatogonia, salah satu sel anak tetap berada di tepi luar tubulus
sebagai spermatogonium yang tidak berdeferensiasi, dengan demikian
13. mempertahankan lapisan sel germinativum. Sementara itu, sel-sel anak lainnya
mulai bergerak ke arah
lumen sementara mengalami berbagai tahapan yang diperlukan untuk membentuk
sperma. Pada manusia sel anak yang menghasilkan sperma membelah diri secara
mitosis 2 kali untuk membentuk 4 spermatosit primer yang identik. MeiosisSelama
meiosis setiap spermatosit primer (46 kromosom ganda) membentuk 2 spermatosit
sekunder (23 kromosom ganda) selama pembelahan meiosis pertama, yang akhirnya
menghasilkan 4 spermatid (23 kromosom tunggal) sebagai hasil pembelahan meiosis
kedua.Setelah tahapan spermatogenesis ini tidak lagi terjadi pembelahan sel.
Setiap spermatid mengalami modifikasi menjadi sebuah spermatozoa. Karena setiap
spermatogonia penghasil sperma secara mitosis menghasilkan 4 spermatosit primer
dan setiap spermatosit primer secara meiosis menghasilkan 4 spermatid, maka
rangkaian spermatogenesis secara teori menghasilkan 16 spermatozoa setiap kali
sebuah spermatogonium memulai proses ini. Namun, biasanya sebgian sel lenyap
dalam berbagai tahapan perkembangan, sehingga efisiansi produktifitas jarang
setinggi angka tersebut.PengemasanBahkan setelah meiosis secara struktural
spermatid masih mirip dengan spermatogonia yang belum berdiferensiasi, kecuali
jumlah kromosomnya. Pembentukan sperma ini memerlukan pengemasan unsur-unsur sel
suatu proses yang dikenal dengan spermiogenesis yaitu tahap kedua dalam
pembentukan spermatozoa, dimana spermatid berubah bentuk menjadi spermatozoa.#
Gambar 1. Proses SpermatogenesisSpermatozoa memiliki 4 bagian yaitu:Kepala,
yang terdiri dari nukleus yang mengandung informasi genetik sperma.Akrosom,
suatu vesikel berisi enzim di ujung kepala, digunakan sebagai ‹bor enzimatik‹
untuk menembus ovumEkor, yang berbentuk seperti pecut yang keluar dari salah
satu sentriol dan menghasilkan mobilitas spermatozoa.Mitokondria yang
terkonsentrasi di bagian tengah sperma,menghasilkan energi yang mengakibatkan
pergerakan ekor.#Gambar 2. Spermatozoa
################################################################################
################################################################################
################################################################################
################################################################################
###########################################