SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  4
Asuhan Kebidanan Pada
Menopause/Klimakterium
Wednesday, April 18th 2012. | Asuhan Kebidanan
1. Pengertian Klimaterium
Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi, berakhir pada awal senium
dan terjadi pada wanita berumur 40-65 tahun.
2. Pengertian menopause
Menopause adalah kondisi fisiologis dimana terjadi berakhirnya menstruasi yang rata-rata terjadi
pada umur 51 tahun.
3. Tanda-tanda awal dari klimaterium dan menopause
* Tanda awal klimaterium
Masa ini ditandai denngan berbagai macam keluhan endokrinologis dan vegetatif. Yaitu;
a.Terjadi perubahan pada ovarium seperti sclerosis pembuluh darah, berkurangnya jumlah folikel
dan menurunnya sintesis steroid seks. Lalu henti haid.
b.Dan ditandai dengan turunnya kadar estrogen dan meningkatnya pengeluaran gonadotropin.
* Tanda awal menopause
a.Perubahan kejiwaan
Perubahan yang dialami oleh wanita dengan menjelang menopause adalah; merasa tua, mudah
tersinggunga, mudah kaget sehingga jantung berdebar, takut tidak bias memenuhi kebutuhan
seksual suami, rasa takut bahwa suami akan menyeleweng. Keinginan seksual menurun dan sulit
mencapai kepuasan (otgasme), dan juga merasa tidak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu,
merasa memberatkan keluarga dan orang lain.
b.Perubahan fisik
Pada perubahan fisik seorang wanita mengalami perubahan kulit. Lemak bawah kulit
menghilang sehingga kulit mengendor, sehingga jatuh dan lembek. Kulit mudah terbakar sinar
matahari dan menimbulkan pigmentasi dan menjadi hitam.pada kulit tumbuh bintik hitam,
kelenjar kulit kurang berfungsi sehingga kulit menjadi kering dan keriput.
Karena menurunnya estrogen dapat menimbulkan perubahan kerja usus menjadi lambat, dan
mereabsorbsi sari makanan makin berkurang. Kerja usus halus yang semakin berkurang maka
akan menimbulkan gangguan buang iar besar berupa obstipasi.
Perubahan yang terjai pada alat genetalia meliputi liang senggama terasa kering, lapisan sel liang
senggama menipis yang menyebabkan mudah terjadi (infeksi kandung kemih dan liang
senggama). Daerah sensitive makinsulit untuk dirangsang. Saat berhubungan seksual dapat
menjadi nyeri.
Perubahan pada tulang terjadi oleh karena kombinasi rendahnya hormon paratiroid. Tulang
mengalami pengapuran, artinya kalium menurun sehingga tulang keropos dan mudah terjadi
patah tulang trutama terjadi pada persendian paha.
4.Gangguan klimaterium dan menopause
a.Gangguan pada klimakterium ialah
1) Gangguan neurovegetatif, yang disebut juga gangguan vasomotorik dapat muncul sebagai
gejolak panas (hot flushes), keringat banyak, rasa kedinginan, sakit kepala, desing dalam telinga,
tekanan darah yang goyah, berdebar-debar, susah bernafas, jari-jari atrofi dan gangguan usus.
2) Gangguan psikis muncul dalam bentuk mudah tersinggung, depresi, kelelahan, semangat
berkurang, dan susah tidur. Gangguan somatic, selain gangguan haid atau amenorea, mencakup
pula kolpitis atrofikans, ektropium treter, osteoporosis, atritis, aterosklerosis, sclerosis koroner,
dan adipositas.
b. Gangguan menopause ialah jadwal menopause
1) Menopause premature
· Terhentinya haid pada umur 40 tahun
· Terdapat gejal premenopause hot flushes, kenaikan gonadotropin
2) Menopause terlambat
· Berhentinya haid setelah umur 55 tahun
· Terdapat gejala menopause
c.Kelainan organic pada masa menopause
Dengan rangsangan estrogen terus-menerus tanpa selingan progesterone memberikan peluang
terjadinya keadaan patologis organ tujuan estrogen dalam bentuk :
1) Perdarahan disfungsional semakin meningkat
2) Terjadi perubahan alat genetalia menjadi tumor jinak; mioma uteri, polip endometrial, polip
servikal
3) Karsinoma korpus uteri
4) Keganasan payudara
5) Manajemen kebidanan klimakterium dan menopause
Bagaimana bidan menghadapi masalah klimaterium di tengah masyarakat. Seperti dikemukakan
bahwa hanya sekitar 25 % wanita mengeluh karena terjadi penurunan estrogen tubuh dan
memerlukan tambahan hormon sebagai substitusi. Pemberian substitusi hormon tanpa diikuti
pengawasan ketat adalah berbahaya, karena bidan dapat mengambil langkah :
a. Melakukan KIEM sehingga wanita denngan keluhan menopause dapat memeriksakan diri ke
dokter puskesmas
b. Bidan berkonsultasi dengan dokter puskesmas atau dokter ahli
c. Setelah pengobatan, bidan dapat meneruskan pengawasan
d. Bidan dapat merujuk penderita ke Rumah Sakit
Gangguan – gangguan endokrin : kelenjar endokrin dikeluarkan oleh seluruh tubuh dan
bertanggung jawab untuk mengontrol fungsi internal tubuh dan memproduksi banyak hormone,
penyakit dan rasa sakit, yang berefek seperti glans yaitu pituitary, hipotalamus, tiroid dan adrenal
mempunyai dampak yang signifikan pada seksual wanita. Hormone mengontrol produksi
hormone lainnya yang mungkin menyebabkan ketidakpuasan seksual. ( 6 )
Pada dasarnya, fase – fase kehidupan seorang wanita berhubungan dengan fungsi organ
reproduksinya. Wanita akan mengalami perubahan besar dalam tubuhnya sejak belum haid, haid
dan berhenti haid. Hal ini akan mempengaruhi fisik maupun psikis seorang wanita secara
keseluruhan. Seiring dengan tumbuh dan berkembangnya sel telur dalan ovarium maka hormone
estrogen dan progesterone juga mengalami peningkatan dan penurunan. Demikian seterusnya
kerja ovarium mempengaruhi kerja organ reproduksi lainnya, termasuk hormin tubuh dalam
siklus bulanan seorang wanita sampai berakhirnya masa reproduksi, yaitu menopause.
Pada masa premenopause, hormone pregesteron dan estrogen masih tinggi, tetapi semakin
rendah ketika memasuki masa perimenopause dan postmenopause. Keadaan ini berhubungan
dengan fungsi ovarium yang terus menurun. Secara endokrinologis. Masa klimakterium ditandai
turunnya kadar estrogen dan meningkatnya pengeluaran godadotropin. ( 5 )
A. Klimakterium
Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi, berakhir pada awal senium
dan terjadi pada wanita yang berumur 40 – 65 tahun. Masa ini ditandai dengan berbagai macam
keluhan endokrinologis dan vegetatif.
Gangguan neurovegetatif yang disebut juga gangguan vasomotorik dapat muncul sebagai gejolak
panas ( hot flushes ), berkeringat banyak, rasa kedinginan, sakit kepala, desing dalan telinga,
tekanan darah yang goyah, berdrbar – debar, susah bernafas, jari – jari atrofi dan gangguan usus.
Ganggun psikis muncul dalam bentuk mudah tersinggung, depresi kelelahan, semangat
berkurang dan susah tidur. Gangguan somatic, selain gangguan haid atau amenorrhea, mencakup
pula kolpitis atrofikans, ektropium uretra, inkontinesia urin, disuria, desensus, prolaps, penyakit
kulit klimakterik, osteoporosis, arthritis, oterosklerosis, skerosis koroner dan adipositas. ( 3,96 )
Diagnosis
Diagnosis sindrom klimakterik dapat ditegakkan berdasarkan usia penderita dan keluhan –
keluhan yang timbul. Dignosis pasti didasarkan pada peningkatan kadar FSH serum. Diagnosis
banding yang perlu dipikirkan adalah penyakit pembuluh darah, hipertensi dan gangguan
psikiatrik. Tidak boleh dilupakan bahwa gejolak panas dapat desebabkan pula oleh hipertitoid.
Bila terjadi perdarahan atipik, maka perlu segera dilakukan tindakan dilatasidan kuretase untuk
menyingkirkan kemungkinan keganasan. ( 3,98 )
Pengobatan dasar bagi sindrom klimakterik meliputi :
- Psikoterapi
- Sedativa, psikofarmaka
- Balneoterapi ( pengaturan diet )
- Substitusi hormonal ( 3,98 )
B. Menopause
Menopause berasal dari bahasa Yunani yaitu Men Dan Pauseis yang menggambarkan
berhentinya haid. Menurut kepustakaan abad 17 dan 18, menopause dianggap tidak berguna dan
tidak menarik lagi. ( 7 )
Webster’s Ninth New Collgiate Dictionary mendefinisikan menopause sebagai periode
berhentinya haid secara alamiah yang biasanya terjadi antara usia 40 – 50 tahun. Menopause
kadang-kadang juga dinyatakan sebagai masa berhentinya haid sama sekali. Dapat didiagnosa
setekah 1 tahun tidak mengalami menstruasi. Masa pancaroba ini disertai dengan gejala-gejala
yang khas. Pada premenopause timbul kelainan haid, sedangkan dalam postmenopause terjadi
gangguan vegetatif seperti panas, berkeringat dan palpitari, gangguan psikis berupa labilitas
emosi dan gangguan organis yang bersifat atrofi alat kandungan dan tulang. ( 2,73 )
Menopause premature
Menopause premature terjadi pada usia dibawah 40 tahun. Diagnosa menopause premature yaitu
apabila ada penghentian haid sebelum waktunya disertai dengan hot flushes serta peningkatan
kadar hormone gonadotropin. Apabila kedua gejala yang terkhir tidak ada, perlu dilakukan
penyelidikan terhadap sebab-sebab lain dari terganggunya fungsi ovarium. Factor- factor yang
dapat menyebabkan menopause premature adalah heriditer, gangguan gizi yang cukup berat,
penyakit menahun dan penyakit yang merusak jaringan kedua ovarium.
Menopause premature tidak memerlukan terapi, kecuali pemberian penerangan kepada wanita
yang bersangkutan. ( 3,24 )
Menopause terlambat
Batas terjadinya menopause umumnya adalah 52 tahun. Apabila seorang wanita masih mendapat
haid diatas 52 tahun, maka hal itu merupakan indikasi untuk penyelidikan lebih lanjut. Sebab-
sebab yang dapat dihubungkan dengan menopause terlambat ialah : konstitusional, fibromioma
uteri dan tumor ovarium yang menghasilkan estrogen. Wanita dengan karsinoma endometrium
sering dalam anamnesis mengemukakan menopausenya terlambat. ( 3,241 )
Berikut ini beberapa factor yang mempengaruhi kapan seorang wanita mengalami
menopause :
1. Usia saat haid pertama kali ( menarche )
Semakin muda seorang mengalami haid pertama kali, semakin tua atau lama ia memasuki masa
menopause.
2. Faktor psikis
Wanita yang tidak menikah dan bekerja diduga mempengaruhi perkembangan psikis seorang
wanita. Menurut beberapa penelitian mereka akan mengalami masa menopause lebih muda,
dibandingkan mereka yang menikah dan bekerja / bekerja atau tdak menikah dan tidak bekerja.
3. Jumlah anak
Beberapa penelitian menemukan bahwa makin sering seorang wanita melahirkan, maka makin
tua merka memasuki masa menopause.
4. Usia melahirkan
Semakin tua seseorang melahirkan anak, semakin tua ia mulai memasuki usia menopause. Hal
ini terjadi karena kehamilan dan persalinan akan memperlambat system kerja organ reproduksi.
Bahkan memperlambat proses penuaan tubuh.
5. Pemakaian kontrasepsi
Pemakaian kontrasepsi hormonal akan memperlambat menopause.
6. Merokok
Diduga, wanita perokok akan lebih cepat memasuki masa menopause.
7. Sosial ekonomi
Meskipun data pasti belum diperoleh, dalam bukunya DR. Faisal menyebutkan bahwa
menopause dipengaruhi oleh factor social ekonomi, disamping pendidikan dan pekerjaan suami.
( 5,17-19 )
Gejala – gejala menopause
a. Ketidakteraturan siklus haid
b. Gejolak rasa panas
c. Kekeringan vagina
d. Perubahan kulit
e. Keringat dimalam hari
f. Sulit tidur
g. Perubahan pada mulut
h. Kerapuhan tulang
i. Badan menjadi gemuk
j. Penyakit ( 8 )
Dilihat dari sisi ovarium, menopause tidak terjadi secara tiba-tiba tapi terjadi karena beberapa
factor. Ovarium mengalami perubahan dari masa remaja / muda, masa produktif / hamil dan
menopause dengan terlepasnya folikel sampai mendekati menopause. Pelepasan ini terutama
disebabkan karena atresia, tidak ada ovulasi. Karena kebanyaka wanita dimulai dari 2-6 juta
folikel selama kehidupannya tapi ovulasi hanya 480 kali selama masa produktifnya. ( 4 )
Gangguan yang terjadi selama menopause :
a. Osteoporosis
b. Penyakit jantung koroner
HDL ( Hight Density Lipoprotein ) atau kolesterol ‘baik’ yang tinggi pada wanita muda
dipengaruhi oleh estrogen. Pada wanita muda, kadar HDL lebih tinggi daripada wanita tua.
Perbedaan tersebut berlanjut sampai masa menopause. Sebaliknya, totak kolesterol dan LDL (
Low Density Lipoprotein ) atau lemak kolesterol ‘jahat’ lebih rendah pada wanita menopause.
Setelah menopause, LDL meningkat dengan cepat. Oleh karena itu, setelah menopause resiko
terkena PJK ( penyakit jantung koroner ) menjadi dua kali lipat pada wanita karena lemak
golongan atherogenik ( yang memproduksi lemak pada pembuluh arteri ) meningkat pada sekitar
usia 60 tahun.
c. Kanker
pada masa menopause terjadi proses degenerasi sehingga menyebabkan perubahan – perubahan
tidak saja pada organ reproduksi jaga bagian tubuh lainnya. Salah satu proses degenerasi tersebut
adalah penyakit kanker. Kondisi ini adalah suatu keadaan pertumbuhan jaringan yang abnormal.
d. Darah tinggi
e. Demensia Tipe Alzheimer ( pikun )
Selama periode pramenopause dan pascamenopause terjadi penurunan kadar hormone seks
steroid. Penurunan ini menyebabkan beberapa perubahan neuroendokrin system susunan saraf
pusat, maupun kondisi biokimiawi otak. Padahal, system susunan saraf pusat merupakan target
organ yang penting bagi hormone seks steroid seperti estrogen. Pada keadaan ini terjadi proses
degeneratif sel neuron (kesatuan saraf) pada hampir seluruh bagian otak, terutama didaerah yang
berkaitan dengan fungsi ingatan.
f. Gairah seks menurun
g. Berat badan meningkat
Usia menopause terjadi peningkatan berat badan akibat turunnya estrogen dan gangguan
pertukaran zat dasar metabolisme lemak. Selain pada usia ini, biasanya aktivitas tubuh
berkurang, selain itu daya elastis kulit juga menurun, yang memudahkan lemak disimpan dalam
tubuh.
h. Perubahan kulit
Gangguan diatas dasarnya terjadi karena hormone estrogen yang mulai tertekan. (5,39-82)
Menjalani Masa Menopause
a. Terapi Sulih Hormon ( TSH )
b. Olah raga meningkatkan kebugaran dan kesehatan
c. Nutrisi
o Kalori
o Gizi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, asupan serat, air)
d. Gaya hidup
e. Pemeriksaan kesehatan
f. Meningkatkan kehidupan religi.

Contenu connexe

Plus de Operator Warnet Vast Raha (20)

Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 
Kop undangan aqiqah
Kop undangan aqiqahKop undangan aqiqah
Kop undangan aqiqah
 
Surat izin keramaian 2
Surat izin keramaian 2Surat izin keramaian 2
Surat izin keramaian 2
 
Shynta
ShyntaShynta
Shynta
 
Undangan kafosulino katulu
Undangan kafosulino katuluUndangan kafosulino katulu
Undangan kafosulino katulu
 
Soal agama smp
Soal agama smpSoal agama smp
Soal agama smp
 

Asuhan kebidanan pada menopause AKPER PEMKAB MUNA

  • 1. Asuhan Kebidanan Pada Menopause/Klimakterium Wednesday, April 18th 2012. | Asuhan Kebidanan 1. Pengertian Klimaterium Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi, berakhir pada awal senium dan terjadi pada wanita berumur 40-65 tahun. 2. Pengertian menopause Menopause adalah kondisi fisiologis dimana terjadi berakhirnya menstruasi yang rata-rata terjadi pada umur 51 tahun. 3. Tanda-tanda awal dari klimaterium dan menopause * Tanda awal klimaterium Masa ini ditandai denngan berbagai macam keluhan endokrinologis dan vegetatif. Yaitu; a.Terjadi perubahan pada ovarium seperti sclerosis pembuluh darah, berkurangnya jumlah folikel dan menurunnya sintesis steroid seks. Lalu henti haid. b.Dan ditandai dengan turunnya kadar estrogen dan meningkatnya pengeluaran gonadotropin. * Tanda awal menopause a.Perubahan kejiwaan Perubahan yang dialami oleh wanita dengan menjelang menopause adalah; merasa tua, mudah tersinggunga, mudah kaget sehingga jantung berdebar, takut tidak bias memenuhi kebutuhan seksual suami, rasa takut bahwa suami akan menyeleweng. Keinginan seksual menurun dan sulit mencapai kepuasan (otgasme), dan juga merasa tidak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu, merasa memberatkan keluarga dan orang lain. b.Perubahan fisik Pada perubahan fisik seorang wanita mengalami perubahan kulit. Lemak bawah kulit menghilang sehingga kulit mengendor, sehingga jatuh dan lembek. Kulit mudah terbakar sinar matahari dan menimbulkan pigmentasi dan menjadi hitam.pada kulit tumbuh bintik hitam, kelenjar kulit kurang berfungsi sehingga kulit menjadi kering dan keriput. Karena menurunnya estrogen dapat menimbulkan perubahan kerja usus menjadi lambat, dan mereabsorbsi sari makanan makin berkurang. Kerja usus halus yang semakin berkurang maka akan menimbulkan gangguan buang iar besar berupa obstipasi. Perubahan yang terjai pada alat genetalia meliputi liang senggama terasa kering, lapisan sel liang senggama menipis yang menyebabkan mudah terjadi (infeksi kandung kemih dan liang senggama). Daerah sensitive makinsulit untuk dirangsang. Saat berhubungan seksual dapat menjadi nyeri. Perubahan pada tulang terjadi oleh karena kombinasi rendahnya hormon paratiroid. Tulang mengalami pengapuran, artinya kalium menurun sehingga tulang keropos dan mudah terjadi patah tulang trutama terjadi pada persendian paha. 4.Gangguan klimaterium dan menopause a.Gangguan pada klimakterium ialah 1) Gangguan neurovegetatif, yang disebut juga gangguan vasomotorik dapat muncul sebagai gejolak panas (hot flushes), keringat banyak, rasa kedinginan, sakit kepala, desing dalam telinga, tekanan darah yang goyah, berdebar-debar, susah bernafas, jari-jari atrofi dan gangguan usus. 2) Gangguan psikis muncul dalam bentuk mudah tersinggung, depresi, kelelahan, semangat berkurang, dan susah tidur. Gangguan somatic, selain gangguan haid atau amenorea, mencakup pula kolpitis atrofikans, ektropium treter, osteoporosis, atritis, aterosklerosis, sclerosis koroner, dan adipositas.
  • 2. b. Gangguan menopause ialah jadwal menopause 1) Menopause premature · Terhentinya haid pada umur 40 tahun · Terdapat gejal premenopause hot flushes, kenaikan gonadotropin 2) Menopause terlambat · Berhentinya haid setelah umur 55 tahun · Terdapat gejala menopause c.Kelainan organic pada masa menopause Dengan rangsangan estrogen terus-menerus tanpa selingan progesterone memberikan peluang terjadinya keadaan patologis organ tujuan estrogen dalam bentuk : 1) Perdarahan disfungsional semakin meningkat 2) Terjadi perubahan alat genetalia menjadi tumor jinak; mioma uteri, polip endometrial, polip servikal 3) Karsinoma korpus uteri 4) Keganasan payudara 5) Manajemen kebidanan klimakterium dan menopause Bagaimana bidan menghadapi masalah klimaterium di tengah masyarakat. Seperti dikemukakan bahwa hanya sekitar 25 % wanita mengeluh karena terjadi penurunan estrogen tubuh dan memerlukan tambahan hormon sebagai substitusi. Pemberian substitusi hormon tanpa diikuti pengawasan ketat adalah berbahaya, karena bidan dapat mengambil langkah : a. Melakukan KIEM sehingga wanita denngan keluhan menopause dapat memeriksakan diri ke dokter puskesmas b. Bidan berkonsultasi dengan dokter puskesmas atau dokter ahli c. Setelah pengobatan, bidan dapat meneruskan pengawasan d. Bidan dapat merujuk penderita ke Rumah Sakit Gangguan – gangguan endokrin : kelenjar endokrin dikeluarkan oleh seluruh tubuh dan bertanggung jawab untuk mengontrol fungsi internal tubuh dan memproduksi banyak hormone, penyakit dan rasa sakit, yang berefek seperti glans yaitu pituitary, hipotalamus, tiroid dan adrenal mempunyai dampak yang signifikan pada seksual wanita. Hormone mengontrol produksi hormone lainnya yang mungkin menyebabkan ketidakpuasan seksual. ( 6 ) Pada dasarnya, fase – fase kehidupan seorang wanita berhubungan dengan fungsi organ reproduksinya. Wanita akan mengalami perubahan besar dalam tubuhnya sejak belum haid, haid dan berhenti haid. Hal ini akan mempengaruhi fisik maupun psikis seorang wanita secara keseluruhan. Seiring dengan tumbuh dan berkembangnya sel telur dalan ovarium maka hormone estrogen dan progesterone juga mengalami peningkatan dan penurunan. Demikian seterusnya kerja ovarium mempengaruhi kerja organ reproduksi lainnya, termasuk hormin tubuh dalam siklus bulanan seorang wanita sampai berakhirnya masa reproduksi, yaitu menopause. Pada masa premenopause, hormone pregesteron dan estrogen masih tinggi, tetapi semakin rendah ketika memasuki masa perimenopause dan postmenopause. Keadaan ini berhubungan dengan fungsi ovarium yang terus menurun. Secara endokrinologis. Masa klimakterium ditandai turunnya kadar estrogen dan meningkatnya pengeluaran godadotropin. ( 5 ) A. Klimakterium Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi, berakhir pada awal senium dan terjadi pada wanita yang berumur 40 – 65 tahun. Masa ini ditandai dengan berbagai macam keluhan endokrinologis dan vegetatif. Gangguan neurovegetatif yang disebut juga gangguan vasomotorik dapat muncul sebagai gejolak panas ( hot flushes ), berkeringat banyak, rasa kedinginan, sakit kepala, desing dalan telinga, tekanan darah yang goyah, berdrbar – debar, susah bernafas, jari – jari atrofi dan gangguan usus. Ganggun psikis muncul dalam bentuk mudah tersinggung, depresi kelelahan, semangat berkurang dan susah tidur. Gangguan somatic, selain gangguan haid atau amenorrhea, mencakup pula kolpitis atrofikans, ektropium uretra, inkontinesia urin, disuria, desensus, prolaps, penyakit kulit klimakterik, osteoporosis, arthritis, oterosklerosis, skerosis koroner dan adipositas. ( 3,96 ) Diagnosis Diagnosis sindrom klimakterik dapat ditegakkan berdasarkan usia penderita dan keluhan – keluhan yang timbul. Dignosis pasti didasarkan pada peningkatan kadar FSH serum. Diagnosis banding yang perlu dipikirkan adalah penyakit pembuluh darah, hipertensi dan gangguan psikiatrik. Tidak boleh dilupakan bahwa gejolak panas dapat desebabkan pula oleh hipertitoid. Bila terjadi perdarahan atipik, maka perlu segera dilakukan tindakan dilatasidan kuretase untuk menyingkirkan kemungkinan keganasan. ( 3,98 )
  • 3. Pengobatan dasar bagi sindrom klimakterik meliputi : - Psikoterapi - Sedativa, psikofarmaka - Balneoterapi ( pengaturan diet ) - Substitusi hormonal ( 3,98 ) B. Menopause Menopause berasal dari bahasa Yunani yaitu Men Dan Pauseis yang menggambarkan berhentinya haid. Menurut kepustakaan abad 17 dan 18, menopause dianggap tidak berguna dan tidak menarik lagi. ( 7 ) Webster’s Ninth New Collgiate Dictionary mendefinisikan menopause sebagai periode berhentinya haid secara alamiah yang biasanya terjadi antara usia 40 – 50 tahun. Menopause kadang-kadang juga dinyatakan sebagai masa berhentinya haid sama sekali. Dapat didiagnosa setekah 1 tahun tidak mengalami menstruasi. Masa pancaroba ini disertai dengan gejala-gejala yang khas. Pada premenopause timbul kelainan haid, sedangkan dalam postmenopause terjadi gangguan vegetatif seperti panas, berkeringat dan palpitari, gangguan psikis berupa labilitas emosi dan gangguan organis yang bersifat atrofi alat kandungan dan tulang. ( 2,73 ) Menopause premature Menopause premature terjadi pada usia dibawah 40 tahun. Diagnosa menopause premature yaitu apabila ada penghentian haid sebelum waktunya disertai dengan hot flushes serta peningkatan kadar hormone gonadotropin. Apabila kedua gejala yang terkhir tidak ada, perlu dilakukan penyelidikan terhadap sebab-sebab lain dari terganggunya fungsi ovarium. Factor- factor yang dapat menyebabkan menopause premature adalah heriditer, gangguan gizi yang cukup berat, penyakit menahun dan penyakit yang merusak jaringan kedua ovarium. Menopause premature tidak memerlukan terapi, kecuali pemberian penerangan kepada wanita yang bersangkutan. ( 3,24 ) Menopause terlambat Batas terjadinya menopause umumnya adalah 52 tahun. Apabila seorang wanita masih mendapat haid diatas 52 tahun, maka hal itu merupakan indikasi untuk penyelidikan lebih lanjut. Sebab- sebab yang dapat dihubungkan dengan menopause terlambat ialah : konstitusional, fibromioma uteri dan tumor ovarium yang menghasilkan estrogen. Wanita dengan karsinoma endometrium sering dalam anamnesis mengemukakan menopausenya terlambat. ( 3,241 ) Berikut ini beberapa factor yang mempengaruhi kapan seorang wanita mengalami menopause : 1. Usia saat haid pertama kali ( menarche ) Semakin muda seorang mengalami haid pertama kali, semakin tua atau lama ia memasuki masa menopause. 2. Faktor psikis Wanita yang tidak menikah dan bekerja diduga mempengaruhi perkembangan psikis seorang wanita. Menurut beberapa penelitian mereka akan mengalami masa menopause lebih muda, dibandingkan mereka yang menikah dan bekerja / bekerja atau tdak menikah dan tidak bekerja. 3. Jumlah anak Beberapa penelitian menemukan bahwa makin sering seorang wanita melahirkan, maka makin tua merka memasuki masa menopause. 4. Usia melahirkan Semakin tua seseorang melahirkan anak, semakin tua ia mulai memasuki usia menopause. Hal ini terjadi karena kehamilan dan persalinan akan memperlambat system kerja organ reproduksi. Bahkan memperlambat proses penuaan tubuh. 5. Pemakaian kontrasepsi Pemakaian kontrasepsi hormonal akan memperlambat menopause. 6. Merokok Diduga, wanita perokok akan lebih cepat memasuki masa menopause. 7. Sosial ekonomi Meskipun data pasti belum diperoleh, dalam bukunya DR. Faisal menyebutkan bahwa menopause dipengaruhi oleh factor social ekonomi, disamping pendidikan dan pekerjaan suami. ( 5,17-19 ) Gejala – gejala menopause a. Ketidakteraturan siklus haid
  • 4. b. Gejolak rasa panas c. Kekeringan vagina d. Perubahan kulit e. Keringat dimalam hari f. Sulit tidur g. Perubahan pada mulut h. Kerapuhan tulang i. Badan menjadi gemuk j. Penyakit ( 8 ) Dilihat dari sisi ovarium, menopause tidak terjadi secara tiba-tiba tapi terjadi karena beberapa factor. Ovarium mengalami perubahan dari masa remaja / muda, masa produktif / hamil dan menopause dengan terlepasnya folikel sampai mendekati menopause. Pelepasan ini terutama disebabkan karena atresia, tidak ada ovulasi. Karena kebanyaka wanita dimulai dari 2-6 juta folikel selama kehidupannya tapi ovulasi hanya 480 kali selama masa produktifnya. ( 4 ) Gangguan yang terjadi selama menopause : a. Osteoporosis b. Penyakit jantung koroner HDL ( Hight Density Lipoprotein ) atau kolesterol ‘baik’ yang tinggi pada wanita muda dipengaruhi oleh estrogen. Pada wanita muda, kadar HDL lebih tinggi daripada wanita tua. Perbedaan tersebut berlanjut sampai masa menopause. Sebaliknya, totak kolesterol dan LDL ( Low Density Lipoprotein ) atau lemak kolesterol ‘jahat’ lebih rendah pada wanita menopause. Setelah menopause, LDL meningkat dengan cepat. Oleh karena itu, setelah menopause resiko terkena PJK ( penyakit jantung koroner ) menjadi dua kali lipat pada wanita karena lemak golongan atherogenik ( yang memproduksi lemak pada pembuluh arteri ) meningkat pada sekitar usia 60 tahun. c. Kanker pada masa menopause terjadi proses degenerasi sehingga menyebabkan perubahan – perubahan tidak saja pada organ reproduksi jaga bagian tubuh lainnya. Salah satu proses degenerasi tersebut adalah penyakit kanker. Kondisi ini adalah suatu keadaan pertumbuhan jaringan yang abnormal. d. Darah tinggi e. Demensia Tipe Alzheimer ( pikun ) Selama periode pramenopause dan pascamenopause terjadi penurunan kadar hormone seks steroid. Penurunan ini menyebabkan beberapa perubahan neuroendokrin system susunan saraf pusat, maupun kondisi biokimiawi otak. Padahal, system susunan saraf pusat merupakan target organ yang penting bagi hormone seks steroid seperti estrogen. Pada keadaan ini terjadi proses degeneratif sel neuron (kesatuan saraf) pada hampir seluruh bagian otak, terutama didaerah yang berkaitan dengan fungsi ingatan. f. Gairah seks menurun g. Berat badan meningkat Usia menopause terjadi peningkatan berat badan akibat turunnya estrogen dan gangguan pertukaran zat dasar metabolisme lemak. Selain pada usia ini, biasanya aktivitas tubuh berkurang, selain itu daya elastis kulit juga menurun, yang memudahkan lemak disimpan dalam tubuh. h. Perubahan kulit Gangguan diatas dasarnya terjadi karena hormone estrogen yang mulai tertekan. (5,39-82) Menjalani Masa Menopause a. Terapi Sulih Hormon ( TSH ) b. Olah raga meningkatkan kebugaran dan kesehatan c. Nutrisi o Kalori o Gizi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, asupan serat, air) d. Gaya hidup e. Pemeriksaan kesehatan f. Meningkatkan kehidupan religi.