SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  3
A. Pengertian Fi’il muta’addi
Fiil muta’addi Adalah fi’il atau kata kerja yang membutuhkan satu objek atau dua objek.
Hukum Fi’il Muta’addi adalah: menashobkan terhadap maf’ul bih yang tidak menjadi naibul
faa’il.
Pengertian maf’ul bih (objek) adalah: Isim yg dinashobkan yg dikenai langsung oleh
pekerjaan FA’IL tanpa perantaraan, baik dalam kalam Mutsbat (kalimat positif) atau dalam
kalam Manfi (kalimat negatif)
Contoh fiil muta’addi:
Fi’il Muta’adi Arti
ََ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ك‬ - َُ‫ب‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ Menulis
ََ‫أ‬َ‫ر‬َ‫ق‬ – ََ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ي‬َُ‫أ‬ Membaca
ََ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ – َُ‫ب‬ ِ‫ر‬ْ‫ض‬َ‫ي‬ Memukul
ََ‫ل‬َ‫ك‬َ‫أ‬ – َُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ Makan
ََ‫ب‬ ِ‫َر‬‫ش‬ – َُ‫ب‬َ‫ر‬ْ‫ش‬َ‫ي‬ Minum
ََ‫ل‬َ‫خ‬َ‫د‬ - َُ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬َ‫ي‬ Masuk
Contoh:
َ َ‫س‬ْ‫َّر‬‫د‬‫ٌَال‬‫د‬ْ‫ي‬َ‫َز‬َ‫م‬ِ‫ه‬َ‫ف‬(Zaid memahami pelajaran)
ََ‫ل‬َ‫س‬َ‫ع‬‫ٌَال‬‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ََ‫ب‬ ِ‫َر‬‫ش‬(Muhammad minum madu)
َ َ‫ْز‬‫ب‬ُ‫خ‬ْ‫ل‬‫َا‬ٌّ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ََ‫ل‬َ‫ك‬َ‫أ‬(Ali makan roti)
B.Cara Membuat Fi’il Muta’addi
1. Dibuat mengikuti wazan (pola) ََ‫ل‬َّ‫ع‬َ‫ف‬
Contoh:
ََ‫ن‬ُ‫س‬َ‫ح‬–> ََ‫ن‬َّ‫س‬َ‫ح‬
ََ‫ل‬ُ‫ه‬َ‫س‬–> ََ‫ل‬َّ‫ه‬َ‫س‬
2. Dibuat mengikuti wazan (pola) ََ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬
Contoh:
ََ‫ج‬َ‫َر‬‫خ‬–> ََ‫ج‬َ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫أ‬
ََ‫ل‬ُ‫م‬َ‫ك‬–> ََ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ك‬َ‫أ‬
Fiil muta’addi itu membutuhkan fail yang melaksanakan pekerjaan, dan membutuhkan
maf’ul bih selaku obyek dari perbuatan itu.
Tanda fiil muta’addi adalah : menerima dhamir ha yang kembali kepada maf’ul bih , seperti:
ijtahada ttolibu fakromahu ustdzuhu.artinya pelajar itu bersungguh- sungguh, lalu gurunya
memuliakannya.
Adapun ha dhomir yang kembali ke dzaraf dan mashdar maka tidak termasuk tanda-tanda
yang menunjukkan kemuta’addian fiil apabila dhami ha tersebut bertemu dengan fi’il contoh:
yaumal jum’atti sirtuhu (pada hari jum’at yang aku berjalan).
Dhamir ha pada contoh yang pertama adalah berada pada kedudukan nasab,karena ha’ itu
adalah maf’ul bih.dan pada contoh kedua ia berada pada kedudukan nasab ,karena ha’ itu
adalah maf’ul muthlaq.
Muta’addi dengan sendirinya dan muta’addi dengan yang lain
Fiil muta’addi ada kalanya muta’addi sendiri adalah kata kerja yang sampainnya kepada
maf’ul bih secara langsung, yakni tanpa memakai penghubung huruf jar , seperti: baroytu
kollama (aku meraut pensil).
Adapun muta’addi oleh yang lain adalah muta’addi yang sampainya kepada maf’ul bih
dengan perantara huruf jar. Contoh : dahabtu bika (aku telah memberankatkan kamu)
Dengan arti : adhabtuka (aku telah memberangkatkan kamu).
Terkadang fiil muta’addi itu memerlukan dua maf’ul yang satu jelas, dan yang satunya lagi
tidak jelas.contoh:uddu lamina ti ilaa ahliha (sampaikanlah amanat-amanat itu kepada yang
ahlinya. Lafal amanatu adalah maf’ul bih jelas, sedang lafal ahliha adalah maf’ul bih tidak
jelas.
C. Fiil muta’addi terbagi menjadi tiga bagian yaitu:
1. Muta’addi kepada satu maf’ul
Contoh yang membutuhkan satu objek :
ََ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ك‬ (kataba)=menulis
ََ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ (dhoroba)=memukul
ََ‫ر‬َ‫ص‬َ‫ن‬ (nashoro)=menolong
Contoh dalam kalimat
(kataba muhammadun arrisalata)= Muhammad menulis surat.
2. Muta’addi kepada dua maf’ul
Muta’addi kepada dua maf’ul terbagi menjadi dua:
1. Bagian yang menasabkan dua maf’ul, yang keduanya bukan mubtada’ dan khabar.
2. Muta.addi yang menasabkan kedua maf’ul yang asalnya mubtada’ dan khabar.
Contoh fi’il yang membutuhkan dua objek :
ََ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ (‘allama)=mengajarkan
‫ي‬َ‫ط‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ (a’tho)=memberi
‫ا‬َ‫س‬َ‫ك‬ (kasaa)=memakaikan
Contoh dalam kalimat
(wattakhodzallaahu ibrohiima kholiila)= dan Allah menjadikan ibrohim sebagai kholil
3. Fiil muta’addi kepada tiga maf’ul
Contoh fiil yang membutuhkan tiga objek:
Haddasa (menceriterakan)
Akhbara (mengkhabarkan)
Anglama (memberitahukan)
Arra (meperlihatkan)
Adapun bentuk mudhari’nya adalah : yuriy,yunglimu, yukhbiru.
Contoh: akhbartuhu iyyahu (saya mengkhabarkan kepadanya).
Jika kita melihat kata-kata yang dipakai, baik yang tidak membutuhkan objek, atau
membutuhkan objek satu atau dua, bisa kita nalar dengan bahasa indonesia kita, sehingga
untuk menentukan dia butuh satu objek atau dua objek, bisa kita ketahui dengan logika kita.
Caranya
1. Dengan menambahkan hamzah (‫)أ‬ di depan kata sehingga membentuk pola (ََ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬=af’ala)
Contoh :
ََ‫ج‬َ‫َر‬‫خ‬ (khoroja)=keluar menjadi ََ‫ج‬َ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫أ‬ (akhroja)=mengeluarkan
ََ‫ل‬َ‫خ‬َ‫د‬ (dakhola)=masuk menjadi ََ‫ل‬َ‫خ‬ْ‫د‬َ‫أ‬ (adkhola)=memasukkan
2. Dengan menasdidkan ‘ain fi’ilnya menjadi ََ‫ل‬َّ‫ع‬َ‫ف‬ (fa’ ‘ala)
Contoh :
ََ‫ن‬ُ‫س‬َ‫ح‬ (hasuna)= bagus menjadi ََ‫ن‬َّ‫س‬َ‫ح‬ (hassana)=membaguskan
ََ‫ج‬َ‫َر‬‫خ‬ (khoroja)=keluar menjadi ََ‫ج‬َّ‫َر‬‫خ‬ (khorroja)=mengeluarkan
3. Dengan menambahkan huruf jar pada objeknya.
Contoh :
(dzahaballaahu binuurihim)=Allah menghilangkan cahaya mereka
(ji’tu bihasanin)=aku datang dengan hasan
. D. Tanda-tanda Fi’il Muta’addi:
1. Dapat disambung dengan Ha Dhamir yg tidak merujuk pada Masdar (yakni Dhamir Maf’ul
Bih).
2. Dapat dibentuk shighat Isim Maf’ul Tam (tampa kebutuhan huruf jar).
Contoh dapat bersambung dengan HA Dhamir yg tidak merujuk pada Masdar.
‫ضربتــه‬
Dhorobhutuu = aku memukulnya
Bukan sebagai tanda Fi’il Mutaadi, karena Ha dhamir merujuk pada Masdar sama, bisa
disambung dengan Fi’il Muta’addi juga Fi’il Lazim, contoh:
adh-dhorbu dhorobtuhuu ( pukulan itu aku yg memukulnya)
al- qyaamu qumtuhuu ( berdiri itu aku yg berdirinya)
Demikian juga bersambung dengang Ha dhamir merujuk pada Zhorof (zaman/makan), tidak
boleh sebagai tanda Fi’il Muta’addi, sebab butuh tawassu’/taqdir huruf jar, contoh:
Allailata qumtuhaa, wan-nahaaro shumtuhaa ( aku berdiri di malam hari dan aku berpuasa di
siang hari).
Bab III Kesimpulan
Fiil muta’addi adalah fiil yang membutuhkan satu objek atau dua objek. Hukum Fi’il
Muta’addi adalah: menashobkan terhadap maf’ul bih yang tidak menjadi naibul faa’il.
Cara membuat fiil muta’addi:
1. Dibuat mengikuti wazan (pola) ََ‫ل‬َّ‫ع‬َ‫ف‬
2. Dibuat mengikuti wazan (pola) ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬
fiil muta’addi terbagi menjadi tiga bagian yaitu:
1. Muta’addi kepada satu maf’ul
2. Muta’addi kepada dua maf’ul
3. Muta’addi kepada tiga maf’ul
. Tanda-tanda Fi’il Muta’addi:
1. Dapat disambung dengan Ha Dhamir yg tidak merujuk pada Masdar (yakni Dhamir Maf’ul
Bih).
2. Dapat dibentuk shighat Isim Maf’ul Tam (tampa kebutuhan huruf jar).
DAFTAR PUSTAKA
Musthafa, syaikh. 2007. Tarjamah Jami’ud Durusil Arabiyyah. Jakarta:

Contenu connexe

Tendances

Keluarga dakwah cinta al quran
Keluarga dakwah cinta al quranKeluarga dakwah cinta al quran
Keluarga dakwah cinta al quran
Hatta Syamsuddin
 
5 musuh utama orang beriman
5 musuh utama orang beriman5 musuh utama orang beriman
5 musuh utama orang beriman
Saadiah Mohammad
 
Pengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannyaPengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannya
Atiekah Pauzi
 
100 hadis dha'if & palsu yang masyhur di kalangan masyarakat
100 hadis dha'if & palsu yang masyhur di kalangan masyarakat100 hadis dha'if & palsu yang masyhur di kalangan masyarakat
100 hadis dha'if & palsu yang masyhur di kalangan masyarakat
Slight Hope
 

Tendances (20)

Materi ibc 5 - VISI - UST,DWI CONDRO TRIONO
Materi ibc 5 - VISI - UST,DWI CONDRO TRIONO Materi ibc 5 - VISI - UST,DWI CONDRO TRIONO
Materi ibc 5 - VISI - UST,DWI CONDRO TRIONO
 
Ilmu Mantiq
Ilmu Mantiq Ilmu Mantiq
Ilmu Mantiq
 
Sunan ibnu majah.present
Sunan ibnu majah.presentSunan ibnu majah.present
Sunan ibnu majah.present
 
04-HUKUM KANZUL MAL DAN IDDIKHAR.pdf
04-HUKUM KANZUL MAL DAN IDDIKHAR.pdf04-HUKUM KANZUL MAL DAN IDDIKHAR.pdf
04-HUKUM KANZUL MAL DAN IDDIKHAR.pdf
 
فعل, فاعل و مفعول به
فعل, فاعل و مفعول بهفعل, فاعل و مفعول به
فعل, فاعل و مفعول به
 
Al wala wal bara
Al wala wal baraAl wala wal bara
Al wala wal bara
 
Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)Istihsan (استحسان)
Istihsan (استحسان)
 
Aliran murjiah
Aliran murjiahAliran murjiah
Aliran murjiah
 
Ushul fiqh 2
Ushul fiqh 2Ushul fiqh 2
Ushul fiqh 2
 
Keluarga dakwah cinta al quran
Keluarga dakwah cinta al quranKeluarga dakwah cinta al quran
Keluarga dakwah cinta al quran
 
5 musuh utama orang beriman
5 musuh utama orang beriman5 musuh utama orang beriman
5 musuh utama orang beriman
 
Luqatah 1( Barang Keciciran)
Luqatah 1( Barang Keciciran)Luqatah 1( Barang Keciciran)
Luqatah 1( Barang Keciciran)
 
Muhkam Mutasyabih
Muhkam MutasyabihMuhkam Mutasyabih
Muhkam Mutasyabih
 
Takhrij al hadith
Takhrij al hadithTakhrij al hadith
Takhrij al hadith
 
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
 
Pengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannyaPengertian hadis dan pembahagiannya
Pengertian hadis dan pembahagiannya
 
Perang uhud
Perang uhudPerang uhud
Perang uhud
 
Qisas,diyat
Qisas,diyatQisas,diyat
Qisas,diyat
 
100 hadis dha'if & palsu yang masyhur di kalangan masyarakat
100 hadis dha'if & palsu yang masyhur di kalangan masyarakat100 hadis dha'if & palsu yang masyhur di kalangan masyarakat
100 hadis dha'if & palsu yang masyhur di kalangan masyarakat
 
Istihsan
IstihsanIstihsan
Istihsan
 

Similaire à Fi’il muta’addi (7)

Usul qawaid 1
Usul qawaid 1Usul qawaid 1
Usul qawaid 1
 
Isim - Isim Yang dibaca Nashab.pdf
Isim - Isim Yang dibaca Nashab.pdfIsim - Isim Yang dibaca Nashab.pdf
Isim - Isim Yang dibaca Nashab.pdf
 
Makalah shoroh hz
Makalah shoroh hzMakalah shoroh hz
Makalah shoroh hz
 
Idhofah (Bahasa Arab kelas 11)
Idhofah (Bahasa Arab kelas 11)Idhofah (Bahasa Arab kelas 11)
Idhofah (Bahasa Arab kelas 11)
 
Isim - Isim Yang dibaca Nashab.docx
Isim - Isim Yang dibaca Nashab.docxIsim - Isim Yang dibaca Nashab.docx
Isim - Isim Yang dibaca Nashab.docx
 
Isytiqaq
IsytiqaqIsytiqaq
Isytiqaq
 
Fiil,isim,huruf
Fiil,isim,hurufFiil,isim,huruf
Fiil,isim,huruf
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha

Plus de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Fi’il muta’addi

  • 1. A. Pengertian Fi’il muta’addi Fiil muta’addi Adalah fi’il atau kata kerja yang membutuhkan satu objek atau dua objek. Hukum Fi’il Muta’addi adalah: menashobkan terhadap maf’ul bih yang tidak menjadi naibul faa’il. Pengertian maf’ul bih (objek) adalah: Isim yg dinashobkan yg dikenai langsung oleh pekerjaan FA’IL tanpa perantaraan, baik dalam kalam Mutsbat (kalimat positif) atau dalam kalam Manfi (kalimat negatif) Contoh fiil muta’addi: Fi’il Muta’adi Arti ََ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ك‬ - َُ‫ب‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ Menulis ََ‫أ‬َ‫ر‬َ‫ق‬ – ََ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ي‬َُ‫أ‬ Membaca ََ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ – َُ‫ب‬ ِ‫ر‬ْ‫ض‬َ‫ي‬ Memukul ََ‫ل‬َ‫ك‬َ‫أ‬ – َُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ Makan ََ‫ب‬ ِ‫َر‬‫ش‬ – َُ‫ب‬َ‫ر‬ْ‫ش‬َ‫ي‬ Minum ََ‫ل‬َ‫خ‬َ‫د‬ - َُ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬َ‫ي‬ Masuk Contoh: َ َ‫س‬ْ‫َّر‬‫د‬‫ٌَال‬‫د‬ْ‫ي‬َ‫َز‬َ‫م‬ِ‫ه‬َ‫ف‬(Zaid memahami pelajaran) ََ‫ل‬َ‫س‬َ‫ع‬‫ٌَال‬‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ََ‫ب‬ ِ‫َر‬‫ش‬(Muhammad minum madu) َ َ‫ْز‬‫ب‬ُ‫خ‬ْ‫ل‬‫َا‬ٌّ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ََ‫ل‬َ‫ك‬َ‫أ‬(Ali makan roti) B.Cara Membuat Fi’il Muta’addi 1. Dibuat mengikuti wazan (pola) ََ‫ل‬َّ‫ع‬َ‫ف‬ Contoh: ََ‫ن‬ُ‫س‬َ‫ح‬–> ََ‫ن‬َّ‫س‬َ‫ح‬ ََ‫ل‬ُ‫ه‬َ‫س‬–> ََ‫ل‬َّ‫ه‬َ‫س‬ 2. Dibuat mengikuti wazan (pola) ََ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ Contoh: ََ‫ج‬َ‫َر‬‫خ‬–> ََ‫ج‬َ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫أ‬ ََ‫ل‬ُ‫م‬َ‫ك‬–> ََ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ Fiil muta’addi itu membutuhkan fail yang melaksanakan pekerjaan, dan membutuhkan maf’ul bih selaku obyek dari perbuatan itu. Tanda fiil muta’addi adalah : menerima dhamir ha yang kembali kepada maf’ul bih , seperti: ijtahada ttolibu fakromahu ustdzuhu.artinya pelajar itu bersungguh- sungguh, lalu gurunya memuliakannya. Adapun ha dhomir yang kembali ke dzaraf dan mashdar maka tidak termasuk tanda-tanda yang menunjukkan kemuta’addian fiil apabila dhami ha tersebut bertemu dengan fi’il contoh: yaumal jum’atti sirtuhu (pada hari jum’at yang aku berjalan). Dhamir ha pada contoh yang pertama adalah berada pada kedudukan nasab,karena ha’ itu adalah maf’ul bih.dan pada contoh kedua ia berada pada kedudukan nasab ,karena ha’ itu adalah maf’ul muthlaq. Muta’addi dengan sendirinya dan muta’addi dengan yang lain
  • 2. Fiil muta’addi ada kalanya muta’addi sendiri adalah kata kerja yang sampainnya kepada maf’ul bih secara langsung, yakni tanpa memakai penghubung huruf jar , seperti: baroytu kollama (aku meraut pensil). Adapun muta’addi oleh yang lain adalah muta’addi yang sampainya kepada maf’ul bih dengan perantara huruf jar. Contoh : dahabtu bika (aku telah memberankatkan kamu) Dengan arti : adhabtuka (aku telah memberangkatkan kamu). Terkadang fiil muta’addi itu memerlukan dua maf’ul yang satu jelas, dan yang satunya lagi tidak jelas.contoh:uddu lamina ti ilaa ahliha (sampaikanlah amanat-amanat itu kepada yang ahlinya. Lafal amanatu adalah maf’ul bih jelas, sedang lafal ahliha adalah maf’ul bih tidak jelas. C. Fiil muta’addi terbagi menjadi tiga bagian yaitu: 1. Muta’addi kepada satu maf’ul Contoh yang membutuhkan satu objek : ََ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ك‬ (kataba)=menulis ََ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ (dhoroba)=memukul ََ‫ر‬َ‫ص‬َ‫ن‬ (nashoro)=menolong Contoh dalam kalimat (kataba muhammadun arrisalata)= Muhammad menulis surat. 2. Muta’addi kepada dua maf’ul Muta’addi kepada dua maf’ul terbagi menjadi dua: 1. Bagian yang menasabkan dua maf’ul, yang keduanya bukan mubtada’ dan khabar. 2. Muta.addi yang menasabkan kedua maf’ul yang asalnya mubtada’ dan khabar. Contoh fi’il yang membutuhkan dua objek : ََ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ (‘allama)=mengajarkan ‫ي‬َ‫ط‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ (a’tho)=memberi ‫ا‬َ‫س‬َ‫ك‬ (kasaa)=memakaikan Contoh dalam kalimat (wattakhodzallaahu ibrohiima kholiila)= dan Allah menjadikan ibrohim sebagai kholil 3. Fiil muta’addi kepada tiga maf’ul Contoh fiil yang membutuhkan tiga objek: Haddasa (menceriterakan) Akhbara (mengkhabarkan) Anglama (memberitahukan) Arra (meperlihatkan) Adapun bentuk mudhari’nya adalah : yuriy,yunglimu, yukhbiru. Contoh: akhbartuhu iyyahu (saya mengkhabarkan kepadanya). Jika kita melihat kata-kata yang dipakai, baik yang tidak membutuhkan objek, atau membutuhkan objek satu atau dua, bisa kita nalar dengan bahasa indonesia kita, sehingga untuk menentukan dia butuh satu objek atau dua objek, bisa kita ketahui dengan logika kita. Caranya 1. Dengan menambahkan hamzah (‫)أ‬ di depan kata sehingga membentuk pola (ََ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬=af’ala) Contoh : ََ‫ج‬َ‫َر‬‫خ‬ (khoroja)=keluar menjadi ََ‫ج‬َ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫أ‬ (akhroja)=mengeluarkan ََ‫ل‬َ‫خ‬َ‫د‬ (dakhola)=masuk menjadi ََ‫ل‬َ‫خ‬ْ‫د‬َ‫أ‬ (adkhola)=memasukkan 2. Dengan menasdidkan ‘ain fi’ilnya menjadi ََ‫ل‬َّ‫ع‬َ‫ف‬ (fa’ ‘ala) Contoh : ََ‫ن‬ُ‫س‬َ‫ح‬ (hasuna)= bagus menjadi ََ‫ن‬َّ‫س‬َ‫ح‬ (hassana)=membaguskan ََ‫ج‬َ‫َر‬‫خ‬ (khoroja)=keluar menjadi ََ‫ج‬َّ‫َر‬‫خ‬ (khorroja)=mengeluarkan 3. Dengan menambahkan huruf jar pada objeknya. Contoh :
  • 3. (dzahaballaahu binuurihim)=Allah menghilangkan cahaya mereka (ji’tu bihasanin)=aku datang dengan hasan . D. Tanda-tanda Fi’il Muta’addi: 1. Dapat disambung dengan Ha Dhamir yg tidak merujuk pada Masdar (yakni Dhamir Maf’ul Bih). 2. Dapat dibentuk shighat Isim Maf’ul Tam (tampa kebutuhan huruf jar). Contoh dapat bersambung dengan HA Dhamir yg tidak merujuk pada Masdar. ‫ضربتــه‬ Dhorobhutuu = aku memukulnya Bukan sebagai tanda Fi’il Mutaadi, karena Ha dhamir merujuk pada Masdar sama, bisa disambung dengan Fi’il Muta’addi juga Fi’il Lazim, contoh: adh-dhorbu dhorobtuhuu ( pukulan itu aku yg memukulnya) al- qyaamu qumtuhuu ( berdiri itu aku yg berdirinya) Demikian juga bersambung dengang Ha dhamir merujuk pada Zhorof (zaman/makan), tidak boleh sebagai tanda Fi’il Muta’addi, sebab butuh tawassu’/taqdir huruf jar, contoh: Allailata qumtuhaa, wan-nahaaro shumtuhaa ( aku berdiri di malam hari dan aku berpuasa di siang hari). Bab III Kesimpulan Fiil muta’addi adalah fiil yang membutuhkan satu objek atau dua objek. Hukum Fi’il Muta’addi adalah: menashobkan terhadap maf’ul bih yang tidak menjadi naibul faa’il. Cara membuat fiil muta’addi: 1. Dibuat mengikuti wazan (pola) ََ‫ل‬َّ‫ع‬َ‫ف‬ 2. Dibuat mengikuti wazan (pola) ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ fiil muta’addi terbagi menjadi tiga bagian yaitu: 1. Muta’addi kepada satu maf’ul 2. Muta’addi kepada dua maf’ul 3. Muta’addi kepada tiga maf’ul . Tanda-tanda Fi’il Muta’addi: 1. Dapat disambung dengan Ha Dhamir yg tidak merujuk pada Masdar (yakni Dhamir Maf’ul Bih). 2. Dapat dibentuk shighat Isim Maf’ul Tam (tampa kebutuhan huruf jar). DAFTAR PUSTAKA Musthafa, syaikh. 2007. Tarjamah Jami’ud Durusil Arabiyyah. Jakarta: