1. Nama:fitra yani
Kapang
Ideltifikasi kapang
Kapang adalah mikroorganisme yang termaksud dalam anggota Kingdom Fungi yang
membentuk hifa. Kapang bukan merupakan kelompok taksonomi yang resmi, sehingga anggotaanggota dari kapang tersebar ke dalam filum Glomeromycota, Ascomycota, dan Basidiomycota.
Kapang (Inggris: mold) merupakan anggota regnum Fungi ("Kerajaan" Jamur) yang biasanya
tumbuh pada permukaan makanan yang sudah basi atau terlalu lama tidak diolah. Sebagian besar
kapang merupakan anggota dari kelas Ascomycetes.
Kapang bereproduksi dengan menggunakan spora. Spora kapang terdiri dari dua jenis, yaitu
spora seksual dan spora aseksual. Spora aseksual dihasilkan lebih cepat dan dalam jumlah yang
lebih banyak dibandingkan spora seksual. Spora aseksual memiliki ukuran yang kecil (diameter
1-10 μm) dan ringan, sehingga penyebarannya umumnya secara pasif menggunakan aliran udara.
Apabila spora tersebut terhirup oleh manusia dalam jumlah tertentu akan mengakibatkan
gangguan kesehatan.
Morfologi kapang
Fungi multiseluler mempunyai miselium atau filament, dan pertumbuhannya dalam bahan
makanan mudah sekali dilihat, yakni seperti kapas. Pertumbuhan fungi mula-mula berwarna
putih, tetapi bila telah momproduksi spsra maka akan terbentuk brbagai warna tergantung dari
jenis kapang. Sofat-sifat kapang baik penampakan mikroskopik ataupun makroskopik digunakan
untuk identifikasi dan klasifikasi kapang.
Kapang dapat dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan struktur hifa, yaitu hifa tidak
bersekat atau nonseptat dan hifa bersekat atau septet yang membagi hifa dalam mangan-mangan,
dimana setiap mangan mempunyai inti satu atau lebih,.dinding penyekat pada kapang disebut
dengan septum yqang tidak bertutup rapat sehingga sitoplasma masih dapat bebas bergerak dari
satu ruang keruang lainnya. Kapang tidak berseptat intinya tersebar disepanjang septa.
Sifat fisiologi kapang
Kapang dapat hidup dalam keadaan sekitar yang tidak menguntungkan bila dibandingkan dengan
microbe lainnya. Adapun sifat-sofat fisiologi kapang antara lain :
Kebutuhan air
Kebanyakan kapang membutuhkan air (aw) minimal untuk pertumbuhannya dibandinhkan
dengan khamir dan bakteri.
Suhu pertumbuhan dan pH
Semua kapang bersifat aerobic, artinya membutuhkan oksigen dalam pertumbuhannya.
2. Kebanyakan kapang dapat tumbuh baik pada pH yang luas, yaitu 2,0-8.5, tetapi biasanya
pertumbuhannya akan baik bila pada kondisi asam atau pH rendah.
Nutrisi
Kapang dapat menggunakan berbagai komponen makanan, dari yang sederhana sampai yang
kompleks, kapang mampu memproduksi enzim hidrolitik. Maka dari itu kapang mampu tumbuh
pada bahan yang mengandung pati, pectin, protein atau lipid.
Beberapa jenis kapang
1. rhizopus
Rhizopus sering diebut kapangoti karena sering tumbuh dan menyebabkan kerusakan pada
roti. Selain itu kapang ini jugatumbuh pada sayuran, dan buah-buahan. Spesies rhizopus yang
umum ditemukan pada roti yaitu rhizopus stoloniferdan Rhizopus nigricans. Selain merusak
makanan sebagian Rhizopus diguaka untuk beberapa makanan fermentasi tradisional seperti,
Rhizopus oligosporus dan Rhzopus orizaeyang digunakan dalam pembuatan berbagai macam
tempedan oncom hitam.
Ciri-ciri Rhizopus adalah: (1) Hifa nonseptat, (2) mempunyai stolon dan rhizoid yang wananya
gelap jik sudah tua, (3) Sporangiopora tumbuh pada noda dimana terbentuk juga rhizoid, (4)
sporangia biasanya besar dan berwarna hitam, (5) kolumela agak bulat dan apofisisberbentuk
seerti cangkir, (6) tidak mempunyai sporangiola, (7) pertumbuhannya cepat, membentuk
miselium seperti kapas, (8) Pertumbuhannya seksual dengan membentuk Zigospora, (9) kapang
bersifat heterotalik, dimana repoduksi seksual membutuhkan dua talus yang berbeda.
2. Aspergillus
Kapang ini mampu tumbuh baik pada substrat dengan konsentrasi gula dan garam tinggi.
Aspergillus orizae digunakan dalam fermentasi makanan tahap pertama dalam pembuatan kecap
dan tauco. Konidia kelompok ini berwarna kuning sampai hiju, atau mungkin membentuk
sklerotia.
Ciri-cirinya adalah : (1) Hifa septatdan miselium bercaban, sedangkan hifa yang muncul diatas
permukaan umumnya hifa fertile, (2) koloni berkelompok, (3) konidiofora septet atau nonseptat,
(4) Konidiopora membengkak membentuk vesikel pada ujungnya, (5) Sterigmata atau fialida
biasanya sederhana, berwarna atau tidak berwarna, (6) beberapa spesies tumbuh baik pada suhu
37 derajat celcius atau lebih, (7) konidia membentuk rantai yang berwarna hijau, coklat atau
hitam.
3. Penicillum
Penicillium menyebabkan kerusakan pada bahan sayuran,buah-buahan, dan serelia. Selain
itu digunkan untuk industri,misalkan memproduksi antibiotic penisilin yang diproduksi oleh
Penicillium notatum dan Penicillium chysogenum. Kegunaan lain untuk pematangan keju,
misalnya keju camembert oleh Penicillium camemberti yang konidianya berwarna abu-abu dll.
Ciri-cirinya adalah : (1) hifa septet, miselium bercabang biasanya berwarna, (2) konidiopore
septet dan muncul bercabang atu tidak bercabang, (3) kepla yang membawa spora berbentuk
seperti sapu, dengan sterigma atau fialidamuncul dalam kelompok, (4) Konodia membentuk
rantai karena muncul satu persatu dari sterigmata, (5) konidia waktu masih muda berwarna hijau,
kemudian berubah menjadi kebiry-biruan atau kecokltan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme
1. Oksigen
3. Mikroorganisme dapat diklasifikasikan dari kebutuhan oksigennya. Mikroba aerob
membutuhkan oksigen, sedangkan anaerob tidak membutuhkan oksigen untuk proses
pertumbuhannya. Khamir (yeast) tumbuh dengan baik apabila terdapat cukup oksigen, tapi
beberapa spesies dapat tumbuh pada kondisi tanpa oksigen. Kapang dapat tumbuh hanya jika
terdapat oksigen, sedangkan bakteri ada yang aerob dan sebagian juga anaerob.
2. Kadar air
Ahli mikrobiologi menjelaskan efek dari kadar air lingkungan pada mikroba sebagai water
activity (a.w.). Water activity adalah rasio dari tekanan uap air pada larutan dengan tekanan uap
pada air murni pada temperatur dan tekanan yang sama. Larutan yang homogen mempunyai
rasio mendekati 1. Kebanyakan spesies bakteri, yeast dan kapang membutuhkan nilai a.w. 0.9 –
1 untuk dapat hidup. Tetapi ada juga yang dapat hidup pada kondisi a.w 0.6 – 0.7.
3. Temperatur
Beberapa mikroba dapat hidup pada temperatur tinggi, demikian sebaliknya. Psychrophillic
dapat hidup pada temperatur 20 – 30 0C. Spesies mesophillic dapat hidup antara 30 – 40 0C.
sedangkan thermophillic dapat hidup pada temperature 45 – 65 0C. bakteri dapat hidup pada
range temperature antara 0 – 90 0C. Yeast dan kapang dapat dimatikan pada temperature 60 0C
selama 15 menit.
4. pH
Keasaman dari larutan gula menentukan mikroba yang dapat tumbuh pada larutan gula.
Yeast dan kapang dapat tumbuh pada pH 2 – 8, sedangkan bakteri sensitif terhadap kondisi pH.
Beberapa bakteri dapat tumbuh pada pH 4 – 8, sedangkan beberapa hanya dapat tumbuh pada pH
6.5 – 7.5.
Perbedaan khamir dan kapang
a.Khamir
Ukurannya berkisar antara 1-5µm lebarnya dan panjangnya 5-30µm. Biasanya berbentuk
telur, tetapi ada yang memanjang dan berbentuk bola. Khamir tidak dilengkapi flagelus atau
organ penggerak lainnya. Khamir bersifat fakultatif dapat hidup dalam keadaan aerob maupun
anaerob. Fase khamir timbul bilaman organisme itu hidup sebagai parasit atau patogen dalam
jaringan.
b.Kapang
Tubuh atau thalus pada kapang terdiri dari dua bagian miselium dan spora. Kapang adalah
mikroorganisme aerobik sejati. Bentuk kapang bila organisme merupakan saprofit dalam darah
atau dalam medium laboratorium.
Persamaan bakteri, kapang dan khamir:
•Sama-sama mampu menghasilkan suatu enzim tertentu, yang mampu merubah substrat
•tenjadi produk tertentu.
•Ukurannya dalam mikron(sangat kecil)
•Mempunyai dinding sel
Diposkan oleh alfi di 18:55 0 komentar
Link ke posting ini
Reaksi:
Reaksi:
kapang (mould/filamentous fungi) merupakan mikroorganisme anggota Kingdom Fungi yang
membentuk hifa (Carlile & Watkinson 1994). Kapang bukan merupakan kelompok taksonomi
4. yang resmi, sehingga anggota-anggota dari kapang tersebar ke dalam filum Glomeromycota,
Ascomycota, dan Basidiomycota (Hibbett et al. 2007).
Carlile & Watkinson (1994) menyatakan bahwa jumlah spesies fungi yang telah teridentifikasi
hingga tahun 1994 mencapai 70.000 spesies, dengan perkiraan penambahan 600 spesies setiap
tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar 10.000 spesies merupakan kapang. Menurut Moncalvo
(1997) dan Kuhn & Ghannoum (2003), sebagian besar spesies fungi terdapat di daerah tropis
disebabkan karena kondisi iklim daerah torpis yang hangat dan lembab yang mendukung
pertumbuhannya. Habitat kapang sangat beragam, namun pada umumnya kapang dapat tumbuh
pada substrat yang mengandung sumber karbon organik (Carlile & Watkinson 1994).
Kapang yang tumbuh dan mengkolonisasi bagian-bagian di dalam ruangan telah banyak diteliti.
Kapang tersebut mudah dijumpai pada bagian-bagian ruangan yang lembab, seperti langit-langit
bekas bocor, dinding yang dirembesi air, atau pada perabotan lembab yang jarang terkena sinar
matahari. Genus kapang yang sering dijumpai tumbuh di dalam ruangan adalah Cladosporium,
Penicillium, Alternaria, dan Aspergillus (Mazur et. al. 2006). Penelitian lain yang dilakukan oleh
Brasel et al. (2005) menunjukkan bahwa kapang dari genus Stachybotrys juga ditemukan tumbuh
di dalam ruangan.
Kapang melakukan reproduksi dan penyebaran menggunakan spora. Spora kapang terdiri dari
dua jenis, yaitu spora seksual dan spora aseksual (Carlile & Watkinson 1994). Menurut Champe
et al. (1981) dan Carlile & Watkinson (1994), spora aseksual dihasilkan lebih cepat dan dalam
jumlah yang lebih banyak dibandingkan spora seksual. Spora aseksual memiliki ukuran yang
kecil (diameter 1 – 10 μm) dan ringan, sehingga penyebarannya umumnya secara pasif
menggunakan aliran udara (Carlile & Watkinson 1994). Apabila spora tersebut terhirup oleh
manusia dalam jumlah tertentu akan mengakibatkan gangguan kesehatan (Curtis et al. 2004).
Gangguan kesehatan yang diakibatkan spora kapang terutama akan menyerang saluran
pernapasan. Asma, alergi rinitis, dan sinusitis merupakan gangguan kesehatan yang paling umum
dijumpai sebagai hasil kerja sistem imun tubuh yang menyerang spora yang terhirup (Curtis et al.
2004; Mazur et al. 2006). Penyakit lain adalah infeksi kapang pada saluran pernapasan, atau
disebut mikosis. Salah satu penyakit mikosis yang umum adalah Aspergillosis, yaitu tumbuhnya
kapang dari genus Aspergillus pada saluran pernapasan (Soubani & Chandrasekar 2002). Selain
genus Aspergillus, beberapa spesies dari genus Curvularia dan Penicillium juga dapat
menginfeksi saluran pernapasan dan menunjukkan gejala mirip seperti Aspergillosis (Mazur et
al. 2006).