SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
1. Pengertian Asuhan Bayi Baru Lahir
Adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran.
Sebagian besar bayi yang baru lahir akan menunjukkan usaha pernapasan spontan dengan sedikit
bantuan atau gangguan (Bari Syaifuddin,Abdul :2002).
Penanganan dilakukan sejak kepala mulai keluar dari jalan lahir, yaitu dengan melakukan
pembersihan lendir serta cairan yang berada disekitar mulut dan hidung dengan kapas dan kain
kasa steril. Bayi sehat akan menangis dalam 30 detik, Tidak perlu dilakukan apa-apa lagi, karena
bayi sudah bernafas spontan dan warna kulitnya kemerah-merahan. (Bari Syaifuddin,Abdul :
2006).
Macam-macam Asuhan Kebidanan
Asuhan kehamilan Asuhan ibu hamil oleh bidan dengan cara mengumpulkan
data,menetapkan diagnosis dan rencana tindakan, serta melaksanakannya untuk menjamin
keamanan dan kepuasan serta kesejahteraan ibu dan janinselama peroide kehamilan
Memeriksaperkembangan kehamilan
Memberikanketidaknyamanan pada kehamilan
Memberikanasuhan persiapan persalinan, seperti teknik relaksasi
Asuhan persalinan oleh bidan dimulai dengan mengumpulkan data,menginterpretasikan
data untuk menentukan diagnosis persalinan danmengidentifikasi masalah atau kebutuhan,
membuat rencana danmelaksanakan tindakan dengan memantau kemajuan persalinan
sertamenolong persalinan untuk menjamin keamanan dan kepuasan ibu selama periode
persalinan

Memeriksa tanda-tanda persalinan
Memberikan asuhan mengurangi rasa nyeri karena kontraksi
Memberikan dukungan psikologis selama proses persalinan
Memberikan asuhan bagaimana teknik mengedan yang baik 3.
Asuhan bayi baru lahir Asuhan bayi yang baru lahir oleh bidan dimulai dari menilaikondisi
bayi, menfasilitasi terjadinya pernafasan spontan, mencegahhipotermia, menfasilitasi kontak dini
dan mencegah hipoksia sekunder,menentukan kelainan, serta melakukan tindakan pertolongan
dan merujuk sesuai kebutuhan dengan cara:
Mengkondisikan suasananan hangat
Memberikan ASI langsung setelah bayi lahir
Merawat tali pusar.

Asuhan nifasAsuhan Ibu nifas oleh bidan dilakukan dengan cara mengumpulkandata,
menetapkan diagnosis dan rencana tindakan, serta melaksanakannyauntuk mempercepat proses
pemulihan dan mencegah komplikasi denganmemenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas
dengan cara:
Memberikan konseling kebutuhan ibu nifas, nutrisi, kebutuhanistirahat, aktifitas dll

2. Ciri-Ciri Bayi Baru Lahir Normal
 Menangis kuat.
 Frekuensi nadi >100.
 Warna kulit kemerah-merahan.
 Tanus otot bagus (Gerak aktif).
 BB 2500 – 4000 gram
 Panjang lahir 48 – 52 cm
 Lingkar dada 30 – 38 cm
 Lingkar kepala 33 – 36 cm
 Bunyi jantung pada menit pertama 180x/menit, kemudian heran 120 – 140 x/menit
 Pernafasan pada menit pertama 80x/menit, kemudian turun menjadi 40x/menit.
 Kulit kemerah-merahan dan licin.
 Rambut lanago tidak terlihat, rambut kepala sudah sempurna.
 Kuku agak panjang dan lemas
 Genetalia, labia mayora sudah menutupi labra minora (perempuan) testis sudah turun di
dalam scrotum (laki-laki
 Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk baik.
 Reflek moro baik, bila dikagetkan bayi akan memperlihatkan gerakan seperti memeluk.
 Graff reflek baik, bila diletakkan beda pada telapak tangan bayi akan menggenggam.
 Eliminasi baik, urine dan mekonium keluar dalam 24 jam pertama.

3. Penatalaksanaan Awal Bayi Baru Lahir
a.

Persalinan Bersih dan Aman

Yaitu dengan menyediakan perlengkapan alat-alat di kamar bersalin diantaranya adalah :
 Alat penghisap lendir (Mucus Extractor)
 Tabung oksigen dengan alat pemberi oksigen
 Alat pemotong dan pengikat tali pusat
 Tanda pengenal bayi
 Tempat tidur bayi atau inkubator dengan keadaan hangat dan steril
 Lain-lain : kain, kasa, baju steril serta obat antiseptik
 Termometer dan stopwacth
 Tempat atau ruang dalam keadaan hangat dan terang
b.

Membersihkan Jalan Nafas (Inisiasi Pernafasan Spontan)

Bayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir. Apabila tidak langsung menangis
penolong segera membersihkan jalan nafas dengan cara :
 Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat
 Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi lebih lurus dan kepala
tidak menekuk. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah ke belakang.
 Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tengah yang dibungkus
kasa steril
 Berikan rangsangan taktil dengan cara menepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali
atau gosok kulit bayi dengan kain kering dan kasar (handuk). Dengan rangsangan ini biasanya
bayi segera menangis.
c.

Klem dan Potong Tali Pusat

Klemlah tali pusat dengan buah klem, pada titik kira-kira 2 cm dan 3 cm dari pangkal pusat bayi
(tinggalkan kira-kira 1 cm diantara klem-klem tersebut).
Potonglah tali pusat diantara kedua klem sambil melindungi bayi dari gunting dengan tangan
kiri anda.
Pertahankan kebersihan pada saat memotong tali pusat, ganti sarung tangan anda bila ternyata
sudah kotor. Potonglah tali pusatnya dengan pisau atau gunting yang steril dan Disinfeksi
Tingkat Tinggi (DTT).
Periksa tali pusat setiap 15 menit, apabila masih terjadi pendarahan, lakukan pengikatan ulang
yang lebih ketat (Bari Syaifuddin,Abdul : 2002).
d.

Jagalah Bayi Agar Tetap Hangat

Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dengan kulit ibunya.
Gantikan handuk / kain yang basah dan bungkus bayi tersebut dengan selimut dan jangan lupa
memastikan bahwa kepala telah terlindungi dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh.
Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak kaki bayi setiap 15 menit
-

Apabila telapak bayi terasa dingin, pastikan suhu aksila bayi.

-

Apabila suhu bayi kurang 36,5 0C, segera hangatkan bayi tersebut.
e.

Kontak Dini Dangan Ibu

Berikan bayi kepada ibunya secepat mungkin, kontak dini antara ibu dan bayi penting untuk :
-

Kehangatan : mempertahankan panas yang benar pada bayi baru lahir.

-

Ikatan batin (bonding attachment) dan pemberian ASI.
Doronglah ibu untuk menyusui bayinya apabila telah siap (dengan menunjukkan reflex rooting).
Bayi normal sudah dapat disusui segera sesudah lahir, lamanya disusui hanya untuk 1-2 menit
pada setiap payudara Ibu.
Dengan menghisapnya bayi terjadi perangsangan terhadap pembentukan air susu Ibu dan secara
tidak langsung rangsang isap membantu mempercepat pengecilan uterus.
Pada hari ketiga bayi sudah harus menyusu selama 10 menit pada Ibu dengan jarak waktu tiap 34 jam, namun jika diantara waktu tersebut bayi menangis karena lapar, ASI boleh disusukan ,
f.

Pernapasan

Sebagian besar bayi akan bernapas secara spontan pernapasan bayi sebaiknya diperiksa secara
teratur untuk mengetahui adanya masalah.
Periksa pernapasan dan warna kulit bayi setiap 5 menit
Jika bayi tidak segera bernapas, lakukan hal-hal berikut
o

Keringkan bayi dengan selimut atau handuk yang hangat

o

Gosoklah punggung bayi dengan lembut

Jika bayi masih belum mulai bernafas setelah 60 detik mulailah resusitasi.
Apabila bayi stanosis (kulit biru) atau sukar bernapas (frekuensi pernapasan kurang 30 atau
lebih dari 60 x / menit), berilah oksigen kepada bayi dengan keteter nasal atau nasal frongs (Bari
Syaifuddin,Abdul : 2002)
g.

Perawatan Mata

Obat mata entromisin 0,5 % atau tetrasiklin 1 % dianjurkan untuk pencegahan penyakit mata
karena klamidia (penyakit menular seksual).
Perawatan mata harus dikerjakan segera. Tindakan ini dapat dikerjakan setelah bayi selesai
dengan perawatan tali pusat + diberi salep mata sesudah 5 jam bayi lahir
Yang lazim dipakai adalah larutan perak nitrat atau neosporin dan langsung diteteskan pada
mata bayi segera setelah bayi lahir.

ASUHAN BAYI BARULAHIR
Dalam waktu 24 jam, bila bayi tidak mengalami masalah apapun, berikanlah asuhan
berikut :
1. Lanjutkan pengamatan pernapasan, warna, dan aktivitasnya
2. Pertahankan suhu tubuh bayi
Hindari memandikan bayi hingga sedikitnya 6 jam dan hanya setelah itu, jika tidak terdapat
masalah medis dan jika suhunnya 36,5 0C atau lebih
Bungkus bayi dengan kain yang kering dan hangat, kepala bayi harus tertutup.
3. Pemeriksaan fisik bayi
Lakukan pemeriksaan fisik yang lebih lengkap, ketika memeriksa bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir secara menyeluruh antara lain
A. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (TTV)
Membersihkan Jalan Nafas
Bayi normal akan menangis spontan segera setelah dilahirkan apabila bayi tidak segera
menangis, penolong atau bidan diharapkan agar segera membersihkan jalan nafas bayi dengan
cara sebagai berikut :
1. Letakkan bayi di tempat yang hangat.
2.

Gulung sepotong kain dan letakkan dibawah bahu sehingga leher bayi lebih lurus dan kepala
lebih menekuk, posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah kebelakang.

3.

Bersihkan hidung, rongga mulut, dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang dibungkus
dengan kassa steril.

4. Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2 – 3x atau gosok kulit bayi dengan kain kering dan
kasar. Dengan rangsangan ini biasanya bayi menangis.
Memotong dan merawat tali pusat
Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah plasenta lahir tidak begitu mempengaruhi bayi kecuali
bayi kurang bulan.
1. Mengikat tali pusat
Ikat puntung tali pusat sekitar 1 cm dengan menggunakan benang DTT atau klem plastic tali
pusat (DTT atau steril) lakukan sampul kunci atau jepitan secara mantap.
2. Rawat tali pusat
-

Jangan membungkus pusat atau perut ataupun mengoleskan bahan ramuan apapun ke tali pusat,
dan nasehati keluarga untuk tidak memberikan apapun ke tali pusat bayi.

-

Pemakaian alkohol atau betadine sudah tidak dipakai lagi.

Mempertahankan suhu tubuh bayi
1. Mengeringkan suhu tubuh bayi.
2. Selimuti bayi dengan selimut yang bersih.
3. Tutup kepala bayi.
4. Anjurkan ibu untuk segera menyusui dan memeluk bayinya.
5. Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat.
Memberi vitamin K
Vitamin K diperlukan untuk mencegah perdarahan pada BBL, semua BBL dan cukup bulan
perlu diberikan Vitamin K peroral 1 mg / hari selama 3 hari.
Memberi obat tetes atau salep mata
Di daerah dimana prevalensi gonorea tinggi, setiap BBL perlu diberikan salep mata kurang dari 5
jam setelah bayi lahir, pemberian tetes atau salep mata eritromisin 0,5 % atau tetrasiklin 1 %
dianjurkan untuk mencegah penyakit mata karena klamidia (penyakit menular sexual).
Identifikasi Bayi
1. Peralatan identifikasi bayi hendaknya harus selalu terseid di tempat periksa, di kamar bersalin
atau di ruang bayi.
2.

Alat yang digunakan hendaknya kebal air dengan tepi halus yang tidak mudah melukai, tidak
mudah sobek dan tidak mudah lepas.

3. Pada alat gelang identifikasi harus tercantum :
-

Nama bayi (nyonya)

-

Tanggal, jam, hari lahir

-

Nomor bayi

-

Jenis kelamin

-

Unit dan nama lengkap ibu

4.

Di setiap tempat tidur harus diberi tanda dengan dicantumkan nama, tanggal lahir, nomor
identifikasi, sidik telapak kaki dan jari bayi harus ada, ukur berat badan bayi, panjang badan,
lingkar kepala, lingkar perut dan catat dalam rekam medik.
DOSEN:SITI DERITA SST,

TUGAS KONSEP KEBIDANAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR

OLEH :

KELOMPOK II
1. ADRYANI ADI
2. WA ODE HARLIN
3. HERLINAWATI
4. ILAWATI
5. SITI ANDRIANI

AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
2013/2014

More Related Content

What's hot (18)

Artikel kesehatan 2
Artikel kesehatan 2Artikel kesehatan 2
Artikel kesehatan 2
 
58 langkah apn
58 langkah apn58 langkah apn
58 langkah apn
 
Leaflet perawatan tali pusat Akper pemkab muna
Leaflet perawatan tali pusat Akper pemkab munaLeaflet perawatan tali pusat Akper pemkab muna
Leaflet perawatan tali pusat Akper pemkab muna
 
58 langkah apn
58 langkah apn58 langkah apn
58 langkah apn
 
Bahan perawatan payudara
Bahan perawatan payudaraBahan perawatan payudara
Bahan perawatan payudara
 
Sop apn
Sop apnSop apn
Sop apn
 
PERAWATAN PAYUDARA
PERAWATAN PAYUDARAPERAWATAN PAYUDARA
PERAWATAN PAYUDARA
 
perawatan tali pusat
perawatan tali pusatperawatan tali pusat
perawatan tali pusat
 
Perawatan Payudara Ibu Nifas
Perawatan Payudara Ibu NifasPerawatan Payudara Ibu Nifas
Perawatan Payudara Ibu Nifas
 
Perawatan payudara
Perawatan payudaraPerawatan payudara
Perawatan payudara
 
Tugas konsep oleh bu rita
Tugas konsep oleh bu ritaTugas konsep oleh bu rita
Tugas konsep oleh bu rita
 
SAP Menyusui
SAP MenyusuiSAP Menyusui
SAP Menyusui
 
Sap memandikan bayi dan perawatan tali pusat
Sap memandikan bayi dan perawatan tali pusatSap memandikan bayi dan perawatan tali pusat
Sap memandikan bayi dan perawatan tali pusat
 
standar asuhan kebidanan
standar asuhan kebidananstandar asuhan kebidanan
standar asuhan kebidanan
 
Kebersihan diri ibu dan bayi masa nifas
Kebersihan diri ibu dan bayi masa nifasKebersihan diri ibu dan bayi masa nifas
Kebersihan diri ibu dan bayi masa nifas
 
Leaflet breast care AKPER PEMKAB MUNA
Leaflet breast care AKPER PEMKAB MUNA Leaflet breast care AKPER PEMKAB MUNA
Leaflet breast care AKPER PEMKAB MUNA
 
Ppt nifas
Ppt nifasPpt nifas
Ppt nifas
 
Kalender lagee
Kalender lageeKalender lagee
Kalender lagee
 

Similar to ASUHANBBL

Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasAsuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasintan kurniawati
 
Program kesehatan terkait dlm peningkatan status kia
Program kesehatan terkait dlm peningkatan status kiaProgram kesehatan terkait dlm peningkatan status kia
Program kesehatan terkait dlm peningkatan status kiazrago
 
Pp pengantar pengembangan anb
Pp pengantar pengembangan anbPp pengantar pengembangan anb
Pp pengantar pengembangan anbFitriKhana
 
Asuhan persalinan normal (apn)
Asuhan persalinan normal (apn)Asuhan persalinan normal (apn)
Asuhan persalinan normal (apn)hani ar
 
PPT_ASFIKSIA.pptx
PPT_ASFIKSIA.pptxPPT_ASFIKSIA.pptx
PPT_ASFIKSIA.pptxfarizrafiz
 
ASUHAN_BAYI_BARU_LAHIR_ppt (1).ppt
ASUHAN_BAYI_BARU_LAHIR_ppt (1).pptASUHAN_BAYI_BARU_LAHIR_ppt (1).ppt
ASUHAN_BAYI_BARU_LAHIR_ppt (1).pptIsabellaRahmawati1
 
60 langkah apn
60 langkah apn60 langkah apn
60 langkah apnarfadin
 
materi kegawatdaruratan kebidanan untuk disticia
materi kegawatdaruratan kebidanan untuk disticiamateri kegawatdaruratan kebidanan untuk disticia
materi kegawatdaruratan kebidanan untuk disticiasinarpertiwi
 
perawatan bayi baru lahir
perawatan bayi baru lahirperawatan bayi baru lahir
perawatan bayi baru lahirSiti S
 
5_6332611905638630178.pdf
5_6332611905638630178.pdf5_6332611905638630178.pdf
5_6332611905638630178.pdfputriagnes4
 
Askeb Komunitas Post Natal
Askeb Komunitas Post NatalAskeb Komunitas Post Natal
Askeb Komunitas Post NatalRossaliya
 
Kelahiran kecemasan
Kelahiran kecemasanKelahiran kecemasan
Kelahiran kecemasanTuan Haroun
 
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)Pradasary
 
Konsep dasar bbl norml
Konsep dasar bbl normlKonsep dasar bbl norml
Konsep dasar bbl normlneng elis
 
Iniasi menyusu dini
Iniasi menyusu diniIniasi menyusu dini
Iniasi menyusu diniSidan Emozie
 

Similar to ASUHANBBL (20)

Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasAsuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
 
Program kesehatan terkait dlm peningkatan status kia
Program kesehatan terkait dlm peningkatan status kiaProgram kesehatan terkait dlm peningkatan status kia
Program kesehatan terkait dlm peningkatan status kia
 
Pp pengantar pengembangan anb
Pp pengantar pengembangan anbPp pengantar pengembangan anb
Pp pengantar pengembangan anb
 
Termogulasi
TermogulasiTermogulasi
Termogulasi
 
Asuhan persalinan normal (apn)
Asuhan persalinan normal (apn)Asuhan persalinan normal (apn)
Asuhan persalinan normal (apn)
 
Soap bbl
Soap bblSoap bbl
Soap bbl
 
PPT_ASFIKSIA.pptx
PPT_ASFIKSIA.pptxPPT_ASFIKSIA.pptx
PPT_ASFIKSIA.pptx
 
ASUHAN_BAYI_BARU_LAHIR_ppt (1).ppt
ASUHAN_BAYI_BARU_LAHIR_ppt (1).pptASUHAN_BAYI_BARU_LAHIR_ppt (1).ppt
ASUHAN_BAYI_BARU_LAHIR_ppt (1).ppt
 
Asuhan bbl
Asuhan bblAsuhan bbl
Asuhan bbl
 
60 langkah apn
60 langkah apn60 langkah apn
60 langkah apn
 
materi kegawatdaruratan kebidanan untuk disticia
materi kegawatdaruratan kebidanan untuk disticiamateri kegawatdaruratan kebidanan untuk disticia
materi kegawatdaruratan kebidanan untuk disticia
 
perawatan bayi baru lahir
perawatan bayi baru lahirperawatan bayi baru lahir
perawatan bayi baru lahir
 
5_6332611905638630178.pdf
5_6332611905638630178.pdf5_6332611905638630178.pdf
5_6332611905638630178.pdf
 
Askeb Komunitas Post Natal
Askeb Komunitas Post NatalAskeb Komunitas Post Natal
Askeb Komunitas Post Natal
 
Kelahiran kecemasan
Kelahiran kecemasanKelahiran kecemasan
Kelahiran kecemasan
 
Tugas konsep oleh bu rita
Tugas konsep oleh bu ritaTugas konsep oleh bu rita
Tugas konsep oleh bu rita
 
Askeb komunitasku
Askeb komunitaskuAskeb komunitasku
Askeb komunitasku
 
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
 
Konsep dasar bbl norml
Konsep dasar bbl normlKonsep dasar bbl norml
Konsep dasar bbl norml
 
Iniasi menyusu dini
Iniasi menyusu diniIniasi menyusu dini
Iniasi menyusu dini
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

ASUHANBBL

  • 1. ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR 1. Pengertian Asuhan Bayi Baru Lahir Adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran. Sebagian besar bayi yang baru lahir akan menunjukkan usaha pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan (Bari Syaifuddin,Abdul :2002). Penanganan dilakukan sejak kepala mulai keluar dari jalan lahir, yaitu dengan melakukan pembersihan lendir serta cairan yang berada disekitar mulut dan hidung dengan kapas dan kain kasa steril. Bayi sehat akan menangis dalam 30 detik, Tidak perlu dilakukan apa-apa lagi, karena bayi sudah bernafas spontan dan warna kulitnya kemerah-merahan. (Bari Syaifuddin,Abdul : 2006). Macam-macam Asuhan Kebidanan Asuhan kehamilan Asuhan ibu hamil oleh bidan dengan cara mengumpulkan data,menetapkan diagnosis dan rencana tindakan, serta melaksanakannya untuk menjamin keamanan dan kepuasan serta kesejahteraan ibu dan janinselama peroide kehamilan Memeriksaperkembangan kehamilan Memberikanketidaknyamanan pada kehamilan Memberikanasuhan persiapan persalinan, seperti teknik relaksasi Asuhan persalinan oleh bidan dimulai dengan mengumpulkan data,menginterpretasikan data untuk menentukan diagnosis persalinan danmengidentifikasi masalah atau kebutuhan, membuat rencana danmelaksanakan tindakan dengan memantau kemajuan persalinan sertamenolong persalinan untuk menjamin keamanan dan kepuasan ibu selama periode persalinan Memeriksa tanda-tanda persalinan Memberikan asuhan mengurangi rasa nyeri karena kontraksi Memberikan dukungan psikologis selama proses persalinan Memberikan asuhan bagaimana teknik mengedan yang baik 3.
  • 2. Asuhan bayi baru lahir Asuhan bayi yang baru lahir oleh bidan dimulai dari menilaikondisi bayi, menfasilitasi terjadinya pernafasan spontan, mencegahhipotermia, menfasilitasi kontak dini dan mencegah hipoksia sekunder,menentukan kelainan, serta melakukan tindakan pertolongan dan merujuk sesuai kebutuhan dengan cara: Mengkondisikan suasananan hangat Memberikan ASI langsung setelah bayi lahir Merawat tali pusar. Asuhan nifasAsuhan Ibu nifas oleh bidan dilakukan dengan cara mengumpulkandata, menetapkan diagnosis dan rencana tindakan, serta melaksanakannyauntuk mempercepat proses pemulihan dan mencegah komplikasi denganmemenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas dengan cara: Memberikan konseling kebutuhan ibu nifas, nutrisi, kebutuhanistirahat, aktifitas dll 2. Ciri-Ciri Bayi Baru Lahir Normal  Menangis kuat.  Frekuensi nadi >100.  Warna kulit kemerah-merahan.  Tanus otot bagus (Gerak aktif).  BB 2500 – 4000 gram  Panjang lahir 48 – 52 cm  Lingkar dada 30 – 38 cm  Lingkar kepala 33 – 36 cm  Bunyi jantung pada menit pertama 180x/menit, kemudian heran 120 – 140 x/menit  Pernafasan pada menit pertama 80x/menit, kemudian turun menjadi 40x/menit.  Kulit kemerah-merahan dan licin.  Rambut lanago tidak terlihat, rambut kepala sudah sempurna.  Kuku agak panjang dan lemas  Genetalia, labia mayora sudah menutupi labra minora (perempuan) testis sudah turun di dalam scrotum (laki-laki  Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk baik.
  • 3.  Reflek moro baik, bila dikagetkan bayi akan memperlihatkan gerakan seperti memeluk.  Graff reflek baik, bila diletakkan beda pada telapak tangan bayi akan menggenggam.  Eliminasi baik, urine dan mekonium keluar dalam 24 jam pertama. 3. Penatalaksanaan Awal Bayi Baru Lahir a. Persalinan Bersih dan Aman Yaitu dengan menyediakan perlengkapan alat-alat di kamar bersalin diantaranya adalah :  Alat penghisap lendir (Mucus Extractor)  Tabung oksigen dengan alat pemberi oksigen  Alat pemotong dan pengikat tali pusat  Tanda pengenal bayi  Tempat tidur bayi atau inkubator dengan keadaan hangat dan steril  Lain-lain : kain, kasa, baju steril serta obat antiseptik  Termometer dan stopwacth  Tempat atau ruang dalam keadaan hangat dan terang b. Membersihkan Jalan Nafas (Inisiasi Pernafasan Spontan) Bayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir. Apabila tidak langsung menangis penolong segera membersihkan jalan nafas dengan cara :  Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat  Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi lebih lurus dan kepala tidak menekuk. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah ke belakang.  Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tengah yang dibungkus kasa steril  Berikan rangsangan taktil dengan cara menepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi dengan kain kering dan kasar (handuk). Dengan rangsangan ini biasanya bayi segera menangis. c. Klem dan Potong Tali Pusat Klemlah tali pusat dengan buah klem, pada titik kira-kira 2 cm dan 3 cm dari pangkal pusat bayi (tinggalkan kira-kira 1 cm diantara klem-klem tersebut).
  • 4. Potonglah tali pusat diantara kedua klem sambil melindungi bayi dari gunting dengan tangan kiri anda. Pertahankan kebersihan pada saat memotong tali pusat, ganti sarung tangan anda bila ternyata sudah kotor. Potonglah tali pusatnya dengan pisau atau gunting yang steril dan Disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT). Periksa tali pusat setiap 15 menit, apabila masih terjadi pendarahan, lakukan pengikatan ulang yang lebih ketat (Bari Syaifuddin,Abdul : 2002). d. Jagalah Bayi Agar Tetap Hangat Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dengan kulit ibunya. Gantikan handuk / kain yang basah dan bungkus bayi tersebut dengan selimut dan jangan lupa memastikan bahwa kepala telah terlindungi dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh. Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak kaki bayi setiap 15 menit - Apabila telapak bayi terasa dingin, pastikan suhu aksila bayi. - Apabila suhu bayi kurang 36,5 0C, segera hangatkan bayi tersebut. e. Kontak Dini Dangan Ibu Berikan bayi kepada ibunya secepat mungkin, kontak dini antara ibu dan bayi penting untuk : - Kehangatan : mempertahankan panas yang benar pada bayi baru lahir. - Ikatan batin (bonding attachment) dan pemberian ASI. Doronglah ibu untuk menyusui bayinya apabila telah siap (dengan menunjukkan reflex rooting). Bayi normal sudah dapat disusui segera sesudah lahir, lamanya disusui hanya untuk 1-2 menit pada setiap payudara Ibu. Dengan menghisapnya bayi terjadi perangsangan terhadap pembentukan air susu Ibu dan secara tidak langsung rangsang isap membantu mempercepat pengecilan uterus. Pada hari ketiga bayi sudah harus menyusu selama 10 menit pada Ibu dengan jarak waktu tiap 34 jam, namun jika diantara waktu tersebut bayi menangis karena lapar, ASI boleh disusukan , f. Pernapasan Sebagian besar bayi akan bernapas secara spontan pernapasan bayi sebaiknya diperiksa secara teratur untuk mengetahui adanya masalah. Periksa pernapasan dan warna kulit bayi setiap 5 menit
  • 5. Jika bayi tidak segera bernapas, lakukan hal-hal berikut o Keringkan bayi dengan selimut atau handuk yang hangat o Gosoklah punggung bayi dengan lembut Jika bayi masih belum mulai bernafas setelah 60 detik mulailah resusitasi. Apabila bayi stanosis (kulit biru) atau sukar bernapas (frekuensi pernapasan kurang 30 atau lebih dari 60 x / menit), berilah oksigen kepada bayi dengan keteter nasal atau nasal frongs (Bari Syaifuddin,Abdul : 2002) g. Perawatan Mata Obat mata entromisin 0,5 % atau tetrasiklin 1 % dianjurkan untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia (penyakit menular seksual). Perawatan mata harus dikerjakan segera. Tindakan ini dapat dikerjakan setelah bayi selesai dengan perawatan tali pusat + diberi salep mata sesudah 5 jam bayi lahir Yang lazim dipakai adalah larutan perak nitrat atau neosporin dan langsung diteteskan pada mata bayi segera setelah bayi lahir. ASUHAN BAYI BARULAHIR Dalam waktu 24 jam, bila bayi tidak mengalami masalah apapun, berikanlah asuhan berikut : 1. Lanjutkan pengamatan pernapasan, warna, dan aktivitasnya 2. Pertahankan suhu tubuh bayi Hindari memandikan bayi hingga sedikitnya 6 jam dan hanya setelah itu, jika tidak terdapat masalah medis dan jika suhunnya 36,5 0C atau lebih Bungkus bayi dengan kain yang kering dan hangat, kepala bayi harus tertutup. 3. Pemeriksaan fisik bayi Lakukan pemeriksaan fisik yang lebih lengkap, ketika memeriksa bayi baru lahir Pemeriksaan fisik bayi baru lahir secara menyeluruh antara lain A. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (TTV)
  • 6. Membersihkan Jalan Nafas Bayi normal akan menangis spontan segera setelah dilahirkan apabila bayi tidak segera menangis, penolong atau bidan diharapkan agar segera membersihkan jalan nafas bayi dengan cara sebagai berikut : 1. Letakkan bayi di tempat yang hangat. 2. Gulung sepotong kain dan letakkan dibawah bahu sehingga leher bayi lebih lurus dan kepala lebih menekuk, posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah kebelakang. 3. Bersihkan hidung, rongga mulut, dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang dibungkus dengan kassa steril. 4. Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2 – 3x atau gosok kulit bayi dengan kain kering dan kasar. Dengan rangsangan ini biasanya bayi menangis. Memotong dan merawat tali pusat Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah plasenta lahir tidak begitu mempengaruhi bayi kecuali bayi kurang bulan. 1. Mengikat tali pusat Ikat puntung tali pusat sekitar 1 cm dengan menggunakan benang DTT atau klem plastic tali pusat (DTT atau steril) lakukan sampul kunci atau jepitan secara mantap. 2. Rawat tali pusat - Jangan membungkus pusat atau perut ataupun mengoleskan bahan ramuan apapun ke tali pusat, dan nasehati keluarga untuk tidak memberikan apapun ke tali pusat bayi. - Pemakaian alkohol atau betadine sudah tidak dipakai lagi. Mempertahankan suhu tubuh bayi 1. Mengeringkan suhu tubuh bayi. 2. Selimuti bayi dengan selimut yang bersih. 3. Tutup kepala bayi. 4. Anjurkan ibu untuk segera menyusui dan memeluk bayinya. 5. Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat. Memberi vitamin K Vitamin K diperlukan untuk mencegah perdarahan pada BBL, semua BBL dan cukup bulan perlu diberikan Vitamin K peroral 1 mg / hari selama 3 hari.
  • 7. Memberi obat tetes atau salep mata Di daerah dimana prevalensi gonorea tinggi, setiap BBL perlu diberikan salep mata kurang dari 5 jam setelah bayi lahir, pemberian tetes atau salep mata eritromisin 0,5 % atau tetrasiklin 1 % dianjurkan untuk mencegah penyakit mata karena klamidia (penyakit menular sexual). Identifikasi Bayi 1. Peralatan identifikasi bayi hendaknya harus selalu terseid di tempat periksa, di kamar bersalin atau di ruang bayi. 2. Alat yang digunakan hendaknya kebal air dengan tepi halus yang tidak mudah melukai, tidak mudah sobek dan tidak mudah lepas. 3. Pada alat gelang identifikasi harus tercantum : - Nama bayi (nyonya) - Tanggal, jam, hari lahir - Nomor bayi - Jenis kelamin - Unit dan nama lengkap ibu 4. Di setiap tempat tidur harus diberi tanda dengan dicantumkan nama, tanggal lahir, nomor identifikasi, sidik telapak kaki dan jari bayi harus ada, ukur berat badan bayi, panjang badan, lingkar kepala, lingkar perut dan catat dalam rekam medik.
  • 8. DOSEN:SITI DERITA SST, TUGAS KONSEP KEBIDANAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR OLEH : KELOMPOK II 1. ADRYANI ADI 2. WA ODE HARLIN 3. HERLINAWATI 4. ILAWATI 5. SITI ANDRIANI AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA