SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  2
“KRONOLOGI “ SAYA, SEBAGAI TERGUGAT VIII (LA DOYA) 
YANG MENEMPATI TEMPAT YANG DIKLAIM MILIK 
PENGGGUGAT BAPAK LA MOHA 
Pada Tahun 1979, saya berdagang di depan kantor Pos Raha, yang 
merupakan wilayah pantai, kemudian pada tahun 1985 saya dipindahkan 
disebelah timur Alun-alun yang merupakan wilayah pantai juga saat itu. 
kemudian lagi pada tahun 1992, saya dipindahkan lagi oleh pemerintah di 
depan Toko Binter yang merupakan wilayah pantai. Setelah itu pada tahun 
2000 oleh lurah butung-butung Bapak Almarhum LA ODE HARIKI sebagai 
lurah saat itu dan Drs. La Muda Rongga sebagai Kepala Pemerintahan saat itu 
saya dan teman-teman pedagang dipindahkan di Laino, dan ditempatkan di 
samping PT JATI TIMBER, dengan ukuran masing-masing lebar 10 m dan 
panjang tidak ditentukan yang dikarenakan tempat tersebut adalah lautan. 
Saat kami menempati tempat tersebut, tempat itu merupakan wilayah 
pantai yang tidak berpenghuni (kosong) dan dibagikan kepada kami sebagia 
ganti tempat yang kami tempati sebelumnya di depan toko Binter. 
Adapun nama-nama yang dibagikan tempat saat itu adalah 
1. LA DOYA Sebagai Tergugat VIII 
2. LA GARA 
3. LA NDOU 
4. LA ODE LIBASA 
5. LA HIBA 
6. ALIMUDIN 
7. LA BALAMBA 
8. LA NSOHI 
9. WA ODE HAINUNA 
10. LA FUTIHA
Kemudian seiring berjalannya waktu para pedagang yang ditempatkan di 
tempat tersebut banyak yang tidak bertahan yang dikarenakan tempat tersebut 
adalah Lautan dan apabila air surut (turun) becek dan berbau busuk, sehingga 
orang tidak ada yang mau datang berbelanja di tempat tersebut. Namun saya 
tetap bertahan di tempat itu dengan mendirikan kios yang tiang tiang kios saya, 
ditancapkan kelaut, sampai sekarang ini. 
Diera pemerintahan Bupati Muna “RIDWAN BAE” tempat tersebut 
ditimbun sedikit demi sedikit, lalu menjadi daratan seperti sekarang ini dan 
Banyaklah orang yang mengklaim (mengaku) sebagai tanah miliknya. Adapun 
mereka yang mengaku kepemilikan atas tanah tersebut adalah : 
1. LA IDO 
2. WA HAIDA 
3. DIRMAN 
4. LA MOHA, yang bertindak sebagai penggugat atas tanah tersebut yang 
menurut saya sejak tahun 2000 menempati tempat tersebut, bukanlah tanah 
daratan tetapi lautan yang ditimbun. 
Pada Tahun 2005, saya pergi menanyakan status tempat tersebut kepada 
Camat Batalaiworu, Saat itu di jabat oleh Bapak LA ODE MUHLIMIN, SE 
beliau mengatakan tempat tersebut adalah milik Negara (Pemerintah Kabupaten 
Muna) dan apabila ada yang mengatakan hak atas tempat tersebut, dia siap 
untuk menjadi saksi dan itu adalah ganti tempat atas tempat yang kami tempati 
sebelumnya di depan Binter. 
Demikian keterangan ini saya berikan dan atas perhatiannya saya 
ucapkan banyak terima kasih. 
Yang memberikan Keterangan 
LA DOYA

Contenu connexe

Plus de Operator Warnet Vast Raha (20)

126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 
Kop undangan aqiqah
Kop undangan aqiqahKop undangan aqiqah
Kop undangan aqiqah
 
Surat izin keramaian 2
Surat izin keramaian 2Surat izin keramaian 2
Surat izin keramaian 2
 
Shynta
ShyntaShynta
Shynta
 
Undangan kafosulino katulu
Undangan kafosulino katuluUndangan kafosulino katulu
Undangan kafosulino katulu
 
Soal agama smp
Soal agama smpSoal agama smp
Soal agama smp
 
Soal ulangan seni budaya
Soal ulangan seni budayaSoal ulangan seni budaya
Soal ulangan seni budaya
 
Tang kriping
Tang kripingTang kriping
Tang kriping
 

Kronologi menempati tempat di laino (bapak la doya)

  • 1. “KRONOLOGI “ SAYA, SEBAGAI TERGUGAT VIII (LA DOYA) YANG MENEMPATI TEMPAT YANG DIKLAIM MILIK PENGGGUGAT BAPAK LA MOHA Pada Tahun 1979, saya berdagang di depan kantor Pos Raha, yang merupakan wilayah pantai, kemudian pada tahun 1985 saya dipindahkan disebelah timur Alun-alun yang merupakan wilayah pantai juga saat itu. kemudian lagi pada tahun 1992, saya dipindahkan lagi oleh pemerintah di depan Toko Binter yang merupakan wilayah pantai. Setelah itu pada tahun 2000 oleh lurah butung-butung Bapak Almarhum LA ODE HARIKI sebagai lurah saat itu dan Drs. La Muda Rongga sebagai Kepala Pemerintahan saat itu saya dan teman-teman pedagang dipindahkan di Laino, dan ditempatkan di samping PT JATI TIMBER, dengan ukuran masing-masing lebar 10 m dan panjang tidak ditentukan yang dikarenakan tempat tersebut adalah lautan. Saat kami menempati tempat tersebut, tempat itu merupakan wilayah pantai yang tidak berpenghuni (kosong) dan dibagikan kepada kami sebagia ganti tempat yang kami tempati sebelumnya di depan toko Binter. Adapun nama-nama yang dibagikan tempat saat itu adalah 1. LA DOYA Sebagai Tergugat VIII 2. LA GARA 3. LA NDOU 4. LA ODE LIBASA 5. LA HIBA 6. ALIMUDIN 7. LA BALAMBA 8. LA NSOHI 9. WA ODE HAINUNA 10. LA FUTIHA
  • 2. Kemudian seiring berjalannya waktu para pedagang yang ditempatkan di tempat tersebut banyak yang tidak bertahan yang dikarenakan tempat tersebut adalah Lautan dan apabila air surut (turun) becek dan berbau busuk, sehingga orang tidak ada yang mau datang berbelanja di tempat tersebut. Namun saya tetap bertahan di tempat itu dengan mendirikan kios yang tiang tiang kios saya, ditancapkan kelaut, sampai sekarang ini. Diera pemerintahan Bupati Muna “RIDWAN BAE” tempat tersebut ditimbun sedikit demi sedikit, lalu menjadi daratan seperti sekarang ini dan Banyaklah orang yang mengklaim (mengaku) sebagai tanah miliknya. Adapun mereka yang mengaku kepemilikan atas tanah tersebut adalah : 1. LA IDO 2. WA HAIDA 3. DIRMAN 4. LA MOHA, yang bertindak sebagai penggugat atas tanah tersebut yang menurut saya sejak tahun 2000 menempati tempat tersebut, bukanlah tanah daratan tetapi lautan yang ditimbun. Pada Tahun 2005, saya pergi menanyakan status tempat tersebut kepada Camat Batalaiworu, Saat itu di jabat oleh Bapak LA ODE MUHLIMIN, SE beliau mengatakan tempat tersebut adalah milik Negara (Pemerintah Kabupaten Muna) dan apabila ada yang mengatakan hak atas tempat tersebut, dia siap untuk menjadi saksi dan itu adalah ganti tempat atas tempat yang kami tempati sebelumnya di depan Binter. Demikian keterangan ini saya berikan dan atas perhatiannya saya ucapkan banyak terima kasih. Yang memberikan Keterangan LA DOYA