Berikut ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Laporan ini membahas upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas 3 SD dalam pelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen. Perbaikan dilakukan melalui 2 siklus pelaksanaan dan menunjukkan peningkatan aktivitas siswa dan capaian belajar. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan setelah diterapkannya metode eks
1. LAPORAN
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS III SD NEGARI
SUMBER REJO KECAMATAN PULAU RIMAU PADA MATA
PELAJARAN IPA
BAB I
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan bagian dari ilmu Filsafat, dan memiliki sifat yang
sistematis dan dapat diuji kebenaranya. Oleh karena itu pelajaran IPA dapat digunakan untuk
menanamkan nilai dasar Ilmu Pengetahuan pada anak atau peserta didik. Dalam proses
pembelajaran IPA anak dibekali dengan sikap ingin tahu, bagaimana cara belajar yang tepat
untuk mencari informasi dan menemukan konsep sendiri atau dengan istilah lain Pengetahuan
sepanjang hayat.
Pembelajaran IPA di SD sebaiknya selalu berhubungan dengan lingkungan dimana
siswa berada dan siswa memang terlibat dalam pembelajaran. Banyak metode pembelajaran
yang digunakan supaya siswa merasa terlibat dan mencoba untuk menemukan kebenaran
suatu konsep. Salah satu metode paling tepat adalah menggunakan metode Eksperimen.
Dalam metode ini siswa melakukan percobaan atau mengerjakan sesuatu untuk mengetahui
pengaruh / akibat dari suatu aksi.
Namun berdasarkan pengalaman penulis selama ini metode Eksperimen masih jarang
di gunakan untuk mengajarkan pelajaran IPA di SD metode ceramah atu Tanya jawab yang
selama ini sering di gunakan. Oleh karena itu hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Sumber
Rejo pelajaran IPA masih rendah. Hasil belajar siswa pada semester ganjil tahun pelajaran
2008/2009, baru 22% yang mendapatkan nilai lebih dari 75.
Dalam buku petunjuk pelaksanaan penilaian di Sekolah Dasar dikatakan bahwa
“Pembelajaran dikatakan berhasil, apabila 85% dari jumlah siswa telah memperoleh nilai dari
75” (Depdikbud, 1995:6). Dengan kata lain pembelajaran yang berhasil jika 85% siswa dapat
menguasai minimal 75% materi pembelajaran. Untuk meningkatkan hasil belajar dan
penguasaan siswa terhadap konsep dalam pembelajaran IPA tersebut, maka diperlukan upaya
perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu pembelajaran dengan
menggunakan metode eksperimen.
2. B. Rumusan Masalah
Bagaimana meningkatkan hasil belajar IPA dikelas III SD Negeri Sumber Rejo
melalui penerapan metode eksperimen.
C. Tujuan perbaikan
Tujuan dilaksanakanya penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar pada
materi magnet dalam pelajaran IPA
D. Manfaat Perbaikan
Hasil ini diterapkan dapat bermanfaat bagi :
a. Siswa
Siswa akan terbiasa menerima materi yang baik sehingga kwalitas serta aktivitas siswa yang
menjadi baik
b. Guru / Penelit
Menambah pengetahuan dan wawasan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar
dikalas.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Metode Eksperimen Pembelajaran
Metode dapat diartikan sebagai suatu kerja yang sistematis dan umum yang berfungsi
sebagai alat untuk mencapai tujuan (Rohani dan Ahmadi, 1991). Sejalan dengan pendapat
tersebut surachmad (1986) mengemukakan bahwa metode adalah cara yang didalam
fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Menurut Soeparman (1993), metode
pembelajaran berfungsi sebagai cara dalam menyajikan (menguraikan, memberi contoh, dan
memberi latihan) isi pembelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan
menurut Gerlach dan Ely (1980) metode dalam kaitanya dengan pembelajaran diidentifikasi
informasi dari merupakan cara atau alat yang digunakan guru untuk mengatur aktivitas siswa
dalam mencapai tujuan.
Dari pendapat-pendapat tersebut diatas dapatlah disimpulkan bagi bahwa metode
pembelajaran adalah suatu cara yang disusun secara sistematis yang digunakan atau dipilih
oleh guru untuk menyajikan meteri pembelajaran dan mengatur efektivitas siswa dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Metode eksperimen adalah Metode atau cara dimana guru dan murit bersama-sama
mengerjakan suatu latihan atau percobaan untuk mengetahui pengaruh/akibat dari suatu aksi.
B. Tujuan Penggunaan Metode Eksperimen
Penggunaan metode eksperimen ini bertujuan agar siswa mampu mencari dan
menemukan sendiri sebagai jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan
mengadakan percobaan sendiri juga siswa terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah (Seientific
3. Thinking). Dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang
sedang dipelajarinya.
C. Keunggulan Metode Eksperimen
1. Siswa terlatih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi segala masalah
sehingga tidak mudah percaya pada suatu yang belum pasti kebenaranya.
2. Siswa lebih aktif berfikir dan berbuat
3. Siswa dalam melaksanakan proses Eksperimen selain memperoleh ilmu pengetahuan
juga menemukan pengalaman praktis serta keterampilan dalam menggunakan alat-alat
percobaan.
4. Siswa dapat membuktikan sendiri kebenaran suatu teori
D. Tahap-tahap Metode Eksperimen
1. Membicarakan terlebih dahulu perm,asalahan yang signifikan untuk diangkat.
2. Sebelum guru menetapkan alat yang diperlukan langkah-langkah apa saja yang harus
dicatat dan variable-variabel apa yang harus dikontrol.
3. Setelah Eksperimen dilakukan guru harus mengumpulkan laporan, memproses
kegiatan, dan mengedakan tes untuk menguji pemahaman siswa.
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Subjek penelitian
Perbaikan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dilaksanakan dikelas III SD Negeri Sumber
Rejo Kec.Pulau Rimau Kab.Banyuasin, Tanggal 9 dan 16 Februari 2009 dengan jumlah siswa
27 orang, siswa laki-laki 10 orang, perempuan 17 orang.
Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
No
Siklus
1
Pertama
2
Kedua
Materi
Benda yang bersifat magnetic dan non
aktif
Membuat magnet
Tanggal
9 Maret 2010
16 Maret 2010
B. Deskripsi Per Siklus
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
berlangsung dua siklus. Dalam setiap akhir siklus dilaksanakan kegiatan yaitu : perencanaan,
pengamatan/pengumpulan data atau instrument dan refleksi.
1. Siklus Pertama
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakuakan dalam tahap perencanaan ibadah adalah :
1. Membuat rencana perbaikan pembelajaran I materi benda yang bersifat magnetic dan yang
tidak bersifat magnetic
4. 2. Membuat lembar kerja siswa (LKS)
3. Membuat lembar observasi
4. Menyiapkan KIT IPA
5. Menyiapkan alat evaluasi
b. Pelaksanaan
Pelakasanaan perbaikan pembelajaran pada siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 9 maret
2010 dengan materi benda yang bersifat magnetic dan non magnetic. Kegiatan yang
dilakukan tahap antara lain:
1.
Menyampaikan materi pembelajaran pada siswa dengan menggunakan metode eksperimen
2.
Membagi siswa dalam 6 kelompok eksperimen
3.
Membimbing siswa dalam melaksanakan eksperimen
4.
Mempresentasikan laporan kerja kelompok eksperimen
5.
Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya jawab dengan guru
6.
Melakukan observasi terhadap aktivitas belajar siswa
7.
mengadakan evaluasi terhadap hasil belajar siswa
c.
Observasi
Pada tahap ini observasi terhadap pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang
dibuat dan telah didiskusikan dengan teman sejawat. Hasil observasi pada siklus pertama
dapat dilihat bahwa anak masih bingung melaksanakan apa yang ada pada LKS dan
mengambil alat yag akan digunakan untuk eksperimen pada KIT IPA
d. Refleksi
Berdasarkan dari hasil pengamatan serta diskusi dengan teman sejawat ternyata pada siklus
pertama menghasilkan penemuan bahwa hanya sebagaian siswa yang aktif dalam kelompok
untuk melaksanakan eksperimen. Untuk itu perlu perbaikan lagi melalui meteri berikutnya.
2. Siklus Kedua
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah
1.
Membuat rencana perbaikan pembelajaran II dengan materi cara membuat magnet
2.
Menyiapkan alat/bahan untuk eksperimen
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus kedua dilaksanakan pada tangga; 16 Maret
2010 dengan materi cara membuat magnet.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah :
1. Memberi penelasan dengan mengajukan pertanyaan tentang cara membuat magnet
2.
Memberi motivasi dengan menyampaikan tujuan melakukan eksperimen cara membuat
magnet
3. Memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan eksperimen dengan cara berkelompok
4. Membimbing siswa dalam mengerakan LKS dan melakukan eksperimen
5. 5. Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya jawab baik dengan guru atau sesame siswa
6. Memeriksa laporan hasil eksperimen/LKS
7. Memberi balikan atas laporan hasil eksperimen siswa
8. Melaksanakan evaluasi terhadap hasil belajar siswa
c.
Observasi
Hasil observasi pada tahap ini, pebelajaran dengan menggunakan metode eksperimen mampu
meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan dan didiskusikan dengan teman sejawat ternyata pada siklus
kedua ini diperoleh aktivitas siswa dan hasil belajar sudah mencapai standar yang ditetapkan.
3. Hal-hal yang buruk
Hal-hal yang unik muncul pada saat pembelajaran berlangsung yaitu :
1.
Pada saat pelaksanaan pembelajaran siswa bingung mengambil alat/bahan pada KIT IPA
sehingga timbul pertengkaran kecil diantara mereka
2.
Didalam kelompok eksperimen siswa banyak dilakukanya dengan cara belajar sambil
bermain
3.
Ada salah satu kelompok yang serius sekali melaksanakan eksperimen tetapi saat membuat
laporan mereka malas membuatnya sehingga saat melakukan presentasi
BAB IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Deskripsi persilklus
Pada bagian ini membuat data yang di peroleh berdasarkan hasil pengamatan terhadap
akivitas belajar siswa dan hasil evaluasi yang dilakukan didalam proses pembelajaran dikelas
III SD Negeri Sumber Rejo benda yang bersifat magnetic dan magnetis serta cara membuat
magnet.
Data hasil pengamatan yang dilakuka oleh guru terhadap aktivitas siswa sebelum
perbaikan dan setelah perbaikann pembelajaran yaitu dari siswa kelas III SD Negeri Sumber
Rejo adalah sebagai berikut:
Aktivitas Belajar Siswa Kelas III Dalam Pembelajaran IPA
Tabel I.
Keterlibatan
No
Sebelum
peserta didik
Pembelajaran
dalam
Jumlah
Pembelajaran
1
Siswa
Terlibat aktif
6
%
23%
Siklus I
Jumlah
Siswa
18
Siklus II
%
66%
Jumlah
Siswa
24
%
88%
6. 2
Terlibat pasif
17
62%
7
26%
2
8%
3
Tidak terlibat
4
15%
2
8%
1
4%
Jumlah
27
27
27
Dari tabel diatas terlihat bahwa persentase siswa yang terlibat aktif dalam pembelajaran
sebelum perbaikan pembelajaran dan setelah perbaikan pembelajaran dan setelah perbaikan
pembelajaran menunjukan adanya kenaikan sebelum perbaikan yang aktif hanya 6 siswa
(23%) kemudian bertambah menjadi 18 siswa (66%) pada siklus I dan pada siklus II menjadi
24 siswa (88%). Ini berarti aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan
menggunakan metode Eksperimen mengalami peningkatan.
Grafik Hasil Ketuntasan Belajar Siswa
Pada Pembelajaran IPA Kelas III
%
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Sebelum Perbaikan
Siklus
Siklus II
Dalam pelaksanaan perbaikan siklus I dan siklus II dengan menggunakan kelo,pok
eksperimen dan dari LKS yang dikerjakan siswa maka didapat data hasil kerja kelompok
sebagai berikut :
Kelompok
Nilai
Siklus I
Siklus II
1
70
80
2
60
75
3
75
80
4
80
85
7. 5
75
80
6
50
65
Dari data tabel diatas didapat hanya 3 kelompok yang dapat nilai >75 pada siklus I.
namun pada siklus II meningkat menjadi 5 kelompok dan satu kelompok yang mendapat nilai
65. ini membuktikan bahwa kerja kelompok dengan menggunakan LKS dapat meningkatkan
hasil belajar khususnya pada pelajaran IPA.
Pada setiap siklus dilaksanakan tes yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan tindakan yang dilaksanakna pada akhir pembelajaran selama ± 7 menit, hasil tes
dan analisis untuk mengetagui hasil belajar siswa setelah mengikuti perbaikan pembelajaran
IPA dengan penerapan metode Eksperimen didapat sebagai berikut :
Hasil Belajar siswa pada pembelajaran IPA melalui kelompok Eksperimen
Tebel 2
Interval
Skor
Banyak Siswa
Sebelum
Siklus I
Perbaikan
Siklus II
80-100
6
17
23
65-79,9
4
7
4
50-64,9
14
14
-
25-49,9
2
2
-
0-24,9
-
-
-
Dari tebel diatas, terlihat jumlah siswa yang mencapai ketuntasan atau memperoleh
skor> 80 mencapai 6 siswa (22%) pada saat sebelum perbaikan, namun setelah pelaksanaan
perbaikan siklus I mencapai 17 siswa (54%) dan siklus II 23 siswa (85%). Dari hasil belajar
siswa ini pelaksanaan perbaikan pembelajaran sudah memenuhi target yang diharapkan yaitu
≥ 85%
HASIL NELAJAR SISWA KELAS III DALAM PEMBELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
Nilai
No
Nama Peserta Didik
Sebelum
tindakan
Siklus I
Siklus II
1
Agus
50
60
70
2
I.Muh
80
85
90
3
Basuki
75
80
85
4
Aditia
60
75
85
8. 5
S.Elvi
55
80
90
6
D.Eni Puji
60
80
90
7
L.Marita
45
55
65
8
Fita
55
80
90
9
M.Tira
85
90
100
10
F.Eli Susan
60
80
85
11
Yogi
55
70
80
12
P.Nurhasanah
80
85
90
13
N.Urfitri
60
75
85
14
Wira.H
50
65
75
15
Erni K
65
80
90
16
Makdalena
60
80
90
17
Lusiani
75
85
100
18
Marisa
55
65
80
19
Hendra
65
80
90
20
Lilies P
60
80
85
21
R.Fadillah
80
90
100
22
Rohayati
55
75
80
23
Novita
75
80
90
24
S.Muh Nanang
90
100
100
25
Puspita I Indah
70
70
75
26
L.Afrizal
60
65
70
27
Fenita Sari
65
70
75
NILAI ≥75
6 orang
17 orang
23 orang
% KETUNTASAN
22 %
54 %
85 %
BELAJAR
B. Pembahasan dari setiap siklus
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses perbaikan-perbaikan oleh
guru dan hasil tes siswa. Diperoleh petunjuk bahwa secara umum proses pelaksanaan
perbaikan pembelajaran oleh guru dan hasil ke siswa, diperoleh bahwa secara umum proses
pelaksanaan perbaikan pembelajaran telah tercapai namun masih ada beberapa kesalahan
peneliti sebagai guru dalam melaksanakan perbaikan dengan menggunakan metode
Eksperimen materi magnet terletak pada :
-
Penetapan tugas dan peran siswa untuk menyelesaian LKS secara berkelompok
-
Pengawasan terhadap pelaksanaan Eksperimen sangat terbatas karena ada 6 kelompok
Eksperimen
9. -
Hanya didominasi beberapa orang siswa saja pada I kelompok Eksperimen
Pada siklus I siswa dibagi dalam 6 kelompok Eksperimen tanpa disertai penetapan peran
dalam tugas yang jelas diantara anggota kelompok, akibatnya terjadi hambatan didalam
kelompok karena siswa tersebut ingin melakukan eksperimen dan penyelesaian LKS
didominasi oleh satu atau dua siswa juga alat/bahan yang ada pada KIT terbatas.
Namun pada siklus II sebelum pelaksanaan perbaikan dilaksanakan siswa terlebih dahulu
di tugaskan membawa alat/bahan dari rumah. Ini bertujuan untuk menambah kesempatan
siswa untuk melakukan Eksperimen.
Pada saat perbaikan pembelajaran berlangsung guru menetapkan metode Eksperimen
dalam bentuk kelompok. Pada siklus ini sebelum Eksperimen dilaksanakan siswa dibagi
perayaan masing-masing pada tiap kelompok, LKS. Pada siklus ini siswa sangat senang
melaksanakanya sehingga dalam mengerjakan LKS tidak lagi didominasi satu siswa saja.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran yang dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dapat disimpulkan hasil beajar siswa kelas III SD Negerio Sumber Rejo pada
pembelajaran IPA materi magnet dengan penetapan Metode Eksperimen dapat ditingkatkan,
hal ini terlihat pada :
a. Siklus I
Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 17 siswa (22%) penyababnya dalam
melaksanakan Eksperimen dan mengerjakan LKS didominasi oleh satu siswa pada tiap
kelompok.
b. Siklus II
Terjadi peningkatan hasil belajar siswa mencapai 23 siswa (85%)
2. Saran
Berdasarkan hasil-hasil yang telah dicapai dalam penelitia dapat disampaikan saran
sebagai berikut :
a. Bagi Guru
1. Sebelum melaksanakan metode Eksperimen sebaiknya guru menyusun scenario atau rencana
yang matang seperti kelengkapan alat/bahan, LKS dan pembagian peran siswa dalam
kelompok Eksperimen
2.
Dalam mengelolah kegiatan kelompok guru hendaknya memantau setiap kelompok dan
memberikan semangat pada siswa yang kurang aktif agar ikut berpartisipasi. Dismping itu,
ketua kelompok harus dilatih melibatkan semua anggota kelompok.
b. Bagi Sekolah
10. Agar hasil perbaikan pembelajaran ini bermanfaat bagi sekolah. Sekolah memfasilitasi
sarana dan prasarana pendidikan seperti KIT IPA agar siswa lebih mudah dalam memahami
pelajaran khususnya IPA. Selain itu juga perlu adanya forum diskusi diantara sesame guru
untuk mencari kelemahan-kelemahan yang ada pada siswa pada saat pembelajaran agar
teratasi. Penyelenggaraan pendidikan untuk mencapai hasil belajar siswa yang bermutu.
Daftar Pustaka
1. Depdikbud, (1995 : 6) Petunjuk pelaksanaan di SD, Jakarta
2. Depdiknas, (2006) Kurikulum KTSP SD, Jakarta
3.
Gerlac & Ely, (1980) dalam www.google.id, Pembelajaran Menggunakan Metode
Eksperimen (10 Februari 2009)
4. Haryanto, Drs.Sains untuk SD kelas III, Jakarta, Erlangga
5. Joyse & weil (1980) dalam www.google.id Metode pembelajaran (10 Februari 2009)
6. Weest & Pines (1985) Pendekatan Kontroktivisme, Jakarta, Universitas Terbuka.
11. Lampiran
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
: Agsu Risman
NIM
: 816520768
UPBJJ-UT
: Palembang
Menyatakan bahwa :
Nama
: Supriyadi.SPd
Tempat Mengajar
: Sumber Rejo
Guru Kelas
: III (Tiga)
Ada;ah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran,
yang merupakan tugas mata kuliah (PDGK 4501) Pemantapan Kemampuan Propesional
(PKP).
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagai mestinya.
Pulau Rimau, 9 Maret 2010
Yang membuat pernyataan
Teman Sejawat,
Mahasiswa,
(Darmini Haryanti)
(Agus Risman)
NIP.131820805
NIM.816520768
12. Rencana Perbaikan Pembelajaran I
A. Sekolah
: SD Negeri Sumber Rejo
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: III (Tiga)
Standar Kompetensi
: Memahami antara gaya,gerak dan energi serta
gungsinya
Kompetensi Dasar : 1.1. Mendeskripsikan hubungan antara gayagerak
dan melalui percobaan (Gaya Gravitasi, Gerak,
Gaya Magnet )
Indikator
: Mengelompokan benda-benda yang bersifat
magnetic dan yang tidak magnetik
Alokasi waktu
: 2 x 35 Menit
B. Tujuan Perbaikan
1. Meningkatkan hasil belajara siswa dengan menerapkan metode Eksperimen pada
materi magnet
2. Meningkatkan pemahaman siswa pada materi magnet dengan menggunakan metode
Eksperimen
C. Materi
Magnet dapat menarik benda-benda yang terbuat dari besi dan baja contoh paku, peniti,
jarum dan gunting benda ini disebut benda yang bersifat non magnetic contoh karet
penghapus,kertas,mistar dan lidi
D. Metode/Media
a. Metode : Eksperimen
b. Media : KIT IPA
E. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (5 menit)
1.1 Bertanya jawab dengan siswa tentang macam-macam magnet dan keguanaanya dalam
kehidupan sehari-hari
1.2 Memotivasi siswa dengan menunjukan magnet dan menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti (20 menit)
2.1 Guru menjelaskan cara kerja dalam melaksanakan Eksperimen
2.2 Guru membagi 6 kelompok Eksperimen dari 27 siswa
2.3 Guru membagikan LKS setiap kelompok lalu menjelaskan cara mengerjakanya
13. 2.4 Guru membagikan KIT IPA pada setiap kelompok lalu menganbil alat dan bahan yang akan
digunakan
2.5 Siswa melaksanakan eksperimen sesuai dengan langkah-langkah pada LKS dan guru
membimbingnya
2.6 Siswa membuat laporan hasil Eksperimen dan mempresentasikanya dikelas
3. Kegiatan Akhir
3.1 Guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran
3.2 Melaksanakan Evaluasi
3.3 Memberikan PR pada guru
F. Sumber Belajar
1. Buku Sains kelas III Terbitan Erlangga
2. Buku Jelajah IPA kelas III Terbitan Yhudistira
3. Internet
G. Evaluasi
Tes awal
: Saat Apersepsi
Tes Proses
: Keaktifan siswa dalam kelompok
Tes Akhir
: Alat tes Isian
- See more at: http://blogberkah.blogspot.com/2012/06/contoh-laporan-pkput.html#sthash.PpyAdbc8.dpuf