SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  45
1
LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN
11 PARIGI KECAMATAN PARIGI KABUPATEN MUNA MELALUI
METODE INTEGRATED DALAM PEMBELAJARAN IPA
Oleh
NAMA : SRI MARYATI
NIM : 822166015
POKJAR : C RAHA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ – KENDARI
2014
2
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN
PEMBELAJARAN
Nama Mahasiswa : Sri Maryati
NIM : 822166015
Program Studi : S1 PGSD
Tempat Mengajar : SD Negeri 11 Parigi
Jumlah Siklus Pembelajaran : 2
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Siklus 1,
Pertemuan 1 Hari Selasa, Tanggal 29 April
2014
Pertemuan 2 Hari Senin, Tanggal 5 Mei 2014
Siklus 2,
Pertemuan 1 Hari Kamis, Tanggal 8 Mei
2014
Pertemuan 2 Hari Senin, Tanggal 12 Mei
2014
Masalah yang merupakan focus perbaikan:
1. Rendahnya hasil belajar IPA kelas V SDN 11 Parigi pada materi jenis-jenis
tanah
2. Penerapan pembelajaran integrated untuk meningkatkan hasil belajar IPA
pokok bahasan mendeskripsikan jenis – jenis tanah yang ada disekitar
Raha, …Mei 2014
Menyetujui
Supervisor 1, Mahasiswa
Drs.H.Ld.Rafiudin R,M.Pd Sri Maryati
NIP. 19550902 1984031001 NIM.
822166015
3
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktek
Pemantapan Kemampuan Profesional ( PKP ) yang saya susun sebagai syarat
untuk memenuhi mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas
Terbuka ( UT ) seluruhnya merupakan karya saya sendiri.
Adapun bagian – bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya
kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai
dengan norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini
bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian – bagian
tertentu, saya bersedia menerima sanksi. Termasuk pencabutan gelar akademik
yang saya sandang sesuai dengan perundang – undangan yang berlaku.
Raha, Mei
2014
Yang membuat
pernyataan,
materai
SRI MARYATI
NIM : 822166015
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt, yang telah
menganugrahkan rahmat, kesehatan, kekuatan, dan kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan penulisan laporan PKP dengan judul “Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 11 Parigi Kecamatan Parigi
kabupaten Muna Melalui Metode Integrated Dalam Pembelajaran IPA”
Rampungnya penulisan laporan PKP ini dengan baik atas arahan,
bimbingan serta dukungan moril dari dosen pembimbing, maka dengan segala
hormat yang dilandasi keikhlasan dan ketulusan penulis ucapkan terima kasih
kepada Drs. H. Ld. Rafiudin R,M.Pd. selaku
pembimbing I dan Dr. La Syawali S.Pd M.Kes selaku pembimbing II. Beliau
berdua telah banyak meluangkan waktu, pikiran, tenaga, dan memberikan
bimbingan kepada penulis.
Lembaran kecil ini tidak dapat memuat rasa penghargaan dan ucapan
terima kasih yang setinggi- tingginya, penulis persembahkan khusus kepada
ayahanda tercinta Drs. Hasyim Tuake Siharis, M.Pd dan ibunda tercinta
Karniati atas segala pengorbanannya dan doa yang tulus sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini pada waktu yang tepat, hanyalah doa yang penulis
panjatkan agar segala kebajikannya bernilai ibadah dan diridhoi oleh Allah Swt.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
5
1. Rekan-rekan mahasiswa Universitas terbuka khususnya mahasiswa
Pendidikan S1- PGSD angkatan 2007 yang tidak dapat disebutkan namanya
satu persatu yang telah banyak memberikan bantuan berupa motivasi dan
partisipasinya selama menjalani proses penulisan skripsi, semoga Allah Swt
membalas semua kebaikan kalian.
2. Ponakan-ponakanku “ Obet, Oval, Olif, terimakasih, dengar suara kalian
semua saya selalu termotivasi untuk dapat menyelesaikan laporan PKP ini.
3. Sahabat-sahabatku Ayu Abbas, La Uli, Zalmi,dll terimah kasih atas semua
saran dan motivasinya selama penulisan laporan ini
Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih jauh dari sempurna
yang tidak layaknya seperti buku teks lainnya. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat konstruktif sangat diharapkan demi kesempurnaan dan perbaikan
skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan terutama bagi diri pribadi penulis.
Raha, Mei 2014
Sri Mayati
6
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul .............................................................................................................. i
Lembar Pengesahan ....................................................................................................... ii
Lembar Pernyataan Bebas Plagiat ................................................................................. iii
Kata Pengantar ............................................................................................................. iv
Daftar Isi ....................................................................................................................... vi
Daftar Tabel .................................................................................................................. viii
Daftar Gambar ............................................................................................................... ix
Daftar Lampiran ........................................................................................................... x
Abstrak .......................................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1. Identifikasi Masalah ............................................................................. 1
2. Analisis Masalah .................................................................................. 2
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ................................................ 3
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran .............................................. 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA....................................................................................... 5
A. Deskripsi Konsep Pembelajaran ............................................................... 5
1. Hakekat Pembelajaran ........................................................................... 5
2. Pembelajaran Integrated ........................................................................ 6
B. Pengertian Prestasi Belajar ........................................................................ 14
7
C. Model Pembelajaran ................................................................................... 15
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN ........... 18
A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu ................ 18
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran................................................... 18
C. Analisis Data .............................................................................................. 20
BAB. IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................... 22
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ................................. 22
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ............................. 31
BAB. V. PENUTUP.................................................................................................... 33
A. Kesimpulan.................................................................................................. 33
B. Saran dan Tindak Lanjut ............................................................................. 33
DAFTAR PUSTAKA
8
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Tabel 3.1. Aktivitas Guru Pada Siklus I ......................................................... 23
2. Tabel 3.2 Aktivitas Siswa Pada Siklus I......................................................... 24
3. Tabel 3.3 Hasil Evaluasi Siklus I.................................................................... 25
4. Tabel 3.4 Aktivitas Guru Pada Siklus II......................................................... 27
5. Tabel 3.5. Aktivitas Siswa Pada Siklus II....................................................... 28
6. Tabel 3.6. Hasil Evaluasi Siklus II.................................................................. 29
9
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Prosedur PenelitianTindakan Kelas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
25
10
ABSTRAK
Model pembelajaran Integrated merupakan model pembelajaran yang
memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk memecahkan masalahnya
sendiri berdasarkan konsep dan keterampilan yang dimiliki sehingga siswa
menjadi pembelajar yang mandiri. Dalam pembelajaran integrated siswa dilatih
untuk belajar disekolah dasar umumnya sehingga siswa diharapakn dapat
meningkatkan prestasi hasil belajar siswa
Mata pelajaran IPA adalah merupakan salah satu jenis pelajaran yang
bermula dari pemahaman konsep. Apabila penanaman konsepnya kurang
memuaskan maka sudah jelas siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar IPA.
Sehingga banyak sekali kita menemukan siswa kurang menguasai pembelajaran
IPA. Olehnya itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa
sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan terutama pada materi
mendekripsikan jenis – jenis tanah. Upaya perbaikan pembelajaran dalam bentuk
penelitian dengan menggunakan menggunakan model Integrated dan metode
Tanya jawab, merupakan salah satu alternatif untuk dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada topic mendeskripsikan jenis – jenis tanah Hasilnya dapat
ditunjukan sebagai berikut: pada pra siklus dari 17 siswa yang mengikuti proses
pembelajaran hanya 9 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM, siklus I
mengalami peningkatan menjadi 11 siswa dari 17 siswa dan disiklus II meningkat
menjadi 15 siswa dari 17siswa yang mengikuti proses pembelajaran. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran Integrated dan Metode Tanya
Jawab berhasil meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 11 Parigi
Kabupaten Muna.
11
Kata Kunci: Mata Pelajaran IPA Model Pembelajaran Integrated dan Metode
Tanya Jawab
12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1. Identifikasi Masalah
Era globalisasi banyak diwarnai oleh kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi ( IPTEK ) yang memungkinkan adanya perubahan dalam
proses pembelajaran yang terwujud melalui perbaiakan teknik an metode
penyajian pembelajaran. Penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan
berhadapan dengan berbagai tantangan yang sangat komplit sehingga
pendidikan dituntut untuk menghasilkan Sumber Daya Alam ( SDM )
yang berkualitas
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan nasional menyatakan bahwa pendididk adalah
tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan
pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
tertuama bagi pendidik pada Perguruan Tinggi. Dalam Undang - undang
sistem pendidikan nasional telah dinyatakan bahwa pendidikan nasional
adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia,berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Nilai – nilai maka pembelajaran
Salah satu kesulitan siswa dalam belajar adalah memahami konsep
– konsep pembelajaran yang abstrak dan materi yang disajikan guru hanya
dalam bentuk member tahu denganc ara mengajar konvesional. Guru yang
terbiasa menyajikan materi hanya dengan metode ceramah saja membuat
siswa kurang mampu memahami apa yang disajikan oleh guru
Model pembelajaran Integrated merupakan model pembelajaran
yang memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk memecahkan
masalahnya sendiri berdasarkan konsep dan keterampilan yang dimiliki
13
sehingga siswa menjadi pembelajar yang mandiri. Dalam pembelajaran
integrated siswa dilatih untuk belajar disekolah dasar umumnya sehingga
siswa diharapakn dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa.
Berdasrkan petunjuk diatas maka penulis dapta mengidentifkasi masalah
sebagai berikut :
a. Rendahnya Rendahnya minat belajar siswa kelas V SDN 11 Parigi
Kabupaten Muna untuk mengikuti kegiatan pembelajaran IPA.
b. Rendahnya perolehan hasil belajar siswa kelas V SDN 11 Parigi
Kabupaten Muna pada mata pelajaran IPA
c. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang membangkitkan
siswa untuk berpikir kritis dan terampil dalam memecahkan masalah.
2. Analisis Masalah
Dalam proses belajar mengajar pada pembelajaran IPA dengan
evaluasi ternyata hasil belum mencapai standar ketuntasan belajar.
Berdasarkan data tersebut saya selaku guru/peneliti meminta teman
sejawat untuk mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang
dilaksanakan. Dari hasil diskusi dengan teman sejawat dan supervisor
terungkap beberapa masalah.
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas, maka saya sebagai
guru di kelas V melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Menganalisis daftar hadir siswa
b. Menganalisis daftar nilai siswa
c. Melakukan refleksi terhadap perilaku mengajar saya di kelas.
Dari analisis tersebut ditemukan faktor penyebab rendahnya nilai
siswa dan kurangnya motivasi siswa adalah sebagai berikut:
a. Hanya menggunakan satu metode / metode yang monoton.
b. Pemilihan media yang kurang sesuai dengan materi
c. Kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran
14
Siswa tidak diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum
dimengerti tentang materi yang diajarkan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan berkaitan dengan
penerapan model integrated dalam pembelajara IPA dan PKn siswa kelas
V dan III SDN 11 Parigi serta hasil diskusi dengan teman sejawat maka
yang menjadi salah satu penyebab rendahnya minat dan motivasi belajar
yang berdampak pada rendahnya perolehan nilai hasil belajar siswa adalah
model pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak dapat
membangkitkan aktifitas dan motivasi siswa pada saat kegiatan proses
pembelajaran.
Sesuai dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang
telah dikemukakan pada bagian pendahuluan, maka penulisan mener dapat
merumuskan permasalahan yaitu “ Apakah dengan menerapkan model
integrated dalam pembelajaran IPA kelas V dapat meningkatkan
hasil belajar siswa SDN 11 Parigi “
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dalam Kegiatan pembelajaran
bertujuan untuk :
1. Meningkatkan perolehan nilai hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 11
Parigi
2. Mengetahui pengaruh penerapan model integrated dalam pembelajaran
terhadap peningkatan hasil belajar IPA dan PKn siswa kelas V SDN 11
Parigi
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Penelitian tindakan pwerbaikan pembelajaran diharapkan dapat
memberikan manfaat untuk kemajuan pendidikan terutama kepada :
1. Guru
15
Manfaat penelitian bagi guru sebagai masukan untuk memperbaiki
pelaksanaan pembelajaran dikelas yang berpengaruh terhadap
peningkatan prestasi siswa
2. Siswa
Dapat meningkatkan minat dan motivsi dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran, meningkatkan keterampilan berfikir, keterampilan
memecah masalah, membantu siswa untuk belajar mandiri.
3. Sekolah dan instansi terkait
Hasil penelitian tindakan kelas dapat memberikan informasi untuk
memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas.
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Konsep Pembelajaran
1. Hakekat Pembelajaran
Pembelajaran kata dasarnya belajar merupakan proses perubahan
yang terjadi pada diri sendiri melalui pengamatan (reinforcement),
sehingga terjadi perubahan yang bersifat permanen dan persinsten pada
dirinya sebagai hasil pengalaman (learning is a change of behavior as a
result of experience), demikian pendapat John Dewey, salah seorang ahli
pendidikan Amerika Serikat dari aliran Behavioural Approach.
Perubahan yang dihasilkan proses belajar bersifat progresif dan
akumulatif, mengarah kepad kesempurnaan, dari tadak mampu menjad
mampu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, baik mencakup aspek
pengetahuan (cognitive domain), aspek afektif ( afektif domain ), maupun
aspek psokomotorik (psychomotoric domain). Belajar merupakan suatu
proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
Pembelajaran yang dikembangkan dapat memberikan
kebermaknaan belajar siswa di sekolah. Konsep – konsep dalam
pembelajaran hendaknya saling terkait dengan hal – hal yang sudah
diketahui siswa dan berhubungan dengan masa depan siswa. Belajar akan
menjadi efektif apabila kegiatan pembelajaran pembelajaran sesuai
dengan intelektual peserta didik (Serniawan, 1992;3). Dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran guru perlu mengenal setiap peserta didik termasik
bekal yanh dimiliki siswa agar guru dapat memberikan pendidikan yang
dibutuhkan oleh siswa untuk dapat mengembangkan bakatnya secara
opoptimal sesuaidengan tujuan pendidikan.pembelajaran di sekolah dasar
harus diusahakan dalam suasana yang menyenangkan.
17
2. Pembelajaran integrated
Pembelajaran integrated sebagai suatu konsep merupakan
pendekatan dalam proses pembelajaran untuk memberikan pengalaman
yang bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna karena dalam
pembelajaran integrated siswa diajak untuk memahami konsep –
konsep yang siswa pelajari melalui pengalaman langsung dan
menghubungkan dengan konsep lain yang sudah dipelajari.
Menurut Fogarty (1991;74) mengatakan bahwa pembelajaran
model integrated merupakan pembelajaran yang memadukan beberapa
mata pelajaran dengan memprioritaskan konep – konsep, keterampilan
– keterampilan dan sikap yang dapat dipadukan dari masing- masing
mata pelajaran. Hakekat pembelajaran integrated merupakan suatu
system pembelajaran yang memungkinka siswa baik secara individu
maupun kelompok aktif mencari, menggali dan menemukan konsep
peserta keilmuan secara holistic, bermakna, dan autentik.
Berdasarkan deskripsi konsep model pembelajaran integrated di
atas dapat didefenisikan bahwa pembelajaran integrated merupakan
konsekuensi logis dari pengintegrasian materi pembelajaran dan
keterpaduan penyajian materi pembelajaran yang dilakukan oleh guru
sehingga hasil belajar siswa terbentuk dari akumulasi total, hasil
belajar siswa dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari – hari.
A. Belajar dan mengajar
1. Belajar
a) Pengertian belajar
Di sekolah dilakukan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh
guru. Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu
proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagian hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Perubahan – perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah
laku. Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut:
18
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya,” Slameto (2010:2).
Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik
sifat maupun j enisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam
diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Ciri – ciri
perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar:
1. Perubahan terjadi secara sadar
2. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
b) Jenis – jenis belajar
Dalam belajar memiliki beberapa jenis adapun jenis – jenisnya
menurut Slameto (2010 : 5-8):
1. Belajar bagian (part learning, fractioned learning)
Memecah seluruh materi pelajaran menjadi bagian – bagian yang satu
sama lain berdiri sendiri.
2. Belajar dengan wawasan (learning by insight)
Teori wawasan merupakan proses mereorganisasikan pola – pola
tingkah laku yang telah terbentuk menjadi satu tingkah laku yang ada
hubungannya dengan penyelesaian suatu persoalan.
3. Belajar diskriminatif (discriminative learning)
Belajar diskriminatif diartikan sebagai suatu usaha untuk memilih
beberapa sifat situasi/stimulus dan kemudian menjadikannya
sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
4. Belajar globali keseluruhan (global whole learning)
Belajar secara keseluruhan berulang sampai pelajar menguasainya.
19
5. Belajar insidental (incidental learning)
Belajar insidental bila tidak ada instruksi atau petunjuk yang diberikan
pada individu mengenai materi belajar yang akan diujikan kelak.
6. Belajar instrumental (instrumental learning)
Pada belajar instrumental, reaksi-reaksi seseorang siswa yang
diperlihatkan diikuti oleh tanda-tanda yang mengarah pada apakah
siswa tersebut akan mendapat hadiah, hukuman, berhasil atau gagal.
7. Belajar intensional (intentional learning)
Belajar dalam arah tujuan, merupakan lawan dari belajar insidental.
8. Belajar laten (latent learning)
Belajar laten, perubahan – perubahan tingkah laku yang terlihat tidak
terjadi secara segera.
9. Belajar mental (mental learning)
Belajar dengan cara melakukan observasi tingkah laku orang lain
membayangkan gerakan – gerakan orang lain.
10. Belajar produktif (productive learning)
belajar adalah mewngatur kemungkinan untuk mlakukan transfer
tingkah laku dari satu situasi ke situasi yang lain.
11. Belajar verbal (verbal learning)
Belajar verbal adalah belajar mengenai materi verbal dengan melalui
latihan dan ingatan.
c) Teori – teori belajar
1. Teori Gestalt
Teori dikemukakan oleh Koffka dan Kohler dari Jerman, sekarang
menjadi tenar di seluruh dunia.hukum yang berlaku dalam belajar
dalam belajar yaitu:
 Gestalt mempunyai sesuatu yang melebihi jumlah unsur-unsurnya.
 Gestalt timbul lebih dahulu daripada bagian-bagiannya.
Jadi dalam belajar yang penting adalah adanya penyesuaian
pertama yaitu memperoleh response yang tepat untuk
20
memecahkan problem yang dihadapi. Belajar yang penting bukan
mengulangi hal-hal yang harus dipelajari, tetapi mengerti atau
memperoleh insight. Sifat-sifat belajar dengan insight ialah:
 Insight tergantung dari kemampuan dasar
 Insight tergantung dari pengalaman masa lampau yang relevan
 Insight hanya timbul apabila situasi belajar diatur sedemikian rupa
sehingga segala aspek yang perlu dapat diamati.
 Insight adalah hal yang harus dicari, tidak dapat jatuh dari langit
Belajar dengan insight dapat diulangi
 Insight sekali didapat digunakan untuk menghadapi situasi-situasi
yang baru.
2. Teori Belajar menurut J.Burner
Kata Bruner belajar tidak untuk mengubah tingkah laku sseorang
tetapi untuk mengubah kurikulum sekolah menjadi sedemikian rupa
sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan mudah.
3. Teori Belajar dari Piaget
Pendapat Piaget mengenai perkembangan proses belajar pada anak
– anak adalah sebagai berikut:
a. Anak mempunyai struktur mental yang berbeda dengan orang
dewasa.
b. Perkembangan mental pada anak melalui tahap – tahap
tertentu menurut suatu urutan yang sama bagi semua anak.
c. Walaupun berlangsungnya tahap – tahap perkembangan itu
melaui suatu urutan tertentu, tetapi jangka waktu untuk berlatih
dari satu tahap ke tahap yang lain tidaklah selalu sama pada
setiap anak.
d. Perkembangan mental anak dipengaruhi oleh faktor
kemasakan, pengalamn, interaksi sosial, equilibration (proses
21
dari ketiga faktor di atas bersama – sama untuk membangun
dan memperbaik struktur mental).
e. Tahap perkembangan
4. Teori dari R. Gagne
Terhadap masalah belajar, Gagne memberikan dua definisi, yaitu:
a. Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam
pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku.
b. Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
diperoleh dari instruksi.
Mulai masa bayi manusia mengadakan interaksi dengan
lingkungan, tetapi baru bentuk”sensori-motor coordination”.
Kemudian ia mulai belajar berbicara dan menggunakan bahasa.
Kesanggupan untuk menggunakan bahasa ini penting
untuk belajar. Tugas pertama yang dilakukan anak ialah
meneruskan “soialisasi” dengan anak lain, atau orang dewasa,
tanpa pertentangan bahkan untuk membantumemenuhi
kebutuhan – kebutuhan keranahan dan konsiderasi pada anak
itu. Tugas kedua ialah belajar menggunakan simbol-simbol yang
menyatakan keadaan sekelilingnya seperti :gambar,huruf, angka,
diagram dan sebagainya
5. Purposeful Learning
Merupakan belajar yang dilakukan dengan sadar untuk mencapai
tujuan dan yang akan:
a. Dilakukan siswa sendiri tanpa perintah atau bimbingan orang lain.
b. Dilakukan siswa dengan bimbingan orang lain di dalam situasi
belajar mengajar di sekolah.
22
d) Prinsip – prinsip belajar
1. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar.
2. Sesuai hakikat belajar.
3. Sesuai matri/bahan yang harus dipelajari.
4. Syarat keberhasilan belajar.
e) Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar
1. Faktor intern
Merupakan faktor yang terdapat di dalam diri manusia. terdiri atas
tiga faktor yaitu:
a. Faktor jasmaniah
1) Faktor kesehatan
Kesehatan sesorang berpengaruh terhadap belajarnya.
Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan
seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat, kurang
bersemangat, mudah pusing, mengantuk
jika badannya lemah kurang darah ataupun gangguan –
gangguan kelainan – kelainan fungsi alat indera serta
tubuhnya.
2) Cacat tubuh
Cacat tubuh adalah suatu yang menyebabkan kurang baik
atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan.
b. Faktor psikologis
Ada tujuh faktor psikologis yang mempengaruhi belajar
sebagai berikut:
1) Intelegensi
Menurut J.P.Chaplin (dalam Slameto, 2010 : 55-59),
intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu
kecakapan untuk menghadapi,
menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif,
23
mengetahui menggunakan konsep – konsep yang abstrak secara
efektif.
2) Perhatian
Menurut Ghazali (dalam Slameto, 2010 :56) perhatian
adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-
mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan
objek.
3) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
4) Bakat
Menurut Hilgard (dalam Slameto, 2010 : 57) bakat adalah
kemampuan untuk belajar dimana kempuan tersebut terealisasi
menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar dan berlatih.
5) Motif
Motif erat hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai
dalam menentukan tujuan dapat disadari atau tidak akan tetapi
untuk mencapai tujuan tersebut perlu berbuat sedangkan
penyebab berbuat adalah motif sebagai daya penggerak.
6) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan
seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk
melaksanakan kecakapan baru.
7) Kesiapan
Menurut James Drever (dalam Slameto, 2010 : 59),
kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau
bereaksi.
c. Faktor kelelahan
rohani (bersifat psikis). Kelelahan jasmani terlihat dengan
lemah lunglainya tubuh dari timbul kencenderungan untuk
membaringkan badan. Terjadi karena substansi sisa di dalam tubuh
24
sehingga darah kurang lancar pada bagian-bagian tertentu.
Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan
dan kebosanan,sehingga minat dan doronganuntuk menghasilkan
sesuatu hilang.
2. Faktor ekstern
Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dapat dibedakan
menjadi 3 faktor yaitu:
a. Faktor keluarga
Siswa menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua
mendidik, relasi antara anggota keluarga suasana rumah tangga,
keadaan ekonomi keluarga.
b. Faktor sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode
mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan
siswa, disiplin sekolah, pelajaran, dan waktu sekolah.
c. Faktor masyarakat
Masyarakat merupakan kaktor ekstern yang juga berpengaruh
terhadap belajarsiswa. Pengaruh terjadi karena keberadaan siswa di
masyarakat.
2. Mengajar
a. Teori-teori mengajar
Teori – teori yang dimaksud dikaitkan dengan apa mengajar itu.
1) Definisi lama:mengajar ialah penyerahan kebudayaan berupa
pengalaman – pengalaman dan kecakapan kepada anak didik kita.
2) Definisi dari DeQueliy dan Ghazali : mengajar adalah
menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling
singkat dan tepat.
3) Definisi yang modern dari Negara-negara yang sudah
maju:”teaching is the guidance of learning”. Mengajar adalah
bimbingan kepada siswa dalam proses belajar.
25
4) Kilpatrik menunjukkan definisi mengajar yang tegas, dengan dasar
pemikiran pada gambaran perjuangan hidup umat manusia.
5) Alvin W.Howard
Mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing,
seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill, attitude,
ideals (cita-cita), appreciations (penghargaan) dan knowledge.
c. Prinsip – prinsip mengajar
1) Perhatian
2) Aktivitas
3) Apersepsi
4) Peragaan
5) Repetis
6) Korelasi
7) Konsentrasi
8) Sosialisasi
9) Individualistis
10) Evaluasi
B. Pengertian prestasi belajar
Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan
keberhasilansiswa dalam memperolah prestasi. Dan untuk mengetahui
berhasil tidaknya seseorang dalam belajar, maka perlu dilakukan evaluasi.
Adapun prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya aktivitas
belajar yang telah dilakukan.
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan
prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Prestasi belajar pada
umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar
meliputi aspek pembentukan watak peserta didik. Zaenal Arifin (2009:12)
menyebutkan bahwa prestasi belajar merupakan suatu masalah yang
bersifat perenial dalam kehidupan manusia, karena sepanjang rentang
26
kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan
kemampuan masing–masing.
Menurut Lanawati (dalam Reni Akbar-Hawadi, 2006:168), Prestasi
belajar adalah hasil penilaian pendidik terhadap proses belajar dan hasil
belajar siswa sesuai dengan tujuan instruksional yang menyangkut isi
pelajaran dan perilaku yang diharapkan dari siswa.
Berdasarkan kedua pendapat diatas tentang prestasi belajar maka
dapat disimpulkan bahwa, prestasi belajar merupakan kecakapan atau hasil
konkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu. Dan prestasi
dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses
pembelajaran, dalam bentuk nilai tes yang diberikan oleh pendidik. Nilai
tersebut terutama dilihat dari aspek kognitifnya, Karena aspek ini yang
sering dinilai oleh guru untuk melihat penguasaan pengetahuan dan
keterampilan sebagai ukuran pencapaian hasil belajar.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Miranda,
Winkel, dan Santrock (dalam Reni Akbar Hawadi, 2006:168) menyatakan
bahwa prestasi belajar siswa ditentukan oleh faktor-faktor yang ada pada
siswa, pada lingkungan keluarga, pada lingkungan sekolah dan pada
lingkungan sosial yang lebih luas.
Menurut Kartini Kartono (dalam Tulus, 2004:80) ada beberapa
faktor penghambat prestasi belajar, yaitu: Pertama, penghambat dari dalam
meliputi faktor kesehatan, kecerdasan, perhatian, minat dan bakat. Kedua,
penghambat dari luar meliputi faktor keluarga, sekolah, disiplin sekolah,
masyarakat, lingkungan tetangga dan faktor aktifitas organisasi.
Berdasarkan beberapa uraian diatas, maka jika seseorang gagal
dalam studi atau kurang baik prestasinya, belum tentu karena tidak pandai.
Kegagalan atau kurang baiknya prestasi siswa dapat terjadi karena faktor-
faktor tersebut.
C. Model pembelajaran
Model pembelajaran adalah prosedur sistematis saat
mengorganisasikan pengalaman belajar buat meraih tujuan belajar. Dapat
27
juga diartikan satu pendekatan yang dipakai didalam aktivitas
pembelajaran.
Jadi, sesungguhnya model pembelajaran mempunyai makna yang
sama juga dengan pendekatan, kiat atau metode pembelajaran. Sekarang
ini sudah banyak dikembangkan beraneka macam model pembelajaran,
dari yang simpel sampai model yang agak kompleks dan rumit sebab
membutuhkan banyak alat bantu didalam penerapannya.
Ciri-ciri model pembelajaran:
1. Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh para pencipta atau
pengembangnya.
2. Landasan pemikiran perihal apa dan bagaimana siswa belajar.
3. Perilaku mengajar yang diperlukanagar model tersebut bisa
dilaksanakan dengan berhasil.
4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat
terwujud.
Pilih model pembelajaran yang baik. Jadi seorang guru mesti dapat
pilih model pembelajaran yang sesuai untuk peserta didik. Sebab itu saat
memilih model pembelajaran, guru mesti memperhatikan kondisi atau
keadaan siswa, bahan pelajaran dan sumber-sumber belajar yang ada
supaya penggunaan model pembelajaran bisa diterapkan dengan efektif
dan mendukung kesuksesan belajar siswa.
Seorang guru diinginkan mempunyai semangat dan motivasi
pembaharuan didalam proses pembelajaran yang dijalaninya. Menurut
Sardiman a. M. ( 2004 : 165 ), guru yang kompeten adalah guru yang
dapat mengelola program belajar-mengajar. Mengelola disini mempunyai
makna yang luas yang menyangkut bagaimana seorang guru dapat
menguasai keterampilan dasar mengajar, layaknya membuka dan menutup
pelajaran, menjelaskan, menvariasi media, ajukan pertanyaan, mengasih
penguatan, dan seterusnya, juga bagaimana guru menerapkan kiat, teori
belajar dan pembelajaran, dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
28
Pendapat sama dikemukakan oleh Colin Marsh ( 1996 : 10 ) yang
menyebutkan bahwa guru mesti mempunyai kompetensi mengajar,
menyemangati peserta didik, buat model instruksional, mengelola kelas,
berkomunikasi, berencana pembelajaran, dan mengevaluasi. Semua
kompetensi tersebut mendukung kesuksesan guru saat mengajar.
Tiap-tiap guru mesti mempunyai kompetensi adaptif terhadap tiap-tiap
perubahan ilmu dan pengetahuan dan kemajuan di bidang pendidikan, baik
yang menyangkut perbaikan mutu pembelajaran ataupun semua perihal
yang terkait dengan peningkatan prestasi belajar peserta didiknya.
29
BAB 3
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subyek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu
1. Subyek
Subyek Penelitian dalam penelitian ini adalah kelas V SDN 4
Katobu, yang aktif dan terdaftar pada semester genab tahun 2014/2015
yang berjumlah 17orang, 10 orang laki-laki dan 7 orang perempuan..
2. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada SDN 11 Parigi pada semester
genapl Tahun Pelajaran 2013/2014.
3. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran
2013/2014
4. Pihak yang Membantu
Dalam pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran ini dibantu
oleh teman sejawat sebagai observer.
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Rencana tindakan mengganbarkan prosedur pengembangan
penelitian tindakan kelas yang meliputi: (1) perencanaan (2) pelaksanaan
tindakan (3) observasi dan evaluasi, serta (4) refleksi.
Adapun jenis kegiatan setiap tindakan adalah sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
Kegiatan ini diawali dengan orientasi, yaitu studi pendahuluan
sebelum tin-dakan penelitian dilakukan. Dalam hal ini dilakukan bersama
oleh guru dan peneliti terhadap praktek pembelajaran yang dilakukan oleh
guru di dalam kelas.
30
Berdasarkan hal tersebut di atas maka disusunlah rencana tindakan
yang hendak dilaksanakan berupa rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) selama proses pelaksanaan pembelajaran IPA dengan
menggunakan model pembe-lajaran koperatif tipe TGT. Selain itu, pada
tahap perencanaan ini peneliti juga, mengkomuni-kasikan lembar
observasi yang akan digunakan oleh observer pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
2. Pelaksanaan Tindakan
Yaitu praktek pembelajaran yang nyata berdasarkan rencana
tindakan yang telah disusun bersama sebelumnya. Tindakan ini ditujukan
untuk memperbaiki ke-adaan atau proses pembelajaran.
3. Observasi dan Evaluasi
Yaitu pendokumentasian terhadap proses tindakan. Pada tahap ini
observer mengobservasi segala tindakan atau aktivitas yang dilakukan
oleh guru dengan menggunakan lembar observasi dalam proses
pembelajaran ketika mengguna-kan model pembelajaran koperatif tipe
TGT dalam pembelajaran IPS. Pada se-tiap akhir tindakan dilakukan tes
tindakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar setiap siklus
tindakan yang dilakukan oleh guru.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk menemukan, mengkaji dan merenungkan
kembali tindakan yang telah dilakukan. Dan refleksi ini dilakukan pada
setiap akhir pelaksanaan suatu tindakan. Refleksi dilakukan secara
kolaboratif antara peneliti dengan observer, dimaksudkan untuk
menemukan dan merekonstruksi makna situasi sosial, serta untuk
mendapatkan dasar bagi perbaikan rencana tindakan selanjutnya.
Keempat tahap tersbut di atas dapat digambarkan dalam bagan seperti
berikut
31
:
Gambar 3.1 Skema Pelaksanaan PTK (Tim Pelatih Proyek PGSM, 1999: 27)
C. Analisis Data
Data dalam penelitian ini terdiri dari data kualitaif dan data
kuantitatif. Data kualitatif dimaksudkan untuk mendapatkan data tentang
proses pelaksanaan pembelajaran ketika guru menggunakan model
pembelajaran integrated dalam proses pembelajaran IPA. Data kualitatif
ini diperoleh melalui observasi dengan menggunakan lembar observasi.
Sedangkan data kuantitatif dimaksudkan untuk memperoleh data
tentang hasil belajar siswa ketika guru menggunakan model pembelajaran
integated dalam pembelajaran IPA. Data kuantitatif ini diperoleh melalui
hasil tes pada setiap siklus tindakan.
Pelaksanaan Tindakan
Tindakan IPermasalahan
Alternatif Pemecahan
(Rencana Tindakan)
Siklus
I
Terselesaik
an
Refleksi
I
Analisis Data I
(Evaluasi)
Observasi I
(Monitoring
Pelaksanaan
Tindakan II
Alternatif Pemecahan
(Rencana Tindakan)
Belum
Terselesaikan
Siklus
II
Analisis Data II
(Evaluasi)
Observasi II
(Monitoring)
Refleksi II
Terselesaikan
SUDAH
TERSELESAIKAN
32
Berdasarkan perolehan data tersebut, maka selanjutnya dilakukan
analisis. Data kualitaif dianalisis secara deskriptif kualitatif, berdasarkan
hasil observasi dari observer. Sedangkan data kuantitatif dianalisis secara
deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rumus:
Jumlah jawaban yang benar X 100%
Tingkat Pengguasaan = Jumlah Soal maksimal
A. Mames dalam Rustam (2010: 53)
Persentase (%) ketuntasan:
Jumlah Siswa Yang Tuntas X 100%
Jumlah Siswa
33
BAB IV
Hasil Dan Pembahasan
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Siklus 1
a. Perencanaan Siklus I
Dengan mempertimbangkan masalah yang terjadi
sebelumnya lalu pada tahapan siklus I ini peneliti bersama dengan
observer/teman sejawat melakukan diskusi tentang hal-hal yang akan
dilakukan dalam upaya perbaikan siklus I sebelum kegiatan
penelitian dilaksanakan, adapun yang menjadi hasil perencanaan
siklus I dilakukan sebagai berikut :
1. Menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang
sudah dirancang berdasarkan perbaikan atas masalah yang ada
2. Menyiapkan alat observasi proses pembelajaran dalam hal ini
Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Lembar Observasi
Aktivitas Siswa
3. Menyiapkan alat evaluasi pembelajaran siklus I
b. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Setelah semuanya dipersiapkan pada saat bersamaan dengan
waktu yang sudah disiapkan maka dilakukan pelaksanaan proses
pembelajaran siklus I untuk mata pelajaran IPS pada materi
pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sebanyak 1 kali pertemuan dimuali dari membuka pembelajaran,
melaksanakan kegiatan inti melalui penggunaan metode bervariasi,
memberi kesempatan siswa berdiskusi melakukan presentasi, tanya
jawab, merangkum lalu mengakhiri pembelajaran. Pelaksanaan
proses pembelajaran siklus I dilakukan diobservasi oleh teman
sejawat atas nama Hartina, S.Pd.SD.
34
c. Observasi dan Evaluasi Siklus I
Observasi dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran
dan dilaksanakan berupa observasi terhadap aktivitas guru dan
observasi terhadap aktivitas siswa. Lalu setelah proses pembelajaran
diadakan evaluasi siklus I, yang seluruhnya hasilnya sebagai berikut:
1. Observasi Aktivitas Guru
Aktivitas guru pada proses pembelajaran IPS Kelas IV dan diuraikan
seperti tabel berikut
Tabel 3.1. Aktivitas Guru Pada Siklus I
No. Aktivitas Guru Yang Diamati
Pelaksanaan
Pembelajaran
Ada Tidak
1. Melakukan pekerjaan rutin pembelajaran 
2. Memberi motivasi pembelajaran 
3. Menyiapkan tujuan pembelajaran 
4. Mengaitkan pembelajaran dengan pembelajaran
sebelumnya

5. Menyiapkan materi singkat 
6. Membagi kelompok 
7. Memberi penguatan atas jawaban siswa 
8. Memberi kesempatan bertanya dan menjawab 
9. Memberi penghargaan atas jawaban siswa 
10. Melakukan evaluasi 
11. Membantu murid menyimpulkan materi 
12. Menutup pelajaran 
Jumlah masing-masing 6 6
Persentase 50%
Observasi terhadap aktivitas guru siklus I menghasilkan aktivitas
pengamatan terhadap pembelajaran IPS kelas IV masih jauh dari
pencapaian target, sebab baru mencapai persentase ketuntasan 50%.
Ini masih jauh dari batasan ketuntasan persentase sebesar 80%.
35
2. Observasi Aktivitas Siswa
Pengamatan aktivitas siswa pada proses pembelajaran IPS Kelas IV
dan diuraikan seperti tabel berikut :
Tabel 3.2 Aktivitas Siswa Pada Siklus I
No. Aktivitas Guru Yang Diamati
Pelaksanaan
Pembelajaran
Ada Tidak
1. Aktif dan terlihat siap menerima pembelajaran 
2. Memperhatikan penjelasan guru 
3. Menanggapi dan merespons informasi guru 
4. Mengungkapkan masalah yang tidak dipahami
pada saat guru memberi penjelasan materi
pelajaran

5. Menunjukkan semangat/kegairahan dalam
pembelajaran

6. Aktif berinteraksi sesama teman dalam proses
belajar

7. Memberi tanggapan atas pertanyaan siswa 
8. Melakukan kegiatan merangkum materi
pembelajaran

9. Mencatat penugasan yang diberikan guru 
Jumlah masing-masing 6 3
Persentase 66,66%
Berdasarkan pada tabel di atas diperoleh aktivitas siswa belajar IPS di
Kelas IV baru 66,66%, jauh dari yang diharapkan. Hampir
seluruhnya target belum tercapai.
3. Hasil Belajar Siswa Siklus I
36
Setelah proses pembelajaran dilaksanakan pada siklus I maka
dilakukan evaluasi terhadap siswa mata pelajaran IPS di Kelas IV SD
Negeri 11 Parigi Kecamatan Parigi Kabupaten Muna. Hasil evaluasi
tersebut diperoleh data sebagai berikut
Tabel 3.3 Hasil Evaluasi Siklus I
IPA Kelas IV (KKM = 60)
No. Nama Siswa Nilai
Keterangan
Tuntas Tidak
1. Deo Hikman 50 
2. Eka Surya Yanuardi. D 60 
3. Fauzan 60 
4. Kardi 55 
5. Karman 50 
6. Risky Alafatama 50 
7. Rizki Alfadila 70 
8. Rian Saputra 75 
9. Sukriadi Saputra 50 
10. Yulman 75 
11. Yulfin 50 
12. Calista Aurelia Putri. D 60 
13. Dewi Mustika 50 
14. Fanti 40 
15. Fatma Wati 75 
16. Hasni 70 
17. Wiwin 50 
Jumlah 990 8 9
Rata-rata 58,2
Persentase Tuntas 47%
Berdasarkan tabel hasil belajar siswa pada siklus I, untuk IPA Kelas
V dengan model penggunaan metode integrated dari 17 siswa yang
diteliti baru memperoleh rata-rata hasil belajarnya 58,2 dengan
37
ketuntasan klasikal 47 %. Artinya hasil belajar IPA tersebut masih
jauh dari pencapaian ketuntasan penilaian.
d. Refleksi Siklus I
Proses pembelajaran siklus I sudah dilakukan berdasarkan
perbaikan atas identifikasi masalah pembelajaran sebelumnya. Hasil
capaian pembelajaran siklus I diuraikan berikut :
Pengamatan pembelajaran IPA di Kelas V 11 Parigi melalui
pemberian tugas berkoreksi, terhadap aktivitas guru, aktivitas siswa
dan hasil belajar siklus I dengan melakukan beberapa perbaikan
diantaranya :
1. Guru harus memberikan motivasi lebih banyak lagi
2. Guru harus memberikan kesempatan umpan balik pada siswa
3. Memberi kesempatan berinteraksi
4. Pembagian kelompok harus mewakili heterogenitas siswa dalam
kelas
5. Guru memantau kerja kelompok.
1. Siklus II
a. Perencanaan Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka proses
pembelajaran dilanjutkan ke siklus II dengan merancang perbaikan yang
lebih menekankan pada hal-hal yang belum terlaksana di siklus I, adapun
yang menjadi hasil perencanaan pada siklus II disiapkan sebagai berikut :
1. Menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang sudah
memuat perbaikan
2. Menyiapkan alat observasi proses pembelajaran dalam hal ini
Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Lembar Observasi Aktivitas
Siswa
3. Menyiapkan alat evaluasi pembelajaran siklus II
38
b. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Setelah semuanya dipersiapkan pada saat bersamaan dengan
waktu yang sudah disiapkan maka dilakukan pelaksanaan proses
pembelajaran siklus II untuk mata pelajaran IPA sebanyak 1 kali
pertemuan dimulai dari membuka pembelajaran, melaksanakan kegiatan
inti melalui penggunaan metode bervariasi, memberi kesempatan siswa
berdiskusi melakukan presentasi, tanya jawab, merangkum lalu
mengakhiri pembelajaran. Pelaksanaan proses pembelajaran siklus II
diobservasi masih oleh teman sejawat atas nama Wa Ode Mushija, S.Pd.
c. Observasi dan Evaluasi Siklus II
Observasi dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran
dan dilaksanakan berupa observasi terhadap aktivitas guru dan observasi
terhadap aktivitas siswa. Lalu setelah proses pembelajaran diadakan
evaluasi siklus II, yang seluruhnya hasilnya sebagai berikut :
1. Observasi Aktivitas Guru
Pengamatan aktivitas guru pada proses pembelajaran IPA Kelas V
SDN 11 Parigi, diuraikan seperti tabel berikut :
Tabel 3.4 Aktivitas Guru Pada Siklus II
No. Aktivitas Guru Yang Diamati
Pelaksanaan
Pembelajaran
Ada Tidak
1. Melakukan pekerjaan rutin pembelajaran 
2. Memberi motivasi pembelajaran 
3. Menyiapkan tujuan pembelajaran 
4. Mengaitkan pembelajaran dengan pembelajaran
sebelumnya

5. Menyiapkan materi singkat 
6. Membagi kelompok 
7. Memberi penguatan atas jawaban siswa 
39
8. Memberi kesempatan bertanya dan menjawab 
9. Memberi penghargaan atas jawaban siswa 
10. Melakukan evaluasi 
11. Membantu murid menyimpulkan materi 
12. Menutup pelajaran 
Jumlah masing-masing 7 5
Persentase 58,33%
Observasi terhadap aktivitas guru siklus II menghasilkan aktivitas
pengamatan terhadap pembelajaran IPA kelas IV baru mencapai
persentase ketuntasan 58,33% belum tercapai dari apa yang
diharapkan dalam penelitian ini dan masih jauh dibawah batasan
ketuntasan penelitian sebesar 80%.
2. Observasi Aktivitas Siswa
Pengamatan aktivitas siswa pada proses pembelajaran IPA Kelas V
dan diuraikan seperti tabel berikut :
Tabel 3.5. Aktivitas Siswa Pada Siklus II
No. Aktivitas Guru Yang Diamati
Pelaksanaan
Pembelajaran
Ada Tidak
1. Aktif dan terlihat siap menerima pembelajaran 
2. Memperhatikan penjelasan guru 
3. Menanggapi dan merespons informasi guru 
4. Mengungkapkan masalah yang tidak dipahami
pada saat guru memberi penjelasan materi
pelajaran

5. Menunjukkan semangat/kegairahan dalam
pembelajaran

6. Aktif berinteraksi sesama teman dalam proses
belajar

40
7. Memberi tanggapan atas pertanyaan siswa 
8. Melakukan kegiatan merangkum materi
pembelajaran

9. Mencatat penugasan yang diberikan guru 
Jumlah masing-masing 7 2
Persentase 77,77%
Berdasarkan pada tabel di atas diperoleh aktivitas siswa belajar IPAdi
Kelas V baru 77,77%, belum sesuai dengan yang diharapkan. Akan
tetapi berhubung belum tercapai, maka aktivitas tetap merekomendasi
untuk melanjutkan penelitian.
3. Hasil Belajar Siswa Siklus II
Setelah proses pembelajaran siklus II dilaksanakan, maka dilakukan
evaluasi terhadap siswa mata pelajaran IPA di Kelas V SDN 11
Parigi Kecamatan Parigi Kabupaten Muna. Hasil evaluasi tersebut
diperoleh datanya sebagai berikut :
Tabel 3.6. Hasil Evaluasi Siklus II
IPAKelas V (KKM = 60)
No. Nama Siswa Nilai
Keterangan
Tuntas Tidak
1. Deo Hikman 55 
2. Eka Surya Yanuardi. D 65 
3. Fauzan 60 
4. Kardi 60 
5. Karman 60 
6. Risky Alafatama 55 
7. Rizki Alfadila 70 
8. Rian Saputra 75 
9. Sukriadi Saputra 55 
10. Yulman 75 
11. Yulfin 60 
41
12. Calista Aurelia Putri. D 60 
13. Dewi Mustika 55 
14. Fanti 50 
15. Fatma Wati 75 
16. Hasni 70 
17. Wiwin 50 
Jumlah 1050 11 6
Rata-rata 61,77
Persentase Tuntas 64,70%
Berdasarkan tabel hasil belajar siswa pada siklus II, untuk IPA Kelas
V dengan model penggunaan metode bervariasi dari 17 siswa yang
diteliti baru memperoleh rata-rata hasil belajarnya 61,77 dengan
ketuntasan klasikal baru 64,70%. Artinya hasil belajar IPS tersebut
masih dibawah pencapaian ketuntasan penelitian.
d. Refleksi Siklus II
Proses pembelajaran siklus II sudah dilakukan berdasarkan perbaikan
atas identifikasi masalah pembelajaran sebelumnya. Hasil capaian
pembelajaran siklus II diuraikan berikut :
Pengamatan pembelajaran IPS di Kelas IV SD Negeri 11 Parigi
melalui penggunaan metode bervariasi, terhadap aktivitas guru siklus
II dan aktivitas siswa siklus II serta hasil belajar siklus II harus
memperbaiki kekurangan dan kelemahannya diantaranya :
1. Guru harus menekankan dalam diskusi kelompok dan tanya
jawab
2. Guru menegaskan dengan mengungkapkan masalah yang belum
jelas
3. Guru harus melakukan evaluasi
42
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Hasil studi pendahuluan dokumen hasil belajar siswa kelas V SDN
11 Parigi Kecamatan Parigi Kabupaten Muna pada tanggal 5 Mei 2014
diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada
kompetensi dasar pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat hanya mencapai 50 % dari 17 siswa. Salah satu penyebab
menurunnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA penggunaan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA penggunaan metode yang kurang
akurat dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar perlu memperhatikan
metode yang benar-benar digunakan secara optimal dalam proses
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SDN 11
Parigi Kecamatan Parigi Kabupaten Muna.
Untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran,
penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan
kelas. Disamping untuk memperbaiki pembelajaran pelaksanaan perbaikan
pembelajaran ini juga ditujukan untuk memenuhi tugas sebagai syarat dalam
mata kuliah pemantapan kemampuan profesional (PKP).
Seorang guru harus memiliki kemampuan mengajar, karena tugas
guru yang paling utama adalah mengajar. Dengan demikian untuk mencapai
keberhasilan dalam mengajar, guru harus memiliki kemampuan dasar dalam
melaksanakan tugasnya. Disamping itu guru memilki banyak peranan yang
diperlukan diri guru sebagai pendidik diantaranya sebagai korektor,
inspirator, informator, organisator, motivator, inisiator, fasilitator,
pembimbing, demonstrator, pengelola kelas, mediator, supervisor dan sebagai
evaluator.
Belajar merupakan suatu proses aktivitas sehingga terjadi perubahan
yang positif dan tetap dalam tingkah laku yang diwujudkan dalam
kepribadian seseorang. Belajar juga dapat dikatakan sebagai tersebut
merupakan proses modifikasi diri ahli tentang belajar. Belajar adalah
serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh perubahan tingkah laku
43
sebagai hasil dari pengalaman. Individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, efektif dan psikomotor.
Hasil belajar adalah penelitian tentang kemajuan dan perkembangan
siswa, yang berkenaan dengan penugasan yang disajikan kepada siswa serta
memiliki nilai-nilai dalam kurikulum. Hasil belajar adalah
pemeriksaan/penilaian pekerjaan dapat diartikan bermacam-macam oleh
karena itu penafsiran tentang belajar tergantung daya nalar orang yang
mendeskripsikan.
Berdasarkan hasil penelitian proses pembelajaran yang berlangsung
sebanyak 3 (tiga) siklus, maka akan diuraikan pembahasan untuk masing-
masing hasil perbaikan yang dilakukan pada dua pembelajaran sebagai
berikut :
- Pembahasan perbaikan pembelajaran IPA kelas V SDN 11 Parigi
Kecamatan Parigi Kabupaten Muna melalui penggunaan metode
bervariasi.
Hasil observasi terhadap aktivitas guru siklus I sebesar 50%
meningkat menjadi 58,33% siklus II, namun belum mencapai target. Kegiatan
dilanjutkan ke siklus III dan telah mencapai 91,66%. Artinya aktivitas guru
pada pembelajaran IPA kelas V SDN 11 Parigi Kecamatan Parigi Kabupaten
Muna dapat ditingkatkan melalui model penggunaan metode
integratedervariasi.
Hasil observasi terhadap aktivitas siswa siklus I sebesar 60%
meningkat 66,66% menjadi 77,77% siklus II, namun belum mencapai target,
kegiatan dilanjutkan ke siklus III dan telah mencapai ketuntasan 88,88%.
Artinya aktivitas guru pada pembelajaran IPA kelas V SDN 11 Parigi
Kecamatan Parigi Kabupaten Muna dapat ditingkatkan melalui penggunaan
metode integrated
Dengan meningkatnya aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam
pembelajaran IPA Kelas V berdampak positif terhadap hasil belajarnya
terlihat siklus I baru mencapai rata-rata 58,2 dengan ketuntasan klasikal
47,0% meningkat di siklus II dengan rata-rata 61,77 secara klasikal 64,70%,
44
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sesuai dengan pembahasan hasil penelitian tindakan dan
refleksianalisis data hasil perbaiakan pembelajaran IPA maka dapat
penulis dapat menyimpulkan bahwa :
Dalam pembelajaran integrated guru hendaknya memperhatikan
kecenderungan – kecenderungan yang sedang di alami oleh siswa yang
beranjak dari hal – hal konkrit, serta memandang sesuatu yang dipelajari
sebagai kebutuhan dapat meningkatkan motivasi, semangat dan minat
siswa kelas V SDN 11 Parigi terhadap pembelajaran IPA
1. Penerapan model integrated dalam pembelajaran IPA dapat
meningkatkan perolehan siswa kelas V SDN 11 Parigi terhadap
pembelajaran IPA
2. Keberhasilan pelaksanaan perbaikan pembelajaran IPA secara individu
maupun klasikal dikategorikan tuntas setelah pelaksanaan tindakan
perbaikan pembelajaran pada siklus II
B. SARAN
1. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran IPA dan
PKn pada siswa kelas V SDN 11 Parigi khususnya dan semua SD di
wilayah Kabupaten Muna agar pembahasan konsep materi bahan ajar
dapat menerapkan pembelajaran integrated.
2. Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) agar dilakukan terus
menerus oleh setiap guru mata pelajaran untuk mengetahui berbagai
kekurangan dan kelemahan sebagai langkah untuk memperbaiki
kegiatan pembelajaran sekaligus untuk meningkatkan kualitas
pendidkan pada masa mendatang.
3. Mata kuliah PKP sebaiknya diintegrasikan pada mata kuliah TAP
karena kedua mata kuliah tersebut memiliki kesamaan.
45
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, dkk (2008) Materi Pokok PDGK4501 Pemantapan Kemampuan
Profesional (panduan)
Anonym, 2003 Majalah Faslitator, Wahana Informasi dan Komunikasi
Pendidikan, Jakarta: Dirjen Dikdasmen, Departemen Pendidikan Nasional.
Fogarty, R,1991. How To Integrate the Curricula. Palatine Illionis; Skylight
Publishing.
Mc.Neil,JD. 1997.curiculum A Comprehensive Introduction,Boston.Liitle Brown
and co.
Serniawan,C,dkk.1992. pendekatan Keerampilan Proses. Jakarta.PT.Gramedia
Undang – Undang No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta: Sekneg

Contenu connexe

Tendances

Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakYuns Saragih
 
Kata pengantar pkp
Kata pengantar pkpKata pengantar pkp
Kata pengantar pkpCha Maricha
 
PTK modul 3 (merancang PTK)
PTK modul 3 (merancang PTK)PTK modul 3 (merancang PTK)
PTK modul 3 (merancang PTK)Srinah Yanti
 
Pembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SDPembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajarLaporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajarningrumintan
 
Surat pengantar lomba
Surat pengantar lombaSurat pengantar lomba
Surat pengantar lombaRitma Ariesha
 
pembelajaran ipa di sd
pembelajaran ipa di sdpembelajaran ipa di sd
pembelajaran ipa di sdendang zr
 
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruFormat APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruAkang Juve
 
jurnal pembimbingan supervisor
jurnal pembimbingan supervisor jurnal pembimbingan supervisor
jurnal pembimbingan supervisor Smile Honay
 
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docxCONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docxFriscaDwiSeptianaPut
 
Format supervisi penilaian proses belajar mengajar
Format supervisi penilaian proses belajar mengajarFormat supervisi penilaian proses belajar mengajar
Format supervisi penilaian proses belajar mengajarRoyadi Nusa
 
PPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD
PPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SDPPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD
PPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SDFitriadina1
 
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah DasarInstrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah DasarRoHim MohaMad
 
1. contoh RPP KELAS 5 KURIKULUM 2013
1. contoh RPP KELAS 5 KURIKULUM 20131. contoh RPP KELAS 5 KURIKULUM 2013
1. contoh RPP KELAS 5 KURIKULUM 2013Drs Sukarma
 
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209Soal Universitas Terbuka
 

Tendances (20)

Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
 
Kata pengantar pkp
Kata pengantar pkpKata pengantar pkp
Kata pengantar pkp
 
PTK modul 3 (merancang PTK)
PTK modul 3 (merancang PTK)PTK modul 3 (merancang PTK)
PTK modul 3 (merancang PTK)
 
Pembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SDPembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika di SD
 
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajarLaporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
Laporan studi kasus tentang layanan bimbingan kesulitan belajar
 
Surat pengantar lomba
Surat pengantar lombaSurat pengantar lomba
Surat pengantar lomba
 
137163469 pkp-pgsd-2
137163469 pkp-pgsd-2137163469 pkp-pgsd-2
137163469 pkp-pgsd-2
 
pembelajaran ipa di sd
pembelajaran ipa di sdpembelajaran ipa di sd
pembelajaran ipa di sd
 
Laporan pkp martia
Laporan  pkp martiaLaporan  pkp martia
Laporan pkp martia
 
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruFormat APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
 
jurnal pembimbingan supervisor
jurnal pembimbingan supervisor jurnal pembimbingan supervisor
jurnal pembimbingan supervisor
 
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docxCONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
 
Format supervisi penilaian proses belajar mengajar
Format supervisi penilaian proses belajar mengajarFormat supervisi penilaian proses belajar mengajar
Format supervisi penilaian proses belajar mengajar
 
Program pembiasaan
Program pembiasaanProgram pembiasaan
Program pembiasaan
 
Laporan pkp pada mata pelajaran matematika
Laporan pkp pada mata pelajaran matematikaLaporan pkp pada mata pelajaran matematika
Laporan pkp pada mata pelajaran matematika
 
PPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD
PPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SDPPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD
PPT MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD
 
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah DasarInstrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
 
1. contoh RPP KELAS 5 KURIKULUM 2013
1. contoh RPP KELAS 5 KURIKULUM 20131. contoh RPP KELAS 5 KURIKULUM 2013
1. contoh RPP KELAS 5 KURIKULUM 2013
 
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
Contoh Laporan PKM UT PGSD - Pemantapan Kemampuan Mengajar PDGK4209
 
Laporan pkp yun diniati
Laporan pkp yun diniatiLaporan pkp yun diniati
Laporan pkp yun diniati
 

En vedette

En vedette (8)

Laporan pkp la firman
Laporan pkp la firmanLaporan pkp la firman
Laporan pkp la firman
 
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa materi hubungan a...
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan a...Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan a...
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa materi hubungan a...
 
Cover pkp eki
Cover pkp ekiCover pkp eki
Cover pkp eki
 
Pkp Metode jigsaw
Pkp Metode  jigsawPkp Metode  jigsaw
Pkp Metode jigsaw
 
Laporan pkp ut
Laporan pkp utLaporan pkp ut
Laporan pkp ut
 
Laporan pkp ipa
Laporan pkp ipaLaporan pkp ipa
Laporan pkp ipa
 
Pkp ut meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pemb...
Pkp ut meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pemb...Pkp ut meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pemb...
Pkp ut meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pemb...
 
Laporan pkp 2013 revisi
Laporan pkp 2013 revisiLaporan pkp 2013 revisi
Laporan pkp 2013 revisi
 

Similaire à Meningkatkan Hasil Belajar IPA

Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...Operator Warnet Vast Raha
 
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...Operator Warnet Vast Raha
 
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...Operator Warnet Vast Raha
 
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...Operator Warnet Vast Raha
 
SKRIPSI Bella Elpira.pdf
SKRIPSI Bella Elpira.pdfSKRIPSI Bella Elpira.pdf
SKRIPSI Bella Elpira.pdfehzadeArrzi
 
Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandung
Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandungTinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandung
Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandungMutiara Bunda Ulil Albab
 
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...Warnet Raha
 
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigi
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigiMeningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigi
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigiOperator Warnet Vast Raha
 
Pengantar Karya Tulis Ilmiah Es Krim Biji Durian
Pengantar Karya  Tulis Ilmiah Es Krim Biji DurianPengantar Karya  Tulis Ilmiah Es Krim Biji Durian
Pengantar Karya Tulis Ilmiah Es Krim Biji Duriandwinitatanisia
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...Warnet Raha
 
Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pokok sumber daya alam pada...
Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pokok sumber daya alam  pada...Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pokok sumber daya alam  pada...
Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pokok sumber daya alam pada...Operator Warnet Vast Raha
 

Similaire à Meningkatkan Hasil Belajar IPA (20)

Karya ilmiah ut
Karya ilmiah utKarya ilmiah ut
Karya ilmiah ut
 
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
 
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
 
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
 
Karya ilmiah
Karya ilmiahKarya ilmiah
Karya ilmiah
 
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
 
Kti akbid paramata ariati
Kti akbid paramata  ariatiKti akbid paramata  ariati
Kti akbid paramata ariati
 
SKRIPSI Bella Elpira.pdf
SKRIPSI Bella Elpira.pdfSKRIPSI Bella Elpira.pdf
SKRIPSI Bella Elpira.pdf
 
Laporan pkp pada mata pelajaran matematika2
Laporan pkp pada mata pelajaran matematika2Laporan pkp pada mata pelajaran matematika2
Laporan pkp pada mata pelajaran matematika2
 
Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandung
Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandungTinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandung
Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandung
 
han 2
han 2han 2
han 2
 
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...
 
Skripsi
Skripsi Skripsi
Skripsi
 
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigi
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigiMeningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigi
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigi
 
Pengantar Karya Tulis Ilmiah Es Krim Biji Durian
Pengantar Karya  Tulis Ilmiah Es Krim Biji DurianPengantar Karya  Tulis Ilmiah Es Krim Biji Durian
Pengantar Karya Tulis Ilmiah Es Krim Biji Durian
 
Laporan pkp pada mata pelajaran matematika
Laporan pkp pada mata pelajaran matematikaLaporan pkp pada mata pelajaran matematika
Laporan pkp pada mata pelajaran matematika
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Kti sinar hasri akbid paramata raha
Kti sinar hasri akbid paramata rahaKti sinar hasri akbid paramata raha
Kti sinar hasri akbid paramata raha
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG TABLET FE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KA...
 
Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pokok sumber daya alam pada...
Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pokok sumber daya alam  pada...Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pokok sumber daya alam  pada...
Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pokok sumber daya alam pada...
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Meningkatkan Hasil Belajar IPA

  • 1. 1 LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 11 PARIGI KECAMATAN PARIGI KABUPATEN MUNA MELALUI METODE INTEGRATED DALAM PEMBELAJARAN IPA Oleh NAMA : SRI MARYATI NIM : 822166015 POKJAR : C RAHA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ – KENDARI 2014
  • 2. 2 LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN Nama Mahasiswa : Sri Maryati NIM : 822166015 Program Studi : S1 PGSD Tempat Mengajar : SD Negeri 11 Parigi Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Siklus 1, Pertemuan 1 Hari Selasa, Tanggal 29 April 2014 Pertemuan 2 Hari Senin, Tanggal 5 Mei 2014 Siklus 2, Pertemuan 1 Hari Kamis, Tanggal 8 Mei 2014 Pertemuan 2 Hari Senin, Tanggal 12 Mei 2014 Masalah yang merupakan focus perbaikan: 1. Rendahnya hasil belajar IPA kelas V SDN 11 Parigi pada materi jenis-jenis tanah 2. Penerapan pembelajaran integrated untuk meningkatkan hasil belajar IPA pokok bahasan mendeskripsikan jenis – jenis tanah yang ada disekitar Raha, …Mei 2014 Menyetujui Supervisor 1, Mahasiswa Drs.H.Ld.Rafiudin R,M.Pd Sri Maryati NIP. 19550902 1984031001 NIM. 822166015
  • 3. 3 LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktek Pemantapan Kemampuan Profesional ( PKP ) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka ( UT ) seluruhnya merupakan karya saya sendiri. Adapun bagian – bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah. Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian – bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi. Termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai dengan perundang – undangan yang berlaku. Raha, Mei 2014 Yang membuat pernyataan, materai SRI MARYATI NIM : 822166015
  • 4. 4 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt, yang telah menganugrahkan rahmat, kesehatan, kekuatan, dan kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan laporan PKP dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 11 Parigi Kecamatan Parigi kabupaten Muna Melalui Metode Integrated Dalam Pembelajaran IPA” Rampungnya penulisan laporan PKP ini dengan baik atas arahan, bimbingan serta dukungan moril dari dosen pembimbing, maka dengan segala hormat yang dilandasi keikhlasan dan ketulusan penulis ucapkan terima kasih kepada Drs. H. Ld. Rafiudin R,M.Pd. selaku pembimbing I dan Dr. La Syawali S.Pd M.Kes selaku pembimbing II. Beliau berdua telah banyak meluangkan waktu, pikiran, tenaga, dan memberikan bimbingan kepada penulis. Lembaran kecil ini tidak dapat memuat rasa penghargaan dan ucapan terima kasih yang setinggi- tingginya, penulis persembahkan khusus kepada ayahanda tercinta Drs. Hasyim Tuake Siharis, M.Pd dan ibunda tercinta Karniati atas segala pengorbanannya dan doa yang tulus sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini pada waktu yang tepat, hanyalah doa yang penulis panjatkan agar segala kebajikannya bernilai ibadah dan diridhoi oleh Allah Swt. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
  • 5. 5 1. Rekan-rekan mahasiswa Universitas terbuka khususnya mahasiswa Pendidikan S1- PGSD angkatan 2007 yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah banyak memberikan bantuan berupa motivasi dan partisipasinya selama menjalani proses penulisan skripsi, semoga Allah Swt membalas semua kebaikan kalian. 2. Ponakan-ponakanku “ Obet, Oval, Olif, terimakasih, dengar suara kalian semua saya selalu termotivasi untuk dapat menyelesaikan laporan PKP ini. 3. Sahabat-sahabatku Ayu Abbas, La Uli, Zalmi,dll terimah kasih atas semua saran dan motivasinya selama penulisan laporan ini Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih jauh dari sempurna yang tidak layaknya seperti buku teks lainnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat diharapkan demi kesempurnaan dan perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan terutama bagi diri pribadi penulis. Raha, Mei 2014 Sri Mayati
  • 6. 6 DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul .............................................................................................................. i Lembar Pengesahan ....................................................................................................... ii Lembar Pernyataan Bebas Plagiat ................................................................................. iii Kata Pengantar ............................................................................................................. iv Daftar Isi ....................................................................................................................... vi Daftar Tabel .................................................................................................................. viii Daftar Gambar ............................................................................................................... ix Daftar Lampiran ........................................................................................................... x Abstrak .......................................................................................................................... xi BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1 A. Latar Belakang ......................................................................................... 1 1. Identifikasi Masalah ............................................................................. 1 2. Analisis Masalah .................................................................................. 2 B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ................................................ 3 D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran .............................................. 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA....................................................................................... 5 A. Deskripsi Konsep Pembelajaran ............................................................... 5 1. Hakekat Pembelajaran ........................................................................... 5 2. Pembelajaran Integrated ........................................................................ 6 B. Pengertian Prestasi Belajar ........................................................................ 14
  • 7. 7 C. Model Pembelajaran ................................................................................... 15 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN ........... 18 A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu ................ 18 B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran................................................... 18 C. Analisis Data .............................................................................................. 20 BAB. IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................... 22 A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ................................. 22 B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ............................. 31 BAB. V. PENUTUP.................................................................................................... 33 A. Kesimpulan.................................................................................................. 33 B. Saran dan Tindak Lanjut ............................................................................. 33 DAFTAR PUSTAKA
  • 8. 8 DAFTAR TABEL Halaman 1. Tabel 3.1. Aktivitas Guru Pada Siklus I ......................................................... 23 2. Tabel 3.2 Aktivitas Siswa Pada Siklus I......................................................... 24 3. Tabel 3.3 Hasil Evaluasi Siklus I.................................................................... 25 4. Tabel 3.4 Aktivitas Guru Pada Siklus II......................................................... 27 5. Tabel 3.5. Aktivitas Siswa Pada Siklus II....................................................... 28 6. Tabel 3.6. Hasil Evaluasi Siklus II.................................................................. 29
  • 9. 9 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1. Prosedur PenelitianTindakan Kelas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25
  • 10. 10 ABSTRAK Model pembelajaran Integrated merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk memecahkan masalahnya sendiri berdasarkan konsep dan keterampilan yang dimiliki sehingga siswa menjadi pembelajar yang mandiri. Dalam pembelajaran integrated siswa dilatih untuk belajar disekolah dasar umumnya sehingga siswa diharapakn dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa Mata pelajaran IPA adalah merupakan salah satu jenis pelajaran yang bermula dari pemahaman konsep. Apabila penanaman konsepnya kurang memuaskan maka sudah jelas siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar IPA. Sehingga banyak sekali kita menemukan siswa kurang menguasai pembelajaran IPA. Olehnya itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan terutama pada materi mendekripsikan jenis – jenis tanah. Upaya perbaikan pembelajaran dalam bentuk penelitian dengan menggunakan menggunakan model Integrated dan metode Tanya jawab, merupakan salah satu alternatif untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada topic mendeskripsikan jenis – jenis tanah Hasilnya dapat ditunjukan sebagai berikut: pada pra siklus dari 17 siswa yang mengikuti proses pembelajaran hanya 9 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM, siklus I mengalami peningkatan menjadi 11 siswa dari 17 siswa dan disiklus II meningkat menjadi 15 siswa dari 17siswa yang mengikuti proses pembelajaran. Hasil tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran Integrated dan Metode Tanya Jawab berhasil meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 11 Parigi Kabupaten Muna.
  • 11. 11 Kata Kunci: Mata Pelajaran IPA Model Pembelajaran Integrated dan Metode Tanya Jawab
  • 12. 12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1. Identifikasi Masalah Era globalisasi banyak diwarnai oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ( IPTEK ) yang memungkinkan adanya perubahan dalam proses pembelajaran yang terwujud melalui perbaiakan teknik an metode penyajian pembelajaran. Penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan berhadapan dengan berbagai tantangan yang sangat komplit sehingga pendidikan dituntut untuk menghasilkan Sumber Daya Alam ( SDM ) yang berkualitas Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional menyatakan bahwa pendididk adalah tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tertuama bagi pendidik pada Perguruan Tinggi. Dalam Undang - undang sistem pendidikan nasional telah dinyatakan bahwa pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Nilai – nilai maka pembelajaran Salah satu kesulitan siswa dalam belajar adalah memahami konsep – konsep pembelajaran yang abstrak dan materi yang disajikan guru hanya dalam bentuk member tahu denganc ara mengajar konvesional. Guru yang terbiasa menyajikan materi hanya dengan metode ceramah saja membuat siswa kurang mampu memahami apa yang disajikan oleh guru Model pembelajaran Integrated merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk memecahkan masalahnya sendiri berdasarkan konsep dan keterampilan yang dimiliki
  • 13. 13 sehingga siswa menjadi pembelajar yang mandiri. Dalam pembelajaran integrated siswa dilatih untuk belajar disekolah dasar umumnya sehingga siswa diharapakn dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa. Berdasrkan petunjuk diatas maka penulis dapta mengidentifkasi masalah sebagai berikut : a. Rendahnya Rendahnya minat belajar siswa kelas V SDN 11 Parigi Kabupaten Muna untuk mengikuti kegiatan pembelajaran IPA. b. Rendahnya perolehan hasil belajar siswa kelas V SDN 11 Parigi Kabupaten Muna pada mata pelajaran IPA c. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang membangkitkan siswa untuk berpikir kritis dan terampil dalam memecahkan masalah. 2. Analisis Masalah Dalam proses belajar mengajar pada pembelajaran IPA dengan evaluasi ternyata hasil belum mencapai standar ketuntasan belajar. Berdasarkan data tersebut saya selaku guru/peneliti meminta teman sejawat untuk mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan. Dari hasil diskusi dengan teman sejawat dan supervisor terungkap beberapa masalah. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas, maka saya sebagai guru di kelas V melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Menganalisis daftar hadir siswa b. Menganalisis daftar nilai siswa c. Melakukan refleksi terhadap perilaku mengajar saya di kelas. Dari analisis tersebut ditemukan faktor penyebab rendahnya nilai siswa dan kurangnya motivasi siswa adalah sebagai berikut: a. Hanya menggunakan satu metode / metode yang monoton. b. Pemilihan media yang kurang sesuai dengan materi c. Kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran
  • 14. 14 Siswa tidak diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti tentang materi yang diajarkan B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan berkaitan dengan penerapan model integrated dalam pembelajara IPA dan PKn siswa kelas V dan III SDN 11 Parigi serta hasil diskusi dengan teman sejawat maka yang menjadi salah satu penyebab rendahnya minat dan motivasi belajar yang berdampak pada rendahnya perolehan nilai hasil belajar siswa adalah model pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak dapat membangkitkan aktifitas dan motivasi siswa pada saat kegiatan proses pembelajaran. Sesuai dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang telah dikemukakan pada bagian pendahuluan, maka penulisan mener dapat merumuskan permasalahan yaitu “ Apakah dengan menerapkan model integrated dalam pembelajaran IPA kelas V dapat meningkatkan hasil belajar siswa SDN 11 Parigi “ C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dalam Kegiatan pembelajaran bertujuan untuk : 1. Meningkatkan perolehan nilai hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 11 Parigi 2. Mengetahui pengaruh penerapan model integrated dalam pembelajaran terhadap peningkatan hasil belajar IPA dan PKn siswa kelas V SDN 11 Parigi D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran Penelitian tindakan pwerbaikan pembelajaran diharapkan dapat memberikan manfaat untuk kemajuan pendidikan terutama kepada : 1. Guru
  • 15. 15 Manfaat penelitian bagi guru sebagai masukan untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran dikelas yang berpengaruh terhadap peningkatan prestasi siswa 2. Siswa Dapat meningkatkan minat dan motivsi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, meningkatkan keterampilan berfikir, keterampilan memecah masalah, membantu siswa untuk belajar mandiri. 3. Sekolah dan instansi terkait Hasil penelitian tindakan kelas dapat memberikan informasi untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas.
  • 16. 16 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Konsep Pembelajaran 1. Hakekat Pembelajaran Pembelajaran kata dasarnya belajar merupakan proses perubahan yang terjadi pada diri sendiri melalui pengamatan (reinforcement), sehingga terjadi perubahan yang bersifat permanen dan persinsten pada dirinya sebagai hasil pengalaman (learning is a change of behavior as a result of experience), demikian pendapat John Dewey, salah seorang ahli pendidikan Amerika Serikat dari aliran Behavioural Approach. Perubahan yang dihasilkan proses belajar bersifat progresif dan akumulatif, mengarah kepad kesempurnaan, dari tadak mampu menjad mampu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, baik mencakup aspek pengetahuan (cognitive domain), aspek afektif ( afektif domain ), maupun aspek psokomotorik (psychomotoric domain). Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Pembelajaran yang dikembangkan dapat memberikan kebermaknaan belajar siswa di sekolah. Konsep – konsep dalam pembelajaran hendaknya saling terkait dengan hal – hal yang sudah diketahui siswa dan berhubungan dengan masa depan siswa. Belajar akan menjadi efektif apabila kegiatan pembelajaran pembelajaran sesuai dengan intelektual peserta didik (Serniawan, 1992;3). Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru perlu mengenal setiap peserta didik termasik bekal yanh dimiliki siswa agar guru dapat memberikan pendidikan yang dibutuhkan oleh siswa untuk dapat mengembangkan bakatnya secara opoptimal sesuaidengan tujuan pendidikan.pembelajaran di sekolah dasar harus diusahakan dalam suasana yang menyenangkan.
  • 17. 17 2. Pembelajaran integrated Pembelajaran integrated sebagai suatu konsep merupakan pendekatan dalam proses pembelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran integrated siswa diajak untuk memahami konsep – konsep yang siswa pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkan dengan konsep lain yang sudah dipelajari. Menurut Fogarty (1991;74) mengatakan bahwa pembelajaran model integrated merupakan pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran dengan memprioritaskan konep – konsep, keterampilan – keterampilan dan sikap yang dapat dipadukan dari masing- masing mata pelajaran. Hakekat pembelajaran integrated merupakan suatu system pembelajaran yang memungkinka siswa baik secara individu maupun kelompok aktif mencari, menggali dan menemukan konsep peserta keilmuan secara holistic, bermakna, dan autentik. Berdasarkan deskripsi konsep model pembelajaran integrated di atas dapat didefenisikan bahwa pembelajaran integrated merupakan konsekuensi logis dari pengintegrasian materi pembelajaran dan keterpaduan penyajian materi pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga hasil belajar siswa terbentuk dari akumulasi total, hasil belajar siswa dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari – hari. A. Belajar dan mengajar 1. Belajar a) Pengertian belajar Di sekolah dilakukan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru. Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagian hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan – perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut:
  • 18. 18 Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya,” Slameto (2010:2). Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun j enisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Ciri – ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar: 1. Perubahan terjadi secara sadar 2. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional 3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif 4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara 5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah 6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku b) Jenis – jenis belajar Dalam belajar memiliki beberapa jenis adapun jenis – jenisnya menurut Slameto (2010 : 5-8): 1. Belajar bagian (part learning, fractioned learning) Memecah seluruh materi pelajaran menjadi bagian – bagian yang satu sama lain berdiri sendiri. 2. Belajar dengan wawasan (learning by insight) Teori wawasan merupakan proses mereorganisasikan pola – pola tingkah laku yang telah terbentuk menjadi satu tingkah laku yang ada hubungannya dengan penyelesaian suatu persoalan. 3. Belajar diskriminatif (discriminative learning) Belajar diskriminatif diartikan sebagai suatu usaha untuk memilih beberapa sifat situasi/stimulus dan kemudian menjadikannya sebagai pedoman dalam bertingkah laku. 4. Belajar globali keseluruhan (global whole learning) Belajar secara keseluruhan berulang sampai pelajar menguasainya.
  • 19. 19 5. Belajar insidental (incidental learning) Belajar insidental bila tidak ada instruksi atau petunjuk yang diberikan pada individu mengenai materi belajar yang akan diujikan kelak. 6. Belajar instrumental (instrumental learning) Pada belajar instrumental, reaksi-reaksi seseorang siswa yang diperlihatkan diikuti oleh tanda-tanda yang mengarah pada apakah siswa tersebut akan mendapat hadiah, hukuman, berhasil atau gagal. 7. Belajar intensional (intentional learning) Belajar dalam arah tujuan, merupakan lawan dari belajar insidental. 8. Belajar laten (latent learning) Belajar laten, perubahan – perubahan tingkah laku yang terlihat tidak terjadi secara segera. 9. Belajar mental (mental learning) Belajar dengan cara melakukan observasi tingkah laku orang lain membayangkan gerakan – gerakan orang lain. 10. Belajar produktif (productive learning) belajar adalah mewngatur kemungkinan untuk mlakukan transfer tingkah laku dari satu situasi ke situasi yang lain. 11. Belajar verbal (verbal learning) Belajar verbal adalah belajar mengenai materi verbal dengan melalui latihan dan ingatan. c) Teori – teori belajar 1. Teori Gestalt Teori dikemukakan oleh Koffka dan Kohler dari Jerman, sekarang menjadi tenar di seluruh dunia.hukum yang berlaku dalam belajar dalam belajar yaitu:  Gestalt mempunyai sesuatu yang melebihi jumlah unsur-unsurnya.  Gestalt timbul lebih dahulu daripada bagian-bagiannya. Jadi dalam belajar yang penting adalah adanya penyesuaian pertama yaitu memperoleh response yang tepat untuk
  • 20. 20 memecahkan problem yang dihadapi. Belajar yang penting bukan mengulangi hal-hal yang harus dipelajari, tetapi mengerti atau memperoleh insight. Sifat-sifat belajar dengan insight ialah:  Insight tergantung dari kemampuan dasar  Insight tergantung dari pengalaman masa lampau yang relevan  Insight hanya timbul apabila situasi belajar diatur sedemikian rupa sehingga segala aspek yang perlu dapat diamati.  Insight adalah hal yang harus dicari, tidak dapat jatuh dari langit Belajar dengan insight dapat diulangi  Insight sekali didapat digunakan untuk menghadapi situasi-situasi yang baru. 2. Teori Belajar menurut J.Burner Kata Bruner belajar tidak untuk mengubah tingkah laku sseorang tetapi untuk mengubah kurikulum sekolah menjadi sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan mudah. 3. Teori Belajar dari Piaget Pendapat Piaget mengenai perkembangan proses belajar pada anak – anak adalah sebagai berikut: a. Anak mempunyai struktur mental yang berbeda dengan orang dewasa. b. Perkembangan mental pada anak melalui tahap – tahap tertentu menurut suatu urutan yang sama bagi semua anak. c. Walaupun berlangsungnya tahap – tahap perkembangan itu melaui suatu urutan tertentu, tetapi jangka waktu untuk berlatih dari satu tahap ke tahap yang lain tidaklah selalu sama pada setiap anak. d. Perkembangan mental anak dipengaruhi oleh faktor kemasakan, pengalamn, interaksi sosial, equilibration (proses
  • 21. 21 dari ketiga faktor di atas bersama – sama untuk membangun dan memperbaik struktur mental). e. Tahap perkembangan 4. Teori dari R. Gagne Terhadap masalah belajar, Gagne memberikan dua definisi, yaitu: a. Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. b. Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi. Mulai masa bayi manusia mengadakan interaksi dengan lingkungan, tetapi baru bentuk”sensori-motor coordination”. Kemudian ia mulai belajar berbicara dan menggunakan bahasa. Kesanggupan untuk menggunakan bahasa ini penting untuk belajar. Tugas pertama yang dilakukan anak ialah meneruskan “soialisasi” dengan anak lain, atau orang dewasa, tanpa pertentangan bahkan untuk membantumemenuhi kebutuhan – kebutuhan keranahan dan konsiderasi pada anak itu. Tugas kedua ialah belajar menggunakan simbol-simbol yang menyatakan keadaan sekelilingnya seperti :gambar,huruf, angka, diagram dan sebagainya 5. Purposeful Learning Merupakan belajar yang dilakukan dengan sadar untuk mencapai tujuan dan yang akan: a. Dilakukan siswa sendiri tanpa perintah atau bimbingan orang lain. b. Dilakukan siswa dengan bimbingan orang lain di dalam situasi belajar mengajar di sekolah.
  • 22. 22 d) Prinsip – prinsip belajar 1. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar. 2. Sesuai hakikat belajar. 3. Sesuai matri/bahan yang harus dipelajari. 4. Syarat keberhasilan belajar. e) Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar 1. Faktor intern Merupakan faktor yang terdapat di dalam diri manusia. terdiri atas tiga faktor yaitu: a. Faktor jasmaniah 1) Faktor kesehatan Kesehatan sesorang berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat, kurang bersemangat, mudah pusing, mengantuk jika badannya lemah kurang darah ataupun gangguan – gangguan kelainan – kelainan fungsi alat indera serta tubuhnya. 2) Cacat tubuh Cacat tubuh adalah suatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan. b. Faktor psikologis Ada tujuh faktor psikologis yang mempengaruhi belajar sebagai berikut: 1) Intelegensi Menurut J.P.Chaplin (dalam Slameto, 2010 : 55-59), intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi, menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif,
  • 23. 23 mengetahui menggunakan konsep – konsep yang abstrak secara efektif. 2) Perhatian Menurut Ghazali (dalam Slameto, 2010 :56) perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata- mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan objek. 3) Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. 4) Bakat Menurut Hilgard (dalam Slameto, 2010 : 57) bakat adalah kemampuan untuk belajar dimana kempuan tersebut terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar dan berlatih. 5) Motif Motif erat hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai dalam menentukan tujuan dapat disadari atau tidak akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut perlu berbuat sedangkan penyebab berbuat adalah motif sebagai daya penggerak. 6) Kematangan Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. 7) Kesiapan Menurut James Drever (dalam Slameto, 2010 : 59), kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. c. Faktor kelelahan rohani (bersifat psikis). Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dari timbul kencenderungan untuk membaringkan badan. Terjadi karena substansi sisa di dalam tubuh
  • 24. 24 sehingga darah kurang lancar pada bagian-bagian tertentu. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan,sehingga minat dan doronganuntuk menghasilkan sesuatu hilang. 2. Faktor ekstern Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dapat dibedakan menjadi 3 faktor yaitu: a. Faktor keluarga Siswa menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga. b. Faktor sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran, dan waktu sekolah. c. Faktor masyarakat Masyarakat merupakan kaktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajarsiswa. Pengaruh terjadi karena keberadaan siswa di masyarakat. 2. Mengajar a. Teori-teori mengajar Teori – teori yang dimaksud dikaitkan dengan apa mengajar itu. 1) Definisi lama:mengajar ialah penyerahan kebudayaan berupa pengalaman – pengalaman dan kecakapan kepada anak didik kita. 2) Definisi dari DeQueliy dan Ghazali : mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat. 3) Definisi yang modern dari Negara-negara yang sudah maju:”teaching is the guidance of learning”. Mengajar adalah bimbingan kepada siswa dalam proses belajar.
  • 25. 25 4) Kilpatrik menunjukkan definisi mengajar yang tegas, dengan dasar pemikiran pada gambaran perjuangan hidup umat manusia. 5) Alvin W.Howard Mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing, seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill, attitude, ideals (cita-cita), appreciations (penghargaan) dan knowledge. c. Prinsip – prinsip mengajar 1) Perhatian 2) Aktivitas 3) Apersepsi 4) Peragaan 5) Repetis 6) Korelasi 7) Konsentrasi 8) Sosialisasi 9) Individualistis 10) Evaluasi B. Pengertian prestasi belajar Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilansiswa dalam memperolah prestasi. Dan untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar, maka perlu dilakukan evaluasi. Adapun prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak peserta didik. Zaenal Arifin (2009:12) menyebutkan bahwa prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perenial dalam kehidupan manusia, karena sepanjang rentang
  • 26. 26 kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing–masing. Menurut Lanawati (dalam Reni Akbar-Hawadi, 2006:168), Prestasi belajar adalah hasil penilaian pendidik terhadap proses belajar dan hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan instruksional yang menyangkut isi pelajaran dan perilaku yang diharapkan dari siswa. Berdasarkan kedua pendapat diatas tentang prestasi belajar maka dapat disimpulkan bahwa, prestasi belajar merupakan kecakapan atau hasil konkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu. Dan prestasi dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran, dalam bentuk nilai tes yang diberikan oleh pendidik. Nilai tersebut terutama dilihat dari aspek kognitifnya, Karena aspek ini yang sering dinilai oleh guru untuk melihat penguasaan pengetahuan dan keterampilan sebagai ukuran pencapaian hasil belajar. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Miranda, Winkel, dan Santrock (dalam Reni Akbar Hawadi, 2006:168) menyatakan bahwa prestasi belajar siswa ditentukan oleh faktor-faktor yang ada pada siswa, pada lingkungan keluarga, pada lingkungan sekolah dan pada lingkungan sosial yang lebih luas. Menurut Kartini Kartono (dalam Tulus, 2004:80) ada beberapa faktor penghambat prestasi belajar, yaitu: Pertama, penghambat dari dalam meliputi faktor kesehatan, kecerdasan, perhatian, minat dan bakat. Kedua, penghambat dari luar meliputi faktor keluarga, sekolah, disiplin sekolah, masyarakat, lingkungan tetangga dan faktor aktifitas organisasi. Berdasarkan beberapa uraian diatas, maka jika seseorang gagal dalam studi atau kurang baik prestasinya, belum tentu karena tidak pandai. Kegagalan atau kurang baiknya prestasi siswa dapat terjadi karena faktor- faktor tersebut. C. Model pembelajaran Model pembelajaran adalah prosedur sistematis saat mengorganisasikan pengalaman belajar buat meraih tujuan belajar. Dapat
  • 27. 27 juga diartikan satu pendekatan yang dipakai didalam aktivitas pembelajaran. Jadi, sesungguhnya model pembelajaran mempunyai makna yang sama juga dengan pendekatan, kiat atau metode pembelajaran. Sekarang ini sudah banyak dikembangkan beraneka macam model pembelajaran, dari yang simpel sampai model yang agak kompleks dan rumit sebab membutuhkan banyak alat bantu didalam penerapannya. Ciri-ciri model pembelajaran: 1. Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya. 2. Landasan pemikiran perihal apa dan bagaimana siswa belajar. 3. Perilaku mengajar yang diperlukanagar model tersebut bisa dilaksanakan dengan berhasil. 4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat terwujud. Pilih model pembelajaran yang baik. Jadi seorang guru mesti dapat pilih model pembelajaran yang sesuai untuk peserta didik. Sebab itu saat memilih model pembelajaran, guru mesti memperhatikan kondisi atau keadaan siswa, bahan pelajaran dan sumber-sumber belajar yang ada supaya penggunaan model pembelajaran bisa diterapkan dengan efektif dan mendukung kesuksesan belajar siswa. Seorang guru diinginkan mempunyai semangat dan motivasi pembaharuan didalam proses pembelajaran yang dijalaninya. Menurut Sardiman a. M. ( 2004 : 165 ), guru yang kompeten adalah guru yang dapat mengelola program belajar-mengajar. Mengelola disini mempunyai makna yang luas yang menyangkut bagaimana seorang guru dapat menguasai keterampilan dasar mengajar, layaknya membuka dan menutup pelajaran, menjelaskan, menvariasi media, ajukan pertanyaan, mengasih penguatan, dan seterusnya, juga bagaimana guru menerapkan kiat, teori belajar dan pembelajaran, dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
  • 28. 28 Pendapat sama dikemukakan oleh Colin Marsh ( 1996 : 10 ) yang menyebutkan bahwa guru mesti mempunyai kompetensi mengajar, menyemangati peserta didik, buat model instruksional, mengelola kelas, berkomunikasi, berencana pembelajaran, dan mengevaluasi. Semua kompetensi tersebut mendukung kesuksesan guru saat mengajar. Tiap-tiap guru mesti mempunyai kompetensi adaptif terhadap tiap-tiap perubahan ilmu dan pengetahuan dan kemajuan di bidang pendidikan, baik yang menyangkut perbaikan mutu pembelajaran ataupun semua perihal yang terkait dengan peningkatan prestasi belajar peserta didiknya.
  • 29. 29 BAB 3 PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN A. Subyek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu 1. Subyek Subyek Penelitian dalam penelitian ini adalah kelas V SDN 4 Katobu, yang aktif dan terdaftar pada semester genab tahun 2014/2015 yang berjumlah 17orang, 10 orang laki-laki dan 7 orang perempuan.. 2. Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada SDN 11 Parigi pada semester genapl Tahun Pelajaran 2013/2014. 3. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 4. Pihak yang Membantu Dalam pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran ini dibantu oleh teman sejawat sebagai observer. B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran Rencana tindakan mengganbarkan prosedur pengembangan penelitian tindakan kelas yang meliputi: (1) perencanaan (2) pelaksanaan tindakan (3) observasi dan evaluasi, serta (4) refleksi. Adapun jenis kegiatan setiap tindakan adalah sebagai berikut: 1. Tahap Perencanaan Kegiatan ini diawali dengan orientasi, yaitu studi pendahuluan sebelum tin-dakan penelitian dilakukan. Dalam hal ini dilakukan bersama oleh guru dan peneliti terhadap praktek pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas.
  • 30. 30 Berdasarkan hal tersebut di atas maka disusunlah rencana tindakan yang hendak dilaksanakan berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) selama proses pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembe-lajaran koperatif tipe TGT. Selain itu, pada tahap perencanaan ini peneliti juga, mengkomuni-kasikan lembar observasi yang akan digunakan oleh observer pada saat proses pembelajaran berlangsung. 2. Pelaksanaan Tindakan Yaitu praktek pembelajaran yang nyata berdasarkan rencana tindakan yang telah disusun bersama sebelumnya. Tindakan ini ditujukan untuk memperbaiki ke-adaan atau proses pembelajaran. 3. Observasi dan Evaluasi Yaitu pendokumentasian terhadap proses tindakan. Pada tahap ini observer mengobservasi segala tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan lembar observasi dalam proses pembelajaran ketika mengguna-kan model pembelajaran koperatif tipe TGT dalam pembelajaran IPS. Pada se-tiap akhir tindakan dilakukan tes tindakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar setiap siklus tindakan yang dilakukan oleh guru. 4. Refleksi Refleksi dilakukan untuk menemukan, mengkaji dan merenungkan kembali tindakan yang telah dilakukan. Dan refleksi ini dilakukan pada setiap akhir pelaksanaan suatu tindakan. Refleksi dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan observer, dimaksudkan untuk menemukan dan merekonstruksi makna situasi sosial, serta untuk mendapatkan dasar bagi perbaikan rencana tindakan selanjutnya. Keempat tahap tersbut di atas dapat digambarkan dalam bagan seperti berikut
  • 31. 31 : Gambar 3.1 Skema Pelaksanaan PTK (Tim Pelatih Proyek PGSM, 1999: 27) C. Analisis Data Data dalam penelitian ini terdiri dari data kualitaif dan data kuantitatif. Data kualitatif dimaksudkan untuk mendapatkan data tentang proses pelaksanaan pembelajaran ketika guru menggunakan model pembelajaran integrated dalam proses pembelajaran IPA. Data kualitatif ini diperoleh melalui observasi dengan menggunakan lembar observasi. Sedangkan data kuantitatif dimaksudkan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa ketika guru menggunakan model pembelajaran integated dalam pembelajaran IPA. Data kuantitatif ini diperoleh melalui hasil tes pada setiap siklus tindakan. Pelaksanaan Tindakan Tindakan IPermasalahan Alternatif Pemecahan (Rencana Tindakan) Siklus I Terselesaik an Refleksi I Analisis Data I (Evaluasi) Observasi I (Monitoring Pelaksanaan Tindakan II Alternatif Pemecahan (Rencana Tindakan) Belum Terselesaikan Siklus II Analisis Data II (Evaluasi) Observasi II (Monitoring) Refleksi II Terselesaikan SUDAH TERSELESAIKAN
  • 32. 32 Berdasarkan perolehan data tersebut, maka selanjutnya dilakukan analisis. Data kualitaif dianalisis secara deskriptif kualitatif, berdasarkan hasil observasi dari observer. Sedangkan data kuantitatif dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rumus: Jumlah jawaban yang benar X 100% Tingkat Pengguasaan = Jumlah Soal maksimal A. Mames dalam Rustam (2010: 53) Persentase (%) ketuntasan: Jumlah Siswa Yang Tuntas X 100% Jumlah Siswa
  • 33. 33 BAB IV Hasil Dan Pembahasan A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran Siklus 1 a. Perencanaan Siklus I Dengan mempertimbangkan masalah yang terjadi sebelumnya lalu pada tahapan siklus I ini peneliti bersama dengan observer/teman sejawat melakukan diskusi tentang hal-hal yang akan dilakukan dalam upaya perbaikan siklus I sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan, adapun yang menjadi hasil perencanaan siklus I dilakukan sebagai berikut : 1. Menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang sudah dirancang berdasarkan perbaikan atas masalah yang ada 2. Menyiapkan alat observasi proses pembelajaran dalam hal ini Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Lembar Observasi Aktivitas Siswa 3. Menyiapkan alat evaluasi pembelajaran siklus I b. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Setelah semuanya dipersiapkan pada saat bersamaan dengan waktu yang sudah disiapkan maka dilakukan pelaksanaan proses pembelajaran siklus I untuk mata pelajaran IPS pada materi pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebanyak 1 kali pertemuan dimuali dari membuka pembelajaran, melaksanakan kegiatan inti melalui penggunaan metode bervariasi, memberi kesempatan siswa berdiskusi melakukan presentasi, tanya jawab, merangkum lalu mengakhiri pembelajaran. Pelaksanaan proses pembelajaran siklus I dilakukan diobservasi oleh teman sejawat atas nama Hartina, S.Pd.SD.
  • 34. 34 c. Observasi dan Evaluasi Siklus I Observasi dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran dan dilaksanakan berupa observasi terhadap aktivitas guru dan observasi terhadap aktivitas siswa. Lalu setelah proses pembelajaran diadakan evaluasi siklus I, yang seluruhnya hasilnya sebagai berikut: 1. Observasi Aktivitas Guru Aktivitas guru pada proses pembelajaran IPS Kelas IV dan diuraikan seperti tabel berikut Tabel 3.1. Aktivitas Guru Pada Siklus I No. Aktivitas Guru Yang Diamati Pelaksanaan Pembelajaran Ada Tidak 1. Melakukan pekerjaan rutin pembelajaran  2. Memberi motivasi pembelajaran  3. Menyiapkan tujuan pembelajaran  4. Mengaitkan pembelajaran dengan pembelajaran sebelumnya  5. Menyiapkan materi singkat  6. Membagi kelompok  7. Memberi penguatan atas jawaban siswa  8. Memberi kesempatan bertanya dan menjawab  9. Memberi penghargaan atas jawaban siswa  10. Melakukan evaluasi  11. Membantu murid menyimpulkan materi  12. Menutup pelajaran  Jumlah masing-masing 6 6 Persentase 50% Observasi terhadap aktivitas guru siklus I menghasilkan aktivitas pengamatan terhadap pembelajaran IPS kelas IV masih jauh dari pencapaian target, sebab baru mencapai persentase ketuntasan 50%. Ini masih jauh dari batasan ketuntasan persentase sebesar 80%.
  • 35. 35 2. Observasi Aktivitas Siswa Pengamatan aktivitas siswa pada proses pembelajaran IPS Kelas IV dan diuraikan seperti tabel berikut : Tabel 3.2 Aktivitas Siswa Pada Siklus I No. Aktivitas Guru Yang Diamati Pelaksanaan Pembelajaran Ada Tidak 1. Aktif dan terlihat siap menerima pembelajaran  2. Memperhatikan penjelasan guru  3. Menanggapi dan merespons informasi guru  4. Mengungkapkan masalah yang tidak dipahami pada saat guru memberi penjelasan materi pelajaran  5. Menunjukkan semangat/kegairahan dalam pembelajaran  6. Aktif berinteraksi sesama teman dalam proses belajar  7. Memberi tanggapan atas pertanyaan siswa  8. Melakukan kegiatan merangkum materi pembelajaran  9. Mencatat penugasan yang diberikan guru  Jumlah masing-masing 6 3 Persentase 66,66% Berdasarkan pada tabel di atas diperoleh aktivitas siswa belajar IPS di Kelas IV baru 66,66%, jauh dari yang diharapkan. Hampir seluruhnya target belum tercapai. 3. Hasil Belajar Siswa Siklus I
  • 36. 36 Setelah proses pembelajaran dilaksanakan pada siklus I maka dilakukan evaluasi terhadap siswa mata pelajaran IPS di Kelas IV SD Negeri 11 Parigi Kecamatan Parigi Kabupaten Muna. Hasil evaluasi tersebut diperoleh data sebagai berikut Tabel 3.3 Hasil Evaluasi Siklus I IPA Kelas IV (KKM = 60) No. Nama Siswa Nilai Keterangan Tuntas Tidak 1. Deo Hikman 50  2. Eka Surya Yanuardi. D 60  3. Fauzan 60  4. Kardi 55  5. Karman 50  6. Risky Alafatama 50  7. Rizki Alfadila 70  8. Rian Saputra 75  9. Sukriadi Saputra 50  10. Yulman 75  11. Yulfin 50  12. Calista Aurelia Putri. D 60  13. Dewi Mustika 50  14. Fanti 40  15. Fatma Wati 75  16. Hasni 70  17. Wiwin 50  Jumlah 990 8 9 Rata-rata 58,2 Persentase Tuntas 47% Berdasarkan tabel hasil belajar siswa pada siklus I, untuk IPA Kelas V dengan model penggunaan metode integrated dari 17 siswa yang diteliti baru memperoleh rata-rata hasil belajarnya 58,2 dengan
  • 37. 37 ketuntasan klasikal 47 %. Artinya hasil belajar IPA tersebut masih jauh dari pencapaian ketuntasan penilaian. d. Refleksi Siklus I Proses pembelajaran siklus I sudah dilakukan berdasarkan perbaikan atas identifikasi masalah pembelajaran sebelumnya. Hasil capaian pembelajaran siklus I diuraikan berikut : Pengamatan pembelajaran IPA di Kelas V 11 Parigi melalui pemberian tugas berkoreksi, terhadap aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siklus I dengan melakukan beberapa perbaikan diantaranya : 1. Guru harus memberikan motivasi lebih banyak lagi 2. Guru harus memberikan kesempatan umpan balik pada siswa 3. Memberi kesempatan berinteraksi 4. Pembagian kelompok harus mewakili heterogenitas siswa dalam kelas 5. Guru memantau kerja kelompok. 1. Siklus II a. Perencanaan Siklus II Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka proses pembelajaran dilanjutkan ke siklus II dengan merancang perbaikan yang lebih menekankan pada hal-hal yang belum terlaksana di siklus I, adapun yang menjadi hasil perencanaan pada siklus II disiapkan sebagai berikut : 1. Menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang sudah memuat perbaikan 2. Menyiapkan alat observasi proses pembelajaran dalam hal ini Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Lembar Observasi Aktivitas Siswa 3. Menyiapkan alat evaluasi pembelajaran siklus II
  • 38. 38 b. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Setelah semuanya dipersiapkan pada saat bersamaan dengan waktu yang sudah disiapkan maka dilakukan pelaksanaan proses pembelajaran siklus II untuk mata pelajaran IPA sebanyak 1 kali pertemuan dimulai dari membuka pembelajaran, melaksanakan kegiatan inti melalui penggunaan metode bervariasi, memberi kesempatan siswa berdiskusi melakukan presentasi, tanya jawab, merangkum lalu mengakhiri pembelajaran. Pelaksanaan proses pembelajaran siklus II diobservasi masih oleh teman sejawat atas nama Wa Ode Mushija, S.Pd. c. Observasi dan Evaluasi Siklus II Observasi dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran dan dilaksanakan berupa observasi terhadap aktivitas guru dan observasi terhadap aktivitas siswa. Lalu setelah proses pembelajaran diadakan evaluasi siklus II, yang seluruhnya hasilnya sebagai berikut : 1. Observasi Aktivitas Guru Pengamatan aktivitas guru pada proses pembelajaran IPA Kelas V SDN 11 Parigi, diuraikan seperti tabel berikut : Tabel 3.4 Aktivitas Guru Pada Siklus II No. Aktivitas Guru Yang Diamati Pelaksanaan Pembelajaran Ada Tidak 1. Melakukan pekerjaan rutin pembelajaran  2. Memberi motivasi pembelajaran  3. Menyiapkan tujuan pembelajaran  4. Mengaitkan pembelajaran dengan pembelajaran sebelumnya  5. Menyiapkan materi singkat  6. Membagi kelompok  7. Memberi penguatan atas jawaban siswa 
  • 39. 39 8. Memberi kesempatan bertanya dan menjawab  9. Memberi penghargaan atas jawaban siswa  10. Melakukan evaluasi  11. Membantu murid menyimpulkan materi  12. Menutup pelajaran  Jumlah masing-masing 7 5 Persentase 58,33% Observasi terhadap aktivitas guru siklus II menghasilkan aktivitas pengamatan terhadap pembelajaran IPA kelas IV baru mencapai persentase ketuntasan 58,33% belum tercapai dari apa yang diharapkan dalam penelitian ini dan masih jauh dibawah batasan ketuntasan penelitian sebesar 80%. 2. Observasi Aktivitas Siswa Pengamatan aktivitas siswa pada proses pembelajaran IPA Kelas V dan diuraikan seperti tabel berikut : Tabel 3.5. Aktivitas Siswa Pada Siklus II No. Aktivitas Guru Yang Diamati Pelaksanaan Pembelajaran Ada Tidak 1. Aktif dan terlihat siap menerima pembelajaran  2. Memperhatikan penjelasan guru  3. Menanggapi dan merespons informasi guru  4. Mengungkapkan masalah yang tidak dipahami pada saat guru memberi penjelasan materi pelajaran  5. Menunjukkan semangat/kegairahan dalam pembelajaran  6. Aktif berinteraksi sesama teman dalam proses belajar 
  • 40. 40 7. Memberi tanggapan atas pertanyaan siswa  8. Melakukan kegiatan merangkum materi pembelajaran  9. Mencatat penugasan yang diberikan guru  Jumlah masing-masing 7 2 Persentase 77,77% Berdasarkan pada tabel di atas diperoleh aktivitas siswa belajar IPAdi Kelas V baru 77,77%, belum sesuai dengan yang diharapkan. Akan tetapi berhubung belum tercapai, maka aktivitas tetap merekomendasi untuk melanjutkan penelitian. 3. Hasil Belajar Siswa Siklus II Setelah proses pembelajaran siklus II dilaksanakan, maka dilakukan evaluasi terhadap siswa mata pelajaran IPA di Kelas V SDN 11 Parigi Kecamatan Parigi Kabupaten Muna. Hasil evaluasi tersebut diperoleh datanya sebagai berikut : Tabel 3.6. Hasil Evaluasi Siklus II IPAKelas V (KKM = 60) No. Nama Siswa Nilai Keterangan Tuntas Tidak 1. Deo Hikman 55  2. Eka Surya Yanuardi. D 65  3. Fauzan 60  4. Kardi 60  5. Karman 60  6. Risky Alafatama 55  7. Rizki Alfadila 70  8. Rian Saputra 75  9. Sukriadi Saputra 55  10. Yulman 75  11. Yulfin 60 
  • 41. 41 12. Calista Aurelia Putri. D 60  13. Dewi Mustika 55  14. Fanti 50  15. Fatma Wati 75  16. Hasni 70  17. Wiwin 50  Jumlah 1050 11 6 Rata-rata 61,77 Persentase Tuntas 64,70% Berdasarkan tabel hasil belajar siswa pada siklus II, untuk IPA Kelas V dengan model penggunaan metode bervariasi dari 17 siswa yang diteliti baru memperoleh rata-rata hasil belajarnya 61,77 dengan ketuntasan klasikal baru 64,70%. Artinya hasil belajar IPS tersebut masih dibawah pencapaian ketuntasan penelitian. d. Refleksi Siklus II Proses pembelajaran siklus II sudah dilakukan berdasarkan perbaikan atas identifikasi masalah pembelajaran sebelumnya. Hasil capaian pembelajaran siklus II diuraikan berikut : Pengamatan pembelajaran IPS di Kelas IV SD Negeri 11 Parigi melalui penggunaan metode bervariasi, terhadap aktivitas guru siklus II dan aktivitas siswa siklus II serta hasil belajar siklus II harus memperbaiki kekurangan dan kelemahannya diantaranya : 1. Guru harus menekankan dalam diskusi kelompok dan tanya jawab 2. Guru menegaskan dengan mengungkapkan masalah yang belum jelas 3. Guru harus melakukan evaluasi
  • 42. 42 B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran Hasil studi pendahuluan dokumen hasil belajar siswa kelas V SDN 11 Parigi Kecamatan Parigi Kabupaten Muna pada tanggal 5 Mei 2014 diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada kompetensi dasar pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat hanya mencapai 50 % dari 17 siswa. Salah satu penyebab menurunnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA penggunaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA penggunaan metode yang kurang akurat dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar perlu memperhatikan metode yang benar-benar digunakan secara optimal dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SDN 11 Parigi Kecamatan Parigi Kabupaten Muna. Untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran, penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas. Disamping untuk memperbaiki pembelajaran pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini juga ditujukan untuk memenuhi tugas sebagai syarat dalam mata kuliah pemantapan kemampuan profesional (PKP). Seorang guru harus memiliki kemampuan mengajar, karena tugas guru yang paling utama adalah mengajar. Dengan demikian untuk mencapai keberhasilan dalam mengajar, guru harus memiliki kemampuan dasar dalam melaksanakan tugasnya. Disamping itu guru memilki banyak peranan yang diperlukan diri guru sebagai pendidik diantaranya sebagai korektor, inspirator, informator, organisator, motivator, inisiator, fasilitator, pembimbing, demonstrator, pengelola kelas, mediator, supervisor dan sebagai evaluator. Belajar merupakan suatu proses aktivitas sehingga terjadi perubahan yang positif dan tetap dalam tingkah laku yang diwujudkan dalam kepribadian seseorang. Belajar juga dapat dikatakan sebagai tersebut merupakan proses modifikasi diri ahli tentang belajar. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh perubahan tingkah laku
  • 43. 43 sebagai hasil dari pengalaman. Individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, efektif dan psikomotor. Hasil belajar adalah penelitian tentang kemajuan dan perkembangan siswa, yang berkenaan dengan penugasan yang disajikan kepada siswa serta memiliki nilai-nilai dalam kurikulum. Hasil belajar adalah pemeriksaan/penilaian pekerjaan dapat diartikan bermacam-macam oleh karena itu penafsiran tentang belajar tergantung daya nalar orang yang mendeskripsikan. Berdasarkan hasil penelitian proses pembelajaran yang berlangsung sebanyak 3 (tiga) siklus, maka akan diuraikan pembahasan untuk masing- masing hasil perbaikan yang dilakukan pada dua pembelajaran sebagai berikut : - Pembahasan perbaikan pembelajaran IPA kelas V SDN 11 Parigi Kecamatan Parigi Kabupaten Muna melalui penggunaan metode bervariasi. Hasil observasi terhadap aktivitas guru siklus I sebesar 50% meningkat menjadi 58,33% siklus II, namun belum mencapai target. Kegiatan dilanjutkan ke siklus III dan telah mencapai 91,66%. Artinya aktivitas guru pada pembelajaran IPA kelas V SDN 11 Parigi Kecamatan Parigi Kabupaten Muna dapat ditingkatkan melalui model penggunaan metode integratedervariasi. Hasil observasi terhadap aktivitas siswa siklus I sebesar 60% meningkat 66,66% menjadi 77,77% siklus II, namun belum mencapai target, kegiatan dilanjutkan ke siklus III dan telah mencapai ketuntasan 88,88%. Artinya aktivitas guru pada pembelajaran IPA kelas V SDN 11 Parigi Kecamatan Parigi Kabupaten Muna dapat ditingkatkan melalui penggunaan metode integrated Dengan meningkatnya aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA Kelas V berdampak positif terhadap hasil belajarnya terlihat siklus I baru mencapai rata-rata 58,2 dengan ketuntasan klasikal 47,0% meningkat di siklus II dengan rata-rata 61,77 secara klasikal 64,70%,
  • 44. 44 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Sesuai dengan pembahasan hasil penelitian tindakan dan refleksianalisis data hasil perbaiakan pembelajaran IPA maka dapat penulis dapat menyimpulkan bahwa : Dalam pembelajaran integrated guru hendaknya memperhatikan kecenderungan – kecenderungan yang sedang di alami oleh siswa yang beranjak dari hal – hal konkrit, serta memandang sesuatu yang dipelajari sebagai kebutuhan dapat meningkatkan motivasi, semangat dan minat siswa kelas V SDN 11 Parigi terhadap pembelajaran IPA 1. Penerapan model integrated dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan perolehan siswa kelas V SDN 11 Parigi terhadap pembelajaran IPA 2. Keberhasilan pelaksanaan perbaikan pembelajaran IPA secara individu maupun klasikal dikategorikan tuntas setelah pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus II B. SARAN 1. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran IPA dan PKn pada siswa kelas V SDN 11 Parigi khususnya dan semua SD di wilayah Kabupaten Muna agar pembahasan konsep materi bahan ajar dapat menerapkan pembelajaran integrated. 2. Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) agar dilakukan terus menerus oleh setiap guru mata pelajaran untuk mengetahui berbagai kekurangan dan kelemahan sebagai langkah untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran sekaligus untuk meningkatkan kualitas pendidkan pada masa mendatang. 3. Mata kuliah PKP sebaiknya diintegrasikan pada mata kuliah TAP karena kedua mata kuliah tersebut memiliki kesamaan.
  • 45. 45 DAFTAR PUSTAKA Andayani, dkk (2008) Materi Pokok PDGK4501 Pemantapan Kemampuan Profesional (panduan) Anonym, 2003 Majalah Faslitator, Wahana Informasi dan Komunikasi Pendidikan, Jakarta: Dirjen Dikdasmen, Departemen Pendidikan Nasional. Fogarty, R,1991. How To Integrate the Curricula. Palatine Illionis; Skylight Publishing. Mc.Neil,JD. 1997.curiculum A Comprehensive Introduction,Boston.Liitle Brown and co. Serniawan,C,dkk.1992. pendekatan Keerampilan Proses. Jakarta.PT.Gramedia Undang – Undang No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sekneg