SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  8
Konsep Pembelajaran
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyelenggaraan pembelajaran merupakan salah satu tugas utama guru, dimana pembelajaran
dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa. Untuk dapat
membelajarkan siswa, salah satu cara yang dapat ditempuh oleh guru ialah dengan
menerapkan pendekatan CBSA. Pendekatan ini merupakan merupakan pendekatan
pembelajaran yang tersurat dan tersirat dalam kurikulum yang berlaku.
CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) menuntut keterlibatan mental siswa terhadap bahan yang
dipelajari. CBSA menuntut keterlibatan mental yang tinggi sehingga terjadi proses-proses
mental yang berhubungan dengan aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomolorik. Melalui
proses kognitif pembelajaran akan memiliki penguasaan konsep dan prinsip. Akan tetapi
dengan CBSA para pembelajar dapat melatih diri menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan
kepada mereka. Tidak untuk dikerjakan di rumah tetapi dikerjakan dikelas secara bersamasama
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka disusun rumusan masalah
sebagai berikut :
“Bagaimanakah CBSA konsep pembelajaran?”
C. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dan Manfaat dari makalah yang kami sajikan berikut ini yaitu :
-) mengetahui bagaimana konsep pembelajaran
-) mengetahui kebaikan dan kelemah satu Sistem CBSA
PEMBAHASAN
A. Pengertian Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menitik
beratkan pada keaktifan siswa, yang merupakan inti dari kegiatan belajar. Keaktifan belajar
terjadi dan terdapat pada semua perbuatan belajar, tetapi kadarnya yang berbeda tergantung
pada jenis kegiatanya, materi yang dipelajari dan tujuan yang hendak dicapai. Kegiatan
tersebut diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti : mendengarkan, berdiskusi, membuat
sesuatu, menulis laporan, memecahkan masalah, menyusun rencana, dan lain lain.
Pendekatan CBSA dinilai sebagai suatu system belajar mengajar yang menekankan keaktifan
siswa secara fisik, mental, intelektual, dan emosional guna memperoleh hasil belajar yang
berupa perpaduan antara mata kognitif, afektif, dan psikomotorik. Setiap kegiatan menuntut
siswa untuk terlibat secara langsung dan menuntut keterlibatan intelektual – emocional siswa
melalui proses asimilasi, dan akomodasi kognitif untuk mengembangkan kemampuan untuk
mengembangkan pengetahuan, tindakan, serta pengalaman langsung dalam rangka
membentuk ketrampilan (motorik, kognitif, dan sosial), penghayatan serta internalisasi nilai –
nilai dalam pembentukan sikap (Raka Joni, 1980, hal. 2)
Pendekatan sistem pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses
yang sifatnya masih sangat dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan dan melatari
metode pembelajaran dengan cakupan tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran
terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered
approach)
2. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered
approach)
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi
pembelajaran dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur
strategi dari setiap usaha, yaitu:
1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran
(target) yang harus mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif
untuk mencapai tujuan
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan ditempuh sejak
titik awal sampai mencapai sasaran
4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard)
untuk mengetahui/menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha
Pendekatan CBSA dinilai sebagai suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan
siswa secara fisik, mental, intelektual dan emocional guna memperoleh hasil belajar yang
berupa perpaduan antara matra kognitif, motorik, afektif, dan psikomotorik. ( A.Yasin, 1984,
hal 24)
B. Rasional CBSA dalam pembelajaran
Siswa didik dipandang dari dua sisi yang berkaitan, yakni sebagai obyek pembelajaran dan
sebagai subyek yang belajar. Siswa sebagai subyek dipandang sebagai manusia yang
potencial sedang berkembangn, memiliki keinginan – keinginan, harapan, dan tujuan hidup,
aspirasi dan motivasi dan berbagai kemungkinan potensi lainnya. Siswa sebagai subyek
dipandang sebagai yang memiliki potensi yang perlu dibina, diarahkan dan dikembangkan
melalui proses pembelajaran. Karena itu proses pembelajaran harus dilaksanakan berdasarkan
prinsip – prinsip manusiawi (humanistik), misalnya melalui suasana kekeluargaan,
keterbukaan dan bergairah serta bervariasi sesuai dengan keadaan perkembangan siswa
bersangkutan.
Penerapan dan pendayagunaan konsep CBSA dalam pembelajaran merupakan kebutuhan dan
sekaligus sebagai keharusan dalam kaitannya dengan uapaya merealisasikan Sistem
Pendidikan Nasional untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, yang pada giliranya
berimplikasi terhadap system pembelajaran.
Cara belajar siswa aktif tersebut dapat berlangsung dengan efektif, bila guru melaksanakan
peran dan fungsinya secara aktif dan kreatif, mendorong dan membantu serta berupaya
mempengaruhi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dan belajar yang telah ditentukan.
Peranan guru bukan sebagai orang yang menuangkan materi pelajaran kepada siswa,
melainkan bertindak sebagai pembantu dan pelayanan bagi siswa.
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru ialah;
1. menyiapkan lembar kerja,
2. menyusun tugas bersama siswa,
3. memberikan informasi tentang kegiatan yang diulakukan,
4. memberikan bantuan dan pelayanan apabila siswa mendapat kesulitan,
5. menyampaikan pertanyaan yang bersifat asuhan,
6. membantu mengarahkan rumusan kesimpulan umum,
7. memberikan bantuan dan pelayanan khusus kepada siswa yang lamban,
8. menyalurkan bakat dan minat siswa,
9. mengamati sikap aktifitas siswa.
Kegiatan-kegiatan tersebut menunjukkan, bahwa pembelajaran berdasarkan pendekatan
CBSA tidak diartikan guru menjadi pasif, melainkan tetap harus aktif namun tidak bersikap
mendominisi siswa menghambat perkembangan potensinya. Guru bertindak sebagai guru
inquiry, dan fasilitator.
C. Kadar CBSA
Kadar CBSA ditandai oleh semakin banyaknya dan bervariasinya keaktifan dan keterlibatan
siswa dalam proses belajar mengajar.
D. Kebaikan dan kelemahan CBSA
Kebaikan CBSA
Kebaikan-kebaikan CBSA, yang dikemikakan oleh T. Raka Joni bahwa,
1. Ditunjukan melalui keberanian memberikan urung pendapat tanpa secara eksklusif
diminta.
2. Keterlibatan mental di dalam kegiatan-kegiatan belajar yang telah berlangsung yang
ditunjukan dengan peningkatan diri kepada tugas.
3. Belajar dengan pengalaman langsung indicator dari CBSA.
4. kekayaan bentuk dan variasi alat kegiatan belajar mengajar.
5. Kualitas interaksi antar siswa.
Kelemahan CBSA
Beberapa kelemahan dari CBSA menurut Oemar Hamalik;
1. Tidak menjamin dalam melaksanakan keputusan.
2. Diskusi tak dapat diramalkan.
3. Memasyarakatkan agar siswa memiliki keterampilan berdiskusi yang diperlukan secara
aktif.
4. Membentuk pengaturan fisik dan jadwal yang luwes.
5. Dapat menjadi palsu jika pemimpin mengalami kesulitan mempertemukan berbagai
pendapat.
6. Dapat didominasi oleh seseorang atau sejumlah siswa sehingga dia menolak pendapat
peserta lain.
E. Rambu-Rambu Penyelenggaraan CBSA
Hakikat CBSA adalah keterlibatan intelektual-emosional siswa secara optimal dalam proses
pembelajaran; dan setiap proses dapat menemukan kadar CBSA dari suatu proses
pembelajaran, maka perlu mengenal terlebih dahulu rambu-rambu penyelenggara CBSA .
yang dimaksud dengan rambu-rambu CBSA adalah gejala-gejala yang tampak pada perilaku
siswa dan guru baik dalam program maupun dalam proses pembelajaran.
Rambu-rambu yang dimaksud adalah :
(1) Kuantitas dan kualitas pengalaman yang membelajarkan
(2) Prakarsa dan keberanian siswa dalam mewujudkan minat, keinginan, dan dorongandorongan yang ada pada dirinya
(3) Keberanian dan keinginan siswa untuk ikut serta dalam proses pembelajaran
(4) Usaha dan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran
(5) Keingintahuan yang ada pada diri siswa
(6) Rasa lapang dan bebas yang ada pada diri siswa
(7) Kuantitas dan kualitas usaha yang dilakukan guru dalam membina dan mendorong
keaktifan siswa
(8) Kualitas guru sebagai inovator dan fasilitator
F. Evaluasi Belajar Dan Pembelajaran
Pengartian, kedudukan, dan syarat-syarat umum evaluasi
a. Pengertian Penilaian
Penilaian adalah suatu upaya untuk mengetahui berapa banyak hal-hal telah dimilik oleh
siswa dari hal-hal yang telah diajarkan oleh guru. Pengertian ini menunjukan bahwa
pengukuran bersifat kuantitatif.
b. Kedudukan Evaluasi dalam Proses Pendidikan
Menurut Schwartz dkk, penilaian adalah suatu program untuk memberikan pendapat dan
penentuan arti atau kaidah suatu pengalaman. Pengalaman adalah pengalaman yang diperoleh
berkat proses pendidikan. Proses tersebut tampak pada perubahan tingkah laku atau pola
kepribadian siswa
c. Syarat-syarat Umum Evaluasi
Penilaian yang akan dilaksanakan harus memenuhi persyaratan atau criteria sebagai berikut :
1. Memiliki validitas
2. Mempunyai reliabilitas
3. Objektivitas
4. Efisiensi
5. Kegunaan/kepraktisan
Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran, pengolahan, penafsiran, dan
pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa
setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran adalah evaluasi terhadap proses belajar mengajar diarahkan pada
komponen-komponen system pembelajaran.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah ini kami dapat menarik kesimpulan bahwa dalam pembelajaran
ditemukan adanya dua pelaku, guru berinteraksi dengan siswa, yang keduanya mencapai
tujuan pembelajaran atau sasaran belajar yang serupa. Kadar CBSA dalam interaksi tersebut
berbeda-beda. Pembelajaran ber-CBSA baik berciri (i) pembelajaran berpusat pada siswa, (ii)
guru bertindak sebagai pembimbing pengalaman belajar, (iii) orientasi tujuan pada
perkembangan kemampuan siswa secara utuh dan seimbang, (iv) pengelolaan pembelajaran
menekankan pada kreativitas siswa, dan (v) optimalisasi kadar CBSA tersebut dapat
diprogramkan dalam desain instruksional (persiapan mengajar) guru. Pembelajaran berCBSA merupakan wujud kegiatan atau unjuk kerja guru. Hampir dapat dikatakan bahwa guru
profesional diduga berkemampuan mengelola pembelajaran berkadar CBSA tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. 1994. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara
Dimyati, Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Depdikbud
www. google. com

Contenu connexe

Tendances

Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)
Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)
Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)Yoshiie Srinita
 
RUBRIK PROJEK PENGUATAN PENILAIAN PROFIL PELAJAR PANCASILA.docx
RUBRIK PROJEK PENGUATAN PENILAIAN PROFIL PELAJAR PANCASILA.docxRUBRIK PROJEK PENGUATAN PENILAIAN PROFIL PELAJAR PANCASILA.docx
RUBRIK PROJEK PENGUATAN PENILAIAN PROFIL PELAJAR PANCASILA.docxdi2JumadiKilauAlam
 
Pemahaman Peserta Didik.pptx
Pemahaman Peserta Didik.pptxPemahaman Peserta Didik.pptx
Pemahaman Peserta Didik.pptxSultonRizal
 
Modul 1 kb 2 pembelajaran matematika sd universitas terbuka
Modul 1 kb 2 pembelajaran matematika sd universitas terbukaModul 1 kb 2 pembelajaran matematika sd universitas terbuka
Modul 1 kb 2 pembelajaran matematika sd universitas terbukaMuhammad Arif
 
135928077 instrumen-penilaian-mat-smp
135928077 instrumen-penilaian-mat-smp135928077 instrumen-penilaian-mat-smp
135928077 instrumen-penilaian-mat-smpSlamet Achwandy
 
Tematik Kelas 4 Tema 3 Subtema 2 Pembelajaran 3
Tematik Kelas 4 Tema 3 Subtema 2 Pembelajaran 3Tematik Kelas 4 Tema 3 Subtema 2 Pembelajaran 3
Tematik Kelas 4 Tema 3 Subtema 2 Pembelajaran 3Sri Wahyuni Nur Fadyah
 
Contoh Laporan PKP UT PGSD Matematika dan Bahasa Indonesia - Trapesium - Pema...
Contoh Laporan PKP UT PGSD Matematika dan Bahasa Indonesia - Trapesium - Pema...Contoh Laporan PKP UT PGSD Matematika dan Bahasa Indonesia - Trapesium - Pema...
Contoh Laporan PKP UT PGSD Matematika dan Bahasa Indonesia - Trapesium - Pema...Soal Universitas Terbuka
 
Rpp menjumlahkan dan mengurangkan pecahan Kurikulum 2013
Rpp menjumlahkan dan mengurangkan pecahan Kurikulum 2013Rpp menjumlahkan dan mengurangkan pecahan Kurikulum 2013
Rpp menjumlahkan dan mengurangkan pecahan Kurikulum 2013Agung Handoko
 
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rppPembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rppAndi Saputro
 
LKPD Persamaan Kuadrat
LKPD Persamaan KuadratLKPD Persamaan Kuadrat
LKPD Persamaan KuadratErni Susanti
 
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematikaPendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematikaIrianto Aras
 
LKPD Perkalian dan Pembagian Pada Pecahan
LKPD Perkalian dan Pembagian Pada PecahanLKPD Perkalian dan Pembagian Pada Pecahan
LKPD Perkalian dan Pembagian Pada PecahanAlorka 114114
 
Contoh RPP Pelaksanaan Micro Teaching PGMI UIN Jakarta
Contoh RPP Pelaksanaan Micro Teaching PGMI UIN JakartaContoh RPP Pelaksanaan Micro Teaching PGMI UIN Jakarta
Contoh RPP Pelaksanaan Micro Teaching PGMI UIN JakartaUIN Jakarta
 
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...reno sutriono
 
RPP PERBANDINGAN VII KURIKULUM 2013
RPP PERBANDINGAN VII KURIKULUM 2013RPP PERBANDINGAN VII KURIKULUM 2013
RPP PERBANDINGAN VII KURIKULUM 2013ajeng karina
 
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).docTopik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).docRawindyAuliiaHapsari
 

Tendances (20)

Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)
Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)
Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)
 
RUBRIK PROJEK PENGUATAN PENILAIAN PROFIL PELAJAR PANCASILA.docx
RUBRIK PROJEK PENGUATAN PENILAIAN PROFIL PELAJAR PANCASILA.docxRUBRIK PROJEK PENGUATAN PENILAIAN PROFIL PELAJAR PANCASILA.docx
RUBRIK PROJEK PENGUATAN PENILAIAN PROFIL PELAJAR PANCASILA.docx
 
Pemahaman Peserta Didik.pptx
Pemahaman Peserta Didik.pptxPemahaman Peserta Didik.pptx
Pemahaman Peserta Didik.pptx
 
Modul 1 kb 2 pembelajaran matematika sd universitas terbuka
Modul 1 kb 2 pembelajaran matematika sd universitas terbukaModul 1 kb 2 pembelajaran matematika sd universitas terbuka
Modul 1 kb 2 pembelajaran matematika sd universitas terbuka
 
135928077 instrumen-penilaian-mat-smp
135928077 instrumen-penilaian-mat-smp135928077 instrumen-penilaian-mat-smp
135928077 instrumen-penilaian-mat-smp
 
Tematik Kelas 4 Tema 3 Subtema 2 Pembelajaran 3
Tematik Kelas 4 Tema 3 Subtema 2 Pembelajaran 3Tematik Kelas 4 Tema 3 Subtema 2 Pembelajaran 3
Tematik Kelas 4 Tema 3 Subtema 2 Pembelajaran 3
 
Contoh Laporan PKP UT PGSD Matematika dan Bahasa Indonesia - Trapesium - Pema...
Contoh Laporan PKP UT PGSD Matematika dan Bahasa Indonesia - Trapesium - Pema...Contoh Laporan PKP UT PGSD Matematika dan Bahasa Indonesia - Trapesium - Pema...
Contoh Laporan PKP UT PGSD Matematika dan Bahasa Indonesia - Trapesium - Pema...
 
Rpp menjumlahkan dan mengurangkan pecahan Kurikulum 2013
Rpp menjumlahkan dan mengurangkan pecahan Kurikulum 2013Rpp menjumlahkan dan mengurangkan pecahan Kurikulum 2013
Rpp menjumlahkan dan mengurangkan pecahan Kurikulum 2013
 
RPP - Kuartil Data Tunggal
RPP - Kuartil Data TunggalRPP - Kuartil Data Tunggal
RPP - Kuartil Data Tunggal
 
Topik 1.pdf
Topik 1.pdfTopik 1.pdf
Topik 1.pdf
 
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rppPembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penyusunan rpp
 
Topik 2.pdf
Topik 2.pdfTopik 2.pdf
Topik 2.pdf
 
LKPD Persamaan Kuadrat
LKPD Persamaan KuadratLKPD Persamaan Kuadrat
LKPD Persamaan Kuadrat
 
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematikaPendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
 
Format rpp pengajaran langsung berkarakter
Format rpp pengajaran langsung berkarakterFormat rpp pengajaran langsung berkarakter
Format rpp pengajaran langsung berkarakter
 
LKPD Perkalian dan Pembagian Pada Pecahan
LKPD Perkalian dan Pembagian Pada PecahanLKPD Perkalian dan Pembagian Pada Pecahan
LKPD Perkalian dan Pembagian Pada Pecahan
 
Contoh RPP Pelaksanaan Micro Teaching PGMI UIN Jakarta
Contoh RPP Pelaksanaan Micro Teaching PGMI UIN JakartaContoh RPP Pelaksanaan Micro Teaching PGMI UIN Jakarta
Contoh RPP Pelaksanaan Micro Teaching PGMI UIN Jakarta
 
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
 
RPP PERBANDINGAN VII KURIKULUM 2013
RPP PERBANDINGAN VII KURIKULUM 2013RPP PERBANDINGAN VII KURIKULUM 2013
RPP PERBANDINGAN VII KURIKULUM 2013
 
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).docTopik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
 

En vedette (7)

Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alam
 
استكشاف المثلثات
استكشاف المثلثاتاستكشاف المثلثات
استكشاف المثلثات
 
1القيم
1القيم1القيم
1القيم
 
Kafer akbid ykn
Kafer akbid yknKafer akbid ykn
Kafer akbid ykn
 
Makalah media pembelajaran bahasa
Makalah media pembelajaran bahasaMakalah media pembelajaran bahasa
Makalah media pembelajaran bahasa
 
Cover 01
Cover 01Cover 01
Cover 01
 
Literary translation الترجمة الأدبية
Literary translation الترجمة الأدبيةLiterary translation الترجمة الأدبية
Literary translation الترجمة الأدبية
 

Similaire à Makalah konsep pembelajaran

Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran9359
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran9359
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranICEUERISTINA
 
Pengembangan Pembelajaran Berbasis Siswa (CBSA)
Pengembangan Pembelajaran Berbasis Siswa (CBSA)Pengembangan Pembelajaran Berbasis Siswa (CBSA)
Pengembangan Pembelajaran Berbasis Siswa (CBSA)Hariyatunnisa Ahmad
 
Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)AdiTri Prasetyo
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranNENGSIHWIDA
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranNENGSIHWIDA
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranNENGSIHWIDA
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranNENGSIHWIDA
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranNENGSIHWIDA
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranNENGSIHWIDA
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaranwidawidianingsih
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranNENGSIHWIDA
 

Similaire à Makalah konsep pembelajaran (20)

Cara Belajar Siswa Aktif
Cara Belajar Siswa AktifCara Belajar Siswa Aktif
Cara Belajar Siswa Aktif
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Pengembangan Pembelajaran Berbasis Siswa (CBSA)
Pengembangan Pembelajaran Berbasis Siswa (CBSA)Pengembangan Pembelajaran Berbasis Siswa (CBSA)
Pengembangan Pembelajaran Berbasis Siswa (CBSA)
 
Resum sbm i
Resum sbm iResum sbm i
Resum sbm i
 
Resum sbm i
Resum sbm iResum sbm i
Resum sbm i
 
Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
 
Wy T Ugas
Wy T UgasWy T Ugas
Wy T Ugas
 
Wy T Ugas
Wy T UgasWy T Ugas
Wy T Ugas
 
Tugas Kurikulum
Tugas KurikulumTugas Kurikulum
Tugas Kurikulum
 
Kurikulum
KurikulumKurikulum
Kurikulum
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Kurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan PembelajaranKurikulum Dan Pembelajaran
Kurikulum Dan Pembelajaran
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Makalah konsep pembelajaran

  • 1. Konsep Pembelajaran PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelenggaraan pembelajaran merupakan salah satu tugas utama guru, dimana pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa. Untuk dapat membelajarkan siswa, salah satu cara yang dapat ditempuh oleh guru ialah dengan menerapkan pendekatan CBSA. Pendekatan ini merupakan merupakan pendekatan pembelajaran yang tersurat dan tersirat dalam kurikulum yang berlaku. CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) menuntut keterlibatan mental siswa terhadap bahan yang dipelajari. CBSA menuntut keterlibatan mental yang tinggi sehingga terjadi proses-proses mental yang berhubungan dengan aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomolorik. Melalui proses kognitif pembelajaran akan memiliki penguasaan konsep dan prinsip. Akan tetapi dengan CBSA para pembelajar dapat melatih diri menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepada mereka. Tidak untuk dikerjakan di rumah tetapi dikerjakan dikelas secara bersamasama B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka disusun rumusan masalah sebagai berikut : “Bagaimanakah CBSA konsep pembelajaran?” C. Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan dan Manfaat dari makalah yang kami sajikan berikut ini yaitu : -) mengetahui bagaimana konsep pembelajaran -) mengetahui kebaikan dan kelemah satu Sistem CBSA
  • 2. PEMBAHASAN A. Pengertian Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menitik beratkan pada keaktifan siswa, yang merupakan inti dari kegiatan belajar. Keaktifan belajar terjadi dan terdapat pada semua perbuatan belajar, tetapi kadarnya yang berbeda tergantung pada jenis kegiatanya, materi yang dipelajari dan tujuan yang hendak dicapai. Kegiatan tersebut diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti : mendengarkan, berdiskusi, membuat sesuatu, menulis laporan, memecahkan masalah, menyusun rencana, dan lain lain. Pendekatan CBSA dinilai sebagai suatu system belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental, intelektual, dan emosional guna memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan antara mata kognitif, afektif, dan psikomotorik. Setiap kegiatan menuntut siswa untuk terlibat secara langsung dan menuntut keterlibatan intelektual – emocional siswa melalui proses asimilasi, dan akomodasi kognitif untuk mengembangkan kemampuan untuk mengembangkan pengetahuan, tindakan, serta pengalaman langsung dalam rangka membentuk ketrampilan (motorik, kognitif, dan sosial), penghayatan serta internalisasi nilai – nilai dalam pembentukan sikap (Raka Joni, 1980, hal. 2) Pendekatan sistem pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: 1. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) 2. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach) Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu: 1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya 2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif
  • 3. untuk mencapai tujuan 3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan ditempuh sejak titik awal sampai mencapai sasaran 4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengetahui/menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha Pendekatan CBSA dinilai sebagai suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental, intelektual dan emocional guna memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan antara matra kognitif, motorik, afektif, dan psikomotorik. ( A.Yasin, 1984, hal 24) B. Rasional CBSA dalam pembelajaran Siswa didik dipandang dari dua sisi yang berkaitan, yakni sebagai obyek pembelajaran dan sebagai subyek yang belajar. Siswa sebagai subyek dipandang sebagai manusia yang potencial sedang berkembangn, memiliki keinginan – keinginan, harapan, dan tujuan hidup, aspirasi dan motivasi dan berbagai kemungkinan potensi lainnya. Siswa sebagai subyek dipandang sebagai yang memiliki potensi yang perlu dibina, diarahkan dan dikembangkan melalui proses pembelajaran. Karena itu proses pembelajaran harus dilaksanakan berdasarkan prinsip – prinsip manusiawi (humanistik), misalnya melalui suasana kekeluargaan, keterbukaan dan bergairah serta bervariasi sesuai dengan keadaan perkembangan siswa bersangkutan. Penerapan dan pendayagunaan konsep CBSA dalam pembelajaran merupakan kebutuhan dan sekaligus sebagai keharusan dalam kaitannya dengan uapaya merealisasikan Sistem Pendidikan Nasional untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, yang pada giliranya berimplikasi terhadap system pembelajaran. Cara belajar siswa aktif tersebut dapat berlangsung dengan efektif, bila guru melaksanakan peran dan fungsinya secara aktif dan kreatif, mendorong dan membantu serta berupaya mempengaruhi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dan belajar yang telah ditentukan. Peranan guru bukan sebagai orang yang menuangkan materi pelajaran kepada siswa, melainkan bertindak sebagai pembantu dan pelayanan bagi siswa. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru ialah; 1. menyiapkan lembar kerja, 2. menyusun tugas bersama siswa, 3. memberikan informasi tentang kegiatan yang diulakukan, 4. memberikan bantuan dan pelayanan apabila siswa mendapat kesulitan,
  • 4. 5. menyampaikan pertanyaan yang bersifat asuhan, 6. membantu mengarahkan rumusan kesimpulan umum, 7. memberikan bantuan dan pelayanan khusus kepada siswa yang lamban, 8. menyalurkan bakat dan minat siswa, 9. mengamati sikap aktifitas siswa. Kegiatan-kegiatan tersebut menunjukkan, bahwa pembelajaran berdasarkan pendekatan CBSA tidak diartikan guru menjadi pasif, melainkan tetap harus aktif namun tidak bersikap mendominisi siswa menghambat perkembangan potensinya. Guru bertindak sebagai guru inquiry, dan fasilitator. C. Kadar CBSA Kadar CBSA ditandai oleh semakin banyaknya dan bervariasinya keaktifan dan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar. D. Kebaikan dan kelemahan CBSA Kebaikan CBSA Kebaikan-kebaikan CBSA, yang dikemikakan oleh T. Raka Joni bahwa, 1. Ditunjukan melalui keberanian memberikan urung pendapat tanpa secara eksklusif diminta. 2. Keterlibatan mental di dalam kegiatan-kegiatan belajar yang telah berlangsung yang ditunjukan dengan peningkatan diri kepada tugas. 3. Belajar dengan pengalaman langsung indicator dari CBSA. 4. kekayaan bentuk dan variasi alat kegiatan belajar mengajar. 5. Kualitas interaksi antar siswa. Kelemahan CBSA Beberapa kelemahan dari CBSA menurut Oemar Hamalik; 1. Tidak menjamin dalam melaksanakan keputusan. 2. Diskusi tak dapat diramalkan. 3. Memasyarakatkan agar siswa memiliki keterampilan berdiskusi yang diperlukan secara aktif. 4. Membentuk pengaturan fisik dan jadwal yang luwes. 5. Dapat menjadi palsu jika pemimpin mengalami kesulitan mempertemukan berbagai pendapat.
  • 5. 6. Dapat didominasi oleh seseorang atau sejumlah siswa sehingga dia menolak pendapat peserta lain. E. Rambu-Rambu Penyelenggaraan CBSA Hakikat CBSA adalah keterlibatan intelektual-emosional siswa secara optimal dalam proses pembelajaran; dan setiap proses dapat menemukan kadar CBSA dari suatu proses pembelajaran, maka perlu mengenal terlebih dahulu rambu-rambu penyelenggara CBSA . yang dimaksud dengan rambu-rambu CBSA adalah gejala-gejala yang tampak pada perilaku siswa dan guru baik dalam program maupun dalam proses pembelajaran. Rambu-rambu yang dimaksud adalah : (1) Kuantitas dan kualitas pengalaman yang membelajarkan (2) Prakarsa dan keberanian siswa dalam mewujudkan minat, keinginan, dan dorongandorongan yang ada pada dirinya (3) Keberanian dan keinginan siswa untuk ikut serta dalam proses pembelajaran (4) Usaha dan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran (5) Keingintahuan yang ada pada diri siswa (6) Rasa lapang dan bebas yang ada pada diri siswa (7) Kuantitas dan kualitas usaha yang dilakukan guru dalam membina dan mendorong keaktifan siswa (8) Kualitas guru sebagai inovator dan fasilitator F. Evaluasi Belajar Dan Pembelajaran Pengartian, kedudukan, dan syarat-syarat umum evaluasi a. Pengertian Penilaian Penilaian adalah suatu upaya untuk mengetahui berapa banyak hal-hal telah dimilik oleh siswa dari hal-hal yang telah diajarkan oleh guru. Pengertian ini menunjukan bahwa pengukuran bersifat kuantitatif. b. Kedudukan Evaluasi dalam Proses Pendidikan Menurut Schwartz dkk, penilaian adalah suatu program untuk memberikan pendapat dan penentuan arti atau kaidah suatu pengalaman. Pengalaman adalah pengalaman yang diperoleh berkat proses pendidikan. Proses tersebut tampak pada perubahan tingkah laku atau pola kepribadian siswa c. Syarat-syarat Umum Evaluasi Penilaian yang akan dilaksanakan harus memenuhi persyaratan atau criteria sebagai berikut :
  • 6. 1. Memiliki validitas 2. Mempunyai reliabilitas 3. Objektivitas 4. Efisiensi 5. Kegunaan/kepraktisan Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran, pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Evaluasi Pembelajaran Evaluasi pembelajaran adalah evaluasi terhadap proses belajar mengajar diarahkan pada komponen-komponen system pembelajaran.
  • 7. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan makalah ini kami dapat menarik kesimpulan bahwa dalam pembelajaran ditemukan adanya dua pelaku, guru berinteraksi dengan siswa, yang keduanya mencapai tujuan pembelajaran atau sasaran belajar yang serupa. Kadar CBSA dalam interaksi tersebut berbeda-beda. Pembelajaran ber-CBSA baik berciri (i) pembelajaran berpusat pada siswa, (ii) guru bertindak sebagai pembimbing pengalaman belajar, (iii) orientasi tujuan pada perkembangan kemampuan siswa secara utuh dan seimbang, (iv) pengelolaan pembelajaran menekankan pada kreativitas siswa, dan (v) optimalisasi kadar CBSA tersebut dapat diprogramkan dalam desain instruksional (persiapan mengajar) guru. Pembelajaran berCBSA merupakan wujud kegiatan atau unjuk kerja guru. Hampir dapat dikatakan bahwa guru profesional diduga berkemampuan mengelola pembelajaran berkadar CBSA tinggi.
  • 8. DAFTAR PUSTAKA Hamalik, Oemar. 1994. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara Dimyati, Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Depdikbud www. google. com