SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
Miokarditis
A. Konsep Penyakit
a. Pengertian
Myocardium lapisan medial dinding jantung yang terdiri atas jaringan otot
jantung yang sangat khusus (Brooker, 2001).
Myocarditis adalah peradangan pada otot jantung atau miokardium.pada
umumnya disebabkan oleh penyakit-penyakit infeksi, tetapi dapat sebagai akibat
reaksi alergi terhadap obat-obatan dan efek toxin bahan-bahan kimia dan radiasi
(FKUI, 1999).
Miokarditis adalah inflamasi fokal atau menyebar dari otot jantung
(miokardium) (Doenges, 1999).

b. Etiologi
1. Acute isolated myocarditis adalah miokarditis interstitial acute dengan etiologi
tidak diketahui.
2. Bacterial myocarditis adalah miokarditis yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
3. Chronic myocarditis adalah penyakit radang miokardial kronik.
4. Diphtheritic myocarditis adalah mikarditis yang disebabkan oleh toksin
bakteri yang dihasilkan pada difteri : lesi primer bersifat degeneratiff dan
nekrotik dengan respons radang sekunder.
5. Fibras myocarditis adalah fibrosis fokal/difusi mikardial yang disebabkan oleh
peradangan kronik.

c. Patofisiologi
Kerusakan miokard oleh kuman-kuman infeksius dapat melalui tiga
mekanisme dasar :
-

Invasi langsung ke miokard.

-

Proses immunologis terhadap miokard.

-

Mengeluarkan toksin yang merusak miokardium.
Proses miokarditis viral ada 2 tahap :
-

Fase akut berlangsung kira-kira satu minggu, dimana terjadi invasi virus
ke miokard, replikasi virus dan lisis sel. Kemudian terbentuk neutralizing
antibody dan virus akan dibersihkan atau dikurangi jumlahnya dengan
bantuan makrofag dan natural killer cell (sel NK).

-

Pada fase berikutnya miokard diinfiltrasi oleh sel-sel radang dan system
immune akan diaktifkan antara lain dengan terbentuknya antibody
terhadap miokard, akibat perubahan permukaan sel yang terpajan oleh
virus. Fase ini berlangsung beberapa minggu sampai beberapa bulan dan
diikuti kerusakan miokard dari yang minimal sampai yang berat (FKUI,
1999).

d. Gejala Klinis
 Letih.
 Napas pendek.
 Detak jantung tidak teratur.
 Demam.
 Gejala-gejala lain karena gangguan yang mendasarinya (Griffith, 1994).
 Menggigil.
 Demam.
 Anoreksia.
 Nyeri dada.
 Dispnea dan disritmia.
 Tamponade ferikardial/kompresi (pada efusi perikardial) (DEPKES,
1993).

e. Komplikasi
 Kardiomiopati kongestif/dilated.
 Payah jantung kongestif.
 Efusi perikardial.
 AV block total.
f. Pemeriksaan Diagnostik
1) Laboratorium : leukosit, LED, limfosit, LDH.
2) Elektrokardiografi.
3) Rontgen thorax.
4) Ekokardiografi.
5) Biopsi endomiokardial

g. Penatalaksanaan
 Perawatan untuk tindakan observasi.
 Tirah baring/pembatasan aktivitas.
 Antibiotik atau kemoterapeutik.
 Pengobatan sistemik supportif ditujukan pada penyakti infeksi sistemik
 Antibiotik.
 Obat kortison.
 Jika berkembang menjadi gagal jantung kongestif : diuretik untuk
mnegurangi retensi ciaran ; digitalis untuk merangsang detak jantung ;
obat antibeku untuk mencegah pembentukan bekuan (Griffith, 1994).

B. Konsep Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
o Pengkajian pasien myocarditis (Marilynn E. Doenges, 1999) meliputi
Aktivitas / istirahat
Gejala : kelelahan, kelemahan.
Tanda : takikardia, penurunan tekanan darah, dispnea dengan aktivitas.
o Sirkulasi
Gejala : riwayat demam rematik, penyakit jantung congenital, bedah
jantung, palpitasi, jatuh pingsan.
Tanda : takikardia, disritmia, perpindaha titik impuls maksimal,
kardiomegali, frivtion rub, murmur, irama gallop (S3 dan S4), edema,
DVJ, petekie, hemoragi splinter, nodus osler, lesi Janeway.
o Eleminasi
Gejala : riwayat penyakit ginjal/gagal ginjal ; penurunan frekuensi/jumlsh
urine.
Tanda : urin pekat gelap.
o Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala : nyeri pada dada anterior (sedang sampai berat/tajam) diperberat
oleh inspirasi, batuk, gerakkan menelan, berbaring.
Tanda : perilaku distraksi, misalnya gelisah.
o Pernapasan
Gejala : napas pendek ; napas pendek kronis memburuk pada malam hari
(miokarditis).
Tanda : dispnea, DNP (dispnea nocturnal paroxismal) ; batuk, inspirasi
mengi ; takipnea, krekels, dan ronkhi ; pernapasan dangkal.
o Keamanan
Gejala : riwayat infeksi virus, bakteri, jamur (miokarditis ; trauma dada ;
penyakit keganasan/iradiasi thorakal ; dalam penanganan gigi ;
pemeriksaan endoskopik terhadap sitem GI/GU), penurunan system
immune, SLE atau penyakit kolagen lainnya.
Tanda : demam.
o Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala : terapi intravena jangka panjang atau pengguanaan kateter
indwelling atau penyalahgunaan obat parenteral.

b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien dengan myocarditis
(Doenges, 1999) adalah :
1. Nyeri berhubungan dengan inflamasi miokardium, efek-efek sistemik dari
infeksi, iskemia jaringan.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan inflamasi dan degenerasi sel-sel otot
miokard, penurunan curah jantung.
3. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan
degenerasi otot jantung, penurunan/kontriksi fungsi ventrikel.
4. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi, rencana
pengobatan berhubungan dengan kurang pengetahuan/daya ingat, misalnya
intepretasi informasi, keterbatasan kognitif, menyangkal diagnosa.

c. Intervensi dan Implementasi
Intervensi dan implementasi keperawatan yang muncul pada pasien
dengan myocarditis (Doenges, 1999).
1. Nyeri
Tujuan : nyeri hilang atau terkontrol.
Kriteria Hasil :
-

Nyeri berkurang atau hilang

-

Klien tampak tenang.

Intervensi dan Implementasi :
-

Selidiki keluhan nyeri dada, perhatikan awitan dan faktor
pemberat atau penurun. Perhatikan petunjuk nonverbal dari
ketidaknyamanan, misalnya ; berbaring dengan diam/gelisah,
tegangan otot, menangis.
R : pada nyeri ini memburuk pada inspirasi dalam, gerakkan
atau berbaring dan hilang dengan duduk tegak/membungkuk.

-

Berikan lingkungan yang tenang dan tindakan kenyamanan
misalnya ; perubahan posisi, gosokkan punggung, penggunaan
kompres hangat/dingin, dukungan emosional.
R : tindakan ini dapat menurunkan ketidaknyamanan fisik dan
emosional pasien.

-

Berikan aktivitas hiburan yang tepat.
R : mengarahkan kembali perhatian, memberikan distraksi
dalam tingkat aktivitas individu.

-

Kolaborasi pemberian obat-obatan sesuai indikasi (agen
nonsteroid : aspirin, indocin ; antipiretik ; steroid).
R : dapat menghilangkan nyeri, menurunkan respons inflamasi,
menurunkan demam ; steroid diberikan untuk gejala yang lebih
berat.
-

kolaborasi pemberian oksigen suplemen sesuai indikasi.
R : memaksimalkan ketersediaan oksigen untuk menurunkan
beban kerja jantung.

2. Intoleransi aktivitas
Tujuan : pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas.
Kriteria hasil :
-

perilaku menampakan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
diri.

-

pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa
aktivitas tanpa dibantu.

-

Koordinasi otot, tulang dan anggota gerak lainya baik.

Intervensi dan Implementasi :
-

Kaji respons pasien terhadap aktivitas. Perhatikan adanya
perubahan dan keluhan kelemahan, keletiahan, dan dispnea
berkenaan dengan aktivitas.
R : miokarditis menyebabkan inflamasi dan kemungkinan
kerusakan fungsi sel-sel miokardial.

-

Pantau frekuensi/irama jantung, TD, dan frekuensi pernapasan
sebelum dan setelah aktivitas dan selama diperlukan.
R : membantu menentukan derajat dekompensasi jantung dan
pulmonal. Penurunan TD, takikardia, disritmia, dan takipnea
adalah indikatif dari kerusakan toleransi jantung terhadap
aktivitas.

-

Pertahankan tirah baring selama periode demam dan sesuai
indikasi.
R : meningkatkan resolusi inflamasi selama fase akut.

-

Rencanakan perawatan dengan periode istirahat/tidur tanpa
gangguan.
R : memberikan keseimbangan dalam kebutuhan dimana
aktivitas bertumpu pada jantung.
-

Bantu pasien dalam program latihan progresif bertahap
sesegera mungkin untuk turun dari tempat tidur, mencatat
respons tanda vital dan toleransi pasien pada peningkatan
aktivitas.
R : saat inflamasi/kondisi dasar teratasi, pasien mungkin
mampu melakukan aktivitas yang diinginkan, kecuali
kerusakan miokard permanen/terjadi komplikasi.

-

kolaborasi pemberian oksigen suplemen sesuai indikasi.
R : memaksimalkan ketersediaan oksigen untuk menurunkan
beban kerja jantung.

3. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung
Tujuan : mengidentifikasi perilaku untuk menurunkan beban kerja
jantung.
Kriteria Hasil :
-

melaporkan/menunjukkan penurunan periode dispnea, angina,
dan disritmia.

-

memperlihatkan irama dan frekuensi jantung stabil.

Intervensi dan Implementasi :
-

Pantau frekuensi/irama jantung, TD, dan frekuensi pernapasan
sebelum dan setelah aktivitas dan selama diperlukan.
R : membantu menentukan derajat dekompensasi jantung dan
pulmonal. Penurunan TD, takikardia, disritmia, dan takipnea
adalah indikatif dari kerusakan toleransi jantung terhadap
aktivitas.

-

Pertahankan tirah baring dalam posisi semi-Fowler.
R : menurunkan beban kerja jantung, memaksimalkan curah
jantung.

-

Auskultasi bunyi jantung. Perhatikan jarak/muffled tonus
jantung, murmur, gallop S3 dan S4.
R : memberikan deteksi dini dari terjadinya komplikasi
misalnya : GJK, tamponade jantung.
-

Berikan tindakan kenyamanan misalnya ; perubahan posisi,
gosokkan punggung, dan aktivitas hiburan dalam tolerransi
jantung.
R : meningkatkan relaksasi dan mengarahkan kembali
perhatian.

4. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar)
Tujuan : menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan regimen
pengobatan.
Kriteria hasil :
-

mengidentifikasi efek samping obat dan kemungkinan
komplikasi yang perlu diperhatikan.

-

memperlihatan perubahan perilaku untuk mencegah
komplikasi..

Intervensi dan Implementasi :
-

Kaji kesiapan dan hambatan dalam belajar termasuk orang
terdekat.
R : Perasaan sejahtera yang sudah lama dinikmati
mempengaruhi minat pasien/orang terdekat untuk mempelajari
penyakit.

-

Jelaskan efek inflamasi pada jantung, secara individual pada
pasien. Ajarakkn untuk memperhatikan gejala sehubungan
dengan komplikasi/berulangnya dan gejala yang dilaporkan
dengan segera pada pemberi perawatan, contoh ; demam,
peningkatan nyeri dada yang tak biasanya, peningkatan berat
badan, peningkatan toleransi terhadap aktivitas.
R : untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan sendiri,
pasien perlu memahami penyebab khusus, pengobatan dan efek
jangka panjang yang diharapkan dari kondisi inflamasi, sesuai
dengan tanda/gejala yang menunjukan
kekambuhan/komplikasi.
-

Anjurkan pasien/orang terdekat tentang dosis, tujuan dan efek
samping obat; kebutuhan diet ; pertimbangan khusus ; aktivitas
yang diijinkan/dibatasi.
R : informasi perlu untuk meningkatkan perawatan diri,
peningkatan keterlibatan pada program terapeutik, mencegah
komplikasi.

-

Kaji ulang perlunya antibiotic jangka panjang/terapy
antimicrobial.
R : perawatan di rumah sakit lama/pemberian antibiotic
IV/antimicrobial perlu sampai kultur darah negative/hasil darah
lain menunjukkan tak ada infeksi.

d. Evaluasi
Evaluasi yang diharapkan pada pasien dengan myocarditis (Doenges, 1999)
adalah :
1. Nyeri hilang atau terkontrol
2. Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas.
3. Mengidentifikasi perilaku untuk menurunkan beban kerja jantung.
4. Menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan regimen pengobatan.
Miokarditis AKPER PEMKAB MUNA

Contenu connexe

Tendances

Asuhan Keperawatan Pneumonia
Asuhan Keperawatan PneumoniaAsuhan Keperawatan Pneumonia
Asuhan Keperawatan PneumoniaBella Citra H
 
Infeksi cns (central nervous system)
Infeksi cns (central nervous system)Infeksi cns (central nervous system)
Infeksi cns (central nervous system)Yulia mar'atuzzakiyah
 
Askep infeksi jantung (perikarditis, endokarditis dan miokarditis) AKPER PEMK...
Askep infeksi jantung (perikarditis, endokarditis dan miokarditis) AKPER PEMK...Askep infeksi jantung (perikarditis, endokarditis dan miokarditis) AKPER PEMK...
Askep infeksi jantung (perikarditis, endokarditis dan miokarditis) AKPER PEMK...Operator Warnet Vast Raha
 
3. perikarditis, miokarditis, endokarditis
3. perikarditis, miokarditis, endokarditis3. perikarditis, miokarditis, endokarditis
3. perikarditis, miokarditis, endokarditisYabniel Lit Jingga
 
Penyakit Rheumatik Jantung & Endocarditis
Penyakit Rheumatik Jantung & EndocarditisPenyakit Rheumatik Jantung & Endocarditis
Penyakit Rheumatik Jantung & EndocarditisMuhammad Nasrullah
 

Tendances (7)

Makalah meningitis anti
Makalah meningitis antiMakalah meningitis anti
Makalah meningitis anti
 
Asuhan Keperawatan Pneumonia
Asuhan Keperawatan PneumoniaAsuhan Keperawatan Pneumonia
Asuhan Keperawatan Pneumonia
 
Infeksi cns (central nervous system)
Infeksi cns (central nervous system)Infeksi cns (central nervous system)
Infeksi cns (central nervous system)
 
Askep infeksi jantung (perikarditis, endokarditis dan miokarditis) AKPER PEMK...
Askep infeksi jantung (perikarditis, endokarditis dan miokarditis) AKPER PEMK...Askep infeksi jantung (perikarditis, endokarditis dan miokarditis) AKPER PEMK...
Askep infeksi jantung (perikarditis, endokarditis dan miokarditis) AKPER PEMK...
 
3. perikarditis, miokarditis, endokarditis
3. perikarditis, miokarditis, endokarditis3. perikarditis, miokarditis, endokarditis
3. perikarditis, miokarditis, endokarditis
 
Asuhan Keperawatan Meningitis
Asuhan Keperawatan MeningitisAsuhan Keperawatan Meningitis
Asuhan Keperawatan Meningitis
 
Penyakit Rheumatik Jantung & Endocarditis
Penyakit Rheumatik Jantung & EndocarditisPenyakit Rheumatik Jantung & Endocarditis
Penyakit Rheumatik Jantung & Endocarditis
 

En vedette

Institutional Research
Institutional ResearchInstitutional Research
Institutional Researchsageodu
 
The doha agend1
The doha agend1The doha agend1
The doha agend1Joh Nny
 
Graficas horizontales
Graficas horizontalesGraficas horizontales
Graficas horizontalesAna Galindo
 
The Biggest Problem In TV: Split... Attention
The Biggest Problem In TV: Split... AttentionThe Biggest Problem In TV: Split... Attention
The Biggest Problem In TV: Split... AttentionTodd Green
 
Возможности ретаргетинга в таргетированной рекламе, Антонина Салион, RIW2013
Возможности ретаргетинга в таргетированной рекламе, Антонина Салион, RIW2013Возможности ретаргетинга в таргетированной рекламе, Антонина Салион, RIW2013
Возможности ретаргетинга в таргетированной рекламе, Антонина Салион, RIW2013ADLABS
 
La escuela periodica
La escuela periodica La escuela periodica
La escuela periodica Yenny Rubio
 

En vedette (12)

Institutional Research
Institutional ResearchInstitutional Research
Institutional Research
 
The doha agend1
The doha agend1The doha agend1
The doha agend1
 
Introduction
IntroductionIntroduction
Introduction
 
Graficas horizontales
Graficas horizontalesGraficas horizontales
Graficas horizontales
 
The Biggest Problem In TV: Split... Attention
The Biggest Problem In TV: Split... AttentionThe Biggest Problem In TV: Split... Attention
The Biggest Problem In TV: Split... Attention
 
Paper pajak
Paper pajakPaper pajak
Paper pajak
 
Возможности ретаргетинга в таргетированной рекламе, Антонина Салион, RIW2013
Возможности ретаргетинга в таргетированной рекламе, Антонина Салион, RIW2013Возможности ретаргетинга в таргетированной рекламе, Антонина Салион, RIW2013
Возможности ретаргетинга в таргетированной рекламе, Антонина Салион, RIW2013
 
Gagal ginjal ROMANTISME DAN EKSPRESIONISME
Gagal ginjal ROMANTISME DAN EKSPRESIONISMEGagal ginjal ROMANTISME DAN EKSPRESIONISME
Gagal ginjal ROMANTISME DAN EKSPRESIONISME
 
Cuestionario
CuestionarioCuestionario
Cuestionario
 
La escuela periodica
La escuela periodica La escuela periodica
La escuela periodica
 
Representation
RepresentationRepresentation
Representation
 
Diare AKPER PEMKAB MUNA
Diare AKPER PEMKAB MUNA Diare AKPER PEMKAB MUNA
Diare AKPER PEMKAB MUNA
 

Similaire à Miokarditis AKPER PEMKAB MUNA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. pjj_kemenkes
 
Askep-infeksi-inflamasi-jantung
 Askep-infeksi-inflamasi-jantung Askep-infeksi-inflamasi-jantung
Askep-infeksi-inflamasi-jantungRizky Jannah
 
Kumpulan asuhan keperawatan askep aritmia
Kumpulan asuhan keperawatan askep aritmiaKumpulan asuhan keperawatan askep aritmia
Kumpulan asuhan keperawatan askep aritmiakiki marzuki
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN  (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN  (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN  (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN  (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...pjj_kemenkes
 

Similaire à Miokarditis AKPER PEMKAB MUNA (20)

Miokard infark
Miokard infarkMiokard infark
Miokard infark
 
Asuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectorisAsuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectoris
 
Asuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectorisAsuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectoris
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GAGAL JANTUNG.
 
Askep-infeksi-inflamasi-jantung
 Askep-infeksi-inflamasi-jantung Askep-infeksi-inflamasi-jantung
Askep-infeksi-inflamasi-jantung
 
Perikarditis
PerikarditisPerikarditis
Perikarditis
 
Perikarditis
PerikarditisPerikarditis
Perikarditis
 
PPT NITTA.pptx
PPT NITTA.pptxPPT NITTA.pptx
PPT NITTA.pptx
 
angina pectoris
 angina pectoris angina pectoris
angina pectoris
 
Pak ima
Pak imaPak ima
Pak ima
 
Makalah peridarditis
Makalah peridarditisMakalah peridarditis
Makalah peridarditis
 
Kelompok 2 angina
Kelompok 2 anginaKelompok 2 angina
Kelompok 2 angina
 
123456900 case
123456900 case123456900 case
123456900 case
 
Makalah kompetensi detal
Makalah kompetensi detalMakalah kompetensi detal
Makalah kompetensi detal
 
Makalah kompetensi detal
Makalah kompetensi detalMakalah kompetensi detal
Makalah kompetensi detal
 
Kumpulan asuhan keperawatan askep aritmia
Kumpulan asuhan keperawatan askep aritmiaKumpulan asuhan keperawatan askep aritmia
Kumpulan asuhan keperawatan askep aritmia
 
Endokarditis AKPER PEMKAB MUNA
Endokarditis AKPER PEMKAB MUNA Endokarditis AKPER PEMKAB MUNA
Endokarditis AKPER PEMKAB MUNA
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN  (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN  (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN  (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN  (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN (PERIKARDITIS, MIOKARDITIS ...
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Miokarditis AKPER PEMKAB MUNA

  • 1. Miokarditis A. Konsep Penyakit a. Pengertian Myocardium lapisan medial dinding jantung yang terdiri atas jaringan otot jantung yang sangat khusus (Brooker, 2001). Myocarditis adalah peradangan pada otot jantung atau miokardium.pada umumnya disebabkan oleh penyakit-penyakit infeksi, tetapi dapat sebagai akibat reaksi alergi terhadap obat-obatan dan efek toxin bahan-bahan kimia dan radiasi (FKUI, 1999). Miokarditis adalah inflamasi fokal atau menyebar dari otot jantung (miokardium) (Doenges, 1999). b. Etiologi 1. Acute isolated myocarditis adalah miokarditis interstitial acute dengan etiologi tidak diketahui. 2. Bacterial myocarditis adalah miokarditis yang disebabkan oleh infeksi bakteri. 3. Chronic myocarditis adalah penyakit radang miokardial kronik. 4. Diphtheritic myocarditis adalah mikarditis yang disebabkan oleh toksin bakteri yang dihasilkan pada difteri : lesi primer bersifat degeneratiff dan nekrotik dengan respons radang sekunder. 5. Fibras myocarditis adalah fibrosis fokal/difusi mikardial yang disebabkan oleh peradangan kronik. c. Patofisiologi Kerusakan miokard oleh kuman-kuman infeksius dapat melalui tiga mekanisme dasar : - Invasi langsung ke miokard. - Proses immunologis terhadap miokard. - Mengeluarkan toksin yang merusak miokardium.
  • 2. Proses miokarditis viral ada 2 tahap : - Fase akut berlangsung kira-kira satu minggu, dimana terjadi invasi virus ke miokard, replikasi virus dan lisis sel. Kemudian terbentuk neutralizing antibody dan virus akan dibersihkan atau dikurangi jumlahnya dengan bantuan makrofag dan natural killer cell (sel NK). - Pada fase berikutnya miokard diinfiltrasi oleh sel-sel radang dan system immune akan diaktifkan antara lain dengan terbentuknya antibody terhadap miokard, akibat perubahan permukaan sel yang terpajan oleh virus. Fase ini berlangsung beberapa minggu sampai beberapa bulan dan diikuti kerusakan miokard dari yang minimal sampai yang berat (FKUI, 1999). d. Gejala Klinis  Letih.  Napas pendek.  Detak jantung tidak teratur.  Demam.  Gejala-gejala lain karena gangguan yang mendasarinya (Griffith, 1994).  Menggigil.  Demam.  Anoreksia.  Nyeri dada.  Dispnea dan disritmia.  Tamponade ferikardial/kompresi (pada efusi perikardial) (DEPKES, 1993). e. Komplikasi  Kardiomiopati kongestif/dilated.  Payah jantung kongestif.  Efusi perikardial.  AV block total.
  • 3. f. Pemeriksaan Diagnostik 1) Laboratorium : leukosit, LED, limfosit, LDH. 2) Elektrokardiografi. 3) Rontgen thorax. 4) Ekokardiografi. 5) Biopsi endomiokardial g. Penatalaksanaan  Perawatan untuk tindakan observasi.  Tirah baring/pembatasan aktivitas.  Antibiotik atau kemoterapeutik.  Pengobatan sistemik supportif ditujukan pada penyakti infeksi sistemik  Antibiotik.  Obat kortison.  Jika berkembang menjadi gagal jantung kongestif : diuretik untuk mnegurangi retensi ciaran ; digitalis untuk merangsang detak jantung ; obat antibeku untuk mencegah pembentukan bekuan (Griffith, 1994). B. Konsep Asuhan Keperawatan a. Pengkajian o Pengkajian pasien myocarditis (Marilynn E. Doenges, 1999) meliputi Aktivitas / istirahat Gejala : kelelahan, kelemahan. Tanda : takikardia, penurunan tekanan darah, dispnea dengan aktivitas. o Sirkulasi Gejala : riwayat demam rematik, penyakit jantung congenital, bedah jantung, palpitasi, jatuh pingsan. Tanda : takikardia, disritmia, perpindaha titik impuls maksimal, kardiomegali, frivtion rub, murmur, irama gallop (S3 dan S4), edema, DVJ, petekie, hemoragi splinter, nodus osler, lesi Janeway.
  • 4. o Eleminasi Gejala : riwayat penyakit ginjal/gagal ginjal ; penurunan frekuensi/jumlsh urine. Tanda : urin pekat gelap. o Nyeri/ketidaknyamanan Gejala : nyeri pada dada anterior (sedang sampai berat/tajam) diperberat oleh inspirasi, batuk, gerakkan menelan, berbaring. Tanda : perilaku distraksi, misalnya gelisah. o Pernapasan Gejala : napas pendek ; napas pendek kronis memburuk pada malam hari (miokarditis). Tanda : dispnea, DNP (dispnea nocturnal paroxismal) ; batuk, inspirasi mengi ; takipnea, krekels, dan ronkhi ; pernapasan dangkal. o Keamanan Gejala : riwayat infeksi virus, bakteri, jamur (miokarditis ; trauma dada ; penyakit keganasan/iradiasi thorakal ; dalam penanganan gigi ; pemeriksaan endoskopik terhadap sitem GI/GU), penurunan system immune, SLE atau penyakit kolagen lainnya. Tanda : demam. o Penyuluhan / Pembelajaran Gejala : terapi intravena jangka panjang atau pengguanaan kateter indwelling atau penyalahgunaan obat parenteral. b. Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien dengan myocarditis (Doenges, 1999) adalah : 1. Nyeri berhubungan dengan inflamasi miokardium, efek-efek sistemik dari infeksi, iskemia jaringan. 2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan inflamasi dan degenerasi sel-sel otot miokard, penurunan curah jantung.
  • 5. 3. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan degenerasi otot jantung, penurunan/kontriksi fungsi ventrikel. 4. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi, rencana pengobatan berhubungan dengan kurang pengetahuan/daya ingat, misalnya intepretasi informasi, keterbatasan kognitif, menyangkal diagnosa. c. Intervensi dan Implementasi Intervensi dan implementasi keperawatan yang muncul pada pasien dengan myocarditis (Doenges, 1999). 1. Nyeri Tujuan : nyeri hilang atau terkontrol. Kriteria Hasil : - Nyeri berkurang atau hilang - Klien tampak tenang. Intervensi dan Implementasi : - Selidiki keluhan nyeri dada, perhatikan awitan dan faktor pemberat atau penurun. Perhatikan petunjuk nonverbal dari ketidaknyamanan, misalnya ; berbaring dengan diam/gelisah, tegangan otot, menangis. R : pada nyeri ini memburuk pada inspirasi dalam, gerakkan atau berbaring dan hilang dengan duduk tegak/membungkuk. - Berikan lingkungan yang tenang dan tindakan kenyamanan misalnya ; perubahan posisi, gosokkan punggung, penggunaan kompres hangat/dingin, dukungan emosional. R : tindakan ini dapat menurunkan ketidaknyamanan fisik dan emosional pasien. - Berikan aktivitas hiburan yang tepat. R : mengarahkan kembali perhatian, memberikan distraksi dalam tingkat aktivitas individu. - Kolaborasi pemberian obat-obatan sesuai indikasi (agen nonsteroid : aspirin, indocin ; antipiretik ; steroid).
  • 6. R : dapat menghilangkan nyeri, menurunkan respons inflamasi, menurunkan demam ; steroid diberikan untuk gejala yang lebih berat. - kolaborasi pemberian oksigen suplemen sesuai indikasi. R : memaksimalkan ketersediaan oksigen untuk menurunkan beban kerja jantung. 2. Intoleransi aktivitas Tujuan : pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas. Kriteria hasil : - perilaku menampakan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri. - pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu. - Koordinasi otot, tulang dan anggota gerak lainya baik. Intervensi dan Implementasi : - Kaji respons pasien terhadap aktivitas. Perhatikan adanya perubahan dan keluhan kelemahan, keletiahan, dan dispnea berkenaan dengan aktivitas. R : miokarditis menyebabkan inflamasi dan kemungkinan kerusakan fungsi sel-sel miokardial. - Pantau frekuensi/irama jantung, TD, dan frekuensi pernapasan sebelum dan setelah aktivitas dan selama diperlukan. R : membantu menentukan derajat dekompensasi jantung dan pulmonal. Penurunan TD, takikardia, disritmia, dan takipnea adalah indikatif dari kerusakan toleransi jantung terhadap aktivitas. - Pertahankan tirah baring selama periode demam dan sesuai indikasi. R : meningkatkan resolusi inflamasi selama fase akut. - Rencanakan perawatan dengan periode istirahat/tidur tanpa gangguan.
  • 7. R : memberikan keseimbangan dalam kebutuhan dimana aktivitas bertumpu pada jantung. - Bantu pasien dalam program latihan progresif bertahap sesegera mungkin untuk turun dari tempat tidur, mencatat respons tanda vital dan toleransi pasien pada peningkatan aktivitas. R : saat inflamasi/kondisi dasar teratasi, pasien mungkin mampu melakukan aktivitas yang diinginkan, kecuali kerusakan miokard permanen/terjadi komplikasi. - kolaborasi pemberian oksigen suplemen sesuai indikasi. R : memaksimalkan ketersediaan oksigen untuk menurunkan beban kerja jantung. 3. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung Tujuan : mengidentifikasi perilaku untuk menurunkan beban kerja jantung. Kriteria Hasil : - melaporkan/menunjukkan penurunan periode dispnea, angina, dan disritmia. - memperlihatkan irama dan frekuensi jantung stabil. Intervensi dan Implementasi : - Pantau frekuensi/irama jantung, TD, dan frekuensi pernapasan sebelum dan setelah aktivitas dan selama diperlukan. R : membantu menentukan derajat dekompensasi jantung dan pulmonal. Penurunan TD, takikardia, disritmia, dan takipnea adalah indikatif dari kerusakan toleransi jantung terhadap aktivitas. - Pertahankan tirah baring dalam posisi semi-Fowler. R : menurunkan beban kerja jantung, memaksimalkan curah jantung. - Auskultasi bunyi jantung. Perhatikan jarak/muffled tonus jantung, murmur, gallop S3 dan S4.
  • 8. R : memberikan deteksi dini dari terjadinya komplikasi misalnya : GJK, tamponade jantung. - Berikan tindakan kenyamanan misalnya ; perubahan posisi, gosokkan punggung, dan aktivitas hiburan dalam tolerransi jantung. R : meningkatkan relaksasi dan mengarahkan kembali perhatian. 4. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) Tujuan : menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan regimen pengobatan. Kriteria hasil : - mengidentifikasi efek samping obat dan kemungkinan komplikasi yang perlu diperhatikan. - memperlihatan perubahan perilaku untuk mencegah komplikasi.. Intervensi dan Implementasi : - Kaji kesiapan dan hambatan dalam belajar termasuk orang terdekat. R : Perasaan sejahtera yang sudah lama dinikmati mempengaruhi minat pasien/orang terdekat untuk mempelajari penyakit. - Jelaskan efek inflamasi pada jantung, secara individual pada pasien. Ajarakkn untuk memperhatikan gejala sehubungan dengan komplikasi/berulangnya dan gejala yang dilaporkan dengan segera pada pemberi perawatan, contoh ; demam, peningkatan nyeri dada yang tak biasanya, peningkatan berat badan, peningkatan toleransi terhadap aktivitas. R : untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan sendiri, pasien perlu memahami penyebab khusus, pengobatan dan efek jangka panjang yang diharapkan dari kondisi inflamasi, sesuai
  • 9. dengan tanda/gejala yang menunjukan kekambuhan/komplikasi. - Anjurkan pasien/orang terdekat tentang dosis, tujuan dan efek samping obat; kebutuhan diet ; pertimbangan khusus ; aktivitas yang diijinkan/dibatasi. R : informasi perlu untuk meningkatkan perawatan diri, peningkatan keterlibatan pada program terapeutik, mencegah komplikasi. - Kaji ulang perlunya antibiotic jangka panjang/terapy antimicrobial. R : perawatan di rumah sakit lama/pemberian antibiotic IV/antimicrobial perlu sampai kultur darah negative/hasil darah lain menunjukkan tak ada infeksi. d. Evaluasi Evaluasi yang diharapkan pada pasien dengan myocarditis (Doenges, 1999) adalah : 1. Nyeri hilang atau terkontrol 2. Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas. 3. Mengidentifikasi perilaku untuk menurunkan beban kerja jantung. 4. Menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan regimen pengobatan.