SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  7
1. PARAGRAF EKSPOSISI
Jenis-Jenis Paragraf Eksposisi Eksposisi merupakan karangan yang bertujuan untuk
menginformasikan tentang sesuatu atau menerangkan suatu topik kepada pembaca dengan
tujuan memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan pembaca. Untuk
memahaminya, pembaca perlu proses berpikir dan melibakan pengetahuan. Apa ciri-ciri yang
menonjol: Paragraf eksposisi umumnya menjawab pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan,
mengapa, dan bagaimana. Menginformasikan/menceritakan sesuatu yang tidak bisa dicapai
oleh alat indera. Perbedaannya dengan karangan deskripsi, karangan deskripsi bertujuan
menggambarkan / melukiskan sesuatu sehingga seolah-olah pembaca mengatakannya sendiri.
Ada beberapa jenis paragraf eksposisi: Eksposisi berita, berisi pemberitaan mengenai suatu
kejadian. Jenis ini banyak ditemukan pada surat kabar Eksposisi ilustrasi, pengembangannya
menggunakan gambaran sederhana atau bentuk konkret dari suatu ide. Mengilustrasikan
sesuatu dengan sesuatu yang lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan sifat. Biasanya
menggunakan frase penghubung “seperti ilustrasi berikut ini, dapat diilustrasikan seperti,
seperti, bagaikan.” Eksposisi proses, sering ditemukan dalam buku-buku petunjuk pembuatan,
penggunaan, atau cara-cara tertentu. Eksposisi perbandingan, dalam hal ini penulis mencoba
menerangkan ide dalam kalimat utama dengan cara membandingkannya dengan hal lain.
Eksposisi pertentangan, berisi pertentangan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. frase
penghubung yang biasa digunakan adalah “akan tetapi, meskipun begitu, sebaliknya.”
Eksposisi definisi, batasan pengertian sesuatu dengan menfokuskan pada karakteristik sesuatu
itu. Eksposisi analisis, proses memisah-misahkan suatu masalah dari suatu gagasan utama
menjadi beberapa subbagian, kemudian masing-masing dikembangkan secara berurutan.
Eksposisi klasifikasi, membagi sesuatu dan mengelompokkan ke dalam kategori-kategori
Contoh-contoh paragraf ekspositif: 1. eksposisi berita Para pedagang daging sapi di pasar-
pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab,
hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya,
permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat. 2.
Eksposisi ilustrasi Dalam tubuh manusia terdapat aktivitas seperti pada mesin mobil. Tubuh
manusia dapat mengubah energi kimiawi yang terkandung dalam bahan–bahan bakarnya-yakni
makanan yang ditelan– menjadi energi panas dan energi mekanis. Nasi yang Anda makan akan
dibakar dalam tubuh sebagaimana bensin dibakar dalam silinder mesin mobil. Sebagian dari
energi kimiawi yang disediakan oleh nasi itu diubah menjadi energi panas yang membuat tubuh
tetap hangat. Sebagian lagi berubah menjadi energi mekanis yang memungkinkan otot-otot
dapat memompa darah dalam tubuh atau menggerakkan dada pada waktu bernapas. 3.
Eksposisi Proses Energen, nutrisi empat sehat lima sempurna dapat disajikan dengan mudah.
Tuangkan energen ke dalam gelas. Tambahkan 150 ml air hangat dan aduk hingga merata.
Energen hangat siap dihidangkan. 4. Eksposisi perbandingan Tinju bukanlah jenis olah raga
yang banyak peminatnya. Yang banyak adalah penggemarnya. Berbeda dengan olah raga jalan
kaki. Peminatnya banyak, penggemarnya sedikit. Tidak ada orang yang menonton orang lain
berjalan kaki. 5. Eksposisi pertentangan Orang yang gemar bersepeda umumnya orang yang
suka pada alam. Sebaliknya, orang yang tak pernah bersepeda kebanyakan orang kota yang ke
mana-mana terbiasa naik mobil nyaman. Mereka akan menggerutu jika menemui jalan sempit
di desa-desa. 6. Eksposisi definisi Metonimi merupakan jenis gaya kias yang menggunakan
kata-kata untuk pengertian yang lebih luas aau yang lebih sempit dari artinya yang lazim. Kata-
kata dengan makna luas atau menyempit digunakan untuk menamai hal-hal atau sesuatu yang
dimaksudkan. 7. Eksposisi analisis Berbagai teori dikemukakan untuk mencari latar belakang
kematian Merilyn Monroe. Ada yang berpendapat dia diancam oleh mafia. Seorang detektif
memperkirakan, Merilyn pernah berhubungan dengan J.F. Kennedy. Dia dibunuh untuk
menutupi kejadian yang dapat merusak nama baik tokoh penting AS tersebut. … 8. Eksposisi
klasifikasi Sistem penamaan jenis-jenis kritik sastra bervariasi, bergantung pada pendekatan
yang digunakan. Pendekatan moral menekankan pertalian karya sastra dengan wawasan moral
dan agama. Pendekatan historis, bekerja atas dasar lingkungan karya sastra berkaitan dengan
fakta-fakta dari zaman dan hidup pengarang. Pendekatan impresionistik, yang menjadi ciri khas
aliran sastra romantik, menekankan efek personil karya sastra pada kritikusnya.
2. PARAGRAF DESKRIPSI
Pengertian, ciri-ciri paragraf deskripsi
 Pengertian Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu
berdasarkan pengalaman semua pancaindra dengan kata-kata secara jelas dan terperinci.
Tujuan dari paragraf ini adalah untuk memberikan perincian atau detail tentang objek sehingga
pembaca seakan-akan ikut melihat, mendengar, merasakan, atau mengalami apa yang
dideskripsikan.
Contoh:
Taman itu juga dihiasi beberapa patung bangau putih. Patung-patung itu terlihat sangat
unik. Di tengah taman terdapat kolam. Di tengah kolam terdapat air mancur. Aneka mainan
anak-anak turut melengkapi Taman Wisata Kaliurang.
Paragraf deskripsi merupakan penggambaran suatu keadaan dengan kalimat-kalimat,
sehingga menimbulkan kesan yang hidup. Penggambaran atau lukisan itu harus disajikan
sehidup-hidupnya, sehingga apa yang dilukiskan itu hidup di dalam angan-angan
pembaca. Paragraf adalah kesatuan yang lebih tinggi dari kalimat. Paragraf hanya terdiri dari
satu tema. Paragraf bukan satu kalimat, tetapi beberapa kalimat yang memiliki satu pokok
pikiran. Pokok pikiran dalam paragraf didukung oleh adanya kesatuan arti yang bersumber dari
beberapa kalimat. Jadi, paragraf bukan kumpulan dari beberapa kalimat yang tidak memiliki
kesatuan arti (Anwar Hasnun, 2006:25).
Unsur-unsur paragraf deskripsi dalam hal ini berarti bagian-bagian yang membangun
paragraf deskripsi. Unsur iitu jugalah yang sekaligus menjadi patokan penilaian suatu paragraf
deskripsi, apakah paragraf yang ditulis itu sempurna atau tidak. Wandono dalam Siburian
(2010:18) mengemukakan unsur-unsur paragraf deskripsi berikut ini.
1). Isi
Dalam paragraf deskripsi, isi merupakan aspek penilaian. Isi mencakup topik dan urutan
pengembangannya. Sebuah topik dapat bersumber dari pengalaman, pengetahuan, imajinasi,
pendapat dan keyakinan, fakta. Jadi paragraph tersebut mungkin menyajikan pendapat,
keyakinan, fakta, pendapat sikap, tanggapan, imajinasi, ramalan, dan sebagainya. Sebuah topik
dalam paragraf dirumuskan lagi ke dalam sub topik sehingga terbentuk kerangka yang baik,
atau urutan pengembangannya dalam sebuah paragraf.
Isi paragraf yang baik harus memeprlihatkan urutan pengembangan yang cukup
mendetail, serta disusun dengan cermat dan logis. Dengan demikian, susunan paragraf menjadi
teratur dan penulis tidak keluar dari sasaran yang telah dirumuskan.
2). Dalam sebuah paragraf organisasi isi perlu diperhatikan. Organisasi isi dalam paragraf
adalah mengolah bahan, mengaturnya, mengembangkannya serta menyusunya dalam struktur
yang logis. Organisasi isi yang baik harus memperhatikan kohesi dan koherensi. Kohesi dapat
terlihat melalui penyusunan atau hubungan kalimat yang logis. Hubungan pikiran-pikiran yang
ada dalam paragraph menjadi satu padu, utuh dan kompak. Kepaduan ini dapat dibangun
melalui kata penghubung, kata ganti dan kata kunci (pengulangan kata yang dipentingkan).
Koherensi terlihat apabila kalimat yang satu dengan yang alin jelas menunjukkan hubungan
timbale balik yang logis serta secara jelas membahas satu gagasan utama.
3). Diksi/ Pilihan Kata
Dalam paragraf deskripsi, diksi membuat karangan lebih menarik. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2003:264), diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam
penggunaanya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang
diharapkan).
Agar usaha mendayagunakan teknik penceritaan yang menarik lewat pilihan kata maka
diksi yang baik harus (1) tepat memilih kata untuk mengungkapkan gagasan atau hal yang
diamatkan, (2) seorang pengarang harus mempunyai kemampuan untuk membedakan secara
tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan
untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa pembacanya, (3) pilihan
kata yang tepat adan sesuai hanya mungkin kalau ia menguasai sejumlah besar kosa kata
(pembendaharaan kata).
4). Impresionisme
Paragraf deskripsi impresionisme memperlihatkan dua hal. Pertama adanya objek yang
dilukiskan. Objek yang dilukiskan itu bersumber daari pengalaman, penamatan, imajinasi, dan
sebagainya. Dalam paragraf deskripsi pelukisan sebuah objek harus menarik perhatian,
sehingga benar-benar dapat dilihat, didengar, dibaca dan dirasakan oleh pembaca.
Kedua, adanya rincian terhadap objek yang dilukiskan. Rincian tersebut dapat berupa
ciri atau detail-detail sebuah objek. Objek yang dilukiskan dai rincian tersebut akan
memperlihatkan sebuah paragraf deskripsi yang menarik. Dengan demikian sebuah karangan
deskripsi dapat memenuhi keberadaanya sebagai sebuah paragraf deskripsi yang khas.
Jadi, jelaslah bahwa sesuatu (objek) yang ingin dilukiskan haruslah memiliki rincian
yang dipandang menonjol mengenai objek itu. Rincian terhadap objek tersebut juga dapat
membedakan antara objek yang dilukiskan dengan objek lainnya. Dengan demikian paragraf
deskripsi tersebut akan terlihat menarik.
Dalam penelitian ini, penilaian paragraf deskripsi menggunakan unsur-unsur di atas
sebagai deskriptor yang kemudian dikembangkan menjadi indikator. Dengan indikator tersebut,
maka data kemampuan menulis paragraf deskripsi dapat diukur.
 Macam-macam Paragraf Deskripsi
Secara umum, paragraf deskripsi dibedakan atas dua macam, yaitu :
1) Paragraf deskripsi spasial adalah paragraf yang melukiskan ruang atau tempat
berlangsungnya suatu peristiwa. Pelukisannya harus dilihat dari berbagai segi agar ruang
tersebut tergambar dengan jelas dalam pikiran dan perasaan pembaca.
Contoh :
Malam gelap gulita di hulu sungai Brantas. Ketahuan. Sebentar-sebentar hiruk
pikuk yang tiada berketentuan itu menjadi satu dengan gegap gempita yang mendasyatkan
dan mengecilkan hati, pertanda seorang raja rimbah alah jatuh ke tanah untuk selama-lamanya.
Ramai peperangan di rimba itu dan rupanya tak akan berhenti. Tak ada kasihan-
mengasihani, yang rebah tinggal rebah, tak akan ada yang mengangkatnya.
Sekali-kali terang cuaca hutan belantara itu, seperti diserang api. Tetapi kenyataanya dalam
sekejap mata hilangnya cahaya yang berani menyerbukan dirinya ke tengah peperangan itu,
dimusnakan oleh musuh lamnya “raja gulita”.
2) Paragraf deskripsi objektif adalah paragraf yang menggambarkan suatu hal atau
orang dengan mengungkapkan identitasnya secara apa adanya sehingga pembaca dapat
membayangkan keadaannya. Agar suatu objek mampu membangkitkan daya khayal pada diri
pembaca, penulis harus melukiskannya dari berbagai sudut pandang. Semakin rinci
penulisannya, semakin jelas tergambar dalam bayangan pembaca.
Apabila objek yang dilukiskan itu adalah seseorang, perinciannya dapat dilakukan
terhadap aspek fisik maupun aspek rohaninya. Aspek rohani meliputi perasaan, watak, bakat,
peranannya dalam suatu bidang kerja dsb
Contoh:
Di sudut dekat pintu duduk seorang laki-laki. Namanya Paijo. Dia memakai celana
pendek dan baju kaos yang telah sobek-sobek, yang melukiskan kemelaratan dan kemiskinan
yang sehari-hari dideritanya. Pada dadanya yang bidang dan berisi, lengannya yang kukuh
penuh urat dapat dilihat betapa berat pekerjaan sehari-harinya.
Air mukanya yang keruh, pipinya yang kempis dan matanya yang cekung menyatakan bahwa
jalan hidup yang telah ditempuhnya penuh rintangan dan duri.
 Ciri-Ciri Paragraf Deskripsi
1. Menggambarkan atau melukiskan sesuatu
2. Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan indera
3. Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri
4. Pola Pengembangan
5. Pola pengembangan spasial yaitu pola pengembangan paragraf yang didasarkan
ruang dan waktu
6. Pola pengembangan sudut pandang atau objektif adalah pola pengembangan paragraf
yang didasarkan tempat dan posisi seorang penulis dalam melihat sesuatu
 Langkah-langkah Menulis Paragraf Deskripsi
Langkah-langkah dalam menulis paragraf deskripsi adalah: (1) menentukan tema;(2)
menetapkan tujuan penulisan; (3) mengumpulkan bahan; (4) membuat kerangka karangan; (5)
mengembangkan kerangka karangan; dan (6) merevisi karangan.
Langkah yang pertama adalah menentukan tema. Pada kegiatan iniyang mula-mula
dilakukan jika akan menulis suatu karangan ialahmenentukan tema. Hal ini berarti bahwa harus
ditentukan apa yang dibahasdalam tulisan. Tema adalah gagasan pokok yang hendak
disampaikan didalam penulisan. Gagasan atau ide pokok dapat diperoleh dari pengalaman,
hasil penelitian, beberapa sumber, pendapat, dan pengamatan. Pernyataan tema mungkin saja
sama dengan judul, tetapi mungkin juga tidak.
Langkah kedua adalah menetapkan tujuan penulisan. Pada langkah ini setiap penulis
harus mengungkapkan dengan jelas tujuan penulisan yang akan dilaksanakannya. Perumusan
tujuan penulisan sangat penting dan harusditentukan lebih dahulu karena hal ini merupakan titik
tolak dalam seluruhkegiatan menulis selanjutnya. Dengan menentukan tujuan penulisan,
akandiketahui apa yang harus dilakukan pada tahap penulisan. Kita akan tahu bahan-bahan
yang diperlukan, macam organisasi karangan yang akanditerapkan, atau mungkin sudut
pandang yang akan dipilih. Tujuan merupakan penentu yang pokok dan akan mengarahkan
serta membatasi karangan.Kesadaran mengenai tujuan selama proses penulisan akan menjaga
keutuhantulisan.
Langkah ketiga adalah mengumpulkan bahan. Pada waktu memilihdan membatasi topik
kita hendaknya sudah memperkirakan kemungkinan mendapatkan bahan. Dengan membatasi
topik, maka kita pun sebetulnya telahmemusatkan perhatian pada topik yang terbatas itu, serta
mengumpulkan bahan yang khusus pula. Bahan penulisan ini dapat dikumpulkan pada tahap
prapenulisan dan dapat pula pada waktu penulisan berlangsung. Untuk masalah kecil yang
tujuannya sudah jelas dalam pikiran kita penetapan danpengumpulan bahan dapat dilakukan
pada waktu penulisan.
Langkah keempat adalah membuat kerangka karangan. Agarorganisasi karangan dapat
ditentukan, sebelumnya kita harus menyusun kerangka karangan. Menyusun kerangka
karangan merupakan satu cara untuk menyusun suatu rangkaian yang jelas dan terstruktur
yang teratur darikarangan yang akan ditulis. Kerangka karangan merupakan suatu rencanakerja
yang dapat digunakan sebagai garis besarnya dalam mengarang. Kerangka karangan juga
menjamin penulis dalam ide secara logis dan teratur. Penyusunan kerangka karangan sangat
dianjurkan karena akan menghindarkanpenulis dari kesalahan-kesalahan yang tidak perlu
terjadi.
Kegunaan kerangka karangan bagi penulis adalah (a) kerangkakarangan dapat ulis
menyusun karangan secara teratur dan tidak membahas satu gagasan dua kali serta dapat
mencegah penulis keluar darisasaran yang sudah dirumuskan dalam topik atau judul; (b)
sebuah kerangkakarangan memperlihatkan bagian-bagian pokok karangan serta
memberikemungkinan bagi perluasan bagian-bagian tersebut. Hal ini akan membantupenulis
menciptakan suasana yang berbeda-beda, sesuai dengan variasi yangdiinginkan; dan (c)
sebuah kerangka karangan akan memperlihatkan kepadapenulis bahan-bahan atau materi apa
yang diperlukan dalam pembahasan yangakan ditulisnya nanti.
Langkah yang kelima adalah mengembangkan kerangka karangan. Pada langkah ini
penulis mengembangkan kerangka karangan menjadi suatukarangan atau tulisan yang utuh.
Dan langkah yang terakhir adalah merevisikarangan. Pada langkah ini meneliti secara
meyeluruh mengenai ejaan.
3. PARAGRAF DEDUKATIF
Paragraf deduktif yakni paragraf yang inspirasi utamanya ada di awal paragraf. Paragraf yang
admin naylacorp tahu yakni susunan dari beragam kata-kata yang terhubung dengan utuh,
mempunyai kandungan suatu hal makna, dan didalamnya ada inspirasi utama. Inspirasi utama
dan pokok paragraf di nyatakan di dalam kata-kata pertama, disusul oleh penjelasan terperinci
pada inspirasi utama.
Di dalam paragraf deduktif, ide-ide yang telah dirumuskan di dalam kalimat diatur dengan
inspirasi yang berupa umum ( premis mayor ), diletakkan dibagian awal, dan diikuti dengan
inspirasi yang berbentuk khusus. penataan ini dapat direalisasikan dengan menampilkan
kalimat tema lebih dahulu ( pada awal paragraf ), lalu dilanjutkan dengan kalimat penjelas.
Ciri-Ciri Paragraf Deduktif
Kalimat utama ada di awal paragraf
Kalimat disusun dari pernyataan umum yang lantas disusul dengan penjelasan
Contoh Paragraf Deduktif
Contoh 1 - Pada tahun 2008 mutu masyarakat indonesia makin rendah. Perihal ini
bisa dilihat dari makin meningkatnya angka pengangguran di indonesia. Yang
pada mulanya hanya 30%, presentase angka pengangguran serta pada tahun ini
jadi tambah 40%. Angka kriminalitas di indonesia juga makin membeludak, serta
yang sangat kronis banyak masyarakat indonesia yang tidak ikuti program
pemerintah 9 tahun. Dipandang dari dua realita ini kita suda dapat mengukur sdm
masyarakat indonesia.
Contoh 2 - Didalam mengambil keputusan satu kebijakan, presiden jadi kepala
negara serta jadi kepala pemerintahan amat memerlukan pertimbangan serta
anjuran dari seseorang atau sekelompok orang. Tujuannya adalah supaya
kebijakan yang diputuskannya cocok dengan prinsip hukum, demokrasi,
pemerintahan yang baik untuk meraih tujuan negara. Beberapa pendiri bangsa ini
mengerti akan keperluan presiden tentang perihal itu. Oleh lantaran itu, undang -
undang basic kita mengamanatkan untuk membentuk satu dewan yang bertugas
karenanya. Yang perlu yaitu keperluan presiden akan pertimbangan serta anjuran
dari pihak lain dapat terpenuhi hingga ia tidak menyalahi ketentuan yang ada.
4. PARAGRAF INDUKTIF
Paragraf induktif adalah adalah paragraf yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa-
peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum, yang mencakup semua
peristiwa khusus di atas. Ciri-ciri Paragraf Induktif antara lain :
- Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kesimpulan terdapat di akhir paragraf
Jenis Paragraf Induktif :
Generalisasi
Analogi
Klasifikasi
Perbandingan
Sebab akibat
Istilah induktif berarti bersifat induksi. Kata induksi yang berasal dari bahasa
Latin: ducere, duxi, ductum berarti „membawa ke; mengantarkan‟; inducere, induxi,
inductum berarti „membawa ke; memasukkan ke dalam‟. Lebih lanjut istilah induksidijelaskan
sebagai metode pemikiran yang bertolak dari hal khusus untuk
menentukan hukum atau simpulan. Karena pernyataan khusus dapat berupa contoh-contoh,
dan pernyataan umum itu berupa hukum atau simpulan, maka dapat dikatakan bahwa paragraf
induktif itu dikembangkan dari contoh ke hukum atau simpulan.
 Contoh Paragraf Induktif
Setelah mengetahui tentang pengertian paragraf induktif diatas, maka berikut ini akan
dipublikasikan contoh paragraf induktif yang terdiri dari contoh paragraf induktif generalisasi dan
contoh paragraf induktif sebab akibat.
 Contoh Paragarf Induktif Generalisasi
Setelah karangan anak-anak kelas 3 diperiksa, ternyata Ali, toto, Alex, dan Burhanmendapat
nilai 8. Anak-anak yang lain mendapat 7. Hanya Maman yang 6, dan tidak seorang pun
mendapat nilai kurang. Boleh dikatakan, anak kelas 3 cukup pandai mengarang.
Contoh Paragraf Induktif Sebab Akibat
Era Reformasi tahun pertama dan tahun kedua ternyata membuahkan hasil yang
membesarkan hati. Pertanian, perdagangan, dan industri, dapat direhabilitasi dan
dikendalikan. Produksi nasional pun meningkat. Ekspor kayu dan naiknya harga minyak
bumi di pasaran dunia menghasilkan devisa bermiliar dolar AS bagi kas negara. Dengan
demikian, kedudukan rupiah menjadi kian mantap. Ekonomi Indonesia semakin mantap
sekarang ini. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila mulai tahun ketiga Era Reformasi
ini, Indonesia sudah sanggup menerima pinjaman luar negeri dengan syarat yang kurang
lunak untuk membiayai pembangunan.

Contenu connexe

Tendances

Menulis Opini yang Mudah
Menulis Opini yang MudahMenulis Opini yang Mudah
Menulis Opini yang Mudah
AgustDwi
 
Materi bahasa indonesia
Materi bahasa indonesiaMateri bahasa indonesia
Materi bahasa indonesia
farensa
 
Jenis tulisan dan kerangka karangan
Jenis tulisan dan kerangka karanganJenis tulisan dan kerangka karangan
Jenis tulisan dan kerangka karangan
Andina Aulia Rachma
 
Ppt cerita fiksi dan bacaan nonfiksi anak
Ppt cerita fiksi dan bacaan nonfiksi anakPpt cerita fiksi dan bacaan nonfiksi anak
Ppt cerita fiksi dan bacaan nonfiksi anak
rizka_pratiwi
 

Tendances (19)

Esai
EsaiEsai
Esai
 
Menulis Opini yang Mudah
Menulis Opini yang MudahMenulis Opini yang Mudah
Menulis Opini yang Mudah
 
Opini, Feature dan Esai
Opini, Feature dan EsaiOpini, Feature dan Esai
Opini, Feature dan Esai
 
Artikel ogn 2019 revisi
Artikel ogn 2019 revisiArtikel ogn 2019 revisi
Artikel ogn 2019 revisi
 
Materi workshop KARIL
Materi workshop KARILMateri workshop KARIL
Materi workshop KARIL
 
paragraf
paragrafparagraf
paragraf
 
Materi Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII
Materi Bahasa Indonesia SMP Kelas VIIIMateri Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII
Materi Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII
 
Materi bahasa indonesia
Materi bahasa indonesiaMateri bahasa indonesia
Materi bahasa indonesia
 
Materi Bahasa Idonesia SMP KELAS VII
Materi Bahasa Idonesia SMP  KELAS VIIMateri Bahasa Idonesia SMP  KELAS VII
Materi Bahasa Idonesia SMP KELAS VII
 
Jenis tulisan dan kerangka karangan
Jenis tulisan dan kerangka karanganJenis tulisan dan kerangka karangan
Jenis tulisan dan kerangka karangan
 
karangan eksposisi
karangan eksposisikarangan eksposisi
karangan eksposisi
 
Jenis tulisan dan Kerangka Karangan (Bahasa Indonesia)
Jenis tulisan dan Kerangka Karangan (Bahasa Indonesia)Jenis tulisan dan Kerangka Karangan (Bahasa Indonesia)
Jenis tulisan dan Kerangka Karangan (Bahasa Indonesia)
 
Menulis opini
Menulis opiniMenulis opini
Menulis opini
 
Ppt cerita fiksi dan bacaan nonfiksi anak
Ppt cerita fiksi dan bacaan nonfiksi anakPpt cerita fiksi dan bacaan nonfiksi anak
Ppt cerita fiksi dan bacaan nonfiksi anak
 
IKHTISAR
IKHTISARIKHTISAR
IKHTISAR
 
Rangkuman kelompok b. indo converted
Rangkuman kelompok b. indo convertedRangkuman kelompok b. indo converted
Rangkuman kelompok b. indo converted
 
KD3.17 dan 3.18 buku fiksi dan nonfiksi
KD3.17 dan 3.18 buku fiksi dan nonfiksiKD3.17 dan 3.18 buku fiksi dan nonfiksi
KD3.17 dan 3.18 buku fiksi dan nonfiksi
 
Penulisan Karangan
Penulisan KaranganPenulisan Karangan
Penulisan Karangan
 
Menjelajah Dunia Pustaka
Menjelajah Dunia PustakaMenjelajah Dunia Pustaka
Menjelajah Dunia Pustaka
 

En vedette (10)

Paragraf eksposisi
Paragraf eksposisiParagraf eksposisi
Paragraf eksposisi
 
Karangan eksposisi indonesia
Karangan eksposisi indonesiaKarangan eksposisi indonesia
Karangan eksposisi indonesia
 
Eksposisi
EksposisiEksposisi
Eksposisi
 
Paragraf narasi dan eksposisi
Paragraf narasi dan eksposisiParagraf narasi dan eksposisi
Paragraf narasi dan eksposisi
 
Contoh karangan eksposisi
Contoh karangan eksposisiContoh karangan eksposisi
Contoh karangan eksposisi
 
Makalah konsep dasar manajemen
Makalah konsep dasar manajemenMakalah konsep dasar manajemen
Makalah konsep dasar manajemen
 
Makalah dasar dasar organisasi kelompok 3
Makalah dasar dasar organisasi kelompok 3 Makalah dasar dasar organisasi kelompok 3
Makalah dasar dasar organisasi kelompok 3
 
Makalah manajemen
Makalah manajemenMakalah manajemen
Makalah manajemen
 
Makalah pola dan strategi pemanfaatan media dalam proses prmbelajaran
Makalah pola dan strategi pemanfaatan media dalam proses prmbelajaranMakalah pola dan strategi pemanfaatan media dalam proses prmbelajaran
Makalah pola dan strategi pemanfaatan media dalam proses prmbelajaran
 
Karangan eksposisi
Karangan eksposisiKarangan eksposisi
Karangan eksposisi
 

Similaire à Paragraf eksposisi

Makalah Tentang Paragraf
Makalah Tentang ParagrafMakalah Tentang Paragraf
Makalah Tentang Paragraf
Lalu Enji
 
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
Arief Mulyanto
 
Jenis jenis karangan - Type of texts
Jenis jenis karangan - Type of textsJenis jenis karangan - Type of texts
Jenis jenis karangan - Type of texts
Ayu Monita
 
Berpendapat di forum international
Berpendapat di forum internationalBerpendapat di forum international
Berpendapat di forum international
purwantaka
 
RESUME MODUL 6 MENYUSUN PARAGRAF II EKSPOSISI DAN PERSUASI.docx
RESUME  MODUL 6  MENYUSUN PARAGRAF II  EKSPOSISI DAN PERSUASI.docxRESUME  MODUL 6  MENYUSUN PARAGRAF II  EKSPOSISI DAN PERSUASI.docx
RESUME MODUL 6 MENYUSUN PARAGRAF II EKSPOSISI DAN PERSUASI.docx
arumsuseno
 

Similaire à Paragraf eksposisi (20)

Alinea bahasa Indonesia OLEH YESICA SITORUS
Alinea bahasa Indonesia OLEH YESICA SITORUSAlinea bahasa Indonesia OLEH YESICA SITORUS
Alinea bahasa Indonesia OLEH YESICA SITORUS
 
Makalah Tentang Paragraf
Makalah Tentang ParagrafMakalah Tentang Paragraf
Makalah Tentang Paragraf
 
Wacana
WacanaWacana
Wacana
 
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
 
Alinea
AlineaAlinea
Alinea
 
Eksposisi ppt
Eksposisi pptEksposisi ppt
Eksposisi ppt
 
Jenis jenis karangan - Type of texts
Jenis jenis karangan - Type of textsJenis jenis karangan - Type of texts
Jenis jenis karangan - Type of texts
 
Berpendapat di forum international
Berpendapat di forum internationalBerpendapat di forum international
Berpendapat di forum international
 
PPT MODUL 5.pptx
PPT MODUL 5.pptxPPT MODUL 5.pptx
PPT MODUL 5.pptx
 
Paragraf Argumentasi dan Eksposisi, serta Menulis karya sastra Melayu Klasik
Paragraf Argumentasi dan Eksposisi, serta Menulis karya sastra Melayu KlasikParagraf Argumentasi dan Eksposisi, serta Menulis karya sastra Melayu Klasik
Paragraf Argumentasi dan Eksposisi, serta Menulis karya sastra Melayu Klasik
 
Dilaaaaa tik
Dilaaaaa tikDilaaaaa tik
Dilaaaaa tik
 
RESUME MODUL 6 MENYUSUN PARAGRAF II EKSPOSISI DAN PERSUASI.docx
RESUME  MODUL 6  MENYUSUN PARAGRAF II  EKSPOSISI DAN PERSUASI.docxRESUME  MODUL 6  MENYUSUN PARAGRAF II  EKSPOSISI DAN PERSUASI.docx
RESUME MODUL 6 MENYUSUN PARAGRAF II EKSPOSISI DAN PERSUASI.docx
 
Pelatihan MENULIS ARTIKEL untuk pemula.pptx
Pelatihan MENULIS ARTIKEL untuk pemula.pptxPelatihan MENULIS ARTIKEL untuk pemula.pptx
Pelatihan MENULIS ARTIKEL untuk pemula.pptx
 
PPT Bahasa Indonesia Kelompok 4.pptx
PPT Bahasa Indonesia Kelompok 4.pptxPPT Bahasa Indonesia Kelompok 4.pptx
PPT Bahasa Indonesia Kelompok 4.pptx
 
Bahasa indonesia kelas 8 semester 1 dan 2
Bahasa indonesia kelas 8 semester 1 dan 2Bahasa indonesia kelas 8 semester 1 dan 2
Bahasa indonesia kelas 8 semester 1 dan 2
 
Eksposisi
EksposisiEksposisi
Eksposisi
 
Bahasa Indonesia : Artikel
Bahasa Indonesia : ArtikelBahasa Indonesia : Artikel
Bahasa Indonesia : Artikel
 
Karangan
KaranganKarangan
Karangan
 
PPT BAB 1(1).pptx
PPT BAB 1(1).pptxPPT BAB 1(1).pptx
PPT BAB 1(1).pptx
 
PPT BAB 1.pptx
PPT BAB 1.pptxPPT BAB 1.pptx
PPT BAB 1.pptx
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha

Plus de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Dernier

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Dernier (20)

AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 

Paragraf eksposisi

  • 1. 1. PARAGRAF EKSPOSISI Jenis-Jenis Paragraf Eksposisi Eksposisi merupakan karangan yang bertujuan untuk menginformasikan tentang sesuatu atau menerangkan suatu topik kepada pembaca dengan tujuan memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan pembaca. Untuk memahaminya, pembaca perlu proses berpikir dan melibakan pengetahuan. Apa ciri-ciri yang menonjol: Paragraf eksposisi umumnya menjawab pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana. Menginformasikan/menceritakan sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh alat indera. Perbedaannya dengan karangan deskripsi, karangan deskripsi bertujuan menggambarkan / melukiskan sesuatu sehingga seolah-olah pembaca mengatakannya sendiri. Ada beberapa jenis paragraf eksposisi: Eksposisi berita, berisi pemberitaan mengenai suatu kejadian. Jenis ini banyak ditemukan pada surat kabar Eksposisi ilustrasi, pengembangannya menggunakan gambaran sederhana atau bentuk konkret dari suatu ide. Mengilustrasikan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan sifat. Biasanya menggunakan frase penghubung “seperti ilustrasi berikut ini, dapat diilustrasikan seperti, seperti, bagaikan.” Eksposisi proses, sering ditemukan dalam buku-buku petunjuk pembuatan, penggunaan, atau cara-cara tertentu. Eksposisi perbandingan, dalam hal ini penulis mencoba menerangkan ide dalam kalimat utama dengan cara membandingkannya dengan hal lain. Eksposisi pertentangan, berisi pertentangan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. frase penghubung yang biasa digunakan adalah “akan tetapi, meskipun begitu, sebaliknya.” Eksposisi definisi, batasan pengertian sesuatu dengan menfokuskan pada karakteristik sesuatu itu. Eksposisi analisis, proses memisah-misahkan suatu masalah dari suatu gagasan utama menjadi beberapa subbagian, kemudian masing-masing dikembangkan secara berurutan. Eksposisi klasifikasi, membagi sesuatu dan mengelompokkan ke dalam kategori-kategori Contoh-contoh paragraf ekspositif: 1. eksposisi berita Para pedagang daging sapi di pasar- pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat. 2. Eksposisi ilustrasi Dalam tubuh manusia terdapat aktivitas seperti pada mesin mobil. Tubuh manusia dapat mengubah energi kimiawi yang terkandung dalam bahan–bahan bakarnya-yakni makanan yang ditelan– menjadi energi panas dan energi mekanis. Nasi yang Anda makan akan dibakar dalam tubuh sebagaimana bensin dibakar dalam silinder mesin mobil. Sebagian dari energi kimiawi yang disediakan oleh nasi itu diubah menjadi energi panas yang membuat tubuh tetap hangat. Sebagian lagi berubah menjadi energi mekanis yang memungkinkan otot-otot dapat memompa darah dalam tubuh atau menggerakkan dada pada waktu bernapas. 3. Eksposisi Proses Energen, nutrisi empat sehat lima sempurna dapat disajikan dengan mudah. Tuangkan energen ke dalam gelas. Tambahkan 150 ml air hangat dan aduk hingga merata. Energen hangat siap dihidangkan. 4. Eksposisi perbandingan Tinju bukanlah jenis olah raga yang banyak peminatnya. Yang banyak adalah penggemarnya. Berbeda dengan olah raga jalan kaki. Peminatnya banyak, penggemarnya sedikit. Tidak ada orang yang menonton orang lain berjalan kaki. 5. Eksposisi pertentangan Orang yang gemar bersepeda umumnya orang yang suka pada alam. Sebaliknya, orang yang tak pernah bersepeda kebanyakan orang kota yang ke
  • 2. mana-mana terbiasa naik mobil nyaman. Mereka akan menggerutu jika menemui jalan sempit di desa-desa. 6. Eksposisi definisi Metonimi merupakan jenis gaya kias yang menggunakan kata-kata untuk pengertian yang lebih luas aau yang lebih sempit dari artinya yang lazim. Kata- kata dengan makna luas atau menyempit digunakan untuk menamai hal-hal atau sesuatu yang dimaksudkan. 7. Eksposisi analisis Berbagai teori dikemukakan untuk mencari latar belakang kematian Merilyn Monroe. Ada yang berpendapat dia diancam oleh mafia. Seorang detektif memperkirakan, Merilyn pernah berhubungan dengan J.F. Kennedy. Dia dibunuh untuk menutupi kejadian yang dapat merusak nama baik tokoh penting AS tersebut. … 8. Eksposisi klasifikasi Sistem penamaan jenis-jenis kritik sastra bervariasi, bergantung pada pendekatan yang digunakan. Pendekatan moral menekankan pertalian karya sastra dengan wawasan moral dan agama. Pendekatan historis, bekerja atas dasar lingkungan karya sastra berkaitan dengan fakta-fakta dari zaman dan hidup pengarang. Pendekatan impresionistik, yang menjadi ciri khas aliran sastra romantik, menekankan efek personil karya sastra pada kritikusnya. 2. PARAGRAF DESKRIPSI Pengertian, ciri-ciri paragraf deskripsi  Pengertian Paragraf Deskripsi Paragraf deskripsi adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan pengalaman semua pancaindra dengan kata-kata secara jelas dan terperinci. Tujuan dari paragraf ini adalah untuk memberikan perincian atau detail tentang objek sehingga pembaca seakan-akan ikut melihat, mendengar, merasakan, atau mengalami apa yang dideskripsikan. Contoh: Taman itu juga dihiasi beberapa patung bangau putih. Patung-patung itu terlihat sangat unik. Di tengah taman terdapat kolam. Di tengah kolam terdapat air mancur. Aneka mainan anak-anak turut melengkapi Taman Wisata Kaliurang. Paragraf deskripsi merupakan penggambaran suatu keadaan dengan kalimat-kalimat, sehingga menimbulkan kesan yang hidup. Penggambaran atau lukisan itu harus disajikan sehidup-hidupnya, sehingga apa yang dilukiskan itu hidup di dalam angan-angan pembaca. Paragraf adalah kesatuan yang lebih tinggi dari kalimat. Paragraf hanya terdiri dari satu tema. Paragraf bukan satu kalimat, tetapi beberapa kalimat yang memiliki satu pokok pikiran. Pokok pikiran dalam paragraf didukung oleh adanya kesatuan arti yang bersumber dari beberapa kalimat. Jadi, paragraf bukan kumpulan dari beberapa kalimat yang tidak memiliki kesatuan arti (Anwar Hasnun, 2006:25). Unsur-unsur paragraf deskripsi dalam hal ini berarti bagian-bagian yang membangun paragraf deskripsi. Unsur iitu jugalah yang sekaligus menjadi patokan penilaian suatu paragraf deskripsi, apakah paragraf yang ditulis itu sempurna atau tidak. Wandono dalam Siburian (2010:18) mengemukakan unsur-unsur paragraf deskripsi berikut ini. 1). Isi Dalam paragraf deskripsi, isi merupakan aspek penilaian. Isi mencakup topik dan urutan pengembangannya. Sebuah topik dapat bersumber dari pengalaman, pengetahuan, imajinasi,
  • 3. pendapat dan keyakinan, fakta. Jadi paragraph tersebut mungkin menyajikan pendapat, keyakinan, fakta, pendapat sikap, tanggapan, imajinasi, ramalan, dan sebagainya. Sebuah topik dalam paragraf dirumuskan lagi ke dalam sub topik sehingga terbentuk kerangka yang baik, atau urutan pengembangannya dalam sebuah paragraf. Isi paragraf yang baik harus memeprlihatkan urutan pengembangan yang cukup mendetail, serta disusun dengan cermat dan logis. Dengan demikian, susunan paragraf menjadi teratur dan penulis tidak keluar dari sasaran yang telah dirumuskan. 2). Dalam sebuah paragraf organisasi isi perlu diperhatikan. Organisasi isi dalam paragraf adalah mengolah bahan, mengaturnya, mengembangkannya serta menyusunya dalam struktur yang logis. Organisasi isi yang baik harus memperhatikan kohesi dan koherensi. Kohesi dapat terlihat melalui penyusunan atau hubungan kalimat yang logis. Hubungan pikiran-pikiran yang ada dalam paragraph menjadi satu padu, utuh dan kompak. Kepaduan ini dapat dibangun melalui kata penghubung, kata ganti dan kata kunci (pengulangan kata yang dipentingkan). Koherensi terlihat apabila kalimat yang satu dengan yang alin jelas menunjukkan hubungan timbale balik yang logis serta secara jelas membahas satu gagasan utama. 3). Diksi/ Pilihan Kata Dalam paragraf deskripsi, diksi membuat karangan lebih menarik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:264), diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaanya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan). Agar usaha mendayagunakan teknik penceritaan yang menarik lewat pilihan kata maka diksi yang baik harus (1) tepat memilih kata untuk mengungkapkan gagasan atau hal yang diamatkan, (2) seorang pengarang harus mempunyai kemampuan untuk membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa pembacanya, (3) pilihan kata yang tepat adan sesuai hanya mungkin kalau ia menguasai sejumlah besar kosa kata (pembendaharaan kata). 4). Impresionisme Paragraf deskripsi impresionisme memperlihatkan dua hal. Pertama adanya objek yang dilukiskan. Objek yang dilukiskan itu bersumber daari pengalaman, penamatan, imajinasi, dan sebagainya. Dalam paragraf deskripsi pelukisan sebuah objek harus menarik perhatian, sehingga benar-benar dapat dilihat, didengar, dibaca dan dirasakan oleh pembaca. Kedua, adanya rincian terhadap objek yang dilukiskan. Rincian tersebut dapat berupa ciri atau detail-detail sebuah objek. Objek yang dilukiskan dai rincian tersebut akan memperlihatkan sebuah paragraf deskripsi yang menarik. Dengan demikian sebuah karangan deskripsi dapat memenuhi keberadaanya sebagai sebuah paragraf deskripsi yang khas. Jadi, jelaslah bahwa sesuatu (objek) yang ingin dilukiskan haruslah memiliki rincian yang dipandang menonjol mengenai objek itu. Rincian terhadap objek tersebut juga dapat membedakan antara objek yang dilukiskan dengan objek lainnya. Dengan demikian paragraf deskripsi tersebut akan terlihat menarik.
  • 4. Dalam penelitian ini, penilaian paragraf deskripsi menggunakan unsur-unsur di atas sebagai deskriptor yang kemudian dikembangkan menjadi indikator. Dengan indikator tersebut, maka data kemampuan menulis paragraf deskripsi dapat diukur.  Macam-macam Paragraf Deskripsi Secara umum, paragraf deskripsi dibedakan atas dua macam, yaitu : 1) Paragraf deskripsi spasial adalah paragraf yang melukiskan ruang atau tempat berlangsungnya suatu peristiwa. Pelukisannya harus dilihat dari berbagai segi agar ruang tersebut tergambar dengan jelas dalam pikiran dan perasaan pembaca. Contoh : Malam gelap gulita di hulu sungai Brantas. Ketahuan. Sebentar-sebentar hiruk pikuk yang tiada berketentuan itu menjadi satu dengan gegap gempita yang mendasyatkan dan mengecilkan hati, pertanda seorang raja rimbah alah jatuh ke tanah untuk selama-lamanya. Ramai peperangan di rimba itu dan rupanya tak akan berhenti. Tak ada kasihan- mengasihani, yang rebah tinggal rebah, tak akan ada yang mengangkatnya. Sekali-kali terang cuaca hutan belantara itu, seperti diserang api. Tetapi kenyataanya dalam sekejap mata hilangnya cahaya yang berani menyerbukan dirinya ke tengah peperangan itu, dimusnakan oleh musuh lamnya “raja gulita”. 2) Paragraf deskripsi objektif adalah paragraf yang menggambarkan suatu hal atau orang dengan mengungkapkan identitasnya secara apa adanya sehingga pembaca dapat membayangkan keadaannya. Agar suatu objek mampu membangkitkan daya khayal pada diri pembaca, penulis harus melukiskannya dari berbagai sudut pandang. Semakin rinci penulisannya, semakin jelas tergambar dalam bayangan pembaca. Apabila objek yang dilukiskan itu adalah seseorang, perinciannya dapat dilakukan terhadap aspek fisik maupun aspek rohaninya. Aspek rohani meliputi perasaan, watak, bakat, peranannya dalam suatu bidang kerja dsb Contoh: Di sudut dekat pintu duduk seorang laki-laki. Namanya Paijo. Dia memakai celana pendek dan baju kaos yang telah sobek-sobek, yang melukiskan kemelaratan dan kemiskinan yang sehari-hari dideritanya. Pada dadanya yang bidang dan berisi, lengannya yang kukuh penuh urat dapat dilihat betapa berat pekerjaan sehari-harinya. Air mukanya yang keruh, pipinya yang kempis dan matanya yang cekung menyatakan bahwa jalan hidup yang telah ditempuhnya penuh rintangan dan duri.  Ciri-Ciri Paragraf Deskripsi 1. Menggambarkan atau melukiskan sesuatu 2. Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan indera 3. Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri 4. Pola Pengembangan 5. Pola pengembangan spasial yaitu pola pengembangan paragraf yang didasarkan ruang dan waktu
  • 5. 6. Pola pengembangan sudut pandang atau objektif adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan tempat dan posisi seorang penulis dalam melihat sesuatu  Langkah-langkah Menulis Paragraf Deskripsi Langkah-langkah dalam menulis paragraf deskripsi adalah: (1) menentukan tema;(2) menetapkan tujuan penulisan; (3) mengumpulkan bahan; (4) membuat kerangka karangan; (5) mengembangkan kerangka karangan; dan (6) merevisi karangan. Langkah yang pertama adalah menentukan tema. Pada kegiatan iniyang mula-mula dilakukan jika akan menulis suatu karangan ialahmenentukan tema. Hal ini berarti bahwa harus ditentukan apa yang dibahasdalam tulisan. Tema adalah gagasan pokok yang hendak disampaikan didalam penulisan. Gagasan atau ide pokok dapat diperoleh dari pengalaman, hasil penelitian, beberapa sumber, pendapat, dan pengamatan. Pernyataan tema mungkin saja sama dengan judul, tetapi mungkin juga tidak. Langkah kedua adalah menetapkan tujuan penulisan. Pada langkah ini setiap penulis harus mengungkapkan dengan jelas tujuan penulisan yang akan dilaksanakannya. Perumusan tujuan penulisan sangat penting dan harusditentukan lebih dahulu karena hal ini merupakan titik tolak dalam seluruhkegiatan menulis selanjutnya. Dengan menentukan tujuan penulisan, akandiketahui apa yang harus dilakukan pada tahap penulisan. Kita akan tahu bahan-bahan yang diperlukan, macam organisasi karangan yang akanditerapkan, atau mungkin sudut pandang yang akan dipilih. Tujuan merupakan penentu yang pokok dan akan mengarahkan serta membatasi karangan.Kesadaran mengenai tujuan selama proses penulisan akan menjaga keutuhantulisan. Langkah ketiga adalah mengumpulkan bahan. Pada waktu memilihdan membatasi topik kita hendaknya sudah memperkirakan kemungkinan mendapatkan bahan. Dengan membatasi topik, maka kita pun sebetulnya telahmemusatkan perhatian pada topik yang terbatas itu, serta mengumpulkan bahan yang khusus pula. Bahan penulisan ini dapat dikumpulkan pada tahap prapenulisan dan dapat pula pada waktu penulisan berlangsung. Untuk masalah kecil yang tujuannya sudah jelas dalam pikiran kita penetapan danpengumpulan bahan dapat dilakukan pada waktu penulisan. Langkah keempat adalah membuat kerangka karangan. Agarorganisasi karangan dapat ditentukan, sebelumnya kita harus menyusun kerangka karangan. Menyusun kerangka karangan merupakan satu cara untuk menyusun suatu rangkaian yang jelas dan terstruktur yang teratur darikarangan yang akan ditulis. Kerangka karangan merupakan suatu rencanakerja yang dapat digunakan sebagai garis besarnya dalam mengarang. Kerangka karangan juga menjamin penulis dalam ide secara logis dan teratur. Penyusunan kerangka karangan sangat dianjurkan karena akan menghindarkanpenulis dari kesalahan-kesalahan yang tidak perlu terjadi. Kegunaan kerangka karangan bagi penulis adalah (a) kerangkakarangan dapat ulis menyusun karangan secara teratur dan tidak membahas satu gagasan dua kali serta dapat mencegah penulis keluar darisasaran yang sudah dirumuskan dalam topik atau judul; (b) sebuah kerangkakarangan memperlihatkan bagian-bagian pokok karangan serta memberikemungkinan bagi perluasan bagian-bagian tersebut. Hal ini akan membantupenulis
  • 6. menciptakan suasana yang berbeda-beda, sesuai dengan variasi yangdiinginkan; dan (c) sebuah kerangka karangan akan memperlihatkan kepadapenulis bahan-bahan atau materi apa yang diperlukan dalam pembahasan yangakan ditulisnya nanti. Langkah yang kelima adalah mengembangkan kerangka karangan. Pada langkah ini penulis mengembangkan kerangka karangan menjadi suatukarangan atau tulisan yang utuh. Dan langkah yang terakhir adalah merevisikarangan. Pada langkah ini meneliti secara meyeluruh mengenai ejaan. 3. PARAGRAF DEDUKATIF Paragraf deduktif yakni paragraf yang inspirasi utamanya ada di awal paragraf. Paragraf yang admin naylacorp tahu yakni susunan dari beragam kata-kata yang terhubung dengan utuh, mempunyai kandungan suatu hal makna, dan didalamnya ada inspirasi utama. Inspirasi utama dan pokok paragraf di nyatakan di dalam kata-kata pertama, disusul oleh penjelasan terperinci pada inspirasi utama. Di dalam paragraf deduktif, ide-ide yang telah dirumuskan di dalam kalimat diatur dengan inspirasi yang berupa umum ( premis mayor ), diletakkan dibagian awal, dan diikuti dengan inspirasi yang berbentuk khusus. penataan ini dapat direalisasikan dengan menampilkan kalimat tema lebih dahulu ( pada awal paragraf ), lalu dilanjutkan dengan kalimat penjelas. Ciri-Ciri Paragraf Deduktif Kalimat utama ada di awal paragraf Kalimat disusun dari pernyataan umum yang lantas disusul dengan penjelasan Contoh Paragraf Deduktif Contoh 1 - Pada tahun 2008 mutu masyarakat indonesia makin rendah. Perihal ini bisa dilihat dari makin meningkatnya angka pengangguran di indonesia. Yang pada mulanya hanya 30%, presentase angka pengangguran serta pada tahun ini jadi tambah 40%. Angka kriminalitas di indonesia juga makin membeludak, serta yang sangat kronis banyak masyarakat indonesia yang tidak ikuti program pemerintah 9 tahun. Dipandang dari dua realita ini kita suda dapat mengukur sdm masyarakat indonesia. Contoh 2 - Didalam mengambil keputusan satu kebijakan, presiden jadi kepala negara serta jadi kepala pemerintahan amat memerlukan pertimbangan serta anjuran dari seseorang atau sekelompok orang. Tujuannya adalah supaya kebijakan yang diputuskannya cocok dengan prinsip hukum, demokrasi, pemerintahan yang baik untuk meraih tujuan negara. Beberapa pendiri bangsa ini mengerti akan keperluan presiden tentang perihal itu. Oleh lantaran itu, undang - undang basic kita mengamanatkan untuk membentuk satu dewan yang bertugas karenanya. Yang perlu yaitu keperluan presiden akan pertimbangan serta anjuran dari pihak lain dapat terpenuhi hingga ia tidak menyalahi ketentuan yang ada.
  • 7. 4. PARAGRAF INDUKTIF Paragraf induktif adalah adalah paragraf yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa- peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa khusus di atas. Ciri-ciri Paragraf Induktif antara lain : - Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus - Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus - Kesimpulan terdapat di akhir paragraf Jenis Paragraf Induktif : Generalisasi Analogi Klasifikasi Perbandingan Sebab akibat Istilah induktif berarti bersifat induksi. Kata induksi yang berasal dari bahasa Latin: ducere, duxi, ductum berarti „membawa ke; mengantarkan‟; inducere, induxi, inductum berarti „membawa ke; memasukkan ke dalam‟. Lebih lanjut istilah induksidijelaskan sebagai metode pemikiran yang bertolak dari hal khusus untuk menentukan hukum atau simpulan. Karena pernyataan khusus dapat berupa contoh-contoh, dan pernyataan umum itu berupa hukum atau simpulan, maka dapat dikatakan bahwa paragraf induktif itu dikembangkan dari contoh ke hukum atau simpulan.  Contoh Paragraf Induktif Setelah mengetahui tentang pengertian paragraf induktif diatas, maka berikut ini akan dipublikasikan contoh paragraf induktif yang terdiri dari contoh paragraf induktif generalisasi dan contoh paragraf induktif sebab akibat.  Contoh Paragarf Induktif Generalisasi Setelah karangan anak-anak kelas 3 diperiksa, ternyata Ali, toto, Alex, dan Burhanmendapat nilai 8. Anak-anak yang lain mendapat 7. Hanya Maman yang 6, dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang. Boleh dikatakan, anak kelas 3 cukup pandai mengarang. Contoh Paragraf Induktif Sebab Akibat Era Reformasi tahun pertama dan tahun kedua ternyata membuahkan hasil yang membesarkan hati. Pertanian, perdagangan, dan industri, dapat direhabilitasi dan dikendalikan. Produksi nasional pun meningkat. Ekspor kayu dan naiknya harga minyak bumi di pasaran dunia menghasilkan devisa bermiliar dolar AS bagi kas negara. Dengan demikian, kedudukan rupiah menjadi kian mantap. Ekonomi Indonesia semakin mantap sekarang ini. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila mulai tahun ketiga Era Reformasi ini, Indonesia sudah sanggup menerima pinjaman luar negeri dengan syarat yang kurang lunak untuk membiayai pembangunan.