1. PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBULU DARAH
1. Diseksi Aorta
DEFINISI
Diseksi Aorta (Aneurisma yang terbelah, Hematoma yang terbelah) adalah suatu keadaan
yang sering berakibat fatal, dimana lapisan dalam dari dinding aorta mengalami robekan
sedangkan lapisan luarnya utuh; darah mengalir melalui robekan dan membelah lapisan
tengah serta membentuk saluran baru di dalam dinding aorta.
LETAK SERANGAN PENYAKIT
Penderita mengalami nyeri yang sangat luar biasa, yang muncul secara tiba-tiba. Sebagian
besar penderita menggambarkan dadanya seperti dicabik-cabik atau dirobek. Nyeri juga
sering dirasakan di punggung, diantara kedua bahu. Nyeri sering mengikuti jalannya
pembelahan di sepanjang aorta.
Pembelahan terus berlanjut, bisa menyebabkan terututupnya daerah dimana satu atau
beberapa arteri berhubungan dengan aorta. Tergantung kepada arteri mana yang tersumbat,
bisa terjadi stroke, serangan jantung, nyeri perut mendadak, kerusakan saraf yang
menyebabkan kesemutan dan ketidakmampuan menggerakan anggota badan.
2. Angina
LETAK SERANGAN PENYAKIT
Angina (angina pektoris) merupakan nyeri dada sementara atau suatu perasaan tertekan, yang
terjadi jika otot jantung mengalami kekurangan oksigen. Kebutuhan jantung akan oksigen
ditentukan oleh beratnya kerja jantung (kecepatan dan kekuatan denyut jantung). Aktivitas
fisik dan emosi menyebabkan jantung bekerja lebih berat dan karena itu menyebabkan
meningkatnya kebutuhan jantung akan oksigen. Jika arteri menyempit atau tersumbat
sehingga aliran darah ke otot tidak dapat memenuhi kebutuhan jantung akan oksigen, maka
bisa terjadi iskemia dan menyebabkan nyeri.
LETAK SERANGAN PENYAKIT
Tidak semua penderita iskemia mengalami angina. Iskemia yang tidak disertai dengan angina
disebut silent ischemia. Masih belum dimengerti mengapa iskemia kadang tidak
menyebabkan angina. Biasanya penderita merasakan angina sebagai rasa tertekan atau rasa
sakit di bawah tulang dada (sternum).
Nyeri juga bisa dirasakan di:
2. - bahu kiri atau di lengan kiri sebelah dalam
- punggung
- tenggorokan, rahang atau gigi
- lengan kanan (kadang-kadang).
3. Erythromelalgia
DEFINISI
Erythromelalgia adalah sindrom langka dimana arterioles pada kulit membesar secara
bertahap, menyebabkan rasa terbakar, membuat kulit terasa panas, dan membuat kaki dan,
seringkali, tangan menjadi merah.
LETAK SERANGAN PENYAKIT
Gejala-gejalanya termasuk rasa terbakar pada kaki atau tangan, yang terasa panas dan
kelihatan merah. Serangan biasanya timbul dengan suhu lingkungan lebih dari 84ºF (kira-kira
lebih dari 29ºC). Gejala-gejalanya bisa tetap ringan untuk beberapa tahun atau bisa
berlangsung dan menjadi benar-benar tidak mampu.
4. Fibrilasi Ventrikular
DEFINISI
Fibrilasi ventrikular (Ventricular fibrillation) berpotensi menjadi fatal, rangkaian tidak
adanya koordinasi dari kontraksi yang sangat cepat namun tidak efektif sepanjang ventrium
disebabkan multipel impuls elektrik yang gagal. Fibrilasi ventrikular secara elektrikal mirip
dengan fibrilasi atrium tetapi Fibrilasi ventrikular lebih buruk prognosisnya.
Pada Fibrilasi ventrikular, ventrikel hanya bergetar dan menyebabkan kontraksi yang
terkoordinir, karena tidak ada darah yang dipompakan dari jantung. Fibrilasi ventrikular
adalah suatu bentuk terhentinya jantung dan akan fatal bila tidak diobati secepatnya.
GEJALA
Fibrilasi ventrikular menyebabkan ketidaksadaran sementara. Jika tidak diobati, penderita
biasanya mengalami konvulsi dan berkembang menjadi rusaknya otak setelah 5 menit karena
oksigen tidak lagi mencapai otak. Kematian akan segera mengikuti.
5. Fistula Arteriovenosa
DEFINISI
Fistula Arteriovenosa adalah suatu saluran abnormal yang berada di antara sebuah arteri dan
sebuah vena. Dalam keadaan normal darah mengalir dari arteri menuju kapiler kemudian ke
3. vena. Pada suatu fistula arteriovenosa, darah mengalir langsung dari arteri menuju vena tanpa
melewati kapiler.
GEJALA
Jika fistula arteriovenosa kongenital berada dekat dengan permukaan kulit, maka akan
tampak pembengkakan yang berwarna biru kemerahan. Di tempat-tempat yang kentara
(misalnya wajah), fistula akan tampak keunguan. Jika fistula arteriovenosa besar yang
didapat tidak diobati, sejumlah besar darah akan mengalir di bawah tekanan yang tinggi dari
arteri ke vena. Dinding vena tidak cukup kuat untuk menahan tekanan setinggi ini, sehingga
dindingnya teregang dan vena melebar serta menonjol (kadang menyerupai varises).
Aliran balik ke jantung yang abnormal melalui jalan pintas arteriovenosa bisa membuat
jantung tegang sehingga terjadi gagal jantung. Semakin besar fistula, semakin cepat
terjadinya gagal jantung.
6. Flebitis Superfisialis
DEFINISI
Flebitis Superfisialis (Tromboflebitis, Flebitis) adalah peradangan dan pembekuan darah di
dalam suatu vena superfisial (vena permukaan). Flebitis dapat terjadi di setiap vena tubuh,
tetapi paling sering ditemukan di vena tungkai. Biasanya flebitis terjadi pada penderita
varises (vena varikosa), tetapi tidak semua penderita varises mengalami flebitis.
Flebitis superfisialis menyebabkan reaksi peradangan akut yang menyebabkan trombus
melekat dengan kuat ke dinding vena dan jarang pecah dan terlepas. Vena permukaan tidak
memiliki otot di sekitarnya yang bisa menekan dan membebaskan suatu trombus. Karena itu
flebitis superfisialis jarang menyebabkan emboli.
7. Penyakit Aorta Abdominalis & Percabangan
DEFINISI
Penyumbatan pada aorta abdominalis dan cabang utamanya bisa terjadi secara tiba-tiba
maupun secara perlahan.
GEJALA
Penyumbatan Total Arteri Mesenterika Superior
Penyumbatan total dari arteri mesenterika superior (cabang utama dari aorta abdominalis),
yang mengalirkan darah ke sebagian besar usus, merupakan suatu keadaan darurat. Penderita
akan tampak sangat sakit dan merasakan nyeri perut yang hebat. Pada awal penyakit biasanya
4. timbul muntah dan ada desakan untuk buang air besar. Bila dokter menekan perutnya,
penderita hanya akan merasakan nyeri tumpul; sedangkan nyeri perut hebat yang dirasakan
penderita biasanya lebih parah dan bersifat menyebar serta samar-samar.
Perut mungkin agak kembung. Pada pemeriksaan dengan stetoskop pada awalnya bising usus
akan menurun, kemudian sama sekali tak terdengar. Di dalam tinja terdapat darah, yang pada
awalnya hanya dapat ditemukan dengan pemeriksaan laboratorium. Tidak lama kemudian,
tinja akan berwarna kemerahan. Tekanan darah turun dan penderita mengalami syok,
sedangkan usus mengalami gangren (kematian jaringan).
8. Penyakit Buerger
DEFINISI
Penyakit Buerger (Tromboangitis obliterans) adalah penyumbatan pada arteri dan vena yang
berukuran kecil sampai sedang, akibat peradangan yang dipicu oleh merokok. Pria perokok
sigaret berusia 20-40 tahun lebih banyak yang menderita penyakit Buerger dibandingkan
dengan siapapun. Sekitar 5% penderita adalah wanita.
GEJALA
Gejala karena berkurangnya pasokan darah ke lengan atau tungkai terjadi secara perlahan,
dimulai pada ujung-ujung jari tangan atau jari kaki dan menyebar ke lengan dan tungkai,
sehingga akhirnya menyebabkan gangren (kematian jaringan). Sekitar 40% penderita juga
mengalami peradangan vena (terutama vena permukaan) dan arteri dari kaki atau tungkai.
Penderita merasakan kedinginan, mati rasa, kesemutan atau rasa terbakar. Penderita
seringkali mengalami fenome Raynaud dan kram otot, biasanya di telapak kaki atau tungkai.
Pada penyumbatan yang lebih berat, nyerinya lebih hebat dan berlangsung lebih lama. Pada
awal penyakit timbul luka terbuka, gangren atau keduanya. Tangan atau kaki terasa dingin,
berkeringat banyak dan warnanya kebiruan, kemungkinan karena persarafannya bereaksi
terhadap nyeri hebat yang menetap.
9. Penyakit Jantung Koroner
DEFINISI
Penyakit Arteri Koroner / penyakit jantung koroner (Coronary Artery Disease) ditandai
dengan adanya endapan lemak yang berkumpul di dalam sel yang melapisi dinding suatu
arteri koroner dan menyumbat aliran darah.
Endapan lemak (ateroma atau plak) terbentuk secara bertahap dan tersebar di percabangan
5. besar dari kedua arteri koroner utama, yang mengelilingi jantung dan menyediakan darah
bagi jantung. Proses pembentukan ateroma ini disebut aterosklerosis.
Kolesterol dan Penyakit Arteri Koroner
Resiko terjadinya penyakit arteri koroner meningkat pada peningkatan kadar kolesterol total
dan kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah. Jika terjadi peningkatan kadar kolesterol
HDL (kolesterol baik), maka resiko terjadinya penyakit arteri koroner akan menurun.
Makanan mempengaruhi kadar kolesterol total dan karena itu makanan juga mempengaruhi
resiko terjadinya penyakit arteri koroner. Merubah pola makan (dan bila perlu mengkonsumsi
obat dari dokter) bisa menurunkan kadar kolesterol. Menurunkan kadar kolesterol total dan
kolesterol LDL bisa memperlambat atau mencegah berkembangnya penyakit arteri koroner.
Menurunkan kadar LDL sangat besar keuntungannya bagi seseorang yang memiliki faktor
resiko berikut:
Merokok sigaret,
Tekanan darah tinggi,
Kegemukan,
Malas berolahraga,
Kadar trigliserida tinggi,
Keturunan,
Steroid pria (androgen).
10. Penyakit Raynaud & Fenomena Raynaud
DEFINISI
Penyakit Raynaud dan Fenomena Raynaud adalah suatu keadaan dimana arteri-arteri
kecil (arteriola), biasanya di jari tangan dan jari kaki, mengalami kejang,
menyebabkan kulit menjadi pucat atau timbul bercak berwarna merah sampai biru.
Istilah penyakit Raynaud digunakan jika tidak ditemukan penyebab yang pasti dan
istilah fenomena Raynaud digunakan jika penyebabnya diketahui. Kadang pada
mulanya penyebabnya tidak dapat didiagnosis, tetapi kemudian diketahui setalah
sekitar 2 tahun. Sekitar 60-90% penyakit Raynaud terjadi pada wanita muda.
11. Penyumbatan Jantung
6. DEFINISI
Penyumbatan jantung adalah penundaan pada konduksi arus listrik sewaktu melewati batang
atrioventicular, berkas pada His, atau kedua cabang berkas, seluruhnya terletak di antara atria
dan bilik jantung.
Beberapa jenis pada jantung tersumbat tidak menyebabkan gejala-gejala, tetapi yang
lainnya menyebabkan kelelahan, pusing dan pingsan.
Elektrodiografi digunakan untuk mendeteksi jantung tersumbat. Beberapa orang
memerlukan alat pacu jantung buatan.
Jantung tersumbat dikelompokkan sebagai tingkat-pertama ketika konduksi listrik menuju
bilik jantung sedikit terhambat, tingkat-dua ketika konduksi tersumbat sementara, atau
tingkat-tiga (lengkap) ketika konduksi sepenuhnya tersumbat. Kebanyakan jenis
penyumbatan jantung lebih sering terjadi pada orang tua.
12. Perikarditis Kronis
DEFINISI
Perikarditis Kronis (Chronic Pericarditis)adalah suatu peradangan perikardium (kantung
jantung) yang menyebabkan penimbunan cairan atau penebalan dan biasanya terjadi secara
bertahap serta berlangsung lama.
GEJALA
Gejala dari perikarditis kronis antara lain:
- sesak nafas
- batuk (karena tekanan tinggi pada vena paru-paru mendorong cairan masuk ke dalam
kantung-kantung udara)
- kelelahan (karena kerja jantung menjadi tidak efisien).
Tidak menimbulkan rasa nyeri. Bisa terjadi penimbunan cairan di perut dan tungkai. Gejalagejala yang dapat menjadi petunjuk penting bahwa seseorang menderita perikarditis kronis
adalah tekanan darah tinggi, penyakit arteri koroner atau penyakit katup jantung.
13. Syok (Shock)
DEFINISI
Syok adalah suatu keadaan serius yang terjadi jika sistem kardiovaskuler (jantung dan
pembuluh darah) tidak mampu mengalirkan darah ke seluruh tubuh dalam jumlah yang
memadai. Syok biasanya berhubungan dengan tekanan darah rendah dan kematian sel
maupun jaringan.
7. Syok terjadi akibat berbagai keadaan yang menyebabkan berkurangnya aliran darah,
termasuk kelainan jantung (misalnya serangan jantung atau gagal jantung), volume darah
yang rendah (akibat perdarahan hebat atau dehidrasi) atau perubahan pada pembuluh darah
(misalnya karena reaksi alergi atau infeksi).
GEJALA
Gejala yang timbul tergantung kepada penyebab dan jenis syok.
Gejalanya bisa berupa:
- gelisah,
- bibir dan kuku jari tangan tampak kebiruan,
- nyeri dada,
- linglung,
- kulit lembab dan dingin,
- pembentukan air kemih berkurang atau sama sekali tidak terbentuk air kemih,
- pusing,
- pingsan,
- tekanan darah rendah,
- pucat,
- keringat berlebihan, kulit lembab,
- denyut nadi yang cepat,
- pernapasan dangkal,
- tidak sadarkan diri,
- lemah.
14. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
DEFINISI
Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri.
Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang
abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke,
aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
PENYEBAB
Pada sekitar 90% penderita hipertensi, penyebabnya tidak diketahui dan keadaan ini dikenal
sebagai hipertensi esensial atau hipertensi primer. Hipertensi esensial kemungkinan memiliki
banyak penyebab; beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan
8. bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah.
Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder. Pada sekitar 5-10% penderita
hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah
kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB).
Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar
adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin (noradrenalin).
Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), stres, alkohol, atau
garam dalam makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki
kepekaan yang diturunkan. Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk
sementara waktu, jika stres telah berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali normal.
15. Tumor Jantung
DEFINISI
Tumor adalah suatu pertumbuhan abnormal, bisa berupa kanker (maligna, ganas) ataupun
nonkanker (benigna, jinak).
Tumor pada jantung dibagi menjadi 2 kelompok:
Tumor primer : berasal dari dalam jantung dan bisa terjadi pada bagian manapun dari
jaringan jantung. Tumor ini bisa berupa kanker atau nonkanker dan biasanya jarang
terjadi.
Tumor sekunder : berasal dari bagian tubuh yang lain (biasanya paru-paru, payudara,
darah, dan kulit), yang menyebar ke jantung dan selalu berupa keganasan. Tumor
sekunder 30-40 kali lebih sering ditemukan.
GEJALA
Tumor jantung bisa tidak menimbulkan gejala atau bisa menyebabkan kelainan fungsi
jantung seperti pada penyakit jantung lainnya, yang dapat berakibat fatal.
Kelainan fungsi jantung yang bisa terjadi adalah:
- gagal jantung yang terjadi secara tiba-tiba,
- ketidakteraturan irama jantung yang terjadi secara tiba-tiba,
9. - penurunan tekanan darah yang terjadi secara tiba-tiba akibat perdarahan ke dalam
perikardium (kantung jantung).
PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN DARAH
1.Anemia/kurang darah
ialah suatu kondisi dimana tubuh kita kekurangan darah,akibat kurangnya kandungan
hemoglobin dalam darah.
Letak serangan penyakit : anemia,sering kita kenal dengan istilah 5L.
2.Hemofilia
Hemofilia merupakan salah satu penyakit kelainan darah yang harus ditanggapi secara serius.
letak serangan penyakit : diakibatkan oleh kekurangan faktor pembeku darah,sehingga
apabila penderita hemofilia mengalami benturan akan mudah memar,dan jika mengalami
luka,pendarahannya sulit dihentikan.
3.Hipertensi/Darah tinggi.
Penyakit yang satu ini,banyak diderita oleh masyarakat.
4.Hipotensi (sebaliknya dari hipertensi)
5.Varises
yaitu,suatu pelebaran pembuluh vena yang membuat pembuluh dasar membesar dan terlihat
secara kasat mata.Umumnya terjadi pada bagian lipatan betis.
6.Thalasemia
7.Leukimia(kanker darah ) yaitu peningkatan jumlah eritrosit secara tidak terkendali.
8. Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak berbentuk plak
(kerak) yaitu jaringan ikat berserat dan sel-sel otot polos yang di infiltrasi oleh lipid (lemak).
9. Erithroblastosis fetalis yaitu rusaknya eritrosit bayi/janin akibat aglutinasi dari antibodi
yang berasal dari ibu.
10.Trombus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak .
1. Pneumonia (radang paru-paru)
Peradangan dari gelembung udara mikroskopik paru-paru yaitu alveolus dan saluran udara
terkecil yaitu bronkiolus atau disebut pneumonia.
Pneumonia dapat timbul di berbagai daerah di paru-paru. Pneumonia lobar menyerang sebuah
lobus atau potongan besar paru-paru. Pneumonia lobar adalah bentuk pneumonia yang
10. mempengaruhi area yang luas dan terus-menerus dari lobus paru-paru.
Selain itu, ada juga yang disebut bronkopneumonia yang menyerang seberkas jaringan di
salah satu paru-paru atau keduanya.
Gejala:
Gejala utama adalah batuk dengan dengan dahak berdarah, sesak napas, nyeri dada, dan
demam tinggi dengan kesadaran menurun.
Pengobatan:
Jika penyebabnya bakteri, pengobatan dilakukan dengan antibiotik.
2. Penyakit Legionnaries
Legionnaries adalah penyakit paru-paru yang disebabkan bakteri legionella pneumophilia.
Bentuk infeksinya mirip dengan pneumonia.
Penyebab:
Bakteri legionella yang menyebabkan penyakit ini merupakan bakteri berbentuk batang yang
ditemukan di sebagian besar sumber air. Mereka berlipat ganda sangat cepat. Mereka terdapat
di sistem pipa ledeng atau di mana pun yang air bisa menggenang.
Penyakit Legionnaire pertama kali dijelaskan pada 1976 setelah terjadi wabah penyakit yang
mirip penumonia berat pada veteran perang di sebuah konvensi American legion. Penyakit ini
lebih banyak menyerang laki-laki.
Gejala:
Gejalanya mirip pneumoni atau radang paru-paru lain, khususnya gangguan saluran napas,
tapi selain itu penderita juga terserang diare, nyeri perut, atau ikterus.
Penyakit ini terjadi sering kali pada orang berusia menengah atau lebih tua dan dapat menjadi
serius atau bahkan menyebabkan kematian pada orang pada yang memiliki sistem kekebalan
tubuh yang lemah.
11. 3. Efusi pleura
Cairan berlebih di dalam membran berlapis ganda yang mengelilingi paru-paru disebut efusi
pleura. Dua lapis membran yang melapisi paru-paru atau pleura dilumasi oleh sedikit cairan
yang memungkinkan paru-paru mengembang dan berkontraksi dengan halus dalam dinding
dada. Infeksi seperti pneumonia dan tuberkulosis, gagal jantung, dan beberapa kanker dapat
menimbulkan pengumpulan cairan di antara pleura. Jumlahnya bisa mencapai tiga liter yang
menekan paru-paru.
Gejala:
Efusi pleura menyebabkan sesak napas dan nyeri dada.
Penanganan:
Perawatan awal berupa pembuangan cairan dengan jarum berlubang atau memasukkan pipa
(saluran cairan dada) melalui dinding dada.
4. Tuberkulosis (TB)
Tuberkulosis atau disingkat TB merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi yang
menyerang jaringan paru-paru.
Penyebab:
Penyebab seseorang mengidap TB adalah bakteri mycobacterium tuberculosis. Sebagian
besar orang memiliki mikroba TB di dalam tubuhnya, tapi mikroba ini hanya menyebabkan
penyakit di beberapa orang saja, biasanya jika imunitas atau kekebalan tubuh orang itu
menurun.
Gejala:
Gejalanya meliputi demam dan batuk terus-menerus, nafsu makan menurun, dan tubuh yang
melemah.
Pengobatan:
Antibiotik yang diminum telah dapat menyembuhkan TB, tapi jumlah penderita penyakit ini
12. terus meningkat sejak 1980-an. Hal ini sebagian disebabkan oleh timbulnya jenis bakteri baru
yang kebal terhadap antibiotik dan sebagian juga akibat penyebaran HIV/AIDS yang
menurunkan kekebalan seseorang.
5. Pneumotoraks
Pneumotoraks adalah penyakit yang terdapat di selaput paru atau yang disebut pleura.
Penyebab:
Pneumotoraks terjadi jika satu atau kedua membran pleura tertembus dan udara masuk ke
dalam rongga pleura menyebabkan paru-paru mengempis. Membran pleura dipisahkan oleh
lapisan cairan pleura sangat tipis yang melumasi gerakan mereka. Keseimbangan tekanan
antara dinding dada, lapisan pleura, dan jaringan paru-paru memungkinkan paru-paru
"terisap" ke dalam dinding dada.
Pada pneumotoraks, udara masuk ke dalam rongga pleura. Keseimbangan tekanan pun
berubah dan paru-paru mengempis. Jika lebih banyak udara yang masuk ke dalam rongga tapi
tidak dapat keluar, tekanan di sekitar paru-paru semakin tinggi yang dapat mengancam jiwa.
Pneumotoraks spontan dapat terjadi akibat pecahnya alveolus yang membesar secara
abnormal di permukaan paru-paru atau akibat kondisi paru-paru, seperti asma. Penyebab lain
adalah patah tulang rusuk dan luka dada.
Gejala:
Terjadinya penumotoraks memicu dada sesak, nyeri, dan sesak napas.
6. Sesak Nafas (Asma)
Asma adalah penyakit radang paru-paru yang menimbulkan serangan sesak napas dan mengi
yang berulang. Asma merupakan salah satu kelainan paru-paru paling banyak dan bervariasi,
menyerang satu dari empat anak di beberapa daerah.
Otot dinding saluran udara berkontraksi seperti kejang, menyebabkan saluran udara
menyempit, sehingga terjadi serangan sesak napas. Penyempitan diperburuk oleh sekresi
13. lendir yang berlebihan.
Sebagian besar kasus terjadi di masa kanak-kanak dan biasanya berkaitan dengan penyakit
yang didasari oleh alergi seperti eksema dan keduanya mempunyai faktor penyakit turunan.
Baca juga: Cara Mengobati Penyakit Asma.
Penyebab:
Asma disebabkan penyempitan saluran udara di dalam paru-paru. Pada sebagian besar anak,
pemicu serangan adalah reaksi alergi terhadap benda asing, atau alergen, yang dapat berupa
partikel kecil terhirup, seperti polen, jamur dari kotoran tungau debu rumah, dan partikelpartikel dari rambut atau bulu hewan. Kasus lain disebabkan oleh alergi makanan atau
minuman, obat tertentu, stres, infeksi saluran napas, dan aktivitas berat dalam cuaca dingin.
Gejala:
Serangan asma pada setiap orang berbeda-beda kondisinya. Beberapa orang mengalami
serangan ringan yang jarang, ada yang cenderung menderita sesak napas berat yang
mengancam jiwa dan beberapa penderita lain mendapat serangan yang bervariasi dan tak
terduga setiap hari.
7. Penyakit Paru-Paru Obstruktif Kronis
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) mempunyai karakteristik keterbatasan jalan napas
yang tidak sepenuhnya reversibel. PPOK adalah kelainan jangka panjang di mana terjadi
kerusakan jaringan paru-paru secara progresif dengan sesak napas yang semakin berat. PPOK
terutama meliputi bronkitis kronis dan emfisema, dua kelainan yang biasanya terjadi
bersamaan.
Gejala:
Gejala utama sesak napas, batuk, dan produksi sputum (riak). Sputum adalah bahan yang
dikeluarkan dari paru, bronchus, dan trachea melalui mulut. Biasanya juga disebut dengan
expectoratorian.
Penyebab:
14. Udara masuk dan keluar dari paru-paru terhambat dan kemampuan paru-paru untuk
mengambil oksigen untuk memenuhi kebutuhan normal tubuh berkurang. Sejauh ini faktor
penyumbang terbesar risiko PPOK adalah merokok.
8. Bronkitis Kronis
Penyebab:
Peradangan kronis saluran udara paru-paru biasanya disebabkan oleh rokok. Jarang sekali,
infeksi akut yang berulang menimbulkan bronkitis kronis.
Pada bronkitis kronis, bronkus, saluran udara utama menuju paru-paru, meradang,
membengkak, dan menyempit akibat iritasi oleh asap tembakau, infeksi berulang, atau
paparan lama terhadap zat polutan. Saluran udara yang meradang mulai menghasilkan dahak
berlebihan, awalnya menyebabkan batuk mengganggu di waktu lembap dan dingin, lalu
berlanjut sepanjang tahun.
Gejala:
Gejala seperti suara serak, mengi, dan sesak napas juga timbul. Akhirnya si penderita merasa
sesak napas bahkan di saat sedang istirahat. Jika terjadi infeksi saluran napas sekunder, dahak
dapat berubah warna dari bening atau putih menjadi kuning atau hijau.
9. Emfisema
Emfisema adalah jenis penyakit paru obstruktif kronik yang melibatkan kerusakan pada
kantung udara (alveoli) di paru-paru. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan oksigen yang
diperlukan. Emfisema membuat penderita sulit bernafas. Penderita mengalami batuk kronis
dan sesak napas. Penyebab paling umum adalah merokok.
Penyebab:
Pada emfisema, gelembung udara (alveolus) menjadi teregang berlebihan. Mereka juga
meluruh dan menyatu sehingga luas permukaan penyerap oksigen jadi berkurang. Alveolus
tidak hanya kehilangan daerah pertukaran udaranya, tapi udara juga terjebak di dalam akibat
penurunan elatisitas dinding alveolus. Akibatnya, paru-paru mengembang berlebihan, volume
udara yang masuk dan keluar paru-paru berkurang, dan lebih sedikit oksigen yang dapat
15. diserap ke dalam aliran darah.
Sebagian besar penderita emfisema adalah para perokok berat dalam waktu lama, walaupun
kelainan bawaan langka yang disebut defisiensi alfa1-antitripsin juga dapat menyebabkan
emfisema. Meskipun kerusakan akibat emfisema biasanya ireversibel (tak bisa kembali),
berhenti merokok kadang dapat memperlambat perkembangan penyakit dan memungkinkan
silia untuk pulih kembali. Silia sendiri adalah rambut-rambut kecil di permukaan lapisan
saluran udara paru-paru.
Gejala:
Sesak napas, mengi, sesak dada, mengurangi kapasitas untuk kegiatan fisik, batuk kronis,
kehilangan nafsu makan dan berat, serta kelelahan.
Pengobatan:
Jika Anda perokok, berhenti merokok adalah cara pencegahan terbaik. Bagi yang sudah
terkena, berhenti merokok dapat mengurangi penyebaran penyakit.
10. Penyakit Paru Akibat Kerja
Asbestosis, silikosis, dan pneumokoniosis disebabkan oleh menghirup partikel yang
mengiritasi dan membuat peradangan jaringan paru-paru, mengarah ke timbulnya fibrosis.
Orang yang berisiko tinggi menderita penyakit paru-paru akibat pekerjaan, adalah para
pekerja yang terpapar partikel beracun selama bertahun-tahun, misalnya para pekerja
tambang.
Pada penyakit paru-paru akibat kerja, terdapat penebalan perlahan (fibrosis) jaringan paruparu, yang akhirnya menimbulkan pembentukan jaringan parut ireversibel.
Gejala:
Gejala seperti sesak napas dan batuk dapat timbul perlahan, tapi kemudian memburuk
bertahun-tahun setelah paparan hilang. Di negara maju, penyakit ini semakin jarang terjadi
karena sebagian besar pekerja menggunakan pakaian pelindung dan masker di lingkungan
berbahaya, tapi di negara berkembang peraturan ini sering tidak dipatuhi.
16. 11. Silikosis
Silikosis adalah salah satu penyakit paru akibat lingkungan kerja. Penyakit ini merupakan
suatu pneumokoniosis yang disebabkan oleh inhalasi partikel-partikel kristal silika bebas.
Silika adalah sejenis bahan yang banyak digunakan dalam bangunan dan perusahaan
konstruksi. Silika dalam bentuk padat tidak berbahaya, tetapi bentuk butiran debu sangat
tidak baik untuk paru-paru. Yang termasuk silika bebas adalah kuarsa, tridimit, dan
kristobalit.
12. Kanker paru-paru
Keberadaan tumor ganas di paru-paru disebut kanker paru-paru. Kanker paru-paru adalah
kanker paling umum di dunia dan lebih dari satu juta kasus baru ditemukan setiap tahun.
Penyebab:
Penyebab paling sering kanker paru-paru yang ditemukan hampir 90 persen dari seluruh
kasus adalah rokok. Banyaknya zat iritan yang terhirup saat bernapas memicu pertumbuhan
sel abnormal di dalam paru-paru, tapi rokok mengandung ribuan zat karsinogen (penyebab
kanker).
Dalam kasus yang sangat jarang, kanker paru-paru disebabkan oleh asbes, zat kimia beracun,
atau gas radioaktif radon. Seperti penyakit kanker lainnya, kanker paru-paru pun dapat dipicu
oleh keberadaan faktor genetik dan penerapan gaya hidup yang tidak sehat, yang umumnya
seperti merokok dan terlalu banyak minum-minuman alkohol, serta kurangnya berolahraga.
Gejala:
Gejala awal kanker paru-paru tidak spesifik. Namun, umumnya batuk yang terus-menerus
biasanya gejala paling awal. Karena kebanyakan orang yang menderita kanker paru-paru
adalah perokok, maka biasa disebut "batuk perokok". Gejala lain berupa batuk berdarah,
mengi, berat badan turun, suara serak yang terus menerus, dan nyeri dada.
- See more at: http://www.gen22.net/2013/04/macam-macam-penyakit-pada-paruparu.html#sthash.noTaYy2g.dpuf
17. Perjalanan penyakit yang disebabkan virus H5N1 ini sangat cepat dan sangat menakutkan.
Dalam hitungan hari gejala bertambah berat sangat cepat dapat mengancam jiwa dengan
”case fatality rate” lebih dari 80%. Pada awalnya sulit membedakan dengan penyakit
lainnya. Bila sedikit saja terjadi keterlambatan maka nyawa penderita sulit terselamatkan.
Sehingga masyarakat perlu memahami perbedaan flu burung dengan flu biasa.
Repotnya untuk memastikan adanya penyakit inipun harus dikonfirmasikan dengan
pemeriksaan laboratorium yang canggih. Di Indonesia laboratorium resmi yang diakui WHO
masih belum ada. Sehingga kita masih harus mengirimkan ke laboratorium di luar negeri,
seperti Hongkong.
Harus diakui pada awal perjalanan penyakit uslit membedakan flu burung dan flu biasa.
Karena, tampilan klinis manusia yang terinfeksi flu burung menunjukkan gejala awal mirip
terkena flu biasa. Diawali dengan demam, mialgia (nyeri otot dan tulang), sakit tenggorokan
dan batuk. Dalam perkembangannya menjadi sesak dan kondisi tubuh sangat cepat menurun
drastis. Bila tidak segera ditolong, korban bisa meninggal karena berbagai komplikasi.
Komplikasi yang mengancam jiwa adalah mengakibatkan gagal napas dan beberapa kelainan
organ tubuh lainnya seperti hati, ginjal, jantung atau otak. Deteksi dini gejala penyakit ini
tampaknya akan mengoptimalkan penanganannya sehingga dapat menekan angka kematian.
Membedakan sejak dini infeksi flu burung dengan flu biasa juga dapat mengurangi
kecemasan berlebihan yang terjadi.
PENILAIAN AWAL MEMBEDAKAN FLU BURUNG DAN FLU BIASA
Gejala flu burung pada manusia adalah demam tinggi, mialgia (nyeri otot dan tulang),
sakit tenggorokan, batuk dan sesak. Harus lebih diwaspadai bila terdapat salah gejala
tersebut disertai pernah kontak dengan unggas yang dicurigai mengalami flu burung
atau unggas yang sakit dan mati mendadak. Gejala awal ini biasanya juga didapatkan
pada penyakit faringitis (infeksi tenggorokan), tonsilitis (amandel), flu atau infeksi
saluran napas akut lainnya. T
etapi pada beberapa penyakit infeksi saluran napas akut tersebut jarang berlanjut
menjadi sesak napas. Bila hingga hari ke 7 demam, tidak mengalami sesak napas
maka kekawatiran flu burung dapat disingkirkan. Demam yang terjadi biasanya lebih
dari 38oC dan berlangsung sekitar seminggu. Bila demam terjadi lebih dari seminggu
biasanya bukan flu burung.
Bagaimana cara untuk menilai seseorang sesak atau tidak ? Pada usia usia bayi di
bawah 1 bulan dikatakan sesak bila jumlah gerakan pernapasan meningkat lebih dari
60 kali permenit, usia 1 bulan – 1 tahun lebih 50 kali permenit atau usia >1 tahun
18. lebih 40 kali permenit. Gerakan pernapasan dilihat dari gerakan naik turun dada saat
bernapas. Gejala sesak juga dapat dilihat dengan adanya gerakan napas cuping hidung
atau kedua cuping hidung bergerak-gerak saat bernapas. Gejala lain yang tampak
adalah adanya tarikan otot bantu napas di ujung tulang dada depan, otot di sela iga
atau di otot di sekitar perbatasan dada dan perut. Pada sesak yang berat tampak
sesorang akan gelisah, kesadaran menurun dan disertai kebiruan pada bibir, ujung
tangan dan kaki.
Bila terdapat sesak napas disertai gejala demam, sakit tenggorokan atau batuk kita
harus lebih cermat. Kasus seperti ini dalam penatalaksanaan flu burung disebut kasus
observasi. Artinya, harus lebih teliti untuk mendapatkan informasi tambahan seperti
adanya kontak dengan unggas yang terinfeksi dan pemeriksaan laboratorium
pendukung lainnya.
Gejala demam, sakit tenggorokan, batuk dan sesak napas juga didapatkan pada
penyakit infeksi saluran napas disertai dengan asma. Penyakit asma biasanya pernah
didapatkan adanya riwayat sesak sebelumnya. Pada kasus seperti ini, sesak akan
membaik atau berkurang setelah diberikan obat bronkodilator (pelega napas) baik
berupa obat minum atau obat hirupan. Pada orang tua kasus seperti ini juga
didapatkan pada penyakit infeksi saluran napas akut disertai penyakit jantung dan
penyakit kronik paru lainnya.
Serangkaian gejala tersebut juga didapatkan pada penyakit pnemonia (radang paru)
karena bakteri, atau virus lainnya. Gejala pnemoni ini mirip karena pada infeksi flu
burung juga dapat terjadi pnemonia. Selain dengan pemeriksaan fisik penderita juga
dapat ditunjang dengan pemeriksaan rontgen dada.
Gambaran khas pnemoni adalah adanya gambaran infiltrat atau perselubungan pada
ke dua lapang paru. Kita harus mencurigai adanya infeksi flu burung bila disertai 1
atau lebih informasi lain. Diantaranya adalah hasil tes laboratorium positif untuk virus
influenza A tanpa mengetahui subtypenya. Kontak 1 minggu sebelum timbul gejala
dengan penderita yang dipastikan mengidap flu burung. Atau, kontak 1 minggu
sebelum timbul gejala dengan unggas yang mati karena sakit. Bila didapatkan hal
tersebut maka disebut kasus probabale (tersangka) infeksi flu burung.. Bila hal ini
terjadi maka penderita harus dirujuk ke rumah sakit yang telah ditentapkan
pemerintah di setiap daerah, seperti Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso di
Jakarta.
19. Tak Ada lagi kasus Flu Babi di Arab Saudi
MEKAH (voa-islam.com) - Tidak ditemukan lagi adanya kasus-kasus baru terkait infeksi flu
babi (H1N1) di kalangan jutaan calon haji yang sudah berdatangan di Arab Saudi dari
berbagai penjuru dunia.
"Tidak ada lagi jemaah yang meninggal selain empat orang yang sudah disebutkan
sebelumnya. Juga tidak ada pandemi (penyakit-red) lainnya, " kata Menkes Arab Saudi, dr.
Abdullah Al-Rabiah di Mekah, Selasa (24/11).
Sejauh ini, ujar Menkes Abdullah Al-Rabiah , memang ada 70 kasus dugaan terinfeksi flu
babi di kalangan jemaah calhaj. Namun seluruh penderitanya sudah sudah sembuh dan dalam
kondisi stabil.
Mereka, menurut Al-Rabiah, mereka telah dirujuk di rumah-rumah sakit dan hanya satu
pasien yang masih dirawat di unit rawat intensif. "Kesehatan jemaah secara umum bisa
dijamin. Isu mengenai menyebarnya virus flu babi di kalangan jemaah calhaj terlalu dibesarbesarkan, " tegasnya.
Departemen Kesehatan Arab Saudi, sambungnya, mengacu pada arahan para pimpinan
nasional dan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO), akan memobilisasikan segenap
dana untuk mengantispati agar calhaj terlindungi dari flu babi atau wabah penyakit lainnya.
Sebanyak 19 pusat kesehatan telah disiapkan di Mekah untuk menangani kemungkinan kasus
terinfeksi flu babi di kalangan jemaah calon haji. Itu belum termasuk pos karantina
berkapasitas 57 tempat tidur dan 14 laboratorium yang tersebar di Arab Saudi.