SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  80
1
KARYA ILMIAH
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ENERGI GERAK
MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
MODEL STAD PADA SISWA KELAS IV
SDN 11 NAPABALANO KAB. MUNA
L A J O N I
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2014
2
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ENERGI GERAK
MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
MODEL STAD PADA SISWA KELAS IV
SDN 11 NAPABALANO KAB. MUNA
KARYA ILMIAH
Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Terbuka untuk Memenuhi
Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Oleh:
L A J O N I
NIM. 822 175 924
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2014
3
LEMBAR PENGESAHAN
Nama Mahasiswa : LA JONI
NIM : 822 175 924
Program Studi : S1 PGSD
Tempat Mengajar : SDN 11 Napabalano
Tempat dan Tanggal Pelaksanaan : SDN 11 Napabalano tanggal 3 – 13 Mei 2014
Masalah yang merupakan fokus perbaikan untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam adalah :
1. Guru dalam membentuk kelompok hanya berdasarkan urutan nama siswa yang
ada di dalam daftar hadir, tanpa memperhatikan cara-cara pembagian kelompok
2. Guru kurang melibatkan siswa secara langsung dalam memanipulasi benda-benda
konkret pada proses pembelajaran,
3. Dalam belajar kelompok siswa mengerjakan tugasnya tidak mendapatkan
bimbingan langsung dari guru,
4. Kurangnya motivasi yang diberikan guru kepada siswa agar dapat belajar dalam
kelompok
5. Guru dalam menyampaikan materi hanya dengan menggunakan metode yang
konvensional.
Menyetujui Lambiku, 2014
Dosen Pembimbing Mahasiswa Peneliti,
LA RAMA, S. Pd, M. Si LA JONI
NIP. 19740715 200701 1 03019630715 00 NIM. 822 175 924
4
PRAKATA
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan hidayah, taufik, dan rahmat-Nya, sehingga Karya Ilmiah yang berjudul
“Meningkatkan Hasil Belajar Energi Gerak melalui Pembelajaran Kooperatif model
STAD pada Siswa Kelas IV SDN 11 Napabalano Kab. Muna” dapat diselesaikan
dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan Karya Ilmiah ini banyak
mengalami kendala. Namun berkat berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala
yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan
terimakasih dan penghargaan kepada La Rama, S. Pd, M. Si selaku dosen
pembimbing yang telah dengan sabar, tekun, tulus, dan ikhlas meluangkan waktu,
tenaga, dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang
sangat berharga kepada penulis selama penyusunan Karya Ilmiah.
Selanjutnya ucapan terimakasih penulis sampaikan pula kepada:
1. Bapak Drs. Wawan Rusmanto, M. Si selaku Kepala UPBJJ-UT Kendari yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk mengikuti pendidikan program studi
lanjut PGSD.
2. Bapak/Ibu Dosen serta seluruh Civitas Akademik Universitas Terbuka, yang telah
memberikan semangat dan dorongan moral kepada peneliti untuk menyelesaikan
Karya Ilmiah ini.
3. Ibu Wa Sumia, S. Pd.I selaku Kepala Sekolah SDN 11 Napabalano Kab. Muna
yang telah memberi dukungan, fasilitas, dan pelayanan administrasi dengan baik.
4. Bapak Yadin Hamiri, S. Pd yang telah bersedia meluangkan waktunya dan
bersedia menjadi teman sejawat dalam pelaksanaan penelitian ini.
5. Bapak dan Ibu guru SDN 11 Napabalano Kab. Muna yang ikut membantu
kelancaran penelitian.
5
6. Terkhusus penulis ucapkan kepada kedua orang tua tercinta ayahanda La Bomu
dan ibunda Wa Kunta yang sangat berjasa dalam kehidupan dan mendoakan
keberhasilan penulis dalam menyelesaikan studi.
7. Rekan-rekan mahasiswa, yang telah banyak memberikan masukan, bantuan, dan
bimbingan kepada penulis selama penulisan Karya Ilmiah.
8. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Ilmiah
ini.
Semoga segala amal baik yang bapak, ibu, rekan-rekan berikan kepada
penulis mendapat limpahan rahmat dan berkah yang hakiki dari Allah SWT dan
semoga Karya Ilmiah ini bermanfaat bagi pengembangan pendidikan di tanah air.
Amin.
Lambiku, Mei 2014
Penulis
6
DAFTAR ISI
JUDUL ....................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ iii
PRAKATA........................................................................................................... iv
DAFTAR ISI........................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ix
ABSTRAK............................................................................................................ x
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1
1. Identifikasi Masalah ............................................................. 2
2. Analisis Masalah ................................................................... 3
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah ........................ 3
B. Rumusan Masalah......................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian.......................................................................... 5
D. Manfaat Hasil Penelitian.............................................................. 6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN
HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Pustaka............................................................................... 8
B. Kerangka Pikir.............................................................................. 16
C. Hipotesis Tindakan 18
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Model Penelitian............................................................ 19
B. Setting Penelitian ……………………………………………….. 19
C. Prosedur Penelitian...................................................................... 20
D. Data dan Sumber Data……………………………………………. 21
7
E. Prosedur Pengumpulan Data……………………………………. 21
F. Indikator Keberhasilan Tindakan………………………………. 22
BAB IV. PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian………………………………………………….. 23
1. Deskripsi Data sebelum Tindakan…………………………… 23
2. Deskripsi Data sebelum Tindakan Siklus................................ 24
3. Deskripsi Data Tindakan Siklus I.......................................... 24
4. Deskripsi Data Tindakan Siklus II........................................ 29
B. Pembahasan.................................................................................. 35
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan................................................................................... 38
B. Saran............................................................................................. 38
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 40
8
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Table 2.1 Penghitungan Skor Perkembangan pada Belajar Kooperatif 18
Table 2.2 Tingkat Penghargaan Kelompok menurut Slavin 18
9
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penggunaan Pembelajaran Kooperatif model STAD 22
Gambar 3.1 Tahap-Tahap Penelitian menurut Wardani (2005) 25
10
ABSTRAK
La Joni. 2014. Meningkatkan Hasil Belajar Energi Gerak melalui Pembelajaran Kooperatif
model STAD pada Siswa Kelas IV SDN 11 Napabalano Kab. Muna, Karya Ilmiah.
Dibimbing oleh La Rama, S. Pd, M. Si, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Terbuka.
Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah hasil belajar energi gerak
siswa kelas IV SDN 11 Napabalano Kab. Muna dapat meningkat melalui pembelajaran
kooperatif model STAD. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi kesulitan dalam memahami
pokok bahasan energi gerak dan untuk mengetahui hasil belajar energi gerak melalui
pembelajaran kooperatif model STAD pada siswa kelas IV SDN 11 Napabalano Kab. Muna.
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu jika menggunakan pembelajaran kooperatif
model STAD, maka hasil belajar siswa kelas IV SDN 11 Napabalano Kab. Muna akan
meningkat. Pendekatan yang digunakan yaitu kualitatif dengan metode penelitian tindakan
kelas. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik pengamatan, wawancara, tes, angket, dan
dokumentasi, kemudian dianalisis secara induktif.
Hasil penggunaan pembelajaran kooperatif model STAD yaitu dapat mempermudah
siswa dalam memahami materi energi gerak dan dapat meningkatkan hasil belajar energi
gerak pada siswa kelas IV SDN 11 Napabalano Kab. Muna. Hasil tes sebelum pembelajaran
yaitu 6 orang siswa memperoleh nilai 80, 8 orang memperoleh nilai 60, 4 orang memperoleh
nilai 40, dan 4 orang memperoleh nilai 20. Pada hasil tes tindakan siklus I, 15 orang
memperoleh nilai 7,0 keatas sedangkan 7 orang memperoleh nilai di bawah 7,0. Pada
tindakan siklus II hasil belajar siswa meningkat, di mana semua siswa memperoleh nilai di
atas 7,0 dengan nilai rata-rata 86,13%.
11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menghendaki agar guru dapat
merancang dan menerapkan model pembelajaran yang memungkinkan siswa merasa
senang dan tidak bosan terhadap materi yang diajarkan sehingga hasil belajarnya
dapat meningkat. Namun, harapan tersebut belum sesuai dengan kenyataan yang
ditemuai di lapangan. Masih banyak guru yang kurang memperhatikan kesesuaian
antara model pembelajaran dengan materi yang diajarkan, akibatnya hasil belajar
siswa rendah. Keadaan ini tidak bisa dibiarkan karena akan berpengaruh dengan hasil
belajar siswa. Oleh karena itu, pembelajaran tersebut perlu diperbaiki agar tujuan
KTSP dapat tercapai.
Pada pembelajaran IPA ada beberapa model pembelajaran yang dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, salah satu diantaranya adalah pembelajaran
kooperatif model STAD. Penerapan pembelajaran kooperatif model STAD dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Dewi (1999) yang
menyatakan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif model STAD dapat
meningkatkan proporsi jawaban siswa pada tes hasil belajar.
Kelebihan pembelajaran kooperatif model STAD di antaranya sebagaimana
dikemukakan Arens (Asma, 2006: 26) yang menyatakan bahwa penggunaan
pembelajaran kooperatif model STAD lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar
12
siswa dibandingkan dengan model pembelajaran individual yang digunakan selama
ini. Selain itu, Davidson (Asma, 2006: 26) menyimpulkan bahwa:
Pembelajaran kooperatif model STAD dapat meningkatkan kecakapan
individu maupun kelompok dalam memecahkan masalah, meningkatkan
komitmen, dapat menghilangkan prasangka buruk terhadap teman
sebayanya dan siswa yang berprestasi dalam pembelajaran kooperatif
ternyata lebih mementingkan orang lain, tidak bersifat kompetitif, dan
tidak memiliki rasa dendam.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil survei penulis pada bulan April 2014 melalui wawancara
dengan guru dan siswa kelas IV SDN 11 Napabalano terungkap bahwa masalah yang
dihadapi oleh guru kelas IV SDN 11 Napabalano dalam megajarkan IPA adalah
a. Guru sulit mengajarkan pokok bahasan energi gerak pada siswa,
b. siswa merasa sulit untuk memahami materi pelajaran energi gerak
c. siswa merasa bosan pada saat proses pembelajaran karena guru hanya
menggunakan metode ceramah,
d. siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran
Permasalahan di atas ditunjukkan dengan rendahnya hasil belajar mereka pada
pokok bahasan energi gerak. Karena itu, disepakati bahwa pembelajaran IPA di kelas
IV SDN 11 Napabalano perlu diperbaiki untuk meningkatkan hasil belajar siswa
13
2. Analisis Masalah
Alasan guru sulit mengajarkan pokok bahasan energi gerak pada siswa adalah
karena:
a. guru kurang menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang
diajarkan,
b. guru kurang memahami model pembelajaran,
c. kurang pengetahuan guru tentang penggunaan model pembelajaran
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah Masalah
Untuk memperbaiki pembelajaran yang dimaksud, penulis memilih dan
menerapkan pembelajaran kooperatif model STAD (Student Teams Achievement
Divisions) dengan pokok bahasan energi gerak, sehingga yang terlibat langsung
dalam proses pembelajaran adalah siswa kelas IV SDN 11 Napabalano. Ada dua
alasan penulis memilih dan menerapkan pembelajaran kooperatif model STAD
dalam mengajarkan pokok bahasan energi gerak.
Pertama, karena pembelajaran kooperatif model STAD dapat: (1)
mempermudah siswa dalam memahami pokok bahasan energi gerak, (2) siswa dapat
lebih aktif dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran, (3) siswa tidak merasa
bosan dalam proses pembelajaran karena dapat belajar dan berinteraksi langsung
dengan teman sebayanya.
Kedua, karena berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru kelas IV
SDN 11 Napabalano terungkap bahwa, dalam pembelajaran IPA di kelas IV SDN 11
14
Napabalano pokok bahasan energi gerak, hanya 10 dari 22 siswa kelas IV yang
memperoleh nilai 70 dan sisanya memperoleh nilai di bawah 70.
Alasan lain yang mendukung pentingnya penelitian ini adalah hasil observasi
kegiatan pembelajaran IPA di sekolah tersebut yang masih banyak berfokus pada
pengajaran yang bersifat hafalan, kurang memperhatikan aspek proses dan nilai-nilai
yang menuntut siswa melakukan kegiatan dan membentuk sikap dan
keterampilannya. Padahal sesuai dengan misi KTSP dan IPA sebagai body of
knowledge yang mencakup aspek produk, proses, dan sikap/nilai-nilai, maka
implementasi pembelajarannya perlu memperhatikan ketiga aspek tersebut secara
proporsional yang mengisyaratkan pentingnya kegiatan berinquiri.
Pertanyaan yang muncul apakah pembelajaran kooperatif model STAD dapat
menjadi salah satu alternatif atau solusi yang tepat diterapkan dalam meningkatkan
hasil belajar IPA siswa pada pokok bahasan energi gerak dalam upaya pemecahan
masalah yang dihadapi oleh guru kelas IV SDN 11 Napabalano dalam pembelajaran
IPA di kelas? Untuk menjawab pertanyaan ini, penulis akan melakukan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Energi Gerak
melalui Pembelajaran Kooperatif model STAD (Student Teams Achievement
Divisions) Pada Siswa Kelas IV SDN 11 Napabalano”.
15
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian ini, maka secara umum dapat
dirumuskan masalah: Bagaimanakah peningkatan hasil belajar energi gerak pada
siswa kelas IV SDN 11 Napabalano dengan menggunakan pembelajaran kooperatif
model STAD? Adapun rumusan masalah khusus adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mengatasi kesulitan memahami pokok bahasan energi gerak pada
siswa kelas IV SDN 11 Napabalano?
2. Apakah pembelajaran kooperatif model STAD dapat meningkatkan hasil belajar
energi gerak pada siswa kelas IV 11 Napabalano?
Definisi Operasional
1. Hasil belajar energi gerak adalah hasil yang dicapai seseorang setelah belajar
materi energi gerak yang ditandai dengan perubahan tingkat hasil belajar.
2. Pembelajaran kooperatif model STAD adalah pembelajaran kooperatif dimana
siswa ditempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan empat atau lima orang
siswa yang merupakan campuran menurut tingkat kinerja.
C. Tujuan Penelitian
Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar
energi gerak pada siswa kelas IV SDN 11 Napabalano melalui pembelajaran
kooperatif model STAD. Adapun tujuan khususnya adalah sebagai berikut:
16
1. Untuk mengatasi kesulitan dalam memahami pokok bahasan energi gerak pada
siswa kelas IV SDN 11 Napabalano melalui pembelajaran kooperatif model
STAD.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar energi gerak siswa kelas IV SDN 11
Napabalano pada pokok bahasan energi gerak melalui pembelajaran kooperatif
model STAD.
D. Manfaat Hasil Penelitian
1. Manfaat Teoretis
a. Hasil penelitian ini diharapkan guru SD dapat memiliki pengetahuan
tentang teori pembelajaran kooperatif model STAD sebagai salah satu
bentuk inovasi pembelajaran di SD.
b. Hasil penelitian ini diharapkan guru SD memiliki teori pembelajaran yang
dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA di SD.
2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan guru SD mendapat pengalaman secara
langsung menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD.
b. Hasil penelitian ini diharapkan siswa mendapat kesempatan dan
pengalaman belajar IPA dalam suasana yang menyenangkan,
meningkatkan hasil belajar IPA tidak hanya menyangkut konsep/produk,
melainkan juga menyangkut aspek-aspek proses (kerja ilmiah),
17
keterampilan, dan sikap/nilai dalam setting pembelajaran berbasis
kooperatif.
c. Hasil penelitian ini diharapkan sekolah memperoleh sumbangan inovasi
pembelajaran yang secara operasional cocok dan relevan dengan nuansa
pembelajaran yang diinginkan dalam penerapan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) atau kurikulum 2004 di sekolah. Inovasi ini
tidak hanya menyangkut modelnya tetapi juga meliputi perangkat
pembelajarannya (seperti: silabus, RPP, alat evaluasi berbasis inquiri dan
kinerja/perbuatan serta kerja ilmiah, format pengamatan pembelajaran,
dan teknik-teknik dalam pembelajaran kooperatif) sehingga dapat menjadi
contoh/acuan bagi guru-guru SD khususnya SDN 11 Napabalanoatau
sekolah lain yang memerluk
18
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Pustaka
1. Hasil Belajar IPA
a. Hakikat IPA
Pengetahuan alam adalah pengetahuan tentang alam semesta dengan segala
isinya. Adapun pengetahuan itu sendiri artinya segala sesuatu yang diketahui oleh
manusia. Jadi, menurut Hendro Darmojo (Samatowa,1999) IPA adalah pengetahuan
yang rasional dan obyektif tentang alam semesta dengan segala isinya. Lebih lanjut,
Nash (Samatowa, 2006: 2) menyatakan bahwa:
IPA itu adalah suatu cara atau mengamati dunia ini bersifat analisis,
lengkap, cermat, serta menghubungkan antara satu fenomena dengan
fenomena lain, sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif
yang baru tentang obyek yang diamatinya.
b. Hasil Belajar IPA
Hasil belajar IPA dikelompokkan berdasarkan hakikat IPA itu sendiri yaitu
sebagai produk dan proses. Hal ini berdasarkan pendapat Hungerford (Bundu, 2006:
18) yang menyatakan bahwa IPA terbagi atas dua yaitu (1) the investigation (proses)
seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, dan menyimpulkan, (2)
the knowledge (produk) seperti fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori IPA.
Dengan demikian, sebagai produk hasil belajar IPA berupa pemahaman
terhadap fakta, konsep, prinsip, dan hukum IPA. Sebagai proses, hasil belajar IPA
19
berupa sikap, nilai, dan keterampilan ilmiah. Di samping itu, Sumaji (Bundu, 2006:
18) memandang hasil belajar dari dua aspek yakni:
Aspek kognitif dan nonkognitif. Aspek kognitif adalah hal-hal yang
berkaitan dengan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan
intelektual lainnya. Sedangkan aspek nonkognitif erat kaitannya dengan
sikap, emosi (apektif), serta keterampilan fisik atau kerja otot
(psikomotor).
Dari uraian di atas, dapat diartikan bahwa hasil belajar IPA di SD hendaknya
mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Penguasaan produk
2. Penguasaan proses
3. Penguasaan sikap
4. Hasil belajar IPA SD adalah segenap perubahan tingkah laku yang terjadi pada
siswa dalam bidang IPA sebagai hasil mengikuti proses pembelajaran IPA.
c. Hasil Belajar Energi Gerak
Materi energi gerak adalah materi yang dipelajari pada semester dua kelas IV
SD. Adapun tujuan pembelajaran dari pokok bahasan ini adalah agar siswa dapat
menjelaskan pengertian energi gerak, siswa dapat menyebutkan 4 alat dalam
membuat pesawat kertas, siswa dapat membuat pesawat kertas, siswa dapat
menjelaskan hubungan antara pesawat kertas dengan energi gerak, siswa dapat
menyebutkan 4 alat dalam membuat parasut, siswa dapat membuat parasut, dan
siswa dapat menjelaskan hubungan antara parasut dengan energi gerak. Sedangkan
indikator dari pokok bahasan ini diantaranya, siswa dapat menjelaskan pengertian
20
energi gerak, siswa dapat merancang pesawat kertas, siswa dapat membuat pesawat
kertas, siswa dapat merancang parasut, dan siswa dapat membuat parasut.
Dari sekian banyak indikator pembelajaran pada pokok bahasan energi gerak ini,
penulis mencoba memotivasi siswa untuk belajar melalui pembelajaran kooperatif
model STAD.
Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 IPA kelas
IV, materi energi gerak yaitu penerapan konsep perubahan energi gerak yang
meliputi:
1. Membuat pesawat kertas.
2. Membuat parasut.
2 Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran di mana
siswa belajar dalam kelompok kecil, saling membantu untuk memahami dalam
belajar, memeriksa dan memperbaiki jawaban teman, serta kegiatan lainnya dengan
tujuan mencapai prestasi tertinggi.
Belajar belum selesai jika salah satu teman dalam kelompoknya belum
menguasai bahan pelajaran. Menurut Davidson dan Karoll (1991) belajar kooperatif
adalah kegiatan yang berlangsung di lingkungan belajar dalam kelompok kecil yang
saling berbagi ide-ide dan bekerja secara kolaboratif untuk memecahkan masalah-
masalah yang ada dalam tugas mereka. Lebih lanjut, Kooper dan Heinich (Asma,
2006: 11) menjelaskan bahwa
21
Pembelajaran kooperatif sebagai metode pembelajaran yang melibatkan
kelompok-kelompok kecil yang heterogen dan siswa bekerja sama untuk
mencapai tujuan-tujuan dan tugas-tugas akademik bersama, sambil
bekerja sama belajar keterampilan-keterampilan kolaboratif dan sosial.
Anggota-anggota kelompok memiliki tanggung jawab dan saling
bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama.
Di dalam kelas kooperatif, siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok
kecil yang terdiri dari 4-5 orang siswa. Menurut Suherman (1993) jika kelompok
terlalu kecil akan mengakibatkan kesulitan dalam berinteraksi dan jika terlalu besar
akan mengakibatkan kesulitan dalam melakukan koordinasi dan mencapai
kesepakatan antar sesama anggota kelompok.
Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok. Masing-masing kelompok terdiri
dari siswa berkemampuan tinggi, sedang, rendah, dan jenis kelamin yang berbeda.
Selama belajar secara kooperatif, siswa tetap berbeda dalam kelompoknya selama
beberapa minggu atau bulan. Supaya dapat terlaksana dengan baik, siswa diberi
lembar kerja yang berisi pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan.
Ibrahim dkk (2000) menyatakan bahwa “metode belajar kooperatif dikembangkan
untuk mencapai tiga tujuan belajar yang penting yaitu hasil belajar akademik,
penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial”.
1. Hasil belajar akademik
2. Penerimaan terhadap keragaman
3. Pengembangan keterampilan sosial
Dalam belajar kooperatif siswa tidak hanya mempelajari materi pelajaran. Mereka
juga harus mempelajari keterampilan interpersonal agar dapat bekerja sama secara
22
produktif. Keterampilan ini dikenal sebagai keterampilan kooperatif. Laundren
(Asma, 2006: 25) membagi keterampilan kooperatif ke dalam tiga tingkatan, yaitu
keterampilan tingkat bawah, keterampilan tingkat menengah, dan keterampilan
tingkat tinggi.
1. Keterampilan Tingkat Bawah.
2. Keterampilan Tingkat Menengah
3. Keterampilan Tingkat Mahir
3 Model STAD
Model STAD adalah salah satu model belajar kooperatif yang paling
sederhana, Sehingga model belajar tersebut dapat digunakan oleh guru-guru yang
baru memulai menggunakan model belajar kooperatif. Slavin (1994) menyatakan
bahwa dalam STAD siswa ditempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan
empat atau lima orang yang merupakan campuran dari kemampuan akademik yang
berbeda, sehingga dalam setiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi,
sedang, dan rendah. Selain itu, berimbang menurut jenis kelamin. Guru menyajikan
pelajaran dan kemudian siswa bekerja di dalam kelompok mereka untuk memastikan
bahwa semua anggota kelompok telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya,
semua siswa diberi tes tentang materi itu. Pada saat diadakan tes mereka tidak boleh
saling membantu. Skor siswa dibandingkan antara skor sebelumnya dengan skor
yang baru diperoleh. Skor tiap anggota kelompok ini dijumlahkan untuk
23
mendapatkan skor kelompok dan kelompok yang mencapai kriteria tertentu dapat
diberi sertifikat atau penghargaan.
Untuk kerja kelompok, peneliti memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS)
kepada setiap anggota kelompok. Untuk menyelesaikan tugas kelompok, siswa
mengerjakan secara berpasangan, kemudian saling mencocokkan jawabannya atau
memeriksa ketepatan jawabannya dengan jawaban teman sekelompok. Bila ada siswa
yang mengemukakan pertanyaan, teman sekelompoknya bertanggung jawab untuk
menjawab atau menyelesaikannya, sebelum mengajukan pertanyaan kepada peneliti.
Dalam kegiatan pembelajaran, penerapan belajar kooperatif Model STAD
dilaksanakan melalui tahap persiapan pembelajaran, penyajian materi, belajar
kelompok, pemeriksaan hasil kegiatan kelompok, tes, pemeriksaan hasil tes, dan
penghargaan kelompok (Asma, 2006).
a. Tahap Persiapan Pembelajaran
1) Materi
2) Menempatkan siswa dalam kelompok
3) Menentukan skor dasar
b. Tahap Penyajian Materi
Tahap penyajian materi ini menggunakan waktu sekitar 20-45 menit. Setiap
pembelajaran dengan model ini, selalu dimulai dengan penyajian materi oleh guru.
Sebelum penyajian materi, guru dapat memulai dengan menjelaskan tujuan
pembelajaran, memberikan motivasi untuk berkooperatif, menggali pengetahuan
prasyarat dan sebagainya. Dalam penyajian kelas dapat digunakan model ceramah,
24
tanya jawab, diskusi, dan sebagainya, disesuaikan dengan isi bahan ajar dan
kemampuan pelajar.
c. Tahap Kegiatan Belajar Kelompok
Dalam setiap belajar kelompok digunakan lembar kegiatan, lembar tugas, dan
lembar kunci jawaban masing-masing dua lembar untuk setiap kelompok, dengan
tujuan agar terjalin kerja sama di antara anggota kelompoknya. Lembar kegiatan dan
lembar tugas diserahkan pada saat kegiatan belajar kelompok, sedangkan kunci
jawaban diserahkan setelah kegiatan kelompok selesai dilaksanakan. Setelah
menyerahkan lembar kegiatan dan lembar tugas, guru menjelaskan tahapan dan fungsi
belajar kelompok dari model STAD. Setiap siswa mendapat kesempatan memimpin
anggota-anggota di dalam kelompoknya, dengan harapan bahwa setiap anggota
kelompok termotivasi untuk memulai pembicaraan dalam diskusi.
d. Tahap Pemeriksaan terhadap Hasil Kegiatan Kelompok
Pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok dilakukan dengan
mempresentasikan hasil kegiatan kelompok di depan kelas oleh wakil dari setiap
kelompok. Pada tahap kegiatan ini, diharapkan terjadi interaksi antar anggota
kelompok penyaji dengan anggota kelompok lain untuk melengkapi jawaban
kelompok tersebut. Kegiatan ini dilakukan secara bergantian. Pada tahap ini pula
dilakukan pemeriksaan hasil kegiatan kelompok dengan memberikan kunci jawaban,
dan setiap kelompok memeriksa sendiri hasil pekerjaannya serta memperbaiki jika
masih terdapat kesalahan-kesalahan.
e. Tahap Siswa Mengerjakan Soal-Soal Tes secara Individual
25
Pada tahap ini setiap siswa harus memperhatikan kemampuannya dan
menunjukkan apa yang diperoleh pada kegiatan kelompok dengan cara menjawab
soal tes sesuai dengan kemampuannya. Siswa dalam tahap ini tidak diperkenankan
bekerja sama.
f. Tahap Pemeriksaan Hasil Tes
Pemeriksaan hasil tes dilakukan oleh guru, membuat daftar skor peningkatan
setiap individu, yang kemudian dimasukkan menjadi skor kelompok. Peningkatan
rata-rata skor setiap individual merupakan sumbangan bagi kinerja pencapaian
kelompok.
g. Tahap Penghargaan Kelompok
Setelah diperoleh hasil tes, kemudian dihitung skor peningkatan individual
berdasarkan selisih perolehan skor tes terdahulu (skor dasar) dengan skor tes terakhir.
4. Penerapan Pembelajaran Kooperatif model STAD dalam Mengajarkan
Energi Gerak
Pengajaran materi energi gerak dengan menggunakan pembelajaran kooperatif
model STAD dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Persiapan Pembelajaran
b. Penyajian Materi
c. Kegiatan Belajar Kelompok
d. Pemeriksaan Terhadap Hasil Kegiatan Kelompok
e. Siswa Mengerjakan Soal-Soal Tes secara Individual
f. Pemeriksaan Hasil Tes Individual
26
g. Penghargaan Kelompok
B. Kerangka Pikir
Pemecahan masalah dalam penelitian ini, peneliti melakukan tindakan
perbaikan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD. Alasan
peneliti menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD dalam pembelajaran
energi gerak dengan sub pokok bahasan membuat pesawat kertas, karena model
pembelajaran tersebut dapat membantu siswa dalam memudahkan memahami pokok
bahasan energi gerak.
Pencapaian proses dan hasil belajar dilakukan dalam beberapa tahap yaitu
persiapan pembelajaran, penyajian materi, belajar kelompok, pemeriksaan hasil
kegiatan kelompok, tes, pemeriksaan hasil tes, dan penghargaan kelompok.
Berdasarkan tahap-tahap tersebut di atas, penulis akan melaksanakan proses
pembelajaran dalam 2 siklus. Siklus I membahas tentang sub pokok bahasan
membuat pesawat kertas, menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa,
menanamkan cara kerja kelompok model STAD, menyampaikan target yang dicapai
dan hambatan-hambatan yang kemungkinan dialami oleh siswa selama proses
pembelajaran.
Pelaksanaan tindakan siklus II direncanakan masih membahas tentang materi
membuat pesawat kertas. Hal ini disebabkan apabila pada tindakan siklus I belum
berhasil. Pada siklus ini, tahap-tahap yang dilakukan pada siklus I masih digunakan.
Hal ini untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam memahami materi
27
energi gerak dengan sub pokok bahasan membuat pesawat kertas melalui
pembelajaran kooperatif model STAD. Apabila pelaksanaan tindakan siklus II, hasil
belajar siswa secara klasikal belum mencapai indikator yang diharapkan, maka
pembelajaran dilanjutkan ke siklus III untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penggunaan Pembelajaran Kooperatif model STAD pada
siswa kelas IV SDN 11 Napabalano.
Masalah Energi Gerak
Aspek Guru
1.Kurang menggunakan model
pembelajaran yang sesuai
dengan materi
2.Kurang pengetahuan guru
tentang model pembelajaran
Aspek siswa
1.Bosan dengan model
ceramah
2.Kurang aktif dalam proses
pembelajaran
Persiapan
Pembelajaran
1.Merancang materi
yang diajarkan
2.Menempatkan siswa
dalam kelompok
3.Menentukan skor
dasar
Penghargaan
kelompok
Memberikan
penghargaan
kelompok yang
mendapat predikat
super, hebat dan
baik
Belajar
kelompok
Siswa
mengerjak
an LKS
Pemeriksa
an hasil
belajar
kelompok
Pemeriksa
an hasil
belajar
kelompok
Penyajian
materi
energi
gerak
Pemeriksa
an hasil
tes
individu
Pembelajaran Kooperatif model STAD
Hasil Belajar Energi Gerak Meningkat
28
C. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah jika menerapkan pembelajaran
kooperatif model STAD, maka akan meningkatkan hasil belajar energi gerak siswa
kelas IV SDN 11 Napabalano.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Model Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena peneliti berada di
sekolah dari awal sampai akhir penelitian, menganalisis keadaan dan melihat
kesenjangan, kemudian merumuskan rencana tindakan dan ikut melaksanakan
rencana tersebut serta memantaunya. Dalam penelitian ini, peneliti berpartisipasi aktif
dan terlibat langsung dalam proses penelitian semenjak awal sampai akhir penelitian
serta memberikan kerangka kerja secara teratur dan sistematis tentang keefektifan
belajar kooperatif model STAD dengan pokok bahasan energi gerak.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena (1) peneliti melihat
keefektifan pembelajaran energi gerak dengan menggunakan pembelajaran kooperatif
model STAD dan (2) akan memperoleh gambaran tentang pemahaman subjek
penelitian yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung. Penelitian dengan
menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang datanya dinyatakan dalam
bentuk verbal dan dianalisis dengan statistik non parametrik.
B. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3 – 15 Mei 2014 sudah termasuk
kegiatan pembelajarannya juga dan bertempat di SDN 11 Napabalano. Alasan
memilih SDN 11 Napabalano karena berdasarkan hasil wawancara dan observasi
penulis dengan guru mata pelajaran IPA dan siswa kelas IV SDN 11 Napabalano,
30
terungkap bahwa hasil belajar IPA mereka hanya 10 dari 22 orang siswa kelas IV
yang memperoleh nilai 7,0 dan sisanya memperoleh nilai di bawah 7,0.
Subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas IV SDN 11 Napabalano yang
aktif dan terdaftar pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 dengan sasaran utama
peningkatan hasil belajar IPA dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model
STAD dalam pembelajaran materi pokok energi gerak pada siswa kelas IV SDN 11
Napabalano.
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam tiga siklus seperti
terlihat pada gambar berikut:
Gambar 3.1 Tahap-Tahap Penelitian menurut Wardani (2005)
Berhasil ?
Diagnosis
Masalah
MENYUSUN
RENCANA SIKLUS II
Berhasil?
TINDAKAN SIKLUS 1MENYUSUN
RENCANA
SIKLUS I
OBSERVASI
SIKLUS I
REFLEKSI I
Analisis dan
Evaluasi
Belum Berhasil
Simpulan
TINDAKAN SIKLUS II
OBSERVASI
SIKLUS II
REFLEKSI II
Analisis dan
Evaluasi
Simpulan
31
Berdasarkan gambar di atas, maka prosedur pelaksanaan penelitian tindakan
ini meliputi: (1) diagnosis masalah, (2) perencanaan, (3) pelaksanaan tindakan, (4)
observasi, dan (5) refleksi dalam setiap siklus.
D. Data dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan digunakan untuk menjawab masalah atau pertanyaan
dalam penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Tes awal.
2. Observasi.
3. Angket.
4. Dokumentasi.
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 11 Napabalano
yang mengikuti pembelajaran kooperatif model STAD dengan pokok bahasan energi
gerak dan guru mata pelajaran IPA kelas IV SDN 11 Napabalano.
E. Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data dilakukan berdasarkan bentuk data yang ingin
diperoleh, yaitu melalui tes, observasi, wawancara, dan angket.
1. Tes dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang pemahaman siswa
terhadap pokok bahasan energi gerak.
2. Observasi dilakukan untuk mengamati kesesuaian antara pelaksanaan tindakan
dan perencanaan yang telah disusun dan untuk mengetahui sejauh mana
pelaksanaan tindakan dapat menghasilkan perubahan yang sesuai dengan yang
dikehendaki.
32
3. Angket diberikan kepada semua siswa kelas IV SDN 11 Napabalano yang
menjadi subjek penelitian dengan tujuan untuk memperoleh respon siswa
terhadap belajar kooperatif model STAD pokok bahasan energi gerak. Angket
diberikan setelah kegiatan pembelajaran selesai.
4. Dokumentasi dilakukan sebagai bukti bahwa penelitian ini benar dilakukan.
F. Indikator Keberhasilan Tindakan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini dilihat dari dua aspek yaitu aspek
guru dan aspek siswa. Keberhasilan guru dapat dilihat pada kemampuan
mengimplementasikan perencanaan pembelajaran energi gerak dengan menerapkan
pembelajaran kooperatif model STAD. Sedangkan kriteria keberhasilan dari aspek
siswa dapat dilihat pada proses pembelajaran dan hasil yang dicapai dalam belajar
energi gerak, di mana secara individu hasil belajar energi gerak siswa kelas IV SDN
11 Napabalano mencapai 7,0. Setiap jenis objek yang dinilai diklasifikasikan dan
ditentukan kecenderungan kategori seperti pada kriteria standar yang diungkapkan
Nurkancana (1986: 39) menyatakan bahwa ”tingkat penguasaan 90% - 100%
dikategorikan sangat tinggi, 80% - 89% dikategorikan tinggi, 65% - 79%
dikategorikan sedang, 55% - 64% dikategorikan rendah dan 0% - 54% dikategorikan
sangat rendah
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian
1. Deskripsi Data Sebelum Tindakan
Pada hari Kamis, 24 April 2014 peneliti menemui kepala sekolah, guru kelas
IV SDN 11 Napabalano untuk membicarakan rencana penelitian. Pada pertemuan
tersebut kepala sekolah memberi izin pelaksanaan penelitian dan mempersilahkan
berhubungan langsung dengan guru kelas IV dalam menetapkan jadwal pelaksanaan
tes awal dan rencana tindakan penelitian.
Dalam diskusi antara peneliti dan guru kelas IV disepakati bahwa tes awal
dilaksanakan pada hari Rabu, 26 April 2014 mulai pukul 08.30-09.00 WIB. Tes awal
diikuti oleh siswa kelas IV SDN 11 Napabalano yang berjumlah 22 orang. Pada
pelaksanaan tes awal, peneliti dibantu guru kelas IV.
Hasil tes awal menunjukkan bahwa 6 orang memperoleh nilai 80, 8 orang
mendapat nilai 60, 4 orang mendapat nilai 40 dan 4 orang mendapat nilai 20.
Pada hari Rabu, 28 April 2014 peneliti membicarakan hasil tes awal dengan
guru kelas IV SDN 11 Napabalano. Pada kesempatan yang sama disepakati juga
bahwa pelaksanaan tindakan siklus I dimulai pada hari Sabtu, 3 Mei 2014.
Berdasarkan hasil tes awal yang diperoleh siswa selanjutnya dimasukkan dalam
format pembentukan kelompok STAD. Dari format tersebut dapat dilihat pada
34
kelompok mana seorang siswa berada. Berdasarkan format pembentukan kelompok
diperoleh 5 kelompok yang masing-masing beranggotakan 4 dan 5 orang siswa.
Rencana pelaksanaan pembelajaran untuk setiap tindakan siklus telah disusun
dan telah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Untuk mengamati aktivitas
guru dan siswa selama pembelajaran, digunakan lembar pengamatan. Pengamatan
terhadap kegiatan pembelajaran dalam penelitian ini melibatkan seorang teman
sejawat yang merupakan guru kelas IV SDN 11 Napabalano.
2. Deskripsi Data Tindakan Siklus
Dalam pelaksanaan tindakan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai guru.
Tahap-tahap pembelajaran siklus disesuaikan dengan tahap-tahap pembelajaran yang
berdasarkan pada pembelajaran kooperatif model STAD.
Deskripsi pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar energi gerak
melalui pembelajaran kooperatif model STAD disajikan sebanyak 2 siklus. Adapun
perincian setiap tindakan pembelajaran adalah sebagai berikut
3 Deskripsi Data Tindakan Siklus I
a. Perencanaan Tindakan Siklus I
Materi pembelajaran yang dilaksanakan pada tindakan siklus I adalah
membuat pesawat kertas. Pada awal pembelajaran siswa diingatkan kembali tentang
bahan-bahan yang digunakan dan cara membuat pesawat kertas. Pembelajaran
tindakan siklus I dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x
35 menit.
35
Tujuan pembelajaran pada sub pokok bahasan ini adalah siswa dapat
menjelaskan pengertian energi gerak, menyebutkan 4 alat yang digunakan dalam
membuat pesawat kertas, menjelaskan cara membuat pesawat kertas, membuat
pesawat kertas, dan hubungan pesawat kertas dengan energi gerak.
Evaluasi yang diberikan adalah memberikan tes secara lisan dan tertulis.
Secara lisan siswa diberi pertanyaan tentang alat-alat pembuatan pesawat kertas dan
cara-cara membuat pesawat kertas serta dapat menjelaskan hubungannya dengan
energi gerak. Sedangkan secara tertulis diberi pertanyaan berdasarkan hasil
prakteknya dalam membuat pesawat kertas.
Pelaksanaan pembelajaran ini memerlukan alat peraga. Untuk itu peneliti
menyiapkan kertas tulis, pensil, penggaris, dan gunting. Sebelum siswa bekerja dalam
kelompok, guru terlebih dahulu mempresentasikan di depan kelas.
Sesuai dengan tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran kooperatif model
STAD, pelaksanaan tindakan dimulai dengan mempersiapkan pembelajaran. Dalam
mempersiapkan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti adalah (1) merancang
materi sedemikian rupa untuk pembelajaran secara berkelompok, (2) menempatkan
siswa ke dalam kelompok, (3) menentukan skor berdasarkan kemampuan
akademiknya sehingga ada yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Selain itu
berimbang menurut jenis kelamin. Skor dasar diambil dari hasil tes pengetahuan awal
dan nilai siswa pada semester sebelumnya. Setelah mempersiapkan materi
pembelajaran, guru mata pelajaran IPA dan teman sejawat mengamati jalannya
pembelajaran. Pengamat melaksanakan tugas pengamatan sesuai lembar pengamatan.
36
Selain lembar pengamatan peneliti juga menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan
alat peraga kertas tulis, pensil, penggaris, dan gunting.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 3 Mei 2014 mulai pukul
10.55-12.05 WIB. Pembelajaran untuk tindakan siklus I berlangsung selama 70 menit
atau 2 jam pelajaran.
Pada awal pelaksanaan kelompok dengan model STAD, guru dan siswa
mendiskusikan tentang ketentuan-ketentuan yang berlaku di dalam kelompok
kooperatif.
c. Hasil Observasi Tindakan Siklus I
Pembelajaran tindakan siklus I diamati oleh seorang teman sejawat yakni guru
kelas IV SDN 11 Napabalano. Hasil pengamatan teman sejawat adalah sebagai
berikut:
1. Kegiatan Awal
a. Peneliti mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam kepada siswa.
b. Peneliti mengajak siswa untuk berdoa sebelum belajar.
c. Peneliti mengecek kehadiran siswa.
d. Peneliti menyampaikan materi yang akan dibahas dan menginformasikan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
e. Peneliti memunculkan rasa ingin tahu siswa.
2. Kegiatan Inti
a. Peneliti menyajikan/menyampaikan materi pembelajaran.
37
b. Siswa diberi LKS. Mereka bekerja dalam kelompok yang sudah ditentukan
sebelumnya dan mendiskusikannya secara kelompok.
c. Peneliti mendorong siswa agar meminta bantuan kepada teman kelompok
sebelum meminta bantuan kepada guru.
d. Peneliti mengelilingi dan singgah pada setiap kelompok untuk membetulkan
jika terjadi kesalahan dalam membuat pesawat kertas.
e. Peneliti mendorong siswa agar meminta bantuan kepada teman kelompok
sebelum meminta bantuan kepada guru.
f. Peneliti memberi bantuan kepada kelompok yang mengalami kesulitan dalam
mengerjakan tugasnya.
g. Wakil dari masing-masing kelompok melaporkan hasil pekerjaannya di depan
kelas secara bergantian.
3. Kegiatan Akhir
a. Peneliti meminta siswa membuat rangkuman materi pembelajaran energi
gerak dengan sub pokok bahasan membuat pesawat kertas.
b. Peneliti memberi tindak lanjut kepada siswa.
c. Peneliti mengajak siswa untuk berdoa.
d. Peneliti mengucapkan salam.
Pada pelaksanaan pembelajaran tindakan siklus I ini, hasil tes formatif siswa
diperiksa setelah pembelajaran selesai. Hal ini disebabkan waktu yang ditetapkan
tidak mencukupi yaitu hanya 70 menit atau dua jam pelajaran. Sedangkan
penghargaan kelompok diberikan pada saat masuk tindakan siklus II.
38
Terhadap kegiatan siswa, pengamat melaporkan sebagai berikut.
1. Siswa aktif dalam menggunakan alat peraga.
2. Sebagian siswa kurang memperhatikan penjelasan guru ataupun teman
kelompoknya, bahkan terlihat beberapa orang siswa yang main-main pada waktu
proses belajar mengajar.
3. Terdapat kelompok yang tidak mau menerima pendapat anggota kelompok lain.
4. Tidak mendorong anggota kelompoknya untuk memberikan kontribusi terhadap
tugas kelompok.
5. Siswa dapat membuat pesawat kertas dengan mengikuti langkah-langkah yang
telah dijelaskan peneliti.
6. Siswa memberi respon senang dan merupakan hal yang baru terhadap proses
pembelajaran, cara belajar, cara guru mengajar serta suasana kelas yang
menyenangkan.
7. Tidak menyelesaikan tugas pada waktunya.
d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I
Pembelajaran tindakan siklus I difokuskan pada pembuatan pesawat kertas.
Pembelajaran dilaksanakan dengan menetapkan pembelajaran kooperatif model
STAD. Untuk memperoleh data tentang pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan
pengamatan, tes, dan dokumentasi. Hasil pengamatan, tes, dan dokumentasi selama
pelaksanaan tindakan dianalisis dan didiskusikan dengan pengamat sehingga
diperoleh hal-hal sebagai berikut:
39
1. Penyajian pada tahap presentasi untuk memperagakan pembuatan pesawat kertas
tidak berjalan sebagaimana yang telah direncanakan.
2. Siswa merasa senang mengerjakan LKS dengan alat peraga yang berupa kertas
tulis, pensil, penggaris, dan gunting yang sebelumnya tidak pernah diberikan.
3. Penggunaan alat peraga kertas, pensil, penggaris, dan gunting sangat menarik
perhatian siswa.
4. Penggunaan alat peraga kertas, pensil penggaris, dan gunting memudahkan siswa
untuk memahami materi yang dipelajari.
5. Pada saat siswa diminta membuat pesawat kertas dengan menggunakan ukuran,
siswa mengalami kesulitan karena hal ini baru pertama kali dilakukan. Setelah
siswa diberi bimbingan oleh peneliti, akhirnya siswa dapat mengerjakan sendiri.
6. Setelah mempraktekkan pembuatan pesawat kertas, siswa tidak mengalami
kesulitan dalam mengerjakan soal LKS tetapi dalam mengerjakan soal tes
formatif masih terdapat siswa yang belum mengerti tentang materi tersebut.
7. Hasil tes tindakan siklus I menunjukkan bahwa masih ada siswa yang belum
mengerti materi yang diajarkan dan nilai mereka masih kurang atau belum
mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu 7,0.
4. Deskripsi Data Tindakan Siklus II
a. Perencanaan Tindakan Siklus II
Hasil analisis dan refleksi pada tindakan siklus I menunjukkan bahwa 15
orang siswa kelas IV yang memperoleh nilai 7,0 ke atas sedangkan 7 orang
40
memperoleh nilai di bawah 7,0, karena itu pembelajaran dilanjutkan dengan tindakan
siklus II untuk memperbaiki pembelajaran tindakan siklus I.
Pembelajaran tindakan siklus II diberikan agar hasil belajar siswa dapat
meningkat sesuai yang diharapkan dan meningkatkan keterampilan kooperatif
pembelajaran tindakan siklus II ini dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan
alokasi waktu 2 x 35 menit.
Tujuan pembelajaran ini adalah siswa dapat menjelaskan pengertian energi
gerak, siswa dapat menyebutkan 5 alat dalam membuat parasut, siswa dapat membuat
parasut, siswa dapat menjelaskan hubungan antara parasut dengan energi gerak, dan
dapat meningkatkan kerja sama siswa dalam belajar berkooperatif untuk mencapai
hasil belajar yang diharapkan.
Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran selain tujuan, pembelajaran juga
memuat materi pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, alat dan sumber serta
kegiatan pembelajaran.
Seperti pada tindakan siklus I, dalam pelaksanaan tindakan siklus II, kedua
pengamat melakukan pengamatan sesuai lembar pengamatan yang disiapkan peneliti.
Peneliti juga menyediakan LKS, soal tes, alat peraga berupa plastik, penggaris, tali
rafia, kayu, dan gunting.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 Mei 2014 pukul 07.05-
08.15 WIB. Pembelajaran pada tindakan siklus II berlangsung selama 70 menit atau 2
41
jam pelajaran. Dalam pelaksanaan tindakan siklus II ini, peneliti tetap sebagai guru
seperti halnya dalam tindakan siklus I.
Kegiatan pada tahap STAD merupakan kegiatan penting yaitu siswa bekerja
dalam kelompok dan setiap anggota kelompok diberi LKS. LKS memuat materi
pembelajaran tentang membuat parasut. Anggota kelompok mengerjakan tugasnya
sesuai LKS yang diberikan dengan menggunakan alat peraga yang telah disediakan
yaitu berupa plastik, penggaris, tali rafia, kayu, dan gunting.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama dan sesudah kegiatan belajar
kelompok untuk mengerjakan LKS, dapat dianalisis beberapa hal berikut:
1. Siswa senang mengikuti pelajaran dengan materi energi gerak.
2. Siswa senang mengikuti langkah-langkah pembelajaran kooperatif model STAD.
3. Siswa mudah memahami materi yang diajarkan.
4. Dalam kelompok tetap terjadi pembagian kerja, semua anggota kelompok saling
bekerja sama dalam membuat parasut dan mengerjakan LKS.
5. Anggota kelompok memberikan kontribusi terhadap tugas kelompok.
6. Anggota kelompok memperhatikan dan menerima pendapat anggota kelompok
lain.
7. Setelah pesawat kertas selesai, siswa berlomba-lomba melemparkan parasut yang
telah mereka buat kemudian mengamatinya dan mengerjakan soal yang ada dalam
LKS.
8. Siswa tidak merasa terbebani selama belajar dalam kelompok dan kelihatan
menikmati pekerjaannya.
42
9. Peneliti tidak menemukan pertentangan yang dapat mengakibatkan kelompok
tidak dapat bekerja sama.
10. Menyelesaikan tugas pada waktunya.
11. Keinginan untuk mencapai kesuksesan kelompok juga tampak, dimana antara
anggota kelompok saling mengingatkan jika ada anggota kelompok yang tidak
serius belajar.
Rangkaian kegiatan selanjutnya adalah peneliti memberikan tes individual/tes
formatif kepada siswa. Soal tes individual/tes formatif II dapat dilihat pada lampiran
8. Hasil tes individual menggambarkan bahwa semua siswa kelas IV SDN 11
Napabalano menguasai dengan baik materi energi gerak dengan sub pokok bahasan
membuat parasut. Hal ini ditunjukkan dengan nilai yang mereka peroleh telah
mencapai indikator yang telah ditentukan yaitu 7,0.
c. Hasil Observasi Tindakan Siklus II
Sebagaimana halnya tindakan siklus I, tindakan siklus II diamati seorang
teman sejawat yaitu guru kelas IV. Hasil pengamatan dalam pembelajaran tindakan
siklus II telah melaksanakan tugas sebagai berikut:
1. Kegiatan Awal
a. Peneliti mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam kepada siswa.
b. Peneliti mengajak siswa untuk berdoa sebelum belajar.
c. Peneliti mengecek kehadiran siswa.
d. Peneliti menyampaikan materi yang akan dibahas dan menginformasikan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
43
e. Peneliti memotivasi siswa dengan cara memunculkan rasa ingin tahu siswa.
2. Kegiatan Inti
a. Peneliti menyampaikan materi pembelajaran tentang cara membuat parasut.
b. Peneliti memberikan contoh dengan menggunakan alat peraga berupa plastik,
penggaris, tali rafia, kayu, dan gunting.
c. Siswa belajar dalam kelompok untuk mengerjakan LKS.
d. Peneliti mendorong siswa agar meminta bantuan kepada teman kelompok
sebelum meminta bantuan pada guru.
e. Peneliti mengelilingi dan singgah pada masing-masing kelompok untuk
memberikan bantuan pabila tejadi kesalahan konsep dalam mengerjakan LKS.
f. Wakil dari masing-masing kelompok melaporkan hasil pekerjaannya di depan
kelas secara bergantian.
g. Peneliti mengevluasi siswa dengan cara memberikan tes individu/tes formatif.
3. Kegiatan Akhir
a. Peneliti meminta siswa untuk membuat rangkuman materi pelajaran.
b. Peneliti memotivasi siswa.
c. Peneliti mengajak siswa berdoa sebelum mengakhiri pertemuan.
d. Peneliti mengucapkan salam kepada siwa.
Pada pelaksanaan tindakan siklus II ini, hasil tes formatif siswa diperiksa
setelah pembelajaran selesai. Hal ini disebabkan waktu yang ditentukan tidak
mencukupi yaitu hanya 70 menit. Sedangkan penghargaan kelompok diberikan pada
saat masuk pembelajaran IPA selanjutnya.
44
Terhadap kegiatan siswa, pengamat melaporkan sebagai berikut.
1. Siswa aktif menggunakan alat peraga.
2. Siswa tampak aktif mendengarkan penjelasan guru dan belajar dalam kelompok.
3. Siswa memberi respon baik tentang kegiatan pembelajaran yaitu mereka senang
terhadap materi pelajaran, cara belajar, cara guru mengajar, serta suasana belajar
yang menyenangkan.
4. Siswa masih berminat untuk mengikuti pelajaran seperti yang telah diajarkan
peneliti.
d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II
Pembelajaran tindakan siklus II difokuskan pada pembuatan parasut.
Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model STAD. Untuk memperoleh
data tindakan siklus II dilakukan pengamatan, tes, dan angket. Hasil pengamatan, tes,
dan angket selama tindakan, dianalisis dan didiskusikan dengan pengamat sehingga
diperoleh hal-hal berikut:
1. Presentasi materi berjalan sesuai yang direncanakan. Siswa merasa senang
mengerjakan LKS dengan menggunakan alat peraga berupa plastik, penggaris, tali
rafia, kayu, dan gunting.
2. Penggunaan alat peraga dalam kelompok yang berupa plastik, penggaris, tali
rafia, kayu, dan gunting sangat menarik perhatian siswa.
3. Siswa tidak mengalami kesulitan membuat parasut.
4. Berdasarkan hasil kerja kelompok yaitu membuat parasut, siswa dapat
mengerjakan soal tes dengan baik.
45
5. Hasil tes tindakan siklus II menunjukkan bahwa semua siswa kelas IV SDN 11
Napabalano memperoleh nilai sesuai indikator yang ditetapkan yaitu 7,0.
Berdasarkan pengamatan, tes, wawancara, dan angket, tujuan pembelajaran
yang diharapkan dari pembelajaran kooperatif model STAD telah tercapai. Upaya
penggunaan alat peraga berupa plastik, penggaris, tali rafia, kayu, dan gunting dalam
membuat parasut dan mengerjakan soal-soal tes selama proses pembelajaran siklus II
telah berhasil dengan baik. Hal ini dapat ditunjukkan dengan pencapaian ketuntasan
hasil belajar siswa di mana semua siswa kelas IV SDN 11 Napabalano memperoleh
nilai di atas 7,0. Dengan demikian, pembelajaran dalam penelitian ini dianggap
selesai.
B. Pembahasan
Sebelum melaksanakan pembelajaran, peneliti memberikan tes pengetahuan
awal yang diikuti oleh siswa kelas IV SDN 11 Napabalano yang berjumlah 22 orang.
Tes pengetahuan awal dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan
siswa terhadap materi energi gerak. Selain itu, untuk menentukan skor dasar dalam
pembelajaran model STAD.
Selanjutnya peneliti menempatkan siswa ke dalam kelompok. Proses
pembentukan kelompok. Proses pembentukan kelompok dilakukan sebelum
pelaksanaan tindakan. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan untuk menghemat
waktu. Jumlah anggota kelompok ditetapkan sebanyak 4 sampai 5 orang siswa.
Alasan ditetapkan 4 sampai 5 orang dalam satu kelompok karena jika ukuran
46
kelompok terlalu banyak sulit bagi setiap siswa untuk mengemukakan pendapat dan
melakukan kerja sama dan jika ukuran kelompok terlalu kecil interaksi sesama
anggota kelompok akan sangat terbatas. Hal ini sesuai dengan pendapat Suherman
(1993) bahwa jika kelompok terlalu kecil akan mengakibatkan kesulitan dalam
berinteraksi dan jika terlalu besar akan mengakibatkan kesulitan dalam melakukan
koordinasi dan mencapai kesepakatan antar sesama anggota kelompok. Lebih lanjut
Slavin (1994) menyatakan bahwa dalam STAD, siswa ditempatkan dalam kelompok
belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran akademik yang berbeda,
sehingga dalam setiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan
rendah.
Pada tindakan siklus I, peneliti menyajikan materi energi gerak sub pokok
bahasan membuat pesawat kertas dengan menggunakan alat peraga berupa kertas
tulis, pensil, penggaris, dan gunting. Penggunaan alat peraga tersebut mempermudah
siswa dalam mengerjakan LKS, memperlancar kerja kelompok, dan mempermudah
siswa mengerjakan tes formatifnya. Hal ini dapat dilihat dari temuan peneliti pada
tindakan siklus I bahwa 1) siswa aktif dalam menggunakan alat peraga kertas tulis,
pensil, penggaris, dan gunting, 2) penggunaan alat peraga mempermudah siswa untuk
memahami materi energi gerak sub pokok bahasan membuat pesawat kertas, 3) siswa
dapat membuat pesawat kertas dengan mengikuti langkah-langkah pembelajaran
STAD, 4) hasil tes tindakan siklus I meningkat.
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa
pada tindakan siklus I meningkat. 15 orang yang memperoleh nilai 7,0 ke atas dan 7
47
orang yang memperoleh nilai di bawah 7,0 (75%). Adanya siswa yang memperoleh
nilai di bawah 7,0 karena terdapat beberapa kendala yaitu 1) sebagian siswa kurang
memperhatikan penjelasan guru ataupun teman kelompoknya, 2) terdapat kelompok
yang tidak mau menerima pendapat anggota kelompok lain, 3) peneliti kurang
memperhatikan siswa yang mempunyai masalah dalam menerima materi energi gerak
sub pokok bahasan membuat pesawat kertas dan pengelolaan kelas kurang efektif.
Oleh karena itu, pembelajaran dilanjutkan pada siklus II untuk meningkatkan hasil
belajar energi gerak siswa kelas IV SDN 11 Napabalano.
Pada tindakan siklus II, peneliti membahas materi energi gerak dengan sub
pokok bahasan membuat parasut dengan menggunakan alat peraga berupa plastik, tali
rafia, mistar, kayu, dan gunting. Penggunaan alat peraga tersebut mempermudah
siswa dalam mengerjakan LKS dan mengerjakan tes formatifnya. Pada saat proses
pembelajaran, peneliti memfokuskan perhatian kepada siswa yang memperoleh nilai
di bawah 7,0 tanpa mengabaikan siswa yang memperoleh nilai 7,0 ke atas. Peneliti
juga lebih menguasai kelas sehingga keadaan kelas dapat terkontrol secara efektif.
Berdasarkan hasil pengamatan, menunjukkan bahwa hasil belajar meningkat. Secara
klasikal siswa kelas IV SDN 11 Napabalanomemperoleh nilai 86,13% dan secara
individu siswa memperoleh nilai 7,0 ke atas dan sudah mencapai indikator yang telah
ditetapkan. Dengan demikian, pembelajaran ini dianggap selesai.
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Cara mengatasi kesulitan memahami pokok bahasan energi gerak pada siswa
kelas IV SDN 11 Napabalano yaitu dilakukan pembelajaran kooperatif model
STAD.
2. Hasil belajar energi gerak siswa kelas IV SDN 11 Napabalano mengalami
peningkatan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD dan
mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu 7,0.
B. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran yang perlu disampaikan adalah
sebagai berikut:
1. Pihak guru dan pemerhati pendidikan atau pihak yang berkecimpung dalam dunia
pendidikan disarankan untuk memberikan sosialisasi tentang bagaimana
penerapan pembelajaran kooperatif model STAD dalam pembelajaran IPA
kepada guru maupun sekolah.
2. Pihak guru IPA disarankan untuk menerapkan pembelajaran kooperatif model
STAD dalam pembelajaran energi gerak maupun pada pembelajaran IPA lainnya.
49
3. Pihak sekolah disarankan untuk memberikan apresiasi kepada guru IPA agar lebih
inovatif dan kreatif dalam pembelajaran IPA serta memperbanyak literatur bagi
perkembangan pembelajaran guru maupun calon guru di sekolah dasar.
4. Pihak peneliti lain disarankan untuk lebih mengembangkan penelitiannya dengan
menerapkan pembelajaran kooperatif model STAD pada materi-materi lain dalam
mata pelajaran IPA.
50
DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu, Soli & Samad, Sulaiman. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar.
Asma Nur. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Depdiknas.
Bundu Patta. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah. Jakarta:
Depdiknas.
Davidson, N & Karoll, D.L. 1991. An Overview of Research on Cooperatif Learning
Related to Mathematics. New York: Holt Rinehart and Winston.
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam. Jakarta: Depdiknas.
Dewi, I. 1999. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif dengan Menggunakan
Mini Lab untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Tesis tidak diterbitkan.
Surabaya: Program Pascasarjana IKIP Surabaya.
Ibrahim, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Univercity Press.
Nurkancana. 1989. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Usaha Nasional.
Samatowa Usman. 2006. Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta:
Depdiknas.
Slavin, R. E. 1995. Cooperatif Learning. Bostom: Allyn and Bacon.
_______________. 1994. Educational Psychologi Theory and Practice. Fourth
Edition Massachusets: Allyn and Bacon.
Suherman, E. 1993 Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Matematika. Jakarta: Dirjen
Dikdasmen BPPG SLTP D-III.
Wardani. 2005. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
51
Lampiran 1: Tes Awal
TES AWAL
Pokok Bahasan : Energi Gerak
Sub Pokok Bahasan : Membuat Pesawat Kertas
Waktu : 30 Menit
Nama :
Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Energi gerak adalah…
a. Benda yang bergerak
b. Gaya benda
c. Kecepatan benda
d. Gerakan yang terjadi karena adanya dorongan
2. Di bawah ini adalah bahan-bahan untuk membuat pesawat kertas, kecuali…
a. Kertas tulis
b. Botol plastik
c. Pensil
d. Gunting
3. Di bawah ini yang tidak termasuk cara pembuatan pesawat kertas adalah…
a. Melipat kertas
b. Membentuk kepala model pesawat dengan cara melipat
c. Tidak melipat kertas
d. Melipat kembali kertas ke arah luar sehingga terbentuk sayap model pesawat
yang melebar
4. Bahan-bahan untuk membuat parasut adalah…
a. Air, korek api, plastisin,kaleng bekas, dan baling-baling kertas.
b. Plastik, gunting, tali rafia, dan kayu.
52
c. Penggaris, gunting, kertas tulis, dan pensil.
d. (a dan b) benar
5. Di bawah ini yang tidak termasuk cara pembuatan parasut adalah…
a. Menggunting plastik berbentuk persegi
b. Mengikat setiap sudut plastik
c. Melipat kertas
d. Melipat plastik
53
Lampiran 2: Skor Awal Siswa kelas IV SDN 11 Napabalano
Skor Tes Awal Siswa Kelas IV SDN 11 Napabalano
No
Kode
Siswa
Skor Soal
Total %
Nomor Soal
1 2 3 4 5
1 AA 0 20 20 20 0 60 60
2 AG 0 20 0 0 20 40 40
3 AJ 0 20 20 20 20 80 80
4 AM 0 20 0 0 0 20 20
5 AR 0 20 20 20 20 80 80
6 AY 0 0 20 0 0 20 20
7 AW 20 20 20 0 20 80 80
8 FD 0 20 20 20 0 60 60
9 FH 0 20 20 0 0 40 40
10 FE 20 20 20 0 0 60 60
11 IA 0 20 20 20 0 60 60
12 II 20 20 20 0 20 80 80
13 IM 0 20 20 0 20 60 60
14 MS 0 20 20 20 20 80 80
15 PM 0 0 0 0 20 20 20
16 PW 0 0 20 0 20 40 40
17 RA 20 20 20 0 0 60 60
18 RT 20 20 20 0 0 60 60
19 RE 20 20 20 0 20 80 80
20 RV 0 20 20 20 0 60 60
21 RW 0 20 20 0 0 40 40
22 SW 0 20 0 0 0 20 20
54
Lampiran 3: Pengelompokkan Siswa dalam STAD
Pengelompokkan Belajar Kooperatif
Model STAD
Tingkat Kemampuan Rangking Nama Siswa Kelompok
Kelompok Tinggi
1 Mey Sarah I
2 Renaldi II
3 Ian Ismi III
4 Ayu Wulandari IV
5 Fadel V
Kelompok Sedang
6 Amar Wahyu I
7 Auli Antisari II
8 Putri Wardani III
9 Risto Vorus IV
10 Putriani Muhtar V
11 Reski Wahyudin I
12 Ratna II
13 Isra Mahendra III
14 Iis Angraini IV
15 Ferdiansyah V
16 Azis Rajiun IV
17 Ahmad Jayadi V
Kelompok Rendah
18 Adel Gita I
19 Amaludin II
20 Rivan Agustan III
21 Fahri IV
22 Sri Wahyuni V
55
Lampiran 4
Lembaran Pengamatan Aktivitas Guru Dan Siswa Dalam KBM
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Nama Peneliti : La Joni
Materi Pokok : Energi Gerak Hari/Tanggal :Sabtu, 3 Mei 2014
Sub Pokok Bahasan : Pukul :
Petunjuk Pengisian:
Amatilah aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Kemudian isilah lembaran pengamatan dengan prosedur sebagai berikut:
1. Pengamatan ditujukan untuk kelompok semua kelompok.
2. Setiap 5 menit pengamat melakukan pengamatan aktivitas siswa dan aktivitas
guru yang dominan dan berikutnya pengamat memberikan tanda (√) pada kategori
pengamatan sesuai pada baris dan kolom yang tersedia.
Kategori Pengamatan
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
1. Menjelaskan materi dengan
ceramah
2. Menjelaskan materi dengan alat
peraga/ kelengkapan
3. Mengamati kegiatan siswa
4. Memberikan petunjuk/bimbingan
5. Memberi motivasi
6. Mengajukan pertanyaan
7. Perilaku yang tidak relevan
dengan Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM)
1. Mendengarkan/memperhatikan
penjelasan dari guru/teman
2. Membaca (buku dan LKS)
3. Bekerja dengan menggunakan alat
peraga/ kelengkapan
4. Menulis (yang relevan dengan
KBM)
5. Berdiskusi/bertanya antara siswa
dan guru
6. Berdiskusi/bertanya antara siswa
7. Mengkomunikasikan hasil
kelompok
8. Merangkum jawaban teman
kelompok
9. Perilaku yang tidak relevan dengan
KBM
56
No Nama Peneliti : La Joni
1 √ √ √ √
2 √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √
5 √ √ √
6 √ √ √ √ √ √ √ √
7 √
N
o
Kelompok
I
Kelompok
II
Kelompok
III
Kelompok
IV
Kelompok
V
1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9 √ √ √ √ √ √ √
Pengamat,
YADIN HAMIRI, S. Pd
57
Lampiran 5
Lembaran Pengamatan Keterampilan Kooperatif Siswa
Mata Pelajaran : IPA Nama Peneliti : La Joni
Materi Pokok : Energi Gerak Hari/Tanggal : Sabtu, 3 Mei 2014
Sub Pokok Bahasan : Membuat Pesawat Kertas Pukul : 10.55-12.05
Petunjuk:
1. Pengamatan ditujukan pada semua kelompok.
2. Pengamat memberikan tanda cek ( √ ) pada kategori keterampilan kooperatif yang
terjadi.
N
o
Keterampilan Kooperatif
Klmpk
I
Klmpk
II
Klmpk
III
Klmpk
IV
Klmpk
V
1 Berada dalam tugas
a. Terlibat aktif dalam tugas
kelompok
√ √ √ √ √
b. Meneruskan tugas yang menjadi
tanggung jawabnya
√ √ √ √ √
2 Mengambil giliran dan berbagi tugas
a. Bersedia menerima tugas √ √ √
b. Memberi kepercayaan kepada
teman dalam menyelesaikan tugas
√ √ √
c. Bekerjasama dalam kelompok
dan bersedia membantu teman
dalam menyelesaikan tugas
√ √ √ √ √
3 Mendorong partisipasi memotivasi
teman untuk memberi pendapat/ide √ √ √ √ √
4 Mendengarkan dengan aktif
a. Memperhatikan
informasi/penjelasan/pendapat
yang disampaikan teman
kelompok/guru
√ √ √ √ √
b. Menghargai pendapat teman √ √ √
5 Bertanya pada teman/ guru √ √ √ √ √
Pengamat
YADIN HAMIRI, S. Pd, S. Pd
58
Lampiran 6
Lembaran Pengamatan Pengelolaan
Pembelajaran Kooperatif
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Nama Peneliti : La Joni
Materi Pokok : Energi Gerak Hari/Tanggal: Sabtu, 10 Mei 2014
Sub Pokok Bahasan : Membuat Pesawat Kertas Pukul : 10.55-12.05
Petunjuk :
Daftar pengelolaan pembelajaran berikut berdasarkan prinsip pembelajaran kooperatif
yang dilakukan guru di dalam kelas. Beri tanda cek (√) sesuai pada kolom yang
tersedia
No
.
Aspek yang diamati
Penilaian
1 2 3 4
I. Persiapan
Membagi siswa pada kelompok kooperatif
√
II. Persentase kelas
1. Pendahuluan
a. Menginformasikan tentang pembelajaran
√
b. Memunculkan rasa ingin tahu/memotivasi siswa √
c. Mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan awal /
prasyarat
√
2. Menjelaskan materi yang mendukung tugas yang akan
diselesaikan dalam kelompok
√
III. Kegiatan kelompok
1. Melatih keterampilan kooperatif
a. Berada dalam tugas
√
b. Mengambil giliran dan berbagi tugas √
c. Mendorong partisipasi √
d. Mendengar dengan aktif √
e. Bertanya √
2. Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran √
3. Mendorong siswa agar meminta bantuan kepada teman
sekelompok sebelum meminta bantuan kepada guru
√
4. Memberi bantuan pada kelompok yang mengalami
kesulitan dengan menggunakan scaffolding
√
5. Memberi umpan balik √
IV. Penutup
1. Membimbing siswa membuat rangkuman
√
2. Mengajukan pertanyaan formatif √
V Pengelolaan waktu √
59
VI. Teknik bertanya √
VI
I.
Pengalaman suasana kelas
1. Siswa antusias
√
2. Guru antusias √
Keterangan: Pengamat;
1. Sangat Tidak Baik
2. Tidak Baik
3. Baik
4. Sangat Baik YADIN HAMIRI, S. Pd, S. Pd
60
Lampiran 7
Respon Siswa Terhadap Kegiatan
Belajar Mengajar
Mata Pelajaran : I PA Nama Siswa :
Materi Pokok : Energi Gerak Hari/Tanggal :
Sub Pokok Bahasan : Pukul :
Petunjuk :
1. Untuk no. I dan II Beri tanda cek ( √ ) sesuai pada kolom yang tersedia
2. Untuk no. III dan IV tuliskan di tempat yang tersedia.
No. Uraian senang Tidak senang Tidak berpendapat
I Bagaimana pendapatmu
mengenai
1. Materi pelajaran
2. Lembaran kerja siswa
3. Suasana kelas
4. Cara belajar
5. Cara guru mengajar
II Bagaimana pendapatmu
mengenai
1. Materi pelajaran
2. Lembaran kerja siswa
3. Suasana kelas
4. Cara belajar
5. Cara guru mengajar
III. Apakah anda berminat untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar berikutnya
seperti yang telah anda ikuti? (ya/tidak/tidak berpendapat).
IV. Bagaimana komentar anda tentang Lembaran Kerja Siswa (LKS)? (jelas/tidak
jelas/tidak berpendapat).
61
Lampiran 8: Rencana Pelaksanaan Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1
Mata Pelajaran : IPA
Pokok Bahasan : Energi Gerak
Sub Pokok Bahasan : Membuat Pesawat Kertas
Kelas/Semester : IV/II
Alokasi Waktu : 70 Menit (2 x 35 Menit)
Hari/Tanggal : Sabtu, 3 Mei 2014
STANDAT KOMPETENSI
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-
hari.
KOMPETENSI DASAR
Membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahan energi gerak akibat
pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/baling-baling/pesawat kertas/parasut.
INDIKATOR
1. Menjelaskan pengertian energi gerak
2. Merancang pesawat kertas
3. Membuat pesawat kertas
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian energi gerak
2. Siswa dapat menyebutkan 4 alat dalam membuat pesawat kertas
3. Siswa dapat membuat pesawat kertas
4. Siswa dapat menjelaskan hubungan antara pesawat kertas dengan energi gerak
62
MATERI POKOK
Energi gerak
METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Praktikum
4. Kerja kelompok
5. Penugasan
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal (  10 menit)
a. Mengucapkan salam.
b. Hening sejenak (berdo,
a) untuk memusatkan perhatian.
c. Mengecek kehadiran siswa.
d. Menyampaikan materi yang akan dipelajari tentang membuat pesawat kertas.
e. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
f. Membagi siswa ke dalam 5 kelompok.
g. Memberikan motivasi untuk berkooperatif.
h. Menggali pengetahuan prasyarat siswa.
2. Kegiatan Inti (  45 menit)
a. Peneliti menyajikan materi pelajaran tentang membuat pesawat kertas
sekaligus memperagakan cara membuat pesawat kertas.
b. Menyerahkan lembar kegiatan (LKS) kepada setiap kelompok.
c. Menjelaskan tahapan pembelajaran model STAD.
d. Mendorong siswa agar meminta bantuan kepada teman kelompok sebelum
meminta bantuan kepada guru.
e. Peneliti berkeliling dan singgah di setiap kelompok untuk melihat
perkembangan siswa.
63
f. Peneliti membetulkan konsep siswa yang salah dalam membuat parasut.
g. Wakil dari setiap kelompok melaporkan hasil pekerjaannya di depan kelas
secara bergantian, kemudian kelompok lain menanggapinya.
h. Peneliti memberikan kunci jawaban kepada kelompok, kemudian anggota
kelompok mencocokkan jawabannya sesuai dengan kunci jawaban.
i. Peneliti memberikan tes kepada semua siswa, kemudian siswa
mengerjakannya secara individu.
j. Peneliti memeriksa hasil tes siswa.
k. Peneliti memberikan pengahargaan terhadap kelompok yang memperoleh
penghargaan.
3. Kegiatan Akhir (  15 menit)
a. Guru meminta siswa membuat rangkuman materi pembelajaran energi gerak
dengan sub pokok bahasan membuat pesawat kertas.
b. Guru memotivasi siswa.
c. Guru memberi tindak lanjut.
d. Guru mengajak siswa berdoa sebelum mengakhiri pertemuan.
e. Guru menucapkan salam.
ALAT DAN SUMBER
1. Alat
a. Kertas tulis
b. Pensil
c. Penggaris
d. Gunting
2. Sumber
a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006
b. Buku paket Sains kelas IV
64
PENILAIAN
1. Prosedur penilaian : Proses dan hasil
2. Bentuk penilaian : Tertulis dan lisan
3. Aspek yang dinilai : Keaktifan, ketelitian, keberanian
65
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
Materi : Membuat Pesawat Kertas
Nama Siswa :
Kelompok :
Indikator
1. Menjelaskan pengertian energi gerak
2. Merancang pesawat kertas
3. Membuat pesawat kertas
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian energi gerak
2. Siswa dapat menyebutkan 4 alat dalam membuat pesawat kertas
3. Siswa dapat membuat pesawat kertas
4. Siswa dapat menjelaskan hubungan antara pesawat kertas dengan energi gerak
Tugas
Praktekkan cara membuat pesawat kertas
Kelengkapan
1. Kertas tulis
2. Pensil
3. Penggaris
4. Gunting
Cara Kerja
1. Sediakan kertas bahan pembuat model pesawat berukuran 15 cm x 20 cm.
2. Lipatlah kertas seperti pada gambar 1.
66
3. Bentuklah kepala model pesawat dengan cara melipat seperti pada gambar 2.
4. Lipat kembali ke arah luar sehingga tebentuk sayap model pesawat yang melebar.
Lihat gambar 3.
5. Lemparkan model pesawat yang telah dibuat, kemudian amati gerakannya.
Pertanyaan
1. Apa yang terjadi pada model pesawat kertas ketika dilemparkan?
2. Apa fungsi sayap pesawat?
3. Mengapa bagian depan pesawat dibuat runcing?
4. Dapatkah pesawat melayang jika dilempar tebalik?
5. Dapatkah pesawat melayang jika sayapnya diperkecil?
6. Apa yang menyebabkan pesawat mebelok ketika melayang?
67
TES FORMATIF 1
Pokok Bahasan : Energi Gerak
Sub Pokok Bahasan : Membuat Pesawat Kertas
Waktu : 30 Menit
Nama :
Petunjuk: Kerjakanlah soal dibawah ini dengan benar dan tepat!
1. Apakah pengertian energi gerak?
2. Sebutkan 4 alat yang digunakan dalam membuat pesawat kertas!
3. Jelaskan 4 cara dalam membuat pesawat kertas!
4. Jelaskan hubungan antara pesawat kertas dengan energi gerak!
5. Jelaskan secara singkat perubahan energi gerak!
68
Lampiran 9: Rencana Pelaksanaan Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2
Mata Pelajaran : IPA
Pokok Bahasan : Energi Gerak
Sub Pokok Bahasan : Membuat Parasut
Kelas/Semester : IV/II
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (70 Menit)
Hari/Tanggal : Sabtu, 10 Mei 2014
STANDAR KOMPETENSI
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-
hari
KOMPETENSI DASAR
Membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahan energi gerak akibat
pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/baling-baling/pesawat kertas/parasut
INDIKATOR
1. Merancang parasut
2. Membuat parasut
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menyebutkan 4 alat dalam membuat parasut
2. Siswa dapat membuat parasut
3. Siswa dapat menjelaskan hubungan parasut dengan energi gerak
69
MATERI POKOK
Energi gerak
METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Kerja kelompok
4. Praktikum
5. Penugasan
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal (  10 menit)
a. Mengucapkan salam
b. Hening sejenak (berdoa) untuk memusatkan perhatian
c. Mengabsen kehadiran siswa
d. Meyampaikan materi yang akan dipelajari dan menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
e. Guru memunculkan rasa ingin tahu siswa
f. Guru membentuk siswa ke dalam kelompok
2. Kegiatan Inti (  45 menit)
a. Guru menyajikan/menyampaikan materi pelajaran tentang membuat parasut
b. Siswa diberi LKS. Mereka bekerja dalam kelompok yang sudah ditentukan
sebelumnya dan mendiskusikannya secara kelompok
c. Guru mendorong siswa agar meminta bantuan kepada teman kelompok
sebelum bertanya kepada guru
d. Anggota kelompok yang sudah menguasai diminta menjelaskan pada anggota
kelompoknya sampai anggota dalam kelompok itu mengerti atau memahami
materi yang diajarkan
e. Masing-masing kelompok mempraktekkan pembuatan parasut
70
f. Guru mengelilingi dan singgah pada setiap kelompok untuk membetulkan jika
terjadi kesalahan dalam membuat parasut
g. Wakil dari setiap kelompok melaporkan hasil kerja kelompoknya secara
bergantian di depan kelas
h. Guru memberi tes/pertanyaan kepada seluruh siswa yang dikerjakan secara
individu. Pada saat menjawab tes, teman kelompok tidak boleh membantu
i. Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang memperoleh nilai tinggi
3. Kegiatan Akhir (  15 menit)
a. Guru meminta siswa membuat rangkuman materi pembelajaran energi gerak
dengan sub pokok bahasan membuat parasut
b. Guru memotivasi siswa
c. Guru memberi tindak lanjut
d. Guru mengajak siswa untuk berdoa sebelum mengakhiri pertemuan
e. Guru mengucapkan salam
ALAT DAN SUMBER
1. Alat
a. Plastik
b. Tali rafia
c. Penggaris
d. Kayu
e. Gunting
2. Sumber
a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006
b. Buku paket Sains kelas IV
71
PENILAIAN
1. Prosedur penilaian : Proses dan hasil
2. Bentuk penilaian : Tertulis dan lisan
3. Aspek yang dinilai : Keaktifan, ketelitian, keberanian
72
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
MATERI : ENERGI GERAK
SUB POKOK BAHASAN : MEMBUAT PARASUT
NAMA SISWA :
KELOMPOK :
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan 4 bahan pembuatan parasut
2. Siswa dapat merancang parasut
3. Siswa dapat membuat parasut
Tugas
Siswa mempraktekkan pembuatan parasut
Kelengkapan
1. Plastik 4. Tali rafia
2. Penggaris 5. Gunting
3. Kayu
Cara Kerja
1. Guntinglah plastik berbentuk persegi berukuran 50 x 50 cm.
2. Ikatlah setiap sudut plastik dengan tali.
3. Ikatlah potongan kayu secukupnya pada tali parasut.
4. Lipatlah lembar plastik (parasut) dan lempar ke atas. Amati yang terjadi.
5. Guntinglah plastik berbentuk persegi berukuran 40cm x 40cm dan 60cm x 60cm.
6. Ulangi langkah 2 dan 3.
Pertanyaan
1. Apa yang terjadi saat parasut dilempar ke atas?
2. Saat dua parasut dilempar secara bersamaan, parasut mana yang lebih cepat
sampai ke tanah? Mengapa?
73
TES FORMATIF 2
BAHASAN : ENERGI GERAK
SUB POKOK BAHASAN : MEMBUAT PARASUT
WAKTU POKOK :
NAMA :
Petunjuk: Kerjakanlah soal dibawah ini dengan tepat!
1. Sebutkan 5 alat yang digunakan dalam membuat parasut!
2. Sebutkan 3 cara dalam membuat parasut!
3. Jelaskan hubungan antara parasut dengan energi gerak!
74
Lampiran 10
Hasil LKS Kelompok Setiap Siklus
No Nama
Siswa
Kelompok
Siklus I Siklus II
LKS LKS
1 Mey Sarah
I 95 100
2 Amar Wahyu
3 Reski Wahyudin
4 Adel Gita
1 Renaldi
II
95 100
2 Aulia Antisari
3 Ratna
4 Amaluddin
1 Ian Ismi
III 85 95
2 Putri Wardani
3 Isra Mahendra
4 Rivan Agustan
1 Ayu Wulandari
IV 80 95
2 Risto Vorus
3 Iis Anggraini
4 Fahri
5 Aziz Rajiun
1 Fadel
V 80 95
2 Putriani muhtar
3 Ferdiansyah
4 Sri Wahyuni
5 Ahmad Jayadi
75
Lampiran 11: Poin Peningkatan Individu
Rata-Rata Poin Peningkatan Individu Setiap Siklus
No. Nama
Siswa
L/P Siklus I Siklus II
Skor
Dsr
Skor
Tes
Skor
Kemjun
Skor
Dsr
Skor
Tes
Skor
Kemjun
1 Mey Sarah P 80 90 20 90 100 30
2 Amar Wahyu L 20 60 30 60 85 30
3 Reski Wahyudin L 40 65 30 65 75 30
4 Adel Gita P 40 70 30 70 80 20
5 Renaldi L 80 95 30 95 100 30
6 Aulia Antisari P 60 70 20 70 85 30
7 Ratna P 60 80 30 80 90 20
8 Amaluddin L 20 50 30 50 75 30
9 Ian Ismi P 80 95 30 95 95 10
10 Putri Wardani P 40 60 30 60 80 30
11 Isra Mahendra L 60 70 20 70 80 20
12 Rivan Agustan L 60 80 30 80 85 20
13 Ayu Wulandari P 80 90 20 90 95 20
14 Risto Vorus L 60 70 20 70 80 20
15 Iis Anggraini P 60 75 30 75 80 20
16 Fahri L 40 65 30 65 80 30
17 Aziz Rajiun L 80 95 30 95 100 30
18 Fadel L 60 80 30 80 90 20
19 Putriani Muhtar P 20 60 30 60 85 30
20 Ferdiansyah L 60 75 30 75 80 20
21 Sri Wahyuni P 20 60 30 60 75 30
22 Ahmad Jayadi L 80 95 30 95 100 30
JUMLAH 1650 1895
RATA-RATA 75% 86,13%
76
Lampiran 12
DAFTAR HASIL KELOMPOK
Nama kelompok: I
ANGGOTA KELOMPOK
Siklus
Keterangan
I II
1. Mey Sarah 20 30
2. Amar Wahyu 30 30
3. Reski Wahyudin 30 30
4. Adel Gita 30 20
Nilai Total Kelompok 110 110
Nilai Rata-Rata Kelompok 27,5 27,5 55 13,75
Predikat Kelompok Baik
Kelompok: II
ANGGOTA KELOMPOK
Siklus
Keterangan
I II
1. Renaldi 30 30
2. Aulia Antisari 20 30
3. Ratna 30 20
4. Amaluddin 30 30
Nilai Total Kelompok 110 110
Nilai Rata-Rata Kelompok 27,5 27,5 55 13,75
Predikat Kelompok Baik
77
Kelompok: III
ANGGOTA KELOMPOK
Siklus
Keterangan
I II
1. Ian Ismi 30 10
2. Putri Wardani 30 30
3. Isra Mahendra 20 20
4. Rivan Agustan 30 20
Nilai Total Kelompok 110 80
Nilai Rata-Rata Kelompok 27,5 20 47,5 11,87
Predikat Kelompok Baik
Kelompok: IV
ANGGOTA KELOMPOK
Siklus
Keterangan
I II
1. Ayu Wulandari 20 20
2. Risto Vorus 20 20
3. Iis Anggraini 30 20
4. Fahri 30 20
5. Aziz Rajiun 30 30
Nilai Total Kelompok 130 110
Nilai Rata-Rata Kelompok 26 22 48 9,6
Predikat Kelompok Baik
Nama kelompok: V
78
ANGGOTA KELOMPOK
Siklus
Keterangan
I II
1. Fadel 30 20
2. Putriani Muhtar 30 30
3. Ferdiansyah 30 20
4. Sri Wahyuni 30 30
5. Ahmat Jayadi 30 10
Nilai Total Kelompok 150 110
Nilai Rata-Rata Kelompok 30 22 52 10,4
Predikat Kelompok Baik
79
Lampiran 13
Hasil Tes Siswa Setiap Siklus
N
o
Nama Siswa
L
/
P
Kel
om
pok
Tindakan Siklus I Tindakan Siklus II Tindakan Siklus III
S.
Das
ar
S.
Tes
S.
K
L
KS
S.
Das
ar
S.
Tes
S.
K
L
KS
S.
Das
ar
S.
Tes
S. K LK
S
1 Mey Sarah P I 80 90 20 90 95 20 95 100 30
2 Amar Wahyu L 20 60 30 60 80 30 80 85 20
3 Reski
Wahyudin
L 40 65 30 65 80 30 80 75 10
4 Adel Gita p 40 70 30 70 85 30 85 80 10
Jumlah 110 Su
per
Jumlah 110 Su
per
Jumlah 70 Heb
atRata-rata 27,5 Rata-rata 27,5 Rata-rata 17,5
1 Renaldi L II 80 95 30 95 100 30 100 100 30
2 Aulia Antisari P 60 70 20 70 75 20 75 85 20
3 Ratna P 60 80 30 80 85 20 85 90 20
4 Amaludin L 20 50 30 50 75 30 75 75 20
Jumlah 110 Su
per
Jumlah 100 He
bat
Jumlah 90 Heb
atRata-rata 27,5 Rata-rata 25 Rata-rata 22,5
1 Ian Ismi P II 80 95 30 95 95 20 95 95 20
2 Putri Wardani P 40 60 30 60 75 30 75 80 20
3 Isra Mahendra L 60 70 20 70 80 20 80 80 20
4 Rivan Agustan L 60 80 30 80 80 20 80 85 20
Jumlah 110 Su
per
Jumlah 90 He
bat
Jumlah 80 Heb
atRata-rata 27,5 Rata-rata 22,5 Rata-rata 20
1 Ayu
Wulandari
P IV 80 90 20 90 95 20 95 95 20
2 Risto Vorus L 60 70 20 70 75 30 75 80 20
3 Iis Angraini P 60 75 30 75 80 20 80 80 20
4 Fahri L 40 65 30 65 70 20 70 80 20
5 Aziz Rajiun L 80 95 30 95 100 30 100 100 30
Jumlah 130 Su
per
Jumlah 100 He
bat
Jumlah 110 Heb
atRata-rata 26 Rata-rata 24 Rata-rata 22
1 Fadel L V 60 80 30 80 85 20 85 90 20
2 Putriani
Muhtar
P 20 60 30 60 75 30 75 85 20
3 Ferdiansyah L 60 75 30 75 80 20 80 80 20
4 Sri Wahyuni P 20 60 30 60 70 20 70 75 20
5 Ahmad Jayadi L 80 95 30 95 100 30 100 90 10
Jumlah 150 Su
per
Jumlah 120 He
bat
Jumlah 90 Heb
atRata-rata 30 Rata-rata 24 Rata-rata 18
80
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : LA JONI
NIM : 822 175 924
UPBJJ-UT :
Menyatakan bahwa :
Nama : YADIN HAMIRI, S. Pd
Tempat Mengajar : SDN 11 Napabalano
Guru Kelas : IV
Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran, yang merupakan tugas mata kuliah PDGK 4904 Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP).
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Lambiku, 2014
Yang membuat pernyataan
Teman sejawat Mahasiswa,
YADIN HAMIRI, S. Pd LA JONI
NIP. 19691231 199504 1 004 NIM. 822 175 924

Contenu connexe

Tendances (14)

Buku fisika XII suharyanto
Buku fisika XII suharyantoBuku fisika XII suharyanto
Buku fisika XII suharyanto
 
Skripsi
SkripsiSkripsi
Skripsi
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Kelas 3 sma_fisika_sri_handayani
Kelas 3 sma_fisika_sri_handayaniKelas 3 sma_fisika_sri_handayani
Kelas 3 sma_fisika_sri_handayani
 
Kelas 3 sma_fisika_siswanto
Kelas 3 sma_fisika_siswantoKelas 3 sma_fisika_siswanto
Kelas 3 sma_fisika_siswanto
 
Kti wa ode indrawati
Kti wa ode indrawatiKti wa ode indrawati
Kti wa ode indrawati
 
Kti agustina akbid ykn
Kti agustina akbid yknKti agustina akbid ykn
Kti agustina akbid ykn
 
Fisika03 2
Fisika03 2 Fisika03 2
Fisika03 2
 
BUKU FISIKA SMA TERPADU, KELAS X
BUKU FISIKA SMA TERPADU, KELAS  XBUKU FISIKA SMA TERPADU, KELAS  X
BUKU FISIKA SMA TERPADU, KELAS X
 
Fisika XI SMA/MA
Fisika XI SMA/MAFisika XI SMA/MA
Fisika XI SMA/MA
 
10670022 bab i-iv-atau-v_daftar-pustaka
10670022 bab i-iv-atau-v_daftar-pustaka10670022 bab i-iv-atau-v_daftar-pustaka
10670022 bab i-iv-atau-v_daftar-pustaka
 
Fisika XI SMA/MAN
Fisika XI SMA/MANFisika XI SMA/MAN
Fisika XI SMA/MAN
 
BSE Fisika Mudah dan Sederhana SMA Kelas XI Sarwono
BSE Fisika Mudah dan Sederhana SMA Kelas XI Sarwono BSE Fisika Mudah dan Sederhana SMA Kelas XI Sarwono
BSE Fisika Mudah dan Sederhana SMA Kelas XI Sarwono
 
Fisika kls-2-setya-n
Fisika kls-2-setya-nFisika kls-2-setya-n
Fisika kls-2-setya-n
 

En vedette

En vedette (10)

Ardiyansah yuliniar firdaus
Ardiyansah yuliniar firdausArdiyansah yuliniar firdaus
Ardiyansah yuliniar firdaus
 
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
Laporan  Pemantapan Kemampuan ProfesionalLaporan  Pemantapan Kemampuan Profesional
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
 
Laporan pkp ipa
Laporan pkp ipaLaporan pkp ipa
Laporan pkp ipa
 
LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)
LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)
LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)
 
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A
 
Laporan pkp yun diniati
Laporan pkp yun diniatiLaporan pkp yun diniati
Laporan pkp yun diniati
 
Lks ipa perkembanbiakan tumbuhan
Lks ipa perkembanbiakan tumbuhanLks ipa perkembanbiakan tumbuhan
Lks ipa perkembanbiakan tumbuhan
 
Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui...
Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui...Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui...
Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui...
 
Laporan pkp ipa
Laporan pkp ipaLaporan pkp ipa
Laporan pkp ipa
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajar
 

Similaire à Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

Penerapan pakem dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajara...
Penerapan pakem dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajara...Penerapan pakem dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajara...
Penerapan pakem dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajara...Operator Warnet Vast Raha
 
Pkp penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...
Pkp  penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...Pkp  penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...
Pkp penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...Operator Warnet Vast Raha
 
Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pokok sumber daya alam pada...
Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pokok sumber daya alam  pada...Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pokok sumber daya alam  pada...
Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pokok sumber daya alam pada...Operator Warnet Vast Raha
 
Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pokok sumber daya alam pada...
Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pokok sumber daya alam  pada...Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pokok sumber daya alam  pada...
Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pokok sumber daya alam pada...Operator Warnet Vast Raha
 
PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...
PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...
PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...MochamadUcuSudarsono
 
Aplikasi php dan_my_sql_dalam_pembuatan_sistem_informasi_sman_1_...
Aplikasi php dan_my_sql_dalam_pembuatan_sistem_informasi_sman_1_...Aplikasi php dan_my_sql_dalam_pembuatan_sistem_informasi_sman_1_...
Aplikasi php dan_my_sql_dalam_pembuatan_sistem_informasi_sman_1_...guest03eb7c
 
LAPORAN BEST PRACTICE smk.pdf
LAPORAN BEST PRACTICE smk.pdfLAPORAN BEST PRACTICE smk.pdf
LAPORAN BEST PRACTICE smk.pdfyuliarahman14
 
Lap Akhir PKP Ani.L.pdf
Lap Akhir PKP Ani.L.pdfLap Akhir PKP Ani.L.pdf
Lap Akhir PKP Ani.L.pdfYuliaLamala
 
Nuvi Nurmala_Laporan Akhir PTK (fix).pdf
Nuvi Nurmala_Laporan Akhir PTK (fix).pdfNuvi Nurmala_Laporan Akhir PTK (fix).pdf
Nuvi Nurmala_Laporan Akhir PTK (fix).pdfnuvinurmala
 
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...Operator Warnet Vast Raha
 
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...Operator Warnet Vast Raha
 

Similaire à Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak (20)

Penerapan pakem dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajara...
Penerapan pakem dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajara...Penerapan pakem dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajara...
Penerapan pakem dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajara...
 
Laporanku
LaporankuLaporanku
Laporanku
 
Pkp penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...
Pkp  penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...Pkp  penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...
Pkp penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...
 
Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pokok sumber daya alam pada...
Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pokok sumber daya alam  pada...Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pokok sumber daya alam  pada...
Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pokok sumber daya alam pada...
 
Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pokok sumber daya alam pada...
Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pokok sumber daya alam  pada...Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pokok sumber daya alam  pada...
Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pokok sumber daya alam pada...
 
Laporan pkp
Laporan pkpLaporan pkp
Laporan pkp
 
Laporan pkp
Laporan pkpLaporan pkp
Laporan pkp
 
contoh PTK Matematika Kelas VI
contoh PTK Matematika Kelas VIcontoh PTK Matematika Kelas VI
contoh PTK Matematika Kelas VI
 
PTK 1.pdf
PTK 1.pdfPTK 1.pdf
PTK 1.pdf
 
PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...
PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...
PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...
 
Skripsi 334
Skripsi 334Skripsi 334
Skripsi 334
 
Laporan pkp martia
Laporan  pkp martiaLaporan  pkp martia
Laporan pkp martia
 
Aplikasi php dan_my_sql_dalam_pembuatan_sistem_informasi_sman_1_...
Aplikasi php dan_my_sql_dalam_pembuatan_sistem_informasi_sman_1_...Aplikasi php dan_my_sql_dalam_pembuatan_sistem_informasi_sman_1_...
Aplikasi php dan_my_sql_dalam_pembuatan_sistem_informasi_sman_1_...
 
LAPORAN BEST PRACTICE smk.pdf
LAPORAN BEST PRACTICE smk.pdfLAPORAN BEST PRACTICE smk.pdf
LAPORAN BEST PRACTICE smk.pdf
 
Lap Akhir PKP Ani.L.pdf
Lap Akhir PKP Ani.L.pdfLap Akhir PKP Ani.L.pdf
Lap Akhir PKP Ani.L.pdf
 
Nuvi Nurmala_Laporan Akhir PTK (fix).pdf
Nuvi Nurmala_Laporan Akhir PTK (fix).pdfNuvi Nurmala_Laporan Akhir PTK (fix).pdf
Nuvi Nurmala_Laporan Akhir PTK (fix).pdf
 
05 ptkku pdf
05 ptkku pdf 05 ptkku pdf
05 ptkku pdf
 
Warnwt
WarnwtWarnwt
Warnwt
 
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
 
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Dernier

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 

Dernier (20)

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 

Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

  • 1. 1 KARYA ILMIAH MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ENERGI GERAK MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 11 NAPABALANO KAB. MUNA L A J O N I PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA 2014
  • 2. 2 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ENERGI GERAK MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 11 NAPABALANO KAB. MUNA KARYA ILMIAH Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Oleh: L A J O N I NIM. 822 175 924 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA 2014
  • 3. 3 LEMBAR PENGESAHAN Nama Mahasiswa : LA JONI NIM : 822 175 924 Program Studi : S1 PGSD Tempat Mengajar : SDN 11 Napabalano Tempat dan Tanggal Pelaksanaan : SDN 11 Napabalano tanggal 3 – 13 Mei 2014 Masalah yang merupakan fokus perbaikan untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah : 1. Guru dalam membentuk kelompok hanya berdasarkan urutan nama siswa yang ada di dalam daftar hadir, tanpa memperhatikan cara-cara pembagian kelompok 2. Guru kurang melibatkan siswa secara langsung dalam memanipulasi benda-benda konkret pada proses pembelajaran, 3. Dalam belajar kelompok siswa mengerjakan tugasnya tidak mendapatkan bimbingan langsung dari guru, 4. Kurangnya motivasi yang diberikan guru kepada siswa agar dapat belajar dalam kelompok 5. Guru dalam menyampaikan materi hanya dengan menggunakan metode yang konvensional. Menyetujui Lambiku, 2014 Dosen Pembimbing Mahasiswa Peneliti, LA RAMA, S. Pd, M. Si LA JONI NIP. 19740715 200701 1 03019630715 00 NIM. 822 175 924
  • 4. 4 PRAKATA Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah, taufik, dan rahmat-Nya, sehingga Karya Ilmiah yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Energi Gerak melalui Pembelajaran Kooperatif model STAD pada Siswa Kelas IV SDN 11 Napabalano Kab. Muna” dapat diselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan Karya Ilmiah ini banyak mengalami kendala. Namun berkat berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan kepada La Rama, S. Pd, M. Si selaku dosen pembimbing yang telah dengan sabar, tekun, tulus, dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama penyusunan Karya Ilmiah. Selanjutnya ucapan terimakasih penulis sampaikan pula kepada: 1. Bapak Drs. Wawan Rusmanto, M. Si selaku Kepala UPBJJ-UT Kendari yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengikuti pendidikan program studi lanjut PGSD. 2. Bapak/Ibu Dosen serta seluruh Civitas Akademik Universitas Terbuka, yang telah memberikan semangat dan dorongan moral kepada peneliti untuk menyelesaikan Karya Ilmiah ini. 3. Ibu Wa Sumia, S. Pd.I selaku Kepala Sekolah SDN 11 Napabalano Kab. Muna yang telah memberi dukungan, fasilitas, dan pelayanan administrasi dengan baik. 4. Bapak Yadin Hamiri, S. Pd yang telah bersedia meluangkan waktunya dan bersedia menjadi teman sejawat dalam pelaksanaan penelitian ini. 5. Bapak dan Ibu guru SDN 11 Napabalano Kab. Muna yang ikut membantu kelancaran penelitian.
  • 5. 5 6. Terkhusus penulis ucapkan kepada kedua orang tua tercinta ayahanda La Bomu dan ibunda Wa Kunta yang sangat berjasa dalam kehidupan dan mendoakan keberhasilan penulis dalam menyelesaikan studi. 7. Rekan-rekan mahasiswa, yang telah banyak memberikan masukan, bantuan, dan bimbingan kepada penulis selama penulisan Karya Ilmiah. 8. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Ilmiah ini. Semoga segala amal baik yang bapak, ibu, rekan-rekan berikan kepada penulis mendapat limpahan rahmat dan berkah yang hakiki dari Allah SWT dan semoga Karya Ilmiah ini bermanfaat bagi pengembangan pendidikan di tanah air. Amin. Lambiku, Mei 2014 Penulis
  • 6. 6 DAFTAR ISI JUDUL ....................................................................................................... i HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ iii PRAKATA........................................................................................................... iv DAFTAR ISI........................................................................................................ vi DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ix ABSTRAK............................................................................................................ x BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1 1. Identifikasi Masalah ............................................................. 2 2. Analisis Masalah ................................................................... 3 3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah ........................ 3 B. Rumusan Masalah......................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian.......................................................................... 5 D. Manfaat Hasil Penelitian.............................................................. 6 BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Kajian Pustaka............................................................................... 8 B. Kerangka Pikir.............................................................................. 16 C. Hipotesis Tindakan 18 BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Model Penelitian............................................................ 19 B. Setting Penelitian ……………………………………………….. 19 C. Prosedur Penelitian...................................................................... 20 D. Data dan Sumber Data……………………………………………. 21
  • 7. 7 E. Prosedur Pengumpulan Data……………………………………. 21 F. Indikator Keberhasilan Tindakan………………………………. 22 BAB IV. PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian………………………………………………….. 23 1. Deskripsi Data sebelum Tindakan…………………………… 23 2. Deskripsi Data sebelum Tindakan Siklus................................ 24 3. Deskripsi Data Tindakan Siklus I.......................................... 24 4. Deskripsi Data Tindakan Siklus II........................................ 29 B. Pembahasan.................................................................................. 35 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan................................................................................... 38 B. Saran............................................................................................. 38 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 40
  • 8. 8 DAFTAR TABEL Tabel Halaman Table 2.1 Penghitungan Skor Perkembangan pada Belajar Kooperatif 18 Table 2.2 Tingkat Penghargaan Kelompok menurut Slavin 18
  • 9. 9 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penggunaan Pembelajaran Kooperatif model STAD 22 Gambar 3.1 Tahap-Tahap Penelitian menurut Wardani (2005) 25
  • 10. 10 ABSTRAK La Joni. 2014. Meningkatkan Hasil Belajar Energi Gerak melalui Pembelajaran Kooperatif model STAD pada Siswa Kelas IV SDN 11 Napabalano Kab. Muna, Karya Ilmiah. Dibimbing oleh La Rama, S. Pd, M. Si, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah hasil belajar energi gerak siswa kelas IV SDN 11 Napabalano Kab. Muna dapat meningkat melalui pembelajaran kooperatif model STAD. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi kesulitan dalam memahami pokok bahasan energi gerak dan untuk mengetahui hasil belajar energi gerak melalui pembelajaran kooperatif model STAD pada siswa kelas IV SDN 11 Napabalano Kab. Muna. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu jika menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD, maka hasil belajar siswa kelas IV SDN 11 Napabalano Kab. Muna akan meningkat. Pendekatan yang digunakan yaitu kualitatif dengan metode penelitian tindakan kelas. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik pengamatan, wawancara, tes, angket, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara induktif. Hasil penggunaan pembelajaran kooperatif model STAD yaitu dapat mempermudah siswa dalam memahami materi energi gerak dan dapat meningkatkan hasil belajar energi gerak pada siswa kelas IV SDN 11 Napabalano Kab. Muna. Hasil tes sebelum pembelajaran yaitu 6 orang siswa memperoleh nilai 80, 8 orang memperoleh nilai 60, 4 orang memperoleh nilai 40, dan 4 orang memperoleh nilai 20. Pada hasil tes tindakan siklus I, 15 orang memperoleh nilai 7,0 keatas sedangkan 7 orang memperoleh nilai di bawah 7,0. Pada tindakan siklus II hasil belajar siswa meningkat, di mana semua siswa memperoleh nilai di atas 7,0 dengan nilai rata-rata 86,13%.
  • 11. 11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menghendaki agar guru dapat merancang dan menerapkan model pembelajaran yang memungkinkan siswa merasa senang dan tidak bosan terhadap materi yang diajarkan sehingga hasil belajarnya dapat meningkat. Namun, harapan tersebut belum sesuai dengan kenyataan yang ditemuai di lapangan. Masih banyak guru yang kurang memperhatikan kesesuaian antara model pembelajaran dengan materi yang diajarkan, akibatnya hasil belajar siswa rendah. Keadaan ini tidak bisa dibiarkan karena akan berpengaruh dengan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, pembelajaran tersebut perlu diperbaiki agar tujuan KTSP dapat tercapai. Pada pembelajaran IPA ada beberapa model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, salah satu diantaranya adalah pembelajaran kooperatif model STAD. Penerapan pembelajaran kooperatif model STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Dewi (1999) yang menyatakan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif model STAD dapat meningkatkan proporsi jawaban siswa pada tes hasil belajar. Kelebihan pembelajaran kooperatif model STAD di antaranya sebagaimana dikemukakan Arens (Asma, 2006: 26) yang menyatakan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif model STAD lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar
  • 12. 12 siswa dibandingkan dengan model pembelajaran individual yang digunakan selama ini. Selain itu, Davidson (Asma, 2006: 26) menyimpulkan bahwa: Pembelajaran kooperatif model STAD dapat meningkatkan kecakapan individu maupun kelompok dalam memecahkan masalah, meningkatkan komitmen, dapat menghilangkan prasangka buruk terhadap teman sebayanya dan siswa yang berprestasi dalam pembelajaran kooperatif ternyata lebih mementingkan orang lain, tidak bersifat kompetitif, dan tidak memiliki rasa dendam. 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil survei penulis pada bulan April 2014 melalui wawancara dengan guru dan siswa kelas IV SDN 11 Napabalano terungkap bahwa masalah yang dihadapi oleh guru kelas IV SDN 11 Napabalano dalam megajarkan IPA adalah a. Guru sulit mengajarkan pokok bahasan energi gerak pada siswa, b. siswa merasa sulit untuk memahami materi pelajaran energi gerak c. siswa merasa bosan pada saat proses pembelajaran karena guru hanya menggunakan metode ceramah, d. siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran Permasalahan di atas ditunjukkan dengan rendahnya hasil belajar mereka pada pokok bahasan energi gerak. Karena itu, disepakati bahwa pembelajaran IPA di kelas IV SDN 11 Napabalano perlu diperbaiki untuk meningkatkan hasil belajar siswa
  • 13. 13 2. Analisis Masalah Alasan guru sulit mengajarkan pokok bahasan energi gerak pada siswa adalah karena: a. guru kurang menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan, b. guru kurang memahami model pembelajaran, c. kurang pengetahuan guru tentang penggunaan model pembelajaran 3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah Masalah Untuk memperbaiki pembelajaran yang dimaksud, penulis memilih dan menerapkan pembelajaran kooperatif model STAD (Student Teams Achievement Divisions) dengan pokok bahasan energi gerak, sehingga yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran adalah siswa kelas IV SDN 11 Napabalano. Ada dua alasan penulis memilih dan menerapkan pembelajaran kooperatif model STAD dalam mengajarkan pokok bahasan energi gerak. Pertama, karena pembelajaran kooperatif model STAD dapat: (1) mempermudah siswa dalam memahami pokok bahasan energi gerak, (2) siswa dapat lebih aktif dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran, (3) siswa tidak merasa bosan dalam proses pembelajaran karena dapat belajar dan berinteraksi langsung dengan teman sebayanya. Kedua, karena berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru kelas IV SDN 11 Napabalano terungkap bahwa, dalam pembelajaran IPA di kelas IV SDN 11
  • 14. 14 Napabalano pokok bahasan energi gerak, hanya 10 dari 22 siswa kelas IV yang memperoleh nilai 70 dan sisanya memperoleh nilai di bawah 70. Alasan lain yang mendukung pentingnya penelitian ini adalah hasil observasi kegiatan pembelajaran IPA di sekolah tersebut yang masih banyak berfokus pada pengajaran yang bersifat hafalan, kurang memperhatikan aspek proses dan nilai-nilai yang menuntut siswa melakukan kegiatan dan membentuk sikap dan keterampilannya. Padahal sesuai dengan misi KTSP dan IPA sebagai body of knowledge yang mencakup aspek produk, proses, dan sikap/nilai-nilai, maka implementasi pembelajarannya perlu memperhatikan ketiga aspek tersebut secara proporsional yang mengisyaratkan pentingnya kegiatan berinquiri. Pertanyaan yang muncul apakah pembelajaran kooperatif model STAD dapat menjadi salah satu alternatif atau solusi yang tepat diterapkan dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa pada pokok bahasan energi gerak dalam upaya pemecahan masalah yang dihadapi oleh guru kelas IV SDN 11 Napabalano dalam pembelajaran IPA di kelas? Untuk menjawab pertanyaan ini, penulis akan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Energi Gerak melalui Pembelajaran Kooperatif model STAD (Student Teams Achievement Divisions) Pada Siswa Kelas IV SDN 11 Napabalano”.
  • 15. 15 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian ini, maka secara umum dapat dirumuskan masalah: Bagaimanakah peningkatan hasil belajar energi gerak pada siswa kelas IV SDN 11 Napabalano dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD? Adapun rumusan masalah khusus adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana cara mengatasi kesulitan memahami pokok bahasan energi gerak pada siswa kelas IV SDN 11 Napabalano? 2. Apakah pembelajaran kooperatif model STAD dapat meningkatkan hasil belajar energi gerak pada siswa kelas IV 11 Napabalano? Definisi Operasional 1. Hasil belajar energi gerak adalah hasil yang dicapai seseorang setelah belajar materi energi gerak yang ditandai dengan perubahan tingkat hasil belajar. 2. Pembelajaran kooperatif model STAD adalah pembelajaran kooperatif dimana siswa ditempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan empat atau lima orang siswa yang merupakan campuran menurut tingkat kinerja. C. Tujuan Penelitian Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar energi gerak pada siswa kelas IV SDN 11 Napabalano melalui pembelajaran kooperatif model STAD. Adapun tujuan khususnya adalah sebagai berikut:
  • 16. 16 1. Untuk mengatasi kesulitan dalam memahami pokok bahasan energi gerak pada siswa kelas IV SDN 11 Napabalano melalui pembelajaran kooperatif model STAD. 2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar energi gerak siswa kelas IV SDN 11 Napabalano pada pokok bahasan energi gerak melalui pembelajaran kooperatif model STAD. D. Manfaat Hasil Penelitian 1. Manfaat Teoretis a. Hasil penelitian ini diharapkan guru SD dapat memiliki pengetahuan tentang teori pembelajaran kooperatif model STAD sebagai salah satu bentuk inovasi pembelajaran di SD. b. Hasil penelitian ini diharapkan guru SD memiliki teori pembelajaran yang dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA di SD. 2. Manfaat Praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan guru SD mendapat pengalaman secara langsung menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD. b. Hasil penelitian ini diharapkan siswa mendapat kesempatan dan pengalaman belajar IPA dalam suasana yang menyenangkan, meningkatkan hasil belajar IPA tidak hanya menyangkut konsep/produk, melainkan juga menyangkut aspek-aspek proses (kerja ilmiah),
  • 17. 17 keterampilan, dan sikap/nilai dalam setting pembelajaran berbasis kooperatif. c. Hasil penelitian ini diharapkan sekolah memperoleh sumbangan inovasi pembelajaran yang secara operasional cocok dan relevan dengan nuansa pembelajaran yang diinginkan dalam penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau kurikulum 2004 di sekolah. Inovasi ini tidak hanya menyangkut modelnya tetapi juga meliputi perangkat pembelajarannya (seperti: silabus, RPP, alat evaluasi berbasis inquiri dan kinerja/perbuatan serta kerja ilmiah, format pengamatan pembelajaran, dan teknik-teknik dalam pembelajaran kooperatif) sehingga dapat menjadi contoh/acuan bagi guru-guru SD khususnya SDN 11 Napabalanoatau sekolah lain yang memerluk
  • 18. 18 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Kajian Pustaka 1. Hasil Belajar IPA a. Hakikat IPA Pengetahuan alam adalah pengetahuan tentang alam semesta dengan segala isinya. Adapun pengetahuan itu sendiri artinya segala sesuatu yang diketahui oleh manusia. Jadi, menurut Hendro Darmojo (Samatowa,1999) IPA adalah pengetahuan yang rasional dan obyektif tentang alam semesta dengan segala isinya. Lebih lanjut, Nash (Samatowa, 2006: 2) menyatakan bahwa: IPA itu adalah suatu cara atau mengamati dunia ini bersifat analisis, lengkap, cermat, serta menghubungkan antara satu fenomena dengan fenomena lain, sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang obyek yang diamatinya. b. Hasil Belajar IPA Hasil belajar IPA dikelompokkan berdasarkan hakikat IPA itu sendiri yaitu sebagai produk dan proses. Hal ini berdasarkan pendapat Hungerford (Bundu, 2006: 18) yang menyatakan bahwa IPA terbagi atas dua yaitu (1) the investigation (proses) seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, dan menyimpulkan, (2) the knowledge (produk) seperti fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori IPA. Dengan demikian, sebagai produk hasil belajar IPA berupa pemahaman terhadap fakta, konsep, prinsip, dan hukum IPA. Sebagai proses, hasil belajar IPA
  • 19. 19 berupa sikap, nilai, dan keterampilan ilmiah. Di samping itu, Sumaji (Bundu, 2006: 18) memandang hasil belajar dari dua aspek yakni: Aspek kognitif dan nonkognitif. Aspek kognitif adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan intelektual lainnya. Sedangkan aspek nonkognitif erat kaitannya dengan sikap, emosi (apektif), serta keterampilan fisik atau kerja otot (psikomotor). Dari uraian di atas, dapat diartikan bahwa hasil belajar IPA di SD hendaknya mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Penguasaan produk 2. Penguasaan proses 3. Penguasaan sikap 4. Hasil belajar IPA SD adalah segenap perubahan tingkah laku yang terjadi pada siswa dalam bidang IPA sebagai hasil mengikuti proses pembelajaran IPA. c. Hasil Belajar Energi Gerak Materi energi gerak adalah materi yang dipelajari pada semester dua kelas IV SD. Adapun tujuan pembelajaran dari pokok bahasan ini adalah agar siswa dapat menjelaskan pengertian energi gerak, siswa dapat menyebutkan 4 alat dalam membuat pesawat kertas, siswa dapat membuat pesawat kertas, siswa dapat menjelaskan hubungan antara pesawat kertas dengan energi gerak, siswa dapat menyebutkan 4 alat dalam membuat parasut, siswa dapat membuat parasut, dan siswa dapat menjelaskan hubungan antara parasut dengan energi gerak. Sedangkan indikator dari pokok bahasan ini diantaranya, siswa dapat menjelaskan pengertian
  • 20. 20 energi gerak, siswa dapat merancang pesawat kertas, siswa dapat membuat pesawat kertas, siswa dapat merancang parasut, dan siswa dapat membuat parasut. Dari sekian banyak indikator pembelajaran pada pokok bahasan energi gerak ini, penulis mencoba memotivasi siswa untuk belajar melalui pembelajaran kooperatif model STAD. Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 IPA kelas IV, materi energi gerak yaitu penerapan konsep perubahan energi gerak yang meliputi: 1. Membuat pesawat kertas. 2. Membuat parasut. 2 Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran di mana siswa belajar dalam kelompok kecil, saling membantu untuk memahami dalam belajar, memeriksa dan memperbaiki jawaban teman, serta kegiatan lainnya dengan tujuan mencapai prestasi tertinggi. Belajar belum selesai jika salah satu teman dalam kelompoknya belum menguasai bahan pelajaran. Menurut Davidson dan Karoll (1991) belajar kooperatif adalah kegiatan yang berlangsung di lingkungan belajar dalam kelompok kecil yang saling berbagi ide-ide dan bekerja secara kolaboratif untuk memecahkan masalah- masalah yang ada dalam tugas mereka. Lebih lanjut, Kooper dan Heinich (Asma, 2006: 11) menjelaskan bahwa
  • 21. 21 Pembelajaran kooperatif sebagai metode pembelajaran yang melibatkan kelompok-kelompok kecil yang heterogen dan siswa bekerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan dan tugas-tugas akademik bersama, sambil bekerja sama belajar keterampilan-keterampilan kolaboratif dan sosial. Anggota-anggota kelompok memiliki tanggung jawab dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama. Di dalam kelas kooperatif, siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang siswa. Menurut Suherman (1993) jika kelompok terlalu kecil akan mengakibatkan kesulitan dalam berinteraksi dan jika terlalu besar akan mengakibatkan kesulitan dalam melakukan koordinasi dan mencapai kesepakatan antar sesama anggota kelompok. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari siswa berkemampuan tinggi, sedang, rendah, dan jenis kelamin yang berbeda. Selama belajar secara kooperatif, siswa tetap berbeda dalam kelompoknya selama beberapa minggu atau bulan. Supaya dapat terlaksana dengan baik, siswa diberi lembar kerja yang berisi pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan. Ibrahim dkk (2000) menyatakan bahwa “metode belajar kooperatif dikembangkan untuk mencapai tiga tujuan belajar yang penting yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial”. 1. Hasil belajar akademik 2. Penerimaan terhadap keragaman 3. Pengembangan keterampilan sosial Dalam belajar kooperatif siswa tidak hanya mempelajari materi pelajaran. Mereka juga harus mempelajari keterampilan interpersonal agar dapat bekerja sama secara
  • 22. 22 produktif. Keterampilan ini dikenal sebagai keterampilan kooperatif. Laundren (Asma, 2006: 25) membagi keterampilan kooperatif ke dalam tiga tingkatan, yaitu keterampilan tingkat bawah, keterampilan tingkat menengah, dan keterampilan tingkat tinggi. 1. Keterampilan Tingkat Bawah. 2. Keterampilan Tingkat Menengah 3. Keterampilan Tingkat Mahir 3 Model STAD Model STAD adalah salah satu model belajar kooperatif yang paling sederhana, Sehingga model belajar tersebut dapat digunakan oleh guru-guru yang baru memulai menggunakan model belajar kooperatif. Slavin (1994) menyatakan bahwa dalam STAD siswa ditempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan empat atau lima orang yang merupakan campuran dari kemampuan akademik yang berbeda, sehingga dalam setiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah. Selain itu, berimbang menurut jenis kelamin. Guru menyajikan pelajaran dan kemudian siswa bekerja di dalam kelompok mereka untuk memastikan bahwa semua anggota kelompok telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya, semua siswa diberi tes tentang materi itu. Pada saat diadakan tes mereka tidak boleh saling membantu. Skor siswa dibandingkan antara skor sebelumnya dengan skor yang baru diperoleh. Skor tiap anggota kelompok ini dijumlahkan untuk
  • 23. 23 mendapatkan skor kelompok dan kelompok yang mencapai kriteria tertentu dapat diberi sertifikat atau penghargaan. Untuk kerja kelompok, peneliti memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada setiap anggota kelompok. Untuk menyelesaikan tugas kelompok, siswa mengerjakan secara berpasangan, kemudian saling mencocokkan jawabannya atau memeriksa ketepatan jawabannya dengan jawaban teman sekelompok. Bila ada siswa yang mengemukakan pertanyaan, teman sekelompoknya bertanggung jawab untuk menjawab atau menyelesaikannya, sebelum mengajukan pertanyaan kepada peneliti. Dalam kegiatan pembelajaran, penerapan belajar kooperatif Model STAD dilaksanakan melalui tahap persiapan pembelajaran, penyajian materi, belajar kelompok, pemeriksaan hasil kegiatan kelompok, tes, pemeriksaan hasil tes, dan penghargaan kelompok (Asma, 2006). a. Tahap Persiapan Pembelajaran 1) Materi 2) Menempatkan siswa dalam kelompok 3) Menentukan skor dasar b. Tahap Penyajian Materi Tahap penyajian materi ini menggunakan waktu sekitar 20-45 menit. Setiap pembelajaran dengan model ini, selalu dimulai dengan penyajian materi oleh guru. Sebelum penyajian materi, guru dapat memulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran, memberikan motivasi untuk berkooperatif, menggali pengetahuan prasyarat dan sebagainya. Dalam penyajian kelas dapat digunakan model ceramah,
  • 24. 24 tanya jawab, diskusi, dan sebagainya, disesuaikan dengan isi bahan ajar dan kemampuan pelajar. c. Tahap Kegiatan Belajar Kelompok Dalam setiap belajar kelompok digunakan lembar kegiatan, lembar tugas, dan lembar kunci jawaban masing-masing dua lembar untuk setiap kelompok, dengan tujuan agar terjalin kerja sama di antara anggota kelompoknya. Lembar kegiatan dan lembar tugas diserahkan pada saat kegiatan belajar kelompok, sedangkan kunci jawaban diserahkan setelah kegiatan kelompok selesai dilaksanakan. Setelah menyerahkan lembar kegiatan dan lembar tugas, guru menjelaskan tahapan dan fungsi belajar kelompok dari model STAD. Setiap siswa mendapat kesempatan memimpin anggota-anggota di dalam kelompoknya, dengan harapan bahwa setiap anggota kelompok termotivasi untuk memulai pembicaraan dalam diskusi. d. Tahap Pemeriksaan terhadap Hasil Kegiatan Kelompok Pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok dilakukan dengan mempresentasikan hasil kegiatan kelompok di depan kelas oleh wakil dari setiap kelompok. Pada tahap kegiatan ini, diharapkan terjadi interaksi antar anggota kelompok penyaji dengan anggota kelompok lain untuk melengkapi jawaban kelompok tersebut. Kegiatan ini dilakukan secara bergantian. Pada tahap ini pula dilakukan pemeriksaan hasil kegiatan kelompok dengan memberikan kunci jawaban, dan setiap kelompok memeriksa sendiri hasil pekerjaannya serta memperbaiki jika masih terdapat kesalahan-kesalahan. e. Tahap Siswa Mengerjakan Soal-Soal Tes secara Individual
  • 25. 25 Pada tahap ini setiap siswa harus memperhatikan kemampuannya dan menunjukkan apa yang diperoleh pada kegiatan kelompok dengan cara menjawab soal tes sesuai dengan kemampuannya. Siswa dalam tahap ini tidak diperkenankan bekerja sama. f. Tahap Pemeriksaan Hasil Tes Pemeriksaan hasil tes dilakukan oleh guru, membuat daftar skor peningkatan setiap individu, yang kemudian dimasukkan menjadi skor kelompok. Peningkatan rata-rata skor setiap individual merupakan sumbangan bagi kinerja pencapaian kelompok. g. Tahap Penghargaan Kelompok Setelah diperoleh hasil tes, kemudian dihitung skor peningkatan individual berdasarkan selisih perolehan skor tes terdahulu (skor dasar) dengan skor tes terakhir. 4. Penerapan Pembelajaran Kooperatif model STAD dalam Mengajarkan Energi Gerak Pengajaran materi energi gerak dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Persiapan Pembelajaran b. Penyajian Materi c. Kegiatan Belajar Kelompok d. Pemeriksaan Terhadap Hasil Kegiatan Kelompok e. Siswa Mengerjakan Soal-Soal Tes secara Individual f. Pemeriksaan Hasil Tes Individual
  • 26. 26 g. Penghargaan Kelompok B. Kerangka Pikir Pemecahan masalah dalam penelitian ini, peneliti melakukan tindakan perbaikan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD. Alasan peneliti menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD dalam pembelajaran energi gerak dengan sub pokok bahasan membuat pesawat kertas, karena model pembelajaran tersebut dapat membantu siswa dalam memudahkan memahami pokok bahasan energi gerak. Pencapaian proses dan hasil belajar dilakukan dalam beberapa tahap yaitu persiapan pembelajaran, penyajian materi, belajar kelompok, pemeriksaan hasil kegiatan kelompok, tes, pemeriksaan hasil tes, dan penghargaan kelompok. Berdasarkan tahap-tahap tersebut di atas, penulis akan melaksanakan proses pembelajaran dalam 2 siklus. Siklus I membahas tentang sub pokok bahasan membuat pesawat kertas, menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa, menanamkan cara kerja kelompok model STAD, menyampaikan target yang dicapai dan hambatan-hambatan yang kemungkinan dialami oleh siswa selama proses pembelajaran. Pelaksanaan tindakan siklus II direncanakan masih membahas tentang materi membuat pesawat kertas. Hal ini disebabkan apabila pada tindakan siklus I belum berhasil. Pada siklus ini, tahap-tahap yang dilakukan pada siklus I masih digunakan. Hal ini untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam memahami materi
  • 27. 27 energi gerak dengan sub pokok bahasan membuat pesawat kertas melalui pembelajaran kooperatif model STAD. Apabila pelaksanaan tindakan siklus II, hasil belajar siswa secara klasikal belum mencapai indikator yang diharapkan, maka pembelajaran dilanjutkan ke siklus III untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penggunaan Pembelajaran Kooperatif model STAD pada siswa kelas IV SDN 11 Napabalano. Masalah Energi Gerak Aspek Guru 1.Kurang menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi 2.Kurang pengetahuan guru tentang model pembelajaran Aspek siswa 1.Bosan dengan model ceramah 2.Kurang aktif dalam proses pembelajaran Persiapan Pembelajaran 1.Merancang materi yang diajarkan 2.Menempatkan siswa dalam kelompok 3.Menentukan skor dasar Penghargaan kelompok Memberikan penghargaan kelompok yang mendapat predikat super, hebat dan baik Belajar kelompok Siswa mengerjak an LKS Pemeriksa an hasil belajar kelompok Pemeriksa an hasil belajar kelompok Penyajian materi energi gerak Pemeriksa an hasil tes individu Pembelajaran Kooperatif model STAD Hasil Belajar Energi Gerak Meningkat
  • 28. 28 C. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah jika menerapkan pembelajaran kooperatif model STAD, maka akan meningkatkan hasil belajar energi gerak siswa kelas IV SDN 11 Napabalano.
  • 29. 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Model Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena peneliti berada di sekolah dari awal sampai akhir penelitian, menganalisis keadaan dan melihat kesenjangan, kemudian merumuskan rencana tindakan dan ikut melaksanakan rencana tersebut serta memantaunya. Dalam penelitian ini, peneliti berpartisipasi aktif dan terlibat langsung dalam proses penelitian semenjak awal sampai akhir penelitian serta memberikan kerangka kerja secara teratur dan sistematis tentang keefektifan belajar kooperatif model STAD dengan pokok bahasan energi gerak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena (1) peneliti melihat keefektifan pembelajaran energi gerak dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD dan (2) akan memperoleh gambaran tentang pemahaman subjek penelitian yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang datanya dinyatakan dalam bentuk verbal dan dianalisis dengan statistik non parametrik. B. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3 – 15 Mei 2014 sudah termasuk kegiatan pembelajarannya juga dan bertempat di SDN 11 Napabalano. Alasan memilih SDN 11 Napabalano karena berdasarkan hasil wawancara dan observasi penulis dengan guru mata pelajaran IPA dan siswa kelas IV SDN 11 Napabalano,
  • 30. 30 terungkap bahwa hasil belajar IPA mereka hanya 10 dari 22 orang siswa kelas IV yang memperoleh nilai 7,0 dan sisanya memperoleh nilai di bawah 7,0. Subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas IV SDN 11 Napabalano yang aktif dan terdaftar pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 dengan sasaran utama peningkatan hasil belajar IPA dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model STAD dalam pembelajaran materi pokok energi gerak pada siswa kelas IV SDN 11 Napabalano. C. Prosedur Penelitian Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam tiga siklus seperti terlihat pada gambar berikut: Gambar 3.1 Tahap-Tahap Penelitian menurut Wardani (2005) Berhasil ? Diagnosis Masalah MENYUSUN RENCANA SIKLUS II Berhasil? TINDAKAN SIKLUS 1MENYUSUN RENCANA SIKLUS I OBSERVASI SIKLUS I REFLEKSI I Analisis dan Evaluasi Belum Berhasil Simpulan TINDAKAN SIKLUS II OBSERVASI SIKLUS II REFLEKSI II Analisis dan Evaluasi Simpulan
  • 31. 31 Berdasarkan gambar di atas, maka prosedur pelaksanaan penelitian tindakan ini meliputi: (1) diagnosis masalah, (2) perencanaan, (3) pelaksanaan tindakan, (4) observasi, dan (5) refleksi dalam setiap siklus. D. Data dan Sumber Data Data yang dikumpulkan digunakan untuk menjawab masalah atau pertanyaan dalam penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Tes awal. 2. Observasi. 3. Angket. 4. Dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 11 Napabalano yang mengikuti pembelajaran kooperatif model STAD dengan pokok bahasan energi gerak dan guru mata pelajaran IPA kelas IV SDN 11 Napabalano. E. Prosedur Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data dilakukan berdasarkan bentuk data yang ingin diperoleh, yaitu melalui tes, observasi, wawancara, dan angket. 1. Tes dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang pemahaman siswa terhadap pokok bahasan energi gerak. 2. Observasi dilakukan untuk mengamati kesesuaian antara pelaksanaan tindakan dan perencanaan yang telah disusun dan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tindakan dapat menghasilkan perubahan yang sesuai dengan yang dikehendaki.
  • 32. 32 3. Angket diberikan kepada semua siswa kelas IV SDN 11 Napabalano yang menjadi subjek penelitian dengan tujuan untuk memperoleh respon siswa terhadap belajar kooperatif model STAD pokok bahasan energi gerak. Angket diberikan setelah kegiatan pembelajaran selesai. 4. Dokumentasi dilakukan sebagai bukti bahwa penelitian ini benar dilakukan. F. Indikator Keberhasilan Tindakan Indikator keberhasilan dalam penelitian ini dilihat dari dua aspek yaitu aspek guru dan aspek siswa. Keberhasilan guru dapat dilihat pada kemampuan mengimplementasikan perencanaan pembelajaran energi gerak dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model STAD. Sedangkan kriteria keberhasilan dari aspek siswa dapat dilihat pada proses pembelajaran dan hasil yang dicapai dalam belajar energi gerak, di mana secara individu hasil belajar energi gerak siswa kelas IV SDN 11 Napabalano mencapai 7,0. Setiap jenis objek yang dinilai diklasifikasikan dan ditentukan kecenderungan kategori seperti pada kriteria standar yang diungkapkan Nurkancana (1986: 39) menyatakan bahwa ”tingkat penguasaan 90% - 100% dikategorikan sangat tinggi, 80% - 89% dikategorikan tinggi, 65% - 79% dikategorikan sedang, 55% - 64% dikategorikan rendah dan 0% - 54% dikategorikan sangat rendah
  • 33. 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian 1. Deskripsi Data Sebelum Tindakan Pada hari Kamis, 24 April 2014 peneliti menemui kepala sekolah, guru kelas IV SDN 11 Napabalano untuk membicarakan rencana penelitian. Pada pertemuan tersebut kepala sekolah memberi izin pelaksanaan penelitian dan mempersilahkan berhubungan langsung dengan guru kelas IV dalam menetapkan jadwal pelaksanaan tes awal dan rencana tindakan penelitian. Dalam diskusi antara peneliti dan guru kelas IV disepakati bahwa tes awal dilaksanakan pada hari Rabu, 26 April 2014 mulai pukul 08.30-09.00 WIB. Tes awal diikuti oleh siswa kelas IV SDN 11 Napabalano yang berjumlah 22 orang. Pada pelaksanaan tes awal, peneliti dibantu guru kelas IV. Hasil tes awal menunjukkan bahwa 6 orang memperoleh nilai 80, 8 orang mendapat nilai 60, 4 orang mendapat nilai 40 dan 4 orang mendapat nilai 20. Pada hari Rabu, 28 April 2014 peneliti membicarakan hasil tes awal dengan guru kelas IV SDN 11 Napabalano. Pada kesempatan yang sama disepakati juga bahwa pelaksanaan tindakan siklus I dimulai pada hari Sabtu, 3 Mei 2014. Berdasarkan hasil tes awal yang diperoleh siswa selanjutnya dimasukkan dalam format pembentukan kelompok STAD. Dari format tersebut dapat dilihat pada
  • 34. 34 kelompok mana seorang siswa berada. Berdasarkan format pembentukan kelompok diperoleh 5 kelompok yang masing-masing beranggotakan 4 dan 5 orang siswa. Rencana pelaksanaan pembelajaran untuk setiap tindakan siklus telah disusun dan telah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran, digunakan lembar pengamatan. Pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran dalam penelitian ini melibatkan seorang teman sejawat yang merupakan guru kelas IV SDN 11 Napabalano. 2. Deskripsi Data Tindakan Siklus Dalam pelaksanaan tindakan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai guru. Tahap-tahap pembelajaran siklus disesuaikan dengan tahap-tahap pembelajaran yang berdasarkan pada pembelajaran kooperatif model STAD. Deskripsi pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar energi gerak melalui pembelajaran kooperatif model STAD disajikan sebanyak 2 siklus. Adapun perincian setiap tindakan pembelajaran adalah sebagai berikut 3 Deskripsi Data Tindakan Siklus I a. Perencanaan Tindakan Siklus I Materi pembelajaran yang dilaksanakan pada tindakan siklus I adalah membuat pesawat kertas. Pada awal pembelajaran siswa diingatkan kembali tentang bahan-bahan yang digunakan dan cara membuat pesawat kertas. Pembelajaran tindakan siklus I dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.
  • 35. 35 Tujuan pembelajaran pada sub pokok bahasan ini adalah siswa dapat menjelaskan pengertian energi gerak, menyebutkan 4 alat yang digunakan dalam membuat pesawat kertas, menjelaskan cara membuat pesawat kertas, membuat pesawat kertas, dan hubungan pesawat kertas dengan energi gerak. Evaluasi yang diberikan adalah memberikan tes secara lisan dan tertulis. Secara lisan siswa diberi pertanyaan tentang alat-alat pembuatan pesawat kertas dan cara-cara membuat pesawat kertas serta dapat menjelaskan hubungannya dengan energi gerak. Sedangkan secara tertulis diberi pertanyaan berdasarkan hasil prakteknya dalam membuat pesawat kertas. Pelaksanaan pembelajaran ini memerlukan alat peraga. Untuk itu peneliti menyiapkan kertas tulis, pensil, penggaris, dan gunting. Sebelum siswa bekerja dalam kelompok, guru terlebih dahulu mempresentasikan di depan kelas. Sesuai dengan tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran kooperatif model STAD, pelaksanaan tindakan dimulai dengan mempersiapkan pembelajaran. Dalam mempersiapkan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti adalah (1) merancang materi sedemikian rupa untuk pembelajaran secara berkelompok, (2) menempatkan siswa ke dalam kelompok, (3) menentukan skor berdasarkan kemampuan akademiknya sehingga ada yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Selain itu berimbang menurut jenis kelamin. Skor dasar diambil dari hasil tes pengetahuan awal dan nilai siswa pada semester sebelumnya. Setelah mempersiapkan materi pembelajaran, guru mata pelajaran IPA dan teman sejawat mengamati jalannya pembelajaran. Pengamat melaksanakan tugas pengamatan sesuai lembar pengamatan.
  • 36. 36 Selain lembar pengamatan peneliti juga menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan alat peraga kertas tulis, pensil, penggaris, dan gunting. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I Tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 3 Mei 2014 mulai pukul 10.55-12.05 WIB. Pembelajaran untuk tindakan siklus I berlangsung selama 70 menit atau 2 jam pelajaran. Pada awal pelaksanaan kelompok dengan model STAD, guru dan siswa mendiskusikan tentang ketentuan-ketentuan yang berlaku di dalam kelompok kooperatif. c. Hasil Observasi Tindakan Siklus I Pembelajaran tindakan siklus I diamati oleh seorang teman sejawat yakni guru kelas IV SDN 11 Napabalano. Hasil pengamatan teman sejawat adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan Awal a. Peneliti mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam kepada siswa. b. Peneliti mengajak siswa untuk berdoa sebelum belajar. c. Peneliti mengecek kehadiran siswa. d. Peneliti menyampaikan materi yang akan dibahas dan menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. e. Peneliti memunculkan rasa ingin tahu siswa. 2. Kegiatan Inti a. Peneliti menyajikan/menyampaikan materi pembelajaran.
  • 37. 37 b. Siswa diberi LKS. Mereka bekerja dalam kelompok yang sudah ditentukan sebelumnya dan mendiskusikannya secara kelompok. c. Peneliti mendorong siswa agar meminta bantuan kepada teman kelompok sebelum meminta bantuan kepada guru. d. Peneliti mengelilingi dan singgah pada setiap kelompok untuk membetulkan jika terjadi kesalahan dalam membuat pesawat kertas. e. Peneliti mendorong siswa agar meminta bantuan kepada teman kelompok sebelum meminta bantuan kepada guru. f. Peneliti memberi bantuan kepada kelompok yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugasnya. g. Wakil dari masing-masing kelompok melaporkan hasil pekerjaannya di depan kelas secara bergantian. 3. Kegiatan Akhir a. Peneliti meminta siswa membuat rangkuman materi pembelajaran energi gerak dengan sub pokok bahasan membuat pesawat kertas. b. Peneliti memberi tindak lanjut kepada siswa. c. Peneliti mengajak siswa untuk berdoa. d. Peneliti mengucapkan salam. Pada pelaksanaan pembelajaran tindakan siklus I ini, hasil tes formatif siswa diperiksa setelah pembelajaran selesai. Hal ini disebabkan waktu yang ditetapkan tidak mencukupi yaitu hanya 70 menit atau dua jam pelajaran. Sedangkan penghargaan kelompok diberikan pada saat masuk tindakan siklus II.
  • 38. 38 Terhadap kegiatan siswa, pengamat melaporkan sebagai berikut. 1. Siswa aktif dalam menggunakan alat peraga. 2. Sebagian siswa kurang memperhatikan penjelasan guru ataupun teman kelompoknya, bahkan terlihat beberapa orang siswa yang main-main pada waktu proses belajar mengajar. 3. Terdapat kelompok yang tidak mau menerima pendapat anggota kelompok lain. 4. Tidak mendorong anggota kelompoknya untuk memberikan kontribusi terhadap tugas kelompok. 5. Siswa dapat membuat pesawat kertas dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan peneliti. 6. Siswa memberi respon senang dan merupakan hal yang baru terhadap proses pembelajaran, cara belajar, cara guru mengajar serta suasana kelas yang menyenangkan. 7. Tidak menyelesaikan tugas pada waktunya. d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I Pembelajaran tindakan siklus I difokuskan pada pembuatan pesawat kertas. Pembelajaran dilaksanakan dengan menetapkan pembelajaran kooperatif model STAD. Untuk memperoleh data tentang pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan pengamatan, tes, dan dokumentasi. Hasil pengamatan, tes, dan dokumentasi selama pelaksanaan tindakan dianalisis dan didiskusikan dengan pengamat sehingga diperoleh hal-hal sebagai berikut:
  • 39. 39 1. Penyajian pada tahap presentasi untuk memperagakan pembuatan pesawat kertas tidak berjalan sebagaimana yang telah direncanakan. 2. Siswa merasa senang mengerjakan LKS dengan alat peraga yang berupa kertas tulis, pensil, penggaris, dan gunting yang sebelumnya tidak pernah diberikan. 3. Penggunaan alat peraga kertas, pensil, penggaris, dan gunting sangat menarik perhatian siswa. 4. Penggunaan alat peraga kertas, pensil penggaris, dan gunting memudahkan siswa untuk memahami materi yang dipelajari. 5. Pada saat siswa diminta membuat pesawat kertas dengan menggunakan ukuran, siswa mengalami kesulitan karena hal ini baru pertama kali dilakukan. Setelah siswa diberi bimbingan oleh peneliti, akhirnya siswa dapat mengerjakan sendiri. 6. Setelah mempraktekkan pembuatan pesawat kertas, siswa tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal LKS tetapi dalam mengerjakan soal tes formatif masih terdapat siswa yang belum mengerti tentang materi tersebut. 7. Hasil tes tindakan siklus I menunjukkan bahwa masih ada siswa yang belum mengerti materi yang diajarkan dan nilai mereka masih kurang atau belum mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu 7,0. 4. Deskripsi Data Tindakan Siklus II a. Perencanaan Tindakan Siklus II Hasil analisis dan refleksi pada tindakan siklus I menunjukkan bahwa 15 orang siswa kelas IV yang memperoleh nilai 7,0 ke atas sedangkan 7 orang
  • 40. 40 memperoleh nilai di bawah 7,0, karena itu pembelajaran dilanjutkan dengan tindakan siklus II untuk memperbaiki pembelajaran tindakan siklus I. Pembelajaran tindakan siklus II diberikan agar hasil belajar siswa dapat meningkat sesuai yang diharapkan dan meningkatkan keterampilan kooperatif pembelajaran tindakan siklus II ini dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Tujuan pembelajaran ini adalah siswa dapat menjelaskan pengertian energi gerak, siswa dapat menyebutkan 5 alat dalam membuat parasut, siswa dapat membuat parasut, siswa dapat menjelaskan hubungan antara parasut dengan energi gerak, dan dapat meningkatkan kerja sama siswa dalam belajar berkooperatif untuk mencapai hasil belajar yang diharapkan. Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran selain tujuan, pembelajaran juga memuat materi pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, alat dan sumber serta kegiatan pembelajaran. Seperti pada tindakan siklus I, dalam pelaksanaan tindakan siklus II, kedua pengamat melakukan pengamatan sesuai lembar pengamatan yang disiapkan peneliti. Peneliti juga menyediakan LKS, soal tes, alat peraga berupa plastik, penggaris, tali rafia, kayu, dan gunting. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 Mei 2014 pukul 07.05- 08.15 WIB. Pembelajaran pada tindakan siklus II berlangsung selama 70 menit atau 2
  • 41. 41 jam pelajaran. Dalam pelaksanaan tindakan siklus II ini, peneliti tetap sebagai guru seperti halnya dalam tindakan siklus I. Kegiatan pada tahap STAD merupakan kegiatan penting yaitu siswa bekerja dalam kelompok dan setiap anggota kelompok diberi LKS. LKS memuat materi pembelajaran tentang membuat parasut. Anggota kelompok mengerjakan tugasnya sesuai LKS yang diberikan dengan menggunakan alat peraga yang telah disediakan yaitu berupa plastik, penggaris, tali rafia, kayu, dan gunting. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama dan sesudah kegiatan belajar kelompok untuk mengerjakan LKS, dapat dianalisis beberapa hal berikut: 1. Siswa senang mengikuti pelajaran dengan materi energi gerak. 2. Siswa senang mengikuti langkah-langkah pembelajaran kooperatif model STAD. 3. Siswa mudah memahami materi yang diajarkan. 4. Dalam kelompok tetap terjadi pembagian kerja, semua anggota kelompok saling bekerja sama dalam membuat parasut dan mengerjakan LKS. 5. Anggota kelompok memberikan kontribusi terhadap tugas kelompok. 6. Anggota kelompok memperhatikan dan menerima pendapat anggota kelompok lain. 7. Setelah pesawat kertas selesai, siswa berlomba-lomba melemparkan parasut yang telah mereka buat kemudian mengamatinya dan mengerjakan soal yang ada dalam LKS. 8. Siswa tidak merasa terbebani selama belajar dalam kelompok dan kelihatan menikmati pekerjaannya.
  • 42. 42 9. Peneliti tidak menemukan pertentangan yang dapat mengakibatkan kelompok tidak dapat bekerja sama. 10. Menyelesaikan tugas pada waktunya. 11. Keinginan untuk mencapai kesuksesan kelompok juga tampak, dimana antara anggota kelompok saling mengingatkan jika ada anggota kelompok yang tidak serius belajar. Rangkaian kegiatan selanjutnya adalah peneliti memberikan tes individual/tes formatif kepada siswa. Soal tes individual/tes formatif II dapat dilihat pada lampiran 8. Hasil tes individual menggambarkan bahwa semua siswa kelas IV SDN 11 Napabalano menguasai dengan baik materi energi gerak dengan sub pokok bahasan membuat parasut. Hal ini ditunjukkan dengan nilai yang mereka peroleh telah mencapai indikator yang telah ditentukan yaitu 7,0. c. Hasil Observasi Tindakan Siklus II Sebagaimana halnya tindakan siklus I, tindakan siklus II diamati seorang teman sejawat yaitu guru kelas IV. Hasil pengamatan dalam pembelajaran tindakan siklus II telah melaksanakan tugas sebagai berikut: 1. Kegiatan Awal a. Peneliti mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam kepada siswa. b. Peneliti mengajak siswa untuk berdoa sebelum belajar. c. Peneliti mengecek kehadiran siswa. d. Peneliti menyampaikan materi yang akan dibahas dan menginformasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
  • 43. 43 e. Peneliti memotivasi siswa dengan cara memunculkan rasa ingin tahu siswa. 2. Kegiatan Inti a. Peneliti menyampaikan materi pembelajaran tentang cara membuat parasut. b. Peneliti memberikan contoh dengan menggunakan alat peraga berupa plastik, penggaris, tali rafia, kayu, dan gunting. c. Siswa belajar dalam kelompok untuk mengerjakan LKS. d. Peneliti mendorong siswa agar meminta bantuan kepada teman kelompok sebelum meminta bantuan pada guru. e. Peneliti mengelilingi dan singgah pada masing-masing kelompok untuk memberikan bantuan pabila tejadi kesalahan konsep dalam mengerjakan LKS. f. Wakil dari masing-masing kelompok melaporkan hasil pekerjaannya di depan kelas secara bergantian. g. Peneliti mengevluasi siswa dengan cara memberikan tes individu/tes formatif. 3. Kegiatan Akhir a. Peneliti meminta siswa untuk membuat rangkuman materi pelajaran. b. Peneliti memotivasi siswa. c. Peneliti mengajak siswa berdoa sebelum mengakhiri pertemuan. d. Peneliti mengucapkan salam kepada siwa. Pada pelaksanaan tindakan siklus II ini, hasil tes formatif siswa diperiksa setelah pembelajaran selesai. Hal ini disebabkan waktu yang ditentukan tidak mencukupi yaitu hanya 70 menit. Sedangkan penghargaan kelompok diberikan pada saat masuk pembelajaran IPA selanjutnya.
  • 44. 44 Terhadap kegiatan siswa, pengamat melaporkan sebagai berikut. 1. Siswa aktif menggunakan alat peraga. 2. Siswa tampak aktif mendengarkan penjelasan guru dan belajar dalam kelompok. 3. Siswa memberi respon baik tentang kegiatan pembelajaran yaitu mereka senang terhadap materi pelajaran, cara belajar, cara guru mengajar, serta suasana belajar yang menyenangkan. 4. Siswa masih berminat untuk mengikuti pelajaran seperti yang telah diajarkan peneliti. d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II Pembelajaran tindakan siklus II difokuskan pada pembuatan parasut. Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model STAD. Untuk memperoleh data tindakan siklus II dilakukan pengamatan, tes, dan angket. Hasil pengamatan, tes, dan angket selama tindakan, dianalisis dan didiskusikan dengan pengamat sehingga diperoleh hal-hal berikut: 1. Presentasi materi berjalan sesuai yang direncanakan. Siswa merasa senang mengerjakan LKS dengan menggunakan alat peraga berupa plastik, penggaris, tali rafia, kayu, dan gunting. 2. Penggunaan alat peraga dalam kelompok yang berupa plastik, penggaris, tali rafia, kayu, dan gunting sangat menarik perhatian siswa. 3. Siswa tidak mengalami kesulitan membuat parasut. 4. Berdasarkan hasil kerja kelompok yaitu membuat parasut, siswa dapat mengerjakan soal tes dengan baik.
  • 45. 45 5. Hasil tes tindakan siklus II menunjukkan bahwa semua siswa kelas IV SDN 11 Napabalano memperoleh nilai sesuai indikator yang ditetapkan yaitu 7,0. Berdasarkan pengamatan, tes, wawancara, dan angket, tujuan pembelajaran yang diharapkan dari pembelajaran kooperatif model STAD telah tercapai. Upaya penggunaan alat peraga berupa plastik, penggaris, tali rafia, kayu, dan gunting dalam membuat parasut dan mengerjakan soal-soal tes selama proses pembelajaran siklus II telah berhasil dengan baik. Hal ini dapat ditunjukkan dengan pencapaian ketuntasan hasil belajar siswa di mana semua siswa kelas IV SDN 11 Napabalano memperoleh nilai di atas 7,0. Dengan demikian, pembelajaran dalam penelitian ini dianggap selesai. B. Pembahasan Sebelum melaksanakan pembelajaran, peneliti memberikan tes pengetahuan awal yang diikuti oleh siswa kelas IV SDN 11 Napabalano yang berjumlah 22 orang. Tes pengetahuan awal dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan siswa terhadap materi energi gerak. Selain itu, untuk menentukan skor dasar dalam pembelajaran model STAD. Selanjutnya peneliti menempatkan siswa ke dalam kelompok. Proses pembentukan kelompok. Proses pembentukan kelompok dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan untuk menghemat waktu. Jumlah anggota kelompok ditetapkan sebanyak 4 sampai 5 orang siswa. Alasan ditetapkan 4 sampai 5 orang dalam satu kelompok karena jika ukuran
  • 46. 46 kelompok terlalu banyak sulit bagi setiap siswa untuk mengemukakan pendapat dan melakukan kerja sama dan jika ukuran kelompok terlalu kecil interaksi sesama anggota kelompok akan sangat terbatas. Hal ini sesuai dengan pendapat Suherman (1993) bahwa jika kelompok terlalu kecil akan mengakibatkan kesulitan dalam berinteraksi dan jika terlalu besar akan mengakibatkan kesulitan dalam melakukan koordinasi dan mencapai kesepakatan antar sesama anggota kelompok. Lebih lanjut Slavin (1994) menyatakan bahwa dalam STAD, siswa ditempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran akademik yang berbeda, sehingga dalam setiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah. Pada tindakan siklus I, peneliti menyajikan materi energi gerak sub pokok bahasan membuat pesawat kertas dengan menggunakan alat peraga berupa kertas tulis, pensil, penggaris, dan gunting. Penggunaan alat peraga tersebut mempermudah siswa dalam mengerjakan LKS, memperlancar kerja kelompok, dan mempermudah siswa mengerjakan tes formatifnya. Hal ini dapat dilihat dari temuan peneliti pada tindakan siklus I bahwa 1) siswa aktif dalam menggunakan alat peraga kertas tulis, pensil, penggaris, dan gunting, 2) penggunaan alat peraga mempermudah siswa untuk memahami materi energi gerak sub pokok bahasan membuat pesawat kertas, 3) siswa dapat membuat pesawat kertas dengan mengikuti langkah-langkah pembelajaran STAD, 4) hasil tes tindakan siklus I meningkat. Berdasarkan hasil pengamatan, dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa pada tindakan siklus I meningkat. 15 orang yang memperoleh nilai 7,0 ke atas dan 7
  • 47. 47 orang yang memperoleh nilai di bawah 7,0 (75%). Adanya siswa yang memperoleh nilai di bawah 7,0 karena terdapat beberapa kendala yaitu 1) sebagian siswa kurang memperhatikan penjelasan guru ataupun teman kelompoknya, 2) terdapat kelompok yang tidak mau menerima pendapat anggota kelompok lain, 3) peneliti kurang memperhatikan siswa yang mempunyai masalah dalam menerima materi energi gerak sub pokok bahasan membuat pesawat kertas dan pengelolaan kelas kurang efektif. Oleh karena itu, pembelajaran dilanjutkan pada siklus II untuk meningkatkan hasil belajar energi gerak siswa kelas IV SDN 11 Napabalano. Pada tindakan siklus II, peneliti membahas materi energi gerak dengan sub pokok bahasan membuat parasut dengan menggunakan alat peraga berupa plastik, tali rafia, mistar, kayu, dan gunting. Penggunaan alat peraga tersebut mempermudah siswa dalam mengerjakan LKS dan mengerjakan tes formatifnya. Pada saat proses pembelajaran, peneliti memfokuskan perhatian kepada siswa yang memperoleh nilai di bawah 7,0 tanpa mengabaikan siswa yang memperoleh nilai 7,0 ke atas. Peneliti juga lebih menguasai kelas sehingga keadaan kelas dapat terkontrol secara efektif. Berdasarkan hasil pengamatan, menunjukkan bahwa hasil belajar meningkat. Secara klasikal siswa kelas IV SDN 11 Napabalanomemperoleh nilai 86,13% dan secara individu siswa memperoleh nilai 7,0 ke atas dan sudah mencapai indikator yang telah ditetapkan. Dengan demikian, pembelajaran ini dianggap selesai.
  • 48. 48 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Cara mengatasi kesulitan memahami pokok bahasan energi gerak pada siswa kelas IV SDN 11 Napabalano yaitu dilakukan pembelajaran kooperatif model STAD. 2. Hasil belajar energi gerak siswa kelas IV SDN 11 Napabalano mengalami peningkatan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD dan mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu 7,0. B. Saran-saran Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran yang perlu disampaikan adalah sebagai berikut: 1. Pihak guru dan pemerhati pendidikan atau pihak yang berkecimpung dalam dunia pendidikan disarankan untuk memberikan sosialisasi tentang bagaimana penerapan pembelajaran kooperatif model STAD dalam pembelajaran IPA kepada guru maupun sekolah. 2. Pihak guru IPA disarankan untuk menerapkan pembelajaran kooperatif model STAD dalam pembelajaran energi gerak maupun pada pembelajaran IPA lainnya.
  • 49. 49 3. Pihak sekolah disarankan untuk memberikan apresiasi kepada guru IPA agar lebih inovatif dan kreatif dalam pembelajaran IPA serta memperbanyak literatur bagi perkembangan pembelajaran guru maupun calon guru di sekolah dasar. 4. Pihak peneliti lain disarankan untuk lebih mengembangkan penelitiannya dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model STAD pada materi-materi lain dalam mata pelajaran IPA.
  • 50. 50 DAFTAR PUSTAKA Abimanyu, Soli & Samad, Sulaiman. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar. Asma Nur. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Depdiknas. Bundu Patta. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah. Jakarta: Depdiknas. Davidson, N & Karoll, D.L. 1991. An Overview of Research on Cooperatif Learning Related to Mathematics. New York: Holt Rinehart and Winston. Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Depdiknas. Dewi, I. 1999. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif dengan Menggunakan Mini Lab untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Tesis tidak diterbitkan. Surabaya: Program Pascasarjana IKIP Surabaya. Ibrahim, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Univercity Press. Nurkancana. 1989. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Usaha Nasional. Samatowa Usman. 2006. Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. Slavin, R. E. 1995. Cooperatif Learning. Bostom: Allyn and Bacon. _______________. 1994. Educational Psychologi Theory and Practice. Fourth Edition Massachusets: Allyn and Bacon. Suherman, E. 1993 Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Matematika. Jakarta: Dirjen Dikdasmen BPPG SLTP D-III. Wardani. 2005. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
  • 51. 51 Lampiran 1: Tes Awal TES AWAL Pokok Bahasan : Energi Gerak Sub Pokok Bahasan : Membuat Pesawat Kertas Waktu : 30 Menit Nama : Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Energi gerak adalah… a. Benda yang bergerak b. Gaya benda c. Kecepatan benda d. Gerakan yang terjadi karena adanya dorongan 2. Di bawah ini adalah bahan-bahan untuk membuat pesawat kertas, kecuali… a. Kertas tulis b. Botol plastik c. Pensil d. Gunting 3. Di bawah ini yang tidak termasuk cara pembuatan pesawat kertas adalah… a. Melipat kertas b. Membentuk kepala model pesawat dengan cara melipat c. Tidak melipat kertas d. Melipat kembali kertas ke arah luar sehingga terbentuk sayap model pesawat yang melebar 4. Bahan-bahan untuk membuat parasut adalah… a. Air, korek api, plastisin,kaleng bekas, dan baling-baling kertas. b. Plastik, gunting, tali rafia, dan kayu.
  • 52. 52 c. Penggaris, gunting, kertas tulis, dan pensil. d. (a dan b) benar 5. Di bawah ini yang tidak termasuk cara pembuatan parasut adalah… a. Menggunting plastik berbentuk persegi b. Mengikat setiap sudut plastik c. Melipat kertas d. Melipat plastik
  • 53. 53 Lampiran 2: Skor Awal Siswa kelas IV SDN 11 Napabalano Skor Tes Awal Siswa Kelas IV SDN 11 Napabalano No Kode Siswa Skor Soal Total % Nomor Soal 1 2 3 4 5 1 AA 0 20 20 20 0 60 60 2 AG 0 20 0 0 20 40 40 3 AJ 0 20 20 20 20 80 80 4 AM 0 20 0 0 0 20 20 5 AR 0 20 20 20 20 80 80 6 AY 0 0 20 0 0 20 20 7 AW 20 20 20 0 20 80 80 8 FD 0 20 20 20 0 60 60 9 FH 0 20 20 0 0 40 40 10 FE 20 20 20 0 0 60 60 11 IA 0 20 20 20 0 60 60 12 II 20 20 20 0 20 80 80 13 IM 0 20 20 0 20 60 60 14 MS 0 20 20 20 20 80 80 15 PM 0 0 0 0 20 20 20 16 PW 0 0 20 0 20 40 40 17 RA 20 20 20 0 0 60 60 18 RT 20 20 20 0 0 60 60 19 RE 20 20 20 0 20 80 80 20 RV 0 20 20 20 0 60 60 21 RW 0 20 20 0 0 40 40 22 SW 0 20 0 0 0 20 20
  • 54. 54 Lampiran 3: Pengelompokkan Siswa dalam STAD Pengelompokkan Belajar Kooperatif Model STAD Tingkat Kemampuan Rangking Nama Siswa Kelompok Kelompok Tinggi 1 Mey Sarah I 2 Renaldi II 3 Ian Ismi III 4 Ayu Wulandari IV 5 Fadel V Kelompok Sedang 6 Amar Wahyu I 7 Auli Antisari II 8 Putri Wardani III 9 Risto Vorus IV 10 Putriani Muhtar V 11 Reski Wahyudin I 12 Ratna II 13 Isra Mahendra III 14 Iis Angraini IV 15 Ferdiansyah V 16 Azis Rajiun IV 17 Ahmad Jayadi V Kelompok Rendah 18 Adel Gita I 19 Amaludin II 20 Rivan Agustan III 21 Fahri IV 22 Sri Wahyuni V
  • 55. 55 Lampiran 4 Lembaran Pengamatan Aktivitas Guru Dan Siswa Dalam KBM Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Nama Peneliti : La Joni Materi Pokok : Energi Gerak Hari/Tanggal :Sabtu, 3 Mei 2014 Sub Pokok Bahasan : Pukul : Petunjuk Pengisian: Amatilah aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Kemudian isilah lembaran pengamatan dengan prosedur sebagai berikut: 1. Pengamatan ditujukan untuk kelompok semua kelompok. 2. Setiap 5 menit pengamat melakukan pengamatan aktivitas siswa dan aktivitas guru yang dominan dan berikutnya pengamat memberikan tanda (√) pada kategori pengamatan sesuai pada baris dan kolom yang tersedia. Kategori Pengamatan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa 1. Menjelaskan materi dengan ceramah 2. Menjelaskan materi dengan alat peraga/ kelengkapan 3. Mengamati kegiatan siswa 4. Memberikan petunjuk/bimbingan 5. Memberi motivasi 6. Mengajukan pertanyaan 7. Perilaku yang tidak relevan dengan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) 1. Mendengarkan/memperhatikan penjelasan dari guru/teman 2. Membaca (buku dan LKS) 3. Bekerja dengan menggunakan alat peraga/ kelengkapan 4. Menulis (yang relevan dengan KBM) 5. Berdiskusi/bertanya antara siswa dan guru 6. Berdiskusi/bertanya antara siswa 7. Mengkomunikasikan hasil kelompok 8. Merangkum jawaban teman kelompok 9. Perilaku yang tidak relevan dengan KBM
  • 56. 56 No Nama Peneliti : La Joni 1 √ √ √ √ 2 √ √ √ √ 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4 √ √ √ √ 5 √ √ √ 6 √ √ √ √ √ √ √ √ 7 √ N o Kelompok I Kelompok II Kelompok III Kelompok IV Kelompok V 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 7 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 8 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9 √ √ √ √ √ √ √ Pengamat, YADIN HAMIRI, S. Pd
  • 57. 57 Lampiran 5 Lembaran Pengamatan Keterampilan Kooperatif Siswa Mata Pelajaran : IPA Nama Peneliti : La Joni Materi Pokok : Energi Gerak Hari/Tanggal : Sabtu, 3 Mei 2014 Sub Pokok Bahasan : Membuat Pesawat Kertas Pukul : 10.55-12.05 Petunjuk: 1. Pengamatan ditujukan pada semua kelompok. 2. Pengamat memberikan tanda cek ( √ ) pada kategori keterampilan kooperatif yang terjadi. N o Keterampilan Kooperatif Klmpk I Klmpk II Klmpk III Klmpk IV Klmpk V 1 Berada dalam tugas a. Terlibat aktif dalam tugas kelompok √ √ √ √ √ b. Meneruskan tugas yang menjadi tanggung jawabnya √ √ √ √ √ 2 Mengambil giliran dan berbagi tugas a. Bersedia menerima tugas √ √ √ b. Memberi kepercayaan kepada teman dalam menyelesaikan tugas √ √ √ c. Bekerjasama dalam kelompok dan bersedia membantu teman dalam menyelesaikan tugas √ √ √ √ √ 3 Mendorong partisipasi memotivasi teman untuk memberi pendapat/ide √ √ √ √ √ 4 Mendengarkan dengan aktif a. Memperhatikan informasi/penjelasan/pendapat yang disampaikan teman kelompok/guru √ √ √ √ √ b. Menghargai pendapat teman √ √ √ 5 Bertanya pada teman/ guru √ √ √ √ √ Pengamat YADIN HAMIRI, S. Pd, S. Pd
  • 58. 58 Lampiran 6 Lembaran Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran Kooperatif Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Nama Peneliti : La Joni Materi Pokok : Energi Gerak Hari/Tanggal: Sabtu, 10 Mei 2014 Sub Pokok Bahasan : Membuat Pesawat Kertas Pukul : 10.55-12.05 Petunjuk : Daftar pengelolaan pembelajaran berikut berdasarkan prinsip pembelajaran kooperatif yang dilakukan guru di dalam kelas. Beri tanda cek (√) sesuai pada kolom yang tersedia No . Aspek yang diamati Penilaian 1 2 3 4 I. Persiapan Membagi siswa pada kelompok kooperatif √ II. Persentase kelas 1. Pendahuluan a. Menginformasikan tentang pembelajaran √ b. Memunculkan rasa ingin tahu/memotivasi siswa √ c. Mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan awal / prasyarat √ 2. Menjelaskan materi yang mendukung tugas yang akan diselesaikan dalam kelompok √ III. Kegiatan kelompok 1. Melatih keterampilan kooperatif a. Berada dalam tugas √ b. Mengambil giliran dan berbagi tugas √ c. Mendorong partisipasi √ d. Mendengar dengan aktif √ e. Bertanya √ 2. Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran √ 3. Mendorong siswa agar meminta bantuan kepada teman sekelompok sebelum meminta bantuan kepada guru √ 4. Memberi bantuan pada kelompok yang mengalami kesulitan dengan menggunakan scaffolding √ 5. Memberi umpan balik √ IV. Penutup 1. Membimbing siswa membuat rangkuman √ 2. Mengajukan pertanyaan formatif √ V Pengelolaan waktu √
  • 59. 59 VI. Teknik bertanya √ VI I. Pengalaman suasana kelas 1. Siswa antusias √ 2. Guru antusias √ Keterangan: Pengamat; 1. Sangat Tidak Baik 2. Tidak Baik 3. Baik 4. Sangat Baik YADIN HAMIRI, S. Pd, S. Pd
  • 60. 60 Lampiran 7 Respon Siswa Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar Mata Pelajaran : I PA Nama Siswa : Materi Pokok : Energi Gerak Hari/Tanggal : Sub Pokok Bahasan : Pukul : Petunjuk : 1. Untuk no. I dan II Beri tanda cek ( √ ) sesuai pada kolom yang tersedia 2. Untuk no. III dan IV tuliskan di tempat yang tersedia. No. Uraian senang Tidak senang Tidak berpendapat I Bagaimana pendapatmu mengenai 1. Materi pelajaran 2. Lembaran kerja siswa 3. Suasana kelas 4. Cara belajar 5. Cara guru mengajar II Bagaimana pendapatmu mengenai 1. Materi pelajaran 2. Lembaran kerja siswa 3. Suasana kelas 4. Cara belajar 5. Cara guru mengajar III. Apakah anda berminat untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar berikutnya seperti yang telah anda ikuti? (ya/tidak/tidak berpendapat). IV. Bagaimana komentar anda tentang Lembaran Kerja Siswa (LKS)? (jelas/tidak jelas/tidak berpendapat).
  • 61. 61 Lampiran 8: Rencana Pelaksanaan Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 Mata Pelajaran : IPA Pokok Bahasan : Energi Gerak Sub Pokok Bahasan : Membuat Pesawat Kertas Kelas/Semester : IV/II Alokasi Waktu : 70 Menit (2 x 35 Menit) Hari/Tanggal : Sabtu, 3 Mei 2014 STANDAT KOMPETENSI Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari- hari. KOMPETENSI DASAR Membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahan energi gerak akibat pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/baling-baling/pesawat kertas/parasut. INDIKATOR 1. Menjelaskan pengertian energi gerak 2. Merancang pesawat kertas 3. Membuat pesawat kertas TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian energi gerak 2. Siswa dapat menyebutkan 4 alat dalam membuat pesawat kertas 3. Siswa dapat membuat pesawat kertas 4. Siswa dapat menjelaskan hubungan antara pesawat kertas dengan energi gerak
  • 62. 62 MATERI POKOK Energi gerak METODE PEMBELAJARAN 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Praktikum 4. Kerja kelompok 5. Penugasan LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Awal (  10 menit) a. Mengucapkan salam. b. Hening sejenak (berdo, a) untuk memusatkan perhatian. c. Mengecek kehadiran siswa. d. Menyampaikan materi yang akan dipelajari tentang membuat pesawat kertas. e. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. f. Membagi siswa ke dalam 5 kelompok. g. Memberikan motivasi untuk berkooperatif. h. Menggali pengetahuan prasyarat siswa. 2. Kegiatan Inti (  45 menit) a. Peneliti menyajikan materi pelajaran tentang membuat pesawat kertas sekaligus memperagakan cara membuat pesawat kertas. b. Menyerahkan lembar kegiatan (LKS) kepada setiap kelompok. c. Menjelaskan tahapan pembelajaran model STAD. d. Mendorong siswa agar meminta bantuan kepada teman kelompok sebelum meminta bantuan kepada guru. e. Peneliti berkeliling dan singgah di setiap kelompok untuk melihat perkembangan siswa.
  • 63. 63 f. Peneliti membetulkan konsep siswa yang salah dalam membuat parasut. g. Wakil dari setiap kelompok melaporkan hasil pekerjaannya di depan kelas secara bergantian, kemudian kelompok lain menanggapinya. h. Peneliti memberikan kunci jawaban kepada kelompok, kemudian anggota kelompok mencocokkan jawabannya sesuai dengan kunci jawaban. i. Peneliti memberikan tes kepada semua siswa, kemudian siswa mengerjakannya secara individu. j. Peneliti memeriksa hasil tes siswa. k. Peneliti memberikan pengahargaan terhadap kelompok yang memperoleh penghargaan. 3. Kegiatan Akhir (  15 menit) a. Guru meminta siswa membuat rangkuman materi pembelajaran energi gerak dengan sub pokok bahasan membuat pesawat kertas. b. Guru memotivasi siswa. c. Guru memberi tindak lanjut. d. Guru mengajak siswa berdoa sebelum mengakhiri pertemuan. e. Guru menucapkan salam. ALAT DAN SUMBER 1. Alat a. Kertas tulis b. Pensil c. Penggaris d. Gunting 2. Sumber a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 b. Buku paket Sains kelas IV
  • 64. 64 PENILAIAN 1. Prosedur penilaian : Proses dan hasil 2. Bentuk penilaian : Tertulis dan lisan 3. Aspek yang dinilai : Keaktifan, ketelitian, keberanian
  • 65. 65 LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Materi : Membuat Pesawat Kertas Nama Siswa : Kelompok : Indikator 1. Menjelaskan pengertian energi gerak 2. Merancang pesawat kertas 3. Membuat pesawat kertas Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian energi gerak 2. Siswa dapat menyebutkan 4 alat dalam membuat pesawat kertas 3. Siswa dapat membuat pesawat kertas 4. Siswa dapat menjelaskan hubungan antara pesawat kertas dengan energi gerak Tugas Praktekkan cara membuat pesawat kertas Kelengkapan 1. Kertas tulis 2. Pensil 3. Penggaris 4. Gunting Cara Kerja 1. Sediakan kertas bahan pembuat model pesawat berukuran 15 cm x 20 cm. 2. Lipatlah kertas seperti pada gambar 1.
  • 66. 66 3. Bentuklah kepala model pesawat dengan cara melipat seperti pada gambar 2. 4. Lipat kembali ke arah luar sehingga tebentuk sayap model pesawat yang melebar. Lihat gambar 3. 5. Lemparkan model pesawat yang telah dibuat, kemudian amati gerakannya. Pertanyaan 1. Apa yang terjadi pada model pesawat kertas ketika dilemparkan? 2. Apa fungsi sayap pesawat? 3. Mengapa bagian depan pesawat dibuat runcing? 4. Dapatkah pesawat melayang jika dilempar tebalik? 5. Dapatkah pesawat melayang jika sayapnya diperkecil? 6. Apa yang menyebabkan pesawat mebelok ketika melayang?
  • 67. 67 TES FORMATIF 1 Pokok Bahasan : Energi Gerak Sub Pokok Bahasan : Membuat Pesawat Kertas Waktu : 30 Menit Nama : Petunjuk: Kerjakanlah soal dibawah ini dengan benar dan tepat! 1. Apakah pengertian energi gerak? 2. Sebutkan 4 alat yang digunakan dalam membuat pesawat kertas! 3. Jelaskan 4 cara dalam membuat pesawat kertas! 4. Jelaskan hubungan antara pesawat kertas dengan energi gerak! 5. Jelaskan secara singkat perubahan energi gerak!
  • 68. 68 Lampiran 9: Rencana Pelaksanaan Siklus II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2 Mata Pelajaran : IPA Pokok Bahasan : Energi Gerak Sub Pokok Bahasan : Membuat Parasut Kelas/Semester : IV/II Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (70 Menit) Hari/Tanggal : Sabtu, 10 Mei 2014 STANDAR KOMPETENSI Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari- hari KOMPETENSI DASAR Membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahan energi gerak akibat pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/baling-baling/pesawat kertas/parasut INDIKATOR 1. Merancang parasut 2. Membuat parasut TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat menyebutkan 4 alat dalam membuat parasut 2. Siswa dapat membuat parasut 3. Siswa dapat menjelaskan hubungan parasut dengan energi gerak
  • 69. 69 MATERI POKOK Energi gerak METODE PEMBELAJARAN 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Kerja kelompok 4. Praktikum 5. Penugasan LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Awal (  10 menit) a. Mengucapkan salam b. Hening sejenak (berdoa) untuk memusatkan perhatian c. Mengabsen kehadiran siswa d. Meyampaikan materi yang akan dipelajari dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai e. Guru memunculkan rasa ingin tahu siswa f. Guru membentuk siswa ke dalam kelompok 2. Kegiatan Inti (  45 menit) a. Guru menyajikan/menyampaikan materi pelajaran tentang membuat parasut b. Siswa diberi LKS. Mereka bekerja dalam kelompok yang sudah ditentukan sebelumnya dan mendiskusikannya secara kelompok c. Guru mendorong siswa agar meminta bantuan kepada teman kelompok sebelum bertanya kepada guru d. Anggota kelompok yang sudah menguasai diminta menjelaskan pada anggota kelompoknya sampai anggota dalam kelompok itu mengerti atau memahami materi yang diajarkan e. Masing-masing kelompok mempraktekkan pembuatan parasut
  • 70. 70 f. Guru mengelilingi dan singgah pada setiap kelompok untuk membetulkan jika terjadi kesalahan dalam membuat parasut g. Wakil dari setiap kelompok melaporkan hasil kerja kelompoknya secara bergantian di depan kelas h. Guru memberi tes/pertanyaan kepada seluruh siswa yang dikerjakan secara individu. Pada saat menjawab tes, teman kelompok tidak boleh membantu i. Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang memperoleh nilai tinggi 3. Kegiatan Akhir (  15 menit) a. Guru meminta siswa membuat rangkuman materi pembelajaran energi gerak dengan sub pokok bahasan membuat parasut b. Guru memotivasi siswa c. Guru memberi tindak lanjut d. Guru mengajak siswa untuk berdoa sebelum mengakhiri pertemuan e. Guru mengucapkan salam ALAT DAN SUMBER 1. Alat a. Plastik b. Tali rafia c. Penggaris d. Kayu e. Gunting 2. Sumber a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 b. Buku paket Sains kelas IV
  • 71. 71 PENILAIAN 1. Prosedur penilaian : Proses dan hasil 2. Bentuk penilaian : Tertulis dan lisan 3. Aspek yang dinilai : Keaktifan, ketelitian, keberanian
  • 72. 72 LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATERI : ENERGI GERAK SUB POKOK BAHASAN : MEMBUAT PARASUT NAMA SISWA : KELOMPOK : Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menyebutkan 4 bahan pembuatan parasut 2. Siswa dapat merancang parasut 3. Siswa dapat membuat parasut Tugas Siswa mempraktekkan pembuatan parasut Kelengkapan 1. Plastik 4. Tali rafia 2. Penggaris 5. Gunting 3. Kayu Cara Kerja 1. Guntinglah plastik berbentuk persegi berukuran 50 x 50 cm. 2. Ikatlah setiap sudut plastik dengan tali. 3. Ikatlah potongan kayu secukupnya pada tali parasut. 4. Lipatlah lembar plastik (parasut) dan lempar ke atas. Amati yang terjadi. 5. Guntinglah plastik berbentuk persegi berukuran 40cm x 40cm dan 60cm x 60cm. 6. Ulangi langkah 2 dan 3. Pertanyaan 1. Apa yang terjadi saat parasut dilempar ke atas? 2. Saat dua parasut dilempar secara bersamaan, parasut mana yang lebih cepat sampai ke tanah? Mengapa?
  • 73. 73 TES FORMATIF 2 BAHASAN : ENERGI GERAK SUB POKOK BAHASAN : MEMBUAT PARASUT WAKTU POKOK : NAMA : Petunjuk: Kerjakanlah soal dibawah ini dengan tepat! 1. Sebutkan 5 alat yang digunakan dalam membuat parasut! 2. Sebutkan 3 cara dalam membuat parasut! 3. Jelaskan hubungan antara parasut dengan energi gerak!
  • 74. 74 Lampiran 10 Hasil LKS Kelompok Setiap Siklus No Nama Siswa Kelompok Siklus I Siklus II LKS LKS 1 Mey Sarah I 95 100 2 Amar Wahyu 3 Reski Wahyudin 4 Adel Gita 1 Renaldi II 95 100 2 Aulia Antisari 3 Ratna 4 Amaluddin 1 Ian Ismi III 85 95 2 Putri Wardani 3 Isra Mahendra 4 Rivan Agustan 1 Ayu Wulandari IV 80 95 2 Risto Vorus 3 Iis Anggraini 4 Fahri 5 Aziz Rajiun 1 Fadel V 80 95 2 Putriani muhtar 3 Ferdiansyah 4 Sri Wahyuni 5 Ahmad Jayadi
  • 75. 75 Lampiran 11: Poin Peningkatan Individu Rata-Rata Poin Peningkatan Individu Setiap Siklus No. Nama Siswa L/P Siklus I Siklus II Skor Dsr Skor Tes Skor Kemjun Skor Dsr Skor Tes Skor Kemjun 1 Mey Sarah P 80 90 20 90 100 30 2 Amar Wahyu L 20 60 30 60 85 30 3 Reski Wahyudin L 40 65 30 65 75 30 4 Adel Gita P 40 70 30 70 80 20 5 Renaldi L 80 95 30 95 100 30 6 Aulia Antisari P 60 70 20 70 85 30 7 Ratna P 60 80 30 80 90 20 8 Amaluddin L 20 50 30 50 75 30 9 Ian Ismi P 80 95 30 95 95 10 10 Putri Wardani P 40 60 30 60 80 30 11 Isra Mahendra L 60 70 20 70 80 20 12 Rivan Agustan L 60 80 30 80 85 20 13 Ayu Wulandari P 80 90 20 90 95 20 14 Risto Vorus L 60 70 20 70 80 20 15 Iis Anggraini P 60 75 30 75 80 20 16 Fahri L 40 65 30 65 80 30 17 Aziz Rajiun L 80 95 30 95 100 30 18 Fadel L 60 80 30 80 90 20 19 Putriani Muhtar P 20 60 30 60 85 30 20 Ferdiansyah L 60 75 30 75 80 20 21 Sri Wahyuni P 20 60 30 60 75 30 22 Ahmad Jayadi L 80 95 30 95 100 30 JUMLAH 1650 1895 RATA-RATA 75% 86,13%
  • 76. 76 Lampiran 12 DAFTAR HASIL KELOMPOK Nama kelompok: I ANGGOTA KELOMPOK Siklus Keterangan I II 1. Mey Sarah 20 30 2. Amar Wahyu 30 30 3. Reski Wahyudin 30 30 4. Adel Gita 30 20 Nilai Total Kelompok 110 110 Nilai Rata-Rata Kelompok 27,5 27,5 55 13,75 Predikat Kelompok Baik Kelompok: II ANGGOTA KELOMPOK Siklus Keterangan I II 1. Renaldi 30 30 2. Aulia Antisari 20 30 3. Ratna 30 20 4. Amaluddin 30 30 Nilai Total Kelompok 110 110 Nilai Rata-Rata Kelompok 27,5 27,5 55 13,75 Predikat Kelompok Baik
  • 77. 77 Kelompok: III ANGGOTA KELOMPOK Siklus Keterangan I II 1. Ian Ismi 30 10 2. Putri Wardani 30 30 3. Isra Mahendra 20 20 4. Rivan Agustan 30 20 Nilai Total Kelompok 110 80 Nilai Rata-Rata Kelompok 27,5 20 47,5 11,87 Predikat Kelompok Baik Kelompok: IV ANGGOTA KELOMPOK Siklus Keterangan I II 1. Ayu Wulandari 20 20 2. Risto Vorus 20 20 3. Iis Anggraini 30 20 4. Fahri 30 20 5. Aziz Rajiun 30 30 Nilai Total Kelompok 130 110 Nilai Rata-Rata Kelompok 26 22 48 9,6 Predikat Kelompok Baik Nama kelompok: V
  • 78. 78 ANGGOTA KELOMPOK Siklus Keterangan I II 1. Fadel 30 20 2. Putriani Muhtar 30 30 3. Ferdiansyah 30 20 4. Sri Wahyuni 30 30 5. Ahmat Jayadi 30 10 Nilai Total Kelompok 150 110 Nilai Rata-Rata Kelompok 30 22 52 10,4 Predikat Kelompok Baik
  • 79. 79 Lampiran 13 Hasil Tes Siswa Setiap Siklus N o Nama Siswa L / P Kel om pok Tindakan Siklus I Tindakan Siklus II Tindakan Siklus III S. Das ar S. Tes S. K L KS S. Das ar S. Tes S. K L KS S. Das ar S. Tes S. K LK S 1 Mey Sarah P I 80 90 20 90 95 20 95 100 30 2 Amar Wahyu L 20 60 30 60 80 30 80 85 20 3 Reski Wahyudin L 40 65 30 65 80 30 80 75 10 4 Adel Gita p 40 70 30 70 85 30 85 80 10 Jumlah 110 Su per Jumlah 110 Su per Jumlah 70 Heb atRata-rata 27,5 Rata-rata 27,5 Rata-rata 17,5 1 Renaldi L II 80 95 30 95 100 30 100 100 30 2 Aulia Antisari P 60 70 20 70 75 20 75 85 20 3 Ratna P 60 80 30 80 85 20 85 90 20 4 Amaludin L 20 50 30 50 75 30 75 75 20 Jumlah 110 Su per Jumlah 100 He bat Jumlah 90 Heb atRata-rata 27,5 Rata-rata 25 Rata-rata 22,5 1 Ian Ismi P II 80 95 30 95 95 20 95 95 20 2 Putri Wardani P 40 60 30 60 75 30 75 80 20 3 Isra Mahendra L 60 70 20 70 80 20 80 80 20 4 Rivan Agustan L 60 80 30 80 80 20 80 85 20 Jumlah 110 Su per Jumlah 90 He bat Jumlah 80 Heb atRata-rata 27,5 Rata-rata 22,5 Rata-rata 20 1 Ayu Wulandari P IV 80 90 20 90 95 20 95 95 20 2 Risto Vorus L 60 70 20 70 75 30 75 80 20 3 Iis Angraini P 60 75 30 75 80 20 80 80 20 4 Fahri L 40 65 30 65 70 20 70 80 20 5 Aziz Rajiun L 80 95 30 95 100 30 100 100 30 Jumlah 130 Su per Jumlah 100 He bat Jumlah 110 Heb atRata-rata 26 Rata-rata 24 Rata-rata 22 1 Fadel L V 60 80 30 80 85 20 85 90 20 2 Putriani Muhtar P 20 60 30 60 75 30 75 85 20 3 Ferdiansyah L 60 75 30 75 80 20 80 80 20 4 Sri Wahyuni P 20 60 30 60 70 20 70 75 20 5 Ahmad Jayadi L 80 95 30 95 100 30 100 90 10 Jumlah 150 Su per Jumlah 120 He bat Jumlah 90 Heb atRata-rata 30 Rata-rata 24 Rata-rata 18
  • 80. 80 SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : LA JONI NIM : 822 175 924 UPBJJ-UT : Menyatakan bahwa : Nama : YADIN HAMIRI, S. Pd Tempat Mengajar : SDN 11 Napabalano Guru Kelas : IV Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran, yang merupakan tugas mata kuliah PDGK 4904 Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP). Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya. Lambiku, 2014 Yang membuat pernyataan Teman sejawat Mahasiswa, YADIN HAMIRI, S. Pd LA JONI NIP. 19691231 199504 1 004 NIM. 822 175 924