SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
DOSEN : SAAD ABDUH,S.Kep, M.Kes
TUGAS : INDIVIDU KMB
OLEH
NAMA : JAINUDIN
NIM : 11.11 . 913
TINGKAT : II B (DUA B)
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nyalah, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Makalah Medikal
Bedah dengan judul : “Alergi Makanan” tepat pada waktunya
Dalam penyusunan, pelaksanaan dan penyelesaian Makalahini penulis awalnya
mengalami banyak hambatan dan kesulitan, namun berkat adanya bantuan, bimbingan,
arahan, maupun petunjuk dari berbagai pihak sehingga Makalah ini terselesaikan. Olehnya itu
dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas doa
dan motivasi dari berbagai pihak maupun pribadi yang telah memberikan dukungannya
dalam bentuk apapun
Akhirnya penulis hanya bisa berharap, semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak. Amin.
Wassalamualaikum wr.wb
Raha, 25 Oktober 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..................................................................................................
Daftar Isi ...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................
B. Tujuan Penulisan.........................................................................
C. Rumusan Masalah.......................................................................
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Defenisi Alergi Makanan ............................................................
B. Etiologi........................................................................................
C. Patofisiologi ................................................................................
D. Mekanisme imunologi ...............................................................
E. Manifestasi Klinik.......................................................................
F. Diagnosa......................................................................................
G. Penatalaksanaan ..........................................................................
H. Pencegahan..................................................................................
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV PENUTU[P
A. Kesimpulan ................................................................................
B. Saran .........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alergi sudah sejak lama menjadi persoalan yang merepotkan manusia. Dahulu kala
alergi dianggap sebagai kutukan dewa yang dijatuh pada batok kepala orang. Karena sifatnya
yang herediter, alergi dianggap kutukan yang turun temurun. Kini alergi memang tidak lagi
dianggap sebagai kutukan, tapi sebegitu jauh ternyata belum banyak berhasil diungkapkan
liku-likunya.
Alergi makanan adalah respon abnormal tubuh terhadap suatu makanan yang
dicetuskan oleh reaksi spesifik pada sistem imun dengan gejala yang spesifik pula.Alergi
makanan juga merupakan kumpulan gejala mengenai banyak organ dan sistem tubuh yang
ditimbulkan oleh alergi terhadap bahan makanan..
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui defenisi alergi makanan
2. Untuk mengetahui klasifikasi alergi makanan
3. Untuk mengetahui mekanisme imunologi reaksi alergi
4. Untuk mengetahui patogenesis alergi makanan
5. Untuk mengetahui diagnosa dan perjalanan penyakit alergi makanan
6. Untuk mengetahui cara penatalaksanaannya
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimksud dengan alergi makanan ?
2. Jelaskan klasifikasi alergi makanan !
3. Jelaskan mekanisme imunologi reaksi alergi !
4. Jelaskan patogenesis alergi makanan !
5. Jelaskan diagnosa dan perjalanan penyakit alergi makanan !
6. Jelaskan cara penatalaksanaannya
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Defenisi
Alergi makanan merupakan reaksi kepekaan yang terjadi pada bagian-bagian tertentu
dari tubuh manusia terhadap beberapa jenis makan tertentu. Alergi makanan merupakan salah
satu masalah yang penting karena makanan merupakan suatu zat yang mutlak diperlukan
tubuh.
Gejala yang timbul dari alergi makanan disebabkan oleh makanan yang masuk
melalui oral (mulut) maupun melalui suntikan. Sedangkan intoleransi makanan terjadi jika
setelah pemasukan makanan tertentu dan tidak terjadi jika makanan diberikan melalui
suntikan. Intoleransi makanan biasanya disebabkan oleh defisiensi atau kekurangan suatu
enzim dalam tubuh, gangguan pencernaan maupun reaksi psikologis.
B. Etiologi
Terdapat 3 faktor penyebab terjadinya alergi makanan,yaitu :
1. faktor genetik (keturunan)
Alergi dapat diturunkan dari orang tua atau kakek atau nenek pada penderita. Bila
ada orang tua, keluarga atau kakek/nenek yang menderita alergi kita harus
mewaspadai tanda alergi pada anak sejak dini. Bila ada salah satu orang tua yang
menderita gejala alergi maka, dapat menurunkan resiko pada anak sekitar 17- 40%.
Bila kedua orang tua alergi maka resiko pada anak meningkat menjadi 53- 70%
2. imaturitas usus (ketidakmatangan saluran cerna)
Imaturitas usus secara fungsional (misalnya dalam fungsi-fungsi : asam lambung,
enzym-enzym usus) maupun fungsi-fungsi imunologis (misalnya:IgA sekretorik)
memudahkan penetrasi alergen makanan.
3. pajanan alergi yang kadang memerlukan faktor pencetus, seperti; faktor fisik
(dingin, panas, hujan), faktor psikis (sedih, stress) atau beban latihan (lari, olah raga).
C. Patofisiologi
Terjadinya alergi makanan :
1. Pada paparan awal, alergen dikenali oleh sel penyaji antigen untuk selanjutnya
mengekspresikan pada sel-T.Kemudian, Sel-T tersensitisasi dan akan merangsang
sel-B menghasilkan antibodi dari berbagai subtipe.
2. Alergen yang intak diserap oleh usus dalam jumlah cukup banyak dan mencapai
sel-sel pembentuk antibodi di dalam mukosa usus dan organ limfoid usus,yang
pada anak atopi cenderung terbentuk IgE lebih banyak.Selanjutnya terjadi
sensitisai sel mast pada saluran cerna, saluran nafas dan kulit. Kombinasi alergen
dengan IgE pada sel mast bisa terjadi pada IgE yang telah melekat pada sel mast
atau komplek IgE.
D. Mekanisme Imunologi Reaksi Alergi Makanan
Reaksi imunologis tubuh mempengaruhi timbulnya alergi terhadap makanan. Reaksi
ini melibatkan imunoglobulin, yaitu protein yang membantu dalam respon kekebalan
tubuh, tepatnya Imonuglobulin E (IgE) yang membentuk respon imun tubuh. Respon
imun yang muncul dalam reaksi alergi melalui dua tahap, yaitu tahap sensitisasi
alergen dan tahap elisitasi.
D. Diagnosa
1. Gangguan saluran cerna dengan diare dan atau mual muntah
2. Reaksi karena kontaminan dan bahan-bahan aditif, misalnya : bahan pewarna dan
pengawet, histamin (pada ikan), serotonin (pisang, tomat), triptamin (tomat),
tiramin (keju) dan sebagainya.
3. Reaksi psikol
E. Manifetasi Klinis
Gejala klinis alergi makanan biasanya mengenai berbagai organ sasaran
seperti kulit, saluran nafas, saluran cerna, mata, telinga, saluran vaskuler. Organ
sasaran bisa berpindah-pindah, gejala sering kali sudah dijumpai pada masa bayi.
Makanan tertentu bisa menyebabkan gejala tertentu pada seseorang anak, tetapi pada
anak lain bisa menimbulkan gejala lain.
Pada seseorang makanan yang satu bisa mempunyai organ sasaran yang lain dengan
makanan yang lain, misalnya udang menyebabkan urtikaria, sedangkan kacang tanah
menyebabkan sesak nafas. Susu sapi bisa menimbulkan gejala alergi pada saluran
nafas, saluran cerna, kulit dan anafilaksis.
F. Penatalaksanaan
Ø Identifikasi alergen dan eliminasi :
- Diet eliminasi/provokasi adalah untuk diagnostik. Bila alergen telah diketemukan
maka harus dihindari sebaik mungkin dan makanan-makanan yang tergolong
hipoalergenik dipakai sebagai pengganti.
- Pada bayi dari keluarga atopik, disarankan menunda pemberian makanan makanan
yang dikenal sebagai makanan alergenik utama, dengan cara :
Eliminasi susu sapi sampai usia 1 tahun
Eliminasi telur sampai usia 18-24 bulan
Eliminasi kacang-kacangan dan ikan sampai usia 3 tahun
Ø Menghindari Penyebab / Pencetus.
Menghindari makanan yang menjadi penyebab alergi merupakan hal yang
paling utama dalam penanganan alergi makanan.
G. Pencegahan
Alergi tidak bisa disembuhkan, tapi dengan pencegahan yang efektif akan
mengendalikan frekuensi dan intensitas serangan, penggunaan obat, jumlah hari
absen sekolah, serta membantu memperbaiki kualitas hidup.
Pemberian ASI sangat dianjurkan. Pada bayi yang melakukan eliminasi makanan
dan mendapat ASI, maka ibu juga harus pantang makanan penyebab alergi.
Dengan eliminasi sebelumnya, alergi susu sapi menghilang pada kebanyakan
kasus pada umur 2 tahun.
Makan di restoran kurang aman dan dianjurkan selalu membaca label bahan-
bahan makanan jika membeli makanan jadi.
Desensitisasi pada alergi makanan tidak dilakukan sebab reaksinya hebat dan
sedikit sekali bukti-bukti kerberhasilannya. Andaikata berhasil, selama
desensitisasi penderita juga tetap harus menyingkirkan makanan penyebab
serangan alergi itu
BAB III
PEMBAHASAN
Makanan merupakan salah satu penyebab reaksi alergi yang berbahaya. Seperti
alergen lain, alergi terhadap makanan dapat bermanifestasi pada salah satu atau berbagai
organ target: kulit (urtikaria, angiodema, dermatitis atopik), saluran nafas (rinitis, asma),
saluran cerna (nyeri abdomen, muntah, diare), dan sistem kardiovaskular (syok anafilaktik)..
Urtikaria akibat alergi makanan biasanya timbul setelah 30-90 menit setelah makan dan
biasa disertai gejala lain seperti diare, mual, kejang perut, hidung buntu, bronkospasme,
hingga gangguan vaskular. Semua gejala ini diperantarai oleh IgE.
Hampir setiap jenis makanan memiliki potensi untuk menimbulkan reaksi alergi.
Alergen dalam makanan terutama berupa protein yang terdapat di dalamnya. Namun, tidak
semua protein dalam makanan mampu menginduksi produksi IgE. Penyebab tersering alergi
pada orang dewasa adalah kacang-kacangan, ikan, dan kerang. Sedangkan penyebab alergi
tersering pada anak adalah susu, telur, kacang-kacangan, ikan, dan gandum. Sebagian besar
alergi hilang setelah pasien menghindari makanan tersebut, dan melakukan eliminasi
makanan, kecuali terhadap kacang-kacangan, ikan, dan kerang cenderung menetap atau
menghilang setelah jangka waktu yang sangat lama.
Bila gejala alergi telah muncul maka perlu dilakukan pengobatan terhadap gejala yang
timbul. Misalnya dengan pemberian obat antihistamin untuk mengatasi gejala pada kulit,
saluran cerna, asma, bersin dan rasa tidak enak pada hidung. Bila gejala yang timbul sangat
berat, segeralah membawa pasien tersebut ke dokter atau rumah sakit terdekat.
Berikut beberapa tips seputar menghindari makanan penyebab alergi :
o Usahakan mengetahui jenis kandungan makanan atau minuman yang akan anda
santap, baca labelnya dengan teliti.
o Berhati-hatilah saat makan di restoran, warung, atau pada acara kenduri. Jika ada
makanan yang mengandung bahan yang membuat anda alergi, hindarilah.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alergi makanan merupakan penyebab tersering penyakit alergi pada anak usia
dini. Alergi makanan mempunyai aspek yang penting pada tumbuh kembang anak
terutama dalam penatalaksanaan diet penghindaran makanan alergen yang mungkin
diperlukan untuk tumbuh kembangnya. Pada dasarnya semua makanan mempunyai
potensi untuk menimbulkan alergi tetapi mempunyai derajat alergenitas yang berbeda.
Umumnya sebagian besar penderita alergi makanan akan kehilangan reaktivitas
terhadap beberapa jenis makanan sejalan bertambahnya usia. Berbagai cara
diusahakan untuk mencegah serta mengobatai alergi makanan, diantaranya adalah
dengan penghindaran makanan hiperalergenik sejak trimester kehamilan, pendekatan
nutrisi misalnya dengan pemberian fraksi peptida yang dapat ditoleransi usus atau
dengan pemberian probiotik untuk mencegah atau menekan reaksi inflamasi.
B. Saran
Makalah ini belum mencapai kesempurnaan. Olehnya itu, penulis mengharapkan
kritik atau masukan – masukan yang positif untuk membangun makalah ini agar lebih
baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Baskoro, Ari. Soegiarto, Gatot. Effendi, Chairul. Konthen, P.G. 2007. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FKUI.
http://www.anneahira.com/pencegahan-penyakit/alergi.com
http://ummusalma.wordpress.com/2007/02/17/alergi-makanan/
http://www.pediatrik.com/pkb/20060220-k5ms69-pkb.pdf

Contenu connexe

Similaire à ALERGI MAKANAN

alergi susu
alergi susualergi susu
alergi susuBoyolali
 
Mekanisme Terjadinya Alergi Makana.docx
Mekanisme Terjadinya Alergi Makana.docxMekanisme Terjadinya Alergi Makana.docx
Mekanisme Terjadinya Alergi Makana.docxNettyKilay
 
Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas. Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas. ari saputra
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIPERSENSITIVITAS.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIPERSENSITIVITAS.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIPERSENSITIVITAS.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIPERSENSITIVITAS.pptxSiskaRahmawati10
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoidAsuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoidMarito Simanungkalit
 
ALERGI MAKANAN kuliah 21.pptx
ALERGI MAKANAN kuliah 21.pptxALERGI MAKANAN kuliah 21.pptx
ALERGI MAKANAN kuliah 21.pptxssuser1b74ca
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brTeye Onti
 
Kelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptx
Kelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptxKelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptx
Kelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptxSelvitriRahayu
 
MAKALAH FARMAKOTERAPI I KELOMPOK 6-d.pdf
MAKALAH FARMAKOTERAPI I KELOMPOK 6-d.pdfMAKALAH FARMAKOTERAPI I KELOMPOK 6-d.pdf
MAKALAH FARMAKOTERAPI I KELOMPOK 6-d.pdfanitasrilestari1
 
EIPP_Imun_alergi.ppt
EIPP_Imun_alergi.pptEIPP_Imun_alergi.ppt
EIPP_Imun_alergi.pptIsmiFarah1
 

Similaire à ALERGI MAKANAN (20)

alergi susu
alergi susualergi susu
alergi susu
 
Mekanisme Terjadinya Alergi Makana.docx
Mekanisme Terjadinya Alergi Makana.docxMekanisme Terjadinya Alergi Makana.docx
Mekanisme Terjadinya Alergi Makana.docx
 
Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas. Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas.
 
alergi makanan.ppt
alergi makanan.pptalergi makanan.ppt
alergi makanan.ppt
 
Reaksi alergi
Reaksi alergiReaksi alergi
Reaksi alergi
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIPERSENSITIVITAS.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIPERSENSITIVITAS.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIPERSENSITIVITAS.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIPERSENSITIVITAS.pptx
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Saad alergi obat AKPER PEMKAB MUNA
Saad alergi obat AKPER PEMKAB MUNA Saad alergi obat AKPER PEMKAB MUNA
Saad alergi obat AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoidAsuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
 
Sap gastropati-angga
Sap gastropati-anggaSap gastropati-angga
Sap gastropati-angga
 
ALERGI MAKANAN kuliah 21.pptx
ALERGI MAKANAN kuliah 21.pptxALERGI MAKANAN kuliah 21.pptx
ALERGI MAKANAN kuliah 21.pptx
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
Nefritis
NefritisNefritis
Nefritis
 
Immunologi: Hipersensitivitas
Immunologi: Hipersensitivitas Immunologi: Hipersensitivitas
Immunologi: Hipersensitivitas
 
Kelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptx
Kelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptxKelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptx
Kelompok 2 Reaksi Alergi _ Farmakoterapi 2 (2).pptx
 
Askep lupus
Askep lupusAskep lupus
Askep lupus
 
MAKALAH FARMAKOTERAPI I KELOMPOK 6-d.pdf
MAKALAH FARMAKOTERAPI I KELOMPOK 6-d.pdfMAKALAH FARMAKOTERAPI I KELOMPOK 6-d.pdf
MAKALAH FARMAKOTERAPI I KELOMPOK 6-d.pdf
 
Makalah tentang alergi obat
Makalah tentang alergi obatMakalah tentang alergi obat
Makalah tentang alergi obat
 
EIPP_Imun_alergi.ppt
EIPP_Imun_alergi.pptEIPP_Imun_alergi.ppt
EIPP_Imun_alergi.ppt
 
Hipersensitivitas Tipe I
Hipersensitivitas Tipe IHipersensitivitas Tipe I
Hipersensitivitas Tipe I
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

ALERGI MAKANAN

  • 1. DOSEN : SAAD ABDUH,S.Kep, M.Kes TUGAS : INDIVIDU KMB OLEH NAMA : JAINUDIN NIM : 11.11 . 913 TINGKAT : II B (DUA B)
  • 2. KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat limpahan rahmat dan karunia-Nyalah, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Makalah Medikal Bedah dengan judul : “Alergi Makanan” tepat pada waktunya Dalam penyusunan, pelaksanaan dan penyelesaian Makalahini penulis awalnya mengalami banyak hambatan dan kesulitan, namun berkat adanya bantuan, bimbingan, arahan, maupun petunjuk dari berbagai pihak sehingga Makalah ini terselesaikan. Olehnya itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas doa dan motivasi dari berbagai pihak maupun pribadi yang telah memberikan dukungannya dalam bentuk apapun Akhirnya penulis hanya bisa berharap, semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin. Wassalamualaikum wr.wb Raha, 25 Oktober 2012 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI Kata Pengantar .................................................................................................. Daftar Isi ........................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................ B. Tujuan Penulisan......................................................................... C. Rumusan Masalah....................................................................... BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Defenisi Alergi Makanan ............................................................ B. Etiologi........................................................................................ C. Patofisiologi ................................................................................ D. Mekanisme imunologi ............................................................... E. Manifestasi Klinik....................................................................... F. Diagnosa...................................................................................... G. Penatalaksanaan .......................................................................... H. Pencegahan.................................................................................. BAB III PEMBAHASAN BAB IV PENUTU[P A. Kesimpulan ................................................................................ B. Saran ......................................................................................... DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alergi sudah sejak lama menjadi persoalan yang merepotkan manusia. Dahulu kala alergi dianggap sebagai kutukan dewa yang dijatuh pada batok kepala orang. Karena sifatnya yang herediter, alergi dianggap kutukan yang turun temurun. Kini alergi memang tidak lagi dianggap sebagai kutukan, tapi sebegitu jauh ternyata belum banyak berhasil diungkapkan liku-likunya. Alergi makanan adalah respon abnormal tubuh terhadap suatu makanan yang dicetuskan oleh reaksi spesifik pada sistem imun dengan gejala yang spesifik pula.Alergi makanan juga merupakan kumpulan gejala mengenai banyak organ dan sistem tubuh yang ditimbulkan oleh alergi terhadap bahan makanan.. B. Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu : 1. Untuk mengetahui defenisi alergi makanan 2. Untuk mengetahui klasifikasi alergi makanan 3. Untuk mengetahui mekanisme imunologi reaksi alergi 4. Untuk mengetahui patogenesis alergi makanan 5. Untuk mengetahui diagnosa dan perjalanan penyakit alergi makanan 6. Untuk mengetahui cara penatalaksanaannya C. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimksud dengan alergi makanan ? 2. Jelaskan klasifikasi alergi makanan ! 3. Jelaskan mekanisme imunologi reaksi alergi ! 4. Jelaskan patogenesis alergi makanan ! 5. Jelaskan diagnosa dan perjalanan penyakit alergi makanan ! 6. Jelaskan cara penatalaksanaannya
  • 5. BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Defenisi Alergi makanan merupakan reaksi kepekaan yang terjadi pada bagian-bagian tertentu dari tubuh manusia terhadap beberapa jenis makan tertentu. Alergi makanan merupakan salah satu masalah yang penting karena makanan merupakan suatu zat yang mutlak diperlukan tubuh. Gejala yang timbul dari alergi makanan disebabkan oleh makanan yang masuk melalui oral (mulut) maupun melalui suntikan. Sedangkan intoleransi makanan terjadi jika setelah pemasukan makanan tertentu dan tidak terjadi jika makanan diberikan melalui suntikan. Intoleransi makanan biasanya disebabkan oleh defisiensi atau kekurangan suatu enzim dalam tubuh, gangguan pencernaan maupun reaksi psikologis. B. Etiologi Terdapat 3 faktor penyebab terjadinya alergi makanan,yaitu : 1. faktor genetik (keturunan) Alergi dapat diturunkan dari orang tua atau kakek atau nenek pada penderita. Bila ada orang tua, keluarga atau kakek/nenek yang menderita alergi kita harus mewaspadai tanda alergi pada anak sejak dini. Bila ada salah satu orang tua yang menderita gejala alergi maka, dapat menurunkan resiko pada anak sekitar 17- 40%. Bila kedua orang tua alergi maka resiko pada anak meningkat menjadi 53- 70% 2. imaturitas usus (ketidakmatangan saluran cerna) Imaturitas usus secara fungsional (misalnya dalam fungsi-fungsi : asam lambung, enzym-enzym usus) maupun fungsi-fungsi imunologis (misalnya:IgA sekretorik) memudahkan penetrasi alergen makanan. 3. pajanan alergi yang kadang memerlukan faktor pencetus, seperti; faktor fisik (dingin, panas, hujan), faktor psikis (sedih, stress) atau beban latihan (lari, olah raga).
  • 6. C. Patofisiologi Terjadinya alergi makanan : 1. Pada paparan awal, alergen dikenali oleh sel penyaji antigen untuk selanjutnya mengekspresikan pada sel-T.Kemudian, Sel-T tersensitisasi dan akan merangsang sel-B menghasilkan antibodi dari berbagai subtipe. 2. Alergen yang intak diserap oleh usus dalam jumlah cukup banyak dan mencapai sel-sel pembentuk antibodi di dalam mukosa usus dan organ limfoid usus,yang pada anak atopi cenderung terbentuk IgE lebih banyak.Selanjutnya terjadi sensitisai sel mast pada saluran cerna, saluran nafas dan kulit. Kombinasi alergen dengan IgE pada sel mast bisa terjadi pada IgE yang telah melekat pada sel mast atau komplek IgE. D. Mekanisme Imunologi Reaksi Alergi Makanan Reaksi imunologis tubuh mempengaruhi timbulnya alergi terhadap makanan. Reaksi ini melibatkan imunoglobulin, yaitu protein yang membantu dalam respon kekebalan tubuh, tepatnya Imonuglobulin E (IgE) yang membentuk respon imun tubuh. Respon imun yang muncul dalam reaksi alergi melalui dua tahap, yaitu tahap sensitisasi alergen dan tahap elisitasi. D. Diagnosa 1. Gangguan saluran cerna dengan diare dan atau mual muntah 2. Reaksi karena kontaminan dan bahan-bahan aditif, misalnya : bahan pewarna dan pengawet, histamin (pada ikan), serotonin (pisang, tomat), triptamin (tomat), tiramin (keju) dan sebagainya. 3. Reaksi psikol E. Manifetasi Klinis Gejala klinis alergi makanan biasanya mengenai berbagai organ sasaran seperti kulit, saluran nafas, saluran cerna, mata, telinga, saluran vaskuler. Organ sasaran bisa berpindah-pindah, gejala sering kali sudah dijumpai pada masa bayi. Makanan tertentu bisa menyebabkan gejala tertentu pada seseorang anak, tetapi pada anak lain bisa menimbulkan gejala lain. Pada seseorang makanan yang satu bisa mempunyai organ sasaran yang lain dengan makanan yang lain, misalnya udang menyebabkan urtikaria, sedangkan kacang tanah
  • 7. menyebabkan sesak nafas. Susu sapi bisa menimbulkan gejala alergi pada saluran nafas, saluran cerna, kulit dan anafilaksis. F. Penatalaksanaan Ø Identifikasi alergen dan eliminasi : - Diet eliminasi/provokasi adalah untuk diagnostik. Bila alergen telah diketemukan maka harus dihindari sebaik mungkin dan makanan-makanan yang tergolong hipoalergenik dipakai sebagai pengganti. - Pada bayi dari keluarga atopik, disarankan menunda pemberian makanan makanan yang dikenal sebagai makanan alergenik utama, dengan cara : Eliminasi susu sapi sampai usia 1 tahun Eliminasi telur sampai usia 18-24 bulan Eliminasi kacang-kacangan dan ikan sampai usia 3 tahun Ø Menghindari Penyebab / Pencetus. Menghindari makanan yang menjadi penyebab alergi merupakan hal yang paling utama dalam penanganan alergi makanan. G. Pencegahan Alergi tidak bisa disembuhkan, tapi dengan pencegahan yang efektif akan mengendalikan frekuensi dan intensitas serangan, penggunaan obat, jumlah hari absen sekolah, serta membantu memperbaiki kualitas hidup. Pemberian ASI sangat dianjurkan. Pada bayi yang melakukan eliminasi makanan dan mendapat ASI, maka ibu juga harus pantang makanan penyebab alergi. Dengan eliminasi sebelumnya, alergi susu sapi menghilang pada kebanyakan kasus pada umur 2 tahun. Makan di restoran kurang aman dan dianjurkan selalu membaca label bahan- bahan makanan jika membeli makanan jadi. Desensitisasi pada alergi makanan tidak dilakukan sebab reaksinya hebat dan sedikit sekali bukti-bukti kerberhasilannya. Andaikata berhasil, selama desensitisasi penderita juga tetap harus menyingkirkan makanan penyebab serangan alergi itu
  • 8. BAB III PEMBAHASAN Makanan merupakan salah satu penyebab reaksi alergi yang berbahaya. Seperti alergen lain, alergi terhadap makanan dapat bermanifestasi pada salah satu atau berbagai organ target: kulit (urtikaria, angiodema, dermatitis atopik), saluran nafas (rinitis, asma), saluran cerna (nyeri abdomen, muntah, diare), dan sistem kardiovaskular (syok anafilaktik).. Urtikaria akibat alergi makanan biasanya timbul setelah 30-90 menit setelah makan dan biasa disertai gejala lain seperti diare, mual, kejang perut, hidung buntu, bronkospasme, hingga gangguan vaskular. Semua gejala ini diperantarai oleh IgE. Hampir setiap jenis makanan memiliki potensi untuk menimbulkan reaksi alergi. Alergen dalam makanan terutama berupa protein yang terdapat di dalamnya. Namun, tidak semua protein dalam makanan mampu menginduksi produksi IgE. Penyebab tersering alergi pada orang dewasa adalah kacang-kacangan, ikan, dan kerang. Sedangkan penyebab alergi tersering pada anak adalah susu, telur, kacang-kacangan, ikan, dan gandum. Sebagian besar alergi hilang setelah pasien menghindari makanan tersebut, dan melakukan eliminasi makanan, kecuali terhadap kacang-kacangan, ikan, dan kerang cenderung menetap atau menghilang setelah jangka waktu yang sangat lama. Bila gejala alergi telah muncul maka perlu dilakukan pengobatan terhadap gejala yang timbul. Misalnya dengan pemberian obat antihistamin untuk mengatasi gejala pada kulit, saluran cerna, asma, bersin dan rasa tidak enak pada hidung. Bila gejala yang timbul sangat berat, segeralah membawa pasien tersebut ke dokter atau rumah sakit terdekat. Berikut beberapa tips seputar menghindari makanan penyebab alergi : o Usahakan mengetahui jenis kandungan makanan atau minuman yang akan anda santap, baca labelnya dengan teliti. o Berhati-hatilah saat makan di restoran, warung, atau pada acara kenduri. Jika ada makanan yang mengandung bahan yang membuat anda alergi, hindarilah.
  • 9. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Alergi makanan merupakan penyebab tersering penyakit alergi pada anak usia dini. Alergi makanan mempunyai aspek yang penting pada tumbuh kembang anak terutama dalam penatalaksanaan diet penghindaran makanan alergen yang mungkin diperlukan untuk tumbuh kembangnya. Pada dasarnya semua makanan mempunyai potensi untuk menimbulkan alergi tetapi mempunyai derajat alergenitas yang berbeda. Umumnya sebagian besar penderita alergi makanan akan kehilangan reaktivitas terhadap beberapa jenis makanan sejalan bertambahnya usia. Berbagai cara diusahakan untuk mencegah serta mengobatai alergi makanan, diantaranya adalah dengan penghindaran makanan hiperalergenik sejak trimester kehamilan, pendekatan nutrisi misalnya dengan pemberian fraksi peptida yang dapat ditoleransi usus atau dengan pemberian probiotik untuk mencegah atau menekan reaksi inflamasi. B. Saran Makalah ini belum mencapai kesempurnaan. Olehnya itu, penulis mengharapkan kritik atau masukan – masukan yang positif untuk membangun makalah ini agar lebih baik lagi.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Baskoro, Ari. Soegiarto, Gatot. Effendi, Chairul. Konthen, P.G. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. http://www.anneahira.com/pencegahan-penyakit/alergi.com http://ummusalma.wordpress.com/2007/02/17/alergi-makanan/ http://www.pediatrik.com/pkb/20060220-k5ms69-pkb.pdf