SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  21
1
Mata pelajaran : Keperawatan Dasar
Dosen : Ns. WA ODE FITRI NINGSIH, S.Kep
MAKALAH
KONSEPKEBUTUHANRASA AMAN DAN NYAMAN PADA KRONIS
DISUSUN OLEH :
AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH
KABUPATEN MUNA
(RAHA)
2014/2015
KATA PENGANTAR
KELOMPOK2 :
INDRA DEVI
HASRUN
PIPINK APRILIA PUTRI
DESIANDRIANI
MASTAANDRIANI
SITTI MAIMUNAH
2
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas Rahmatnya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang membahas tentang Kebutuhan Dasar
Manusia Rasa Aman dan Nyaman (Nyeri).
Terima kasih kami ucapkan kepada para pengajar atas bimbingan dan pendidikan yang
diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Makalah ini
merupakan hasil diskusi kelompok kami dengan materi eliminasi. Pembahasan di dalamnya
kami dapatkan dari kuliah, browsing internet, diskusi anggota, dll.
Dengan pemahaman berdasarkan pokok bahasan masalah kebutuhan dasar
eliminasi pada manusia. Kami sadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaannya.
yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami
yang sedang menempuh pendidikan dan dapat dijadikan pelajaran bagi temanteman dan
kami khususnya.
Raha, 23 Februari 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
3
Kata Pengantar........................................................................................................................1
Daftar isi .................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang ...................................................................................................................4
B.Tujuan Penulisan ................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengerti dan Fisiologi Nyeri .............................................................................................5
B.Makna dan Persepsi Nyeri ................................................................................................5
C.Toleransi dan Reaksi Nyeri ...............................................................................................7
D. Jenis dan bentuk Nyeri ....................................................................................................7
E. Faktor yang mempengaruhi nyeri ....................................................................................9
F. Mengukur Intensitas Nyeri .............................................................................................10
G. Asuhan Keperawatan ......................................................................................................11
H. Diagnosa Keperawatan ...................................................................................................13
I. Implementasi ....................................................................................................................13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................................20
B. Saran ..............................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................21
BAB I
4
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Belakangan ini, kehidupan sehari-hari kita sering merasakan nyeri yang
membuat ketidak nyamanan dalam hidup kita,sebagian dari individu merasa tidak
kwatir terhadap nyeri,dan sebgian individu merasa cemas,takut terhadap nyeri
itu.banyak diantara individu yang tidak bisa menyelesaikan masalah ketidak
nyamanan ini,untuk itu saya membuat makalah ini, untuk memberi petunjuk bagi
pembaca dalam menyelesaikan masalah ketidak nyamanan yaitu nyeri.
1.2 TUJUAN
Makalah ini betujuan untuk menerangkan, membuktikan, menjelaskan, serta
menerapkan konsep dasar nyeri dalam menyelesaikan masalah ketidak nyamanan.
1.3 MANFAAT
Menambah wawasan tentang konsep dasar nyeri dan menerapkan dalam
kehidupan
BAB II
5
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Muenurut LONG,1996 ,Nyeri adalah perasaan yang tidk nyaman,sngt
subjektif ,dan hanya orng yang mengalami yang dapt mengungkapkan dan
menjelaskanya perasaan tersebut. Menurut PRIHARJO,1992, perasaan tidak
nyaman baik ringan maupun berat
2.2 FISIOLOGI NYERI
Bagaiman nyeri merambat dan di persepsikan oleh individu masih belum
sepenuhnya di mengerti.akan tetapi, bisa tidaknya nyeri diraskan dan hingga derajat
mana nyeri tersebut mengganggu di pengaruhi oleh interaksi antaras sistem
algesia,transmisi saraf serta insiterpretasi stimulus.
o Nosisepsi
Reseptor yang bertugas merambat sensasi nyeri disebut nosiseptor,
nosiseptor merupakan ujung-ujung saraf perifer yang bebas.reseptor nyeri tersebut
dapat di rangsang oleh stimulus mekanisme, suhu, atau kimawi, sedangkan proses
fisiologi terkait nyeri di sebut nosisepsi.
Prose tersebut Terdiri atas 4 fase:
1. Transduksi adanya rangsangan yang membahayakan(bhn kimia, suhu,
listrik) memicu pelepasan mediator biokimia yang mensensitisasi nosiseptor
2. Transmisi, fase ini terdiri dari 3 bagian:
 Pada bagian pertama: nyeri merambat dari Seraput saraf perifer ke medula
spinalis.serabut nosiseptor yang terlibat adalah serabut C, yang
mentransmisikan nyeri tumpuldan menyakitkan .dan serabut A-delta yang
mentransmisikan nyeri tajam.
 Bagian ke dua:transmisi nyeri dari Medula spinalis ke otak dan talamus
melalui spinotalamic tract (stt) yang membawa informasi mengenai sifat dan
lokasi dari stimulus ke stimulus.
 Bagian ke tiga:sinyal dari stimulus tadi di teruskan ke korteks sensor
motorik,tempat nyeri di persepsikan.
3. Persepsi,pada fase ini kita mulai menyadari adanya nyeri ,sehingga
munculnya berbagi prilaku kognitif untuk mengurangi komponen
sensorik,dan afektif nyeri
4. Modulasi(sistem desenden) pada fase ini neuron di batang otak mengirim
sinyal-sinyal ke medula spinalis ,dan melepaskan subtansi (opioid,serotonin,
6
)yang akan menghambat impuls aseden yang membahayakan di bagian
medula spinalis
Teori gate kontrol
Banyak teori yang menjelaskan fisiologi nyeri ,namun yang paling
sederhana adalah teori gate control(Melzeck dan well)
Teori ini menjelaskan bahwa subtansi gelatinosa pada medula spinalis
bekerja layaknya pintu gerbang yang memungkinkan atau menghalangi masuknya
implus nyeri ke otak.
Berikut Teori Transmisi Nyeri
JENIS TEORI RESPON FISIOLOGI
PEMISAHAAN(SPEcifity)
Resepror nyeri tertentu akan menyalaurkan implus sraf nyeri
ke otak,proses ini tdk memperhitungkan aspek fisiologi
persepsi dan respon nyeri
Pola(pattem)
Nyeri terjadi karena efek gabungan dari intensitas stimulus,dan
jumlah implus pada ujung dorsal medula spinalis,ini tdk
termasuk aspek fisiologi
Teori gate control
Nyeri terjadi karena efek gabungan dari intensitas stimulus,dan
jumlah implus pada ujung dorsal medula spinalis,ini tdk
termasuk aspek fisiologi
Transmisi dan inhibisi
Stimulus yang mengenal nosiseptor memulai transmisi implus
saraf.inhibisi implus nyeri menjadi efektif oleh adanya :
1)implus menuju serabut besar yang membelok implus pada
searbut serabut lambat 2)sistem supresif oplat endogen
2.3 MAKNA NYERI
7
  Berbahaya atau merusak
  Menunjukan adanya komplikasi (infeksi)
  Memerlukan penyembuhan
  Menyebabkan ketidak mampuan
  Merupakan hukuman akibat dosa
  Merupakan sesuatu yang harus di tolerensi
2.4 PERSEPSI NYERI
Persepsi nyeri, tepatnya pada area korteks (fungsi evaluatif kognitif)muncul
akibat stimulus menuju saraf spinnotalamikus dan talamiko kortikalis.
Bersifat:
 Objektif
 Sangat kompleks
 Persepsi nyeri bisa berkurang atau hilang pada periode stes berat atau emosi
Contoh: penderita luka bakar derajat III tidak akan merasa nyeri walaupun
cederanya sangat hebat.
2.5 TOLERANSI NYERI
Toleransi terhadap nyeri terkait dengan intensitas nyeri yang membuat
seseorang mampu menahan rasa nyeri seblum minta pertolongan.
Toleransi yang tinggièindividu mampu menahan nyeri yang berat sebelum
mencari pertolongan
2.6 REAKSI NYERI
Setiap orang memberikan reaksi yang berbeda terhadap nyeri, diantaranya:
 Takut
 Gelisa
 Optimis
 Menangis
 Mengerang
 Menjerit
 Mondar mandir
 Mengepal tangan,dll
Faktor reaksi nyeri
Makna nyeri bagi individu
8
Tingkat persepsi nyeri
Pengalaman masa lalu
Nilai budaya
Harapan sosial
Kesehatan fisik dan mental
Sikap orang tua
Lokasi nyeri
Perassan takut
usia
2.7 JENIS DAN BENTUK NYERI
Jenis nyeri
 Nyeri perifer, nyeri ini ada tiga jenis:
1. Nyeri supersial, rasa nyeri yang muncul akibat ranagsangan pada kulit dan mukosa.
2. Nyeri viseral, yakni nyeri yang muncul akibat stimulasi pada reseptor nyeri pad
abdomen, kranium, dan toraks.
3. Nyeri alih, yakni nyeri yang dirasakan pada daerah yang jauh dari jaringan
penyebab nyeri.
4. Nyeri sentral, yakni nyeri yang muncul akibat stimulasi pada medula spinalis,
batang otak, dan talamus.
5. Nyeri psikogenik, nyeri yang tidak di ketahui penyebab fisiknya, nyeri ini timbul
akibat pikiran si penderita sendiri.
Bentuk nyeri
Nyeri akut
1) Berlangsung tdk lebih dari 6 bulan
2) Gejalanya mendadak
3) Penyebab dan lokasi nyeri sudah di ketahui
4) Ditandai dengan penegangan otot dan kecemasan
Nyeri kronis
1) Berlangsung lebih dari 6 bulan
2) Sumber nyeri bisa di ketahui/tidak
3) Hilng tmbul
4) Tidak dapat di sembuh
5) Pengindraan nyeri lebih mendalam
6) Sulit menunjukan lokasi
9
Dampaknya:
  Mudah tersinggung
  Kurang perhatian.
  Sering putus asa
Perbedaan nyeri akut dan kronis
Karateristik Nyeri akut Nyeri kronis
Pengalaman Suatu kejadian, jika klien baru
mngalami episode nyeri
Suatu situasi, status eksistensi nyeri.
Sumber
Sebab eksternal atau penyakit
yang berasal dari dalam
Sumber nyeri tidak diketahui; klien
sukar menentukan sumber nyeri karena
penginderaan nyeri yang sudah lebih
dalam
Serangan Mendadak
Bisa mendadak atau bertahap,
tersembunyi
Durasi Transien(sampai 6 bulan
Beberapa bulan hingga beberapa tahun
Pernyataan
nyeri
Daerah nyeri umumnya diketahui
dengan pasti. Klien yang
mengalami nyeri ini sering kali
merasa takut dan khawatir dan
berharap nyeri dapat segera
teratasi. Nyeri ini dapat hilang
setelah area yang mengalami
gangguan kembali pulih.
Daerah yang nyeri dan yang tidak,
intensitasnya menjadi sukar di evaluasi.
Klien yang mengalami nyeri ini kerap
merasa tidak aman karena mereka tidak
tahu apa yang mereka rasakan. Dari hari
ke hari klien mengeluh mengalami
keletihan, insomnia, anokresia, depresi,
putus asa, dan sulit mengontrol emosi
Gejala
krinis
Pola respon khas,dengan gejala
yang lebih jelas
Bervariasi,kdng hllng,kdng bertmbah
parah
Perjalanan Biasanya melaporkan kekeurngn Berlngsung terus
10
gejala setelah beberapa waktu
2.8 FAKTOR NYERI
Etni dan nilai budaya
Latar belakang etnik dan budaya merupakan faktor yang memengaruhi
reaksi terhadap nyeri dan ekspresi nyeri.
Cntoh: individu dari buday tertentu cenderung mengukapkap nyeri yang mereka
rasakan,sedngkan budaya lain lebih memilih untuk menahan, mereka tidak ingin
merepotkan orang lain.
Tahap perkembangan
Anak-anak cendrung kurang mampu mengungkapkan nyeri yang mereka
rasakan, dibandingkan dengan orang dewasa, dan lansia lebih tinggi karena penyakit
yang di derita.
Lingkungan dan individu pendukung
Lingkungan yang bising, tingkat kebisingan yang tinggi, pencahayaan dan
aktivitas yang tinggi, serta dukungan dari orang terdekat.
Contoh: individu yang sendiri, tanpa keluarga atau teman-teman akan cenderung
merasakan nyeri yang lebih berarti.
Pengalaman nyeri sebelumnya
Pengalaman masa lalu memengaruhi kepekaan terhadap nyeri.individu yang
pernah merasakan atau melihat penderit nyeri merasa terancam dengan nyeri yang
akan terjadi.
Ansietas dan stres
Ansietas sering kali menyertai peristiwa nyeri yang terjadi.ancaman yang
tidak jelas asalnya dan ketidak mampuan mengontrol nyeri atau peristiwa
sekililingnya dpat mempeberat persepsi nyeri.
2.9 MENGUKUR INTENSITAS NYERI
11
Hayword (1975) Alat mengukur nyeri painometer. Intensitas nyeri sifatnya
subjektif dipengaruhi oleh:
 Tingkat kesadaran
 Konsentrasi
 Jumlah distrasi
 Tingkat aktivitas
 Harapan keluarga
Skala nyeri Hayward
Skala Keterangan
0 Tidak nyeri
1-3 Nyeri ringan
4-6 Nyeri sedang
7-9 Sangat nyeri,msh bisa di kontrol
10 Sngt nyeri tidak bisa di kontrol
McGill(Mcgill’scale)
Mengukur nyeri dengan menggunakan 5 angka:
0 = tidak nyeri
1 = nyeri ringan
2 = nyeri sedang
3 = nyeri berat
4 = nyeri sngt berat
5 = nyeri hebat
3.1 ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI NYERI
o Pengkajian
Pengkajian nyeri yang akurat sangat penting, untuk itu perawata perlu mengkaji
semua faktor yang memengaruhi nyeri:
Fisiologi
Psikologi
12
Perilaku
Emosinal
sosiokltural
  Pengkajian nyeri terdiri dua komponen utama:
1.Riwayat nyeri untuk mendapatkan data dari klien
2. Observasi langsung pada respon perilaku fisiologi klien
Tujuan pengkajianèuntuk mendapatkan pemahaman objektif terhadap pengalaman
subjektif
Mnmonik pengkajian nyeri
P Provoking/pemicu yang menimbulkan nyeri
Q Qualiti /kualitas nyeri (TUMPUL/TAJAM)
R Regio/daerah = perajalanan
S Severity/keganasan = intensitas
T Tme/waktu = serangan, lama, kekerapan, sebab
Riwayat nyeri
 Lokasi : Menentukan lokasi nyeri yang spesifik
 Intensitas nyeri : Menggunakan skala intensitas
 Kualitas nyeri : Rasa yang di tmbulkan
 Pola : waktu, durasi, kekambuhan interval nyeri
 Faktor presipitasi : Aktivitas tertentu dapat memicu munculnya nyeri
 Gejala yang menyertai : Mual, muntah, pusing, diare
 Pengaruh pda aktivitas sehari-hari : Tidur, nafsumakan, konsentrsi, pekerjaaan,
hubgn pernikahan, aktivitas di rumah, emosional
 Sumber koping : Pengaruh agama atau budaya
 Respon efektif : Takut, lelah, depresi.
3.2 OBSERVASI RESPON PRILAKU & FISIOLOGI
13
Respon nonverbal yang bisa dijadikan indikator nyer :
Ekspresi wajah:
Menutup mata rapat-rapat
Menggigit bibir bawah
Respons vokalis
Erangan
Manangi
Berteriak
Gerakan tubuh
Menendang-nendang
Mebolak balikan tubuh
Respon fisiologi
Nyeri akut:
 Peningkatan tekanan darah,nadi,pernapasan
 Diaforesis
 Dilatasi pupil
 Jika nyeri belangsung lama,saraf simpatik telah beradaptasi,respon fisiologi
tersebut mungkin akan bekurang atau bahkan tdak ada
3.3 PENETAPAN DIAGNOSA
Menurut NANDA(2003), diagnosa keperawatan untuk klien yang
mengalami nyeri atau ketidak nyamanan adalah:
 Nyeri akut
 Nyeri kronis
Saat menulis pernyataan diagnoesa ,perawat harus menyebuttkan
lokasinya(nyeri pegelangan kaki kanan)
3.4 PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
  Tujuan asuhan keperawatan untuk klien yang mengalami
ketidaknyaman atau nyeri bervariasi,bergantung pada diagnosis dan batasan
karakteristiknya.
Nyeri akut
 Trauma pada perineum slm persalinan atau kelahiran
 Trauma jaringan dan refleks spasme otot
14
 Inflamasi (saraf, sendi, tenton, otot)
 Efek kanker
 Kram abdomen,diare,muntah
 Inflamasi dan spasme otot polos
 Trauma jaringan dan spsme otot reflex
 Demam
 Respons alergi
 Iritan kimia
Kriteria hasil individu akan menyampaikan kepuasan setelah tindakan
peredam nyeri yang diberikan.
Intervensi umum
 kaji faktor yang menurunkan toleransi nyeri (ketidak percayaan orang lain, kurang
eletihan, kehidupan yang menonton)
 kurangi atau hilangkan faktor yang dapat meningkatkan nyeri
 Ketidak percayaan orang lain
o sampaikan penerimaan anda atas respons klien terhadap nyeri
o akui nyeri yang klien rasakan
o jelaskan pada klien bahwa bahwa anda mengkaji nyeri karena ingin memahami
nyeri yang klien rasakan dengan baik (bukan untuk memastikan bahwa nyeri benar-
benar terjadi)
o jelaskan tentang konsep nyeri sebagai pengalaman yang bersifat pribadi
o diskusikan alasan mengapa klien dapat mengalami peningkatan atau penurunan
nyeri
o Kurang pengetahuan
 dorong kelurga untuk memberikan perhatian ,juga pada saat nyeri sedanag tidak
terjadi
 jelaskan mengenai mengenai penyebab nyeri kepada klien,jika penyebabnya
diketahui
 jelaskan lamanya nyeri akan berlangsung,jika dsiketahui secara pasti,
 jelaskan tentang pemeriksaan diagnosa dan prosedur yang akan dilakukan secara
rinci
o Keletihan
  Tentuka penyebab keletihan
  Jelaskan bahwa nyeri dpat mendukung terjadinya stres
15
  Beri kesempatan klien untuk istirahat pada siang hari
  Konsultasi dengan dokter untuk meningkatkan dosis obat
o Kehidupan yang mononton
 Diskusikan bersama klien dan keluarga mengenai manfaat terapieutik dari
metode distraksi
 Jelaskan bahwa distraksi biasanya akan meningkatkan intensitas nyeri
  Variasika lingkungan
  Ajarka beberapa metode distraksi
 Kolaborasi bersama klien untuk menentukan metoda mana yang digunakan untuk
mengurangi intensitas nyeri
 Pertimbangkan kemauan klien,hal yang disukai,kontraindikasi,dll
 Jelaskanberbagai metode pereda nyer
 Diskusikan metoda nyeri yang akan di pakai
 Beri pereda nyeri yang optimal
o Kaji respons pasien terhadap obat-obat pereda nyeri
o Kurangi atau hilangi efek smping narkotika umum
o Bantu keluarga merespons positif terhadap pengalaman nyeri
o Kaji pengetahuan keluarga dan respons terhadap nyeri
 Beri klien kesempatan untuk mendiskusikan ketakutan, kemarahan, dll
 Libatkan keluarga dalam prosedur untuk menurunkan nyeri
 Berika informasi kepada klien setelah nyeri hilang
 Dorrong klien untuk mendiskusikan nyeri yang dialami
 Beri pujian untk kesabarn pasien
 Lakukan penyuluhan kesehatan sesuai indikasi
Rasional
Jika klien harus meyakinkan tenaga kesehatan bahwa dia merasa nyeri, kecemasan
akan semakin meningkat dan persepsi nyeri
Klien yang mendapatkan penjelasan tentang sensasi sesungguhnya yang akan ia
rasakan sebelum menjalani prosedur yang menyakitkan
16
Penelitian membuktikan bahwa otak manusia akan menyekresikan endorfin yang
menghilangkan rasa nyeri
Penggunaan metode pereda nyeri noninvansin
Individu dewasa dan anak-anak yang mengalami nyeri merasa tubuh dan
kehidupanya kehilangan konrol
Tidur yang tdk cukup dapt menurunkan individu untk menolerin nyeri
Penataan nyeri seharusnya dilakukan secara agresif dan individual
Intervensi nonfarmakologi menjadi pendekatan tindakan utama untuk nyeri
3.5 MANAJEMEN NYERI TERDIRI DARI :
1) Farmakologis (kolaborasi)-------penggunaan analgetik
Mengganggu penerimaan/stimuli nyeri dan interpretasinya dengan menekan fungsi
talamus & kortek serebri.
2) Pengelolaan non farmalogi
 Teknik masase
Tidakan keperawatan dengan cara masase,dilakukan pada daerah superfesial
atau otot, tulang. Hanya untuk membantu mengurangi rangsangan nyeri akibat
terganggunya sirkulasi.
Tujuan
1) Meningkatkan sirkulasi pada daerah yang dimasase
2) Meningkatkan relaksasi
Alat dan bahan:
1) Minyak untuk massase
2) handuk
Prosedur kerja
1) Jelaskan prosedur yang akan dilakuakn
2) Cuci tangan
3) Lakukan mesase pada daerah yang dirasakan nyeri slma 5-10 menit
4) Lakukan dengan telapak tngan dan jari dengan tekanan halus
 gerakan tangan selang seling (tekanan pendek, cepat, bergantian tangan) pinggang
o Teknik remasan( menguap otot bahu)èbahu
o Gerakan menggesek dengan ibu jari dan memutarèpunggung dan pinggang
o Teknik eflurasi dengan kedua tanganèpunggung dan pinggang
17
o Teknik petrisasi, menekan punggung secara horizontal
o Tknik tekanan menyikat dengan menggunakan ujung jari daerah pinggang
 Kompres panas basah
Tindakan ini dapat dilakukan pada pasien yang mengalani nyeri,resiko terjadi infeksi
luka,dan kerusakan fisik
TUJUAN
 Memperbaiki sirkulasi
 Mengilangkan edema
 Meningkatkan drainasrpus
 Mengurangi rasa nyeri
Kompres basah pada luka terbuka
1) Gunkan srung tangan
2) Bsahi kasa steril dengan larutan pada magkuk kecil lalu peras
3) Letakan perassan kasa pada daerah luka
4) Tutup basa basah denga kering
5) Tutup dengn balutan atau displester
6) Cuci tngan
7) Catat keadaan luka.drainase.warna,integritas,dan respon pasien
Kompres panas basah dengan buli-buli
1) Buli-buli diisi air/larutan hangang buli-buli 1/3-2/3 bagian
2) Di bungkus dengan kantong buli-buliah
3) Letakan pada deerah luka
4) Catt
5) Cuci tngan
Kompres menggunakan elektrikal pad
1) Periksa tegangan listrik
2) Pasang stop kontak
3) Atur panas
4) Letakan electrical pad pada bagian yang akan di kompres
5) Catt
18
6) Cuci tngan
 Kompres dingin basah
 Tidakan untuk memberikan rasa dingin dengan menggunkan lap atau kain yang di
celupkan ke dalam air dingin,dilakukan pada paha
Tujuan
 Menurunkan suhu tubuh pada penderita nyeri
Alat dan bahan
 Baskom berisi air dingin
 Pengalas
 Kain
 Termometer
Cara kerja
 Jelaskan prosedur pda pasien
 Cuci tngan
 Ukur suhu tubuh
o Pasang pengalas di bawah tempat yang akan di kompres
o Basahi kain dengan air dingin
o Letakan kainyang telah di basahi pada daerah aksila,dahi,atau lipatan paha
o Cuci tangan
 Rendam
Digunakan cairn hangat yang dapat dilakukan pada daerah tangan, kaki, glutea,
pada seluruh tubuh yng mengalmi gngguan integritas, sirkulasi, ketegangan otot, dan luka
kotor.
Tujuan
 Mengendor oto,tendon,dan ligamen
 Menghilngkan nyeri dan peradangan
 Mempercept penyembuhab jaringan
 Memperbaiki sirkulasi
 Membersihkan luka kotor
19
 Sentuhan terapeutik
Teori ini mengatakan bahwa individu yang sehat mempunyai keseimbangan energi antara
tubuh dengan lingku;ngan luar. Orang sakit berarti ada ketidakseimbangan energi, dengan
memberikan sentuhan pada klien, diharapkan ada transfer energi dari perawat ke klien.
 Akupresur
Pemberian penekanan pada pusat-pusat nyeri.
 Guided imagery
Meminta klien berimajinasi membayangkan hal-hal yang menyenangkan,
tindakan ini memerlukan suasana dan ruangan yang tenang serta konsentrasi dari
klien. Apabila klien mengalami kegelisahan, tindakan harus dihentikan. Tindakan
ini dilakukan pada saat klien merasa nyaman dan tidak sedang nyeri akut.
 Distraksi
Mengalihkan perhatian terhadap nyeri, efektif untuk nyeri ringan sampai sedang.
Distraksi visual (melihat TV atau pertandingan bola), distraksi audio (mendengar
musik), distraksi sentuhan (massase, memegang mainan), distraksi intelektual
(merangkai puzzle, main catur)
 Anticipatory guidence
Memodifikasi secara langsung cemas yang berhubungan dengan nyeri. Contoh
tindakan: sebelum klien menjalani prosedur pembedahan, perawat memberikan
penjelasan/informasi pada klien tentang pembedahan, dengan begitu klien sudah
punya gambaran dan akan lebih siap menghadapi nyeri
 Hipnotis
Membantu mengubah persepsi nyeri melalui pengaruh sugesti positif.
 Biofeedback
Terapi perilaku yang dilakukan dengan memberikan individu informasi tentang
respon nyeri fisiologis dan cara untuk melatih kontrol volunter terhadap respon
tersebut. Terapi ini efektif untuk mengatasi ketegangan otot dan migren, dengan
cara memasang elektroda pada pelipis.
 Stimulasi kutaneus
Cara kerja dari sistem ini masih belum jelas, salah satu pemikiran adalah cara ini
bisa melepaskan endorfin, sehingga bisa memblok stimulasi nyeri. Bisa dilakukan
dengan massase, mandi air hangat, kompres dengan kantong es dan stimulasi saraf
elektrik transkutan (TENS/ transcutaneus electrical nerve stimulation). TENS
merupakan stimulasi pada kulit dengan menggunakan arus listrik ringan yang
dihantarkan melalui elektroda luar.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Nyeri merupakan suatu gejala yang bersifat ojektif. Hanya orang yang
merasakan yang bisa mengungkapkan. Kebutuhan dasar manusia untuk memenuhi
rasa yang tidak nyaman atau nyeri ini, perawat perlu memperhatiakn, mengkaji
konsep dasar nyeri pada klien yangmengalami gngguan keamaman.
3.2 Saran
Semoga dengan memahami konsep dasar nyeri ini. Kita bisa menerapkan
dan membagi ilmu dalam menyelesaikan masalah gengguan tidak nyaman ini dalan
kehidupan.
21
DAFTAR PUSTAKA
Elvi,2012.Makalah Konsep Dasar Nyeri.
http:///C:/Users/WIN7/Downloads/makalah%20konsep%20dasar%20nyeri%20_%2
0elvimonasari.htm . (Diakses pada tanggal 19 November 2012).
AliSadikin,2010.Asuhan Keperawatan.
http:///C:/Users/WIN7/Downloads/Teknik%20Relaksasi%20dan%20Distraksi%20A
suhan%20Keperawatan%20_%20Ali%20Sadikin%20Skep.,Ns.htm . (Diakses pada
tanggal 20 November 2013)

Contenu connexe

Tendances (19)

Mekanisme nyeri
Mekanisme nyeriMekanisme nyeri
Mekanisme nyeri
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Konsep dasar nyeri
Konsep dasar nyeriKonsep dasar nyeri
Konsep dasar nyeri
 
Nyeri
NyeriNyeri
Nyeri
 
Management Pain
Management PainManagement Pain
Management Pain
 
Power point nyeri
Power point nyeriPower point nyeri
Power point nyeri
 
Definisi kenyamanan
Definisi kenyamananDefinisi kenyamanan
Definisi kenyamanan
 
Kebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanKebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyaman
 
Nyeri
NyeriNyeri
Nyeri
 
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
 
GANGGUAN Rasa nyaman nyeri
GANGGUAN Rasa nyaman nyeriGANGGUAN Rasa nyaman nyeri
GANGGUAN Rasa nyaman nyeri
 
Pain management
Pain managementPain management
Pain management
 
Gangguan istrahat dan tidur
Gangguan istrahat dan tidurGangguan istrahat dan tidur
Gangguan istrahat dan tidur
 
Manajemen Nyeri
Manajemen NyeriManajemen Nyeri
Manajemen Nyeri
 
Kenyamanan dalam asuhan keperawatan
Kenyamanan dalam asuhan keperawatanKenyamanan dalam asuhan keperawatan
Kenyamanan dalam asuhan keperawatan
 
Manajemen Nyeri Nonfarmakologi
Manajemen Nyeri NonfarmakologiManajemen Nyeri Nonfarmakologi
Manajemen Nyeri Nonfarmakologi
 
Gejala fisik
Gejala fisikGejala fisik
Gejala fisik
 
Mekanisme nyeri
Mekanisme nyeriMekanisme nyeri
Mekanisme nyeri
 
Mekanisme nyeri
Mekanisme nyeri Mekanisme nyeri
Mekanisme nyeri
 

En vedette

Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #1
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #1Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #1
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #1Arry Rahmawan
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2Arry Rahmawan
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5Arry Rahmawan
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3Arry Rahmawan
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4Arry Rahmawan
 

En vedette (7)

RANCANGAN TUGAS MAHASISWA
RANCANGAN TUGAS MAHASISWARANCANGAN TUGAS MAHASISWA
RANCANGAN TUGAS MAHASISWA
 
Rancangan tugas tutorial teknik menulis ki
Rancangan tugas tutorial teknik menulis kiRancangan tugas tutorial teknik menulis ki
Rancangan tugas tutorial teknik menulis ki
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #1
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #1Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #1
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #1
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #3
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #4
 

Similaire à Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akper

KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptxKONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptxLEILISETIAWANROSYID
 
KELOMPOK 6 - Respon Sakit atau Nyeri Pasien.pptx
KELOMPOK 6 - Respon Sakit atau Nyeri Pasien.pptxKELOMPOK 6 - Respon Sakit atau Nyeri Pasien.pptx
KELOMPOK 6 - Respon Sakit atau Nyeri Pasien.pptxmohzulkiflibiahimo
 
Menajemen Nyeri secara fisiolgi dalam persalinan.pptx
Menajemen Nyeri secara fisiolgi dalam persalinan.pptxMenajemen Nyeri secara fisiolgi dalam persalinan.pptx
Menajemen Nyeri secara fisiolgi dalam persalinan.pptxrazgrizamora
 
LAPORAN_PENDAHULUAN_NYERI.docx
LAPORAN_PENDAHULUAN_NYERI.docxLAPORAN_PENDAHULUAN_NYERI.docx
LAPORAN_PENDAHULUAN_NYERI.docxApriaHartinaAghna
 
Bahan-Ajar-3_-Referred-Pain.pdf
Bahan-Ajar-3_-Referred-Pain.pdfBahan-Ajar-3_-Referred-Pain.pdf
Bahan-Ajar-3_-Referred-Pain.pdfLouisMailuhu
 
PPT TUGAS KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN.pptx
PPT TUGAS KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN.pptxPPT TUGAS KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN.pptx
PPT TUGAS KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN.pptxDIAH397116
 
KONSEP DASAR KENYAMANAN (NYERI).pptx
KONSEP DASAR KENYAMANAN (NYERI).pptxKONSEP DASAR KENYAMANAN (NYERI).pptx
KONSEP DASAR KENYAMANAN (NYERI).pptxEpaUliPangaribuan
 
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatanmakalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatansiakadurban
 
2020 PP Ind Psikoterapi-Otak-Plenary lecture 3.pptx
2020 PP Ind Psikoterapi-Otak-Plenary lecture 3.pptx2020 PP Ind Psikoterapi-Otak-Plenary lecture 3.pptx
2020 PP Ind Psikoterapi-Otak-Plenary lecture 3.pptxLukeSetyo2
 
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2Monita Ningtyas
 

Similaire à Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akper (20)

Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akper
Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akperTugas keperawatan dasar kelompok 2 akper
Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akper
 
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptxKONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
 
KELOMPOK 6 - Respon Sakit atau Nyeri Pasien.pptx
KELOMPOK 6 - Respon Sakit atau Nyeri Pasien.pptxKELOMPOK 6 - Respon Sakit atau Nyeri Pasien.pptx
KELOMPOK 6 - Respon Sakit atau Nyeri Pasien.pptx
 
Menajemen Nyeri secara fisiolgi dalam persalinan.pptx
Menajemen Nyeri secara fisiolgi dalam persalinan.pptxMenajemen Nyeri secara fisiolgi dalam persalinan.pptx
Menajemen Nyeri secara fisiolgi dalam persalinan.pptx
 
LAPORAN_PENDAHULUAN_NYERI.docx
LAPORAN_PENDAHULUAN_NYERI.docxLAPORAN_PENDAHULUAN_NYERI.docx
LAPORAN_PENDAHULUAN_NYERI.docx
 
70593200 nyeri-persalinan
70593200 nyeri-persalinan70593200 nyeri-persalinan
70593200 nyeri-persalinan
 
Bahan-Ajar-3_-Referred-Pain.pdf
Bahan-Ajar-3_-Referred-Pain.pdfBahan-Ajar-3_-Referred-Pain.pdf
Bahan-Ajar-3_-Referred-Pain.pdf
 
LP NYERI.docx
LP NYERI.docxLP NYERI.docx
LP NYERI.docx
 
PPT TUGAS KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN.pptx
PPT TUGAS KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN.pptxPPT TUGAS KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN.pptx
PPT TUGAS KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN.pptx
 
KONSEP DASAR KENYAMANAN (NYERI).pptx
KONSEP DASAR KENYAMANAN (NYERI).pptxKONSEP DASAR KENYAMANAN (NYERI).pptx
KONSEP DASAR KENYAMANAN (NYERI).pptx
 
Pain.pptx
Pain.pptxPain.pptx
Pain.pptx
 
PSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUMPSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUM
 
Pain.pptx
Pain.pptxPain.pptx
Pain.pptx
 
Persepsi Word
Persepsi WordPersepsi Word
Persepsi Word
 
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatanmakalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
 
2020 PP Ind Psikoterapi-Otak-Plenary lecture 3.pptx
2020 PP Ind Psikoterapi-Otak-Plenary lecture 3.pptx2020 PP Ind Psikoterapi-Otak-Plenary lecture 3.pptx
2020 PP Ind Psikoterapi-Otak-Plenary lecture 3.pptx
 
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
 
97035240 makalah-morfin-fix
97035240 makalah-morfin-fix97035240 makalah-morfin-fix
97035240 makalah-morfin-fix
 
Konsep dan Teori Nyeri
Konsep dan Teori NyeriKonsep dan Teori Nyeri
Konsep dan Teori Nyeri
 
Nyeri
NyeriNyeri
Nyeri
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

Plus de Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Dernier

KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHKISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHIrmaYanti71
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalHendriKurniawanP
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanamalaguswan1
 
Jurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibu
Jurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibuJurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibu
Jurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibuputrahaw07
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
PPT DISTRIBUSI LINEAR, BINOMIAL UNTUK MAHASISWA S1
PPT DISTRIBUSI LINEAR, BINOMIAL UNTUK MAHASISWA S1PPT DISTRIBUSI LINEAR, BINOMIAL UNTUK MAHASISWA S1
PPT DISTRIBUSI LINEAR, BINOMIAL UNTUK MAHASISWA S1ariefbudiman902449
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
PERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).ppt
PERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).pptPERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).ppt
PERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).pptnail40
 
STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJAR
STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJARSTATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJAR
STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJARariefbudiman902449
 

Dernier (10)

KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHKISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
 
Jurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibu
Jurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibuJurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibu
Jurnal ebp dalam inc persalinan kehamilan ibu
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
PPT DISTRIBUSI LINEAR, BINOMIAL UNTUK MAHASISWA S1
PPT DISTRIBUSI LINEAR, BINOMIAL UNTUK MAHASISWA S1PPT DISTRIBUSI LINEAR, BINOMIAL UNTUK MAHASISWA S1
PPT DISTRIBUSI LINEAR, BINOMIAL UNTUK MAHASISWA S1
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
PERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).ppt
PERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).pptPERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).ppt
PERSENTASE_(alat dan kapasitas produksi alat).ppt
 
STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJAR
STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJARSTATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJAR
STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJAR
 

Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akper

  • 1. 1 Mata pelajaran : Keperawatan Dasar Dosen : Ns. WA ODE FITRI NINGSIH, S.Kep MAKALAH KONSEPKEBUTUHANRASA AMAN DAN NYAMAN PADA KRONIS DISUSUN OLEH : AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN MUNA (RAHA) 2014/2015 KATA PENGANTAR KELOMPOK2 : INDRA DEVI HASRUN PIPINK APRILIA PUTRI DESIANDRIANI MASTAANDRIANI SITTI MAIMUNAH
  • 2. 2 Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas Rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang membahas tentang Kebutuhan Dasar Manusia Rasa Aman dan Nyaman (Nyeri). Terima kasih kami ucapkan kepada para pengajar atas bimbingan dan pendidikan yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Makalah ini merupakan hasil diskusi kelompok kami dengan materi eliminasi. Pembahasan di dalamnya kami dapatkan dari kuliah, browsing internet, diskusi anggota, dll. Dengan pemahaman berdasarkan pokok bahasan masalah kebutuhan dasar eliminasi pada manusia. Kami sadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaannya. yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami yang sedang menempuh pendidikan dan dapat dijadikan pelajaran bagi temanteman dan kami khususnya. Raha, 23 Februari 2015 Penyusun DAFTAR ISI
  • 3. 3 Kata Pengantar........................................................................................................................1 Daftar isi .................................................................................................................................2 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang ...................................................................................................................4 B.Tujuan Penulisan ................................................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN A. Pengerti dan Fisiologi Nyeri .............................................................................................5 B.Makna dan Persepsi Nyeri ................................................................................................5 C.Toleransi dan Reaksi Nyeri ...............................................................................................7 D. Jenis dan bentuk Nyeri ....................................................................................................7 E. Faktor yang mempengaruhi nyeri ....................................................................................9 F. Mengukur Intensitas Nyeri .............................................................................................10 G. Asuhan Keperawatan ......................................................................................................11 H. Diagnosa Keperawatan ...................................................................................................13 I. Implementasi ....................................................................................................................13 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................................................................20 B. Saran ..............................................................................................................................20 DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................21 BAB I
  • 4. 4 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Belakangan ini, kehidupan sehari-hari kita sering merasakan nyeri yang membuat ketidak nyamanan dalam hidup kita,sebagian dari individu merasa tidak kwatir terhadap nyeri,dan sebgian individu merasa cemas,takut terhadap nyeri itu.banyak diantara individu yang tidak bisa menyelesaikan masalah ketidak nyamanan ini,untuk itu saya membuat makalah ini, untuk memberi petunjuk bagi pembaca dalam menyelesaikan masalah ketidak nyamanan yaitu nyeri. 1.2 TUJUAN Makalah ini betujuan untuk menerangkan, membuktikan, menjelaskan, serta menerapkan konsep dasar nyeri dalam menyelesaikan masalah ketidak nyamanan. 1.3 MANFAAT Menambah wawasan tentang konsep dasar nyeri dan menerapkan dalam kehidupan BAB II
  • 5. 5 PEMBAHASAN 2.1 PENGERTIAN Muenurut LONG,1996 ,Nyeri adalah perasaan yang tidk nyaman,sngt subjektif ,dan hanya orng yang mengalami yang dapt mengungkapkan dan menjelaskanya perasaan tersebut. Menurut PRIHARJO,1992, perasaan tidak nyaman baik ringan maupun berat 2.2 FISIOLOGI NYERI Bagaiman nyeri merambat dan di persepsikan oleh individu masih belum sepenuhnya di mengerti.akan tetapi, bisa tidaknya nyeri diraskan dan hingga derajat mana nyeri tersebut mengganggu di pengaruhi oleh interaksi antaras sistem algesia,transmisi saraf serta insiterpretasi stimulus. o Nosisepsi Reseptor yang bertugas merambat sensasi nyeri disebut nosiseptor, nosiseptor merupakan ujung-ujung saraf perifer yang bebas.reseptor nyeri tersebut dapat di rangsang oleh stimulus mekanisme, suhu, atau kimawi, sedangkan proses fisiologi terkait nyeri di sebut nosisepsi. Prose tersebut Terdiri atas 4 fase: 1. Transduksi adanya rangsangan yang membahayakan(bhn kimia, suhu, listrik) memicu pelepasan mediator biokimia yang mensensitisasi nosiseptor 2. Transmisi, fase ini terdiri dari 3 bagian:  Pada bagian pertama: nyeri merambat dari Seraput saraf perifer ke medula spinalis.serabut nosiseptor yang terlibat adalah serabut C, yang mentransmisikan nyeri tumpuldan menyakitkan .dan serabut A-delta yang mentransmisikan nyeri tajam.  Bagian ke dua:transmisi nyeri dari Medula spinalis ke otak dan talamus melalui spinotalamic tract (stt) yang membawa informasi mengenai sifat dan lokasi dari stimulus ke stimulus.  Bagian ke tiga:sinyal dari stimulus tadi di teruskan ke korteks sensor motorik,tempat nyeri di persepsikan. 3. Persepsi,pada fase ini kita mulai menyadari adanya nyeri ,sehingga munculnya berbagi prilaku kognitif untuk mengurangi komponen sensorik,dan afektif nyeri 4. Modulasi(sistem desenden) pada fase ini neuron di batang otak mengirim sinyal-sinyal ke medula spinalis ,dan melepaskan subtansi (opioid,serotonin,
  • 6. 6 )yang akan menghambat impuls aseden yang membahayakan di bagian medula spinalis Teori gate kontrol Banyak teori yang menjelaskan fisiologi nyeri ,namun yang paling sederhana adalah teori gate control(Melzeck dan well) Teori ini menjelaskan bahwa subtansi gelatinosa pada medula spinalis bekerja layaknya pintu gerbang yang memungkinkan atau menghalangi masuknya implus nyeri ke otak. Berikut Teori Transmisi Nyeri JENIS TEORI RESPON FISIOLOGI PEMISAHAAN(SPEcifity) Resepror nyeri tertentu akan menyalaurkan implus sraf nyeri ke otak,proses ini tdk memperhitungkan aspek fisiologi persepsi dan respon nyeri Pola(pattem) Nyeri terjadi karena efek gabungan dari intensitas stimulus,dan jumlah implus pada ujung dorsal medula spinalis,ini tdk termasuk aspek fisiologi Teori gate control Nyeri terjadi karena efek gabungan dari intensitas stimulus,dan jumlah implus pada ujung dorsal medula spinalis,ini tdk termasuk aspek fisiologi Transmisi dan inhibisi Stimulus yang mengenal nosiseptor memulai transmisi implus saraf.inhibisi implus nyeri menjadi efektif oleh adanya : 1)implus menuju serabut besar yang membelok implus pada searbut serabut lambat 2)sistem supresif oplat endogen 2.3 MAKNA NYERI
  • 7. 7   Berbahaya atau merusak   Menunjukan adanya komplikasi (infeksi)   Memerlukan penyembuhan   Menyebabkan ketidak mampuan   Merupakan hukuman akibat dosa   Merupakan sesuatu yang harus di tolerensi 2.4 PERSEPSI NYERI Persepsi nyeri, tepatnya pada area korteks (fungsi evaluatif kognitif)muncul akibat stimulus menuju saraf spinnotalamikus dan talamiko kortikalis. Bersifat:  Objektif  Sangat kompleks  Persepsi nyeri bisa berkurang atau hilang pada periode stes berat atau emosi Contoh: penderita luka bakar derajat III tidak akan merasa nyeri walaupun cederanya sangat hebat. 2.5 TOLERANSI NYERI Toleransi terhadap nyeri terkait dengan intensitas nyeri yang membuat seseorang mampu menahan rasa nyeri seblum minta pertolongan. Toleransi yang tinggièindividu mampu menahan nyeri yang berat sebelum mencari pertolongan 2.6 REAKSI NYERI Setiap orang memberikan reaksi yang berbeda terhadap nyeri, diantaranya:  Takut  Gelisa  Optimis  Menangis  Mengerang  Menjerit  Mondar mandir  Mengepal tangan,dll Faktor reaksi nyeri Makna nyeri bagi individu
  • 8. 8 Tingkat persepsi nyeri Pengalaman masa lalu Nilai budaya Harapan sosial Kesehatan fisik dan mental Sikap orang tua Lokasi nyeri Perassan takut usia 2.7 JENIS DAN BENTUK NYERI Jenis nyeri  Nyeri perifer, nyeri ini ada tiga jenis: 1. Nyeri supersial, rasa nyeri yang muncul akibat ranagsangan pada kulit dan mukosa. 2. Nyeri viseral, yakni nyeri yang muncul akibat stimulasi pada reseptor nyeri pad abdomen, kranium, dan toraks. 3. Nyeri alih, yakni nyeri yang dirasakan pada daerah yang jauh dari jaringan penyebab nyeri. 4. Nyeri sentral, yakni nyeri yang muncul akibat stimulasi pada medula spinalis, batang otak, dan talamus. 5. Nyeri psikogenik, nyeri yang tidak di ketahui penyebab fisiknya, nyeri ini timbul akibat pikiran si penderita sendiri. Bentuk nyeri Nyeri akut 1) Berlangsung tdk lebih dari 6 bulan 2) Gejalanya mendadak 3) Penyebab dan lokasi nyeri sudah di ketahui 4) Ditandai dengan penegangan otot dan kecemasan Nyeri kronis 1) Berlangsung lebih dari 6 bulan 2) Sumber nyeri bisa di ketahui/tidak 3) Hilng tmbul 4) Tidak dapat di sembuh 5) Pengindraan nyeri lebih mendalam 6) Sulit menunjukan lokasi
  • 9. 9 Dampaknya:   Mudah tersinggung   Kurang perhatian.   Sering putus asa Perbedaan nyeri akut dan kronis Karateristik Nyeri akut Nyeri kronis Pengalaman Suatu kejadian, jika klien baru mngalami episode nyeri Suatu situasi, status eksistensi nyeri. Sumber Sebab eksternal atau penyakit yang berasal dari dalam Sumber nyeri tidak diketahui; klien sukar menentukan sumber nyeri karena penginderaan nyeri yang sudah lebih dalam Serangan Mendadak Bisa mendadak atau bertahap, tersembunyi Durasi Transien(sampai 6 bulan Beberapa bulan hingga beberapa tahun Pernyataan nyeri Daerah nyeri umumnya diketahui dengan pasti. Klien yang mengalami nyeri ini sering kali merasa takut dan khawatir dan berharap nyeri dapat segera teratasi. Nyeri ini dapat hilang setelah area yang mengalami gangguan kembali pulih. Daerah yang nyeri dan yang tidak, intensitasnya menjadi sukar di evaluasi. Klien yang mengalami nyeri ini kerap merasa tidak aman karena mereka tidak tahu apa yang mereka rasakan. Dari hari ke hari klien mengeluh mengalami keletihan, insomnia, anokresia, depresi, putus asa, dan sulit mengontrol emosi Gejala krinis Pola respon khas,dengan gejala yang lebih jelas Bervariasi,kdng hllng,kdng bertmbah parah Perjalanan Biasanya melaporkan kekeurngn Berlngsung terus
  • 10. 10 gejala setelah beberapa waktu 2.8 FAKTOR NYERI Etni dan nilai budaya Latar belakang etnik dan budaya merupakan faktor yang memengaruhi reaksi terhadap nyeri dan ekspresi nyeri. Cntoh: individu dari buday tertentu cenderung mengukapkap nyeri yang mereka rasakan,sedngkan budaya lain lebih memilih untuk menahan, mereka tidak ingin merepotkan orang lain. Tahap perkembangan Anak-anak cendrung kurang mampu mengungkapkan nyeri yang mereka rasakan, dibandingkan dengan orang dewasa, dan lansia lebih tinggi karena penyakit yang di derita. Lingkungan dan individu pendukung Lingkungan yang bising, tingkat kebisingan yang tinggi, pencahayaan dan aktivitas yang tinggi, serta dukungan dari orang terdekat. Contoh: individu yang sendiri, tanpa keluarga atau teman-teman akan cenderung merasakan nyeri yang lebih berarti. Pengalaman nyeri sebelumnya Pengalaman masa lalu memengaruhi kepekaan terhadap nyeri.individu yang pernah merasakan atau melihat penderit nyeri merasa terancam dengan nyeri yang akan terjadi. Ansietas dan stres Ansietas sering kali menyertai peristiwa nyeri yang terjadi.ancaman yang tidak jelas asalnya dan ketidak mampuan mengontrol nyeri atau peristiwa sekililingnya dpat mempeberat persepsi nyeri. 2.9 MENGUKUR INTENSITAS NYERI
  • 11. 11 Hayword (1975) Alat mengukur nyeri painometer. Intensitas nyeri sifatnya subjektif dipengaruhi oleh:  Tingkat kesadaran  Konsentrasi  Jumlah distrasi  Tingkat aktivitas  Harapan keluarga Skala nyeri Hayward Skala Keterangan 0 Tidak nyeri 1-3 Nyeri ringan 4-6 Nyeri sedang 7-9 Sangat nyeri,msh bisa di kontrol 10 Sngt nyeri tidak bisa di kontrol McGill(Mcgill’scale) Mengukur nyeri dengan menggunakan 5 angka: 0 = tidak nyeri 1 = nyeri ringan 2 = nyeri sedang 3 = nyeri berat 4 = nyeri sngt berat 5 = nyeri hebat 3.1 ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI NYERI o Pengkajian Pengkajian nyeri yang akurat sangat penting, untuk itu perawata perlu mengkaji semua faktor yang memengaruhi nyeri: Fisiologi Psikologi
  • 12. 12 Perilaku Emosinal sosiokltural   Pengkajian nyeri terdiri dua komponen utama: 1.Riwayat nyeri untuk mendapatkan data dari klien 2. Observasi langsung pada respon perilaku fisiologi klien Tujuan pengkajianèuntuk mendapatkan pemahaman objektif terhadap pengalaman subjektif Mnmonik pengkajian nyeri P Provoking/pemicu yang menimbulkan nyeri Q Qualiti /kualitas nyeri (TUMPUL/TAJAM) R Regio/daerah = perajalanan S Severity/keganasan = intensitas T Tme/waktu = serangan, lama, kekerapan, sebab Riwayat nyeri  Lokasi : Menentukan lokasi nyeri yang spesifik  Intensitas nyeri : Menggunakan skala intensitas  Kualitas nyeri : Rasa yang di tmbulkan  Pola : waktu, durasi, kekambuhan interval nyeri  Faktor presipitasi : Aktivitas tertentu dapat memicu munculnya nyeri  Gejala yang menyertai : Mual, muntah, pusing, diare  Pengaruh pda aktivitas sehari-hari : Tidur, nafsumakan, konsentrsi, pekerjaaan, hubgn pernikahan, aktivitas di rumah, emosional  Sumber koping : Pengaruh agama atau budaya  Respon efektif : Takut, lelah, depresi. 3.2 OBSERVASI RESPON PRILAKU & FISIOLOGI
  • 13. 13 Respon nonverbal yang bisa dijadikan indikator nyer : Ekspresi wajah: Menutup mata rapat-rapat Menggigit bibir bawah Respons vokalis Erangan Manangi Berteriak Gerakan tubuh Menendang-nendang Mebolak balikan tubuh Respon fisiologi Nyeri akut:  Peningkatan tekanan darah,nadi,pernapasan  Diaforesis  Dilatasi pupil  Jika nyeri belangsung lama,saraf simpatik telah beradaptasi,respon fisiologi tersebut mungkin akan bekurang atau bahkan tdak ada 3.3 PENETAPAN DIAGNOSA Menurut NANDA(2003), diagnosa keperawatan untuk klien yang mengalami nyeri atau ketidak nyamanan adalah:  Nyeri akut  Nyeri kronis Saat menulis pernyataan diagnoesa ,perawat harus menyebuttkan lokasinya(nyeri pegelangan kaki kanan) 3.4 PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI   Tujuan asuhan keperawatan untuk klien yang mengalami ketidaknyaman atau nyeri bervariasi,bergantung pada diagnosis dan batasan karakteristiknya. Nyeri akut  Trauma pada perineum slm persalinan atau kelahiran  Trauma jaringan dan refleks spasme otot
  • 14. 14  Inflamasi (saraf, sendi, tenton, otot)  Efek kanker  Kram abdomen,diare,muntah  Inflamasi dan spasme otot polos  Trauma jaringan dan spsme otot reflex  Demam  Respons alergi  Iritan kimia Kriteria hasil individu akan menyampaikan kepuasan setelah tindakan peredam nyeri yang diberikan. Intervensi umum  kaji faktor yang menurunkan toleransi nyeri (ketidak percayaan orang lain, kurang eletihan, kehidupan yang menonton)  kurangi atau hilangkan faktor yang dapat meningkatkan nyeri  Ketidak percayaan orang lain o sampaikan penerimaan anda atas respons klien terhadap nyeri o akui nyeri yang klien rasakan o jelaskan pada klien bahwa bahwa anda mengkaji nyeri karena ingin memahami nyeri yang klien rasakan dengan baik (bukan untuk memastikan bahwa nyeri benar- benar terjadi) o jelaskan tentang konsep nyeri sebagai pengalaman yang bersifat pribadi o diskusikan alasan mengapa klien dapat mengalami peningkatan atau penurunan nyeri o Kurang pengetahuan  dorong kelurga untuk memberikan perhatian ,juga pada saat nyeri sedanag tidak terjadi  jelaskan mengenai mengenai penyebab nyeri kepada klien,jika penyebabnya diketahui  jelaskan lamanya nyeri akan berlangsung,jika dsiketahui secara pasti,  jelaskan tentang pemeriksaan diagnosa dan prosedur yang akan dilakukan secara rinci o Keletihan   Tentuka penyebab keletihan   Jelaskan bahwa nyeri dpat mendukung terjadinya stres
  • 15. 15   Beri kesempatan klien untuk istirahat pada siang hari   Konsultasi dengan dokter untuk meningkatkan dosis obat o Kehidupan yang mononton  Diskusikan bersama klien dan keluarga mengenai manfaat terapieutik dari metode distraksi  Jelaskan bahwa distraksi biasanya akan meningkatkan intensitas nyeri   Variasika lingkungan   Ajarka beberapa metode distraksi  Kolaborasi bersama klien untuk menentukan metoda mana yang digunakan untuk mengurangi intensitas nyeri  Pertimbangkan kemauan klien,hal yang disukai,kontraindikasi,dll  Jelaskanberbagai metode pereda nyer  Diskusikan metoda nyeri yang akan di pakai  Beri pereda nyeri yang optimal o Kaji respons pasien terhadap obat-obat pereda nyeri o Kurangi atau hilangi efek smping narkotika umum o Bantu keluarga merespons positif terhadap pengalaman nyeri o Kaji pengetahuan keluarga dan respons terhadap nyeri  Beri klien kesempatan untuk mendiskusikan ketakutan, kemarahan, dll  Libatkan keluarga dalam prosedur untuk menurunkan nyeri  Berika informasi kepada klien setelah nyeri hilang  Dorrong klien untuk mendiskusikan nyeri yang dialami  Beri pujian untk kesabarn pasien  Lakukan penyuluhan kesehatan sesuai indikasi Rasional Jika klien harus meyakinkan tenaga kesehatan bahwa dia merasa nyeri, kecemasan akan semakin meningkat dan persepsi nyeri Klien yang mendapatkan penjelasan tentang sensasi sesungguhnya yang akan ia rasakan sebelum menjalani prosedur yang menyakitkan
  • 16. 16 Penelitian membuktikan bahwa otak manusia akan menyekresikan endorfin yang menghilangkan rasa nyeri Penggunaan metode pereda nyeri noninvansin Individu dewasa dan anak-anak yang mengalami nyeri merasa tubuh dan kehidupanya kehilangan konrol Tidur yang tdk cukup dapt menurunkan individu untk menolerin nyeri Penataan nyeri seharusnya dilakukan secara agresif dan individual Intervensi nonfarmakologi menjadi pendekatan tindakan utama untuk nyeri 3.5 MANAJEMEN NYERI TERDIRI DARI : 1) Farmakologis (kolaborasi)-------penggunaan analgetik Mengganggu penerimaan/stimuli nyeri dan interpretasinya dengan menekan fungsi talamus & kortek serebri. 2) Pengelolaan non farmalogi  Teknik masase Tidakan keperawatan dengan cara masase,dilakukan pada daerah superfesial atau otot, tulang. Hanya untuk membantu mengurangi rangsangan nyeri akibat terganggunya sirkulasi. Tujuan 1) Meningkatkan sirkulasi pada daerah yang dimasase 2) Meningkatkan relaksasi Alat dan bahan: 1) Minyak untuk massase 2) handuk Prosedur kerja 1) Jelaskan prosedur yang akan dilakuakn 2) Cuci tangan 3) Lakukan mesase pada daerah yang dirasakan nyeri slma 5-10 menit 4) Lakukan dengan telapak tngan dan jari dengan tekanan halus  gerakan tangan selang seling (tekanan pendek, cepat, bergantian tangan) pinggang o Teknik remasan( menguap otot bahu)èbahu o Gerakan menggesek dengan ibu jari dan memutarèpunggung dan pinggang o Teknik eflurasi dengan kedua tanganèpunggung dan pinggang
  • 17. 17 o Teknik petrisasi, menekan punggung secara horizontal o Tknik tekanan menyikat dengan menggunakan ujung jari daerah pinggang  Kompres panas basah Tindakan ini dapat dilakukan pada pasien yang mengalani nyeri,resiko terjadi infeksi luka,dan kerusakan fisik TUJUAN  Memperbaiki sirkulasi  Mengilangkan edema  Meningkatkan drainasrpus  Mengurangi rasa nyeri Kompres basah pada luka terbuka 1) Gunkan srung tangan 2) Bsahi kasa steril dengan larutan pada magkuk kecil lalu peras 3) Letakan perassan kasa pada daerah luka 4) Tutup basa basah denga kering 5) Tutup dengn balutan atau displester 6) Cuci tngan 7) Catat keadaan luka.drainase.warna,integritas,dan respon pasien Kompres panas basah dengan buli-buli 1) Buli-buli diisi air/larutan hangang buli-buli 1/3-2/3 bagian 2) Di bungkus dengan kantong buli-buliah 3) Letakan pada deerah luka 4) Catt 5) Cuci tngan Kompres menggunakan elektrikal pad 1) Periksa tegangan listrik 2) Pasang stop kontak 3) Atur panas 4) Letakan electrical pad pada bagian yang akan di kompres 5) Catt
  • 18. 18 6) Cuci tngan  Kompres dingin basah  Tidakan untuk memberikan rasa dingin dengan menggunkan lap atau kain yang di celupkan ke dalam air dingin,dilakukan pada paha Tujuan  Menurunkan suhu tubuh pada penderita nyeri Alat dan bahan  Baskom berisi air dingin  Pengalas  Kain  Termometer Cara kerja  Jelaskan prosedur pda pasien  Cuci tngan  Ukur suhu tubuh o Pasang pengalas di bawah tempat yang akan di kompres o Basahi kain dengan air dingin o Letakan kainyang telah di basahi pada daerah aksila,dahi,atau lipatan paha o Cuci tangan  Rendam Digunakan cairn hangat yang dapat dilakukan pada daerah tangan, kaki, glutea, pada seluruh tubuh yng mengalmi gngguan integritas, sirkulasi, ketegangan otot, dan luka kotor. Tujuan  Mengendor oto,tendon,dan ligamen  Menghilngkan nyeri dan peradangan  Mempercept penyembuhab jaringan  Memperbaiki sirkulasi  Membersihkan luka kotor
  • 19. 19  Sentuhan terapeutik Teori ini mengatakan bahwa individu yang sehat mempunyai keseimbangan energi antara tubuh dengan lingku;ngan luar. Orang sakit berarti ada ketidakseimbangan energi, dengan memberikan sentuhan pada klien, diharapkan ada transfer energi dari perawat ke klien.  Akupresur Pemberian penekanan pada pusat-pusat nyeri.  Guided imagery Meminta klien berimajinasi membayangkan hal-hal yang menyenangkan, tindakan ini memerlukan suasana dan ruangan yang tenang serta konsentrasi dari klien. Apabila klien mengalami kegelisahan, tindakan harus dihentikan. Tindakan ini dilakukan pada saat klien merasa nyaman dan tidak sedang nyeri akut.  Distraksi Mengalihkan perhatian terhadap nyeri, efektif untuk nyeri ringan sampai sedang. Distraksi visual (melihat TV atau pertandingan bola), distraksi audio (mendengar musik), distraksi sentuhan (massase, memegang mainan), distraksi intelektual (merangkai puzzle, main catur)  Anticipatory guidence Memodifikasi secara langsung cemas yang berhubungan dengan nyeri. Contoh tindakan: sebelum klien menjalani prosedur pembedahan, perawat memberikan penjelasan/informasi pada klien tentang pembedahan, dengan begitu klien sudah punya gambaran dan akan lebih siap menghadapi nyeri  Hipnotis Membantu mengubah persepsi nyeri melalui pengaruh sugesti positif.  Biofeedback Terapi perilaku yang dilakukan dengan memberikan individu informasi tentang respon nyeri fisiologis dan cara untuk melatih kontrol volunter terhadap respon tersebut. Terapi ini efektif untuk mengatasi ketegangan otot dan migren, dengan cara memasang elektroda pada pelipis.  Stimulasi kutaneus Cara kerja dari sistem ini masih belum jelas, salah satu pemikiran adalah cara ini bisa melepaskan endorfin, sehingga bisa memblok stimulasi nyeri. Bisa dilakukan dengan massase, mandi air hangat, kompres dengan kantong es dan stimulasi saraf elektrik transkutan (TENS/ transcutaneus electrical nerve stimulation). TENS merupakan stimulasi pada kulit dengan menggunakan arus listrik ringan yang dihantarkan melalui elektroda luar.
  • 20. 20 BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Nyeri merupakan suatu gejala yang bersifat ojektif. Hanya orang yang merasakan yang bisa mengungkapkan. Kebutuhan dasar manusia untuk memenuhi rasa yang tidak nyaman atau nyeri ini, perawat perlu memperhatiakn, mengkaji konsep dasar nyeri pada klien yangmengalami gngguan keamaman. 3.2 Saran Semoga dengan memahami konsep dasar nyeri ini. Kita bisa menerapkan dan membagi ilmu dalam menyelesaikan masalah gengguan tidak nyaman ini dalan kehidupan.
  • 21. 21 DAFTAR PUSTAKA Elvi,2012.Makalah Konsep Dasar Nyeri. http:///C:/Users/WIN7/Downloads/makalah%20konsep%20dasar%20nyeri%20_%2 0elvimonasari.htm . (Diakses pada tanggal 19 November 2012). AliSadikin,2010.Asuhan Keperawatan. http:///C:/Users/WIN7/Downloads/Teknik%20Relaksasi%20dan%20Distraksi%20A suhan%20Keperawatan%20_%20Ali%20Sadikin%20Skep.,Ns.htm . (Diakses pada tanggal 20 November 2013)