Pedoman baru menetapkan bahwa semua guru harus memenuhi jam mengajar minimal 24 jam per minggu, terlepas dari status sertifikasi. Bagi guru yang mendapat tugas tambahan, jam mengajar minimal disesuaikan berdasarkan PP 74/2008, misalnya untuk kepala sekolah 18 jam dan sisanya 6 jam mengajar. Pedoman ini dikeluarkan untuk memenuhi persyaratan pengajuan sertifikasi guru baru pada 2013.
Pedoman perhitungan beban kerja guru mulai tahun 2011
1. Pedoman perhitungan Beban Kerja Guru mulai
tahun 2011/2012
Semua guru, baik yang telah bersertifikat maupun yang belum bersertifikat
harus memenuhi jam wajib mengajar minimal, yakni 24 jam. Pemenuhan jam
wajib mengajar terkait erat dengan pengajuan PAK (yang baru) yang akan
diberlakukan tahun 2013 nanti. Oleh karena hal tersebut, agar pengajuan PAK
tidak terkendala, pihak sekolah harus sudah merancang dari sekarang agar
jam wajib mengajar guru minimal 24 jam per minggu.
Khusus untuk yang mendapat tugas tambahan, pemenuhan jam disesuaikan
dengan PP 74 Tahun 2008. Pada Pedoman Penghitungan Beban Kerja Guru
yang diterbitkan Dirjen PMPTK berkaitan dengan tugas tambahan guru
dijelaskan sebagai berikut:
1. Tugas sebagai Kepala Sekolah ekuivalen dengan 18 jam,
sehingga minimal wajib mengajar 6 jam
2. Tugas sebagai Wakil Kepala Sekolah ekuivalen dengan 12 jam,
sehingga minimal wajib mengajar 12 jam
3. Tugas sebagai Kepala Perpustakaan ekuivalen dengan 12 jam,
sehingga minimal wajib mengajar 12 jam
4. Tugas sebagai Kepala Laboratorium ekuivalen dengan 12 jam,
sehingga minimal wajib mengajar 12 jam
5. Tugas sebagai Ketua Jurusan Program Keahlian ekuivalen
dengan 12 jam, sehingga minimal wajib mengajar 12 jam
6. Tugas sebagai Kepala Bengkel ekuivalen dengan 12 jam,
sehingga minimal wajib mengajar 12 jam
7. Tugas sebagai Pembimbing Praktik Kerja Industri ekuivalen
dengan 12 jam, sehingga minimal wajib mengajar 12 jam
8. Tugas sebagai Kepala Unit Produksi ekuivalen dengan 12 jam,
sehingga minimal wajib mengajar 12 jam
Selain tugas tambahan di atas, kegiatan pembimbingan siswa, termasuk
kegiatan ekstrakurikuler, juga bisa dianggap sebagai kegiatan tatap muka.
Khusus untuk wali kelas tidak dianggap sebagai tugas tambahan.
UNTUK GURU YANG SUDAH BERSERTIFIKAT
Khusus untuk ketentuan guru yang telah mengikuti kegiatan sertifikasi, jam
minimal wajib mengajar adalah 24 jam, kecuali yang mendapat tugas
2. tambahan di atas. Di samping itu, pemenuhan jam wajib mengajar haruslah
mata pelajaran sendiri (pemenuhan jam wajib mengajar tidak dibenarkan
diambil dari mata pelajaran yang lain maupun serumpun). Ketentuan ini lebih
longgar bagi guru yang belum bersertifikat, untuk pemenuhan jam wajib
mengajar masih dibenarkan mengampu mata pelajaran lain terkait nantinya
dengan pengajuan PAK.
ketentuan bagi guru yang sudah bersertifikat sebagai berikut ( Tugas
Struktural ):
1. Guru yang mengajar pada Kejar Paket A, B, atau C tidak bisa
diperhitungkan jam mengajarnya
2. Guru Mapel SMP (selain Penjasorkes dan Agama) tidak boleh
mengajar di SD, karena guru SD pada dasarnya adalah guru kelas
3. Penambahan jam pada struktur kurikulum paling banyak 4 jam per
minggu berdasarkan standar isi KTSP
4. Program pengayaan atau remedial teaching tidak diperhitungkan jam
mengajarnya
5. Pembelajaran ekstrakurikuler tidak diperhitungkan jam mengajarnya,
meskipun sesuai dengan sertifikasi mata pelajaran
6. Pemecahan Rombel dari 1 kelas menjadi 2 kelas diperbolehkan,
dengan syarat dalam 1 kelas jumlah siswa minimal 20
7. Pembelajaran Team teaching tidak diperbolehkan kecuali untuk mata
pelajaran Produktif di SMK
8. Guru Bahasa Indonesia yang mengajar Bahasa Jawa, jam mengajar
Bahasa Jawanya tidak diperhitungkan. Mata Pelajaran yang serumpun
adalah IPA dan IPS dan hanya boleh untuk tingkat SMP
9. Pengembangan diri siswa tidak diperhitungkan jam mengajarnya
Demikian ketentuan jam wajib mengajar guru yang secara resmi mulai
diberlakukan mulai Juli 2011