SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  11
NAMA : Sari Retno Setiowati
PRODI
: Akuntansi / V
NIM : 11.03.3934

HUBUNGAN KANTOR PUSAT DAN CABANG
PERBEDAAN AGEN DAN KANTO CABANG
KANTOR CABANG






Struktur organisasi dan
kegiatan tidak terlepas dari
kantor pusat. Sehingga kantor
cabang bertanggungjawab
penuh atas segala aktivitasnya
ke manajemen kantor pusat.
Kegiatan kantor cabang tidak
terbatas pada usaha untuk
memperoleh pesanan saja
tetapi juga usaha untuk
memenuhi pesanan yang dpt
diambil dari persediaan sendiri
maupun persediaan kantor
pusat.
Investasi kantor pusat ke
cabang tidak hanya sebatas
modal kerja saja tetapi semua
fasilitas yang dibutuhkan
dalam mendirikan kantor
cabang dan permulaan
operasinya kantor cabang

AGEN






Struktur organisasi dan
kegiatan terlepas dari kantor
pusat atau berdiri sendiri.
Oleh karena itu satu kantor
agen dapat mengageni
beberapa perusahaan.
Sehingga kantor agen tidak
bertanggungjawab ke kantor
pusat tetapi
bertanggungjawab pengelola
agen.
Kegiatan kantor agen tidak
terbatas pada usaha untuk
memperoleh pesanan dan
calon pembeli saja. Dengan
demikian agen hanya sebagai
fungsi pemasarnya saja.
Investasi kantor pusat ke agen
hanya sebatas modal kerja saja.
PEMBUKUAN AGEN


Pembukuan agen cukup melakukan pembukuan
kas saja untuk mecatat penerimaan ( dan
pengisian kembali ) modal kerja dari kantor
pusat dan pengeluaran untuk berbagai macam
biaya. Untuk pengeluaran kas biasanya dicatat
dalam bentuk rangkap. Untuk pengisian kembali
modal kerja maka agen mengirimkan copy atau
tembusan catatan pengeluaran kas berikut
bukti-buktinya, untuk medapatkan penggantian
dari kantor pusat sedangkan bukti pengeluaran
kas yang asli diarsipkan di tempat agen yang
bersangkutan.
PEMBUKUAN KANTOR PUSAT
Pembukuan terhadap transaksi agen yang akan dibukukan oleh
kantor pusat, tergantung pada tujuan yang dikehendaki, yaitu mengenai
laba (rugi)
Ada dua pilihan untuk membukukan hal ini :
1. Laba (rugi) yang didapat dari aktivitas penjualan dari agen ( tiap
agen) tidak ditentukan secara terpisah, yaitu dalam transaksi ini yang
didapat dari penjualan reguler, dan transaksi penjualan dan biaya yang
terjadi melalui agen yang bersangkutan, dicatat dalam rekening
pembukuan yang ada seperti halnya pada kantor Pusat.
2. Laba (rugi) yang didapat dari aktivitas penjualan melaui agen
ditentukan secara terpisah, yaitu cara ini memerlukan rekening khusus
untuk agen, terutama untu pendapatan dan biaya yang bersangkutan
harus diselenggarakan. Rekening pembukuan khusus untuk agen
, dipergunakan untuk mencatat semua transaksi penjualan melaui agen
dan biaya biaya yang terjadi pada agen yang bersangkutan.
KANTOR CABANG
Garis besar bekerjanya suatu cabang dan sebagai berikut :
1. Cabang diberi modal kerja, baik berupa uang kas, barang barang
dagangan maupun aktiva lainnya oleh kantor pusat.
2. Cabang dapat membeli barang dagangan dari pihak ketiga untuk
memenuhi kebutuhan permintaan barang barang local yang tidak
dapat dipenuhi oleh kantor pusat atau apabila pembelian itu
dapat dipertanggungjawabkan secara ekonomis
3. Cabang melakukan aktivitas penjualan, mulai dari usaha usaha
untuk mendapatkan pembeli, mengirimkan pembeli, mengirimkan
barnag atua menyerahkan barnag dan jasa langsung kepada
pelanggan, membuat faktur penjualan, menagih atau
mengumpulkan piutang dan menyimpan uangnya didalam
rekening bank sendiri.
SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG
Sistem akuntansi ini ada dua :
1. System sentralisasi
Dalam system ini berlaku sepenuhnya pembukuan dilakukan oleh kantor
pusat, kantor cabang cukup hanya untuk mengumpulkan data data dasar, yang
kemudian dikirim ke kantor pusat untuk dicatat dalam jurnal dan buku besarnya
(berupa tembusan ).
Apabila terjadi laba (rugi) dari aktivitas dari kantor cabang maka akan ditentukan
secara terpisah dari kantor pusat. System ini lebih hemat karena dilakukan secara
terpusat.
2. System desentralisasi
System ini melakukan pencatatan tersendiri pada setiap cabang, melakukan buku
jurnal, buku besar, dan buku pembantu yang dianggap perlu. Pembukuan kantor
cabang sama saja dengan pembukuan badan usaha, tetapi kantor cabang tidak
memiliki rekening modal melainkan “R/K – Kantor Pusat” merupakan modal
bagi kantor cabang dan dilain pihak merupakn penanaman atau investasi modal
oleh kantor pusat di cabang yang bersangkutan. Rekening ini merupakan rekening
proforma.
LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
Laporan Keuangan Gabungan antara kantor Pusat dan
Kantor Cabang ini dimaksudkan untuk memberikan
gambaran tentang posisi keuangan dan hasil usaha
perusahaan sebagai satu kesatuan ekonom yang bulat
, maka dalam penyusunannya perlu memperhatikan hal
hal berikut :
1. Dalam Neraca hanya disajikan aktiva dan hak hak
yang ada pada perusahaan dan hutang hutang atau
kewajiban perusahaan yang lain kepada pihak di luar
perusahaan.
2. Dalam perhitungan rugi laba, harus dihindarkan
adanya perhitungan ganda pada pendapatan atau biaya
antara pusat dan cabang sebagai akibat dari pencatatan
dari system desentralisasi.
PENYUSUNAN NERACA GABUNGAN
1. Menghapuskan rekening ( megeliminasi ) saldo
rekening “R/K- kantor Pusat” dengan “R/K
Kantor Cabang” dan saldo rekening Hutang dan
PIutang Kepada antar kantor pusat dan Cabang
yang ada didalam neraca individual kantor pusat
maupun Cabang.
2. Menjumlahkan dan menggabungkan saldo dan
rekening aktiva dengan rekening hutang yang
terdapat dalam neraca individual dan kantor dan
cabangnya sesuai kelompok masing masing.
PENYUSUNAN LABA RUGI GABUNGAN
1. Menghapuskan atau mengeliminasi saldo
rekening “pengiriman Barang dari kantor Pusat”
dengan “pengiriman Barang Ke Kantor cabang “
berikut biaya biaya dan pendapatan yang
ditimbulkan oleh transaksi tersebut sebagai
akibat dari system pencatatan desentralisasi.
2. Menjumlahkan saldo Rekening pendapatan dan
laba di luar usaha, rekening biaya dan
rugi diluar usaha, rekening biaya dan rugi diluar
usaha yang terdapat dalam laporan rugi laba
individual kantor pusat dan cabang.
PENYUSUNAN REKENING TIMBAL BALIK
Data – data yang perlu diperimbangan dalam menyesuaikan
dua rekening tersebut, pada dasarnya dapat digolongkan
kedalam 4 golongan sebagai berikut :
1. Debit rekening “Kantor Cabang” tanpa ada hubungan
dengan kredit rekening “Kantor Pusat”
2. Kredit rekening “Kantor Cabang” tanpa ada hubungan
dengan debit rekening “Kantor Pusat”
3. Debit rekening “Kantor Pusat ” tanpa ada hubungan
dengan kredit rekening “Kantor Cabang”
4. Kredit rekening “Kantor Pusat ” tanpa ada hubungan
dengan debit rekening “Kantor Cabang”
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang

Contenu connexe

Tendances

Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti auditSyafdinal Ncap
 
Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"
Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"
Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"Hendie Cahya Maladewa
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinyaHutria Angelina Mamentu
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Manik Ryad
 
Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Audit Siklus Persediaan Dan PergudanganAudit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Audit Siklus Persediaan Dan PergudanganLuthfi Nk
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiMuhammad Rafi Kambara
 
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Hasan Romadon
 
Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usaha
Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usahaHubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usaha
Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usahaAjeng Pipit
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikJunianto Junianto
 
solusi manual advanced acc zy Chap004
solusi manual advanced acc zy Chap004solusi manual advanced acc zy Chap004
solusi manual advanced acc zy Chap004Suzie Lestari
 
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelolaMengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelolaarvinko
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiSujatmiko Wibowo
 

Tendances (20)

Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
Kombinasi Bisnis 1.ppt
Kombinasi Bisnis 1.pptKombinasi Bisnis 1.ppt
Kombinasi Bisnis 1.ppt
 
Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"
Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"
Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
 
Present bab 13 auditing
Present bab 13 auditingPresent bab 13 auditing
Present bab 13 auditing
 
Akuntansi investasi23
Akuntansi investasi23Akuntansi investasi23
Akuntansi investasi23
 
Subsequent events
Subsequent eventsSubsequent events
Subsequent events
 
Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Audit Siklus Persediaan Dan PergudanganAudit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
 
Perbedaan Agen dan cabang
Perbedaan Agen dan cabangPerbedaan Agen dan cabang
Perbedaan Agen dan cabang
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
 
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
 
Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usaha
Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usahaHubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usaha
Hubungan kantor pusat dan cabang dan penggabungan badan usaha
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
Perencanaan audit
Perencanaan auditPerencanaan audit
Perencanaan audit
 
solusi manual advanced acc zy Chap004
solusi manual advanced acc zy Chap004solusi manual advanced acc zy Chap004
solusi manual advanced acc zy Chap004
 
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelolaMengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori Akuntansi
 

Similaire à Hubungan Kantor Pusat dan Cabang

hubungan antara kantor pusat dengan cabang
hubungan antara kantor pusat dengan cabanghubungan antara kantor pusat dengan cabang
hubungan antara kantor pusat dengan cabangfazri himawan
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangadelaa09
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangadelaa09
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangadelaa09
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangfadhly arsani
 
Hubungan antara kantor pusat dengan cabang
Hubungan antara kantor pusat dengan cabangHubungan antara kantor pusat dengan cabang
Hubungan antara kantor pusat dengan cabangpanggih ginanjar
 
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTANMAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTANzay muhammad
 
Tugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabang
Tugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabangTugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabang
Tugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabangNatalia Nainggolan
 
Makalah akuntansi cabang
Makalah akuntansi cabangMakalah akuntansi cabang
Makalah akuntansi cabangKhatijah Parewa
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangahmad aniq azharoni
 
AKL 1 (Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang)
AKL 1 (Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang)AKL 1 (Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang)
AKL 1 (Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang)Tika Evitasuhri
 
akuntansi keuangan lanjutan 1
akuntansi keuangan lanjutan 1 akuntansi keuangan lanjutan 1
akuntansi keuangan lanjutan 1 Rendra Safa'at
 
Ppt akl perbedaan agen dan cabang
Ppt akl perbedaan agen dan cabangPpt akl perbedaan agen dan cabang
Ppt akl perbedaan agen dan cabangfitria mellysusanti
 
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4Jiantari Marthen
 
Akuntansi untuk operasi cabang
Akuntansi untuk operasi cabangAkuntansi untuk operasi cabang
Akuntansi untuk operasi cabangcikaaarisandi
 
Basic Accounting, membahas materi dasar akuntansi
Basic Accounting, membahas materi dasar akuntansiBasic Accounting, membahas materi dasar akuntansi
Basic Accounting, membahas materi dasar akuntansiNengSarahSalsabila
 

Similaire à Hubungan Kantor Pusat dan Cabang (20)

hubungan antara kantor pusat dengan cabang
hubungan antara kantor pusat dengan cabanghubungan antara kantor pusat dengan cabang
hubungan antara kantor pusat dengan cabang
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabang
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabang
 
Hubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabangHubungan kantor pusat & cabang
Hubungan kantor pusat & cabang
 
Pedrbedaan agen dan kc
Pedrbedaan agen dan kcPedrbedaan agen dan kc
Pedrbedaan agen dan kc
 
Pedrbedaan agen dan kc
Pedrbedaan agen dan kcPedrbedaan agen dan kc
Pedrbedaan agen dan kc
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabang
 
Hubungan antara kantor pusat dengan cabang
Hubungan antara kantor pusat dengan cabangHubungan antara kantor pusat dengan cabang
Hubungan antara kantor pusat dengan cabang
 
Perbedaan agen
Perbedaan agenPerbedaan agen
Perbedaan agen
 
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTANMAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
 
Tugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabang
Tugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabangTugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabang
Tugas 6 = perbaikan hubungan kantor pusat dan kantor cabang
 
Makalah akuntansi cabang
Makalah akuntansi cabangMakalah akuntansi cabang
Makalah akuntansi cabang
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabang
 
AKL 1 (Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang)
AKL 1 (Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang)AKL 1 (Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang)
AKL 1 (Hubungan kantor pusat dengan kantor cabang)
 
akuntansi keuangan lanjutan 1
akuntansi keuangan lanjutan 1 akuntansi keuangan lanjutan 1
akuntansi keuangan lanjutan 1
 
Ppt akl perbedaan agen dan cabang
Ppt akl perbedaan agen dan cabangPpt akl perbedaan agen dan cabang
Ppt akl perbedaan agen dan cabang
 
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4
Makalah akuntansi keuangan lanjutan i studi kasus pt. tiki kel. 4
 
Akuntansi untuk operasi cabang
Akuntansi untuk operasi cabangAkuntansi untuk operasi cabang
Akuntansi untuk operasi cabang
 
Akuntansi cabang
Akuntansi cabangAkuntansi cabang
Akuntansi cabang
 
Basic Accounting, membahas materi dasar akuntansi
Basic Accounting, membahas materi dasar akuntansiBasic Accounting, membahas materi dasar akuntansi
Basic Accounting, membahas materi dasar akuntansi
 

Plus de Sari Retno Setiowati (8)

Bentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuanganBentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuangan
 
Akuntansi keuangan lanjutan II
Akuntansi keuangan lanjutan IIAkuntansi keuangan lanjutan II
Akuntansi keuangan lanjutan II
 
Analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganAnalisis laporan keuangan
Analisis laporan keuangan
 
Akuntansi keuangan lanjutan ii
Akuntansi keuangan lanjutan iiAkuntansi keuangan lanjutan ii
Akuntansi keuangan lanjutan ii
 
Analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganAnalisis laporan keuangan
Analisis laporan keuangan
 
Konsinyasi
KonsinyasiKonsinyasi
Konsinyasi
 
Persekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasiPersekutuan likuidasi
Persekutuan likuidasi
 
Persekutuan
PersekutuanPersekutuan
Persekutuan
 

Hubungan Kantor Pusat dan Cabang

  • 1. NAMA : Sari Retno Setiowati PRODI : Akuntansi / V NIM : 11.03.3934 HUBUNGAN KANTOR PUSAT DAN CABANG
  • 2. PERBEDAAN AGEN DAN KANTO CABANG KANTOR CABANG    Struktur organisasi dan kegiatan tidak terlepas dari kantor pusat. Sehingga kantor cabang bertanggungjawab penuh atas segala aktivitasnya ke manajemen kantor pusat. Kegiatan kantor cabang tidak terbatas pada usaha untuk memperoleh pesanan saja tetapi juga usaha untuk memenuhi pesanan yang dpt diambil dari persediaan sendiri maupun persediaan kantor pusat. Investasi kantor pusat ke cabang tidak hanya sebatas modal kerja saja tetapi semua fasilitas yang dibutuhkan dalam mendirikan kantor cabang dan permulaan operasinya kantor cabang AGEN    Struktur organisasi dan kegiatan terlepas dari kantor pusat atau berdiri sendiri. Oleh karena itu satu kantor agen dapat mengageni beberapa perusahaan. Sehingga kantor agen tidak bertanggungjawab ke kantor pusat tetapi bertanggungjawab pengelola agen. Kegiatan kantor agen tidak terbatas pada usaha untuk memperoleh pesanan dan calon pembeli saja. Dengan demikian agen hanya sebagai fungsi pemasarnya saja. Investasi kantor pusat ke agen hanya sebatas modal kerja saja.
  • 3. PEMBUKUAN AGEN  Pembukuan agen cukup melakukan pembukuan kas saja untuk mecatat penerimaan ( dan pengisian kembali ) modal kerja dari kantor pusat dan pengeluaran untuk berbagai macam biaya. Untuk pengeluaran kas biasanya dicatat dalam bentuk rangkap. Untuk pengisian kembali modal kerja maka agen mengirimkan copy atau tembusan catatan pengeluaran kas berikut bukti-buktinya, untuk medapatkan penggantian dari kantor pusat sedangkan bukti pengeluaran kas yang asli diarsipkan di tempat agen yang bersangkutan.
  • 4. PEMBUKUAN KANTOR PUSAT Pembukuan terhadap transaksi agen yang akan dibukukan oleh kantor pusat, tergantung pada tujuan yang dikehendaki, yaitu mengenai laba (rugi) Ada dua pilihan untuk membukukan hal ini : 1. Laba (rugi) yang didapat dari aktivitas penjualan dari agen ( tiap agen) tidak ditentukan secara terpisah, yaitu dalam transaksi ini yang didapat dari penjualan reguler, dan transaksi penjualan dan biaya yang terjadi melalui agen yang bersangkutan, dicatat dalam rekening pembukuan yang ada seperti halnya pada kantor Pusat. 2. Laba (rugi) yang didapat dari aktivitas penjualan melaui agen ditentukan secara terpisah, yaitu cara ini memerlukan rekening khusus untuk agen, terutama untu pendapatan dan biaya yang bersangkutan harus diselenggarakan. Rekening pembukuan khusus untuk agen , dipergunakan untuk mencatat semua transaksi penjualan melaui agen dan biaya biaya yang terjadi pada agen yang bersangkutan.
  • 5. KANTOR CABANG Garis besar bekerjanya suatu cabang dan sebagai berikut : 1. Cabang diberi modal kerja, baik berupa uang kas, barang barang dagangan maupun aktiva lainnya oleh kantor pusat. 2. Cabang dapat membeli barang dagangan dari pihak ketiga untuk memenuhi kebutuhan permintaan barang barang local yang tidak dapat dipenuhi oleh kantor pusat atau apabila pembelian itu dapat dipertanggungjawabkan secara ekonomis 3. Cabang melakukan aktivitas penjualan, mulai dari usaha usaha untuk mendapatkan pembeli, mengirimkan pembeli, mengirimkan barnag atua menyerahkan barnag dan jasa langsung kepada pelanggan, membuat faktur penjualan, menagih atau mengumpulkan piutang dan menyimpan uangnya didalam rekening bank sendiri.
  • 6. SISTEM AKUNTANSI KANTOR CABANG Sistem akuntansi ini ada dua : 1. System sentralisasi Dalam system ini berlaku sepenuhnya pembukuan dilakukan oleh kantor pusat, kantor cabang cukup hanya untuk mengumpulkan data data dasar, yang kemudian dikirim ke kantor pusat untuk dicatat dalam jurnal dan buku besarnya (berupa tembusan ). Apabila terjadi laba (rugi) dari aktivitas dari kantor cabang maka akan ditentukan secara terpisah dari kantor pusat. System ini lebih hemat karena dilakukan secara terpusat. 2. System desentralisasi System ini melakukan pencatatan tersendiri pada setiap cabang, melakukan buku jurnal, buku besar, dan buku pembantu yang dianggap perlu. Pembukuan kantor cabang sama saja dengan pembukuan badan usaha, tetapi kantor cabang tidak memiliki rekening modal melainkan “R/K – Kantor Pusat” merupakan modal bagi kantor cabang dan dilain pihak merupakn penanaman atau investasi modal oleh kantor pusat di cabang yang bersangkutan. Rekening ini merupakan rekening proforma.
  • 7. LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN Laporan Keuangan Gabungan antara kantor Pusat dan Kantor Cabang ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan sebagai satu kesatuan ekonom yang bulat , maka dalam penyusunannya perlu memperhatikan hal hal berikut : 1. Dalam Neraca hanya disajikan aktiva dan hak hak yang ada pada perusahaan dan hutang hutang atau kewajiban perusahaan yang lain kepada pihak di luar perusahaan. 2. Dalam perhitungan rugi laba, harus dihindarkan adanya perhitungan ganda pada pendapatan atau biaya antara pusat dan cabang sebagai akibat dari pencatatan dari system desentralisasi.
  • 8. PENYUSUNAN NERACA GABUNGAN 1. Menghapuskan rekening ( megeliminasi ) saldo rekening “R/K- kantor Pusat” dengan “R/K Kantor Cabang” dan saldo rekening Hutang dan PIutang Kepada antar kantor pusat dan Cabang yang ada didalam neraca individual kantor pusat maupun Cabang. 2. Menjumlahkan dan menggabungkan saldo dan rekening aktiva dengan rekening hutang yang terdapat dalam neraca individual dan kantor dan cabangnya sesuai kelompok masing masing.
  • 9. PENYUSUNAN LABA RUGI GABUNGAN 1. Menghapuskan atau mengeliminasi saldo rekening “pengiriman Barang dari kantor Pusat” dengan “pengiriman Barang Ke Kantor cabang “ berikut biaya biaya dan pendapatan yang ditimbulkan oleh transaksi tersebut sebagai akibat dari system pencatatan desentralisasi. 2. Menjumlahkan saldo Rekening pendapatan dan laba di luar usaha, rekening biaya dan rugi diluar usaha, rekening biaya dan rugi diluar usaha yang terdapat dalam laporan rugi laba individual kantor pusat dan cabang.
  • 10. PENYUSUNAN REKENING TIMBAL BALIK Data – data yang perlu diperimbangan dalam menyesuaikan dua rekening tersebut, pada dasarnya dapat digolongkan kedalam 4 golongan sebagai berikut : 1. Debit rekening “Kantor Cabang” tanpa ada hubungan dengan kredit rekening “Kantor Pusat” 2. Kredit rekening “Kantor Cabang” tanpa ada hubungan dengan debit rekening “Kantor Pusat” 3. Debit rekening “Kantor Pusat ” tanpa ada hubungan dengan kredit rekening “Kantor Cabang” 4. Kredit rekening “Kantor Pusat ” tanpa ada hubungan dengan debit rekening “Kantor Cabang”