SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  11
LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN JIWA
PERUBAHAN PROSES PIKIR: WAHAM
Disusun guna memenuhi tugas Keperawatan Jiwa
DISUSUN OLEH:
I KADEK PRANATHA I
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
PSIK STIKES WIDYA HUSADA
SEMARANG
2013
LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN JIWA
PERUBAHAN PROSES PIKIR : WAHAM
A. Masalah Utama
Perubahan proses pikir: waham
B. Proses Terjadinya Masalah
1. Pengertian
Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas
yang salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan
latar belakang budaya klien. Waham dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan dan
perkembangan seperti adanya penolakan, kekerasan, tidak ada kasih sayang,
pertengkaran orang tua dan aniaya (Keliat, BA, 1999).
Waham adalah keyakinan yang salah dan kuat dipertahankan walaupun
tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realitas sosial (Gail W.
Stuart, 2000).
Jadi waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan,
yang tetap dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain.
Pemikiran ini berasal dari pemikiran klien yang tidak terkontrol.
Tanda dan gejala:
a. Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang
agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) secara berlebihan tetapi
tidak sesuai kenyataan.
b. Hal tersebut diungkapkan secara berulang-ulang.
c. Klien tampak tidak mempunyai orang lain.
d. Takut, kadang panik, sangat waspada, tidak tepat menilai
lingkungan/realitas.
e. Ekspresi wajah tegang.
f. Mudah tersinggung.
g. Marah tanpa sebab.
h. Bermusuhan dan curiga.
i. Komunikasi kacau.
2
j. Perawatan diri terganggu.
2. Penyebab
Salah satu hal yang berperan penting menyebakan terjadinya waham
adalah gangguan konsep diri : harga diri rendah. Gangguan harga diri rendah
adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang
negatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan
(Townsend, 1998). Schult & Videbeck (1998) mengatakan gangguan harga
diri rendah adalah penilaian negatif seseorang terhadap diiri dan kemampuan,
yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung.
Tanda dan gejala:
a. Perasaan malu terhadap diri sendiri.
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri.
c. Mengejek dan mengkritik diri sendiri.
d. Merendahkan martabat.
e. Gangguan hubungan sosial, seperti menarik diri. Klien tidak
ingin bertemu dengan orang lain, lebih suka sendiri.
f. Percaya diri kurang.
g. Mencederai diri.
h. Klien sukar mengambil keputusan.
3. Akibat
Waham dapat menimbulkan klien menjadi beresiko untuk menciderai
diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
Tanda dan gejala:
a. Memperlihatkan permusuhan.
b. Keras dan menuntut.
c. Mendekati orang lain dengan ancaman.
d. Memberi kata-kata ancaman.
e. Menyentuh orang lain dengan cara menakutkan.
f. Rencana melukai diri sendiri dan orang lain.
3
C. Pohon Masalah
Kerusakan komunikasi verbal
Gangguan konsep diri : harga diri rendah
D. Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu Dikaji
1. Masalah keperawatan
a. Resiko menciderai diri, orang lain, dan lingkungan
b. Kerusakan komunikasi: verbal
c. Perubahan proses pikir: waham
d. Gangguan konsep diri: harga diri rendah.
2. Data yang dikaji
a. Resiko menciderai diri, orang lain, dan lingkungan
1) Data subyektif
Klien mengatakan marah dan jengkel kepada orang lain, ingin
membunuh, ingin membakar atau mengacak-acak lingkungannya.
2) Data obyektif
Klien mengamuk, merusak dan melempar barang-barang, melakukan
tindakan kekerasan pada orang-orang disekitarnya.
b. Kerusakan komunikasi: verbal
1) Data subjektif
Klien mengungkapkan sesuatu yang tidak realistik
2) Data objektif
Flight of ideas, kehilangan asosiasi, pengulangan kata-kata yang
didengar dan kontak mata kurang
4
Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
Core problem
Perubahan proses
pikir: waham
c. Perubahan proses pikir: waham
1) Data subjektif
Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama,
kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara
berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan.
2) Data objektif
Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan,
merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat
waspada, tidak tepat menilai lingkungan/realitas, ekspresi wajah klien
tegang, mudah tersinggung.
d. Gangguan konsep diri: harga diri rendah.
1) Data subjektif
Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa- apa,
bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu
terhadap diri sendiri
2) Data objektif
Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih
alternative tindakan, ingin mencedaerai diri/ ingin mengakhiri hidup
E. Diagnosa Keperawatan
1. Waham.
2. Harga diri rendah.
F. Rencana Tindakan Keperawatan
1. Gangguan proses pikir: waham
a. Tujuan umum:
Klien tidak menciderai diri, orang lain dan lingkungan.
b. Tujuan khusus:
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.
Rasional: Hubungan saling percaya adalah dasar kelancaran hubungan
interaksi.
5
Tindakan:
a) Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalkan
diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang,
buat kontrak yang jelas (topik, waktu, tempat).
b) Jangan membantah dan mendukung waham klien : katakan
perawat menerima keyakinan klien "saya menerima keyakinan
anda" disertai ekspresi menerima, katakan perawat tidak
mendukung disertai ekspresi ragu dan empati, tidak membicarakan
isi waham klien.
c) Yakinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindungi :
katakan perawat akan menemani klien dan klien berada di tempat
yang aman, gunakan keterbukaan dan kejujuran jangan tinggalkan
klien sendirian.
d) Observasi apakah wahamnya mengganggu aktivitas harian dan
perawatan diri.
2) Klien dapat berhubungan dengan realitas.
Rasional: Menghadirkan realitas dapat membuka pikiran bahwa realita
itu lebih benar dari pada apa yang dipikirkan klien sehingga klien
dapat menghilangkan waham yang ada
Tindakan:
a) Berbicara dengan klien dalam konteks
realitas (diri, orang lain, tempat dan waktu).
b) Sertakan klien dalam terapi aktivitas
kelompok : orientasi realitas.
c) Berikan pujian pada tiap kegiatan positif
yang dilakukan klien.
3) Klien dapat mengidentifikasikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
Rasional: Dengan mengetahui kebutuhan klien yang belum terpenuhi
perawat dapat merencanakan untuk memenuhinya dan lebih
memperhatikan kebutuhan klien tersebut sehingga klien merasa
nyaman dan aman
Tindakan:
a) Observasi kebutuhan klien sehari-hari.
6
b) Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi baik selama di
rumah maupun di rumah sakit (rasa sakit, cemas, marah).
c) Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dan timbulnya waham.
d) Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien dan
memerlukan waktu dan tenaga (buat jadwal jika mungkin).
e) Atur situasi agar klien tidak mempunyai waktu untuk
menggunakan wahamnya.
4) Klien dapat melakukan kegiatan sesuai dengan kondisi dan
kemampuannya
Rasional: mengoptimalkan kemampuan klien dalam melakukan
kegiatan dan klien dapat melakukan dengan senang hati
Tindakan:
a) Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah
direncanakan
b) Beri pujian atas keberhasilan klien
c) Diskusikan kemungkinan pelaksanan di rumah
5) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki.
Rasional: Dengan mengetahui kemampuan yang dimiliki klien, maka
akan memudahkan perawat untuk mengarahkan kegiatan yang
bermanfaat bagi klien dari pada hanya memikirkannya
Tindakan:
a) Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistis.
b) Diskusikan bersama klien kemampuan yang dimiliki pada waktu
lalu dan saat ini yang realistis.
c) Tanyakan apa yang biasa dilakukan kemudian anjurkan untuk
melakukannya saat ini (kaitkan dengan aktivitas sehari - hari dan
perawatan diri).
d) Jika klien selalu bicara tentang wahamnya, dengarkan sampai
kebutuhan waham tidak ada. Perlihatkan kepada klien bahwa klien
sangat penting.
6) Klien dapat menggunakan obat dengan benar
Rasional: Penggunaan obat yang secara teratur dan benar akan
mempengaruhi proses penyembuhan dan memberikan efek dan efek
samping obat
7
Tindakan:
a) Diskusikan dengan klien tentang
nama obat, dosis, frekuensi, efek dan efek samping minum obat.
b) Bantu klien menggunakan obat
dengan prinsip 5 benar (nama pasien, obat, dosis, cara dan waktu).
c) Anjurkan klien membicarakan efek
dan efek samping obat yang dirasakan.
d) Beri reinforcement bila klien minum
obat yang benar.
7) Klien dapat dukungan dari keluarga.
Rasional: Dukungan dan perhatian keluarga dalam merawat klien akan
mambentu proses penyembuhan klien
Tindakan:
a) Diskusikan dengan keluarga
melalui pertemuan keluarga tentang : gejala waham, cara merawat
klien, lingkungan keluarga dan follow up obat.
b) Beri reinforcement atas
keterlibatan keluarga
2. Harga diri rendah
a. Tujuan umum:
Klien tidak terjadi perubahan proses pikir: waham dan klien akan
meningkat harga dirinya.
b. Tujuan khusus:
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya
Rasional: Hubungan saling percaya adalah dasar kelancaran hubungan
interaksi.
Tindakan:
a) Bina hubungan saling percaya: salam terapeutik, perkenalan diri,
jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat
kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan)
b) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
c) Sediakan waktu untuk mendengarkan klien
8
d) Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang
berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya
sendiri.
2) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki
Rasional: Diskusikan tingkat kemampuan klien seperti menilai realitas,
kontrol diri atau integritas ego diperlakukan sebagai dasar asuhan
keperawatannya, Reinforcement positif akan meningkatkan harga diri
klien dan pujian yang realistik tidak menyebabkan klien melakukan
kegiatan hanya karena ingin mendapatkan pujian
Tindakan:
a) Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
b) Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien,
utamakan memberi pujian yang realistis
c) Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
3) Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.
Rasional: Keterbukaan dan pengertian tentang kemampuan yang
dimiliki adalah prasyarat untuk berubah dan pengertian tentang
kemampuan yang dimiliki diri memotivasi untuk tetap
mempertahankan penggunaannya.
Tindakan:
a) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
b) Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang
ke rumah.
4) Klien dapat menetapkan/merencanakan kegiatan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki
Rasional: Membentuk individu yang bertanggung jawab terhadap
dirinya sendiri, Klien perlu bertindak secara realistis dalam
kehidupannya dan contoh peran yang dilihat klien akan memotivasi
klien untuk melakukannya.
Tindakan:
a) Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap
hari sesuai kemampuan
b) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
9
c) Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan.
5) Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan
Rasional: Memberikan kesempatan kepada klien mandiri dapat
meningkatkan motivasi dan harga diri klien, reinforcement positif
dapat meningkatkan harga diri klien dan memberikan kesempatan
kepada klien untuk tetap melakukan kegiatan yang bisa dilakukan
Tindakan:
a) Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan
b) Beri pujian atas keberhasilan klien
c) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah.
6) Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Rasional: Mendorong keluarga untuk mampu merawat klien mandiri di
rumah, support sistem keluarga akan sangat berpengaruh dalam
mempercepat proses penyembuhan klien dan meningkatkan peran serta
keluarga dalam merawat klien di rumah.
Tindakan:
a) Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat
klien.
b) Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat.
c) Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.
d) Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga.
10
G. Daftar Pustaka
Aziz R, dkk. 2003. Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa . Semarang:
RSJD Dr. Amino Gonohutomo
Darsana W. Asuhan Keperawatan Pasien dengan Waham. 2009. Diakses
pada tanggal 14 November 2011 dari http://darsananursejiwa.blogspot.com /
2009/03/asuhan-keperawatan-pasien-dengan-waham.html
Keliat BA. 1999. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Stuart GW, Sundeen. 2000. Buku Saku Keperawatan Jiwa (ed. Indonesia).
Jakarta: EGC.
Towsend. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan pada Keperawatan
Psikiatri (ed. Indonesia). Jakarta: EGC
11

Contenu connexe

Tendances

Renpra komunitas
Renpra komunitasRenpra komunitas
Renpra komunitas
Abi Muhlies
 
Askep batu ginjal
Askep batu ginjalAskep batu ginjal
Askep batu ginjal
f' yagami
 

Tendances (20)

Askep Demam Thypoid
Askep Demam ThypoidAskep Demam Thypoid
Askep Demam Thypoid
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
 
Askep obesitas
Askep obesitasAskep obesitas
Askep obesitas
 
Evaluasi keperawatan keluarga
Evaluasi  keperawatan keluargaEvaluasi  keperawatan keluarga
Evaluasi keperawatan keluarga
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
Dokumentasi keperawatan
Dokumentasi keperawatanDokumentasi keperawatan
Dokumentasi keperawatan
 
Renpra komunitas
Renpra komunitasRenpra komunitas
Renpra komunitas
 
Inaayah Regita Putri
Inaayah Regita Putri Inaayah Regita Putri
Inaayah Regita Putri
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan NutrisiAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
 
Askep batu ginjal
Askep batu ginjalAskep batu ginjal
Askep batu ginjal
 
terapi modalitas
terapi modalitasterapi modalitas
terapi modalitas
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
 
Analisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantungAnalisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantung
 
Power point w aham
Power point w ahamPower point w aham
Power point w aham
 
Judul kti keperawatan
Judul kti keperawatanJudul kti keperawatan
Judul kti keperawatan
 
Analisa data
Analisa dataAnalisa data
Analisa data
 
Dokumentasi implementasi keperawatan
Dokumentasi implementasi keperawatanDokumentasi implementasi keperawatan
Dokumentasi implementasi keperawatan
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 

En vedette

Asuhan keperawatan klien dengan waham
Asuhan keperawatan klien dengan wahamAsuhan keperawatan klien dengan waham
Asuhan keperawatan klien dengan waham
Noveldy Pitna
 
Laporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
Mas Mawon
 
Proposal tak pk copyan
Proposal tak pk copyanProposal tak pk copyan
Proposal tak pk copyan
Rha Rha
 
laporan pendahuluan harga diri rendah
laporan pendahuluan harga diri rendahlaporan pendahuluan harga diri rendah
laporan pendahuluan harga diri rendah
Mas Mawon
 
laporn pendahuluan halusinasi
laporn pendahuluan halusinasilaporn pendahuluan halusinasi
laporn pendahuluan halusinasi
Mas Mawon
 
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOKPROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
Mas Mawon
 
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan DiriLaporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
Mas Mawon
 

En vedette (20)

Asuhan keperawatan klien dengan waham
Asuhan keperawatan klien dengan wahamAsuhan keperawatan klien dengan waham
Asuhan keperawatan klien dengan waham
 
Kti ita ariani
Kti  ita arianiKti  ita ariani
Kti ita ariani
 
Laporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
 
Carative factors
Carative  factorsCarative  factors
Carative factors
 
Kti mas udin
Kti mas udinKti mas udin
Kti mas udin
 
Proposal tak pk copyan
Proposal tak pk copyanProposal tak pk copyan
Proposal tak pk copyan
 
Makalah api klpk 1 kls a3 kep
Makalah api klpk 1 kls a3 kepMakalah api klpk 1 kls a3 kep
Makalah api klpk 1 kls a3 kep
 
LP BBLR
LP BBLRLP BBLR
LP BBLR
 
laporan pendahuluan harga diri rendah
laporan pendahuluan harga diri rendahlaporan pendahuluan harga diri rendah
laporan pendahuluan harga diri rendah
 
laporn pendahuluan halusinasi
laporn pendahuluan halusinasilaporn pendahuluan halusinasi
laporn pendahuluan halusinasi
 
Analisa proses interaksi
Analisa proses interaksiAnalisa proses interaksi
Analisa proses interaksi
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan DiriLaporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
Laporan Pendahuluan Jiwa - Defisit Perawatan Diri
 
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOKPROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
 
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas KelompokProporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok
Proporsal JIwa - Terapi Aktifitas Kelompok
 
Strategi Pelaksanaan Jiiwa - Halusinasi
Strategi Pelaksanaan Jiiwa - HalusinasiStrategi Pelaksanaan Jiiwa - Halusinasi
Strategi Pelaksanaan Jiiwa - Halusinasi
 
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan DiriLaporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - HalusinasiLaporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri RendahLaporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi Sosial
Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi SosialLaporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi Sosial
Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi Sosial
 

Similaire à laporan pendahuluan waham

Askep harga diri rendah
Askep harga diri rendahAskep harga diri rendah
Askep harga diri rendah
f' yagami
 
Askep perilaku kekerasan
Askep perilaku kekerasanAskep perilaku kekerasan
Askep perilaku kekerasan
f' yagami
 
laporan pendahuluan isolasi sosial:MD
laporan pendahuluan isolasi sosial:MDlaporan pendahuluan isolasi sosial:MD
laporan pendahuluan isolasi sosial:MD
Mas Mawon
 
Makalah pengaruh pemahaman diri terhadap kip
Makalah pengaruh pemahaman diri terhadap kipMakalah pengaruh pemahaman diri terhadap kip
Makalah pengaruh pemahaman diri terhadap kip
OleJyo1
 

Similaire à laporan pendahuluan waham (20)

Askep jiwa lengkap
Askep jiwa lengkapAskep jiwa lengkap
Askep jiwa lengkap
 
Askep waham 1
Askep waham 1Askep waham 1
Askep waham 1
 
Laporan pendahuluan harga_diri_rendah
Laporan pendahuluan harga_diri_rendahLaporan pendahuluan harga_diri_rendah
Laporan pendahuluan harga_diri_rendah
 
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasanLaporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasan
 
Askep waham
Askep wahamAskep waham
Askep waham
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
 
Askep harga diri rendah
Askep harga diri rendahAskep harga diri rendah
Askep harga diri rendah
 
Askep perilaku kekerasan
Askep perilaku kekerasanAskep perilaku kekerasan
Askep perilaku kekerasan
 
LP Waham (ineu).docx
LP Waham (ineu).docxLP Waham (ineu).docx
LP Waham (ineu).docx
 
Laporan pendahuluan isolasi_sosial
Laporan pendahuluan isolasi_sosialLaporan pendahuluan isolasi_sosial
Laporan pendahuluan isolasi_sosial
 
Api isolasi sosial ida
Api isolasi sosial idaApi isolasi sosial ida
Api isolasi sosial ida
 
Askep HDR.ppt
Askep HDR.pptAskep HDR.ppt
Askep HDR.ppt
 
Rencana intervensi (ncp)
Rencana intervensi (ncp)Rencana intervensi (ncp)
Rencana intervensi (ncp)
 
laporan pendahuluan isolasi sosial:MD
laporan pendahuluan isolasi sosial:MDlaporan pendahuluan isolasi sosial:MD
laporan pendahuluan isolasi sosial:MD
 
Makalah pengaruh pemahaman diri terhadap kip
Makalah pengaruh pemahaman diri terhadap kipMakalah pengaruh pemahaman diri terhadap kip
Makalah pengaruh pemahaman diri terhadap kip
 
Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasi
 
Konsep dasar asuhan keperawatan pada klien dengan menarik diri akibat skizofr...
Konsep dasar asuhan keperawatan pada klien dengan menarik diri akibat skizofr...Konsep dasar asuhan keperawatan pada klien dengan menarik diri akibat skizofr...
Konsep dasar asuhan keperawatan pada klien dengan menarik diri akibat skizofr...
 
Konsep diri
Konsep diriKonsep diri
Konsep diri
 
Askep HDR MPKP.ppt
Askep HDR MPKP.pptAskep HDR MPKP.ppt
Askep HDR MPKP.ppt
 
Rencana Keperawatan Perilaku Kekerasan.docx
Rencana Keperawatan Perilaku Kekerasan.docxRencana Keperawatan Perilaku Kekerasan.docx
Rencana Keperawatan Perilaku Kekerasan.docx
 

Dernier

Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Dernier (20)

Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 

laporan pendahuluan waham

  • 1. LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN JIWA PERUBAHAN PROSES PIKIR: WAHAM Disusun guna memenuhi tugas Keperawatan Jiwa DISUSUN OLEH: I KADEK PRANATHA I PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS PSIK STIKES WIDYA HUSADA SEMARANG 2013
  • 2. LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN JIWA PERUBAHAN PROSES PIKIR : WAHAM A. Masalah Utama Perubahan proses pikir: waham B. Proses Terjadinya Masalah 1. Pengertian Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya klien. Waham dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan dan perkembangan seperti adanya penolakan, kekerasan, tidak ada kasih sayang, pertengkaran orang tua dan aniaya (Keliat, BA, 1999). Waham adalah keyakinan yang salah dan kuat dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realitas sosial (Gail W. Stuart, 2000). Jadi waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan, yang tetap dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain. Pemikiran ini berasal dari pemikiran klien yang tidak terkontrol. Tanda dan gejala: a. Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan. b. Hal tersebut diungkapkan secara berulang-ulang. c. Klien tampak tidak mempunyai orang lain. d. Takut, kadang panik, sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan/realitas. e. Ekspresi wajah tegang. f. Mudah tersinggung. g. Marah tanpa sebab. h. Bermusuhan dan curiga. i. Komunikasi kacau. 2
  • 3. j. Perawatan diri terganggu. 2. Penyebab Salah satu hal yang berperan penting menyebakan terjadinya waham adalah gangguan konsep diri : harga diri rendah. Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan (Townsend, 1998). Schult & Videbeck (1998) mengatakan gangguan harga diri rendah adalah penilaian negatif seseorang terhadap diiri dan kemampuan, yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung. Tanda dan gejala: a. Perasaan malu terhadap diri sendiri. b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri. c. Mengejek dan mengkritik diri sendiri. d. Merendahkan martabat. e. Gangguan hubungan sosial, seperti menarik diri. Klien tidak ingin bertemu dengan orang lain, lebih suka sendiri. f. Percaya diri kurang. g. Mencederai diri. h. Klien sukar mengambil keputusan. 3. Akibat Waham dapat menimbulkan klien menjadi beresiko untuk menciderai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan. Tanda dan gejala: a. Memperlihatkan permusuhan. b. Keras dan menuntut. c. Mendekati orang lain dengan ancaman. d. Memberi kata-kata ancaman. e. Menyentuh orang lain dengan cara menakutkan. f. Rencana melukai diri sendiri dan orang lain. 3
  • 4. C. Pohon Masalah Kerusakan komunikasi verbal Gangguan konsep diri : harga diri rendah D. Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu Dikaji 1. Masalah keperawatan a. Resiko menciderai diri, orang lain, dan lingkungan b. Kerusakan komunikasi: verbal c. Perubahan proses pikir: waham d. Gangguan konsep diri: harga diri rendah. 2. Data yang dikaji a. Resiko menciderai diri, orang lain, dan lingkungan 1) Data subyektif Klien mengatakan marah dan jengkel kepada orang lain, ingin membunuh, ingin membakar atau mengacak-acak lingkungannya. 2) Data obyektif Klien mengamuk, merusak dan melempar barang-barang, melakukan tindakan kekerasan pada orang-orang disekitarnya. b. Kerusakan komunikasi: verbal 1) Data subjektif Klien mengungkapkan sesuatu yang tidak realistik 2) Data objektif Flight of ideas, kehilangan asosiasi, pengulangan kata-kata yang didengar dan kontak mata kurang 4 Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan Core problem Perubahan proses pikir: waham
  • 5. c. Perubahan proses pikir: waham 1) Data subjektif Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan. 2) Data objektif Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan/realitas, ekspresi wajah klien tegang, mudah tersinggung. d. Gangguan konsep diri: harga diri rendah. 1) Data subjektif Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa- apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri 2) Data objektif Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternative tindakan, ingin mencedaerai diri/ ingin mengakhiri hidup E. Diagnosa Keperawatan 1. Waham. 2. Harga diri rendah. F. Rencana Tindakan Keperawatan 1. Gangguan proses pikir: waham a. Tujuan umum: Klien tidak menciderai diri, orang lain dan lingkungan. b. Tujuan khusus: 1) Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat. Rasional: Hubungan saling percaya adalah dasar kelancaran hubungan interaksi. 5
  • 6. Tindakan: a) Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalkan diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas (topik, waktu, tempat). b) Jangan membantah dan mendukung waham klien : katakan perawat menerima keyakinan klien "saya menerima keyakinan anda" disertai ekspresi menerima, katakan perawat tidak mendukung disertai ekspresi ragu dan empati, tidak membicarakan isi waham klien. c) Yakinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindungi : katakan perawat akan menemani klien dan klien berada di tempat yang aman, gunakan keterbukaan dan kejujuran jangan tinggalkan klien sendirian. d) Observasi apakah wahamnya mengganggu aktivitas harian dan perawatan diri. 2) Klien dapat berhubungan dengan realitas. Rasional: Menghadirkan realitas dapat membuka pikiran bahwa realita itu lebih benar dari pada apa yang dipikirkan klien sehingga klien dapat menghilangkan waham yang ada Tindakan: a) Berbicara dengan klien dalam konteks realitas (diri, orang lain, tempat dan waktu). b) Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok : orientasi realitas. c) Berikan pujian pada tiap kegiatan positif yang dilakukan klien. 3) Klien dapat mengidentifikasikan kebutuhan yang tidak terpenuhi Rasional: Dengan mengetahui kebutuhan klien yang belum terpenuhi perawat dapat merencanakan untuk memenuhinya dan lebih memperhatikan kebutuhan klien tersebut sehingga klien merasa nyaman dan aman Tindakan: a) Observasi kebutuhan klien sehari-hari. 6
  • 7. b) Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi baik selama di rumah maupun di rumah sakit (rasa sakit, cemas, marah). c) Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dan timbulnya waham. d) Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien dan memerlukan waktu dan tenaga (buat jadwal jika mungkin). e) Atur situasi agar klien tidak mempunyai waktu untuk menggunakan wahamnya. 4) Klien dapat melakukan kegiatan sesuai dengan kondisi dan kemampuannya Rasional: mengoptimalkan kemampuan klien dalam melakukan kegiatan dan klien dapat melakukan dengan senang hati Tindakan: a) Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan b) Beri pujian atas keberhasilan klien c) Diskusikan kemungkinan pelaksanan di rumah 5) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki. Rasional: Dengan mengetahui kemampuan yang dimiliki klien, maka akan memudahkan perawat untuk mengarahkan kegiatan yang bermanfaat bagi klien dari pada hanya memikirkannya Tindakan: a) Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistis. b) Diskusikan bersama klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu dan saat ini yang realistis. c) Tanyakan apa yang biasa dilakukan kemudian anjurkan untuk melakukannya saat ini (kaitkan dengan aktivitas sehari - hari dan perawatan diri). d) Jika klien selalu bicara tentang wahamnya, dengarkan sampai kebutuhan waham tidak ada. Perlihatkan kepada klien bahwa klien sangat penting. 6) Klien dapat menggunakan obat dengan benar Rasional: Penggunaan obat yang secara teratur dan benar akan mempengaruhi proses penyembuhan dan memberikan efek dan efek samping obat 7
  • 8. Tindakan: a) Diskusikan dengan klien tentang nama obat, dosis, frekuensi, efek dan efek samping minum obat. b) Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar (nama pasien, obat, dosis, cara dan waktu). c) Anjurkan klien membicarakan efek dan efek samping obat yang dirasakan. d) Beri reinforcement bila klien minum obat yang benar. 7) Klien dapat dukungan dari keluarga. Rasional: Dukungan dan perhatian keluarga dalam merawat klien akan mambentu proses penyembuhan klien Tindakan: a) Diskusikan dengan keluarga melalui pertemuan keluarga tentang : gejala waham, cara merawat klien, lingkungan keluarga dan follow up obat. b) Beri reinforcement atas keterlibatan keluarga 2. Harga diri rendah a. Tujuan umum: Klien tidak terjadi perubahan proses pikir: waham dan klien akan meningkat harga dirinya. b. Tujuan khusus: 1) Klien dapat membina hubungan saling percaya Rasional: Hubungan saling percaya adalah dasar kelancaran hubungan interaksi. Tindakan: a) Bina hubungan saling percaya: salam terapeutik, perkenalan diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan) b) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya c) Sediakan waktu untuk mendengarkan klien 8
  • 9. d) Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri. 2) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki Rasional: Diskusikan tingkat kemampuan klien seperti menilai realitas, kontrol diri atau integritas ego diperlakukan sebagai dasar asuhan keperawatannya, Reinforcement positif akan meningkatkan harga diri klien dan pujian yang realistik tidak menyebabkan klien melakukan kegiatan hanya karena ingin mendapatkan pujian Tindakan: a) Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki. b) Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan memberi pujian yang realistis c) Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki. 3) Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan. Rasional: Keterbukaan dan pengertian tentang kemampuan yang dimiliki adalah prasyarat untuk berubah dan pengertian tentang kemampuan yang dimiliki diri memotivasi untuk tetap mempertahankan penggunaannya. Tindakan: a) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki b) Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke rumah. 4) Klien dapat menetapkan/merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki Rasional: Membentuk individu yang bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, Klien perlu bertindak secara realistis dalam kehidupannya dan contoh peran yang dilihat klien akan memotivasi klien untuk melakukannya. Tindakan: a) Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan b) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien 9
  • 10. c) Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan. 5) Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan Rasional: Memberikan kesempatan kepada klien mandiri dapat meningkatkan motivasi dan harga diri klien, reinforcement positif dapat meningkatkan harga diri klien dan memberikan kesempatan kepada klien untuk tetap melakukan kegiatan yang bisa dilakukan Tindakan: a) Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan b) Beri pujian atas keberhasilan klien c) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah. 6) Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada Rasional: Mendorong keluarga untuk mampu merawat klien mandiri di rumah, support sistem keluarga akan sangat berpengaruh dalam mempercepat proses penyembuhan klien dan meningkatkan peran serta keluarga dalam merawat klien di rumah. Tindakan: a) Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien. b) Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat. c) Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah. d) Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga. 10
  • 11. G. Daftar Pustaka Aziz R, dkk. 2003. Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa . Semarang: RSJD Dr. Amino Gonohutomo Darsana W. Asuhan Keperawatan Pasien dengan Waham. 2009. Diakses pada tanggal 14 November 2011 dari http://darsananursejiwa.blogspot.com / 2009/03/asuhan-keperawatan-pasien-dengan-waham.html Keliat BA. 1999. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC. Stuart GW, Sundeen. 2000. Buku Saku Keperawatan Jiwa (ed. Indonesia). Jakarta: EGC. Towsend. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan pada Keperawatan Psikiatri (ed. Indonesia). Jakarta: EGC 11