SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tantangan yang dihadapi dunia industri saat ini menuntut peningkatan
dan perbaikan kinerja yang dilakukan secara berkelanjutan agar dapat terus
bertahan dan memenangkan persaingan bisnis. Keberhasilan suatu perusahaan
tidak hanya dilihat dari besarnya pendapatan yang dihasilkan melainkan melalui
terciptanya proses-proses yang efektif, efisien, cepat, dan berkualitas untuk
meningkatkan produktivitas perusahaan.
Tenaga kerja sebagai salah satu sumber daya yang sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan perusahaan dituntut untuk terus meningkatkan
produktivitasnya. Peningkatan produktivitas perusahaan dapat diwujudkan
melalui peningkatan produktivitas tenaga kerja. Pengelolaan sumber daya
manusia secara tepat mampu meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
Produktivitas tenaga kerja menggambarkan ukuran kinerja melalui
pemanfaatan setiap satu satuan tenaga kerja yang digunakan untuk
menghasilkan output kepada perusahaan. Kegagalan tenaga kerja dalam
memenuhi sasaran mutu perusahaan antara lain disebabkan kurangnya
pengawasan yang dilakukan manajemen terhadap hasil kerja mereka. Selain itu,
tenaga kerja dinilai kurang terampil dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi
pada pekerjaannya sehingga sering menghabiskan waktu yang panjang dalam
menyelesaikan masalah tersebut. Perusahaan membutuhkan keterampilan
tenaga kerja dalam menganalisis dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
(trouble shooter) agar mampu bersaing dan meningkatkan produktivitasnya.
Ukuran kinerja dengan jumlah output tidak mampu menunjukkan peran
setiap satuan tenaga kerja yang digunakan terhadap hasil kerja (output).
Tingginya jumlah output yang dihasilkan belum tentu menunjukkan
produktivitas tenaga kerja yang lebih baik.
2
Oleh karena itu, dalam perencanaan tenaga kerja tidak semudah membalikkan
telapak tangan. perlu adanya proses seleksi yang ketat dari pihak personalia untuk
mendapatkan tenaga kerja yang benar-benar handal dan berkompeten di
bidangnya.
Peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan memaksimumkan
pemanfaatan waktu tenaga kerja yang tersedia untuk menghasilkan output yang
lebih besar atau mengurangi penggunaan waktu tenaga kerja untuk
menghasilkan output yang tetap. Kompetensi tenaga kerja, metode, dan peralatan
kerja yang sesuai dengan pekerjaan mampu meminimumkan waktu kerja yang
terbuang. Motivasi dan iklim kerja yang baik akan meningkatkan
kenyamanan dan kepuasan kerja sehingga diharapkan mampu meminimumkan
kesalahan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa saja faktor produktivitas tenaga kerja?
2. Bagaimana strategi perencanaan tenaga kerja?
3. Bagaimana pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap perencanaan
tenaga kerja industri?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui faktor produktivitas tenaga kerja.
2. Mengetahui strategi perencanaan tenaga kerja.
3. Mengetahui pengaruh produktivitas tenga kerja terhadap perencanaan
tenaga kerja industri.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Tenaga Kerja
Menurut Data Statistik Indonesia (2014), Tenaga Kerja (manpower) adalah
seluruh penduduk dalam usia kerja (berusia 15 tahun atau lebih) yang potensial
dapat memproduksi barang dan jasa.
Sedangkan menurut pendapat Sumitro Djojohadikusumo (1987) mengenai
arti tenaga kerja adalah semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja, termasuk
mereka yang menganggur meskipun bersedia dan sanggup bekerja dan mereka
yang menganggur terpaksa akibat tidak ada kesempatan kerja.
Pengertian tenaga kerja atau manpower mencakup penduduk yang sudah
atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan dan yang melakukan
kegiatan lain (seperti : bersekolah dan mengurus rumah tangga); walaupun sedang
tidak bekerja mereka dianggap secara fisik mampu dan sewaktu-waktu dapat ikut
bekerja. Secara praktis, pengertian tenaga kerja didefinisikan sebagai penduduk
usia kerja (Simanjuntak, 1985).
Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tetang ketenagakerjaan,
yang disebut sebagai tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi
kebutuhan sendiri maupun masyarakat.
Sumarsono (2003) menyatakan tenaga kerja sebagai semua orang yang
bersedia untuk bekerja. Pengertian tenaga kerja tersebut meliputi mereka yang
bekerja untuk dirinya sendiri ataupun keluarga yang tidak menerima bayaran
berupa upah; atau mereka yang bersedia bekerja dan mampu untuk bekerja namun
tidak ada kesempatan kerja sehingga terpaksa menganggur.
Tenaga kerja (manpower) terdiri dari angkaan kerja dan bukan angkatan
kerja. Angkatan kerja(labor force) terdiri dari : golongan yang bekerja dan
golongan yang mencari pekerjaan atau menganggur. Sedangkan kelompok yang
4
bukan angkatan kerja terdiri dari : golongan yang bersekolah, golongan yang
mengurus rumah tangga dan golongan lain-lain atau penerima pendapatan. Ketiga
kelompok bukan angkatan kerja sewaktu-waktu dapat menawarkan jasanya untuk
bekerja sehingga kelompok ini dinamakan potensial labor force (Simanjuntak,
1985).
2.2. Jenis Tenaga Kerja
Menurut Purwanti dan Fatah (2012), tenaga kerja pada perusahaan
perikanan merupakan faktor produksi yang sangat penting bagi kelangsungan
perusahaan. Hal ini dikarenakan pengusahaan perikanan membutuhkan banyak
ketrampilan tenaga kerja mulai dari penanganan bahan baku, penyortiran kualitas
bahan sampai proses produksi menjadi produk jadi. Jenis tenaga kerja pada
perusahaan perikanan pada umumnya ada 3 jenis yaitu :
a. Tenaga kerja Tetap (bulanan)
Yaitu karyawan yang bekerja secara tetap di perusahaan, dapat pula terikat
dengan perusahaan melalui kontrak kerja. Sistim pembayaran berupa gaji yang
dibayarkan setiap bulan. Biasanya yang termasuk dalam tenaga kerja tetap
adalah didasarkan pada keahliannya seperti; Direktur, Kepala Bagian,
Pengawas, Analis/laboran, bagian administrasi dan mekanik.
b. Tenaga kerja harian tetap
Adalah karyawan yang telah terdaftar pada perusahaan dan pemberian
upahnya didasarkan pada kehadiran tiap harinya serta dibayarkan pada akhir
pekan.
c. Tenaga kerja borongan
Adalah karyawan yang tidak terikat oleh perusahaan dan bekerjanya bila
diperlukan perusahaan. Sistim bekerjanya bersifat borongan artinya imbalan
kerja / upah didasarkan pada banyaknya unit yang mampu dihasilkan oleh
karyawan tersebut. Pada perusahaan perikanan sebagian besar karyawannya
merupakan karyawan borongan.
5
2.3. Macam Jam Tenaga Kerja
Menurut Purwanti dan Fatah (2012), jam kerja pada perusahaan perikanan
dapat dibedakan menjadi 2 yaitu;
a. Jam kerja umum
Adalah jam kerja pada umumnya yaitu 6 hari dalam seminggu, dengan jam
kerja 8 jam / hari dan jam istirahat 1 jam/hari kecuali hari jum'at jam istirahat
1,5 jam. Jenis karyawan yang termasuk pada jam kerja umum biasanya bagian
administrasi dan perkantoran. Jika bekerja melebihi jam kerja atau setelah jam
kerja umum maka diberlakukan jam kerja lembur. Aturan jam lembur ini
merupakan kebijaksanaan dari masing-masing perusahaan.
b. Jam kerja bergantian (shift)
Dalam satu hari terdapat 3 shift. Pada umumnya jam kerja dalam 1 shift
mengacu pada ketentuan Departemen Tenaga Kerja yaitu 8 jam. Pada
umumnya tenaga kerja pada sistim ini adalah karyawan bagian proses
produksi, karena berkenaan dengan sifat produk perikanan yang cepat rusak,
sehingga harus segera mendapatkan penanganan serta bersifat musiman.
Selain karyawan bagian produksi, biasanya karyawan yang termasuk dalam
sistim ini adalah bagian keamanan (satpam).
2.4. Pengertian Produktivitas
Definisi produktivitas yang disampaikan The Organization for European
Economic Cooperation (OEEC) pada tahun 1950 yaitu “Productivity is the
quotient obtained by dividing by one of the factors of production. In this way it is
possible to speak of the productivity of capital, investment, or raw materials
according to whether output is being considered in relation to capital, investment
or raw material, etc” (Sinulingga, S., 2010: 2).
Mali P. (1978) dalam mendefinisikan “Productivity is the measure of
how well resources are bought together in organization and utilized for
accomplishing a set of result. Productivity is reaching the highest level of
performance with the least expenditure of resource”(Sinulingga, S., 2010: 2).
6
Fabricant (1962) mendefinisikan produktivitas sebagai rasio antara
output yang diperoleh dengan input yang digunakan. Kenderick dan Creamer
(1965) mendefinisikan produktivitas dengan mengklasifikasinnya menjadi tiga
jenis yaitu produktivitas total, produktivitas parsial, dan produktivitas total
faktor (Sinulingga, S., 2010: 2).
Produktivitas merupakan rasio antara output yang dapat diukur
(tangible output) dan input yang dapat diukur (tangible input). Input dan output
yang bersifat tidak terukur (intangible), tidak dapat digunakan untuk
mengukur produktivitas. Namun input dan output tidak terukur perlu
diidentifikasi agar menjadi masukan kepada manajemen dalam membuat
keputusan yang berkaitan dengan kontrak pelanggan (Sumanth, D. J., 1984: 4).
Produktivitas merupakan suatu ukuran kinerja perusahaan yang
menunjukkan seberapa baik pemanfaatan input menjadi output.
Gambar 1. Skema Proses Transformasi Input Menjadi Output
(Sinulingga, S., 2010: 7)
Input merupakan segala bentuk sumber daya yang digunakan dalam
produksi dan membentuk biaya produksi seperti tenaga kerja (man-hours),
material, energi, kapital yang meliputi peralatan dan mesin, dll.
Menurut Pardede, P. M., (2005: 71), input atau sumber daya adalah
berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan perusahaan untuk diolah
dalam membuat barang atau jasa yang lain. Jenis sumberdaya meliputi bahan
baku dan bahan pendukung, mesin dan peralatan, tenaga kerja, dan teknologi.
Output merupakan hasil aktivitas produksi yang bermanfaat bagi perusahaan
(revenues). Output dapat berupa penjualan, jumlah produksi, dll. Pengukuran
produktivitas ditujukan kepada manajemen agar memahami tindakan
perbaikan terhadap pemanfaatan sumber daya produksi dalam meningkatkan
output.
7
2.5. Faktor Produktivitas Tenaga Kerja
Ada empat faktor utama yang menentukan produktivitas organisasi
berdasarkan ilmu perilaku yaitu lingkungan, karakteristik organisasi,
karakteristik kerja, dan karakteristik individu (Kopelman, R. E., 1986: 24-
26).
Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi, dan kepuasan
kerja. Kebutuhan untuk meningkatkan motivasi para perkerja dalam suatu
organisasi dilakukan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja
(Srivastava, S. K., dan Barmola, K. C., 2011).
Kepuasan karyawan yang tinggi di antara para pekerja merupakan
prasyarat untuk meningkatkan produktivitas kerja, daya tanggap, kualitas hasil,
dan pelayanan terhadap pelanggan. Selain itu motivasi dan kepuasan kerja
memiliki hubungan yang signifikan (Salanova, A., dan Kirmanen, S., 2010).
Motivasi dan kepuasan kerja memiliki hubungan yang positif dan
signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap produktivitas tenaga
kerja (Mulyadi, H., 2010).
Motivasi dan iklim kerja baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-
sama memiliki pengaruh yang positif terhadap produktivitas (Abast, R. M., 2011).
Terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi, motivasi,
pendidikan dan pelatihan terhadap produktivitas tenaga kerja (Subroto, 2005).
Asas motivasi yang diterapkan mampu meningkatkan produktivitas kerja
dan memberikan kepuasan kerja kepada karyawan. Karyawan yang memiliki
kepuasan kerja yang tinggi akan memiliki kinerja yang baik sehingga berdampak
langsung pada produktivitas tenaga kerja (Hasibuan, M. S. P., 2000: 146).
Iklim organisasi memiliki hubungan yang positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja karyawan (Surachim, A., dan Firdaus, T., 2008).
Keberhasilan peningkatan produktivitas akan terjadi apabila adanya perbaikan
terus menerus, peningkatan mutu hasil pekerjaan, pemberdayaan sumber daya
manusia, kondisi fisik tempat kerja yang menyenangkan, serta filsafat organisasi
(Siagian, S. P., 2002).
8
Tenaga kerja yang produktif memerlukan keterampilan kerja yang
sesuai dengan beban dan deskripsi pekerjaan sehingga mampu menghasilkan
penemuanpenemuan baru untuk memperbaiki metode kerja atau mempertahankan
metode kerja yang baik (Sinungan, M., 2000: 3).
Faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja meliputi kemauan
kerja yang tinggi, kemampuan kerja yang sesuai dengan isi kerja, lingkungan
kerja yang nyaman, penghasilan yang sesuai dengan kebutuhan hidup
minimum, jaminan sosial yang memadai, dan hubungan kerja yang manusiawi
dan harmonis. Kemajuan teknikal yang sejalan dengan kemajuan skill tenaga
kerja akan memiliki hubungan positif pada peningkatan produktivitas tenaga
kerja (Jajri, I., dan Rahmah, I., 2009).
2.6. Strategi Perencanaan Tenaga Kerja
Strategi menurut Chandler (1962) adalah penetapan dasar jangka panjang
dan sasaran perusahaan, dan penerapan serangkaian tindakan serta alokasi
sumber daya yang penting untuk melaksanakan sasaran perusahaan tersebut
(Sunarto, 2004: 23).
Strategi memperhatikan arah jangka panjang dan cakupan organisasi.
Konsep utama strategi meliputi keunggulan kompetitif, kapabilitas khusus, dan
kesesuaian strategik (Sunarto, 2004: 25).
Konsep kesesuaian strategik tersebut mengungkapkan bahwa untuk
memaksimalkan keunggulan kompetitif perusahaan, maka harus menyesuaikan
kapabilitas dan sumber daya yang ada dengan peluang yang tersedia di
dalam lingkungan eksternal.
Menurut Aprilian (2010), perencanaan strategis adalah proses yang
dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan serta
mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang dimiliki.
Menurut Kerzner (2001) mendefinisikan perencanaan strategis adalah
sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini
untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa depan atau petunjuk yang
dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk merencanakan tujuan
kedepan.
9
Untuk menjalankan strategi-strategi yang diputuskan perusahaan
dibutuhkan sumber daya manusia yang sesuai dan andal. Strategi Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM) bertujuan untuk meningkatkan kinerja
operasional melalui penggunaan sub-strategi misalnya strategi perencanaan
rekrutmen, penyeleksian, pemberian remunerasi, perencanaan jalur karir
karyawan, pendidikan dan pelatihan, peningkatan partisipasi, dll (Amir, M. T.,
2011: 185).
Pengelolaan manajemen sumber daya manusia yang baik mampu
membuat kinerja organisasi yang tinggi. Manzini (1996) dalam Masnawi, A.
menyatakan untuk merancang dan mengembangkan sumber daya manusia yang
efektif dibutuhkan tiga tipe perencanaan yaitu:
a. Strategic planning bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan
organisasi.
b. Operational planningmenunjukkan permintaan SDM.
c. Human resource planningmemprediksi kualitas dan kuantitas kebutuhan
sumber daya manusia yang menggabungkan dengan program dan
kebijakan SDM.
Jackson dan Schuler (1990) dalam Masnawi, A. menyatakan
perencanaan sumber daya manusia yang tepat membutuhkan langkah-langkah
yang berkaitan dengan aktivitas perencanaan sumber daya manusia menuju
organisasi modern.
Langkah-langkah tersebut meliputi:
1. Pengumpulan dan analisis data untuk memprediksi kebutuhan tenaga kerja.
2. Mengembangkan tujuan perencanaan sumber daya manusia.
3. Merancang dan mengimplementasikan program-program yang dapat
memudahkan organisasi untuk pencapaian tujuan perencanaan sumberdaya
manusia.
4. Mengawasi program-program kerja yang diimplementasikan dan
mengevaluasinya sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan (continuous
improvement).
10
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Faktor Produktivitas Tenaga Kerja
Empat faktor utama yang menentukan produktivitas organisasi
berdasarkan ilmu perilaku yaitu lingkungan, karakteristik organisasi,
karakteristik kerja, dan karakteristik individu (Kopelman, R. E., 1986: 24-
26).
Gambar 2. Kerangka Konseptual yang Menentukan Produktivitas Organisasi
,(Sumber: Kopelman, R. E., 1986)
Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi, dan kepuasan
kerja. Kebutuhan untuk meningkatkan motivasi para perkerja dalam suatu
organisasi dilakukan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja
(Srivastava, S. K., dan Barmola, K. C., 2011).
Kepuasan karyawan yang tinggi di antara para pekerja merupakan
prasyarat untuk meningkatkan produktivitas kerja, daya tanggap, kualitas hasil,
dan pelayanan terhadap pelanggan. Selain itu motivasi dan kepuasan kerja
memiliki hubungan yang signifikan (Salanova, A., dan Kirmanen, S., 2010).
11
Motivasi dan kepuasan kerja memiliki hubungan yang positif dan
signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap produktivitas tenaga
kerja (Mulyadi, H., 2010).
Motivasi dan iklim kerja baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-
sama memiliki pengaruh yang positif terhadap produktivitas (Abast, R. M., 2011).
Terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi, motivasi,
pendidikan dan pelatihan terhadap produktivitas tenaga kerja (Subroto, 2005).
Asas motivasi yang diterapkan mampu meningkatkan produktivitas kerja
dan memberikan kepuasan kerja kepada karyawan. Karyawan yang memiliki
kepuasan kerja yang tinggi akan memiliki kinerja yang baik sehingga berdampak
langsung pada produktivitas tenaga kerja (Hasibuan, M. S. P., 2000: 146).
Iklim organisasi memiliki hubungan yang positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja karyawan (Surachim, A., dan Firdaus, T., 2008).
Keberhasilan peningkatan produktivitas akan terjadi apabila adanya perbaikan
terus menerus, peningkatan mutu hasil pekerjaan, pemberdayaan sumber daya
manusia, kondisi fisik tempat kerja yang menyenangkan, serta filsafat organisasi
(Siagian, S. P., 2002).
Tenaga kerja yang produktif memerlukan keterampilan kerja yang
sesuai dengan beban dan deskripsi pekerjaan sehingga mampu menghasilkan
penemuanpenemuan baru untuk memperbaiki metode kerja atau mempertahankan
metode kerja yang baik (Sinungan, M., 2000: 3).
Faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja meliputi kemauan
kerja yang tinggi, kemampuan kerja yang sesuai dengan isi kerja, lingkungan
kerja yang nyaman, penghasilan yang sesuai dengan kebutuhan hidup
minimum, jaminan sosial yang memadai, dan hubungan kerja yang manusiawi
dan harmonis. Kemajuan teknikal yang sejalan dengan kemajuan skill tenaga
kerja akan memiliki hubungan positif pada peningkatan produktivitas tenaga
kerja (Jajri, I., dan Rahmah, I., 2009).
Menurut Usubamatov, dkk prinsip dasar untuk meningkatkan
produktivitas tenaga kerja melalui peningkatan availability mesin, kualitas
output, dan penurunan penggunaan seluruh waktu produksi. Peningkatan
produktivitas dapat dilakukan melalui penyegaran (refreshing) secara berkala,
12
peningkatan pengawasan terhadap aktivitas produksi secara langsung maupun
tidak, dalam upaya untuk meningkatkan kedisiplinan, sistem reward
berdasarkan peningkatan hasil yang dilakukan, dan pelaksanaan pelatihan
untuk meningkatkan kompetensi karyawan (Andryani, Y., 2007).
Menurut Levi (2002), lima aspek yang terdapat dalam kepuasan kerja,
yaitu:
1. Pekerjaan itu sendiri. Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan
tertentu sesuai dengan bidang nya masing-masing. Sukar tidaknya suatu
pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam
melakukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi
kepuasan kerja.
2. Atasan (supervision), dimana atasan yang baik berarti mau menghargai
pekerjaan bawahannya. Bagi bawahan, atasan bisa dianggap sebagai figur
ayah/ibu/teman dan sekaligus atasannya.
3. Teman sekerja (workers) merupakan faktor yang berhubungan dengan
hubungan antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain,
baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya.
4. Promosi (promotion) merupakan faktor yang berhubungan dengan ada
tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karier selama
bekerja.
5. Gaji/upah merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang
dianggap layak atau tidak.
Frederick Herzberg memperkenalkan teori motivasi yang disebut two factors
yaitu satisfiers dan dissatisfiers (Sopiah, 2008). Faktor-faktor tersebut yaitu:
a. Satisfiers yaitu sesuatu yang disediakan manajemen yang mampu
membuat karyawan senang seperti achievement, recognition, growth,
advancement, work condition, dan lain-lain.
b. Dissatisfiers meliputi gaji, kebijakan perusahaan, supervisi, status
pekerja, dan kehidupan personal.
13
Kelneer menyatakan iklim organisasi terdiri dari enam dimensi yang
meliputi flexibility conformity, responsibility, standard, reward, clarity, dan tema
commitment (Lila, J, T., 2002).
3.2. Strategi Perencanaan Tenaga Kerja
Kesempatan kerja merupakan hubungan antara angkatan kerja
dengankemampuan penyerapan tenaga kerja. Pertambahan angkatan kerja harus
diimbangi dengan investasi yang dapat menciptakan kesempatan kerja. Dengan
demikian, dapat menyerap pertambahan angkatan kerja.
Dalam ilmu ekonomi, kesempatan kerja berarti peluang atau keadaan yang
menunjukkan tersedianya lapangan pekerjaan sehingga semua orang yang
bersedia dan sanggup bekerja dalam proses produksi dapat memperoleh pekerjaan
sesuai dengan keahlian, keterampilan dan bakatnya masing-masing. Kesempatan
Kerja (demand for labour) adalah suatu keadaan yang menggambarkan
/ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja untuk diisi oleh para pencari kerja).
Dengan demikian kesempatan kerja dapat diartikan sebagai permintaan atas
tenaga kerja.
Sementara itu, angkatan kerja (labour force) menurut Soemitro
Djojohadikusumo didefinisikan sebagai bagian dari jumlah penduduk yang
mempunyai pekerjaan atau yang sedang mencari kesempatan untuk melakukan
pekerjaan yang produktif. Bisa juga disebut sumber daya manusia.
Banyak sedikitnya jumlah angkatan kerja tergantung komposisi jumlah
penduduknya. Kenaikan jumlah penduduk terutama yang termasuk golongan usia
kerja akan menghasilkan angkatan kerja yang banyak pula. Angkatan kerja yang
banyak tersebut diharapkan akan mampu memacu meningkatkan kegiatan
ekonomi yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada
kenyataannya, jumlah penduduk yang banyak tidak selalu memberikan dampak
yang positif terhadap kesejahteraan. Coba Anda perhatikan bagan di bawah ini!
14
Dari bagan di atas terlihat bahwa angkatan kerja merupakan bagian dari
penduduk yang termasuk ke dalam usia kerja. Usia Kerja adalah suatu tingkat
umur seseorang yang diharapkan sudah dapat bekerja dan menghasilkan
pendapatannya sendiri. Usia kerja ini berkisar antara 14 sampai 55 tahun. Selain
penduduk dalam usia kerja, ada juga penduduk di luar usia kerja, yaitu di bawah
usia kerja dan di atas usia kerja. Penduduk yang dimaksud yaitu anak-anak usia
sekolah dasar dan yang sudah pensiun atau berusia lanjut.
Bagian lain dari penduduk dalam usia kerja adalah bukan angkatan kerja.
Yang termasuk di dalamnya adalah para remaja yang sudah masuk usia kerja
tetapi belum bekerja atau belum mencari perkerjaan karena masih sekolah. Ibu
rumah tangga pun termasuk ke dalam kelompok bukan angkatan kerja.
Penduduk dalam usia kerja yang termasuk angkatan kerja, dikelompokkan
menjadi tenaga kerja (bekerja) dan bukan tenaga kerja (mencari kerja atau
menganggur). Tenaga Kerja (man power) adalah bagian dari angkatan kerja yang
berfungsi dan ikut serta dalam proses produksi serta menghasilkan barang atau
jasa.
3.3. Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja terhadap strategi Perencanaan
Tenaga kerja Industri
Produktivitas didefinisikan sebagai hubungan antara masukan-masukan dan
keluaran-keluaran dalam suatu sistim produktif. Untuk mengukur hubungan ini
adalah sebagai rasio antara keluaran dibagi dengan masukan. Bila lebih banyak
keluaran diproduksi dengan jumlah masukan yang sama, maka produktivitas naik.
15
Begitu juga bila lebih sedikit masukan digunakan untuk jumlah keluaran yang
sama, produktivitas juga naik.
Pengukuran produktivitas dapat dilakukan dengan bermacam-macam
ukuran, baik pada tingkat perusahaan maupun unit-unit atau kegiatan-kegiatan
individual.
Contoh ukuran produktivitas tingkat perusahaan :
Produksi yang dihslkan
Produktivitas =
Jumlah tenaga kerja
Sedangkan beberapa contoh ukuran produktivitas untuk unit atau kegiatan
individual adalah :
Produksi yang dihslkan/individu
Produktivitas =
Jam kerja yang dicurahkan
Produktivitas sangat diperlukan oleh perusahaan dalam menilai kualifikasi
perusahaan tersebut. produktivitas perusahaan berkenaan dengan tenaga kerja
sebagai faktor utama pelaku industri. Adanya kualifikasi produktivitas tenaga
kerja berpengaruh terhadap strategi perencanaan tenaga kerja. Perlu adanya tenaga
kerja yang tidak hanya handal dan berkompeten saja. Namun, juga perlu adanya
tenaga kerja yang beretika dan berdedikasi tinggi serta bisa bekerja dalam tim.
Dengan mempertimbangkan produktivitas tenaga kerja dapat menjadi faktor akan
perencanaan tenaga kerja industri.
16
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
 Tenaga kerja sebagai salah satu sumber daya yang sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan perusahaan dituntut untuk terus meningkatkan
produktivitasnya.
 Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tetang ketenagakerjaan,
yang disebut sebagai tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu
melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk
memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.
 Jenis tenaga kerja ada 3, yaitu : tenaga tetap, tenaga hrian tetap dan tenaga
kerja borongan.
 Jam kerja tenaga kerja : jam kerja umum (8 jam) dan jam kerja bergantian
(shift).
 Produktivitas merupakan suatu ukuran kinerja perusahaan yang
menunjukkan seberapa baik pemanfaatan input menjadi output.
 Ada empat faktor utama yang menentukan produktivitas organisasi
berdasarkan ilmu perilaku yaitu lingkungan, karakteristik organisasi,
karakteristik kerja, dan karakteristik individu.
 Strategi perencanaan kerja sangat dibutuhkan dalam produktivitas tenaga
kerja dan produktivitas perusahaan.
4.2. Saran
Perlu adanya strategi perencanaan tenaga kerja untuk meningkatkan
produktivitas tenaga kerja. Sehingga produktivitas perusahaan juga akan
meningkat.
17
DAFTAR PUSTAKA
Abast, R. M. (2011). Hubungan Motivasi dan Iklim kerja Dengan Produktivitas
Guru SMK Di Kota Manado. Jurnal Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan. ISSN 2087-3581.
Amir, M. T.(2011). Manajemen Strategik. Konsep dan Aplikasi. Rajawali
Press. Jakarta.
Aprilian, T. (2010). Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada Pekerjaan
Struktur Rangka Atap Baja. Studi Kasus Proyek Pembangunan
Rumah Sakit Dr. Moewardi. Surakarta Jawa Tengah. Universitas
Sebelas Maret. Surakarta.
DataStatistikIndonesia.2014.http://www.datastatistikindonesia.com/portal/index.p
hp?option=com_content&task=view&id=801&Itemid=801
Hasibuan, M. S. P.. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi
Aksara. Jakarta.
Jajri, I.. dan Ismail, R.. (2009). Technical Progress and Labor Productivity in
Small and Medium Industriy in Malaysia. European Journal of
Economics. Finance. and Administrative Science ISSN 1450-2275
Issue (2009).
Kopelman, R. E.. (1986). Managing Productivity in Organizations: A
Practical. People-Oriented Perspective. Mc Graw-Hill Book Company.
New York.
Masnawi, A.. http://www.scribd.com/doc/52117659/strategi-perencanaan-
sumberdaya-manusia-yang-efektif
Mulyadi, H.. (2010). Pengaruh Motivasi dan Kompetensi Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Galamedia Bandung Perkasa.
Jurnal Manajemen dan Sistem Informasi UPI. Volume 9 No. 17 Juli
2010.
Pardede, P. M.. (2007). Manajemen Operasi dan Produksi. Penerbit Andi.
Yogyakarta.
18
Purwanti, Pudji., Mochammad Fattah. 2012. Perencanaan Tenaga Kerja. Modul
Mata Kuliah Manajemen Industri Perikanan. Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan. Universitas Brawijaya. Malang
Salanova, A., dan Kirmanen, S.. (2010). Employee Satisfaction and Work
Motivation. Research in Prisma Mikkeli. Bachelor’s Thesis
Business Management. Mikkelin Ammattikorkeakoulu. Mikkeli
University of Applied Sciences.
Siagian, S. P.. (2002). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Penerbit Rineka
Cipta. Jakarta.
Sinulingga, S.. (2010). Analisis dan Rekayasa Produktivitas. Medan.
Sinungan, M. (2000). Produktivitas Apa dan Bagaimana. Bumi Aksara. Jakarta.
Srivastava, S. K.. dan Barmola, K. C.. (2011). Role of Motivation in Higher
Productivity. Jurnal Vol. VII. No. 1; June. 2011. SMS Varansi.
Subroto. (2005). Pengaruh Motivasi. Kompetensi. Pendidikan dan Pelatihan
Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Tutor Kejar Paket C Setara SMA
di Kota Salatiga. Tesis Program Magister Managemen Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Jawa Tengah.
Sumanth, D. J.. (1984). Productivity Engineering and Management.
Productivity Measurement. Evaluation. Planning. and Improvement in
Manufacturing and Service Organizations. McGraw-Hill Book
Company.
Sunarto. (2004). MSDM Strategik. Penerbit Amus. Yogyakarta.
Surachim, A.. dan Firdaus, T. (2008). Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan Pada Divisi Pharmaserve Di PT.
Combiphar Jakarta. Jurnal UPI Volume 7 No. 13. Feb 2008.

More Related Content

What's hot

Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)rizka_safa
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Raden Maulana
 
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataJenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataFirman Marine
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...padlah1984
 
Presentasi Tentang AHP
Presentasi Tentang AHPPresentasi Tentang AHP
Presentasi Tentang AHPdessybudiyanti
 
Power point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahPower point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahYunitha Rahmah
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifNona Zesifa
 
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaDian Arisona
 
Distribusi t sudent
Distribusi t sudentDistribusi t sudent
Distribusi t sudentDevandy Enda
 
Regresi Data Panel
Regresi Data PanelRegresi Data Panel
Regresi Data PanelAbu Tholib
 
Mengidentifikasikan jurnal ilmiah nasional, nasional terakreditasi, internasi...
Mengidentifikasikan jurnal ilmiah nasional, nasional terakreditasi, internasi...Mengidentifikasikan jurnal ilmiah nasional, nasional terakreditasi, internasi...
Mengidentifikasikan jurnal ilmiah nasional, nasional terakreditasi, internasi...Relawan Jurnal Indonesia
 
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...Syaiful Ahdan
 
Materi p12 parametrik_analisis of varians (anova)
Materi p12 parametrik_analisis of varians (anova)Materi p12 parametrik_analisis of varians (anova)
Materi p12 parametrik_analisis of varians (anova)M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
simulasi proses pembuatan kerupuk
simulasi proses pembuatan kerupuksimulasi proses pembuatan kerupuk
simulasi proses pembuatan kerupukNurul Chaira
 
Makalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistikaMakalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistikaSiti_Rita_Anita
 

What's hot (20)

Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataJenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
 
Presentasi Tentang AHP
Presentasi Tentang AHPPresentasi Tentang AHP
Presentasi Tentang AHP
 
Power point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahPower point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmah
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
 
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear Berganda
 
Riset pemasaran
Riset pemasaranRiset pemasaran
Riset pemasaran
 
Distribusi t sudent
Distribusi t sudentDistribusi t sudent
Distribusi t sudent
 
Statistik Industri - Faktorial ANOVA - ANOVA dua arah - two way ANOVA
Statistik Industri - Faktorial ANOVA - ANOVA dua arah - two way ANOVAStatistik Industri - Faktorial ANOVA - ANOVA dua arah - two way ANOVA
Statistik Industri - Faktorial ANOVA - ANOVA dua arah - two way ANOVA
 
Pancasila kelompok VII
Pancasila kelompok VII Pancasila kelompok VII
Pancasila kelompok VII
 
Regresi Data Panel
Regresi Data PanelRegresi Data Panel
Regresi Data Panel
 
Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif
 
Mengidentifikasikan jurnal ilmiah nasional, nasional terakreditasi, internasi...
Mengidentifikasikan jurnal ilmiah nasional, nasional terakreditasi, internasi...Mengidentifikasikan jurnal ilmiah nasional, nasional terakreditasi, internasi...
Mengidentifikasikan jurnal ilmiah nasional, nasional terakreditasi, internasi...
 
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...
 
Materi p12 parametrik_analisis of varians (anova)
Materi p12 parametrik_analisis of varians (anova)Materi p12 parametrik_analisis of varians (anova)
Materi p12 parametrik_analisis of varians (anova)
 
ppt MSDM
ppt MSDMppt MSDM
ppt MSDM
 
simulasi proses pembuatan kerupuk
simulasi proses pembuatan kerupuksimulasi proses pembuatan kerupuk
simulasi proses pembuatan kerupuk
 
Makalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistikaMakalah dasar-dasar statistika
Makalah dasar-dasar statistika
 

Viewers also liked

Bab 3 produktivitas tenaga kerja dan keunggulan komparatif
Bab 3 produktivitas tenaga kerja dan keunggulan komparatifBab 3 produktivitas tenaga kerja dan keunggulan komparatif
Bab 3 produktivitas tenaga kerja dan keunggulan komparatifMalvinda Gusumawati
 
Teknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikanTeknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikanshihatin
 
S pek 023999_chapter2
S pek 023999_chapter2S pek 023999_chapter2
S pek 023999_chapter2Gafur Mangile
 
Bab 1. peranan strategis msdm.
Bab 1.  peranan strategis msdm.Bab 1.  peranan strategis msdm.
Bab 1. peranan strategis msdm.01051982
 
2. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard p...
2. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard p...2. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard p...
2. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard p...Ryan Isni
 
Msdm dessler chapter 1
Msdm dessler chapter 1Msdm dessler chapter 1
Msdm dessler chapter 1muhammad hamdi
 
Pengaruh pelatihan-terhadap-produktivitas-kerja-karyawan---studi-pada-cv.-rob...
Pengaruh pelatihan-terhadap-produktivitas-kerja-karyawan---studi-pada-cv.-rob...Pengaruh pelatihan-terhadap-produktivitas-kerja-karyawan---studi-pada-cv.-rob...
Pengaruh pelatihan-terhadap-produktivitas-kerja-karyawan---studi-pada-cv.-rob...Ntan Hitori De
 
Definisi kualitas ( tugas individu)
Definisi kualitas ( tugas individu)Definisi kualitas ( tugas individu)
Definisi kualitas ( tugas individu)Betet Kriee
 
Manajemen Operasional I Proyek
Manajemen Operasional I ProyekManajemen Operasional I Proyek
Manajemen Operasional I ProyekLilia Pascariani
 
power point PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUANKAN LOWONGAN KE...
power point PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUANKAN LOWONGAN KE...power point PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUANKAN LOWONGAN KE...
power point PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUANKAN LOWONGAN KE...CATUR FEBRI
 
Kerjasama Antarnegara Dalam Bidang Sosial Budaya [Adagaki]
Kerjasama Antarnegara Dalam Bidang Sosial Budaya [Adagaki]Kerjasama Antarnegara Dalam Bidang Sosial Budaya [Adagaki]
Kerjasama Antarnegara Dalam Bidang Sosial Budaya [Adagaki]Afaea Demigod
 
ekonomi regional dan perkotaan : konsentrasi tanpa kepadatan ; kebijakan untu...
ekonomi regional dan perkotaan : konsentrasi tanpa kepadatan ; kebijakan untu...ekonomi regional dan perkotaan : konsentrasi tanpa kepadatan ; kebijakan untu...
ekonomi regional dan perkotaan : konsentrasi tanpa kepadatan ; kebijakan untu...Cahya Andriawan
 
Bab 2. analisis pekerjaan
Bab 2. analisis pekerjaanBab 2. analisis pekerjaan
Bab 2. analisis pekerjaan01051982
 
Contoh proposal-skripsi
Contoh proposal-skripsiContoh proposal-skripsi
Contoh proposal-skripsiSri Thayank
 
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweai
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweaiHubungan disiplin dengan kinerja pegaweai
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweaiTurino Djunaidi
 
Review jurnal internasional
Review jurnal internasionalReview jurnal internasional
Review jurnal internasionalDIAN K
 
Pengaruh program k3 terhadap produktivitas kerja pd pt. tasma puja kbc Desa K...
Pengaruh program k3 terhadap produktivitas kerja pd pt. tasma puja kbc Desa K...Pengaruh program k3 terhadap produktivitas kerja pd pt. tasma puja kbc Desa K...
Pengaruh program k3 terhadap produktivitas kerja pd pt. tasma puja kbc Desa K...HarIeyes Yêu
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaAdrian Tabeney
 

Viewers also liked (20)

Bab 3 produktivitas tenaga kerja dan keunggulan komparatif
Bab 3 produktivitas tenaga kerja dan keunggulan komparatifBab 3 produktivitas tenaga kerja dan keunggulan komparatif
Bab 3 produktivitas tenaga kerja dan keunggulan komparatif
 
Teknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikanTeknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikan
 
S pek 023999_chapter2
S pek 023999_chapter2S pek 023999_chapter2
S pek 023999_chapter2
 
Bab 1. peranan strategis msdm.
Bab 1.  peranan strategis msdm.Bab 1.  peranan strategis msdm.
Bab 1. peranan strategis msdm.
 
2. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard p...
2. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard p...2. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard p...
2. analisa kinerja produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard p...
 
Teori kendala
Teori kendalaTeori kendala
Teori kendala
 
Msdm dessler chapter 1
Msdm dessler chapter 1Msdm dessler chapter 1
Msdm dessler chapter 1
 
Pengaruh pelatihan-terhadap-produktivitas-kerja-karyawan---studi-pada-cv.-rob...
Pengaruh pelatihan-terhadap-produktivitas-kerja-karyawan---studi-pada-cv.-rob...Pengaruh pelatihan-terhadap-produktivitas-kerja-karyawan---studi-pada-cv.-rob...
Pengaruh pelatihan-terhadap-produktivitas-kerja-karyawan---studi-pada-cv.-rob...
 
Definisi kualitas ( tugas individu)
Definisi kualitas ( tugas individu)Definisi kualitas ( tugas individu)
Definisi kualitas ( tugas individu)
 
Manajemen Operasional I Proyek
Manajemen Operasional I ProyekManajemen Operasional I Proyek
Manajemen Operasional I Proyek
 
power point PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUANKAN LOWONGAN KE...
power point PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUANKAN LOWONGAN KE...power point PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUANKAN LOWONGAN KE...
power point PASAR TENAGA KERJA DIMANA TERJADI PROSES PERTEMUANKAN LOWONGAN KE...
 
Kerjasama Antarnegara Dalam Bidang Sosial Budaya [Adagaki]
Kerjasama Antarnegara Dalam Bidang Sosial Budaya [Adagaki]Kerjasama Antarnegara Dalam Bidang Sosial Budaya [Adagaki]
Kerjasama Antarnegara Dalam Bidang Sosial Budaya [Adagaki]
 
ekonomi regional dan perkotaan : konsentrasi tanpa kepadatan ; kebijakan untu...
ekonomi regional dan perkotaan : konsentrasi tanpa kepadatan ; kebijakan untu...ekonomi regional dan perkotaan : konsentrasi tanpa kepadatan ; kebijakan untu...
ekonomi regional dan perkotaan : konsentrasi tanpa kepadatan ; kebijakan untu...
 
Bab 2. analisis pekerjaan
Bab 2. analisis pekerjaanBab 2. analisis pekerjaan
Bab 2. analisis pekerjaan
 
Contoh proposal-skripsi
Contoh proposal-skripsiContoh proposal-skripsi
Contoh proposal-skripsi
 
Jurnal sistem penilaian kinerja
Jurnal sistem penilaian kinerjaJurnal sistem penilaian kinerja
Jurnal sistem penilaian kinerja
 
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweai
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweaiHubungan disiplin dengan kinerja pegaweai
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweai
 
Review jurnal internasional
Review jurnal internasionalReview jurnal internasional
Review jurnal internasional
 
Pengaruh program k3 terhadap produktivitas kerja pd pt. tasma puja kbc Desa K...
Pengaruh program k3 terhadap produktivitas kerja pd pt. tasma puja kbc Desa K...Pengaruh program k3 terhadap produktivitas kerja pd pt. tasma puja kbc Desa K...
Pengaruh program k3 terhadap produktivitas kerja pd pt. tasma puja kbc Desa K...
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia
 

Similar to Pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap strategi perencanaan tenaga kerja industri

Linda Andhara- Ringkasan.pdf
Linda Andhara- Ringkasan.pdfLinda Andhara- Ringkasan.pdf
Linda Andhara- Ringkasan.pdfLinda Andhara
 
Resume teori produksi dan kegiatan perusahaan
Resume teori produksi dan kegiatan perusahaanResume teori produksi dan kegiatan perusahaan
Resume teori produksi dan kegiatan perusahaanyunitadewi_m
 
Presentation desain sistem kerja
Presentation desain sistem kerja Presentation desain sistem kerja
Presentation desain sistem kerja iv4nnavi
 
PENGARUH FASILITAS, KEMAMPUAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KAN...
PENGARUH FASILITAS, KEMAMPUAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KAN...PENGARUH FASILITAS, KEMAMPUAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KAN...
PENGARUH FASILITAS, KEMAMPUAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KAN...fekonunisalab
 
SWINDANG GEA (TUGAS METPEN2).pdf
SWINDANG GEA (TUGAS METPEN2).pdfSWINDANG GEA (TUGAS METPEN2).pdf
SWINDANG GEA (TUGAS METPEN2).pdfSWINDANGGEA
 
Makalah produktivitas
Makalah produktivitas Makalah produktivitas
Makalah produktivitas Linda Andhara
 
Tugas rangkuman stratejik
Tugas rangkuman stratejikTugas rangkuman stratejik
Tugas rangkuman stratejikvia aulistiani
 
Tugas rangkuman stratejik
Tugas rangkuman stratejikTugas rangkuman stratejik
Tugas rangkuman stratejikvia aulistiani
 
Perencanaan Tenaga Kerja
Perencanaan Tenaga KerjaPerencanaan Tenaga Kerja
Perencanaan Tenaga Kerjasusi sulastri
 
Tugas rangkuman materi msdm
Tugas rangkuman materi msdmTugas rangkuman materi msdm
Tugas rangkuman materi msdmsumiati sumi
 
PPT SKRIPSI DEVI ZUMITA SARI(11160245) 6Q-MKP
PPT SKRIPSI DEVI ZUMITA SARI(11160245) 6Q-MKPPPT SKRIPSI DEVI ZUMITA SARI(11160245) 6Q-MKP
PPT SKRIPSI DEVI ZUMITA SARI(11160245) 6Q-MKPDeviZumitasari
 
ANALISIS SISTEM INFORMASI SIKLUS PRODUKSI, PENGUPAHAN, DAN SUMBER DAYA MANUSI...
ANALISIS SISTEM INFORMASI SIKLUS PRODUKSI, PENGUPAHAN, DAN SUMBER DAYA MANUSI...ANALISIS SISTEM INFORMASI SIKLUS PRODUKSI, PENGUPAHAN, DAN SUMBER DAYA MANUSI...
ANALISIS SISTEM INFORMASI SIKLUS PRODUKSI, PENGUPAHAN, DAN SUMBER DAYA MANUSI...RaihanAbid1
 
Produktivitas peningkatan
Produktivitas peningkatanProduktivitas peningkatan
Produktivitas peningkatanbb KAKU
 

Similar to Pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap strategi perencanaan tenaga kerja industri (20)

013403281
013403281013403281
013403281
 
Optimalisasi proses produksi
Optimalisasi proses produksiOptimalisasi proses produksi
Optimalisasi proses produksi
 
Bab Satu
Bab SatuBab Satu
Bab Satu
 
Linda Andhara- Ringkasan.pdf
Linda Andhara- Ringkasan.pdfLinda Andhara- Ringkasan.pdf
Linda Andhara- Ringkasan.pdf
 
Resume teori produksi dan kegiatan perusahaan
Resume teori produksi dan kegiatan perusahaanResume teori produksi dan kegiatan perusahaan
Resume teori produksi dan kegiatan perusahaan
 
Presentation desain sistem kerja
Presentation desain sistem kerja Presentation desain sistem kerja
Presentation desain sistem kerja
 
PENGARUH FASILITAS, KEMAMPUAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KAN...
PENGARUH FASILITAS, KEMAMPUAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KAN...PENGARUH FASILITAS, KEMAMPUAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KAN...
PENGARUH FASILITAS, KEMAMPUAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KAN...
 
SWINDANG GEA (TUGAS METPEN2).pdf
SWINDANG GEA (TUGAS METPEN2).pdfSWINDANG GEA (TUGAS METPEN2).pdf
SWINDANG GEA (TUGAS METPEN2).pdf
 
Bab i perbaikan
Bab i perbaikanBab i perbaikan
Bab i perbaikan
 
Wa diana-090462201372
Wa diana-090462201372Wa diana-090462201372
Wa diana-090462201372
 
Bab i dan ii
Bab i dan iiBab i dan ii
Bab i dan ii
 
Makalah produktivitas
Makalah produktivitas Makalah produktivitas
Makalah produktivitas
 
Tugas rangkuman stratejik
Tugas rangkuman stratejikTugas rangkuman stratejik
Tugas rangkuman stratejik
 
Tugas rangkuman stratejik
Tugas rangkuman stratejikTugas rangkuman stratejik
Tugas rangkuman stratejik
 
Perencanaan Tenaga Kerja
Perencanaan Tenaga KerjaPerencanaan Tenaga Kerja
Perencanaan Tenaga Kerja
 
Tugas rangkuman materi msdm
Tugas rangkuman materi msdmTugas rangkuman materi msdm
Tugas rangkuman materi msdm
 
PPT SKRIPSI DEVI ZUMITA SARI(11160245) 6Q-MKP
PPT SKRIPSI DEVI ZUMITA SARI(11160245) 6Q-MKPPPT SKRIPSI DEVI ZUMITA SARI(11160245) 6Q-MKP
PPT SKRIPSI DEVI ZUMITA SARI(11160245) 6Q-MKP
 
ANALISIS SISTEM INFORMASI SIKLUS PRODUKSI, PENGUPAHAN, DAN SUMBER DAYA MANUSI...
ANALISIS SISTEM INFORMASI SIKLUS PRODUKSI, PENGUPAHAN, DAN SUMBER DAYA MANUSI...ANALISIS SISTEM INFORMASI SIKLUS PRODUKSI, PENGUPAHAN, DAN SUMBER DAYA MANUSI...
ANALISIS SISTEM INFORMASI SIKLUS PRODUKSI, PENGUPAHAN, DAN SUMBER DAYA MANUSI...
 
Produktivitas peningkatan
Produktivitas peningkatanProduktivitas peningkatan
Produktivitas peningkatan
 
Msdm strategik
Msdm strategikMsdm strategik
Msdm strategik
 

Recently uploaded

IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 

Recently uploaded (20)

IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 

Pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap strategi perencanaan tenaga kerja industri

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tantangan yang dihadapi dunia industri saat ini menuntut peningkatan dan perbaikan kinerja yang dilakukan secara berkelanjutan agar dapat terus bertahan dan memenangkan persaingan bisnis. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya dilihat dari besarnya pendapatan yang dihasilkan melainkan melalui terciptanya proses-proses yang efektif, efisien, cepat, dan berkualitas untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Tenaga kerja sebagai salah satu sumber daya yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan dituntut untuk terus meningkatkan produktivitasnya. Peningkatan produktivitas perusahaan dapat diwujudkan melalui peningkatan produktivitas tenaga kerja. Pengelolaan sumber daya manusia secara tepat mampu meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja menggambarkan ukuran kinerja melalui pemanfaatan setiap satu satuan tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan output kepada perusahaan. Kegagalan tenaga kerja dalam memenuhi sasaran mutu perusahaan antara lain disebabkan kurangnya pengawasan yang dilakukan manajemen terhadap hasil kerja mereka. Selain itu, tenaga kerja dinilai kurang terampil dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pada pekerjaannya sehingga sering menghabiskan waktu yang panjang dalam menyelesaikan masalah tersebut. Perusahaan membutuhkan keterampilan tenaga kerja dalam menganalisis dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi (trouble shooter) agar mampu bersaing dan meningkatkan produktivitasnya. Ukuran kinerja dengan jumlah output tidak mampu menunjukkan peran setiap satuan tenaga kerja yang digunakan terhadap hasil kerja (output). Tingginya jumlah output yang dihasilkan belum tentu menunjukkan produktivitas tenaga kerja yang lebih baik.
  • 2. 2 Oleh karena itu, dalam perencanaan tenaga kerja tidak semudah membalikkan telapak tangan. perlu adanya proses seleksi yang ketat dari pihak personalia untuk mendapatkan tenaga kerja yang benar-benar handal dan berkompeten di bidangnya. Peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan memaksimumkan pemanfaatan waktu tenaga kerja yang tersedia untuk menghasilkan output yang lebih besar atau mengurangi penggunaan waktu tenaga kerja untuk menghasilkan output yang tetap. Kompetensi tenaga kerja, metode, dan peralatan kerja yang sesuai dengan pekerjaan mampu meminimumkan waktu kerja yang terbuang. Motivasi dan iklim kerja yang baik akan meningkatkan kenyamanan dan kepuasan kerja sehingga diharapkan mampu meminimumkan kesalahan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja. 1.2.Rumusan Masalah 1. Apa saja faktor produktivitas tenaga kerja? 2. Bagaimana strategi perencanaan tenaga kerja? 3. Bagaimana pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap perencanaan tenaga kerja industri? 1.3. Tujuan 1. Mengetahui faktor produktivitas tenaga kerja. 2. Mengetahui strategi perencanaan tenaga kerja. 3. Mengetahui pengaruh produktivitas tenga kerja terhadap perencanaan tenaga kerja industri.
  • 3. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Tenaga Kerja Menurut Data Statistik Indonesia (2014), Tenaga Kerja (manpower) adalah seluruh penduduk dalam usia kerja (berusia 15 tahun atau lebih) yang potensial dapat memproduksi barang dan jasa. Sedangkan menurut pendapat Sumitro Djojohadikusumo (1987) mengenai arti tenaga kerja adalah semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja, termasuk mereka yang menganggur meskipun bersedia dan sanggup bekerja dan mereka yang menganggur terpaksa akibat tidak ada kesempatan kerja. Pengertian tenaga kerja atau manpower mencakup penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan dan yang melakukan kegiatan lain (seperti : bersekolah dan mengurus rumah tangga); walaupun sedang tidak bekerja mereka dianggap secara fisik mampu dan sewaktu-waktu dapat ikut bekerja. Secara praktis, pengertian tenaga kerja didefinisikan sebagai penduduk usia kerja (Simanjuntak, 1985). Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tetang ketenagakerjaan, yang disebut sebagai tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Sumarsono (2003) menyatakan tenaga kerja sebagai semua orang yang bersedia untuk bekerja. Pengertian tenaga kerja tersebut meliputi mereka yang bekerja untuk dirinya sendiri ataupun keluarga yang tidak menerima bayaran berupa upah; atau mereka yang bersedia bekerja dan mampu untuk bekerja namun tidak ada kesempatan kerja sehingga terpaksa menganggur. Tenaga kerja (manpower) terdiri dari angkaan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja(labor force) terdiri dari : golongan yang bekerja dan golongan yang mencari pekerjaan atau menganggur. Sedangkan kelompok yang
  • 4. 4 bukan angkatan kerja terdiri dari : golongan yang bersekolah, golongan yang mengurus rumah tangga dan golongan lain-lain atau penerima pendapatan. Ketiga kelompok bukan angkatan kerja sewaktu-waktu dapat menawarkan jasanya untuk bekerja sehingga kelompok ini dinamakan potensial labor force (Simanjuntak, 1985). 2.2. Jenis Tenaga Kerja Menurut Purwanti dan Fatah (2012), tenaga kerja pada perusahaan perikanan merupakan faktor produksi yang sangat penting bagi kelangsungan perusahaan. Hal ini dikarenakan pengusahaan perikanan membutuhkan banyak ketrampilan tenaga kerja mulai dari penanganan bahan baku, penyortiran kualitas bahan sampai proses produksi menjadi produk jadi. Jenis tenaga kerja pada perusahaan perikanan pada umumnya ada 3 jenis yaitu : a. Tenaga kerja Tetap (bulanan) Yaitu karyawan yang bekerja secara tetap di perusahaan, dapat pula terikat dengan perusahaan melalui kontrak kerja. Sistim pembayaran berupa gaji yang dibayarkan setiap bulan. Biasanya yang termasuk dalam tenaga kerja tetap adalah didasarkan pada keahliannya seperti; Direktur, Kepala Bagian, Pengawas, Analis/laboran, bagian administrasi dan mekanik. b. Tenaga kerja harian tetap Adalah karyawan yang telah terdaftar pada perusahaan dan pemberian upahnya didasarkan pada kehadiran tiap harinya serta dibayarkan pada akhir pekan. c. Tenaga kerja borongan Adalah karyawan yang tidak terikat oleh perusahaan dan bekerjanya bila diperlukan perusahaan. Sistim bekerjanya bersifat borongan artinya imbalan kerja / upah didasarkan pada banyaknya unit yang mampu dihasilkan oleh karyawan tersebut. Pada perusahaan perikanan sebagian besar karyawannya merupakan karyawan borongan.
  • 5. 5 2.3. Macam Jam Tenaga Kerja Menurut Purwanti dan Fatah (2012), jam kerja pada perusahaan perikanan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu; a. Jam kerja umum Adalah jam kerja pada umumnya yaitu 6 hari dalam seminggu, dengan jam kerja 8 jam / hari dan jam istirahat 1 jam/hari kecuali hari jum'at jam istirahat 1,5 jam. Jenis karyawan yang termasuk pada jam kerja umum biasanya bagian administrasi dan perkantoran. Jika bekerja melebihi jam kerja atau setelah jam kerja umum maka diberlakukan jam kerja lembur. Aturan jam lembur ini merupakan kebijaksanaan dari masing-masing perusahaan. b. Jam kerja bergantian (shift) Dalam satu hari terdapat 3 shift. Pada umumnya jam kerja dalam 1 shift mengacu pada ketentuan Departemen Tenaga Kerja yaitu 8 jam. Pada umumnya tenaga kerja pada sistim ini adalah karyawan bagian proses produksi, karena berkenaan dengan sifat produk perikanan yang cepat rusak, sehingga harus segera mendapatkan penanganan serta bersifat musiman. Selain karyawan bagian produksi, biasanya karyawan yang termasuk dalam sistim ini adalah bagian keamanan (satpam). 2.4. Pengertian Produktivitas Definisi produktivitas yang disampaikan The Organization for European Economic Cooperation (OEEC) pada tahun 1950 yaitu “Productivity is the quotient obtained by dividing by one of the factors of production. In this way it is possible to speak of the productivity of capital, investment, or raw materials according to whether output is being considered in relation to capital, investment or raw material, etc” (Sinulingga, S., 2010: 2). Mali P. (1978) dalam mendefinisikan “Productivity is the measure of how well resources are bought together in organization and utilized for accomplishing a set of result. Productivity is reaching the highest level of performance with the least expenditure of resource”(Sinulingga, S., 2010: 2).
  • 6. 6 Fabricant (1962) mendefinisikan produktivitas sebagai rasio antara output yang diperoleh dengan input yang digunakan. Kenderick dan Creamer (1965) mendefinisikan produktivitas dengan mengklasifikasinnya menjadi tiga jenis yaitu produktivitas total, produktivitas parsial, dan produktivitas total faktor (Sinulingga, S., 2010: 2). Produktivitas merupakan rasio antara output yang dapat diukur (tangible output) dan input yang dapat diukur (tangible input). Input dan output yang bersifat tidak terukur (intangible), tidak dapat digunakan untuk mengukur produktivitas. Namun input dan output tidak terukur perlu diidentifikasi agar menjadi masukan kepada manajemen dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan kontrak pelanggan (Sumanth, D. J., 1984: 4). Produktivitas merupakan suatu ukuran kinerja perusahaan yang menunjukkan seberapa baik pemanfaatan input menjadi output. Gambar 1. Skema Proses Transformasi Input Menjadi Output (Sinulingga, S., 2010: 7) Input merupakan segala bentuk sumber daya yang digunakan dalam produksi dan membentuk biaya produksi seperti tenaga kerja (man-hours), material, energi, kapital yang meliputi peralatan dan mesin, dll. Menurut Pardede, P. M., (2005: 71), input atau sumber daya adalah berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan perusahaan untuk diolah dalam membuat barang atau jasa yang lain. Jenis sumberdaya meliputi bahan baku dan bahan pendukung, mesin dan peralatan, tenaga kerja, dan teknologi. Output merupakan hasil aktivitas produksi yang bermanfaat bagi perusahaan (revenues). Output dapat berupa penjualan, jumlah produksi, dll. Pengukuran produktivitas ditujukan kepada manajemen agar memahami tindakan perbaikan terhadap pemanfaatan sumber daya produksi dalam meningkatkan output.
  • 7. 7 2.5. Faktor Produktivitas Tenaga Kerja Ada empat faktor utama yang menentukan produktivitas organisasi berdasarkan ilmu perilaku yaitu lingkungan, karakteristik organisasi, karakteristik kerja, dan karakteristik individu (Kopelman, R. E., 1986: 24- 26). Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi, dan kepuasan kerja. Kebutuhan untuk meningkatkan motivasi para perkerja dalam suatu organisasi dilakukan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja (Srivastava, S. K., dan Barmola, K. C., 2011). Kepuasan karyawan yang tinggi di antara para pekerja merupakan prasyarat untuk meningkatkan produktivitas kerja, daya tanggap, kualitas hasil, dan pelayanan terhadap pelanggan. Selain itu motivasi dan kepuasan kerja memiliki hubungan yang signifikan (Salanova, A., dan Kirmanen, S., 2010). Motivasi dan kepuasan kerja memiliki hubungan yang positif dan signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap produktivitas tenaga kerja (Mulyadi, H., 2010). Motivasi dan iklim kerja baik secara sendiri-sendiri maupun bersama- sama memiliki pengaruh yang positif terhadap produktivitas (Abast, R. M., 2011). Terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi, motivasi, pendidikan dan pelatihan terhadap produktivitas tenaga kerja (Subroto, 2005). Asas motivasi yang diterapkan mampu meningkatkan produktivitas kerja dan memberikan kepuasan kerja kepada karyawan. Karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang tinggi akan memiliki kinerja yang baik sehingga berdampak langsung pada produktivitas tenaga kerja (Hasibuan, M. S. P., 2000: 146). Iklim organisasi memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan (Surachim, A., dan Firdaus, T., 2008). Keberhasilan peningkatan produktivitas akan terjadi apabila adanya perbaikan terus menerus, peningkatan mutu hasil pekerjaan, pemberdayaan sumber daya manusia, kondisi fisik tempat kerja yang menyenangkan, serta filsafat organisasi (Siagian, S. P., 2002).
  • 8. 8 Tenaga kerja yang produktif memerlukan keterampilan kerja yang sesuai dengan beban dan deskripsi pekerjaan sehingga mampu menghasilkan penemuanpenemuan baru untuk memperbaiki metode kerja atau mempertahankan metode kerja yang baik (Sinungan, M., 2000: 3). Faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja meliputi kemauan kerja yang tinggi, kemampuan kerja yang sesuai dengan isi kerja, lingkungan kerja yang nyaman, penghasilan yang sesuai dengan kebutuhan hidup minimum, jaminan sosial yang memadai, dan hubungan kerja yang manusiawi dan harmonis. Kemajuan teknikal yang sejalan dengan kemajuan skill tenaga kerja akan memiliki hubungan positif pada peningkatan produktivitas tenaga kerja (Jajri, I., dan Rahmah, I., 2009). 2.6. Strategi Perencanaan Tenaga Kerja Strategi menurut Chandler (1962) adalah penetapan dasar jangka panjang dan sasaran perusahaan, dan penerapan serangkaian tindakan serta alokasi sumber daya yang penting untuk melaksanakan sasaran perusahaan tersebut (Sunarto, 2004: 23). Strategi memperhatikan arah jangka panjang dan cakupan organisasi. Konsep utama strategi meliputi keunggulan kompetitif, kapabilitas khusus, dan kesesuaian strategik (Sunarto, 2004: 25). Konsep kesesuaian strategik tersebut mengungkapkan bahwa untuk memaksimalkan keunggulan kompetitif perusahaan, maka harus menyesuaikan kapabilitas dan sumber daya yang ada dengan peluang yang tersedia di dalam lingkungan eksternal. Menurut Aprilian (2010), perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang dimiliki. Menurut Kerzner (2001) mendefinisikan perencanaan strategis adalah sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa depan atau petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk merencanakan tujuan kedepan.
  • 9. 9 Untuk menjalankan strategi-strategi yang diputuskan perusahaan dibutuhkan sumber daya manusia yang sesuai dan andal. Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) bertujuan untuk meningkatkan kinerja operasional melalui penggunaan sub-strategi misalnya strategi perencanaan rekrutmen, penyeleksian, pemberian remunerasi, perencanaan jalur karir karyawan, pendidikan dan pelatihan, peningkatan partisipasi, dll (Amir, M. T., 2011: 185). Pengelolaan manajemen sumber daya manusia yang baik mampu membuat kinerja organisasi yang tinggi. Manzini (1996) dalam Masnawi, A. menyatakan untuk merancang dan mengembangkan sumber daya manusia yang efektif dibutuhkan tiga tipe perencanaan yaitu: a. Strategic planning bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan organisasi. b. Operational planningmenunjukkan permintaan SDM. c. Human resource planningmemprediksi kualitas dan kuantitas kebutuhan sumber daya manusia yang menggabungkan dengan program dan kebijakan SDM. Jackson dan Schuler (1990) dalam Masnawi, A. menyatakan perencanaan sumber daya manusia yang tepat membutuhkan langkah-langkah yang berkaitan dengan aktivitas perencanaan sumber daya manusia menuju organisasi modern. Langkah-langkah tersebut meliputi: 1. Pengumpulan dan analisis data untuk memprediksi kebutuhan tenaga kerja. 2. Mengembangkan tujuan perencanaan sumber daya manusia. 3. Merancang dan mengimplementasikan program-program yang dapat memudahkan organisasi untuk pencapaian tujuan perencanaan sumberdaya manusia. 4. Mengawasi program-program kerja yang diimplementasikan dan mengevaluasinya sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan (continuous improvement).
  • 10. 10 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Faktor Produktivitas Tenaga Kerja Empat faktor utama yang menentukan produktivitas organisasi berdasarkan ilmu perilaku yaitu lingkungan, karakteristik organisasi, karakteristik kerja, dan karakteristik individu (Kopelman, R. E., 1986: 24- 26). Gambar 2. Kerangka Konseptual yang Menentukan Produktivitas Organisasi ,(Sumber: Kopelman, R. E., 1986) Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi, dan kepuasan kerja. Kebutuhan untuk meningkatkan motivasi para perkerja dalam suatu organisasi dilakukan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja (Srivastava, S. K., dan Barmola, K. C., 2011). Kepuasan karyawan yang tinggi di antara para pekerja merupakan prasyarat untuk meningkatkan produktivitas kerja, daya tanggap, kualitas hasil, dan pelayanan terhadap pelanggan. Selain itu motivasi dan kepuasan kerja memiliki hubungan yang signifikan (Salanova, A., dan Kirmanen, S., 2010).
  • 11. 11 Motivasi dan kepuasan kerja memiliki hubungan yang positif dan signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap produktivitas tenaga kerja (Mulyadi, H., 2010). Motivasi dan iklim kerja baik secara sendiri-sendiri maupun bersama- sama memiliki pengaruh yang positif terhadap produktivitas (Abast, R. M., 2011). Terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi, motivasi, pendidikan dan pelatihan terhadap produktivitas tenaga kerja (Subroto, 2005). Asas motivasi yang diterapkan mampu meningkatkan produktivitas kerja dan memberikan kepuasan kerja kepada karyawan. Karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang tinggi akan memiliki kinerja yang baik sehingga berdampak langsung pada produktivitas tenaga kerja (Hasibuan, M. S. P., 2000: 146). Iklim organisasi memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan (Surachim, A., dan Firdaus, T., 2008). Keberhasilan peningkatan produktivitas akan terjadi apabila adanya perbaikan terus menerus, peningkatan mutu hasil pekerjaan, pemberdayaan sumber daya manusia, kondisi fisik tempat kerja yang menyenangkan, serta filsafat organisasi (Siagian, S. P., 2002). Tenaga kerja yang produktif memerlukan keterampilan kerja yang sesuai dengan beban dan deskripsi pekerjaan sehingga mampu menghasilkan penemuanpenemuan baru untuk memperbaiki metode kerja atau mempertahankan metode kerja yang baik (Sinungan, M., 2000: 3). Faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja meliputi kemauan kerja yang tinggi, kemampuan kerja yang sesuai dengan isi kerja, lingkungan kerja yang nyaman, penghasilan yang sesuai dengan kebutuhan hidup minimum, jaminan sosial yang memadai, dan hubungan kerja yang manusiawi dan harmonis. Kemajuan teknikal yang sejalan dengan kemajuan skill tenaga kerja akan memiliki hubungan positif pada peningkatan produktivitas tenaga kerja (Jajri, I., dan Rahmah, I., 2009). Menurut Usubamatov, dkk prinsip dasar untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja melalui peningkatan availability mesin, kualitas output, dan penurunan penggunaan seluruh waktu produksi. Peningkatan produktivitas dapat dilakukan melalui penyegaran (refreshing) secara berkala,
  • 12. 12 peningkatan pengawasan terhadap aktivitas produksi secara langsung maupun tidak, dalam upaya untuk meningkatkan kedisiplinan, sistem reward berdasarkan peningkatan hasil yang dilakukan, dan pelaksanaan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi karyawan (Andryani, Y., 2007). Menurut Levi (2002), lima aspek yang terdapat dalam kepuasan kerja, yaitu: 1. Pekerjaan itu sendiri. Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan bidang nya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja. 2. Atasan (supervision), dimana atasan yang baik berarti mau menghargai pekerjaan bawahannya. Bagi bawahan, atasan bisa dianggap sebagai figur ayah/ibu/teman dan sekaligus atasannya. 3. Teman sekerja (workers) merupakan faktor yang berhubungan dengan hubungan antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya. 4. Promosi (promotion) merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karier selama bekerja. 5. Gaji/upah merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang dianggap layak atau tidak. Frederick Herzberg memperkenalkan teori motivasi yang disebut two factors yaitu satisfiers dan dissatisfiers (Sopiah, 2008). Faktor-faktor tersebut yaitu: a. Satisfiers yaitu sesuatu yang disediakan manajemen yang mampu membuat karyawan senang seperti achievement, recognition, growth, advancement, work condition, dan lain-lain. b. Dissatisfiers meliputi gaji, kebijakan perusahaan, supervisi, status pekerja, dan kehidupan personal.
  • 13. 13 Kelneer menyatakan iklim organisasi terdiri dari enam dimensi yang meliputi flexibility conformity, responsibility, standard, reward, clarity, dan tema commitment (Lila, J, T., 2002). 3.2. Strategi Perencanaan Tenaga Kerja Kesempatan kerja merupakan hubungan antara angkatan kerja dengankemampuan penyerapan tenaga kerja. Pertambahan angkatan kerja harus diimbangi dengan investasi yang dapat menciptakan kesempatan kerja. Dengan demikian, dapat menyerap pertambahan angkatan kerja. Dalam ilmu ekonomi, kesempatan kerja berarti peluang atau keadaan yang menunjukkan tersedianya lapangan pekerjaan sehingga semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja dalam proses produksi dapat memperoleh pekerjaan sesuai dengan keahlian, keterampilan dan bakatnya masing-masing. Kesempatan Kerja (demand for labour) adalah suatu keadaan yang menggambarkan /ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja untuk diisi oleh para pencari kerja). Dengan demikian kesempatan kerja dapat diartikan sebagai permintaan atas tenaga kerja. Sementara itu, angkatan kerja (labour force) menurut Soemitro Djojohadikusumo didefinisikan sebagai bagian dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau yang sedang mencari kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang produktif. Bisa juga disebut sumber daya manusia. Banyak sedikitnya jumlah angkatan kerja tergantung komposisi jumlah penduduknya. Kenaikan jumlah penduduk terutama yang termasuk golongan usia kerja akan menghasilkan angkatan kerja yang banyak pula. Angkatan kerja yang banyak tersebut diharapkan akan mampu memacu meningkatkan kegiatan ekonomi yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada kenyataannya, jumlah penduduk yang banyak tidak selalu memberikan dampak yang positif terhadap kesejahteraan. Coba Anda perhatikan bagan di bawah ini!
  • 14. 14 Dari bagan di atas terlihat bahwa angkatan kerja merupakan bagian dari penduduk yang termasuk ke dalam usia kerja. Usia Kerja adalah suatu tingkat umur seseorang yang diharapkan sudah dapat bekerja dan menghasilkan pendapatannya sendiri. Usia kerja ini berkisar antara 14 sampai 55 tahun. Selain penduduk dalam usia kerja, ada juga penduduk di luar usia kerja, yaitu di bawah usia kerja dan di atas usia kerja. Penduduk yang dimaksud yaitu anak-anak usia sekolah dasar dan yang sudah pensiun atau berusia lanjut. Bagian lain dari penduduk dalam usia kerja adalah bukan angkatan kerja. Yang termasuk di dalamnya adalah para remaja yang sudah masuk usia kerja tetapi belum bekerja atau belum mencari perkerjaan karena masih sekolah. Ibu rumah tangga pun termasuk ke dalam kelompok bukan angkatan kerja. Penduduk dalam usia kerja yang termasuk angkatan kerja, dikelompokkan menjadi tenaga kerja (bekerja) dan bukan tenaga kerja (mencari kerja atau menganggur). Tenaga Kerja (man power) adalah bagian dari angkatan kerja yang berfungsi dan ikut serta dalam proses produksi serta menghasilkan barang atau jasa. 3.3. Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja terhadap strategi Perencanaan Tenaga kerja Industri Produktivitas didefinisikan sebagai hubungan antara masukan-masukan dan keluaran-keluaran dalam suatu sistim produktif. Untuk mengukur hubungan ini adalah sebagai rasio antara keluaran dibagi dengan masukan. Bila lebih banyak keluaran diproduksi dengan jumlah masukan yang sama, maka produktivitas naik.
  • 15. 15 Begitu juga bila lebih sedikit masukan digunakan untuk jumlah keluaran yang sama, produktivitas juga naik. Pengukuran produktivitas dapat dilakukan dengan bermacam-macam ukuran, baik pada tingkat perusahaan maupun unit-unit atau kegiatan-kegiatan individual. Contoh ukuran produktivitas tingkat perusahaan : Produksi yang dihslkan Produktivitas = Jumlah tenaga kerja Sedangkan beberapa contoh ukuran produktivitas untuk unit atau kegiatan individual adalah : Produksi yang dihslkan/individu Produktivitas = Jam kerja yang dicurahkan Produktivitas sangat diperlukan oleh perusahaan dalam menilai kualifikasi perusahaan tersebut. produktivitas perusahaan berkenaan dengan tenaga kerja sebagai faktor utama pelaku industri. Adanya kualifikasi produktivitas tenaga kerja berpengaruh terhadap strategi perencanaan tenaga kerja. Perlu adanya tenaga kerja yang tidak hanya handal dan berkompeten saja. Namun, juga perlu adanya tenaga kerja yang beretika dan berdedikasi tinggi serta bisa bekerja dalam tim. Dengan mempertimbangkan produktivitas tenaga kerja dapat menjadi faktor akan perencanaan tenaga kerja industri.
  • 16. 16 BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan  Tenaga kerja sebagai salah satu sumber daya yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan dituntut untuk terus meningkatkan produktivitasnya.  Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tetang ketenagakerjaan, yang disebut sebagai tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.  Jenis tenaga kerja ada 3, yaitu : tenaga tetap, tenaga hrian tetap dan tenaga kerja borongan.  Jam kerja tenaga kerja : jam kerja umum (8 jam) dan jam kerja bergantian (shift).  Produktivitas merupakan suatu ukuran kinerja perusahaan yang menunjukkan seberapa baik pemanfaatan input menjadi output.  Ada empat faktor utama yang menentukan produktivitas organisasi berdasarkan ilmu perilaku yaitu lingkungan, karakteristik organisasi, karakteristik kerja, dan karakteristik individu.  Strategi perencanaan kerja sangat dibutuhkan dalam produktivitas tenaga kerja dan produktivitas perusahaan. 4.2. Saran Perlu adanya strategi perencanaan tenaga kerja untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Sehingga produktivitas perusahaan juga akan meningkat.
  • 17. 17 DAFTAR PUSTAKA Abast, R. M. (2011). Hubungan Motivasi dan Iklim kerja Dengan Produktivitas Guru SMK Di Kota Manado. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. ISSN 2087-3581. Amir, M. T.(2011). Manajemen Strategik. Konsep dan Aplikasi. Rajawali Press. Jakarta. Aprilian, T. (2010). Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada Pekerjaan Struktur Rangka Atap Baja. Studi Kasus Proyek Pembangunan Rumah Sakit Dr. Moewardi. Surakarta Jawa Tengah. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. DataStatistikIndonesia.2014.http://www.datastatistikindonesia.com/portal/index.p hp?option=com_content&task=view&id=801&Itemid=801 Hasibuan, M. S. P.. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta. Jajri, I.. dan Ismail, R.. (2009). Technical Progress and Labor Productivity in Small and Medium Industriy in Malaysia. European Journal of Economics. Finance. and Administrative Science ISSN 1450-2275 Issue (2009). Kopelman, R. E.. (1986). Managing Productivity in Organizations: A Practical. People-Oriented Perspective. Mc Graw-Hill Book Company. New York. Masnawi, A.. http://www.scribd.com/doc/52117659/strategi-perencanaan- sumberdaya-manusia-yang-efektif Mulyadi, H.. (2010). Pengaruh Motivasi dan Kompetensi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Galamedia Bandung Perkasa. Jurnal Manajemen dan Sistem Informasi UPI. Volume 9 No. 17 Juli 2010. Pardede, P. M.. (2007). Manajemen Operasi dan Produksi. Penerbit Andi. Yogyakarta.
  • 18. 18 Purwanti, Pudji., Mochammad Fattah. 2012. Perencanaan Tenaga Kerja. Modul Mata Kuliah Manajemen Industri Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Brawijaya. Malang Salanova, A., dan Kirmanen, S.. (2010). Employee Satisfaction and Work Motivation. Research in Prisma Mikkeli. Bachelor’s Thesis Business Management. Mikkelin Ammattikorkeakoulu. Mikkeli University of Applied Sciences. Siagian, S. P.. (2002). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Sinulingga, S.. (2010). Analisis dan Rekayasa Produktivitas. Medan. Sinungan, M. (2000). Produktivitas Apa dan Bagaimana. Bumi Aksara. Jakarta. Srivastava, S. K.. dan Barmola, K. C.. (2011). Role of Motivation in Higher Productivity. Jurnal Vol. VII. No. 1; June. 2011. SMS Varansi. Subroto. (2005). Pengaruh Motivasi. Kompetensi. Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Tutor Kejar Paket C Setara SMA di Kota Salatiga. Tesis Program Magister Managemen Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jawa Tengah. Sumanth, D. J.. (1984). Productivity Engineering and Management. Productivity Measurement. Evaluation. Planning. and Improvement in Manufacturing and Service Organizations. McGraw-Hill Book Company. Sunarto. (2004). MSDM Strategik. Penerbit Amus. Yogyakarta. Surachim, A.. dan Firdaus, T. (2008). Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Divisi Pharmaserve Di PT. Combiphar Jakarta. Jurnal UPI Volume 7 No. 13. Feb 2008.