SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  17
PRESENTASI LINGUSTIK UMUM
  dan LINGUISTIK KHUSUS
           Serta
 LINGUISTIK SINKRONIS dan
   LINGUISTIK DIAKRONIS
   Linguistik berarti ilmu bahasa. Kata linguistik
    berasal dari kata Latin lingua yang berarti
    bahasa. Bagi de Saussure(Linguis Moderen),
    Langue adalah salah satu bahasa(misalnya
    bahsa Perancis, bahasa Inggris, atau bahasa
    Indonesia)sabagai suatu”sistem”. Sebaliknya
    Language berarti bahasa sebagai sifat khas
    makhluk manusia.
   Orang yang ahli dalam ilmu linguistik disebut
    linguis.
   Ilmu linguistik sering juga disebut linguistik
    umum (general linguistiK) karena tidak hanya
    mengkaji atau menyelidiki sebuah bahasa
    saja,tetapi linguistik itu menyangkut bahasa
    pada umumnya.
   Linguistik   khusus artinya Ilmu yang
    mempelajari studi bahasa secara spesifik,
    tidak secara keseluruhan, melainkan satu
    bahasa saja.
   Kata sinkronis berasal dari bahasa Yunani syn
    yang berarti dengan, dan khronos yang berarti
    waktu, masa. Dengan demikian, linguistik
    sinkronis mempelajari bahasa sezaman. Fakta
    dan data bahasa adalah rekaman yang diujarkan
    oleh pembicara, atau bersifat horisontal.
    Linguistik sinkronis adalah mempelajari bahasa
    pada suatu kurun waktu tertentu, misalnya
    mempelajari bahasa Indonesia di masa
    reformasi saja.
   Sinkronis dapat dipahami seperti dalam
    bahasa Perancis, tekanan selalu terletak di
    suku kata terakhir, kecuali kalau suku kata
    terakhir mengandung e pepet (seperti “ə”).
    Ini adalah fakta sinkronis, yakni suatu
    hubungan antara himpunan kata bahasa
    Perancis dan tekanan, tetapi fakta ini juga
    berasal dari keadaan masa lalu (diakronis).
   Saussure mengemukakan bahwa kajian bahasa secara
    sinkronis amat perlu, meskipun beliau banyak
    berkecimpung dalam kajian diakronis. Bahkan
    baginya, kajian sinkronis bahasa mengandung
    kesistematisan tinggi, sedangkan kajian diakronis
    tidak. Bahkan bagi penggunanya, sejarah bahasa
    tidak memberikan apa-apa kepada pengguna bahasa
    mengenai cara penggunaan bahasa. Ada yang perlu
    bagi pengguna bahasa, yaitu état de langue atau
    suatu keadaan bahasa. Suatu keadaan bahasa
    terbebas dari dimensi waktu dalam bahasa yang
    justru memiliki watak kesistematisan.
   Kajian sinkronis justru lebih serius dan sulit.
    Sistem keadaan bahasa ‘sinkronik’ seperti
    sistem permainan catur. Setiap buah catur
    (setara dengan suatu unit bahasa) memiliki
    tempat tersendiri dan memiliki keterkaitan
    tertentu dengan buah lain, dan kekuatan serta
    pola gerak/jalan tersendiri. État de langue
    adalah jaringan keterkaitan yang menentukan
    nilai suatu elemen benar-benar tergantung,
    langsung atau tak langsung pada nilai elemen-
    elemen yang lain.
   Kata diakronis berasal dari bahasa Yunani, dia
    yang berarti melalui, dan khronas yang berarti
    waktu, masa. Dengan demikian, yang dimaksud
    dengan linguistik diakronis adalah subdisiplin
    linguistik yang menyelidiki perkembangan suatu
    bahasa dari masa ke masa. Studi diakronis
    bersifat     vertikal,  misalnya    menyelidiki
    perkembangan bahasa Indonesia yang dimulai
    sejak adanya prasasti di Kedukan Bukit sampai
    kini.
   Linguistik diakronis adalah semua yang memiliki ciri
    evolusi.
   Ada berbagai contoh untuk melukiskan dualisme
    intern (sinkronis dan diakronis), misalnya, kata Latin
    “cripus” (berombak, bergelombang, keriting),
    menimbulkan kata dasar Perancis crép-, yang
    membentuk kata kerja crépir ‘melepa’, dan décrépir,
    ‘mengupas lepa’.
   Pada suatu waktu, bahasa Perancis meminjam kata
    Latin décrepitus, ‘usang karena usia’, untuk
    membentuk décrépit; tetapi ternyata orang
    melupakan asal kata ini.
   Contoh yang lain terdapat dalam bahasa Jerman. Dalam
    bahasa Jerman tinggi kuno, kata jamak gast, ‘tuan rumah’,
    semula adalah gasti, dan jamak hant ‘tangan’ semula adalah
    hanti, dll. Akan tetapi, di kemudian hari, i- tersebut menjadi
    umlaut yang mengakibatkan a menjadi e dalam suku kata
    terdahulu: gasti menjadi gesti, hanti menjadi henti, tetapi
    kemudian (lagi) i- kehilangan bunyinya dan menghasilkan
    gesti menjadi geste, dst.
   Akibatnya, sekarang terdapat kata Gäst: Gaste, Händ:
    Hande, dan sejumlah besar kelompok kata yang
    menampilkan bentuk jamak dan tunggal. Hal ini adalah
    dimensi linguistik diakronis. Diakronis tidak mengubah
    sistem karena kata yang berubah pun adalah sistem dalam
    bentuk yang lain dengan sistem sebelumnya. Perubahan
    kata terjadi di luar kemampuan siapa pun.
   Ada kasus khusus dalam linguistik sinkronis dan diakronis, contoh:
    pouter dalam bahasa Yunani berarti kuda betina, sekarang pengertiannya
    berubah menjadi “tiang penunjang” (jadi maknanya berubah). Kata
    tersebut tetap, tetapi pengertian masyarakat akan kata itu yang
    berubah. Jadi fakta historis atau diakronis mengikuti fakta sinkronis.
    Oleh karena itulah, sinkronis menganggap gast beroposisi dengan gäste,
    gebe beroposisi dengan gib, dst, sedangkan diakronis menganggap gast
    berubah menjadi gaste. Diakronis hanya hadir dalam parole karena
    segala perubahan pertama kali dilontarkan individu sebelum masuk
    dalam kelaziman. Misalnya, bahasa Jerman memiliki: ich war, wir waren,
    sedangkan bahasa Jerman kuno sampai abad XVI menafsirkannya: ich
    was, wir waren dan dalam bahasa Inggris: I was, we were. Nah,
    bagaimana terjadinya substitusi dari war ke was? Saussure mengatakan,
    pasti ada beberapa orang yang terpengaruh oleh waren, kemudian
    menciptakan war dengan jalan analogi. Ini adalah fakta dalam parole.
    Karena kata tersebut sering diulang dan diterima oleh masyarakat, maka
    kata tersebut menjadi fakta dalam langue.
   Jika seseorang hanya melihat sisi diakronis bahasa, maka
    yang ia lihat bukan lagi langue, melainkan sederet
    “peristiwa” yang notabene merupakan parole.
 Linguistik diakronis akan menelaah hubungan-hubungan
  di antara unsur-unsur yang berturutan dan tidak dilihat
  oleh kesadaran kolektif yang sama, dan yang satu
  menggantikan yang lain tanpa membentuk sistem di
  antara mereka.
 Sebaliknya,    linguistik sinkronis akan mengurusi
  hubungan-hubungan logis dan psikologis yang
  menghubungkan unsur-unsur yang hadir bersama dan
  membentuk sistem, seperti dilihat dalam kesadaran
  kolektif yang sama.
http://pustaka.ut.ac.id/website/index.php?opti
  on=com_content&view=article&id=64:pbin41
  01-linguistikumum&Itemid=75&catid=30:fkip

http://guruumarbakri.blogspot.com/2010/09/ali
  ran-linguistik.html

Verhaar,J.W.M. 2001. Asas-asas Linguistik
 Umum. Bandung:Gadjah Mada University.
PRESENTASE LINGUSTIK UMUM,
        LINGUISTIK
   KHUSUS,SINKRONIS dan
        DIAKRONIS

        SELESAI



                      Kelompok 8

Contenu connexe

Tendances

Alih kode dan campur kode
Alih kode dan campur kodeAlih kode dan campur kode
Alih kode dan campur kodeMut Mu3tiah
 
Teknik ajar dan strategi pembelajaran bahasa indonesia sebagai bahasa kedua
Teknik ajar dan strategi pembelajaran bahasa indonesia sebagai bahasa keduaTeknik ajar dan strategi pembelajaran bahasa indonesia sebagai bahasa kedua
Teknik ajar dan strategi pembelajaran bahasa indonesia sebagai bahasa keduaAndi Sahtiani Jahrir
 
Ferdinand de Saussure nota ujian
Ferdinand de Saussure nota ujianFerdinand de Saussure nota ujian
Ferdinand de Saussure nota ujianCikgu Ib
 
Tipologi bahasa
Tipologi bahasaTipologi bahasa
Tipologi bahasaItsuna Tse
 
Teori strukturalisme prosa fiksi
Teori strukturalisme prosa fiksiTeori strukturalisme prosa fiksi
Teori strukturalisme prosa fiksiLaila Purnamasari
 
General Linguistic (Sinkronik, Diakronik, dan Linguistik Komparatif)
General Linguistic (Sinkronik, Diakronik, dan Linguistik Komparatif)General Linguistic (Sinkronik, Diakronik, dan Linguistik Komparatif)
General Linguistic (Sinkronik, Diakronik, dan Linguistik Komparatif)Reni Riyani
 
Jelaskan perkaitan diantara semantik dan linguistik
Jelaskan  perkaitan diantara semantik dan linguistikJelaskan  perkaitan diantara semantik dan linguistik
Jelaskan perkaitan diantara semantik dan linguistikNoryatimah Ismail
 
Ihwal psikolinguistik
Ihwal psikolinguistikIhwal psikolinguistik
Ihwal psikolinguistikkholid harras
 
Tokoh dan Aliran Linguistik
Tokoh dan Aliran LinguistikTokoh dan Aliran Linguistik
Tokoh dan Aliran LinguistikNor Idayu
 
Penggunaan bahasa slanga dalam kalangan remaja
Penggunaan bahasa slanga dalam kalangan remajaPenggunaan bahasa slanga dalam kalangan remaja
Penggunaan bahasa slanga dalam kalangan remajaKota Bharu
 
Berbagai kajian-linguistik
Berbagai kajian-linguistikBerbagai kajian-linguistik
Berbagai kajian-linguistikUchy Fahrel
 
KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)
KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)
KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)Lita Tania
 

Tendances (20)

Aspek sosial bahasa
Aspek sosial bahasaAspek sosial bahasa
Aspek sosial bahasa
 
Pragmatik
PragmatikPragmatik
Pragmatik
 
Alih kode dan campur kode
Alih kode dan campur kodeAlih kode dan campur kode
Alih kode dan campur kode
 
Jenis-Jenis Semantik
Jenis-Jenis SemantikJenis-Jenis Semantik
Jenis-Jenis Semantik
 
Teknik ajar dan strategi pembelajaran bahasa indonesia sebagai bahasa kedua
Teknik ajar dan strategi pembelajaran bahasa indonesia sebagai bahasa keduaTeknik ajar dan strategi pembelajaran bahasa indonesia sebagai bahasa kedua
Teknik ajar dan strategi pembelajaran bahasa indonesia sebagai bahasa kedua
 
Teori mimetik 1
Teori mimetik 1Teori mimetik 1
Teori mimetik 1
 
Ferdinand de Saussure nota ujian
Ferdinand de Saussure nota ujianFerdinand de Saussure nota ujian
Ferdinand de Saussure nota ujian
 
Tipologi bahasa
Tipologi bahasaTipologi bahasa
Tipologi bahasa
 
Teori strukturalisme prosa fiksi
Teori strukturalisme prosa fiksiTeori strukturalisme prosa fiksi
Teori strukturalisme prosa fiksi
 
General Linguistic (Sinkronik, Diakronik, dan Linguistik Komparatif)
General Linguistic (Sinkronik, Diakronik, dan Linguistik Komparatif)General Linguistic (Sinkronik, Diakronik, dan Linguistik Komparatif)
General Linguistic (Sinkronik, Diakronik, dan Linguistik Komparatif)
 
Jelaskan perkaitan diantara semantik dan linguistik
Jelaskan  perkaitan diantara semantik dan linguistikJelaskan  perkaitan diantara semantik dan linguistik
Jelaskan perkaitan diantara semantik dan linguistik
 
Ihwal psikolinguistik
Ihwal psikolinguistikIhwal psikolinguistik
Ihwal psikolinguistik
 
Tokoh dan Aliran Linguistik
Tokoh dan Aliran LinguistikTokoh dan Aliran Linguistik
Tokoh dan Aliran Linguistik
 
Pemerolehan bahasa
Pemerolehan bahasaPemerolehan bahasa
Pemerolehan bahasa
 
Penggunaan bahasa slanga dalam kalangan remaja
Penggunaan bahasa slanga dalam kalangan remajaPenggunaan bahasa slanga dalam kalangan remaja
Penggunaan bahasa slanga dalam kalangan remaja
 
DIGLOSIA
DIGLOSIADIGLOSIA
DIGLOSIA
 
Berbagai kajian-linguistik
Berbagai kajian-linguistikBerbagai kajian-linguistik
Berbagai kajian-linguistik
 
PRINSIP KESANTUNAN
PRINSIP KESANTUNANPRINSIP KESANTUNAN
PRINSIP KESANTUNAN
 
RPP BIPA
RPP BIPARPP BIPA
RPP BIPA
 
KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)
KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)
KEDWIBAHASAAN (BILINGUALISME)
 

Similaire à PRESENTASI LINGUISTIK

Similaire à PRESENTASI LINGUISTIK (20)

Linguistik2 111024203738-phpapp02
Linguistik2 111024203738-phpapp02Linguistik2 111024203738-phpapp02
Linguistik2 111024203738-phpapp02
 
Cara berfikir diakronis dan kronologi
Cara berfikir diakronis dan kronologi Cara berfikir diakronis dan kronologi
Cara berfikir diakronis dan kronologi
 
pengantar linguistik
pengantar linguistikpengantar linguistik
pengantar linguistik
 
Pengertian sejarah
Pengertian sejarahPengertian sejarah
Pengertian sejarah
 
Bahasa sebagai kajian_linguistik
Bahasa sebagai kajian_linguistikBahasa sebagai kajian_linguistik
Bahasa sebagai kajian_linguistik
 
Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2
 
Linguistik baru
Linguistik baruLinguistik baru
Linguistik baru
 
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna SemantikMemahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
Memahami Dasar-Dasar Teori Makna Semantik
 
Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2Linguistik umum 1,2
Linguistik umum 1,2
 
Sinkronik dan Diakronik.pptx
Sinkronik dan Diakronik.pptxSinkronik dan Diakronik.pptx
Sinkronik dan Diakronik.pptx
 
Presentasisejarahxipa1 130917072813-phpapp02-000
Presentasisejarahxipa1 130917072813-phpapp02-000Presentasisejarahxipa1 130917072813-phpapp02-000
Presentasisejarahxipa1 130917072813-phpapp02-000
 
Sejarah Peminatan X.pptx
Sejarah Peminatan X.pptxSejarah Peminatan X.pptx
Sejarah Peminatan X.pptx
 
Zainol plato
Zainol platoZainol plato
Zainol plato
 
Ferdinand de Saussure
Ferdinand de SaussureFerdinand de Saussure
Ferdinand de Saussure
 
linguistik sinkronik dan diakronik
linguistik sinkronik dan diakroniklinguistik sinkronik dan diakronik
linguistik sinkronik dan diakronik
 
3107 linguistik 2013
3107 linguistik 20133107 linguistik 2013
3107 linguistik 2013
 
C. Linguistik umum P.U
C. Linguistik umum P.UC. Linguistik umum P.U
C. Linguistik umum P.U
 
87360428 filba
87360428 filba87360428 filba
87360428 filba
 
Presentasi sejarah
Presentasi sejarahPresentasi sejarah
Presentasi sejarah
 
Pragmatik Lintas Budaya
Pragmatik Lintas Budaya Pragmatik Lintas Budaya
Pragmatik Lintas Budaya
 

Plus de mujahidah khilafah (Shintia Minandar)

Plus de mujahidah khilafah (Shintia Minandar) (20)

Drama sebagai teater
Drama sebagai teaterDrama sebagai teater
Drama sebagai teater
 
Rpp drama sebagai teater
Rpp drama sebagai teaterRpp drama sebagai teater
Rpp drama sebagai teater
 
hubungan bahasa dengan Retorika
hubungan bahasa dengan Retorikahubungan bahasa dengan Retorika
hubungan bahasa dengan Retorika
 
Jurnal semantik-nan-cantik
Jurnal semantik-nan-cantikJurnal semantik-nan-cantik
Jurnal semantik-nan-cantik
 
draft penting implikatur
draft penting implikaturdraft penting implikatur
draft penting implikatur
 
Shinmin
ShinminShinmin
Shinmin
 
Proposal menulis karya ilmiah shintia M
Proposal menulis karya ilmiah shintia MProposal menulis karya ilmiah shintia M
Proposal menulis karya ilmiah shintia M
 
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaanHubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
 
Mahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructus
Mahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructusMahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructus
Mahkota dewa atau phaleria papuana atau phaleriae fructus
 
Kisi kisi
Kisi kisiKisi kisi
Kisi kisi
 
Paper peserta diskusi
Paper peserta diskusiPaper peserta diskusi
Paper peserta diskusi
 
Bab vi
Bab viBab vi
Bab vi
 
Tugas kel pk dudung
Tugas kel pk dudungTugas kel pk dudung
Tugas kel pk dudung
 
Print peserta
Print pesertaPrint peserta
Print peserta
 
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan dataKriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data
 
1105113581 shintia bu char
1105113581 shintia bu char1105113581 shintia bu char
1105113581 shintia bu char
 
Istilah variabel dapat diartikan bermacam
Istilah variabel dapat diartikan bermacamIstilah variabel dapat diartikan bermacam
Istilah variabel dapat diartikan bermacam
 
Studi bahasa sebagai sistem tanda
Studi bahasa sebagai sistem tandaStudi bahasa sebagai sistem tanda
Studi bahasa sebagai sistem tanda
 
Variabel penelitian
Variabel penelitianVariabel penelitian
Variabel penelitian
 
Cover
CoverCover
Cover
 

Dernier

Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdfHeriyantoHeriyanto44
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKSANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKArifinAmin1
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...YulfiaFia
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfTidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfAnggaaBaraat
 

Dernier (20)

Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKSANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfTidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
 

PRESENTASI LINGUISTIK

  • 1. PRESENTASI LINGUSTIK UMUM dan LINGUISTIK KHUSUS Serta LINGUISTIK SINKRONIS dan LINGUISTIK DIAKRONIS
  • 2.
  • 3. Linguistik berarti ilmu bahasa. Kata linguistik berasal dari kata Latin lingua yang berarti bahasa. Bagi de Saussure(Linguis Moderen), Langue adalah salah satu bahasa(misalnya bahsa Perancis, bahasa Inggris, atau bahasa Indonesia)sabagai suatu”sistem”. Sebaliknya Language berarti bahasa sebagai sifat khas makhluk manusia.
  • 4. Orang yang ahli dalam ilmu linguistik disebut linguis.  Ilmu linguistik sering juga disebut linguistik umum (general linguistiK) karena tidak hanya mengkaji atau menyelidiki sebuah bahasa saja,tetapi linguistik itu menyangkut bahasa pada umumnya.
  • 5. Linguistik khusus artinya Ilmu yang mempelajari studi bahasa secara spesifik, tidak secara keseluruhan, melainkan satu bahasa saja.
  • 6. Kata sinkronis berasal dari bahasa Yunani syn yang berarti dengan, dan khronos yang berarti waktu, masa. Dengan demikian, linguistik sinkronis mempelajari bahasa sezaman. Fakta dan data bahasa adalah rekaman yang diujarkan oleh pembicara, atau bersifat horisontal. Linguistik sinkronis adalah mempelajari bahasa pada suatu kurun waktu tertentu, misalnya mempelajari bahasa Indonesia di masa reformasi saja.
  • 7. Sinkronis dapat dipahami seperti dalam bahasa Perancis, tekanan selalu terletak di suku kata terakhir, kecuali kalau suku kata terakhir mengandung e pepet (seperti “ə”). Ini adalah fakta sinkronis, yakni suatu hubungan antara himpunan kata bahasa Perancis dan tekanan, tetapi fakta ini juga berasal dari keadaan masa lalu (diakronis).
  • 8. Saussure mengemukakan bahwa kajian bahasa secara sinkronis amat perlu, meskipun beliau banyak berkecimpung dalam kajian diakronis. Bahkan baginya, kajian sinkronis bahasa mengandung kesistematisan tinggi, sedangkan kajian diakronis tidak. Bahkan bagi penggunanya, sejarah bahasa tidak memberikan apa-apa kepada pengguna bahasa mengenai cara penggunaan bahasa. Ada yang perlu bagi pengguna bahasa, yaitu état de langue atau suatu keadaan bahasa. Suatu keadaan bahasa terbebas dari dimensi waktu dalam bahasa yang justru memiliki watak kesistematisan.
  • 9. Kajian sinkronis justru lebih serius dan sulit. Sistem keadaan bahasa ‘sinkronik’ seperti sistem permainan catur. Setiap buah catur (setara dengan suatu unit bahasa) memiliki tempat tersendiri dan memiliki keterkaitan tertentu dengan buah lain, dan kekuatan serta pola gerak/jalan tersendiri. État de langue adalah jaringan keterkaitan yang menentukan nilai suatu elemen benar-benar tergantung, langsung atau tak langsung pada nilai elemen- elemen yang lain.
  • 10.
  • 11. Kata diakronis berasal dari bahasa Yunani, dia yang berarti melalui, dan khronas yang berarti waktu, masa. Dengan demikian, yang dimaksud dengan linguistik diakronis adalah subdisiplin linguistik yang menyelidiki perkembangan suatu bahasa dari masa ke masa. Studi diakronis bersifat vertikal, misalnya menyelidiki perkembangan bahasa Indonesia yang dimulai sejak adanya prasasti di Kedukan Bukit sampai kini.
  • 12. Linguistik diakronis adalah semua yang memiliki ciri evolusi.  Ada berbagai contoh untuk melukiskan dualisme intern (sinkronis dan diakronis), misalnya, kata Latin “cripus” (berombak, bergelombang, keriting), menimbulkan kata dasar Perancis crép-, yang membentuk kata kerja crépir ‘melepa’, dan décrépir, ‘mengupas lepa’.  Pada suatu waktu, bahasa Perancis meminjam kata Latin décrepitus, ‘usang karena usia’, untuk membentuk décrépit; tetapi ternyata orang melupakan asal kata ini.
  • 13. Contoh yang lain terdapat dalam bahasa Jerman. Dalam bahasa Jerman tinggi kuno, kata jamak gast, ‘tuan rumah’, semula adalah gasti, dan jamak hant ‘tangan’ semula adalah hanti, dll. Akan tetapi, di kemudian hari, i- tersebut menjadi umlaut yang mengakibatkan a menjadi e dalam suku kata terdahulu: gasti menjadi gesti, hanti menjadi henti, tetapi kemudian (lagi) i- kehilangan bunyinya dan menghasilkan gesti menjadi geste, dst.  Akibatnya, sekarang terdapat kata Gäst: Gaste, Händ: Hande, dan sejumlah besar kelompok kata yang menampilkan bentuk jamak dan tunggal. Hal ini adalah dimensi linguistik diakronis. Diakronis tidak mengubah sistem karena kata yang berubah pun adalah sistem dalam bentuk yang lain dengan sistem sebelumnya. Perubahan kata terjadi di luar kemampuan siapa pun.
  • 14. Ada kasus khusus dalam linguistik sinkronis dan diakronis, contoh: pouter dalam bahasa Yunani berarti kuda betina, sekarang pengertiannya berubah menjadi “tiang penunjang” (jadi maknanya berubah). Kata tersebut tetap, tetapi pengertian masyarakat akan kata itu yang berubah. Jadi fakta historis atau diakronis mengikuti fakta sinkronis. Oleh karena itulah, sinkronis menganggap gast beroposisi dengan gäste, gebe beroposisi dengan gib, dst, sedangkan diakronis menganggap gast berubah menjadi gaste. Diakronis hanya hadir dalam parole karena segala perubahan pertama kali dilontarkan individu sebelum masuk dalam kelaziman. Misalnya, bahasa Jerman memiliki: ich war, wir waren, sedangkan bahasa Jerman kuno sampai abad XVI menafsirkannya: ich was, wir waren dan dalam bahasa Inggris: I was, we were. Nah, bagaimana terjadinya substitusi dari war ke was? Saussure mengatakan, pasti ada beberapa orang yang terpengaruh oleh waren, kemudian menciptakan war dengan jalan analogi. Ini adalah fakta dalam parole. Karena kata tersebut sering diulang dan diterima oleh masyarakat, maka kata tersebut menjadi fakta dalam langue.
  • 15. Jika seseorang hanya melihat sisi diakronis bahasa, maka yang ia lihat bukan lagi langue, melainkan sederet “peristiwa” yang notabene merupakan parole.  Linguistik diakronis akan menelaah hubungan-hubungan di antara unsur-unsur yang berturutan dan tidak dilihat oleh kesadaran kolektif yang sama, dan yang satu menggantikan yang lain tanpa membentuk sistem di antara mereka.  Sebaliknya, linguistik sinkronis akan mengurusi hubungan-hubungan logis dan psikologis yang menghubungkan unsur-unsur yang hadir bersama dan membentuk sistem, seperti dilihat dalam kesadaran kolektif yang sama.
  • 16. http://pustaka.ut.ac.id/website/index.php?opti on=com_content&view=article&id=64:pbin41 01-linguistikumum&Itemid=75&catid=30:fkip http://guruumarbakri.blogspot.com/2010/09/ali ran-linguistik.html Verhaar,J.W.M. 2001. Asas-asas Linguistik Umum. Bandung:Gadjah Mada University.
  • 17. PRESENTASE LINGUSTIK UMUM, LINGUISTIK KHUSUS,SINKRONIS dan DIAKRONIS SELESAI Kelompok 8