Dokumen tersebut membahas tentang sistem perkemihan tubuh dan eliminasi urine. Sistem perkemihan bertugas menyaring zat-zat yang tidak dipergunakan tubuh melalui urine. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi eliminasi urine seperti pertumbuhan, kebiasaan, dan penyakit. Gangguan eliminasi urine dapat berupa retensi urine, infeksi saluran kemih, inkontinensia, dan diversi urine yang disebabkan berbagai faktor fisiologis
3. Sistem Perkemihan
• suatu sistem dimana terjdinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari
zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh
tubuh dan menyerap zat-zat yang masih
dipergunakan oleh tubuh.
• Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh
larut dlam air dan dikeluarkan berupa urin (air
kemih).
4. Ciri-ciri Urine Normal
• Rata-rata dalam satu hari 1-2 liter, tapi
berbeda-beda sesuai dengan jumlah cairan
yang masuk.
• Warnanya bening oranye tanpa ada endapan.
• Baunya tajam.
• Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus
dengan pH rata-rata 6.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan dan Perkembangan
Sosiokultural
Psikologis
Kebiasaan seseorang
Tonus otot
Intake cairan dan makanan
Kondisi penyakit
Pembedahan
Pengobatan
Pemeriksaan Diagnostik
6. Refklek Miksi
Saraf Sacral 2 dan 3
Medula Spinalis
Susunan saraf pusat
(Pusat Miksi)
Spingter interna
relaksasi
Kandung kemih
Kontraksi
Spingter eksterna
mengontrol
7. PERUBAHAN DLM ELIMINASI URINE
• Retensi Urine
• Infeksi Saluran Kemih Bawah
• Inkontinensia
• Diversi urine
8. Retensi Urine
• Akumulasi urine yg nyata didlm kandung
kemih akibat ketdkmampuan mengosongkan
kandung kemih
• Gx yg timbul tegang, tdk nyaman, nyeri tekan
pd simpisis pubis, gelisah, berkeringat
• Tanda utama retensi akut : tdk adanya
haluaran urine slm bbrp jam dn trdpt distensi
kandung kemih
9. Infeksi Sal. Kemih Bawah
• Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah
berkembangbiaknya mikroorganisme di dalam
saluran kemih yang dalam keadaan normal
tidak mengandung bakteri, virus/
mikroorganisme lain
10. Klafisikasi ISK
• ISK bagian atas : pielonefritis akut / kronik,
nephritis interstisial, abses renal.
• ISK bagian bawah : sistisis ( peradangan pada
kandung kemih ), uretritis ( peradangan uretra ),
prostatitis ( peradangan pada kelenjar prostat ).
• ISK complicated : terjadi karena infeksi, biasanya
tidak terjadi berulang.
• ISK uncomplicated: terjadi karena nosokomial,
kateterisasi, pregnancy, immunosupresan, DM.
12. Pencegahan ISK
• Mengajarkan pada pasien faktor-faktor resiko yang dapat
terjadi dari sindroma pms
• Menjaga pergaulan, dengan orang-orang yang berhubungan
dengan multiple seks
• Menghindari pergaulan bebas
• Menghindari penyalahgunaan obat
• Menghindari free seks
• Menggunakan kondom pada semua pasangan dan pada
semua waktu melakukan hubungan seksual
• Masyarakat dianjurkan untuk mempelajari masalah-masalah
penyakit yang berkaitan dengan saluran kemih, dan
kesehatan tubuh.
• Menjaga kebersihan alat kelamin.
13. INKONTINENSIA URIN
• keluarnya urin tanpa di kehendaki,penderita
mengeluarkan urin tanpa rasa ingin kencing
dapat bersifat periodic atau tetap,di sebabkan
kelainan anatomic atau hilangnya fungsi
sfingter uretra
14. Tipe-tipe inkontinensia urin
• Inkontinensia akibat stress adalah eliminasi urin di
luar keinginan melalui uretra sebagai akibat dari
peningkatan mendadak pada tekanan intra
abdomen.
• Urge inkontinensia terjadi bila pasien merasakan
dorongan atau keinginan untuk urinasi tetapi tidak
mampu menahannya cukup lama sebelum mencapai
toilet.
15. • Overflow inkontinensia di tandai oleh eliminasi
urin yang sering dan kadang2 terjd hampir terus-menerus
dari kandung kemih
• Inkontinensia fungsional mrpkn inkontinensia dg
fungsi saluran kemih bagian bawah yang utuh
tetapi ada factor lain,seperti gangguan kognitif
berat yang membuat pasien sulit untuk
mengidentifikasi perlunya urinasi atau gangguan
fisik yang menyebabkan pasien sulit tidak
mungkin menjangkau toilet untuk melakukan
urinasi.
16. Etiologi
• Inkontinensia karena stress (kelemahan mekanisme
sfingter,keluarnya urin secara periodic bila tekanan
intraabdomen meningkat,akibat hilangnya resistensi
pada miduretra karena dasar kandung kemih dan
uretra turun)
• Inkotinensia urgency (dapat tanpa dikehendaki dan
hebat,pengeluaran urin tanpa di sadari,akibat tonus
otot detrusor meningkat,atau sfingter uereter tidak
stabil atau kombiansi keduanya)
• Inkontinensia paradoksal ‘’overflow’’(akibat retensi
urin kronik’’flacid bladder’’,bila tekanan itravesika
menyamai resistensi uretra,urin menetes keluar)
17. Manifestasi klinis
• Urin menetes dapat menetap pada yang
sebenarnya maupun yang paradoksal
• Dengan mengedan,batuk, berdiri
menyebabkan stress
• Penderita dengan inkontinensia karena stress
biasanya tidak mengeluarkan urin bila
terlentang
18. Perubahan Pola Berkemih
1. Frekuensi
2. Urgency
3. Dysuria
4. Polyuria
5. Urinary Suppresion