1. KOMUNIKASI BISNIS
BAB I: MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS
Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis, mencakup berbagai
bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal.
Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain
melalui tulisan(written) dan lisan(oral). Contoh 2 komunikasi verbal: mengirimkan sesuatu kepada
seseorang, menelepon orang tua, berbincang/ngobrol dengan teman, mendengarkan radio,
membaca surat kabar, mempresentasikan makalah dll.
Komunikasi nonverbal: manusia menggunakan gerakan2 tubuh/bahasa isyarat, ekspresi wajah,
sandi, simbol2, pakain seragam, warna, intonasi suara sebagai alat untuk berkomunikasi dengan
orang lain. Contoh perilaku komunikasi nonverbal:
Menggigit gigi sendiri untuk menunjukkan kemarahan
Tersenyum dan berjabat tangan dengan orang laun untuk mewujudkan rasa senang,
simpati dan penghormatan.
Membuang muka untuk menunjukkan sikap tidak senang terhadap orang lain.
Menggelengkan kepala untuk menunjukkan sikap menolak
Menggunakan kepala sebagai tanda setuju atau ok.
Bentuk komunikasi nonverbal memiliki sifat yang kurang terstruktur sehingga sulit untuk dipelajari
dan dalam penyampaian pesannya berbeda dengan komunikasi verbal.
Pentingnya komunikasi nonverbal:
Kebaikannya: kesahihannya(reabilitas)»berkaitan dengan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap
kebenaran pesan-pesan yang disampaikan dengan menggunakan bahasa isyarat. Dengan
memperhatikan isyarat nonverbal, seseoraang dapat mendeteksi kecurangan atau menegaskan
kejujuran pembicara. Komunikasi nonverbal juga penting artinya bagi pengirim dan penerima
pesan karena sifatnya yang efisien. Suatu pesan nonverbal dapat disampaikan tanpa harus berpikir
panjang, dan pihak audience juga dapat menangkap artinya dengan cepat.
Tujuan komunikasi nonverbal:
1. Menyediakan/memberikan informasi
2. Mengatur alur suatu percakapan
3. Mendeskripsikan emosi
2. 4. Memberi sifat, melengkapi, menentang atau mengembangkan pesan-pesan verbal
5. Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain
6. Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya dalam mengajar seseorang untuk
mempelancar permainan golf.
Proses Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antara individu-individu melalui sebuah
sistem biasa, baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan. Sebagai
suatu
proses,
komunikasi
mempunyai
persamaan
dengan
bagaimana
seseorang
mengekspresikan perasaan, ada hal-hal yang berlawanan(kontradiktif) dan hal-hal yang
sejalan(selaras,serasi) serta meliputi proses menulis, mendengarkan dan mempertemuka
informasi.
5 Tahapan proses komunikasi:
Ide berubah menjadi pesan
Pengirim mempunyai ide
Penerima beraksi dan
Pemindahan pesan
Penerima mendapat pesan
Kirim umpan balik
1. Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan: ide yang ada dalam benak kita disaring dan
disusun dalam suatu peta mental yang terdapat dalam jaringan otak, yang merupakan
gambaran persepsi kita terhadap kenyataaan. Dikenal dengan proses abstraksi.
2. Ide diubah menjadi suatu pesan: ide berbentuk abstrak harus diubah ke dalam bentuk
pesan(kata-kata). Agar ide dapat diterima dan dimengerti secara sempurna, pengirim pesan
harus memperhatikan beberapa hal, yaitu: subjek(apa yang ingin disampaikan),
maksud(tujuan), audience, gaya personal dan latar belakang budaya.
3. Pemindahan pesan: memindahkan/menyampaikan pesan melalui berbagai saluran yang ada
kepada si penerima. Pnjang pendeknya saluran komunikasi berpengaruh terhadap
efektivitas penyampaian pesan.
4. Penerima menerima pesan: suatu pesan yang disampaikan harus dapat dimengerti dan
tersimpan di dalam pikiran si penerima pesan.. Lagi pula, suatu pesan baru dapat
3. ditafsirkan secara benar bila penerima pesan telah memahami isi pesan sebagaimana yang
dimaksud oleh pemberi/pengirimnya.
5. Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pegirim: umpan
balik(feedback) adalah penghubung akhir dalam suatu mata rantai komunikasi dan
merupakan tanggapan penerima pesan yang memungkinkan pengirim untuk menilai
efektifitas suatu pesan serta dapat menunjukkan adanya faktor-faktor penghambat
komunikasi, misalnya perbedaan latar belakang, perbedaan penafsiran kata-kata, dan
perbedaan reaksi secara emosional.
Kesalahpahaman dalam komunikasi
Faktor-faktor penghambat komunikasi:
1. Masalah dalam mengembangkan pesan: saat merumuskan pesan dapat timbul masalahmasalah yang disebabkan oleh munculnya keragu-raguan tentang isi pesan, kurang
terbiasa dengan situasi yang ada atau dengan orang yang akan menerima, adanya
pertentangan emosi, atau adanya kesulitan dalam mengekspresikan ide atau gagasan.
2. Masalah dalam menyampaikan pesan: yang paling jelas adalah faktor fisik, misalnya
sambungan kabel yang jelek, akustik yang lemah dan tindakan yang tak terbaca. Selain itu
disampaikannya dua buah pesan yang mempunyai arti berlawanan atau disampaikannya
dua buah pesan secara bersamaan sehingga muncul gangguan arus komunikasi., bisa juga
karena saluran penghubung yang cukup panjang.
3. Masalah dalam menerima pesan: adanya persaingan antara penglihatan dengan suara,
kursi yang tidak nyaman, lampu yang kurang terang, dan kondisi lain yang dapat
mengganggu konsentrasi penerima. Ini berkaitan dengan kesehatan si penerima pesan.
Yang umum terjadi adalah kurangnya konsentrasi karena pikiran melayang memikirkan
hal-hal lain di luar yang dibicarakan/melamun.
4. Masalah dalam menafsirkan pesan:
a. Perbedaan latar belakang: perbedaan usia, pendidikan, jenis kelamin, status sosial,
kondisi ekonomi, latar belakang budaya, temperamen, kesehatan, kecantikan,
popularitas, agama serta pengalaman dan harapan.
b. Perbedaan penafsiran kata: seseorang mempunyai pengertian atau pemahaman yang
berbeda dengan orang lain terhadap suatu kata.
c. Perbedaan reaksi emosional: seseorang mungkin bereaksi secara berbeda terhadap kata
yang sama pada keadaan yang berbeda. Setiap pesan paling tidak mencakup dua hal:
1.daalam arti “isi”/content yang berkaitan dengan subjek suatu pesan; 2.dalam arti
“hubungan”/relationship, yang memberi sifat interaksi antara pengirim dan penerima
suatu pesan.
4. Cara memperbaiki komunikasi
Untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif diperlukan beberapa pesyaratan, antara lain:
a. Persepsi: komunikator harus dapat memprediksi apakah pesan-pesan yang akan
disampaikannya dapat diterima oleh penerima pesan.
b. Ketepatan: komunikator perlu mengekspresikan hal yang ingin disampaikan sesuai dengan
kerangka pikir audience.
c. Kredibilitas: komunikator perlu memiliki suatu keyakinan bahwa audience2nya adalah
oarng-orang yang dapat dipercaya.
d. Pengendalian: reaksi audience tergantung pada berhasil atau tidaknya komunikator
mengndalikan audiencenya saat melakukan komunikasi.
e. Kecocokan/keserasian: komunikator yang baik dapat menjaga hubungan persahabatan yang
menyenangkan dengan audience sehingga komunikasi dapat berjalan lancar dan mencapai
tujuannya.
Komunikasi yang efektif dapat mengatasai berbagai hambatan yang dihadapi dalamkomunikasi
dengan memperhatikan 3 hal sebagai berikut:
1. Membuat suatu pesan secara lebih berhati-hati: memperhatikan maksud dan tujuan
komunikasi dan audience yang dituju. Ktakan apa yang dikehendaki oleh audience,
gunakan bahasa yang jelas, sederhana, mudah dipahami, tidak bertele-tele, jelaskan pionpoin yang penting dan jangan lupa tekankan dan telaah ulang poin-poin yang penting.
2. Meminimalkan gangguan dalam proses komunikasi: memilih saluran komunikasi yang
hati-hati, komunikator dapat membuat audiencenya lebih mudah memusatkan perhatian
pada pesan yang disampaikan.
3. Mempermudah upaya umpan balik antara si pengirim dan si penerima: cara dan waktu
penyampaiannya harus direncanakan dengan baik. Dapat dipilih sarana komunikasi yang
cepat, misal tatap muka/telepon.