Dokumen tersebut membahas tentang manajemen bauran dan lini produk. Terdapat penjelasan mengenai konsep produk, klasifikasi produk berdasarkan ketahanan, wujud, dan penggunaan, serta penjelasan mengenai bauran produk dan lini produk beserta pertimbangannya."
2. Oleh
M. Thofan (116090111) MTF
Zulfikar Akbar (116101088) ZFA
Bagus Dwi Sandi P. (116101102) SND
M. M. Fuadi Agisna (116102113) AGI
Herdianto (116104115) RDE
3. Daftar Isi
Produk
1
Klasifikasi Produk
2
3 Bauran Produk
4 Lini Produk
5 Perentangan Lini Produk
4. Rumusan Pemasaran
RDE
HARGA BERDASARKAN NILAI
DAYA TARIK
PENAWARAN
PASAR
FITUR DAN BAURAN DAN
KUALITAS KUALITAS
PRODUK JASA
5. Penjelasan Produk
RDE
Produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi
keinginan atau kebutuhan.
Produk yang dipasarkan meliputi barang
fisik, jasa, pengalaman, peristiwa, orang,
tempat, properti,organisasi, dan gagasan.
6. Penjelasan Produk
RDE
Produk adalah elemen kunci dalam tawaran
pasar (market offering).
Pelanggan akan menilai tawaran produk
berdasarkan:
1. Keistimewaan dan mutu produk.
2. Bauran dan kualitas pelayanan.
3. Kesesuaian harga tawaran.
8. Lima Level Produk
RDE
Level 1. Manfaat inti (core benefit), yaitu
jasa atau manfaat dasar yang
sesungguhnya dibeli oleh pelanggan.
(e.g. Seorang tamu hotel membeli "istirahat
dan tidur").
9. Lima Level Produk
RDE
Level 2. Produk dasar (basic produk), yaitu
manfaat inti yang diubah pemasar menjadi
produk dasar.
(Sebuah kamar hotel mencakup tempat
tidur, kamar mandi, handuk, meja tulis, meja
rias, dan lemari pakaian).
10. Lima Level Produk
RDE
Level 3. Produk yang diharapkan
(expected product), yaitu serangkayan
atribut dan kondisi yang biasanya
diharapkan para pembeli ketika mereka
membeli produk itu.
(Tamu hotel mengharapkan tempat tidur
yang bersih, handuk yang bersih, lampu
baca, dan ketenangan).
11. Lima Level Produk
RDE
Level 4. Produk yang ditingkatkan/
tambahkan (augmented product), yaitu
produk yang disiapkan pemasar melampaui
harapan pelanggan.
(Pesawat TV dengan remote control, bunga
segar, check-in yang cepat, makan dan
pelayanan kamar yang baik, dsb).
12. Lima Level Produk
RDE
Level 5. Produk potensial (potential
product) yang mencakup semua
peningkatan dan transformasi yang pada
akhirnya akan dialami produk tersebut
dimasa depan.
(Ada hotel yang semua kamarnya suite).
13. Klasifikasi Produk
SND
Pemasar biasanya mengklasifikasikan
produk berdasarkan karakteristik produk,
yaitu berdasarkan:
1. Ketahanan.
2. Wujud.
3. Penggunaan (konsumen dan industri).
14. Klasifikasi Produk
SND
Berdasarkan Ketahanan dan Wujud,
produk dapat di klasifikasi atas:
1. Barang yang tidak tahan lama
(nondurable goods).
e.g. barang-barang kebutuhan sehari-hari.
2. Barang tahan lama (durable goods).
e.g. barang-barang elektronik.
3. Jasa (services).
e.g. airlines services.
16. Klasifikasi Produk
SND
Berdasarkan Kegunaan (Konsumen).
Banyaknya jenis yang dibeli konsumen
dapat diklasifikasi berdasarkan kebiasaan
berbelanja konsumen, yaitu:
1. Convenience goods
2. Shopping goods
3. Specialty goods
4. Unsought goods
17. Klasifikasi Produk
SND
1. Barang kenyamanan (convenience goods),
adalah barang-barang yang biasanya sering
dibeli konsumen, segera, dan dengan usaha
yang minimum. Barang convinience dapat
dibagi atas:
a. kebutuhan barang sehari-hari (staples).
b. barang dadakan (impulse goods).
c. barang darurat (emergency goods).
18. 1. Barang Convenience
impuls
staples emergency
2. Barang Belanja 3. Barang Khusus 4. Barang Unsought
19. Klasifikasi Produk
SND
2. Barang belanja (shopping goods) adalah
barang-barang yang karakteristiknya
dibandingkan berdasarkan kesesuaian, kualitas,
harga, dan gaya dalam proses pemilihan dan
pembelian. Barang shopping dapat dibagi
menjadi
a. homogenous goods.
b. heterogenous goods.
20. Klasifikasi Produk
ZFA
3. Barang khusus (specialty goods) adalah
barang-barang konsumsi dengan karateristik
unik
e.g bugatty veyron.
21. Klasifikasi Produk
ZFA
4. Barang yang tidak dicari (unsought) adalah
barang-barang yang tidak diketahui konsumen
atau diketahui namun secara normal konsumen
tidak berpikir untuk membelinya.
e.g kuburan.
22. Klasifikasi Produk
ZFA
Berdasarkan Kegunaan (Barang Industri)
Barang industri dapat diklasifikasikan berdasarkan
cara barang itu memasuki proses produksi dan
harga relatifnya, yaitu :
1. Bahan baku dan suku cadang (materials and
parts).
2. Barang modal (capital items).
3. Perlengkapan jasa dan bisnis.
23. Klasifikasi Produk
ZFA
1. Bahan baku dan suku cadang (materials
and parts) adalah barang-barang yang
sepenuhnya memasuki produk yang dihasilkan.
a. Bahan mentah
produk pertanian (e.g. gandum, kapas, ternak, buah
dan sayuran).
produk alam (e.g. ikan, kayu, minyak mentah).
b. Bahan baku dan suku cadang hasil manufaktur.
bahan baku komponen (e.g. Besi, benang, kabel
semen) .
suku cadang komponen (e.g. motor kecil , ban ,
cetakan).
24. Klasifikasi Produk
ZFA
2. Barang modal (capital items) adalah barang
tahan lama yang memudahkan pengembangan
dan atau pengolahan produk akhir. Barang
modal meliputi dua kelompok yaitu instalasi
dan peralatan.
a. Instalasi terdiri dari bangunan (misalnya pabrik dan
kantor) dan
b. Peralatan (misalnya generator, bor, komputer
mainframe, lift).
25. Klasifikasi Produk
ZFA
3. Perlengkapan dan jasa bisnis adalah barang
dan jasa tidak tahan lama yang membantu
pengembangan dan atau pengelolaan produk
akhir.
Perlengapan ada dua jenis yaitu
a. Perlengkapan operasi (e.g. Pelumas, batu
bara, kertas tulis, pensil), dan
b. Barang untuk pemeliharaan dan perbaikan
(e.g. cat, paku, sapu).
27. Klasifikasi Produk
ZFA
Jasa bisnis meliputi :
a. Jasa pemeliharaan dan perbaikan
(pembersihan jendela, reperasi mesin tik).
b. Jasa penasehat bisnis (konsultasi
manajemen, hukum, periklanan).
28. Penjelasan Bauran Produk
AGI
Bauran produk (product mix atau product
assortment) adalah kumpulan dari semua
produk dan unit produk yang ditawarkan
penjual tertentu kepada pembeli.
Bauran produk suatu perusahaan memiliki
lebar , panjang, kedalaman, dan
konsistensi tertentu.
29. Bauran Produk
AGI
1. Lebar bauran produk mengacu pada
berapa banyak macam lini produk
perusahaan itu.
2. Panjang bauran produk mengacu pada
jumlah unit produk dalam bauran
produknya.
3. Kedalaman bauran produk mengacu
pada berapa banyak varian yang
ditawarkan tiap produk dalam lini
tersebut.
30. Bauran Produk
AGI
4. Konsistensi bauran produk mengacu
kepada seberapa erat hubungan
berbagai liniproduk dalam hal
penggunaan akhir, persyaratan produksi,
saluran distribusi, atau hal-hal lainnya.
31. Lebar Bauran Produk dan Panjang Lini
Produk untuk Produk Procter & Gamble
LEBAR BAURAN PRODUK
POPOK
SABUN PRODUK
DETERGEN PASTA GIGI SEKALI
BATANGAN KERTAS
PAKAI
Ivory Snow Gleem Ivory (1879) Pampers Charmin
(1930) (1952) (1961) (1928)
Dreft (1933) Crest (1955) Camay Luvs (1976) Puffs (1960)
(1926)
Tide (1946) Zest (1952) Bounty
(1965)
PANJANG
LINI Cheer (1950) Safeguard
PRODUK (1963)
Dash 1954) Oil of Olay
(1993)
Bold(1965)
Gain(1956)
Era(1972)
32. Lini Produk
AGI
KEPUTUSAN LINI PRODUK
1. Lini produk adalah sekelompok produk yang
berhubungan erat karena mereka
melaksanakan fungsi yang serupa, dijual
kepada kelompok pelanggan yang sama,
dipasarkan melalui saluran distribusi yang
sama, atau berada pada rentang harga
tertentu.
33. Lini Produk
AGI
2. Analisis Lini Produk. Para manajer lini
produk harus mengetahui penjualan dan
laba tiap unit produk dalam lininya untuk
menentukan unit produk mana yang akan
dibuat, dipertahankan, dipanen, atau
didivestasikan.
Manajer lini produk juga harus
menganalisis bagaimana posisi lini
produknya terhadap lini produk pesaing.
34. Lini Produk
AGI
3. Penjualan dan Laba, cenderung
mempertahankan yang penjualan dan
labanya tinggi, dan mendivestasi item
produk yang penjualan dan labanya
rendah.
35. Kontribusi item Produk bagi Total Penjualan
dan Laba Lini Produk [AGI]
Penjualan
Laba
60
Persentase Kontribusiterhadap
50
Penjualan dan Laba
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5
Item Produk
36. Lini Produk
MTF
3. Panjang Lini Produk.
Tujuan-tujuan perusahaan akan mempengaruhi
panjang lini produk. Perusahaan yang ingin
memperoleh pangsa pasar dan pertumbuhan
pasar yang besar akan menggunakan lini yang
lebih panjang.
Perusahaan dapat memperpanjang lini produknya
dengan dua cara yaitu dengan perentangan lini
dan pengisian lini.
37. Lini Produk
MTF
Perentangan lini. Perentangan lini terjadi
jika Perusahaan memperpanjang lini
produknya melampaui cakupan yang
sekarang. Perusahaan dapat merentang
lininya ke bawah, ke atas, atau ke dua
arah.
38. Lini Produk
MTF
1. Perentangan ke bawah, dilakukan sebuah
perusahaan yang posisinya di pasar bagian
tengah, ingin memperkenalkan lini harga yang
lebih rendah karena alasan:
a. Perusahaan mungkin melihat peluang
pertumbuhan yang kuat di pasar kelas bawah
b. Perusahaan mungkin berkeinginan mengikat
supaya tidak bergerak para pesaing kelas
bawah yang jika tidak diikat mungkin akan
bergerak ke pasar atas.
39. Lini Produk
MTF
2. Perentangan ke atas. Perusahaan-perusahaan
yang berada di posisi bawah pasar mungkin
berusha untuk masuk ke posisi atas. Perusahan
itu mungkin tertarik dengan tingkat
pertumbuhan yang tinggi, marjin laba yang
besar, atau sekedar kesempatan untuk
memposisikan diri sebagai produsen yang
memproduksi lini produksi yang lengkap.
40. Lini Produk
MTF
3.Perentangan dua arah. Perusahaan-
perusahaan yang melayani pasar menengah
mungkin memutuskan untuk merentang lininya
ke kedua arah.
41. Lini Produk
MTF
Pengisian lini. Lini produk dapat diperpanjang
dengan menambah lebih banyak unit produk
dalam rentang lini yang sekarang.
42. Lini Produk
MTF
Ada beberapa motif untuk melakukan pengisian
lini, yaitu: memperoleh tambahan
laba, berusaha memu-askan penyalur yang
mengeluh kehilangan penjualan karena tidak
tersedianya beberapa unit produk dalam lini
tersebut, berusaha meng-gunakan kapasitas
yang berlebih, berusaha untuk memimpin
sebagai perusahaan dengan lini penuh, dan
mencoba mengisi relung agar tidak diisi
pesaing.
43. Lini Produk
MTF
Modernisasi lini. Lini produk perlu dimoderenisasi.
Masalahnya adalah apakah akan dimodernisasi sedikit
demi sedikit atau sekaligus. Pendekatan sedikit demi
sedikit memungkinkan perusahaan melihat pandangan
pelanggan dan agen penjual terhadap model baru
tersebut. Kelemahan utama dari pendekatan ini adalah
memungkinkan pesaing mengetahui perubahan dan
mulai merancang ulang lini mereka. Dalam pasar yang
berubah cepat, modernisasi produk dilakukan secara
terus-menerus.
44. Lini Produk
MTF
Menonjolkan keistimewaan lini (line featuring).
Manejer lini-produk biasanya memilih satu atau
beberapa unit produk dalam lini untuk ditonjolkan.
Manajer lini produk secara harus menelaah berbagai unit
produknya untuk melihat produk yang perlu dipangkas.
Lini produk itu dapat mencakup unit produk yang tidak
berguna atau yang mengurangi laba. Unit produk yang
tidak berguna dapat diidentifikasi melalui analisis
penjualan dan analisa biaya.
Barangbelanja (shopping goods) exJenisataumerekbarangmewahtertentu, mobil, komponen stereo, jaspria, dll.Homogenus : Kualitas serupa tetapi harganya cukup berbeda sehingga memberikan alasan kuat bagi perbandingan belanja.Heterogenus : fitur produk dan jasa yang berbeda, sehingga lebih penting dari harga.
mercedes karena pembeli bersedia berjalan jauh untuk membeli.
e.g. ansuransijiwa, tanahkuburan, batunisan, danensiklopedia.