3. Prinsip Kohor
Observasi , Studi Prospektif
Mulai dengan orang sehat yang diikuti
beberapa lama
Mengumpulkan pajanan yang didapat
selama penelitian
Membandingkan jumlah yang sakit
antara yang terpajan & tdk terpajan
6. Keuntungan
Dapat menghitung angka insidens
Data pajanan lebih akurat
Dapat meneliti banyak faktor
(dibandingkan kasus-kontrol)
Dapat mempelajari perkembangan
penyakit (fisik, fisiologis, kimis,
mental, dll)
Baik untuk mempelajari penyakit/keadaan
yang BANYAK (prevalensi > 20%)
7. Perlu waktu lama
Dana yang dibutuhkan banyak
Kemungkian drop out
Kerugian
8. Hal hal penting
Pajanan harus jelas dan dapat terukur
Interval waktu pengukuran pajanan
Kohor dinamik / kohor tetap
Macam Studi Kohor berdasarkan waktu
pengukuran pajanan :
Kohor Retrospektif
Kohor Prospektif .
9. Kanker Paru & Merokok
Pajanan
Dihitung dari jumlah
rokok yang diisap
per hari selama
penelitian.
0 = Bukan perokok
1-200 =
Perokok ringan
201-600 =
Perokok Sedang
> 600 =
Perokok Berat
Indeks Brinkman
10. Faktor Konfaunding
Faktor yang mempengaruhi hasil studi,
sehingga menutupi keadaan sebenarnya
Faktor tersebut dapat mempengaruhi
variabel dependen / independen
Dapat terjadi karena BIAS
Variable A --------------------Variabel B
VariabelC
11. Bias (1)
Adalah suatu kondisi yang akan mempengaruhi
dan menyebabkan hasil penelitian tidak valid.
Bias dapat terjadi karena :
Kesalahan memilih desain penelitian
Sampel yang tidak representatif (sampling)/seleksi
Adanya faktor perancu
Kesalahan dalam pengumpulan data/ instrumen
Banyaknya drop-out/missing data
Random error BUKAN BIAS, karena terjadi kebetulan
12. Bias Seleksi
Suatu studi kasus-kontrol tentang hubungan
pemakaian pil KB dengan penyakit jantung,
menggunakan perempuan yang datang ke RS
yang sama, dimana banyak yang menderita batu
kandung kencing.
Beberapa studi menyatakan pemakaian PIL KB
meningkatkan risiko mendapatkan batu kandung
kencing. Sehingga pasien dari RS ini sdh mempunyai
risiko tinggi dari pemakaian pil KB (hormon estrogen)
Hasil yang didapat tidak menggambarkan
risiko yang ingin dicari.
13. Sampel (1)
Faktor yg mempengaruhi besar sampel :
1. Matching atau non-matching
2. Besar alpha & arah alpha
3. Besar kekuatan (power)
1. Perkiraan RR (Risiko Relatif)
2. Perkiraan insiden kontrol (Po)
3. Perbandingan jumlah kasus : kontrol
4. Perkiraan drop-out
14. Rumus Sampel Kohort
1 2 ( Za + Zb) 2 X p (1-p)
n = -------- + { ------------------------------
1 - f ( p0 – p1 )
f = perkiraan proporsi drop out
p0 = Perkiraan insidens padatidak terpapar ( kontrol)
p1 = Perkiraan insidens pada yang terpapar
p = ½ ( p1 + po )
16. Analisis Data Risiko Relatif
Kasus Kontrol
Pajanan + a b
Pajanan - c d
Membandingkan pajanan antara kasus & kontrol :
•Menjelaskan besar/kecil risiko yang dihadapi
seseorang yang terpajan, untuk mendapatkan
penyakit.
•OR > 1 = merupakan faktor risiko
•OR < 1 = merupakan faktor pencegah
RR = a/a+c : b/b +d
18. Faktor
Risiko
Kasus Kontrol RR 95% C I p
n n
Umur
<40 th
<40 th
22
112
8
58
1,00
1,28 0,61 – 2,68 0,510
Sex
Laki
Perempuan
27
107
8
58
1,00
1,54 0,73 – 3,22 0,254
Lokasi
Mesin
Lapangan
63
71
29
37
1,00
1,09
0,67 – 1,77 0,737
19. Studi Kohor Retrospektif
POPULATION
Studi kohor orang yang terpajan dan tidak
terpajan SEBELUM studi dilaksanakan
TERPAPAR TIDAK TERPAPAR
SAKIT TIDAK
SAKIT
-
SAKIT TIDAK
SAKIT
-
1
9
7
0
1
9
9
0
NON RANDOMIZES
20. Studi Kohor Prospektif
POPULATION
Studi kohor orang yang terpajan dan tidak
terpajan SEBELUM studi dilaksanakan
TERPAPAR TIDAK TERPAPAR
SAKIT TIDAK
SAKIT
-
SAKIT TIDAK
SAKIT
-
1
9
7
0
1
9
9
0
NON RANDOMIZES