Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang krisis lingkungan hidup dan perubahan iklim di Indonesia yang disebabkan oleh tiga faktor utama yaitu krisis lingkungan hidup dan perubahan iklim, absennya peran negara, dan kebijakan negara serta praktek buruk. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan kesadaran politik lingkungan dari masyarakat dan agenda lingkungan hidup dalam pilpres 2014.
1. Abetnego Tarigan, Director Executive National WALHI
PERSPEKTIF BARU ROAD SHOW TO CAMPUS “PERUBAHAN IKLIM
SEBAGAI ISU STRATEGIS DI PEMILU 2014”
Univ. Gajah Mada, Jokjakarta,
1 Oktober 2013
2. LH & Perundang – Undangan RI
• UUD 1945 [pasal 28h] :
• UU 39 tahun 1999,Tentang HAM [pasal 9]
• UU 32Tahun 2004, tentang Pemerintah Daerah
[pasal 14 dan 22]
• UU 32 tahun 2009, tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup [pasal 63 ayat 3]
• Konvensi PBB yang diratifikasi terkait dengan LH
• Kebijakan lainnya di bawah UU
3. TANTANGAN KITA HARI INI
Krisis Lingkungan Hidup
• Penyebab utama krisis LH:
Alih fungsi lahan
Pencemaran
Degradasi hutan dan deforestasi
• Aktifitas utama : pertambangan, perkebunan besar,
pariwisata, industri manufaktur
4. • 10 negara dampak kerusakan lingkungan hidup :
Brazil; United States; China;
Indonesia, Japan, Mexico;
India, Russia, Australia, and Peru.
(www.plosone.org)
• Tahun 2012, terjadi 503 kali banjir dan longsor yang
menewaskan 125 orang,serta kebakaran hutan dan
lahan sekurang – kurangnya 17,000 ha.
• Diperkirakan 470 Daerah Aliran Sungai rusak
5. Relative rank of
countries by
proportional and
absolute
environmental
impact.
(natural forest lost,
habitat conversion,
marine captures,
fertilizer use, water
pollution, carbon
emissions and
proportion of
threatened species)
Bradshaw CJA, Giam X, Sodhi NS (2010) Evaluating the Relative Environmental Impact of Countries. PLoS ONE 5(5): e10440.
doi:10.1371/journal.pone.0010440
http://www.plosone.org/article/info:doi/10.1371/journal.pone.0010440
6. Perubahan Iklim
• Perubahan iklim atau pemanasan global disebabkan
oleh meningkatnya konsentrasi karbondioksida
(CO2) dan gas-gas pencemar lain di atmosfer
• Panas dari matahari terperangkap oleh gas-gas di
dalam atmosfer bumi
• Gas-gas menangkap panas dengan membentuk
selimut di sekeliling bumi- seperti gelas dalam
rumah kaca.
• Sekali dilepaskan gas rumah kaca akan tetap tinggal
di atmosfer selama bertahun-tahun. Ketika
jumlahnya semakin banyak, temperatur planet
meningkat.
7.
8. Emisi terbesar adalah dari sektor konversi lahan
dan kehutanan 48%, Energi 21% Kebakaran di
lahan gambut 12%, gas buangan 11%, industri
3% dan pertanian 5%. Dikutip dari Kementerian
Lingkungan Hidup, “Emisi GRK”, 2009 dalam
Buku “Pendanaan Iklim Antara Kebutuhan dan
Keselamatan Rakyat” , 2011.
9. Dominic Elson, 2011, Cost-Benefit Analysis of a Shift to a Low Carbon Economy in the Land Use Sector in Indonesia
10. Potensi cadangan batubara
(20 miliar MT)
2,6% dari cadangan dunia
Produksi batubara Indonesia
(2011)
353 juta MT atau 5% dari produksi dunia (No. 5 di dunia)
Persentase Ekspor Batubara
(2011)
82,18% untuk ekspor – No. 1 Eksportir dunia)
Laju Eksploitasi per tahun Indonesia: 1,66%
Australia: 0,5%
India: 0,8%
@ diperkirakan cadangan batubara di Indonesia akan habis dalam
20 tahun
Pelaku Usaha batubara
(September 2012)
10.596
5.763 non C&C (54%)
Sumber: Direktorat Pembinaan Pengusahaan Batubara, Ditjen Minerba
12. Perubahan Iklim dan Dampak
•Cuaca Ekstrim
Menurut persh Asuransi Swiss Re, 90% dari bencana
terkait iklim terjadi di Asia.
Cuaca panas sekali, gelombang panas dan hujan lebat
KEMUNGKINAN BESAR akan lebih sering
Badai siklon tropis kemungkinan lebih intensif, dengan
angin kencang dan hujan deras
13. • Air
Ketersediaan air berkurang 10-30% di beberapa kawasan
terutama daerah tropik kering
Diperkirakan musim hujan lebih pendek, curah hujan lebih
intensif, meningkatkan risiko banjir.
Cekaman kekurangan air akan menimpa jutaan orang di
Asia Pasifik
14. • Pangan
Produktivitas pertanian turun di daerah tropik bahkan jika
perubahan suhu kecil: risiko kelaparan
65 negara berkembang akan kehilangan sekitar 280 juta
ton potensi produksi sereal, 16% dari hasil pertanian
(FAO)
Setiap peningkatan suhu 1 derajat panen padi turun
10% (IRRI)
15.
16.
17. Jumlah Protes Lingkungan Hidup
Triwulan 1, 2013
5 5 5 5
38
9
7
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Aceh
Jambi
Riau
KepulauanRiau
SumateraUtara
SumateraSelatan
SumateraBarat
Bengkulu
Lampung
Banten
DKIJakarta
JawaBarat
JawaTengah
JawaTimur
Yogyakarta
KalimantanBarat
KalimantanTimur
KalimantanTengah
SulawesiSelatan
SulawesiUtara
SulawesiTenggara
Gorontalo
NTB
NTT
Bali
Maluku
Kombinasi
Jumlah Protes
TOTAL PROTES:
123
Protes Terbanyak
berdasarkan propinsi:
1. DKI Jakarta: 38
Protes
2. Jawa Barat: 9
Protes
3. NTT: 7 Protes
4. Sumsel: 5 Protes
5. Aceh: 5 Protes
6. Lampung: 5
Protes
7. Banten: 5 Protes
18. Bentuk, Sasaran Protes, dan Respon Negara
Bentuk Protes Tertinggi:
1. Keluhan: DKI Jakarta (28)
2. Aksi Demonstrasi: Sumatera Selatan (3)
3. Gugatan Hukum: Jawa Barat (2)
Sasaran Protes Tertinggi:
1. Pemerintah: DKI Jakarta (23), Aceh (5), Banten (5)
2. Perusahaan: Kepulauan Riau (4)
3. TNI/POLRI: Sumatera Selatan (4)
Respon Negara:
1. Menolak Tuntutan: Aceh (3)
2. Tidak ada tindak lanjut: Kepulauan Riau (2)
64.7
12.1 8.6 7.8 3.4 3.4
62.4
12.8 8.3 5.5 3.7 3.7 2.8 0.9
42.3
19.2 19.2 7.7 7.7 3.8
19. Nilai Kondisi Lingkungan Hidup
Triwulan 1, 2013
Keterangan : Merah: Sangat buruk & Buruk, Kuning: Cukup, Hijau : Baik, Biru: Sangat Baik
Indikator:
• Penanganan protes dan kasus lingkungan hidup : Sangat Buruk
• Perbaikan Kerangka Hukum dan Kebijakan : Buruk
• Kapasitas Pemerintah : Buruk
• Kapasitas Penegak Hukum : Buruk
• Kepemimpinan : Buruk
Nilai Keseluruhan : Buruk
20. 3 HAL PENYEBAB KRISIS
Krisis
Lingkungan
dan Perubahan
Iklim
Absennya Peran
Negara
Kebijakan Negara
Praktek Buruk
21. DIBALIK 3 FAKTOR
SDA sebagai
Sumber Dana
Politik
Penguasa
SDA =
Penguasa
Politik
Keterlibatan
Langsung aktor
penguasa SDA
dalam institusi
Negara
22. PEMILU 2014 DAN PERUBAHAN
Kesadaran politik lingkungan
rakyat
Agenda Lingkungan Hidup
pada partai dan kandidat
Memutus rantai relasi antara
aktor penguasa politik dan
penguasa SDA
Institusionalisasi gerakan
perubahan di Parlemen
(Kaukus Lingkungan)
Pemerintahan
Bersih Perusak
Lingkungan
Continued
emissions of
greenhouse
gases will cause
further warming
and changes in
all components
of the climate
system. Limiting
climate change
will require
substantial and
sustained
reductions of
greenhouse gas
emissions. (IPCC
2013)
23. Terima Kasih
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI)
Friends Of The Earth Indonesia
Jl. Tegal Parang Utara No. 14
Mampang, Jakarta Selatan
Tlp. 021-79193363
Fax. 021-7941673
www.walhi.or.id
Editor's Notes
CADANGAN DUNIA 760 BT CADANGAN INDONESIA 20 BT 2.63% PRODUKSI INDONESIA 4.89% EKSPOR INDONESIA 82.18% CADANGAN CHINA 115 15.13% PRODUKSI CHINA 45% ESKPOR CHINA 0% IMPOR CHINA NO. 1 ENERGI CHINA 79% CADANGAN INDIA 59 7.76% PRODUKSI 7.62% EKSPOR INDIA 0% IMPOR INDIA NO. 4 ENERGI INDIA 69%