Dokumen tersebut membahas tentang definisi uang, sejarah uang dan bank, fungsi uang, jenis-jenis uang, pasar uang, dan sejarah singkat perkembangan perbankan di Indonesia.
1. PEMBAHASAN
UANG DAN BANK
Di susun oleh kelompok III :
Jimy
Ambing
Wahyu
Tintin
IIN
2. Definisi Uang
Definisi Uang
alat Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan
sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum.
Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima
oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran
barang dan jasa Dalam ilmu ekonomi modern, uang
didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum
diterima sebagai pembayaran bagi pembelian barang-barang
dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk
pembayaran hutang
3. Sejarah uang
Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang
berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. manusia berburu
jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana,
mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang
diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.
Perkembangan selanjutnya mengahadapkan manusia pada kenyataan
bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhui
seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat
dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang
yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya
muncullah sistem'barter'yaitu barang yang ditukar dengan barang. Namun
pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem
ini. Di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang
mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang
yang dimilikinya serta kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat
dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang
atau hampir sama nilainya.
4. Lanjutan
Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiran-pikiran untuk
menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai
alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat
pertukaran itu adalah benda-benda yang diterima oleh umum
(generally accepted) benda-benda yang dipilih bernilai tinggi
(sukar diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik), atau
benda-benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari;
misalnya garam yang oleh orang Romawi digunakan sebagai
alat tukar maupun sebagai alat pembayaran upah.
5. Beberapa kendala sistem Barter
Sulit menemukan orang yang mau menukarkan barangnya
yang sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
Sulit untuk menentukan nilai barang yang akan ditukarkan
terhadap barang yang diinginkan.
Sulit menemukan orang yang mau menukarkan barangnya
dengan jasa yang dimiliki atau sebaliknya.
Sulit untuk menemukan kebutuhan yang mau ditukarkan pada
saat yang cepat sesuai dengan keinginan.
6. Syarat – syarat suatu benda dijadikan Uang
Suatu benda dapat dijadikan sebagai "uang" jika benda
tersebut telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Pertama, benda
itu harus diterima secara umum (acceptability). Agar dapat
diakui sebagai alat tukar umum suatu benda harus memiliki
nilai tinggi atau setidaknya dijamin keberadaannya
oleh pemerintah yang berkuasa. Bahan yang dijadikan uang
juga harus tahan lama (durability), kualitasnya cenderung
sama (uniformity), jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat serta tidak mudah dipalsukan (scarcity). Uang juga
harus mudah dibawa, portable, dan mudah dibagi tanpa
mengurangi nilai (divisibility), serta memiliki nilai yang
cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of value).
7. Kriteria Uang
Kriteria sesuatu agar dapat dikatakan sebagai uang haruslah
memenuhi syarat – syarat sebagai berikut :
Ada jaminan
Disukai umum
Nilai yang stabil
Mudah disimpan
Mudah dibawa
Tidak mudah rusak
Mudah dibagi
Suplai harus elastis
9. Fungsi Uang
Fungsi asli uang ada tiga, yaitu :
sebagai alat tukar
sebagai satuan hitung
sebagai penyimpan nilai
10. Fungsi turunan
Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang
disebut sebagai fungsi turunan. Fungsi turunan itu antara
lain:
Uang sebagai alat pembayaran yang sah
Uang sebagai pembayaran utang
Uang sebagai alat penimbun kekayaan
Uang sebagai alat pemindah kekayaan
Uang sebagao nomialat pendorong kegiatan
ekonomi
11. Jenis –jenis Uang
Jenis uang dibedakan menjadi 2 : yaitu uang kartal dan uang
giral.
Uang kartal terdiri uang logam dan uang kertas.
A. Uang logam
Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam; biasanya
dari emas atau perak karena kedua logam itu memiliki nilai
yang cenderung tinggi dan stabil, bentuknya mudah dikenali,
sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan lama, dan dapat
dibagi menjadi satuan yang lebih kecil tanpa mengurangi nilai.
12. Uang logam memiliki tiga macam nilai:
Nilai intrinsik
yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang.
Nilai nominal
yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga yang
tertera pada mata uang.
Nilai tukar
nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan
dengan suatu barang (daya beli uang).
13. Uang kertas
Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang bank
Indonesia yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang
dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau
bahan lainnya (yang menyerupai kertas).
14. 2. Uang giral
Menurut UU No. 7 tentang Perbankan tahun 1992, definisi
uang giral adalah tagihan yang ada di bank umum,yang dapat
digunakan sewaktu-wakyu sebagai alat pembayaran..Uang
giral bukan merupakan alat pembayaran yang sah artinya,
masyarakat boleh menolak dibayar dengan uang giral.
Bentuk uang giral dapat berupa :
1. Cek
2. Giro
3. telegrafic transfer
15. Keuntungan menggunakan uang
giral
Memudahkan pembayaran karena tidak perlu
menghitung uang.
Alat pembayaran yang dapat diterima untuk jumlah yang tidak
terbatas, nilainya sesuai dengan yang dibutuhkan (yang ditulis
oleh pemilik cek/bilyet giro).
Lebih aman karena risiko uang hilang lebih kecil dan bila
hilang bisa segera dilapokan ke bank yang
mengeluarkan cek/bilyet giro dengan cara pemblokiran.
16. Menurut nilainya,dibagi menjadi 2 :
Uang Penuh (full bodied money)
Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang
tertera di atas uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang
digunakan. Dengan kata lain, nilai nominal yang tercantum
sama dengan nilai intrinsik yang terkandung dalam uang
tersebut. Jika uang itu terbuat dari emas, maka nilai uang itu
sama dengan nilai emas yang dikandungnya.
Uang Tanda (token money)
Sedangkan yang dimaksud dengan uang tanda adalah apabila
nilai yang tertera diatas uang lebih tinggi dari nilai bahan yang
digunakan untuk membuat uang atau dengan kata lain nilai
nominal lebih besar dari nilai intrinsik uang tersebut.
Misalnya, untuk membuat uang Rp1.000,00 pemerintah
mengeluarkan biaya Rp750,00.
17. Pasar Uang
Pasar uang merupakan pertemuan demand dan supply dana
jangka pendek. Dalam pasar uang, valuta asing diperlukan
untuk membayar kegiatan ekspor .
Ciri-ciri pasar uang:
Menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek.
Mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan
pihak yang mempunyai kelebihan dana dan yang
membutuhkan dana.
Tidak terikat pada tempat tertentu seperti halnya Pasar Modal.
18. Tujuan Pasar uang
Dari pihak yang membutuhkan dana:
Untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek,seperti membayar
utang yang segera jatuh tempo.
Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas,karena disebabkan
kekurangan uang kas.
Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja,yaitu membayar
biaya-biaya,upah karyawan,gaji.
Sedang mengalami kalah keliring,hal ini terjadi di lembaga
kliring dan harus segera di bayar.
19. Dari pihak yang menanamkan dana:
Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga
tertentu.
Membantu pihak-pihak yang mengalami kesulitan keuangan.
Spekulas,dengan harapan akan memperoleh kentungan besar
dalam waktu yang relatif singkat dan dalam kondisi ekonomi
tertentu.
20. Instrumen pasar uang
Interbank call money
Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Serifikat deposito
Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
Banker’s Acceptance
Commercial Paper
Treasury Bills
Repuchase Agreement
22. B. Bank
Usaha perbankan itu sendiri dimulai dari zaman Babylonia
kemudian dilanjutkan ke zaman Yunani kuno dan
Romawi.Namun pada saat itu tugas utama Bank hanyalah
sebagai tempat tukar-menukar uang.Seiring perkembangan
perdagangan dunia,perkembangan perbankan pun semakin
pesat karena hal ini saling berkaitan.Bank-bank yang sudah
terkenal pada saat itu di benua Eropa adalah Bank Venesia
tahun 1171,kemudian menyusul Bank of Genoa dan Bank of
Barcelona tahun 1320.Sebaliknya perkembangan perbankan di
daratan Inggris baru mulai pada abad ke-16.
23. Sejarah perbankan di Indonesia
Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman
penjajahan Hindia Belanda.Pada saat itu terdapat beberapa
bank yang memegang peranan penting di Hindia
belanda.Bank-bank yang ada antara lain:
De Javasche NV
De Post Paar Bank
De Algemenevolks Credit Bank
Nederland Handles Maatscappij (NHM)
Nationale Handles Bank (NHB)
De Escompto Bank NV
24. Lanjutan
Di zaman kemerdekaan perbankan di Indonesia bertambah maju dan
berkembang lagi.Beberapa bank Belanda dinasionalisasi oleh pemerintah
Indonesia.Bank- bank yang ada di zaman awal kemerdekaan antara lain:
Bank Negara Indonesia yang didirikan tanggal 5 juli 1946 kemudian
menjdi BNI 1946.
Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 februari 1946.Bank ini
berasal dari DEALGEMENE VOLK CREDIET bank atau Syomin Ginko.
Bank Surakarta MAI (Maskapai Adil Makmur) tahun 1945 di Solo.
Bank Indonesia di Palembang tahun 1946.
Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan.
Indonesia Banking Corporation tahun 1947 di Yogyakarta,kemudian
menjadi Bank Amerta.
NV Bank sulawesi di Manado tahun 1946.
25. Lanjutan
Bank Dagang Indonesia NV di Banjarmasin tahun 1949.
Kalimantan Corporation Trading di Samarinda tahun 1950
kemudian merger dengan bank Pasifik.
Bank Timur NV di Semarang berganti nama menjadi Bank
Gemari,kemudian merger dengan Bank Central Asia (BCA)
tahun 1949.
26. Sejarah singkat Bank Indonesia
Bank Indonesia berasal dari De Javasche Bank N.V yang merupakan salah
satu Bank milik pemerintah Belanda.De Javasche Bank N.V didirikan
pada zaman penjajahan Belanda,tepatnya pada tanggal 10 oktober
1827.Kemudian De Javasche Bank N.V dinasionalisasi pemerintah
Republik Indonesia pada 6 desember 1951 dengan UU nomor 24 tahun
1951 menjadi Bank milik pemeritah Republik Indonesia. Selanjutnya
berdasarkan penetapan Presiden Nomor 17 tahun 1965,Bank Indonesia
bersama Bank-Bank lainnya seperti Bank Koperasi Tani dan Nelayan,Bank
Negara Indonesia dan Bank Tabungan Negara dilebur ke dalam Bank
Tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia (BNI).Bank negara
Indonesia ini terdiri dari BNI unit 1,BNI unit II,BNI unit III,BNI unit
IV,dan BNI unit V.Bank Negara Indonesia unit 1kemudian berfungsi
sebagai Bank Sirkulasi,Bank Sentral dan Bank Umum ,dijadikan Bank
Sentral dikukuhkan lagi dalam UU RI Nomor 23 tahun 1999.
27. Pengertian BANK
Kata bank berasal dari bahasa Italia banque atau
Italia banca yang berarti bangku. Para bankir Florence pada
masa Renaissans melakukan transaksi mereka dengan duduk
di belakang meja penukaran uang, berbeda dengan pekerjaan
kebanyakan orang yang tidak memungkinkan mereka untuk
duduk sambil bekerja.
Pengertian BANK menurut UU RI nomor 10 tahun 1998
tanggal 10 november 1998 tentang perbankan,yang dimaksud
dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
28. Jenis-jenis Bank
Dilihat dari segi fungsinya :
Menurut UU pokok perbankan Nomor 14 tahun 1967 jenis
perbankan menurut fungsinya terdiri dari:
Bank umum
Bank pembangunan
Bank Tabungan
Bank Pasar
Bank Desa
Lumbung Desa
Bank Pegawai DLL
29. Lanjutan
Namun setelah keluar UU Pokok Perbankan Nomor 7 tahun
1992 dan ditegaskan lagi dengan keluarnya Undang-Undang
RI.Nomor 10 tahun 1998 maka jenis perbankan terdiri dari :
1. Bank Umum
Adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.Sifat jasa yang diberikan adalah umum,dalam arti
dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada.
30. 2. Bank perkreditan Rakyat (BPR)
Adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.Artinya disini kegiatan BPR jauh lebih sempit
dibandingkan dengan kegiatan bank umum.
31. Dilihat dari segi kepemilikannya
Jenis Bank dilihat dari segi kepemilikan tersebut adalah sbb:
1. Bank milik pemerintah
Dimana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh
pemerintah sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki
oleh pemerintah pula.
Contoh bank milik pemerintah antara lain:
1. Bank Negara Indonesia 46 (BNI)
Sedangkan milik pemerintah daerah (pemda) terdapat didaerah
tingkat I dan tingkat II masing-masing provinsi.sebagai
contoh:
1. BPD DKI Jakarta
2. BPD Jawa Barat
32. 2. Bank milik swasta nasional
Bank jenis ini seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh
swasta nasional serta akte peendiriannya pun didirikan oleh
swasta,begitu pula pembagian keuntungannya untuk
keuntungan swasta pula.Contoh bank milik swasta nassional
antara lain :
Bank Muamalat
Bank central Asia
33. 3. Bank milik koperasi
Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan
yang berbadan hukum koperasi.
Sebagai contoh adalah :
Bank umum koperasi Indonesia
34. 4. Bank milik asing
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada diluar
negeri,baik milik swasta asing atau pemerintah asing.Jelas
kepemilikannya pun dimilki oleh pihak luar negeri.
Contoh bank asing antara lain:
1. City Bank
2. Standard Chartered Bank
35. 5. Bank milik campuran
Kepemilikan saham bank campuran dimilki oleh pihak asing
dan swasta nasional.Kepemilikan sahamnya secara mayoritas
dipegang oleh warga negara Indonesia.Contoh bank campuran
antara lain:
1. Mitsubishi Buana Bank
2. Inter Pacifik Bank
36. Dilihat dari segi status
Pembagian jenis ini disebut juga pembagian berdasarkan
kedudukan atau status Bank tersebut.Status bank yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Bank devisa
Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar
negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara
keseluruhan,misalnya transfer keluar negeri,inkaso keluar
negeri,travelers cheque,pembukaan dan pembayaran letter of
credit dan transaksi lainnya.
37. 2. Bank non devisa
Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk
melaksankan transaksi sebagai bank devisa sehingga tidak
dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa.Jadi
bank non devisa merupakan kebalikan dari pada bank
devisa,di mana transaksi yang dilakukan masih dalam batas-
batas negara.
38. Dilihat dari segi cara menentukan harga
Jenis bank jika dilihat dari segi atau caranya dalam
menentukan harga baik harga jual maupun harga beli terbagi
dalam 2 kelompok,yaitu:
1. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional.
Bank yang berdasarkan prinsip konvensional menggunakan 2
metode,yaitu:
Menetapkan bunga sebagai harga,baik untuk produk simpanan
seperti giro,tabungan maupun deposito.Demikian pula harga
untuk produk pinjamannya (kredit) juga ditentukan
berdasarkan tingkat suku bunga tertentu.
Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan barat
menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam
nominal atau presentase tertentu.Sistem pengenaan biaya ini
dikenal dengan istilah fee based.
39. 2. Bank yang berdasarkan prinsip syariah
Bank berdasarkan prinsip syariah adalah aturan perjanjian
berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk
menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan
perbankan lainnya.Dalam menentukan harga atau mencari
keuntungan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah
sebagai berikut:
Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil ( mudharabah ).
Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal
( musyarakah ).
Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan
( murabahah).
Pembiayaaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa
pillihan ( ijarah).
pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari
pihak bank oleh pihak lain ( ijarah wa iqtina ).
40. Kegiatan-kegiatan Bank
Kegiatan pihak perbankan secara sederhana dapat kita katakan
adalah membeli uang ( menghimpun dana) dan menjual uang (
menyalurkan dana) kepada masyarakat umum.Dalam
melaksanakan kegiatannya bank dibedakan antara kegiatan
bank umum dengan kegiatan bank perkreditan rakyat.
Kegiatan bank umum lebih luas dari pada bank perkreditan
rakyat artinya produk yang ditawarkan oleh bank umum lebih
beragam,hal ini disebabkan bank umum mempunyai
kebebasan untuk menentukan produk dan jasanya.Sedangkan
Bank Perkreditan Rakyat mempunyai keterbatasan tertentu
sehingga kegiatannya lebih sempit.
41. Adapun kegiatan-kegiatan perbankan di Indonesia
dewasa ini adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan-kegiatan Bank Umum :
Menghimpun dana dari msyarakat ( funding ) dalam bentuk :
1. Simpanan Giro ( deman deposit )
Jenis-jenis sarana penarikan untuk menarik dana yang
tertanam di rekening giro adalah sebagai berikut:
Cek ( Cheque)
Simpanan Tabungan ( Savinng deposit)
Simpanan deposito (Time deposit)
42. Menyalurkan dana ke masyarakat ( Lending ) dalam bentuk :
1. Kredit Investasi
2. Kredit Modal kerja
3. Kredit Perdagangan
43. Memberikan jasa-jasa bank lainnya ( Service ),seperti:
1. Transfer ( Kiriman Uang )
2. Inkaso
3. Kliring
4. Safe Deposit Box
5. Bank Card
6. Bank Notes (Valas)
7. Bank Garansi
8. Bank Draft
9. Letter of Credit ( L/C )
10. Cek Wisata ( Travellers Cheque )
11. Menerima setoran-setoran
12. Melayani pembayaran-pembayaran
13. Didalam pasar modal
44. Kegiatan-kegiatan Bank Perkreditan Rakyat
Menghimpun dana dalam bentuk:
Simpanan tabungan
Simpanan deposito
Menyalurkan dana dalam bentuk :
Kredit investasi
Kredit modal kerja
Kredit perdagangan
45. Larangan-larangan bagi Bank Perkreditan Rakyat :
Menerima simpanan giro
Mengikuti kliring
Melakukan Kegiatan Valuta Asing
Melakukan kegiatan perasuransian
46. Kegiatan-kegiatan Bank campuran dan Bank
Asing
Dalam mencari dana ,dilarang menerima simpanan dalam
bentuk simpanan tabungan.
Kredit yang diberikan lebih diarahkan ke bidang-bidang
tertentu seperti:
Perdagangan Internasional
Bidang industri dan produksi
Penanaman modal asing/campuran
Kredit yang tidak dapat dipenuhi oleh bank swasta nasional
47. Untuk jasa-jasa bank lainnya juga dapat dilakukan oleh
bank umum campuran dan asing sebagaimana layaknya bank
umum yang ada di Indonesia seperti berikut :
Jasa transfer
Jasa kliring
Jasa Inkaso
Jasa jual beli valuta asing
Jasa bank card
Jasa bank draft
Jasa safe deposit box
Jasa Pembukaan dan Pembayaran L/C
Jasa bank garansi
Jasa Referensi bank
Jasa jual beli Travellers Cheque
48. Izin pendirian dan bentuk hukum Bank
Untuk memperoleh izin usaha bank,persyaratan yang wajib
dipenuhi menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998
sekurang-kurangnya:
Susunan organisasi dan pengurusan
Permodalan
Keahlian dibidang perbankan
Kelayakan rencana kerja
Bentuk badan hukum Bank Umum dapat berupa salah satu
alternatif ini:
Perseroan terbatas
Koperasi
Perseroan Daerah
49. Lanjutan
Sedangkan bentuk badan hukum Bank Perkreditan Rakyat
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 dapat
berupa:
Perusahaan Daerah
Koperasi
Perseroan Terbatas
50. Jenis-jenis kantor Bank
1. Kantor pusat
Merupakan kantor dimana semua kegiatan perencanaan
sampai kepada pengawasan terdapat dikantor ini.Dapat
diartikan pula bahwa kegiatan kantor pusat tidak melayani
jasa bank kepada masyarakat umum
2. Kantor cabang penuh
Merupakan salah satu kantor cabang yang memberikan jasa
bank paling lengkap.Biasanya kantor cabang penuh
membawahi kantor cabang pembantu.
51. 3. Kantor cabang pembantu
Merupakan kantor cabang yang berada dibawah kantor cabang
penuh dimana kegiatan jasa bank yang dilayani hanya
sebagian saja.
4. Kantor kas
Merupakan kantor bank yang paling kecil dimana kegiatannya
hanya meliputi teller/kasir saja.
52. Penilaian kesehatan Bank
Penilaian untuk menentukan kondisi suatu Bank biasanya
menggunakan analisis CAMELS:
Aspek permodalan
Aspek kualitas aset
Aspek kualitas manajemen
Aspek likuiditas
Aspek rentabilitas
Aspek sensitivitas
53. Penggabunngan usaha Bank
Adapun penggabungan yang dapat dipilih atau yang biasa
dilakukan di Indonesia adalah sebagai berikut:
Merger
Konsolidasi
Akuisisi
54. Lanjutan
Adapun beberapa alasan suatu Bank melekukan
merger,konsolidasi dan akuisisi,antara lain:
Masalah kesehatan Bank
Modal yang dimiliki relatif kecil sehingga untuk melakukan
ekspansi terlalu sulit.
Manajemen Bank yang semrawut atau kurang profesional.
Administrasi yang kurang teratur dan masih tradisional.
Ingin menguasai pasar.
55. Sumber-sumber dana Bank
• Dana yang bersumber dari Bank itu sendiri.
• Dana yang berasal dari masyarakat luas,dapat dilakukan dalam
bentuk:
• Simpanan Giro
• Simpanan Tabungan
• Simpanan Deposito
• Dana yang bersumber dari lembaga lainnya.
56. Simpanan Giro
Jenis-jenis sarana penarikan untuk menarik dana yang
tertanam direkening giro adalah sebagai berikut :
Cek (Cheque)
Bilyet Giro (BG)
Alat pembayaran lainnya
57. Simpanan Tabungan
Ada beberapa alat penarikan tabungan,hal ini tergantung bank
masing-masing.Alat ini dapat digunakan secara bersamaan
yaitu :
Buku tabungan
Slip penarikan
Kwitansi
Kartu yang terbuat dari plastik
58. Simpanan Deposito
Jenis-jenis Deposito yang ada di Indonesia dewasa ini yaitu :
Deposito berjangka
Sertifikat Deposito
Deposito On call
59. Bunga Bank
Bunga bank dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar
kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dengan yang harus
dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh
pinjaman). Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada 2
macam bunga yang diberikan kepada nasabahnya yaitu :
Bunga simpanan
Bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi
nasabah yang menyimpan uangnya di bank.
Bunga pinjaman
Bunga yang diberikan kepada para peminajam atau harga yang
harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank.
60. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya
penetapan suku bunga adalah :
Kebutuhan dana
Persaingan
Kebijaksanaan pemerintah
Target laba yang diinginkan
Jangka waktu
Kualitas jaminan
Reputasi perusahaan
Produk yang kompetitif
Hubungan baik
Jaminan pihak ketiga
61. Kredit
Menurut UU perbankan nomor 10 tahun 1998,kredit adalah
Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu,berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam
meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga.
62. Tujuan dan fungsi kredit
Tujuan utama pemberian suatu kredit adalah
Mencari keuntungan
Membantu usaha nasabah
Membantu pemerintah
Fungsi suatu fasilitas kredit yaitu:
Untuk meningkatkan daya guna uang
Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.
Untuk meningkatkan daya guna barang.
Meningkatkan peredaran barang.
Sebagai alat stabilitas ekonomi.
Untuk meningkatkan kegairahan berusaha.
Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan
63. Jenis-jenis kredit
Secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai
segi,antara lain:
Dilihat dari segi kegunaan.
Dilihat dari segi tujuan kredit.
Dilihat dari segi jangka waktu.
Dilihat dari segi jaminan.
Dilihat dari segi sektor usaha.
64. Bank Syariah
Sejarah singkat BANK SYARIAH
Awal mula kegiatan Bank Syariah pertama sekali dilakukan adalah di
Pakistan dan Malaysia pada sekitar tahun 1940-an.Kemudian di Mesir pada
tahun 1963 berdiri Islamic Rural Bank di desa It Ghamr Bank.bank ini
beroperasi di pedesaan Mesir dan masih berskala kecil.Di Uni Emirat
Arab,baru tahun 1975 berdiri Dubai Islamic Bank.Kemudian di Kuwait
tahun 1977 berdiri Kuwait Finance House yang beroperasi tanpa
bunga.Selanjutnya kembali di Mesir pada tahun 1978 berdiri Bank Syariah
yang diberi nama Faisal Islaamic Bank.Di Siprus tahun 1983 berdiri Faisal
Islamic Bank of Kibris.Kemudian di Malaysia tahun 1983 berdiri Bank
Islam Malaysia Berhad (BIMB) dan pada tahun 1999 lahir pula Bank Bumi
Putera Muamalah. Di Iran perbankan syariah mulai berlaku secara nasional
pada 1983 sejak keluarnya UU perbankan Islam.Kemudian Turki pada
1984 lahir Daar al-Maal al-Islami serta Faisal Finance Institution dan
mulai beroperasi tahun 1985.
65. Sejarah Bank Syariah di Indonesia
Kehadiran bank berdasarkan Syariah di Indonesia yaitu baru
pada awal 1990-an.Prakarsa untuk mendirikan Bank Syariah
di Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI)
pada 18-20 agustus 1990.Namun,diskusi tentang Bank Syariah
sebagai basis ekonomi Islam sudah mulai dilakukan awal
tahun 1980.Bank Syariah pertama di Indonesia merupakan
hasil kerja tim perbankan MUI,yaitu dengan dibentuknya PT
Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang akte pendiriannya
ditandatangani pada 1November 1991.Disamping BMI,saat
ini juga telah lahir Bank Syariah milik pemerintah seperti
Bank Syariah mandiri (BSM).Kemudian berdiri bank syariah
sebagai cabang dari Bank konvensionalyang sudah ada,seperti
Bank BNI,Bank IFI,dan BPD Jabar.
66. Produk Bank Syariah
Produk-produk yang ditawarkan Bank Syariah kepada nasabah sudah
tentu sangat islami.Berikut ini jenis-jenis produk Bank Syariah yang
ditawarkan :
Al-wadi’ah (Simpanan)
Pembiayaan dengan bagi hasil
Bai’al Murabahah
Bai’as-Salam
Bai’Al-Istihna
Al-Ijarah (Leasing)
Al-Wakalah (Amanat)
Al-kafalah (Garansi)
Al-Hawalah
Ar-Rahn